PENDAHULUAN
Dalam tahun 1995 sampai menjelang memasuki abad 21, para CEO memenuhi banyak tantangan bisnis yang penuh ketidak kepastian, sejalan dengan itu lahirlah pemikiran-pemikiran untuk menerapkan BPR (bisnis proses reengenering) sebagai alat manajemen untuk melakukan restrukturisasi.
Dalam praktek di Indonesia pelaksanaannya hanya sebagai model seperti halnya MBO, TGC , Budaya Perusahaan, BSC., dan sebagainya, oleh karena itu peran entrepreneur sebagai CEO memikirkan kemungkinan kembali perusahaan haruslah dalam suatu pemikiran besar artinya berusaha secara terus menerus untuk membangun Daur Hidup Perusahaan dalam posisi “Prima”, sehingga dengan peran CEO sebagai Entrepreneur yang berbeda dalam mengelola organisasi masa depan.
CEO yang ingin memasuki dunia tanpa batas, berarti selalu siap menghadapi tantangan yang tidak pasti, oleh karena itu dengan membangun kebiasaan yang produktif haruslah berusaha untuk memahami secara fokus khususnya dalam BPR, banyak pemikiran yang dituangkan dalam bacaan seperti “Transforming The Organization by Francis J. Gouilllart, James N.Kelly” ; “Business Systems Engineering by Gregory H.Watson” ; “The Reengineering Handbook by Raymond L.Manganelli, Mark M.Klein” ; “The Essence of Business Process Re-Engineering by Joe Peppard & Philip Rowland” ; “Business Reengineering The Survival Guide by Dorine C.Andrews, Susan K.Stalick” ; Rightsizing for Corporate Survival by Robert Massoudi, Astrid Julienne, Bob Millradt, Reed Hornberger” ; “Reengeering Management by James Champy” ; “Beyond The Boundaries by Doug Stace, Dexter Dunphy” ; “Rengeenering The Organization by Jeffrey N.Lowenthal” ; “Process Innovation Reengeenering Work through Information Technology” ; Business Process Rengeenering by Henry J.Johansson, Patrick McHugh, A.John Pendlebury, William A. Wheeler III “ ; “Reengeenering The Corporation A Manifesto for Business Revolution by Michael Hammer & James Champy” ; “The Reengeenering Revlution a Handbook by Michael Hammer & Steven A.Stanton” ; Practical Business Reengeenering by Nick Obolensky” The 21st Century Organization Reinventing Through Reengeenering by Warren Bennis & Michael Mische”.
Yang menarik untuk disimak di tahun 2002, James Champy, mengembangkan pikirannya “X-Engineering The Corporation – Reinventing Your Business In The Digital Age” sebagai langkah peningkatan pemirannya yang ditulis bersama Michael Hammer. (lihat diatas).
Yang menjadi masalah banyak peran CEO melihat dari sudut konten saja sebagai informasi mengenai masa depan sehingga keinginan untuk meningkatkan upaya keterampilan, melainkan hanya sekedar sebagai mode yang sering dilakukan CEO di Indonesia kurang untuk memahami dari sudut proses yang terkait bagaimana cara memikirkan pertanyaan “apa sebenarnya” sehingga mereka memiliki keterampilan dalam bagaimana cara mengubah informasi tersebut. Kebiasaan dari CEO menyerahkan kepada konsultan, oleh karena itu ia tidak siap menerima perubahan paradigma abad 21 ini, inilah merupakan pikiran besar yang harus dipahami oleh peran CEO di Indonesia. (more…)
Abdul Talib Rachman 