Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘ENTREPRENEUR 48’ Category

PEMBELAJARAN ANAK MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR

PENDAHULUAN

Pembelajaran seorang anak menemukan jati diri tidak dapat dipaksakan oleh sang ayah karena perjalanan hidup yang akan ditempuhnya, ada yang mengatakan akan bergatung pada nasib dimana perubahan aka datang dengan sendirinya. Jelas sekali pikiran ini sangat keliru, karena segala perubahan itu bermula dari jiwa, sebelum segala sesuatu yang lain.

Oleh karena itu, perlu dipahami oleh sang anak bahwa kehidupan masa depan, dapat kita pelajari ada empat jenis manusia mencari uang yang disebut dengan 1) menjadi pegawai ; 2) pekerja lepas ; 3) pebisnis ; 4) investor. Dalam hal ini sang ayah tidak dapat dengan usaha memaksakan kehendaknya untuk memilih dalam menempuh perjalanan hidup masa depan.

Yang pertama diajarkan sang ayah, apakah dia ayah yang kaya, setengah kaya dan miskin akan memberikan arah pikiran yang terkait “mengubah takdir mengubah nasib” sebagai pola pikir untuk mendukung kebiasaan yang produktif sang anak untuk menemukan jati diri. Dengan kekuatan kebiasaan itu menggugah kekuatan pikiran sang anak dalam usaha menempuh jalan hidup. Keputusan ada pada sang anak untuk memilih mencari uang.

Pendidikan formal sang anak di sekolah Indonesia tidaklah mengajarkan  hal-hal yang berkaitan dengan uang melainkan seperangkat ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang terbatas dalam rangka kesiapan untuk menjadi pekerja, sehingga kurang memberikan warna yang berkaitan untuk menjadi seorang entrepreneur.

Oleh karena itu, sang ayah mengenal mengenai pendidikan di Indonesia, maka peran ayah menunjukkan gambaran bahwa uang adalah suatu bentuk kekuaaan tidak formal, tapi ia dapat membangkitkan keinginan sebagai kekuatan dalam menempuh perjalanan hidup ini Tapi yang lebih penting untuk disadari adalah memiliki uang ia datang dan pergi tapi tidak berkesan hal-hal yang terkait dengan kemampuan bagaimana uang iu bekerja untuk mengubah takdir dalam usaha mengubah nasib.

Dengan mengungkapkan gambaran diatas, maka pilihan menjad entrepreneur merupakan pilihan dalam memulai hidup baru, untuk itu diperlukan usaha-usaha membangun kebiasaan yang produktif untuk mendukung keputusan yang diambil, oleh karena itu pahamilah bahwa masa yang dimiliki oleh sang anak adalah hari ini, sehingga perjalanan hidup sang anak dibentuk oleh pikirannya sendiri.

Sang anak mulai memikirkan, bagaimana caranya melangkah agar memiliki keyakinan untuk menjadi seorang entrepreneur, untuk itu “jadilah diri sendiri”, inilah suatu kekuatan yang menggerakkan keinginan dengan niat mengubah takdir yang sejalan dengan usaha mengubah nasib yang hendak saya lalui masa kini menuju ke masa depan. Jadi kekuatan niat yang akan mendorong agar saya berjalan sesuai dengan cirri-ciri khas diriku, sebagai mana kereta api berjalan diatas relnya, maka terbukalah inspirasi untuk berjalan atas niat sebagai kebiasaan baru yang akan saya tempuh.

LANGKAH-LANGKAH MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR

Bertitik tolak dari keinginan untuk merubah nasib, maka saya akan memikirkan langkah-langkah untuk mewujudkan berani bermimpi, dimana telah terpikirkan pula bahwa kesulitan pasti berakhir, maka langkah-langkah untuk mwujudkan keberanian berpimpi menjadi seorang entreprneur menetapkan sebagai suatu keyakinan dengan mencari uang sebagai manusia berbisnis.

