BAB VIII. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI
ORGANISASI
Dalam bab ini akan mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan kesiapan memasuki suatu oraginisasi dalam abad 21 dimana setiap peran yang menduduki dalam struktur organsasi formal perlu mendalami hal-hal yang terkait dengan tumbuh dan berkembang daur hidup organisasi sebagai alat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
41. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Untuk merumuskan pengetian organiasi disini diungkapkan dari unsur kata menjadi kalimat yang bermakna yaitu :
O menjadi (O)rang
R menjadi (R )encana
G menjadi (G)agasan
A menjadi (A)daptasi
N menjadi (N)iat
I menjadi (I)katan
S menjadi (S)istem
A menjadi (A)turan
S menjadi (S)trategi
I menjadi (I)nstitusi
Bila unsur kata tersebut dirumuskan menjadi kalimat yang bermakna, maka ORGANISASI adalah sekelompok ORANG yang mencetuskan RENCANA kedalam GAGASAN yang selalu siap meng-ADAPTASI yang sejalan dengan NIAT kedalam IKATAN dengan SISTEM menata ATURAN kedalam STRATEGI untuk mewujudkan keputusan strategic kedalam INSTITUSI yang dibangun.
Bertolak dari rumusan diatas, maka ORGANISASI dapat dipandang dari dua sudut yaitu :
Dalam ARTI STATIS artinya memandang sesuatu yang tidak bergerak sebagai wadah atau sebagai alat untuk mencapai tujuan, sebagai jaringan, sebagai hirarki.
Dalam ARTI DINAMIS arinya dipandang sebagai organisme yang dinamis dalam arti adanya pembagian tugas/pekerjaan dan terdapat sekelompok orang yang saling bekerja sama.
Dengan memperhatikan sudut pandang diatas, maka yang kita sebut dengan UNSUR-UNSUR ORGANISASI adalah 1)ada sekelompok orang ; 2) ada kerjasama ; 3) ada tujuan bersama.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka ORGANISASI dapat dipandang sebagai Sistem Kerja Sama, Sistem Tata Hubungan Kerja, dan sebagai Proses Pembagian Tugas.
42. MACAM, BENTUK DAN TIPE ORGANISASI
Macam organisasi dapat dilihat dari beberap segi yaitu dari segi jumlah pucuk pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi kebutuhan sosial dan dari segi bentuk.
Dari jumlah pucuk pimpinan, kita mengenal organisasi tunggal dan organisasi jamak. Dari segi keresmian mencakup organisasi formal dan nonformal. Dari segi tujuan mencakup organisasi economi ( Firma, Perseroan komanditer (CV), Perseroan terbatas (PT), Koperasi, PT Pemerintah (BUMN, BUMD) , Join venture, Kartel, Holding Company, Yayasan. Dari segi kemasyarakatan.
Macam organisasi menurut bentuk dikelompokkan menjadi apa yang disebut
1) Organisasi lini ;
2) Organisai fungsional ;
3) Organisasi staff ;
4) Organisasi garis ;
5) Organisasi staff dan garis ;
6) Organisasi fungsional dan staff ;
7) Organisasi garis, fungsional dan staff ;
8) Organisasi panitia / komite
43. STRUKTUR, BAGAN DAN BUKU PEDOMAN
ORGANISASI
Struktur memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi.
Agar struktur nampak jelas dan mudah dibaca maka struktur disusun kedalam suatu bagan organisasi.
Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukan yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka ditulis pedoman penulisan uraian tugas dalam analisa jabatan yang mencakup hal-hal yang disebut dibawah ini :
1) Latar belakang penulisan
2) Uraian tugas dalam jabatan
3) Penulisan uraian tugas dalam jabatan
4) Peran dari peserta dalam penulisan uraian tugas dalam jabatan
5) Analisa jabatan
6) Mendisain formulir untuk analisa jabatan
44. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Organisasi formal dibangun atas dasar prinsip-prinsip organisasi sebagai pondasi yang mencakup :
1) Prinsip tujuan
2) Prinsip pembagian kerja sesuai dengan peran
3) Prinsip pertimbangan antara tuga, tnggung jawab, wewenang
4) Prinsip pelimhan wewenang harus jelas
5) Prinsip kesatuan komando
6) Prinsip komunikasi
7) Prinsip pengecekatan
8) Prinsip kontinuitas
9) Prinsip saling menumbuhkan kerja sama
10) Prinsip kehayatan
11) Prinsip koordinasi
12) Prinsip tahu diri dalam peran
45.PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengeta-huan entang bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi, sehingga ia merupakan sarana, sehingga unsur pokok dalam perilaku oranisasi beroperasi daganisasi adalah orang, struktur, teknologi dan lingkungan tempat organisasi beroperasi.
Orang adalah baik sebagai individu maupun dalam kelompok. Kelompok baik formal maupun tidak formal. Jadi mereka adalah makhluk hidup yang berjiwa berpikiran dan berperasaan yang menciptakan organisasi untuk mencapai tujuan.
Struktur adalah menentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi dengan pekerjan yang berbeda untuk melakukan aktivitas organisasi.
Teknologi adalah menyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk bekerja dan mempengaruhi tugas yang mereka lakukan.
Lingkungan adalah semua organisasi beroperasi didalam lingkungan eksteren, oleh krena itu ia juga mempengaruhi sikap-sikap orang, sehingga mempengaruhi kondisi kerja, persaingan.
Sejalan dengan hal-hal yang diutarakan diatas, maka setiap unsur tersebut dikaji dengan beragam pendekatan yang mencakup apa yang disebut dengan pendekatan antar disiplin, pendekatan sumber daya manusia, pendekatan kontigensi, pendekatan produktivitas, pendekatan istem.
Bertolak dari pemikiran diatas, maka terdapat model perilaku organisasi seperti apa yang diungkapkan banyak para penulis mengenai model :
AUTOKRATIS mengungkapkan Dasar pikiran mengenai kekuasaan ; Orientasi mengenai wewenang ; Dampak psikologis bergantung pada bos ; Kebutuhan mengenai nafkah hidup ; Hasil restasi adalah minimum.
KUSTODIAL mengungkapkan Dasar pikiran mengenai sumberdaya ekonomi ; Orientasi adalah uang ; Dampak psikologis adalah bergantung pada organisasi ; Kebutuhan adalah rasa aman ; Hasil prestasi adalah kerja sama pasif.
SUPORTIF mengungkapkan dasar pikiran adalah kepemimpinan ; Orientasi adalah dukungan ; Dampak psikologis adalah prstasi kerja ; Kebutuhan adalah status dan pengakuan ; Hasil prestasi adalah penyadaran.
KOLOGIAL mengungkapkan dasar pikiran adalah kemiteraan ; Orientasi adalah kerja tim ; Dampak psikologis adalag tanggung jawab ; Kebutuhan adalah disiplin diri ; Hasil prestasi adalah antusiame moderat.
46.PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Memasuki dunia tanpa batas diperlukan kebutuhan dan pengembangan organisasi dengan memperhatikan pendekatan seperti yang telah dikemukakan sebelumnya maka untuk memenangkan masa depan diperlukan penyesuaian yang sejalan dengan tuntutan perubahan.
Oleh karena itu, perubahan dan pengembangan organisasi menjadi satu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka memenangkan masa depan, sehingga dengan memahami seutuhnya bahwa organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat juga mengalami perubahan.
Sejalan dengan kemampuan organisasi yang selalu siap berubah dalam menyesuaikan tuntutan atas perubahan lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal mencakup hal-hal yang menyangkut apa yang disebut dengan Kebijakanaan pimpinan ; Perubahan tujuan organisasi ; Pemekaran / perluasan wilayah operasi ; Peralatan yang baru ; Volume kerja ; Tingkat pengetahuan dan keterampilan ; Sikap dan perilaku ; Ketentuan / pengaturan baru.
Sebaliknya lingkungan eksternal mencakup hal-hal apa yang disebut dengan Politik ; Hukum ; Kebudayaan ; Teknologi ; Sumber alam ; Demografi ; Sosiologi.
Dengan memperhatikan kedua faktor lingkungan diatas, maka proses perubahan dengan melangkah serta membuat tinjauan kembali dari setiap langkah :
1) Mengadakan pengkajian
2) Identifikasi
3) Keyakinan dari pihak pimpinan
4) Penentuan strategi
5) Evaluasi
47. MENDALAMI MAKNA DAUR HIDUP ORGANISASI Marilah kita mencoba bahwa dalam merumuskan makna pemahaman kita tentang daur hidup organisasi dapat dengan pendekatan :
Teori Organisasi (TO) artinya dengan pendekatan ini dicoba untuk me-ngungkapkan tidak hanya mengenai yang terkait mengenai prestasi dan sikap dan atau
• perilaku para pegawai, tetapi juga kemampuan organisasi secara keseluruh dalam penyesuaian diri dalam mewujudkn tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
• Perilaku Organisasi (PO) artinya pendekatan ini dicoba untuk mengungkapkan dengan fokus konflik antar pribadi dan atau antar yang berasal dari perbedaan kepribadian dan komunikasi yang lemah. Kelompok.
• Menguraikan Unsur Hurup (UH) dalam kata artinya pendekatan dari huruf menjadi kata bermakna kedalam suatu untaian kalimat yang saling memiliki keterikatan satu sama lain.
Tekanan dalam tulisan ini mencoba untuk mengungkapkan yang dilihat dari sudut menguraikan huruf dalam kata yang memiliki sifat saling mempengaruhi sebagai suatu pendekatan untuk mencari jawaban atas Whay, When, What, Who dan How dalam proses membuat keputusan menjadi saling keterakaitannya.
Dengan pendekatan menguraikan huruf dalam kata sehingga menjadi untaian kalimat yang bermakna dapat diungkapkan seperti dibawah ini :
DAUR terdiri dari empat huruf yakni (D) menjadi Daya guna ; (A) menjadi Ambisi ; (U) menjadi Ultima ; (R) menjadi Raga.
HIDUP terdiri dari lima huruf yakni (H) menjadi Hajad ; (I) menjadi Iden-tifikasi ; (D) menjadi Depensi ; (U) menjadi Umur ; (P) menjadi Pnjang
ORGANISASI terdiri dari sepuluh huruf yakni (O) menjadi Orang ; (R ) menjadi Rencana ; (G) menjadi Gagasan ; (A) menjadi Adptasi ; (N) menjadi Niat ; (I) menjadi Ikatan ; (S) menjadi Sistem ; (A) menjadi Aturan ; (S) menjadi Strategi ; (I) menjadi Institusi.
Dengan memahami huruf dalam kata tersebut, maka bila kita merangkaikan kedalam untaian kalimat menjadi kalimat yang bermakna, oleh karena itu dapat kita merumuskan makna pemahaman sebagai berikut :
DAUR HIDUP ORGANISASI adalah Kemampuan untuk menciptakan DAYA GUNA kedalam suatu AMBISI yang tak berakhir menjadi ULTIMA kedalam RAGA sebagai sesuatu HAJAD melalui IDENTIFIKASI kedalam DEFENSI UMUR PANJANG dengan sekelompok ORANG yang mencetuskan RENCANA kedalam GAGASAN yang selalu siap meng- ADAPTASI yang sejalan dengan NIAT kedalam IKATAN dengan SISTEM menata ATURAN kedalam STRATEGI untuk mewujudkan keputusan strategik kedalam INSTITUSI yang dibangun.
Dengan pendekatan siklus hidup manusia sebagai suatu proses sebelum lahir, lahir sebagai bayi, masa muda, masa remaja, masa dewasa, masa permulaan tua, tua, ketuaan dan mati.
Atas dasar pendekatan tersebut, maka daur hidup perusahaan kedalam identitas dan siklus hidup suatu oraganisasi perusahaan menjadi :
• Masa sebelum lahir, dapat kita samakan dengan cetusan ide / gagasan pendirian dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung utama.
• Masa lahir sebagai bayi, dapat kita samakan dengan lahir organisasi menjalankan fungsi untuk bertumbuh disebut PERMULAAN.
• Masa muda, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan bertumbuh dalam menjalankan fungsinya disebut PERLUASAN.
• Masa remaja, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan peningkatan pertumbuhan dalam menjalankan fungsinya disebut PERTUMBUHAN.
• Masa dewasa, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan peningkatan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam menjalankan fungsinya disebut KONSOLIDASI / PRIMA.
