Feeds:
Posts
Comments

Archive for December, 2011

25. KEPEMIMPINAN MENGENALI DIRI DAN HIDUP CERIA

 

1. PENDAHULUAN

Pertama terbayangkan oleh kami setelah membaca „Identitas dan Siklus hidup manusia“ oleh Erik H. Erikson yang mengungkapkan tentang daur hidup manusia, memberikan inspirasi untuk menuangkan pikiran-pikiran menjadi kepemimpinan mengenali diri dan hidup ceria sebagai pintu merubah kebiasaan pikiran dalam melihat masa depan.

Bersandarkan tulisan diatas, maka kebiasaan pikiran menuntun berbagai perubahan penting yang harus dipikirkan dan seberapa jauh anda dapat menjawab hal-hal yang terkait dengan pertanyaan :

Pertama, bagaimana anda lakukan untuk membuat diri anda sendiri sebagai sebuah entitas dalam dunia ini kedalam langkah aktual, dunia nyata, internal dan eksternal ?

Kedua, bagaimana pola pikir dan pola perasaan yang mempengaruhi anda melihat dan merasakan tentang diri anda sendiri ?

Ketiga, bagaimana sikap dan perilaku anda atas hasil usaha yang telah anda capai memberikan gambaran yang telah membentuk siapa anda jadinya ?

Keempat, bagaimana anda membuat pilihan-pilihan yang telah membawa pada posisi anda saat ini ?

Kelima, bagaimana anda memikirkan untuk membuat pilihan-pilihan baru yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku untuk mencapai tingkat yang lebih produktif ?

Sejalan dengan anda memikirkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan diatas, sudah tentu anda mendorong kedalam kebiasaan pikiran anda kedalam suatu kemungkinan pikiran yang terkait dengan untuk merumuskan konsep diri yang menjadi pilihan dalam perjalanan hidup abadi anda.

Dalam usaha untuk memahami lebih mendalam mengenai konsep diri berarti anda memiliki sekumpulan keyakinan, fakta, opini dan prsepsi tentang diri sendiri dengan mana anda menjalani kehidupan, setiap saat dari setiap hari.

Oleh karena itu, konsep diri begitu penting dalam menempuh perjalanan hidup abadi yang di topang oleh kekuatan jiwa yang selalu mampu mengungkapkan kekuatan kebiasaan pikiran yang produktif, maka disitu terletak kemampuan memanfaatkan unsur jiwa berupa kesadaran, kecerdasan dan akal untuk memberikan cahaya kedalam hati yang bersih.

Bertolak dengan kebiasaan kemungkinan pikiran diatas maka berpikir dengan intusi akan mampu mengungkapkan kembali bayangan-bayangan pikiran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas seperti terurai dibawah ini.

2. JAWABAN ATAS PERTANYAAN PERTAMA

Bagaimana anda lakukan untuk membuat diri anda sendiri sebagai sebuah entitas dalam dunia ini kedalam langkah aktual, dunia nyata, internal dan eksternal ?

Jawabannya terletak atas keyakinan anda kedalam konsep diri itu sendiri, tidak ada keraguan anda dalam meletakkkan kekuatan kedalam kebiasaan diri anda karena konsep diri menggambarkan pengalaman hidup anda.

Oleh karena itu, kebiasaan kemungkinan pikiran kedalam langkah aktual, dan dunia nyata sangat dipengaruhi pemahaman anda atas penguasaan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kedalam unsur jiwa yang digerakkan oleh kekuatan kesadaran, kecerdasan dan akal.