LANGKAH PERTAMA adalah.tekad berbisnis :

Meniti kebahagian melalui bisnis merupakan suatu cara membuka jalan kesuksesan untuk kepentingan pribadi, oleh karena itu peran enytrepreneur mengungkit aliran kekuatan pikiran untuk mengintergrasikan faktor-faktor sumber daya yang tersedia kedalam suatu rancangan untuk mengalirkan input kedalam proses menjadi output kebahagian yang hendak dicapai.

Oleh karena itu, selaku entrepreneur memulai merumuskan gambaran arah persfektif dalam berbisnis untuk meraih kebahagian bagi diri dan atau orang lain yang bertolak dari wawasan dan imajinasi untuk mengungkit kekuatan pikiran kedalam kreativitas untuk mengalirkan sumber daya sebagai input kedalam proses menjadi output berbisnis yang tumbuh berkelanjutan.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka proses dalam mengelola sumber daya sebagai input haruslah dipikirkan oleh entrepreneur kedalam kepemimpinan kolaboratif dalam wujud tempat kerja, struktur, budaya, tim dalam pelaksanaan dengan kerja sama agar kekuatan mengalirkan sumbr daya menjadi produktif kedalam organisasi yang sejalan dengan niatnya.

Akhirnya untuk mengalirkan kekuatan pikiran menjadi entrepreneur yang sukses meniti kebahagian bergantung dari kejelasan dari keputusan strategik yang dituang kedalam visi, misi, tujuan, budaya, strategi sebagai gambaran jiwa bisnis masa depan, oleh karena itu pendekatan sistem menjadi kekuatan pikiran untuk memulainya. Jadi tekad berbisnis menjadi daya dorong untuk bertindak dan berperilaku.

LANGKAH KEDUA adalah berpribadi jati diri sendiri  sebagai pimpinan puncak :

Sejalan dengan kemampuan anda, maka kenalilah dirimu, itu berarti anda mengenal bakat atau potensi diri anda yang dianugerahkan oleh Allah Swt, oleh karena itu manfaatkanlah sesuai dengan kodratnya dalam bentuk ilmu, amal dan kerja.

Setiap manusia, termasuk anda dengan tekad yang kuat akan menjadikan suatu kebiasaan akan berhasil bidang digelutinya dengan tekun dan istiqomah, sehingga pahamilah dirimu dan tekunilah keterampilan, pekerjaan dan kehidupanmu, maka disitu terletak kekuatan tekadmu berbisnis mencari uang, maka selamilah dirimu dahulu, larutlah didalamnya, hingga memberikan daya dorong kecintaan anda untuk berusaha keras meraihnya sendiri.

Sejalan dengan pikiran tersebut, renungkanlah bahwa „kalau tidak ada kesulitan semua manusia pasti bahagia, sehingga kemuliaan itu dicari, keberanian itu butuh pengorbanan“ maka berpeganglah pada jati diri sendiri sebagai pemimpin puncak untuk mengelola input kedalam tekad berbisnis. Jadi rumuskan keputusan yang memberikan arah persfektif (jangka panjang), arah posisi masa depan (janga menengah) dan arah kinerja (jangka pendek).

Dengan berperan sebagai pemimpin puncak, maka arah persfektik, posisi, dan kinerja yang telah dirumuskan haruslah yang realistis dan dapat dilaksankan yang sejalan dengan tekad bisnis dengan memiliki kemampuan-kemapuan untuk mengelolanya kedalam suatu sistem organisasi yang fleksibel dan mudah di kontrol.

LANGKAH KETIGA adalah memiliki kemampuan mengelola berbasiskan sistem :

Kemampuan mengelola berbasiskan sistem berarti mengelola input, mengelola proses dan mengelola output diperlukan pemahaman atas diferensiasi dan intergrasi kedalam seluruh faktor internal dan eksternal agar dapat memberikan peluang terbaik untuk mengembangkan tekad bisnis kedalam kehidupan yang berbahagia.