• Masa permulaan tua, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan mempertahankan pertumbuhan dalam menjalankan fungsinya disebut STABIL / TABAH.
• Masa tua, dapat kita samakan dengan menjaga kelangsungan hidup dalam menjalankan fungsinya disebut AWAL BIROKRASI.
• Masa ketuaan, dapat kita samakan dengan kesulitan memper-tahankan kelangsungan hidup dalam nenjalankan fungsinya disebut BIROKRASI MENUJU KEMATIAN.
FLEKSIBILITAS DAN MUDAH DIKONTROL
Daur hidup organisasi pada dasarnya dimanifestsikan oleh dua faktor terutama dalam kaitan yang saling mengikat dan mempengaruhi satu sama lainnya yaitu faktor yang disebut dengan fleksibilitas dan dapat tidaknya dikontrol artinya disatu sisi memiliki sifat dan kemampuan untuk
mudah menyesuaikan diri atau memiliki keluwesan dan disisi lain mudah melaksa-nakan pengendalian dan penngawasan (kontrol).
Kedua hal tersebut dapat kita ibaratkan seperti bayi dan orang yang lebih tua, dimana bayi sangat fleksibel artinya ia mmiliki kemampuan untuk memasukkan jari kaki kedalam mulutnya, tapi sebaliknya gerakan dan peri-lakunya sangat sulit di kontrol. Begitu pula halnya dengan meningkatnya usia dimana orang menjadi tua, juga akan kehilangan sifat dan kemampuan-nya yang dapat dikontrol.
Sejalan dengan pmikiran diatas, kita dapat mengatakan pula bahwa besar-nya dan waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan menjadi tua artinya seolah-olah organisasi / perusahaan yang besar dengan tradisi yang lama disebut tua, sedangkan organisasi / perusahaan yang kecil tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti organisasi itu dapat berubah dengan relatif lebih mudah, tua berarti adanya perilaku yang dapaat di kontrol namun tidak fleksibel.
Dengan jalan pemikiran diatas, maka bilamana organisasi yang bersifat fleksibel dan mudah dikontrol maka orgtanisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, pada tahap inilah yang disebut dengan posisi daur hidup yang disebut dengan PRIMA. Hal tersebut diperlihat dalam gambar seperti dibawah ini :
fleksibilitas mudah dikontrol
tinggi
rendah
pertumbuhan prima menjadi tua
SIFAT BERBAGAI MASALAH DALAM DAUR HIDUP
Dalam daur hidup organisasi terdapat sifat berbagai masalah seperti :
• Dalam pertumbuhan berarti terdapat kemampuan untuk menghdapi masa-lah yang makin besar dan makin ruwet dan oleh karena itu fungsi kepemimpinan sangat
menentukan dalam mengelola masalah dalam daur hidup organisasi. Dengan gaya kepemimpinan yang berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kepemimpinan (kolaborasi, komitmen,komunikasi, kreativitas individu, kreativitas kelompok, inovasi organisasi, analisa masa depan kedalam kesadaran, merespon antisipatif dalam kecerdasan, proses pengambilan keputusan dalam akal) maka dengan kompetensi itu ia mampu mengelola perubahan dari satu ke tahap berikutnya yang lebih banyak tuntutannya.
• Menjadi tua terdapat kemampuan yang menurun untuk menghadapi masalah dari yang normal menjadi hal-hal yang tidak normal
• Untuk mencapai keberhasilan dalam mengelola daur hidup organisasi, maka yang perlu mendapatkan perhatian bukanlah melenyapkan kesulitan-kesulitan melainkan lebih memusatkan perhatian (fokus) terhadap sumber daya manusia, keuangan dan permodalan, organisasi, budaya, kepemimpinan, sistem teknologi informasi, dan pelanggan yang dapat menimbul-kan masalah-masalah dalam tahaap daur
hidup. Oleh karena itu untuk mewujudkan kedalam tahap yang disebut PRIMA, maka diperlukan usaha yang secara terus menerus meremajakan dirinya.
• Kelangsungan hidup dalam daur hidup organisasi berarti adanya kemampuan untuk menyelesaikan masalah sebagai sesuatu kesulitan yang normal. Dalam hal ini kita dihadapkan kepada satu kenyataan untuk mengingatkan kepada kita bahwa kesulitan yaang sedang dialami adakalanya bukan di-sebabkan karena internal melainkan karena keaadaan artinya ketidak ke-siapan dalam mengikuti perubahan itu sendiri.
• Dalam pandangan Ichak Adizes dalam bukunya “Corporate Lifecycles”, mengungkapan permasalahan yang normal lawan yang tidak normal dimana paada persoaalan yang normal adalah persoalan yang dapat diatasi dengan menggunakan energi internal sendiri yang dalam hal ini dinamakan SENSASI, sedangkan bila masalah itu tidak diharapkan dinamakan masa-lah TRANSISI / PERALIHAN. Sedangkan masalah yang abnormal seba-liknya memerlukan campur tangan keahlian dari luar, yang dalam hal ini disebut dengan KERUWETAN dan jika masalah-masalah yang abnormal
itu jarang terjadi disebut dengan PENYAKIT, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :
DAPAT DISELESAIKAN OLEH ORGANISASI ITU SENDIRI
YA TIDAK
ya
sensasi x) keruwetan o)
sering ditemukan tidak
dalam tahap ini dari transisi x) penyakit o)
daur hidup organisasi
Sifat permasaalahan :
x) permasalahan normal, o) abnormal.
Dibawah ini diungkap beberapa contoh sebagai berikut :
1. Kekurangan uang tunai, hal ini sering sekali dijumpai pada organisasi yang masih sangat muda , namun organisasi yang dikelola dengan baik dapat
2. mengatasinya dengan segera. Bila jumlah kekurangan ini lebih besar daripada yang dapat diduga semula manajemen dapat menangani kekurangan uang tunai dalam perusahaan yang tumbuh dengan cepat, maka hal itu disebut masalah transisi, jika tidak dapat mengatasinya menjadi suatu keruwetan dan kekurangan itu jumlahnya besar sekali serta manajemen tidak sanggup untuk memecahkannya menjadi penyakit yang dapat mengakibatkan kematian bayi.
3. Contoh mengenai keruwetan yang dapat merubah menjadi suatu penyakit adalahaya manajemen yang luar biasa otokratis sifatnya. Hal ini seringdijumpai pada tahap-tahap dini pertumbuhan organisasi, mungkin tidak mampu untuk menyelesaikan sendiri.
4. Dalam tahap-tahap menjadi tua, birokratisasi dapat menurunnya kemampuan suatu organisasi untuk menangani kebutuhan para pelanggan, sehingga merupakan masalah yang berulang-ulang yang perlu dipecahkan.
Dari ilustrasi yang dikemukakan diatas, untuk menunjukkan bahwa penekanan dari pembahasan ini berkaitan dengan cara bagaimana merubah dan menangani masalah-masalah yang tidak normal. Apakah persoalan itu merupakan keruwetan-keruwetan atau berubah menjadi suatu penyakit, sehingga menjadi penghalang dan penghambat pertumbuhan perusahaan dan kemampuan mengadaptasi dimasa yang akan datang
Ya Tidak
Ya sensasi transisi o)
Diduga
Tidak kruwetan o) penyakit o)
O = Diagnosa dan perawatan : Methodalogi, interpensi Adizes
Pandangan penulis dari pengalaman dalam merumuskan pemecahan masalah yang dihadapi :
Dengan merumuskan model permasalahan yang dikemukakan dalam teori tersebut diatas, penulis berdasarkan pengalaman dalam mengelola organisasi perusahaan dengan beragam bidang kegiatan yang dimasuki dalam bekerja.
Dalam hal ini kami sampai kepada satu kesimpulan bahwa seluruh persoalaan, sehingga menjadi masalah yang dihadapi berpusat pada pengambilan keputusan, oleh karena itu semua persoalan harus mampu dapat diselesaikan oleh kemampuan sendiri.
Apakah yang sebenarnya terjadi dalam daur hidup , apakah setiap keputusan yang diambil sesuai dengan situasi atau gejala yang benar-benar bahwa pentingnya situasi permasalahan ? Apakah permasalahan itu telah mempertimbangkan hasil pemecahan sebelumnya ? Apakah peran pelaku dalam perumusan masalah telah diidentifikasi ? Apakah cukup jelas tujuan dan sasaran dari masalah yang dirumuskan ?
Berdasarkan pengalaman ketidak jelasan dalam rumusan masalah, menjadi fokus untuk menyatukan pandangan mengenai rumusan masalah. Oleh karena itu setiap masalah akan kita kelompokkan menjadi :
• Masalah insidentil adalah masalah yang terkait dalam kegiatan operasi dan terselesaikan sejalan dengan penyelesaian masalah pokoknya lebih dahulu diselesaikan yang dirumuskan kedalam program kerja
• Masalah pokok adalah masalah yang terkait dalam kegiatan dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan terselesaikan sejalan dengan penyelesaian masalah strategi yang ditetapkan
• Masalah kritis adalah masalah yang terkait dalam kegiatan dalam proses pengambilan keputusan yang bersifat strategik.
Bertitik tolak dengan pemikiran diatas, maka masalah yang dihadapi selama dalam pemerintahan yang silih berganti semenjak mulai merdeka sampai saat ini terletak dalam pengambilan keputusan sehingga menjadi masalah yang berkelanjutan. Semuanya berakar dari sikap dan perilaku oleh pemain peran yang tidak siap berubah sesuai dengan tuntutan perubahan itu sendiri sehingga masalah yang kita hadapi dapat kita rumuskan kedalam empat masalah yaitu :
• Masalah efisien, efektif dan berkualitas, masalah inilah yang kita sebutkan kedalam keputusan sensasi (A).
• Masalah efisien dengan tidak efektif dan tidak berkualitas, masalah ini yang kita sebutkan kedalam keputusan transisi.(B)
• Masalah efektif dengan tidak efisien dan tidak berkualitas, masalah ini yang kita sebut dengan komplek (C)
• Masalah tidak efisien, tidak efektif dan tidak berkuallitas, masalah ini yang kita sebut dengan penyakit (D)
Dengan memperhatikan type dan kelompok masalah, selajutnya kita masuk-kan dalam tabel sebagai berikut :
TYPE : NORMAL : TIDAK NORMAL:
Insidentil (A) (C)
Pokok (A) (C)
Kritis (A) (C)
Insidentil (B) (D)
Pokok (B) (D)
Kritis (B) (D)
Jadi dalam mengelola daur hidup organisasi, maka bagi seorang CEO harus meyakini bahwa semua persoalan menjadi masalah harus mampu dipecahkan dengan kekuatan sendiri tanpa mengundang interpensi dari luar seperti teori Ichak Adizes, hanya perlu memberikan fokus untuk menentukan tingkat intensitas bagaimana sebaiknya kita mempengaruhi peran pelaku yang terlibat dalam
proses pengambilan keputusan. Jadi pada masalah normal dari sensasi dan transisi mudah untuk mempengaruhinya, tapi masalah tidak normal dari komplek dan penyakit sangat sulit mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku karena faktor kepentingan pribadi dan kelom-pok terancam sehingga sulit berubah dengan cepat.
MODEL DAN DESKRIPSI DAUR HIDUP ORGANISASI
Manifestasi dari faktor-faktor kunci akan ditentukan pula pada setiap posisi oleh dua karekteristik yang disebut dengan satu sisi menyangkut fleksibilitas dan sisi lainnya disebut dengan mudah dikontrol.
Daur hidup organisasi perusahaan dibagi dengan mengikuti jalan pemikiran tentang kehidupan manusia yang meliputi :
• Posisi Persiapan sebagai cetusan ide / gagasan (bayi dalam kandungan)
• Posisi Permulaan setelah berdiri ( bayi dalam pertumbuhan)
• Posisi Perluasan (masa muda)
• Posisi Pertumbuhan (masa remaja)
• Posisi Prima (masa dewasa)
• Posisi Stabil ( masa permulaan tua)
• Posisi Awal-Birokrasi (masa tua)
• Posisi Birokrasi (masa ketuaan)
Pemilik dan pengelola akan berusaha untuk mewujudkan pada posisi daur hidup yang PRIMA, pada posisi tersebut bertemu pada satu titik dimana fleksibilitas dan mudah dikontrol bertemu berarti seluruh faktor mendapat-kan perhatian yang terus menerus dalam bersikap proaktif memandang masa depan.