Bermula dari unsur jiwa dalam proses kesadaran akan memberikan gambaran peristiwa-peristiwa sebagai momen yang dapat menentukan jalan pikiran anda, dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kesadaran yang menguasai jiwa anda, sekali gus dengan kesadan akan menjawab yang terkait dengan apa yang kita sebut “what to do”

Kesadaran baru bermakna, setelah kita menggerakkan kekuatan kecerdasan yang menuntun pikiran anda kedalam menjawab yang terkait dengan apa yang kita sebut „why to do it“

Kecerdasan baru bermakna, setelah kita menggerakkan kekuatan akal yang menuntun pikiran anda kedalam menjawab yang terkait dengan apa yang kita sebut “how to do it”

Bertolak dengan kekuatan unsur jiwa dalam kesadaran, kecerdasan dan akal, maka setiap orang termasuk anda mempunyai konsep diri yang jelas sebagai rumusan atas pemahaman bahwa konsep diri adalah sekumpulan keyakinan, fakta, opini, dan persepsi tentang diri sendiri dengan mana anda menjalani kehidupan setiap saat dari setiap hari, sejalan dengan bagaimana anda lakukan untuk membuat diri anda sendiri sebagai sebuah entitas dalam dunia ini kedalam langkah aktual, dunia nyata, internal dan eksternal ?

3. JAWABAN ATAS PERTANYAAN KEDUA

Bagaimana pola pikir dan pola perasaan yang mempengaruhi anda melihat dan merasakan tentang diri anda sendiri ?

Pola pikir dan pola perasaan akan sejalan dengan tingkat kedewasaan berpikir sehingga tidak heran bila setiap orang termasuk anda berusaha meningkatkan kedewasaan berpikir rohaniah, sosial, emosional dan intelektual.

Dengan tingkat kedewasaan berpikir, maka anda dapat melihat dan merasakan tentang diri anda sendiri. Sebagai ilustrasi seberapa jauh telah anda dapatkan dari kekuatan kedewasaan rohaniah dari kebiasaan perubahan kesadaran inderawi merupakan tingkat kesadaran yang paling rendah menjadi ketingkat kesadaran yang lebih tinggi dari awal, bila itu terjadi berarti ada kekuatan niat yang menuntun anda untuk melihat tentang diri anda sendiri, dengan pikiran tersebut berati anda telah berusaha meningkatkan kedewasaan berpikir anda kedalam „ketaatan dan berpikir positif“ bila  tidak terjadi berati kebiasaan dalam berpikir „maksiat dan berpikir negatif“ akan terus mempengaruhi pikiran anda edalam sikap dan perilaku.

4. JAWABAN ATAS PERTANYAAN KETIGA

Bagaimana sikap dan perilaku anda atas hasil usaha yang telah anda capai memberikan gambaran yang telah membentuk siapa anda jadinya ?

Sejalan dengan jawaban atas pertanyaan pertama dan kedua , maka anda harus memiliki satu kekuatan baru selain what to do dalam kesadaran ; why to do it dalam kecerdasan ; how to do itu dalam akal, maka sikap dan perilaku anda atas hasil usaha yang telah anda capai memberikan gambaran yang telah membentuk siapa anda jadinya, ditentukan kedalam pemahamn anda kedalam apa yang kita sebut dengan “when to do it” berkaitan dengan niat.

Oleh karena itu, kebiasaan yang diungkitkan oleh sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh perbuatan itu bergantung pada niatnya, sehingga dengan kedewasaan anda berpikir dapat tumbuh menjadi satu kekuatan bahwa makna niat haruslah ditumbuh kembangkan kedalam kebiasaan yang tulus.

Dengan niat yang tulus akan mampu menuntun sikap dan perilaku kedalam pemahaman yang sejalan dengan kedewasaan berpikir anda kedalam wujud apa yang kita sebut hakikat niat, ikhlas dan kesungguhan.

Jadi gambaran yang telah membentuk siapa anda sebenarnya, menjadi sangat bergantung kepada daya kemauan yang kuat untuk membangun keinginan yang berlandaskan niat anda, oleh karena itu sejalan dengan kemampuan anda secara terus menerus dan berkelanjutan dalam meningkatkan kedewasaan berpikir untuk menuntun usaha-usaha anda dalam mengevaluasi niat, seperti halnya anda membayangkan untuk belajarlah pada matahari, ia tidak peduli beberapa kali harus terbenam untuk terbit kembali. Baginya adalah takdir untuk senantiasa mengabdi dan melayani-Nya.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka kebiasaan dalam pikiran untuk berusaha mengevaluasi niat meruapakan kebutuhan yang sejalan dengan tingkat kedewasaan berpikir, dengan demikian anda mampu mendorong kedalam pemikiran menakar ketulusan.