Mengelola input dalam beraktivitas bisnis adalah tanggung jawan dan tantangan yang besar, oleh karena itu bisnis haruslah dipandang sebagai pekerjaan yang menyenangkan, maka disitu terletak makna dari menikmati sesuatu dalam mengelola input karena ada sesuatu dorongan yang menggerakkan kekuatan pikiran anda untuk mencapai kebahagian

Jadi dengan memahami hal tersebut diatas, mendorong setiap individu dalam suatu organisasi formal, maka mereka akan terikat dalam sistem sehingga dapat menjawab mengapa mereka melakukannya.

Mengelola proses input menjadi output melalui proses sebagai suatu aktivitas yang digerakan oleh peran tenaga kerja, oleh karena itu faktor sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan tapi tidak berarti kita tidak memahmi faktor pendukung lainnya, seperti membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Sejalan dengan perkembangan kondisi kerja yang berubah dan berubahnya makna serta nilai-nilai kerja diperlukan perhatian untuk mengembangkan pelaksanaan proses input dalam perusahaan agar setiap individu ditempat kerja yang harus mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan itu sendiri.

Mengelola output sebagai wujud tekad berbisnis, maka peran kepemimpinan entrepreneur bergantung kepada seberapa jauh ia mampu untuk mengkomunikasikan keputusan strategik yang dirumuskannya.

Oleh karena itu, menanamkan jiwa bisnis adalah kunci keberhasilan karena ia merupakan manifistasi dari kompleksitas yang dicapai oleh sistem saraf manusia. Jadi mengelola output sebagai suatu sistem yang memiliki jiwa yang dapat memberikan energi kedalam sub-sistem sehingga melahirkan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) atasnya.

Dengan demikian, bila tertanamkan jiwa bisnis berarti kepemimpinan entrepreneur telah memfokuskan dalam kerja dan sedemikian efektif mengedepankan keputusan strategik dapat diwujudkan dari kerjasama yang dapat menyentuh jiwa dan  kebutuhan dalam usaha bersama mencapai kebahagian.

LANGKAH KEEMPAT adalah kemampuan menerapkan pengetahuan :

Sejalan dengan kemampuan anda menerapkan pengetahuan yang terkait dengan pnguasaan lima pilar dalam tulisan SE.46, maka anda akan mampu menjawab hal-hal yang dapat memotivasi kekuatan pikiran mengenai kejelasan 1) siapakah anda ? ; 2) kemampuan menciptakan peluang ; 3) kemampuan menciptakan tempat yang tepat bagi anda ; 3) kemampuan menguasai kesadaran.

Mengungkit hal-hal yang kita kemukakan diatas, maka jawabannya terletak dari usaha anda untuk membangun kebiasaan yang produktif dalam arti memahami makna ilmu sebagai informasi, pengetahuan sebagai keterampilan dan keinginan berlandaskan niat, dengan kebiasaan tersebut setiap orang menjadi mampu menciptakan output dalam hidup.

Sekali anda membuat keputusan dan memiliki keyakinan diri dalam hidup masa depan untuk melakukan bisnis berarti anda mampu menjawab “akankah bisnis bertahan?”. Aktivitas bisnis akan terus hidup dan terus berkembang dengan modal investasi yang dilakukan oleh penanam modal. Kompleksitas bisnis terus berkembang sejalan dalam meningkatnya kekuatan ekonomi yang mempengaruhi sikap stakeholders.

Dengan gelombang perubahan yang komplek dan cepat dan kepemimpinan entrepreneur harus mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan, tetapi yang menjadi masalah dalam hal ini akan terkait dengan “dapatkah dipertahankan prinsip-prinsip bisnis yang baik ?” “Bagaimana beroperasinya bisnis yang baik” sangat bergantung setiap pelaku dalam bisnis yang berusaha memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Wujudnya ditentukan oleh sikap dan perilaku dari stakholders untuk membangun keseimbangan kepentingan.