48. MENGEMBANGKAN ORGANISASI BERBASIS
PENGETAHUAN
Pertama yang perlu kita ingat bahwa dalam merumuskan suatu difinisi tentang organisasi, maka perlu kita tegaskan bahwa rumusan disini terkait dengan difinisi riil bukan difinisi nominal, oleh karena itu dalam merumuskan difinisi riil “ apa organisasi itu ? “ diperlukan suatu pengertian dapat bersifat essensil dan atau eksidentil.
Bertitik tolak atas pemahaman atas difinisi riil yang essensil, maka untuk menjawab pertanyaan diatas, kita dapat memulainya dari sisi diagnosa organisasi dengan membuat pertanyaan berupa : why, when, what, who.
Jadi karena sifat riil, maka terdapat dua unsur yang menen-tukan yaitu jenis dan sifat pemisah dalam membuat rumusan sebagai suatu difinisi tentang oranisasi.
Why, mengapa keberadaan organisasi itu lahir ?
When, bilamana seharusnya dilahirkan ?
What, apa yang dikerjakannya ?
Who, siapa seharusnya melaksanakannya ?
Dari keempat pertanyaan itu bagi seseorang dan atau beberapa orang, hendak mengadakan perjalanan yang akan dituju, maka diperlukan satu sarana mengadakan perjalanan yang kita sebut dengan organisasi sebagai alat untuk menempuh perjalanan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka kita sampai kepada difinisi tengtang ORGANISASI adalah wadah sebagai alat untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang direncanakan.
ORGANISASI BERBASIS PENGETAHUAN adalah wadah sebagai alat perilaku yang saling berinteraksi dalam menghadapi lingkungan dengan proses pembagian kerja sesuai dengan peran yang dibebankan kepadanya berdasarkan sistem berbasiskan pengetahuan.
Dengan difinisi tersebut kita dapatkan hakikat dari difinisi essensial yang ditunjukkan kedalam : 1) perilaku
berinteraksi artinya terciptanya hubungan antar individu, kelompok dan oraginasasi ; 2) proses pembagian kerja artinya pengelompokan kerja kedalam fungsinya ; 3) peran artinya sekumpulan kewajiban yang dihasilkan oleh beberapa orang yang berarti dan orang yang memegang satu jabatan ; 4) sistem berbasiskan pengetahuan artinya organisasi sebagai sumber pengetahuan.
KERANGKA KERJA SISTEM DALAM KOTAK
Asumsi yang mendasari pendekatan sistem bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan, jika salah satu bagian mempunyai performansi yang buruk, maka akan timbul dampak negatif terhadap performasi keseluruhan sistem.
Dengan dasar pemikiran itu, sebuah organisasi harus dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluarannya dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
Pandangan sistem melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari masukan-masukan serta penerimaan yang menguntung-kan dari keluaran-keluaran, fleksibilitas respons terhadap perubahan lingkungan, efesiensi yang digunakan organisasi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran, kejelasan komunikasi intern, tingkat konflik diantara kelompok-kelompok dan tingkat tingkat kepuasan kerja para pegawai.
Sistem memfokuskan dari pada cara-cara yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi yang terus menerus.
Kerangka kerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
BERBASIS PENGETAHUAN
KESIAPAN MENGHADAPI LINGKUNGAN :
PEMASOK – PELANGGAN – MASYARAKAT
PEMERINTAH – TEKNOLOGI – EKONOMI
Untuk membangun suatu struktur oraganisasi yang fleksibel dan mu-dah dikontrol terdapat tiga dimensi yang perlu mendapat perhatian :
Pertama apa yang disebut dengan KOMPLEKSITAS, merujuk kepada tingkat diferensiasi yang dapat bersifat
1) horizontal menunjukkan tingkat sejauh mana pekerjaan tersebar secara geografis yang diukur berdasarkan pemisahan horizontal di antara unit-unit dan jumlah spesialisasi pekerjaan ;
2) vertical menunjukkan kedalamnya yang diu-kur berdasarkan jumlah tingkat hierarki ;
3) spasial menunjukkan tingkat sejauh mana pekerjaan itu tersebar secara geografis yang diu-kur jumlah lokasi terpisah, jarak rata-rata dengan pusat dan jumlah pegawai pada unit-unit. Dengan demikian makin komplek organisasi-nya makin besar pula kesukaran komunikasi, koordinasi dan kontrol.
Kedua apa yang disebut FORMALISASI, merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan dalam organisasi distandarisasi. Makin tinggi formali-sasi berarti makin tinggi perilaku pegawainya diatur melalui peraturan dan prosedur untuk mengatur apa yang dilakukan oleh pekerja dengan teknik proses seleksi, pensyaratan peran, peraturan, prosedur dan kebijakan, pelatihan.
Ketiga apa yang disebut SENTRALISASI, merunjuk pada tingkat sejauh mana kekuasaan formal dapat membuat kebijaksanaan dikonsen-trasikan pada individu dan unit yang ada.
Ukurannya terkait dengan proses pengambilan keputusan. Kontrolnya dapat dilakukan melalui proses
1) mengumpulkan iformasi yang diteruskan,
2) memproses dan menginterprestasikan,
3) membuat pilihan,
4) memberikan wewenang,
5) melaksanakannya.
Bila setiap tingkat dapat dikendalikan dalam proses pengambilan keputusan, maka dapat ditempuh dengan menetapkan dengan DISENTRALISASI.
Penerapan Organisasi berbasis Pengetahuan dengan prinsip yang kita sebut FLEKSIBEL DAN MUDAH DIKONTROL, maka struktur organisasi dibangun yang disebut dengan struktur MATRIKS adalah suatu desain structural yang menugaskan para spesialis dari departeman fungsional tertentu untuk bekerja pada satu atau lebih tim yang dipimpin oleh seorang pemimpin proyek.
Proyek atau produk pada suatu matriks dapat mengalami perubahan terus menerus atau dapat bertahan cukup lama.
Yang pertama mendirikan matriks sementara ; yang kedua mewakili matriks permanen Lebih lanjut LIHAT LAMPIRAN STRUKTUR MATRIKS.
BAB IX. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI TEKNIK
49. TEKNOLOGI PRODUK BARU
Dengan penguasaan pengetahuan dalam kompetensi teknik berarti mendorong kepampuan dalam usaha merebut peluang dengan menghadapi tantangan dunia tanpa batas dan sekaligus mampu mengelola teknologi dengan memperhatikan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan dalam menjalankan prinsip-prinsip apa yang disebut dengan :
Pertama, organisasi dengan CEO yang memiliki Kepemimpinan dengan penguasaan Pengetahuan dan Ilmu yang terkait dengan teknologi dan bisnis.
Kedua, organisasi yang ditopang berbasiskan pengetahuan yang dibangun atas dasar fleksibel dan mudah diawasi dengan struktur matriks menjamin peran-peran para spesialis yang mampu mengelola pasar produk dan fungsi bisnis yang terintergrasi.
Ketiaga, dengan iklim organisasi yang sehat mendorong setiap pemain peran akan memiliki keterampilan yang tinggi dalam hal-hal yang terkait dengan pemahaman teknologi dan bisnis.
Keempat, menempatkan pemain peran pada setiap bidang yang memiliki keunggulan dalam penguasaan teknologi dan bisnis sehingga mendorong mereka bekerja dalam satu tim.
Dengan menjalankan keempat prinsip diatas memberikan daya dorong setiap pemain peran mampu menjalankan kebutuhan organisasi yang mampu menyesuaikan dengan perubahan yang dibutuhkan.
50. TEKNOLOGI PROSES
Sejalan dengan pemikiran yang diatas, maka usaha untuk mempertahankan pelanggan diperlukan kemampuan yang secara teratur menguasai teknologi proses, sehingga selalu siap menghadapi tantangan dari pesaing dengan poduk barunya.
Oleh arena itu, kemampuan dalam teknologi proses menjadi satu kebutuhan yang harus dikelola oleh sekelompok orang yang kreatif dalam individu maupun kelompok sehingga mereka secara berkelanjutan mampu menangkap kebutuhan pelanggan.
Dengan demikian maka struktur matrik menjamin tersedianya pemain peran yang memiliki keterampilan khusus yang bekerja kedalam tim-tim yang mampu bekerja untuk menterjemahan kebutuhan pelanggan yang ditopang
para spesialis fungsional untuk menjawab mengapa ibutuhkan riset pemasaran yang berkaitan dengan langkah-langkah spesiikasi, pengumpulan, analisis dan interprestasi informasi yang menhubungkan suatu organisasi dengan lingkungan pasarnya, identifikasi masalah dan peluang pemasaran serta penysunan dan evaliasi serangkaian tindakan pemasaran
Dengan penguasaan teknologi proses maka satu tim bekerja sesuai dengan peran pesialis fungsional dalam menjawab produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
51. TEKNOLOGI PENDUKUNG OPERASI
Sejalan dengan mewujudkan pelanggan seumur hidup, maka diperlukan adanya teknologi pendukung operasi yang didukung oleh kemampuan membangun organisasi yang terus belajar, sehingga dibutuhkan setiap pemain peran dalam organisasi formal dan kelompok kerja tim yang didukung oleh kompetensi teknis sehingga memajemeni tim dengan perangkat kelompok.
Dengan tersedianya teknologi pendukung proses akan dapat memberikan ruang gerak dari setiap pemain peran dalam hal-hal yang berkaitan dengan :
1) Adanya motivasi yang mendorong perbaikan atas kemauan sendiri ;
2) Umpan balik dari setiap keadaan ;
3) Adanya kemauan dari seluruh pemain peran dalam berbagi pengalaman secara berkelanjutan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka dengan tersedianya fasilitas tersebut memungkinkan pula setiap pemain peran yang mendukung tim kerja spesialis fungsional dalam organisasi yang terus belajar berarti dengan menerapkan prinsip-prinsip apa yang disebut dengan :
1) Belajar dari pengalaman dari proyek dan dan produk di masa lalu dan masa sekarang ;
2) Mewujudkan secara teratur munculnya umpan balik dan perbaikan dengan memakai metrik (mutu, produk, proses) dan melaksanakan bencmarking kuantitatif ;
3) Pusatkan perhatian atas pandangan Pelanggan sebagai bagian dari produk dan sebagai data untuk perbaikan ;
4) Wujudkan secara berkesinambungan hubungan-hungan dan kegiatan-kegiatan saling berbagi antara kelompok produk.
52. TEKNIK DAN SISTEM PENDUKUNG S. D. M.
Peta jalan menuju keberhasilan ditentukan oleh iklim organisasi yang sehat dimana teknik dan system pendukung Sumber Daya Manusia memberikan ruang gerak yang mampu memotivasi individu dan kelompok menjalankan peran yang dibebankan kepadanya.
Oleh karena itu, peran kepemimpinan dengan pola berpikir global, dan bertindak global artinya ia mampu mendorong kebiasaan manusia yang sangat efektif yaitu yang menjangkut apa yang disebut dengan :
1) Kebiasaan berpikir proaktif artinya bukan menitik beratkan memecahkan masalah melainkan menghindari masalah, maka disitu kemampuan anda merumuskan apa yang disebut prinsip visi pribadi ;
2) Kebiasaan berpikir mulai dengan akhir dalam pikiran, disinilah letak kemampuan untuk menjalankan prinsip kepemimpinan pribadi ;
3) Kebiasaan berpikir dahulukan yang harus didahulukan artinya sedapat mungkin menjalankan prinsip manajemen pribadi ;
4) Kebiasaan berpikir untuk mencapai kemenangan artinya meletakkan landasan yang kuat dengan prinsip kepemimpinan antarpribadi ;
5) Kebiasaan berpikir untuk mengerti lebih dahulu artinya menjalankan prinsip apa yang disebut dengan empatik ;
6) Kebiasaan berpikir untuk mewujudkan kerjasama artinya menjalankan prinsip apa yang disebut dengan kekuatan kerjasama kreatif.
X. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI INFORMASI
Dengan informasi dapat membantu organisasi memasuki persaingan secara efektif di dalam pasar-pasar produknya yang disebut dengan kemampuan informasional.
