Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Kinerja orgaisasi’ Category

PENDAHULUAN

Pada tulisan pertama, telah mengungkapkan bahwa keberhasilan untuk meningkatkan berkinerja yang tinggi dalam orgnaisasi dimulai dengan melaksanakan PERUBAHAN yang berencana yang didukung inisiatif oleh CEO untuk melaksanakan perubahan yang berencana.

Bertolak dengan pikiran diatas, maka tingkat keberhasilan perubahan harus pula dilakukan peningkatan kekuatan berpikir positif sebagai landasan agar kekuatan berpikir dari yang bersifat reaktif menjadi proaktif. Oleh karena itu, perlu anda sadari banyak pelaksanaan perubahan tidak berhasil, bukan disebabkan karena SDM mereka yang memiliki kompetensi tidak mau mendorong untuk memperkuat daya kemauan.

Jadi memperkuat daya kemauan merupakan kunci untuk meningkatkan kekuatan kesadaran yang menjadi kekuatan untuk membentuk watak yang sejalan dari kekuatan kebiasaan berpikir yang produktif, dengan begitu apa yang kita perbuat adalah secara sadar kita dapat memahami dari hasil pikiran kita sendiri.

Sejalan dengan pokok pikiran diatas, maka renungkan kebutuhan organisasi dengan kompetensi yang tinggi, sehingga perlu dibangun satu kekuatan kebiasaan berpikir produktif secara kolektif baik secara individu dan kelompok.

MEMBANGUN KEBIASAAN BERLANDASKAN DAYA KEMAUAN

Kebiasaan pikiran yang kuat haruslah ditopang oleh kemampuan memperkuat daya kemauan, oleh karena itu bagaimana anda mampu meningkatkan kedewasaan alat berpikir yang kita sebut “kesadaran, kecerdasan dan akal”. Jadi kunci melihat kedepan yang terkait dengan keunggulan dalam “kesadaran” dimana alat pikir ini yang mampu melihat gambaran apa yang terjadi disekitar anda dan juga diluar lingkungan anda.

Untuk mewujudkan pemikiran diatas memperkuat daya kemauan dengan keandalan kesadaran, maka dibawah ini untuk mengungkit ingatan yang kuat dan pikiran yang terang melalui :

Pertama, apa yang kita sebut dengan belajar dari pengalaman. Dari sini kita belajar apa-apa yang terjadi terhadap kegagalan dan atau keberhasilan. Belajarlah un tuk meningkatkan kesadaran dengan memberikan pusat perhatian terhadap peristiwa yang lampau.

Kedua, kemampuan merumuskan masalah, oleh karena itu menghindari menyederhanakan situasi dalam merumuskan masalah menjadi penting untuk menguatkan tingkat kesadaran. Jadi renungkan masalah kedalam tiga tingkatan yang ita sebut kritis pokok dan insidentil.

Ketiga, perlunya sensitivitas terhadap pengoperasian artinya meningkatkan secara berkelanjutan komunikasi dan interaksi yang sejalan dari hasil diagnosa aktif terhadap posedur yang telah direncanakan yang sejalan fungsi kontrol .

Keempat, pentingnya membangun komitmen terhadap kelenturan organisasi dalam setiap proses tindakan dan keputusan yan diambil.

Kelima, Kejelasan pemain peran dalam proses pengambilan keputusan yang tidak kaku dalam prosedur dan struktur.

KESIMPULAN

Bertolak dari pendekatan ang diungkapkan diatas, bahwa membangun tingkat kesadaran merupakan satu kebutuhan agar wujud pelaksanaan perubahan berjalan efektif yang sejalan dengan peningkatan kedewasaan kesadaran dalam kebiasaan berikir yan kuat.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran kolektif secara berkelanjutan, maka peran CEO harus mampu mempengaruhi sikap dan perilaku dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan 1) belajar bersikap dengan keteladanan dalam kerendahan hati ; 2) mencari keragaman dalam kebersamaan ; 3) menggerakkan kreativitas dalam mewujudkan pikiran kedalam inovasi ; 4) mengaplikaskan kekuatan makna manajemen pengetahuan ; 5) menganalisa secara cerpat setiap asumsi yang dibuat.

 

Read Full Post »