Dengan sikap dan perilaku tersebut akan mampu menuntun dalam kuasa memperbaiki niat dalam amal yang banyak, sehingga mampu anda melihat dengan keadaan diri anda yang bergerak dalam gambaran dalam pikiran ketaatan dan berpikir pistif.

5. JAWABAN ATAS PERTANYAAN KEEMPAT

Bagaimana anda membuat pilihan-pilihan yang telah membawa pada posisi anda saat ini ?

Sejalan dengan jawaban pada titik empat diatas, maka dalam membuat pilihan – pilihan yang telah membawa pada posisi anda saat ini, ditentukan oleh tingkat kedewasaan berpikir memanfaatkan kemampuan menggerakkan KESADRAN artinya dengan kesadaran kita dapat berorientasi meninjau serta merasakan diri sendiri serta menangkap situasi diluar diri kita yang sekalugus menggambarkan tentang menyadarkan tentang apa-apa, Selanjutnya gambaran itu menjadi bermakna melalui KECERDASAN kita dapat menangkap fakta dan informasi untuk mengingatkan masalah kita hadapi atau dengan kata lain seberapa besar resiko yang dihadapinya, tapi laporan itu akan menjadi penting bila kita dapat mencari jawaban untuk menghindarkan atau menumpasnya.

Kecerdasan menjadi bermakna, bila AKAL  menunjukkan untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi maksud dan tujuan kita. Dengan akal akan mempersoalankan dimana letaknya bahaya, bagaimana ia dapat dihindarinya. Kemudian menunjukkan cara-cara penyelesaiannya disitulah letak pekerjaan akal. Dengan demikian akal adalah potensi rohaniah yang memiliki pelbagai kesanggupan seperti kemampuan berpikir, menyadari, menghayati, mengerti dan memahami sehingga kegiatan akal itu berpusat atau bersumber dari kesanggupan jiwa yang disebut dengan intelengensi. Akal berpusat di otak bawah sadar yang disebut hati.

6. JAWABAN ATAS PERTANYAAN KELIMA

Bagaimana anda memikirkan untuk membuat pilihan-pilihan baru yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku untuk mencapai tingkat yang lebih produktif ?

Dengan memperhatikan jawaban-jawaban atas pertanyaan sebelumnya, maka agar anda menggunakan otak anda dan daya kekuatan yang tersembunyi didalamnya, berusaha untuk mengembangkan dan meuaskan pikiran anda.

Gunakanlah kedewasaan berpikir anda untuk berpikir secara luas dan dinamis sehingga mampu mengembangkan daya ingatan dalam kerangka kita berpikir yang lebih produktif dengan menghayati situasi dibawah ini :

Pertama, senantiasa menyadari bahwa otak tidak mengenal pembatasan dalam penggunaannya ; Kedua, rentangkanlah pemikiran anda dengan mencakup pemikiran orang lain ; Ketiga, kembangkanlah kecakapan anda bagi suatu pengawasan mntal ; Keempat, berikalah tugas yang terus menerus kepada komputer pikiran bawah sadar anda dan mempercayai jawaban yang diberikannya ; Kelima, kembangkanlah kemampuan anda untuk mengingat dan mengembalikan ingatan akan hal-hal yang sudah terjadi.

7. PENUTUP

Apa yang terbayangkan dalam pikiran kepemimpinan dalam kerangka untuk mengenali diri dan hidup ceria dalam perjalanan hidup abadi, oleh karena itu renungkan kembali dalam peta untuk pikiran yang menentukan arah dan peta untuk jiwa yang menentukan sembagai jembatannya.