Dengan memiliki kemampuan yang berhubungan dengan informasi luar mengenai lingkungan perusahaan, pasar dan pesaingnya, akan memberikan keuntungan lebih dari yang lainnya sehingga bagi organisasi yang memiliki kemampuan informasional tersebut mudah memasuki ekonomi dunia tanpa batas dan mampu menciptakan peluang dari ketidak pastian.
Kemampuan informasional termasuk sistem imformasi manajemen untuk mendukung komunikasi antar unit kerja menjadi efektif dan efesien karena dapat mengurangi kesalahan dan dapat tanggap atas perubahan lingkungan, didukung oleh kekuatan menerapkan kemampuan mambangun suatu system INTELIJNS KOMPETITIF.
53. MENGELOLA INFORMASI LINGKUNGAN INTERN
Dengan tersedianya informasi lingkungan intern akan memudahkan membuat analisa dan diagnosis yang berkaitan dengan gambaran KEKUATAN dan KELEMAHAN
dalam rangka untuk merumuskan strategi dalam menempatkan posisi perusahaan kedepan.
Faktor – faktor yang menentukan kekuatan dan kelemahan tersebut di analisis dan diagnosis berdasarkan informasi yang diperoleh dari faktor :
1) Keuangan dan akuntansi
2) Pemasaran dan distribusi
3) Produksi dan operasi
4) Manusia dan hubungan perburuhan
5) Sumber-sumber corporate
Dengan teredianya data dan informasi yang akurat dan dapat dipercaya sehingga memudahkan mengidentifikasi kekuatan relative dengan sudut pandang yang disebut dengan 1) Pandangan terhadap industry ; 2) Penentuan posisi perusahaan.
54. MENGELOLA INFORMASI LINGKUNGAN EKSTERN
Dengan kemampuan mengelola informasi lingkungan ekstern diharapkan mampu membuat analisis dan diagnosis yang berkaitan untuk merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan menafsirkan berbagai PELUANG dan ANCAMAN dari faktor yang disebut dengan :
1) Ekonomi ;
2) Pemerintah dan hukum ;
3) Pasar dan persaingan
4) Pemasok dan teknologi
5) Geographi
6) Sosial
Dengan kemampuan peran sumber daya manusia yang setiap saat mampu melakukan kesiapan perubahan, maka system Intelejens Kompetitif dapat merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan informasi ekstern tentang berbagai PELUANG dan ANCAMAN yang sejalan dengan strategi yang akan dirumuskan.
55. MENGELOLA INFORMASI MEMASUKI DUNIA
TANPA BATAS
Bertitik tolak dari analisis dan diagnosis yang juga disebut dengan SWOT (Internal Strengts dan Weaknesses) dan (Eksternal Opportunities dan Threats) agar kita dapat menempatkan posisi perusahaan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, perlu kita ketahui bahwa bisnis dalam dunia tanpa batas ditandai oleh apa yang disebut 5C yaitu
1) Customer (pelanggan) : kekuatan mereka yang mulai muncul ;
2) Competition (persaingan) : penyebaran teknologi ;
3) Company (perusahaan) : pentingnya biaya tetap ;
4) Currency (mata uang) ;
5) Country (negara)
Oleh Karena itu, memasuki dunia tanpa batas berarti harus mampu menempatkan posisi perusahan yang mampu merebut berbagai peluang dengan kekuatan internal sehingga kekuatan dan strategi menerapkan competitive intelligence didalam ekonomi yang saling mengait mampu mewujudkan hal-hal yang kita harapkan berupa :
1) Meningkatkan kesejahteraan individu dan lembaga ;
2) Berdiri terbuka terhadap semua yang ingin berpartisipasi ;
3) Tidak menjadi pemenang absulut, karena mekanisme pasar menyesuaikan diri dengan daya saing;
4) Diperlukan peranan pemerintah yang mendukung;
5) Diperlukan kerja sama dengan negara2 maju.
56. MENGELOLA KOMUNIKASI ANTAR UNIT KERJA
Kebutuhan keberhasilan dari struktur matrik juga sangat ditentukan oleh adanya keberhasilan membangun dalam komunikasi antar unit kerja.
Komunikasi dengan orang lain bukan merupakan suatu ilmu. Ia tidak mempunyai sejumlah prosedur yang tepat
Dan sulit yang diatur. Terdapa prinsip-prinsip dan tema-tema tertentu dan masuk akal namun ada beribu-ribu variasi terhadap tema-tema iu. Jadi ia merupakan suatu seni untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan anda sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, kebutuhan akan Komnikasi yang dapat meyakinkan dimana yang paling kritis adalah jika kita ingin meyakinkan orang lain. Kita Komuniksikan ide-ide kita, pada waktu yang bersamaan, kita juga menjual ide-ide kita, atau produk kita. Jadi seni berkomunikasi menekakan kepada dikembangkannya keterampilan antara pribadi selama komunikasi yang meyakinkan. Misalkan Seorang penyelia (supervisor) harus mampu mengkomunikasikan dengan jelas tujuan-tujuan organisasi kepada para pekerja.
Mengapa menggunakan Seni Berkomunikasi. Sementara orang seolah-olah dilahirkan dengan kegiatan dan kepercayaan yang alamiah.
Tetapi buat kita semua, sifat-siat yang paling sering didapati pada mereka yang memimpin dan dan berhasil, dapat dipelajari dan diperkuat. Yang diperlukan hanyalah suatu usaha secara sadar untuk memelajari an menrapkan keterampilan komunikasi pribadi atas suatu dasar yang konskuen dengan bantuan umpan balik yang jujur.
Di mana menggunakan keterampilan komunikasi antar perorang adalah
1) Di dalam suatu organisasi ;
2) Kepada pelanggan atau masyarakat ramai ;
3) Dalam kehidpan pribadi.
Sadarilah bahwa apa yang benar-benar berarti, biasanya tidak diajarkan, sehingga apa yang diungkapkan disini menjadi pusat perhatian yaitu yang mencakup :
1) Unsur utama bagi komunikasi yang efektif adalah dapatnya dipercayai artinya perlu kita memahami bahwa diperlukan keterampilan yang terkait dengan unsur VERBAL adalah pesan itu sendiri ; unsure VOKAL adalah suara anda (intonasi, penonjolan, resonansi) ; unsur VISUAL adalah apa yang dilihat orang.
2) Sembilan keterampilan Perilaku sebagai unsure-unsur penting komunikasi antar perorangan yang mencakup apa yang disebut dengan a) Komunikasi dengan mata ; b) Sikap / gerak gerik ; c) Gerak isyarat / ekspresi muka ; d) Pakaian / penampilan ; e) Suara / variasi vocal ; f) Bahasa / bukan kata-kata ; g) Keterlibatan pendengar ; h) Humor ; i) Diri sendiri yang alamiah.
XI. KEKUATAN FOKUS DALAM MANAJEMEN
Dalam bab ini mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan suatu pemikiran untuk membangun focus multilangkah dalam arti kekuatan globalisasi mendorong bagaimana caranya meraih keputusan strategic yang diputuskan (Visi, Misi, Tujuan, Sasaran) yang sejalan dengan kebiasaan untuk menyesuaikan dengan perubahan sesuai dengan tuntutan dalam dunia tanpa batas dalam kerja global.
57. MEMBANGUN FOKUS MULTILANGKAH
Mewujudkan rencana jangka panjang, maka semua kegiatan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk menjalankan koordinasi dan mengawasi dari kantor pusat ke unit-unit kerja dalam struktur organisasi formal.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka jika perusahaan tidak terfokus, anda tidak mungkin mendapatkan hasil yang maksimal dengan pendekatan operaional. Mungkin hasilnya hanya sedikit lebih baik. Sama saja dengan hasil fhoto yang tak terfokus.
Oleh karena itu, cepat atau lambat perusahaan akan mengalami masalah dalam siatuasi tantangan yang terbuka sehingga untuk memecahkan masalah yang timbul diperlukan langkah yang kita sebut dengan
1) Bertindak lebih dahulu artinya perusahaan yang terlalu ingin keluar dan bersaing dengan pelanggannya, namun ragu-ragu kalau bersaing dengan dirinya sendiri ; 2) Mengembangkan suatu produk yang sama sekali baru artinya dengan terfokus maka kreatifitas individu dan kelompok menjadi inovasi perusahaan ; 3) Bertolak dari inovasi perusahaan akan melahirkan sebuah nama baru untuk produk baru ; 4) Bergerak dengan berani artinya tanpa ragu-ragu untuk melakukan perubahan.
58. STRATEGI FOKUS LANGKAH 1 DAN 2.
Strategi focus langkah pertama adalah membangun pikiran dengan kebiasaan-kebiasaan yang ditopang oleh kekuatan Pengetahuan (apa yang harus dilakukan, mengapa) ; Keterampilan (bagaimana melakukan) ; Keinginan (mau melakukan atas dasar niat). Dengan kebiasaan tersebut berarti pikiran digerakkan untuk menentukan masa depan.
Kebiasaan tersebut menjadi perilaku yang efektif karena terus berulang anda lakukan sehingga mewujudkan kualitas kehidupan anda dalam arti kalau anda terus saja melakukan apa yang selama ini anda perbuat.
Stretgi focus langkah kedua adalah dengan perjalanan waktu, maka kebiasaan-kebiasaan anda menjadi pendorong bukan sekedar bersilat lidah, melainkan focus dimana tidak mungkin saya berhasil tanpa kebiasaan tepat waktu, teratur dan rajin dengan tekad untuk berkonstrasi pada topic tertentu satu per satu.
Dengan pikiran diatas, menuntun anda memfokuskan sebahagian besar waktu and dan enerji anda mengerjakan apa yang paling cemerlang anda kerjakan ujung-ujungnya anda menuai imbalan besar.
Fokuslah kepada talentan-talenta alami anda dengan latihan-latihan maka terbukalah usaha anda menemukan kecemerlangan anda, sehinga tingkat kecemerlangan anda akan menentukan besarnya peluang anda dalam kehidupan.
Jadi ingatlah selalu bahwa keberhasilan bukanlah sulap atau kepandaian bersilat lidah melainkan pada menumbuh kembangkan belajar focus menjadi pusat perhatian anda.
59. STRATEGI FOCUS LANGKAH 3 DAN 4
Strategi focus langkah ketiga adalah apa yang disebut dengan dimana anda bertolak dari gambaran besarnya artinya gerakkan pikiran untuk mengungkit daya ingat
Kedalam apa yang disbut kehidupan yang tidak diteliti itu maka tiak layak dijalani, oleh karena itu belajarlah dari kenyataan bahwa memang sangat sulit mengembangkan kejelasan yang tidak biasa-biasanya.
Oleh karena itu dengan membuat keputusan strategic (visi, misi, tujuan, sasaran) menuntun anda berpikir jangka panjang. Jadi SASARAN adalah upaya berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang layak hingga tercapai. Harus diingat pula jabarannya tidak cukup kualitatif tapi juga kuantitatif.
Sejalan dengan apa yang kita ungkapkan diatas, maka dengan kekuatan kebiasaan yang produktif, kita dapat mengngkapkan kedalam sepuluh besar sasaran yang berisikan hal-hal yang terkait yaitu:
1) Gariskan sasaran terpenting anda harus anda punya ;
2) Sasaran-sasran anda harus berarti ;
3) Sasaran-sasaran anda harus spesifik dan terukur ;
4) Sasaran-sasaran anda harus fleksibel ;
5) Sasaran-sasaran anda harus menantang dan mengasyikkan ;
6) Sasaran-sasaran anda harus selaras dengan nilai2 anda;
7) Sasaran-sasaran anda harus eimbang ;
8) Sasaran-sasaran anda harus realistic ;
9) Sasaran-sasaran anda harus mencakup konstribusi.
10) Sasaran-sasaran anda perlu didukung.
Dengan memperhatikan pemikiran diatas, maka ungkitah daya ingat untuk menuntun kekuatan pikiran dari pokok-pokok pikiran apa yang kita kemukakan dibawah ini :
1) Gunakan daftar sasaran 10 besar sebagai kerangka kerja ;
2) Rancanglah rencana utama untuk memprioritaskan sasaran-sasaran anda ;
3) Ciptakan buku gambar sasaran ;
4) Gunakan buku ide ;
5) Visualisasikan, renungkan, refleksikan dan evalusikan ;
6) Kemabangkan mentor yang unik serta aliansi
7) Gunakan sistim focus para peraih prestasi untuk mengukur kemajuan mingguan.