Bertolak dari pemikiran diatas, maka diperlukan seperangkat kebijaksanaan sebagai pelaksanaan strategi yang dirumuskan, yang akan mencakup pensyaratan meliputi hal-hal seperti : 1) Ada kejelasan komitmen yang menginsiperasikan hasil-hasil ; 2) adanya kejelasan konstribusi yang membuat perbedaan ; 3) adanya kejelasan kompetensi yang dibtuhkan ; 4) adanya kejelasan kepemimpinan kolaboratif yang menciptakan keharmonisan ; 5) adanya kejelasan kedalam usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan pribadi ; 6) adanya kejelasan untuk menerapkan manajemen konflik ; 7) adanya kejelasan untuk menyatukan kesamaan pandangan dalam melaksanakan perubahan yang berencana ; 8) adanya kejelasan peranan komunitas melaksanakan keputusan strategik.

LANGKAH KELIMA adalah menilai kemampuan keuangan dan sdm. sendiri :

Sebelum anda melangkah lebih jauh untuk melaksanakan kegiatan berbisnis serta  dengan memperhatikan hal-hal yang telah kita ungkapkan pada langkah-langkah sebelumnya, maka diperlukan untuk meninjau ulang kemampuan keuangan anda dan peran sumber daya manusia dengan kompetensi yang terkait dengan aktivitas bisnis mampu untuk mengkomunikasikan keputusan strategik anda kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dengan bisnis anda.

Bertolak dengan kemampuan keuangan sendiri, berarti anda mampu untuk menilai seberapa besar biaya-biaya operasional yang dapat anda keluarkan dalam menciptakan pendapatan yang anda tuangkan kedalam daftar neraca ( mengambarkan posisi sumber, penggunaan dan pertumbuhan dana modal sendiri) dan dafat rugi / laba ( menggambarkan kemampuan anda dalam menciptakan laba usaha).

Prinsip yang harus dijaga dalam usaha menjamin daur hidup usaha anda dari satu tahap ke tahap berikutnya adalah harus ada kemampuan berkelanjutan bahwa biaya operasi dibiayai dengan sumber pinjaman keculi untuk tujuan investasi yang bersifat produktif artinya adanya kemampuan untuk mnciptakan pendapatan baru atau perluasan. Jadi DER (debt equity ratio) harus dipertahan pada tingkat maximum tertentu seperti 25 : 75 %.

Kunci keberhasilan anda sebagai entrepreneur yang sukses ditentukan pula disamping anda mempu mengelola kemapuan keuangan sendiri, harus juga ditunjang kesedian anda secara terus menerus memberi motivasi orang-orang yang merasa terikat kedalam organisasi untuk menjadi unggul dengan kejelasan pelaksanaan delegasi yang mampu secara jelas merumuskan tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan pran-peran mereka.

Jadi dengan adanya kemampuan mengelola keuangan dan sumber daya manusia yang unggul  dengan digerakkan oleh gaya kepemimpinan anda sebagai entrepreneur yang memperlihatkan keteladanan akan memberikan dampak dala kemampuan anda mengelola strategi, organisasi, sistem informasi dan pelanggan seumur hidup.

LANGKAH KEENAM adalah menggerakkan kunci keberhasilan

dalam daur hidup  mencapai kebahagian :

Bertolak dari kemampuan dalam langkah kelima, anda akan membayangkan kebahagian dari hasil berbisnis sebagai model mencari uang dengan membangun kebiasaan untuk mensyukuri nikmat yang dilimpahkan oleh Allah Swt dari keyakinan untuk mengubah takdir dengan mengubah nasib. Jadi kekuatan pikiran tersebut haruslah menjadi daya dorong anda dalam bersikap dan berperilaku memandang hari kini untuk hari esok.