Stategi focus langkah keempat, adalahMendorong dalam menciptakan keseimbangan optimum artinya ketika sedang bekerja, bekerjalah dan ketika sedang bermain, bermainlah janganlah mencampur adukkan keduanya.
Sejalan dengan apa-apa yang kita pikirkan diatas, maka renungkan pemikiran seperti yang terungkap dalam suatu system yang kita sebut dengan
Sistem untuk menciptakan keseimbangan optimum yang menyangkut pemikiran-pemikiran yang kita sebut :
1) Cetak biru artinya rencana strategis saya hari ini. Prioritas, yang berjumpa, proyek. Devaluasi malam sebelum menjelang pagi ;
2) Tindakan artinya berkonsentrasilah pada kegiatan-kegiatan terpenting yang akan memajukan anda menuju tercapainya sasaran-sasaran triwulan nda ;
3) Pembelajaran artinya kembangkan kebiasaan yang produktif ( pengetahuan, keterampilan, keinginan) lewat membaca,kaset, video, mentor, kursus ;
4) Olahraga artinya perbaharuilah enerji selama 30 menit
5) Relaksasi artinya hilangkan stress harian. Tidur siang, meditasi, mendengarkan music, waktu keluarga.
60. STRATEGI FOCUS LANGKAH 5 DAN 6
Strategi focus langkah kelima,
Melahirkan satu kekuatan kedalam membangun hubungan-hubungan baik, artinya pahamila hidup ini bahwa ada orang yang memsuki kehidupan kita dan pergi hampir seketika. Ada juga yang menetap. Dan membentuk kesan yang sedemikian rupa dalam hai dan jiwa kita, sehingga kita diubah selamanya.
Oleh karenanya, renungkan bahwa meniapkan strategi ampuh untuk memastikan anda menikmati hubungan-hubungan yang sangat baik dalam kehidupan pribadi maupun professional anda. Jadi membangun hubungan-hubungan baik itu suatu kebiasaan dan menghasilkan imbalan yang mengagumkan.
Renungkan dan ungkit daya ingat anda bahwa ada baiknya anda memandang kehidupan anda ibarat spiral, terkadang anda berada di Spiral menaik, ketika itulah segala sesuatu berjalan lancer, keyakinan tinggi dan kehidupan terasa menyenangkan dimana hubungan-hubungan terpenting anda sehat dan berkembang.
Lawannya adalah spiral menurun. Ketika itulah segalanya berantakan tidak ada komunikasi, stress meningkat dan kehidupan terus menjadi pergumulan. Hubungan-hubungan menjadi renggang selama spiral menurun
Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas dalamilah makna Spiral menaik dan menurun sebagai seuatu cambuk untuk kita terus belajar sepanjang hayat, maka disitulah anda akan mendapatkan hikmah dari kekuatan berpikir karena hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri.
Dengan demikian keberhasilan dalam kehidupan ni diambil dari siapa yang anda kenal bukan apa yang anda ketahui,
sehingga renungkan keputusann hari ini juga untuk membangun benteng di sekeliling anda. Pilihlah hanya orang terbaik, anda banyak pilihan. Ingatlah kehidupan adalah soal membangun dan menikmati hubungan-hubungan baik. Anda pantas mnikmati bagian anda . Dibutuhkan keyakinan untuk menyatakandiri secara assertif dan memilih orang-orang yang sangat baik.
Strategi focus langkah keenam, adalah Menjadi satu kekuatan kedalam faktor keyakinan, artinya pengalaman memberitahukan apa yang harus diperbuat, Keyakinan memungkinkan anda melakukannya.
Ungkitlah daya ingat anda bahwa ketika anda menyangka diri tidak mampu disatu sisi dan disisi lain ingat-ingatlah kembali kemenangan anda sebelumnya. Jadi kebiasaan berupa keyakinan adalah komponen penting dalam upaya anda sehari-hari untuk menikmati keberhasilan yang berkelanjutan.
Keyakinan itulah perekat yang menyatukan segalanya. Kebiasaan yang terbentuk dari banyak sumber. Sekarang anda mempunyai banyak cara untuk meningkatkan kepercayaan diri anda. Terimalah tantangannya.
61.STRATEGI FOKUS LANGKAH 7 DAN 8
Strategi focus langkah ketujuh, adalah Sejalan dengan apa yang anda inginkan, artinya kalau ada untungnya dan tidak ada ruginya, ya mintalah. Sudah lama sekali karunia yang namanya meminta ini. Sesungguhnya salah satu kebenaran paling mendasar dalam kehidupan ini menyatakan “Mintalah maka engkau akan mendapat”
Ada yang mengatakan bahwa pengetahuan itu kuasa. Keliru! Penggunaan pengetahuan itulah kuasa. Ingatlah selalu pikiran tersebut. Ketika anda meminta , anda bisa mendapatkan berbagai macam informasi, ide, strategi, nama orang berpengaruh dan benar bahkan uang pun.
Lalu mengapakah orang tersandung ketika mendapatkan peluang untuk meminta ? Alasanya adalah 1) mereka mempunyai system kepercayaan yang mengatakan meminta itu tidak benar ; 2) Mereka kurang yakin ; 3) Mereka takut ditolak.
Dengan memperhatikan pokok pikiran diatas, maka ada banyak cara untuk meminta, perhatikan hal-hal yang kita sebut dengan 1) Mintalah dengan jelas ; 2) Mintalah dengan yakin ; 3) Mintalah secara konsisten ; 4) Mintalah dengan kreatif ; 5) Mintalah dengan tulus.
Dengan pemikiran diatas renungkanlah langkah-langkah tindakan yang terkait dengan Meminta yang anda ingkinkan dengan memperhatikan hal-hal ebagai berikut :
1) Mintalah informasi, perbaikan tunggal apakah yang bisa anda adakan, dalam cara anda meminta informasi
2) Mintalah bisnis, apakah pertanyaan penutup anda untukbisnis itu membawa anda ke tingkatan sukses yang anda inginkan ? ;
3) Mintalah rekomendasi tertulis, tulislah nama orang yang bisa membuat rekomendasi ;
4) Mintalah refereni berkualitas tinggi, rancanglah system yang spesifik untuk secara kontinu membawakan orang-orang baru ke dalam bisnis anda. ;
5) Mintalah bisns lebih banyak, sebutkanlah lima klien yang akan anda dekati untuk bisnis lebih banyak ;
6) Mintalah untuk menegosiasikan ulang, sebutkanlah suatu situasi yang angin negosiasikan ulang di bulan mendatang ;
7) Mintalah umpan balik, sebutkan dua cara anda bisa meningkatkan umpan balik dari para pelanggan.
Stategi focus langkah kedelapan,
Yang ditopang oleh keuletan yang konsisten, artinya kuasa ajaib yang mninggikan sementara orang itu terdapat dalam
sikap giat mereka. Penerapan dan ketekunan mereka, menurut bisikan roh berani yang yang bertekat kuat.
Sejalan dengan pikiran diatas, maka renungkan konsistensi, pertanggungan jawab dan intergritas pribadi menjadi landasan kebiasaan yang membantu anda hidup integritas tertinggi, maka pikirkan menggunakannya setiap hari yang mencakup :
1) Ketika anda selalu mengatakan yang sebenarnya, orang mempercayai anda ;
2) Ketika anda memenuhi janji anda, orang menghormati anda ;
3) Ketika anda membuat orang lain merasa istimewa, orang menyukai anda.
Dengan demikian maka ingatlah langkah tindakan, untuk itu jawablah pertanyaan dibawah ini :
1) Dalam bidang apa sajakah dalam kehidupan saya, saya tidak konsisten memelihara kesepakatan ?
2) Apakah resikonya bagi saya kalau saya tidak berubah ? Renungkanlah ganjaran-ganjaran jangka panjangnya ;
3) Apakah persisnya yang perlu saya ubah untuk menikmati gaya hidup berintergritas ? ;
4) Imbalan dan manfaat apa sajakah yang bisa aya peroleh dengan mengadakan penyesuaian-penyeuaian ini ?
Strategi focus langkah kesembilan, adalah Menjadi satu kekuatan pikiran kedalam mengambil tindakan yang menentukan, artinya agar egalanya berubah anda harus berubah. Kalau tidak, tidak akan banyak yang berubah.
Renungkan mengapa orang menunda-nunda, dalam hal ini ada alasan yang mencakup apa yang disebut :
1) Anda bosan ;
2) Anda kewalahan dengan pekerjaan anda ;
3) Keyakinan anda menurun ;
4) Harga diri anda rendah ;
5) Anda menerjakan pekerjaan pekerjaan yang tiak benar-benar anda nikmati ;
6) Anda mudah terganggu , atau pokoknya memang malas.
Sebelum mengambil keputuan besar apa pun maka renungkan kebiasaan untuk mengungkit daya ingat kedalam apa-apa yang diungkap menjadi kata penntun apa yang kita sebut dengan : 1) Berpikirlah (think) ; 2) Bertanyalah (ask) ; 3) Putuskanlah (decide) ; 4) Betindaklah (act)
Langkah-langkah tindakan dalam strategi ini sangat ditentukan segala usaha anda dalam bertindak dengan memperhatikan kata-kata yang diungkapkan diatas, ebagai penuntun anda untuk melangkah.
Strategi focus langkah kesepuluh, adalah Maka disitulah letak hidup dengan maksud yang jelas artinya inilah sukacita sejati, dipakai untuk maksud yang diakui kehebatannya.
Tiga pokok utama berikut akan membantu anda dalam mengaktivasikan maksud anda, apa yang disebut dengan :
1) Selaraskanlah makud anda dengan kemampuan alami anda ;
2) Bertekadlah ;
3) Peliharalah sikap rendah hati.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka kehidupan ini singkat, fokuslah mulai hari ini. Jadi untuk menghasilkan perbedaan maka renungkan langkah-langkah tindakan yang menyingkapkan dan mengamalkan maksud anda dengan pernyataan “Ya, Tidak tahu / tidak pasti atau Tidak, renungkan pertanyaan dibawah ini dan jawab :
1) Sadarkah anda dalam idang apakah anda pandai dan apa yang membuat anda bersemangat ?
2) Apakah anda sepenuhnya memanfaatkan keterampilan yang paling anda senangi ?
3) Apakah pekerjaan anda memajukan kepentingan atau persoalan yang sangat anda pedulikan ?
4) Apakah lewat pekerjaan anda, anda memandang diri menghasilkan perbedaan di dunia ini ?
5) Apakah anda memandang sebahagian besar hari anda itu dengan penuh semangat ?
6) Sudahkan anda kembangkan filosofi kehidupan serta sukses anda sendiri ?
7) Apakah anda mengambil resiko yang diperlukan untuk mengamalkan filosofi anda itu ?
8) Apakah anda merasakan makna dan maksud yang jelas bagi kehidupan anda ?
9) Apakah tahun ini mempunyai sasaran-sasaran aktif yang berhubungan dengan maksud anda ?
10) Apakah sekarang ini anda menjalani kehidupan anda
Sepenuhnya ketimbang mengharapkan segalanya akan
Beres suatu hari kelak ?
Dari jawaban anda, evaluasikan skor anda sebagai berikut:
1) Untuk setiap jawaban ya, berilah diri sendiri nilai 0
2) Tidak tahu atau tidak pasti bernilai 1.
3) Jawaban tidak bernilai 2.
Kalau skor anda antara 0-7, kehidupan anda lumayan terfokus, anda mempunyai arah yang jelas dan anda berniat menghasilkan perbedaan.
Kalau skor anda antara 8-15 anda mempunyai maksud yang jelas tapi perlu mengklarifikasikan komitmen anda. Apakah anda benar2 mengamalkan nilai-nilai anda dan bukan ngomong saja etiap harinya ?
Kalau skor anda antara 16-20 anda beresiko tidak menggunakan potensi anda dan hanya menyia-nyiakan kehidupan anda.
Catatlah bahwa skor yang tinggi bisa juga berarti anda sedang berada di tengah-tengah krisis atau transisi besar.
Sekarang anda sudah berpeluang merenungkan apa makna maksud itu bagi anda, buatlah uatu pernyataan singkat yang memuat inti dari maksud kehidupan anda menurut anda sekarang ini.
BAB XII. STRATEGI MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM
KREATIVITAS DAN INOVASI
Dalam bab ini mengungkapkan pikiran bahwa suksesnya organisasi dimasa depan sangat ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan dalam memaksimumkan peluang-peluang yang sangat terbuka pada masa-masa yang tidak menentu, maka disitulah terletak profesionalisme kepemimpinan yang mampu mendorong bawahannya untuk berpikir kedepan dengan menumbuh kembangkan kreativitas dan inovasi.
Bila dilihat dari sudut kemampuan menggali tambang emas yang ada pada setiap individu sebagai potensi (bakat) pikiran, maka kreativitas merupakan kemampuan individu dalam mengintergrasikan otak dan hati menjadi kemampuan berpikir menggerakkan wawasan dan imajinasi sehingga terbentuklah seluruh kisaran proses mental yang sadar.
Selanjutnya bila dilihat sebagai daya dorong gagasan / ide individu dikembangkan kedalam kelompok maka terbentuklah kreativitas kelompok. Kreativitas individu dan kelompok barulah bermakna bila dilihat dari sudut proses dan produk yang kita sebut inovasi dari perilaku organisasi.
Jadi dapat kita ibaratkan mata uang yang bernilai dimana disatu sisi sebagai kreativitas individu dan kelompok serta disisi lain sebagai inovasi organisasi.
Dengan pemikiran diatas maka kepemimpinan abad 21, haruslah memiliki kemampuan menjadi penggerak untuk menciptakan keseimbangan kepentingan dalam perilaku individu, kelompok dan organisasi dalam memandang perspektif masa depan.
63. PENDEKATAN
Pendekatan dilakukan dengan kerangka kerja tiga dimensi, dalam hal ini menempatkan pusat perhatian kedalam situasi yang saling berkaitan untuk merumuskan kreativitas dan inovasi dalam kepemimpinan abad 21 sebagai suatu kebutuhan dalam usaha untuk menumbuh kembangkan atas kepentingannya sebagai berikut :
IKLIM ORGANISASI (D.1) merupakan suatu sifat lingkungan kerja, yang menjadi daya dorong bagi setiap orang atau kelompok yang berkeinginan untuk berimajinasi dalam mengungkapkan gagasan / ide baru yang dapat berubah menjadi inovasi, oleh karena itu iklim
menjadi syarat yang sangat menentukan dan dipengaruhi oleh peran kemimpinan dalam mempengaruhi keseimbangan pelilaku individu, kelompok dan organisasi. Jadi perubahan-perubahan yang akan dilakukan menjadi produktif sepanjang iklim organisasi ikut mendukung dalam pengembangan organisasi yang sejalan dengan tuntutan perubahan itu sendiri.
INFORMASI TERBUKA (D.2) merupakan suatu kebutuhan bagi individu dan kelompok untuk mengembangkan daya cipta dalam berimajinasi dan dalam iklim oraginasi yang sehat mudah mendapatkan informasi secara vertical, horizontal dan diagonal.
Kita menyadari bahwa setiap fase dalam berkriativitas yang bermula dari keinginan untuk mencipta, diikuti penyelidikan, pencetusan saat alam bawah sadar dan akhirnya mengembangkan menjadi bukti gagasan yang telah diciptakan, kesemua fase kegiatan tersebut membu-tuhkan informasi kedalam pemanfaatan otak kanan yang berfungsi pencetus dan penerangan serta otak kiri berfungsi persiapan dan pembuktian, akhirnya keputusan ada dalam otak dibawah sadar yang disebut akal.
Perilaku individu, kelompok dan organisasi dapat memanfaatkan kemajuan-kemajuan dari perkembangan teknologi imformasi kedalam suatu organisasi virtual.
Kemajuan teknologi web dan aplikasi internet telah membentuk pemanfaatan kecerdasan dalam menggerakkan otak kiri.
TEKNOLOGI INFORMASI (D.3) merupakan daya dorong untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, dimana lusi yang merubah cara kita hidup, berkomunikasi dan berpikir.
Kepemimpinan abad 21 memainkan peran untuk menggerakkan otak sebagai raksasa yang tidur menjadi kreatif dan inovasi dengan memperhatikan iklim organisasi, informasi terbuka dan teknologi informasi sebagai daya dorongnya.
WUJUD KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM ENTREPRNEUR
KEPEMIMPINAN ABAD 21
Dengan memperhatikan hal-hal yang kita kemukakan diatas, maka wujud kreativitas dan inovasi merupakan langkah strategis yang secara terus menerus ditumbuh kembangkan dalam meraih peluang sebagai tantangan utama disatu sisi dan disisi lain meningkatkan kemampuan menghadapi persaingan. Bentuk wujud dimaksudkan sebagai berikut :
MENGEMBANGKAN BAKAT TERSEMBUNYI (D.1) artinya pemimpin mendorong atau mempe-ngaruhi individu sebagai bawahannya untuk memanfaat otak yang tidur agar yang bersangkutan dapat menggerakkan wawasan dan imajinasi untuk ikut serta berkontribusi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Jadi individu sebagai anggota organisasi ditantang untuk memahami kekuatan pemikiran dalam mewujudkan kebiasaan ber-kreativitas di tempat kerjanya.
MENGEMBANGKAN TIM YANG EFEKTIF (D.2) artinya untuk merealisasikan suatu gagasan akan menjadi lebih baik bila di proses kedalam satu tim. Dengan menyadari mekanisme kerja sama, maka kreativitas dilihat dari perilaku kelompok memberikan hasil yang lebih baik dalam mewujudkan tujuan yang ditetapkan bersama dalam menghadapi tantang-an masa depan yang penuh ketidak pastian.
MEWUJUDKAN PRODUK YANG PRODUKTIF (D.3) artinya perilaku organisasi dapat digerakkan untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam merealisasi satu kreativitas menjadi inovasi kedalam produk yang memiliki
keunggulan dari sisi efesiensi, efektitivitas dan mutu, sehingga dapat memenuhi kepuas-an pelanggan.
Ketiga bentuk wujud dari kreativitas dan inovasi tersebut haruslah dapat dilola oleh pimpinan masa kini dan masa depan sebagai suatu tindakan strategis.
Kunci keberhasilan organisasi salah satunya adalah sangat ditentukan kejelasan menggariskan strategi kreativitas dan inovasi. Pelaksanaan strategi tersebut akan ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan untuk menggerakan sumber daya manusia melalui pemanfaatan sistem informasi yang dapat membentuk organisasi menjadi fleksibel dan mudah dikontrol.
Dengan mewujudkan adanya iklim organisasi yang sehat, informasi terbuka dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, maka diharapkan menjadi pemIcu bagi perilaku individu dan kelompok yang dapat memberikan konstribusi kedalam inovasi yang beroreintasi kepada kepentingan stakeholders.
Sejalan dengan pikiran tersebut diatas, maka pertumbuh-an organisasi dalam daur hidup dari satu tahap ke tahap yang berikutnya dan mampu mempertahankan pada posisi
daur hidup yang prima terletak pada kemampuan melaksanakan pemberdayaan otak manusia.
Dengan otak manusia, tersembunyi potensi bakat yang harus digali dan ditumbuh kembangkan dalam bentuk berpikir ke masa depan, maka disitulah terletak peran kepemimnan untuk menggerakkan pikiran manusia kedalam imageenering secara berkelanjutan.
Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mewujudkan kreativitas dan inovasi sebagai suatu strategi dalam mengadaptasi setiap perubahan yang bakal terjadi. Apapun bentuk gelombang ketidak pastian dapat dirubah kedalam perspektif menjadi pasti. Jadi kreativitas dan inovasi dalam kepemimpinan abad 21 merupakan kunci untuk memprediksi dari yang tidak tahu menjadi tahu.
64. BATASAN DAN PENGERTIAN
Dari buku-buku bacaan seperti Seni berpikir kreatif oleh Robert W.Olson ; Mengembangkan Kreativitas oleh David Campbell ; Mengembangkan Inovasi & kreativitas berpikir oleh M.Ahmad Abdul Jawwad ; Kritivitas sepanjang masa oleh Prof. DR. S.C. Utami Munandar, DLL.
Namun diantara mereka tidak ada kesepakatan dalam mendifinisikannya dan masing-masing memiliki gayanya sendiri dalam mengungkapkan pikiran mereka. Bahkan tidak jarang kita menemukan mengungkapkan kata kreativitas saling berganti dengan kata Inovasi dan atau Imajinasi.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini kami mencoba merumuskan dari sisi penguraian huruf dalam kata kreativitas menjadi untaian kalimat yang bermakna sbb.:
Kreativitas terdiri dari 11 huruf menjadi kata bermakna yang mencakup :
K menjadi KESADARAN
R menjadi RASIONAL
E menjadi EMOSI dalam kecerdasan
A menjadi AKAL
T menjadi TANTANGAN
I menjadi IDE
P menjadi PENDEKATAN 4 P
I menjadi INTELEKTUAL
T menjadi TASAMUH
A menjadi ANTISIPASI
S menjadi SENSITIVITAS
Dari huruf menjadi kata bermakna, bila disatukan kedalam untaian kalimat, maka kita dapat merumuskan bahwa
KREATIVITAS adalah wujud kepribadian individu kedalam pemanfaatan KESADARAN secara RASIONAL untuk mendorong EMOSI dan AKAL terhadap TANTANGAN untuk merumuskan suatu IDE dengan PENDEKATAN 4 P (pribadi, proses, pendorong, produk) dengan kemampuan INTELEKTUAL dan TASAMUH kedalam berpikir ANTISIPASI melalui SENSITIVITAS.
Sebaliknya kami mengungkapkan untuk mendalami makna INOVASI organisasi sebagai suatu perwujutan dari konsentrasi dalam kreativitas kelompok menjadi inovasi yang terorganisir dlihat dari unsur huruf yang membentuk kata dapat menjadi daya dorong dalam proses berpikir sebagai berikut : INOVASI terdiri dari unsur kata “
I menjadi INISIATIF
N menjadi NALAR
O menjadi OPTIMAL
V menjadi VISUALISASI
A menjadi AKTIVITAS
S menjadi SARANA
I menjadi ILMU PETAHUAN
Dengan mengungkapkan makna huruf dalam kata inovasi tersebut diatas, maka bila ita rangkaikan dari huruf menjadi kata bermakna kedalam untaian kalimat menjadi satu rumusan bahwa;
INOVASI adalah peran CEO menggerakkan INISIATIF kedalam proses mental kedalam NALAR individu dan atau kelompok secara OPTIMAL kedalam VISUALISASI menjadi pengembangan AKTIVITAS dan SARANA dengan memanfaatkan ILMU PENGETAHUAN
Dengan memahami pemahaman diatas diharapkan setiap anggota tim dalam kelompok kerja dapat memahami WAWASAN dan IMAJINASI menjadi daya dorong kedalam KREATIVITAS dalam mewujudkan INOVASI yang didukung oleh manajemen puncak.
Melaksanakan INOVASI dengan tingkat resiko yang rendah haruslah disusun berdasarkan suatu perencanaan secara sistimatis dan dilaksanakan sesuai dengan tahapannya.
65. KREATIVITAS DALAM ORGANISASI
Bertolak dari pengertian yang kita rumuskan mengenai KREATIVITAS, maka dengan pengertian itulah kita membangun satu konsep dalam pemahaman kreativitas yang diaktualisasikan dalam sikap dan perilaku yang melekat pada setiap manusia sebagai individu dan atau individu dalam kelompok.
Renungkan dan ungkit daya ingat anda, maka saat ini dan hari depan berpikir dinamis untuk menggunakan kemampuan dalam kreativitas maka setiap orang dapat merubah nasib yang harus diperjuangkan, soal hasil kita pasrahkan diri kepada sang pencipta, diitulah terletak aktualisasi hidup mencapai kesuksesan.
Oleh karena itu, coba renungkan kembali bahwa kreativitas adalah sumber penggerak dalam mewujudkan kemampuan keuangan dalam perjalanan hidup ini. Jangan timbulkan pikiran dengan menyerahkan nasib, tapi adanya perjuangan yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mengubah nasib ini.
Jadi dengan disiplin kita wujudkan keindahan dan bersatu dengan orang-orang di sekitar kita, maka disitu pula anda dapat menggerakkan kemampuan berpikir secara intuitif
dan selalu membka mata hati agar tetap terbuka terhadap kritik dan saran dari setiap orang yang berada disekeliling kita sehingga mampu melihat tantangan dalam hidup ini agar kita mampu menggunakan energy secara produktif.