Dengan kekuatan pemikiran tersebut diatas, maka anda meyakini hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri, oleh karena itu renungkan pula akan usaha-usaha anda untuk melepaskan diri dari ketakutan keuangan masa depan sehingga anda percaya memiliki keuatan keuangan yang mampu untuk tumbuh dan berkembang.

Kekuatan keuangan anda dapat dipergunakan mengembangkan mencari uang dari tekad berbisnis dari kemampuan diri sendiri menjadi kemampuan untuk memanfaatkan peran tenaga profesional untuk mengelolanya dan atau bergerak menjadi investor sebagai pendorong dalam perjalanan hidup abadi agar dapat tumbuh menjadi suatu kebiasaan baru bahwa “seringlah memberi tapi jangan menharapkan balasan” sebagai tonggak anda berpikir dalam mewujudkan “hakekat rezeki sebagai anugrah Allah Swt bukan hanya kekayaan tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan.

Jadi dengan kekuatan pikiran anda  mampu menumbuh kembangkan kebiasaan mencari uang untuk mewujudkan makna kebahagian yang sejati, maka disitu terletak daya dorong untuk mengingat anda bahwa memaksimalkan bakat yang telah diberikan Allah kepada anda, ilmu yang anda sukai, rezeki yang telah dikaruniakannya dan pekerjaan yang sesuai dengan diri anda, maka disitu terletak pintu masuk kebahagian keuangan yang tidak terbatas dalam rangka memanfaatkan keberuntungan yang anda ciptakan.

LANGKAH KETUJUH, menyempurnakan makna keberhasilan anda :

Pesan seorang ayah, yang mengingatkan sang anak bahwa pada akhirnya keberhasilan anda bukanlah apa yang anda miliki, juga bukan yang anda kerjakan tapi keberhasilan anda adalah siapa diri anda dan untuk itu berpikir, bekerja dan belajar merupakan kekuatan pikiran untukmenyempurnakan makna keberhasilan, oleh karena itu jadilah anda sebagai orang yang diteladani, disegani, dicintai dan dihormati oleh orang-orang yang ada disekelingmu.

Dengan mengungkapkan kebiasaan yang produktif atas wujud keberhasilan anda berarti anda akan bersikap dan berperilaku yang sejalan dengan kebijaksanaan dalam ucapan dan perbuatan, dimana kekuatan pikiran anda mencari terus apa yang lebih benar dan akan mengerjakan yang lebih baik, sehingga anda dituntun dengan izin Allah pada hal-hal yang lebih lurus.

PENUTUP

Apa yang diajarkan oleh ayah yang kaya, setengah kaya dan miskin adalah membuka pikiran bahwa keluarga adalah kunci keberhasilan, keluarga mendirikan tempat yang aman, dia memberikan kebebasan memimpikan impian dan meletakkan viisi hidup masa depan anda (berpikir, bekerja, belajar).

Keputusan anda untuk mencari uang menjadi pegawai, pekerja lepas, berbisnis, investor akan ditentukan oleh kemampuan kekuatan pikiran yang dapat anda lakukan secara berurut dari pegawai, menjadi pekerja lepas, menjadi pebisnis, dan menjadi investor dan atau dapat dilakukan kombinasi dari empat jenis manusia mencari uang.

Tujuh langkah pikiran yang diungkapkan diatas merupakan pokok-pokok pikiran untuk memaksimumkan kekuatan pikiran dalam usaha-usaha menumbuh kembangkan dalam kebiasaan yang produktif untuk memicu menghadapi  kekecewaan pada suatu saat agar anda selalu siap atas cobaan yang diberikan kepada anda, dengan demikian memberikan daya dorong mencapai kebahagian dimana pikiran anda akan tercurahkan berusaha akan bekerja keras yang ditopang dengan kemampuan berpikir dan belajar dari pengalaman masa lalu menghadapi masa kini dalam kesiapan menyongsong hari esok yang lebih baik.

Read Full Post »