KREATIVITAS INDIVIDU
Bila anda menyadari bahwa tambang emas yang ada dalam diri anda dalam bentuk kekuatan berpikir yang dapat digali, itu berarti ada kesempatan untuk mengungkapkan bakat yang tersembunyi sepanjang anda menginginkan.
Ada orang yang memiliki kemampuan endiri untuk menggalinya, tapi ada juga dorongan dari luar. Bertolak dari suatu anggapan bahwa hidup yang kita jalani ini dapat kita hayati dari masa lampau, tapi masa depan harus kita jalani esuai tuntutan perubahan lingkungan yang etrjadi.
Sejalan dengan pemikiran diatas, mampukah anda untuk memanfaatkan otak atas (kiri dan kanan) dan otak bawah sadar dalam menggerakkan kemampuan berpikir untuk mewujudkan kreativitas individu. Oleh karena itu, langkah awal adalah menghilangkan keragu-raguan yang dapat mempengaruhi proses berpikir itu sendiri.
Yang menjadi persoalan anda adalah bagaimana caranya anda memulai untuk menggali tambang emas yang ada dalam diri anda ? Cobalah anda renungkan makna kreativitas dalam usaha anda untuk membangkitkan kebiasaan dalam mental yang positip.
Terasa sulit untuk memulai sesuatu, tapi bila anda memulai dengan mendalami fungsi otak atas sebelah kiri (matematika, angka2, logika, linier, urutan, penilaian, bahasa) dan kanan (imajinasi, lamunan, warna dimensi, ritme) yang memainkan peranan sebagai otak analisis.
Kita dapat membayangkan kata-kata dalam lagu merupakan di otak kiri tapi aspek irama music Nerada di otak kanan. Otak atas yang kita bicarakan ini hanya memainkan peranan bagian kecil dari kekuatan pikiran. Tapi sebaliknya bagian terbesar kekuatan pikiran ada di otak bawah sadar. Simaklah kekuatan pikiran anda untuk membangkitkan kemampuan berpikir kreativitas anda.
Dengan memahami kata dari unsure huruf tersebut kita mencoba meletakkan landasan atas kepercayaan diri artinya meyakini kemampuan kita dalam melakukan hal-hal tertentu. Jadi percaya diri akan timbul bila anda memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang bisa anda lakukan itu sehingga mampu menyalurkan segala yang anda ketahui dan segala yang anda kerjakan.
Saat anda merenung makna kata yang kita utarakan diatas, gerakkan kepercayaan diri bahwa anda mampu menggali tambang emas yang ada di dalam diri anda yaitu pikiran anda melalui kesadaran, kecerdasan dan akal sebagi alat berpikir dengan mengungkapkan pertanyaan atas what to do, why to do, , where to do, , when to, dan how to do sehingga membentuk peta-peta pikiran yang dapat anda kembangkan sesuai dengan niat yang telah anda tetapkan.
KREATIVITAS KELOMPOK
Kreativitas individu bila dipindahkan kedalam kreativitas kelompok sudah tentu akan menjadi lebih baik dari cetusan wawasan dan imajinasi sebagai individu karena kita akan mendapatkan sumber pemikiran yang diciptakan oleh kekuatan pikiran dari kelompok.
Dalam praktek kerja kelompok harus kita bedakan dengan kerja tim karena kerja kelompok adalah kumpulan beberapa individu yang berkumpul berdasarkan persamaan cita-cita atau kepentingan yang didorong kemampuan individu yang dapat bekerjasama untuk mendorong mental individu, melahirkan ide / gagasan lebih banyak serta individu lebih dekat dalam berkomunikasi.
Sedangkan kerja tim adalah jenis khas kelompok kerja tim harus diorganisasikan dan dikelola secara berbeda dengan jenis kelompok kerja lainnya.
Dengan adanya kebersamaan kepentingan, kita dapat melihat kerja sama yang baik seperti musik yang digemari, dimana ada yang mengarang lagu dan ada yang lainnya menciptakan nada.
Jadi kelompok bila terdapat pasangan yang cocok akan melahirkan ide / gagasan yang lebih baik.
Untuk mendapatkan kelompok yang sejalan dengan kreativitas individu, maka kerja sama dapat terwujud bilamana adanya kesamaan dalam :
1) Menentukan waktu dan tempat untuk berpikir ;
2) Harus ada daya dorongnya untuk melahirkan gagasan baru ;
3) Mengadakan pertemuan tatap muka dan berpikir bersama-sama ;
4) Berpikir sendiri setelah pertemuan agar dapat mencetuskan gagasan baru ;
5) Memilih alternatip dari gagasan yang ada atas pertemuan berikutnya ;
6) Adanya kemauan bersama untuk menahan diri dari perdebatan yang dapat merusak suasana komunikasi.
Dengan demikian kita mengajak dalam kelompok untuk berpikir secara sadar dan tidak sadar kedalam tindakan :
PERSIAPAN artinya tingkatan berpikir pertama dimana anggota kelompok didorong sebagai langkah awal berpikir kreatip dalam kelompok untuk untuk mengumpulkan fakta atau situasi mengenai suatu persoalan khusus dan menentukannya secara teliti ;
USAHA artinya tingkatan berpikir kedua dimana mendorong anggota untuk meningkatkan berpikir dari vertical atau disebut juga konvergen mengandung makna menuju kearah satu jawaban menjadi berpikir divergen atau disebut juga berpikir li suatu peningkatanateral mengandung makna berpikir kesamping dalam mencari jawaban sebanyak mungkin ;
INKUBASI artinya tingkatan berpikir ketika dimana anggota kelompok akan didorong untuk menekan persoalan ke bawah kesadaran ;
PENGERTIAN artinya tingkatan berpikir keempat dimana anggota kelompok untuk mendorong menemukan cahaya hati sebagai fajar yang menginsyafkan orang akan akan ditemukan jawaban ;
EVALUASI artinya tingkatan berpikir kelima dimana anggota kelompok untuk mendorong agar menilai dengan kritis ide / gagasan yang telah diperoleh. Pola dan proses inilah yang akan dilakukan agar kreativitas kelompok menjadi efektif.
Pola dan proses berpikir kedalam kreativitas kelompok haruslah dipandang sebagai suatu peningkatan berpikir biasa artinya dibentuk dari pengalaman individu dengan perantaraan indera (apa yang mereka lihat, dengar, sentuh, cium dan dicicipi) yang membentuk pengalaman2 dan diikuti kemampuan mereka untuk pengamatan, tanggapan dan penyadaran dari yang dilaporkan pancaindera dari dunia luar menghasilkan pengetahuan.
Tapi itu tidak berarti setiap individu tidak mengenal dalam bentuk berpikir lainnya yang disebut dengan berpikir logis, ilimiah, filsafat dan theologies.
Jadi berpikir kedalam kreativitas kelompok mendorong terwujudnya berpikir logis artinya suatu tahapan berpikir manuasia untuk mencapai kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah logika. Untuk mencapai kebenaran dalam berpikir itu maka cara manusia berpikir haruslah tepat dan benar atas dasar logika.
Kreativitas kelompok untuk mengungkapkan kebenaran atas gagaan / ide yang telah dirumuskan melalui proses berpikir sumbang saran. Oleh karena itu sumbang saran sudah selayaknya dikembangkan sebagai alat manajemen dan pimpinan.
SUMBANG SARAN (BRAINSTRORMING)
Langkag berpikir dengan memanfaatkan pelaksanaan SUMBANG SARAN adalah metode memunculkan, ide, tujuan dan strategi yang memabantu mengidentifikasikan dan mengkonseptualisasikan situasi problematis.
Sebagai alat untuk meningkatkan krearitivitas, sumbang saran dapat digunakan untuk memunculkan sejumlah banyak saran mengenai kemungkinan pemecahan masalah dengan harapan dapat diwujudkan satu kebenaran maka langkah-langkah berpikir itu harus ditempuh dengan tahapan yang disebut dengan tahapan menyusun konsep, membentuk pendapat dan menarik kesimpulan.
Sumbang Saran neliputi beberapa prosedur sederhana :
1) Kelompok sumbang saran harus disusun menurut situasi problemis yang diketemukan. Ini biasanya berarti seleksi orang yang menguasai situasi yang dipersoalankan dalam hal ini para ahli ;
2) Proses pemunculan ide daevaluasi ide harus dibuat dengan keras, karena diskusi kelompok yang intensif dapat dihambat oleh kritik atau debat yang gegabah ;
3) Iklim aktivitas sumbang saran harus dijaga agar tetap terbuka, seleluasa mungkin pada tahap pemunculan ide ;
4) Tahap evaluasi ide harus dimulai hanya setelah pemunculan semua ide di tahap pertama dilakukan secara tuntas ;
5) Pada akhir evaluasi ide, kelompok harus memprioritaskan ide dan masalahnya kedalam usulan yang berisi konseptualisasi masalah dan kemungkinan pemecahannya.
PEMICU KEBERADAAN KREATIVITAS
Dibawah ini terdapat beberapa faktor pendorong sebagai pemicunya seperti tersebut dibawah ini :
1) Perkmbangan dan kemajuan yang terus berlangsung atas system teknologi informasi, yang menyangkut teknologi dan aplikasi atas telekomunikasi, computer, web, internet, voip. Kesemua kemajuan itu mendorong orang untuk memaksimumkan pemanfaatan otak dalam berpikir ;
2) Kemajuan ekonomi dalam dunia terbatas dapat memberikan peluang yang lebih besar dan meluasnya kerja global yang berarti mendorong kreativitas untuk meningkatkan pertumbuhan usaha terus menerus ;
3) Pada organisasi berbasiskan pengetahuan, dimana orang yang memiliki bakat lebih leluaa untuk mengakses informasi sehingga dengan kemampuannya dimana etiap orang merasa memiliki untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih kreatip.
4) Meningkatkan kemampuan untuk merancang produk, proses dan yang lebih luas lagi menyangkut organisasi kedalam satu yang menyeluruh yang kesemuanya dari peningkatan kreativitas ;
5) Hanya dengan kreativitas yang dapat memberikan jawaban setiap adanya tantangan iuntuk memenuhi kepuasan dari para pembeli sebagai raja ;
6) Dalam ekonomi tanpa batas tuntutan strategi kedalam kreativitas global menjadi kebutuhan untuk mendorong dalam memaksimumkan bakat dan ide global ;
7) Adanya kecenderungan bahwa organisasi masa kini mulai merasakan kepentingan atas keberadaan modal intelektual yang begitu penting, oleh karena itu terjadi perubahan pandangan kelompok manajemen
tentang kreativitas yang harus ditumbuh kembangkan kedalam setiap individu.
MENGUBAH HAMBATAN MENJADI PELUANG
Masih banyak tidak menyadari arti penting keberadaan kreativitas dalam memasuki masyarakat pengetahuan, oleh karena itu dibawah ini dingkapkan hambatan yang dihadapi dan bagaimana kita menyesiatinya menjadi peluang dibawah ini :
1) CEO dengan berpikiran sepit versus berpandangan luas melihat masa depan dengan pemikiran jangka panjang tanpa mengabaikan berpikir jangka pendek, oleh karena itu ia berusaha untuk membangun kebiasaan yang produktif yang dirancang kedalam pembaharan yang berkesinambungan ;
2) Organisasi masa lampau tidak berbasis pengetahuan dan oleh karena itu cenderung di organisir dengan system yang tetap dan kaku dengan sikap dan perilaku yang tidak antisipatif menjadi organisasi yang tidak fleksibel dan sulit dikontrol.
3) Organisasi tidak mampu menata perubahan secara berencana sehingga ia tidak berkeyakinan atas kemampuannya sendiri ;
4) Ketidak kepercayaan atasan dan atau teman sejawat, maka kurang memperhatikan bagi orang yang kreatif tapi mereka tidak menonjol sehingga tidak mendapatkan perhatian ;
5) Organisasi yang sangat menekankan kepada pola kerja yang bersifat formal tidak ada perhatian bagi orang-orang hanya coba-coba ;
6) Organisasi dengan begitu banyak masalah, adakala-nya tidak mampu untuk mendorong mereka dalam memecahkan masalah karena ketidakmampuan mereka dalam mengidentifikasi tingkat kepentingan pemecahan masalah ;
7) Tidak jarang pula kita ketemukan pada umumnya dalam suatu organisasi yang kurang memberikan perhatian yang focus dalam menghadapi kesulitan yang terkait dengan kegiatan mental yang tearah dalam mendukung untuk memotivasi diri seseorang agar membentuk kepribadian dalam kreativitas.
MENYEBERANGI KESENJANGAN
Seorang CEO harus mampu menyeberangi suatu kesenjangan antara pemikiran dari mempertahankan abad informasi ke abad pengetahuan dengan demikian ia menyadari sepenuhnya bahwa mengenali tantangan tapi di balik itu terselip peluang dan masalah yang dihadapi.
Pengalaman, sikap, kepentingan dan kekuatan masa lalu sangat menentukan dalam menggugah kekuatan berpikir dengan memanfaatkan unsur jiwa sebagai alat pikir, oleh karena itukita mask dengan langkah berpikir tidak banyak masalah yang kita ketahui yang ada disekeliling kita.
Dengan pemikiran diatas akan menjadi efektif , karena kita dapat mengenal lebih banyak masalah dan memilki kemampuan untuk memecahkan yang ada dissekeliling kita, itu berarti pula kita memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi.
Jadi dengan seringnya menghadapi masalah berarti kita banyak belajar dari pengalaman itu bagaimana sebaiknya kita mencapai cara pemecahan yang terbaik, disitulah letak usaha-usaha kita untuk menuju tujuan hidup kedalam berpikir, bekerja dan belajar secara berkesinambungan agar terbentuk perubahan sikap dan perilaku dalam kpribadian yang kreatif.
BAGAIMANA CARA MENYEMBATANINYA
Pendekatan system merupakan cara untuk menjemba-taninya dalam kerangka membangun kepribadian kreatif yang diorganisir oleh kemampuan sendiri dan atau oleh organisasi.
Pendekatan system yang kita maksudkan disini adalah memanfaatkan alat pikir utama dalam menggerakkan kemampuan berpikir dalam satu kesatuan sebagi berikut :
INPUT :
Menggerakkan kesadaran dalam berpikir untuk mencari jawaban what to do melalui mengidentifikasi situasi dan merumuskan masalah dengan :
1) Memusatkan pikiran, untuk merumuskan masalah dan diklompokkan kedalam masalah kritis, pokok dan insisdentil.
2) Menguasai pikiran, mengungkapkan kembali lingkaran ituasi yang dihadapi baik yang menyangkut persoalan diri maupun persoalan diluar lingkungan sendiri, sehingga dapat menjadi masalah ;
3) Merentangkan pikiran, memperjelas tujuan, sasaran dan kreteria terhadap pemecahan masalah yang diharapkan.
PROSES :
Menggerakkan kecerdasan dalam berpikir untuk mencari jawaban atas why to do it, melalui pemberitahuan untuk mengingatkan keadaan situasi dan hubungannya serta pentingnya resko yang ditimbulkan olehnya dengan mengembangkan gagasan pemecahannya :
1) Mendorong pikiran, untuk melahirkan pemikiran pemecahan dari orang lain untuk mendorong pemikiran kita sendiri ;
2) Mengejutkan pikiran, menyadarkan dari kesadaran bagaimana kita sebaiknya menghindakan bahaya melalui kecerdasan yang dibangkitkan oleh pikiran ;
3) Membebaskan pikiran, mengingatkan melalui keerdasan untuk mengubah menjadi pemikiran mencari jalan keluar bagaimana sebaiknya pemecahan dengan mengungkapkan karesterik-kareteristik apa yang dapat kita pergunakan sebagai penggugah berpikir ;
4) Mempersatukan pikiran dengan menggugah banyak pikiran melahirkan beberapa gagasan dalam pemecahan , maka dengan kecerdasa pula kita menyatukan pikiran dan mungkin melahirkan gagasan pemecahan baru.
OUTPUT :
Kesadran menjadi bermakna dengan kecerdasan, maka dengan Akal akan menjawab How to do it, sebagai harapan untk menunjukkan keputusan apa yag diambil sejalan dengan pikiran yang terungkap dimana Akal mempersoalankan, dimana letaknya bahaya ,
apakah macam bahaya itu, apa akan segera datang atau berlangsung tetap bagaimana ia dapat dihindarkan, kemudian mennjukkan jalan bagaimana cara-cara utuk menyelesaikannya dengan menggugah pikiran sbb.:
1) Menyatukan pikiran, memilih gagasan pemecahan yang terbaik sebagai pilihan tujuan, sasaran dan kreteria yang ditetapkan dalam penyatuan pikiran ;
2) Memperkuat pikiran, mencari penguatan pikiran dengan pilihan yang diambil dengan menunjukkan dari sisi positip dan negatip sesuai dengan kreteria yang dibuat ;
3) Mendororong setelah kepuusan yang diambil harus melahirkan daya dorong dalam keputusan itu, apapun resiko yang telah diambil harus menjadi kebulatan hati dan ingatkan dalam pikiran untuk meminimumkan dampak pelaksanaan dan memaksimumkan kedalam dampak yang baik adanya.
66. INOVASI DALAM ORGANISASI
Inovasi organisasi merupakan tantangan kepemiminan untuk menterjemahkan keinginan berinovasi kedalam lingkungan organisasi.
Jadi inovasi oganisasi yang sukses haruslah didukung dan igerakkan oleh kepemimpinan puncak, yang memili tujuan tertentu dan dihasilkan dari analisa, system dan kerja kera tim kerja kelompok sebagai satu proes dua langkah artinya pertama inovasi itu sendiri dan kedua suatu usaha yang berisiko tinggi untuk mengubah penemuan menjadi suatu produk atau proses yang berpotensi komersil.
Dengan demikian inovasi haruslah menjadi tulang punggung organisasi ang dalam menghadapi tantangan abad 21, agar organisasi dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dengan daur hidup yang prima kedalam suatu organisasi yang fleksibel dan mudah di kontrol. Oleh karena itu peran tim dalam kerja kelompok haruslah dapat memanfaatkan sinergi dari peran.
Peran-peran yang kita maksudkan disini kita sebut dengan penamaan peran sebagai berikut :
DRIVER adalah orang yang mampu membuat keputusan secara intuitif.
PLANNER adalah mereka yang mengutamakan berpikir logis.
ENABLER adalah engan kepribadiannya ia mampu menyatukan kepuusan-keputusan.
EXES adalah orang yang realistis karena didasarkan pengamatan.
CONTROLLER adalah mereka yang berpikir analitis kedalam aktivitas yang terintergrasi agar sumber daya yang terbatas dapat dioptimalkan esuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan kedalam suatu system yang terpadu.
MENGORGANISIR INOVASI
Dalam mengelola inovasi, maka pelaksanaannya harus mengikuti apa yang disebut dengan Prinsip Keharusan yang mencakup hal-hal :
1) Memiliki tujuan yang digerakkan secara sistimatis, dimulai dengan membuat analisa untuk memaksimumkan peluang yang ada ;
2) Inovator yang terlibat meyakini memiliki kemampuan untuk memanfaatkan otak atas (kiri dan kanan) serta mengintergrasikan dengan otak bawah sadar dalam mengungkapkan secara konseptual dan perceptual ;
3) Inovasi digerakkan dengan kerja yang jelas, sederhana dan terfokuskan agar emua sumber daya yang digerakkan menjadi efesien dan efektif ;
4) Keativitas kelompok menjadi inovasi organisasi sebaiknya memulai sesuatu dengan pemanfaatan sumber daya yang terbatas agar fleksibel dan mudah dikontrol pada saat perubahan harus dilakkan ;
5) Agar terjadi kesinambungan aktivitas inovasi yang berhasil, maka hasil akhir lebih menekankan ke orientasi kepemimpinan bukan menciptakan laba yang besar.
Dengan mengikuti PRINSIP KEHARUSAN yang dikemukan diatas maka sukses nya aktivitas inovasi organisasi juga ditentukan sekelompok orang yang duduk dalam tim, sehingga tim sebagai pelaku dalam kelompok kerja haruslah mampu mewujudkan komunikasi yang efektif sesuai dengan peran-peran yang dilakukan untuk setiap individu, apakah ia berperan sebagai Driver, Planner, Enabler, Exec, Controller.
Dengan memperhatikan pola berpikir diatas, maka peran CEO mampu memainkan peran dalam menegakkan Aturan inovasi sebagai emas.
Dengan aturan itu maka CEO menyadari sepenuhnya bahwa inovasi adalah sesuatu yang kompleks dan begitu beragamnya interaksi sumber daya atau pasar, sehingga tidak ada hanya satu jalan untuk mencapai sukses,
sehingga pelaksanaannya pada semua organisasi perusahaan pada semua waktu dan dalam semua pasar.
Jadi dengan demikian itu, perlu diidentifikasi isu-isu kunci yang strategis kedalam :
1) Bentuk-bentuk kebijakan inovasi yang terbaik bagi perusahaan dan posisi pasar ;
2) Implikasinya terhadap infrastruktur perusahaan ;
3) Implikasinya kedalam pensyaratan manajemen informasi ;
4) Kebutuhan umumnya untuk memusatkan atas perumuan secara akurat kreteria kinerja dari produk pada awal sedini mungkin ;
5) Implikasinya dalam pensyaratan pemilihan yang terkait prosedur testing untuk memenuhi permintaan dari produk.
Dengan memperhatikan isu-isu tersebut, maka CEO menyadari sepenuhnya untuk diingat bahwa suatu produk adalah kumpulan dari manfaat bagi konsumen, secara teknis, non teknis dan sikap adalah ibarat menjadi keberhasilan inivator.
Jadi dengan “aturan inovasi sebagai emas” dapat menuntun dari analisis secara terperinci dari seluruh faktor dan memisahkan keberhasilan dari ketidak
keberhasilan, melalui kemampuan CEO dalam menyatukan hal yang terkait dengan :
1) Pikiran strategic
2) Pikiran yang berbeda
3) Pikiran manfaat bagi pelanggan
4) Pikiran secara terperinci
5) Pikiran yang menyangkut kedalam
6) Pikiran yang menyangkut pengetahuan
7) Pikiran yang menyangkut manusia
8) Pikiran yang menyangkut proaktif bukan reaktif.
KERANGKA KERJA
Kerangka kerja dalam usaha untuk dapat merumuskan teknik-teknik yang sesuai dengan kebutuhan dalam membangun dan mengembangkan kreativitas individu mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah pertama adalah menetapkan topik pembahasan dan posisi pendekatan : Pada langkah ini mengungkapkan pilihan atas pembahasan dari pendekatan yang dipilih diantara P4 :
1) Pribadi yang kreatip ;
2) Faktor pendorong kreatipitas ;
3) Proses kreatip ;
4) Produk kreativitas.
Langkah kedua adalah kenyataan dengan menguraikan sumber dan latar belakang masalah :
1) Deskripsi situasi permasalahan ;
2) Hasil kegiatan sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ;
3) Proyeksi harapan yang diharapkan dari keputuan yang telah diambil sebelumnya ;
4) Gambaran dari pentingnya situasi yang dihadapi.
Langkah Ketika adalah menemukan masalah :
1) Membuat pernyataan secara singkat masalah yang dihadapi kedalam tiga kelompok yang kita sebut masalah kritis / strategis ; masalah pokok ; masalah insidentil ;
2) Pendekatan analisa terhadap masalah yang dihadapi
3) Tujuan dan sasaran dari menemukan masalah
4) Merumuskan pengukuran efektifitas
5) Merumukan potensi pemecahan.
Langkah keempat adalah merumuskan alternatip pemecahan :
1) Deskripsi alternatip
2) Perbandingan alternatip
3) Dampak dan faktor di luar cakupan
4) Pembatas dalam pemecahan
5) Dukungan dalam pelaksanaan
Langkah kelima adalah merumuskan rekomendasi:
1) Rumusan kreteria dalam rekomendasi alternatip
2) Deskripsi alternatip yang drekomendasikan
3) Kerangka strategi dalam melaksanakan
4) Ketentuan memonitor dan evaluasi
5) Keterbatasan dan akibat yang tak terkendali
Ringkasan,
Referensi,
Lampiran sebagai pendukung
Leave a comment