Bertolak dengan pikiran diatas, maka sebelum melangkah dalam kehidupan dunia, maka jangan tertipu  pada yang tampak tidak selalu seperti yang sejatinya, cobalah renungkan seperti ibarat bahwa dunia ini sebagi minum air laut, semakin diminum semakin haus akhirnya mati dalam kehauasan. Oleh karena itu kenali tabiat dunia dengan hatimu dan jiwamu dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi dari kesadaran inderawi yang menyandarkan penglihatan pada nafsu sebagai wilayah kecenderunganmu.

Dengan merenungkan apa yang terpikirkan diatas dalam usaha untuk mengenali diri dan hidup ceria selaku yang memiliki kepemimpinan diri, maka dengan peta pikiran mengungkapkan bahwa kesulitan berubah menjadi kemudahan ; kebahagian berubah menjadi kesedihan ; kekayaan berubah menjadi kemiskinan, itulah gambaran tabiat dasar dunia.

Oleh karena itu menempuh jalan hidup abadi dalam mewujudkan mengenali diri dan hidup ceria, maka ingatlah ungkapan dibawah ini :

“Di dunia lebih mudah membuat kebaikan dari kejahatan. Tetapi manusia lebih condong membuat kejahatan dari kebaikan. Sebabnya nafsu lebih tua umurnya dari akal. Iblis lebih tua umurnya dari manusia. Sedang manusia di kepung oleh empat penjuru musuh kiri hawa, di kanan nafus, di muka dunia, di belakang setan yang menunda ke muka  Tubuh dan dan dunia dalam kotoran karena itu perlu pengetahuan dan keimanan serta bersihnya jiwa”

Dengan demikian ingatlah peta untuk pikiran seperti mendalami makna bersyukur, berimanlah, bersikap terbukalah terhadap kasih karunia (arah) dan peta  untuk jiwa  dalam usaha untuk menuntun pemanfaatan kesadaran, kecerdasan dan akal, serta akhirnya peta untuk otak (organ, tawakal, amanah dan kerja).

 

 

 

 

 

 

Read Full Post »

 

24. KEPEMIMPINAN MENGUBAH NASIB DALAM USAHA  MENCAPAI KEBAHAGIAN

 

1. PENDAHULUAN

Kepemimpinan dengan kebiasaan yang produktif, mampu menggapi cita-cita, namun perubahan itu harus diawali dengan kemampuan kepribadian yang mampu mendorong keputusan untuk berubah. Keputusan untuk berubah menjadikan satu kekuatan untuk menuntun ke jalan menuju perubahan yang sesungguhnya.

Oleh karena itu renungkan apa yang tertuang dalam QS. 13 : 11“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.“

Dengan mendalami ungkapan diatas, kita harus mengenal diri sendiri, untuk itu kita mulai berpikir dari mana dan untuk apa kita diciptakan ? Dengan apa kita bahagia, dan hal-hal apa saja yang akan membuat kita sengsara. Oleh karena itu, kekuatan perubahan akan membuat kita melakukan lompatan jauh dalam hidup menuju masa depan yang lebih indah, bahagia dan sejahtera.

Sejalan dengan pikira diatas, maka dengan kebiasaan yang produktif, kita mampu mengungkit pikiran untuk mendalami antara kepentingan dunia dan akhirat sehingga dapat menempatkan unsur jiwa sebagai alat pikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal kedalam  sikap dan perilaku yang ditopang oleh kekuatan berpikir dalam KETAATAN dan BERPIKIR POSITIF dari kebiasaan berpikir MAKSIAT dan BERPIKIR NEGATIF.

Dengan kekuatan berpikir dalam „ketaatan dan positif“ mendorong orang akan berusaha menempuh perjalanan hidup abadi sebagai kebiasaan yang harus ditumbuh kembang dalam bersikap dan berperilaku, oleh karena itu tidaklah heran bila usaha MENGUBAH NASIB sejalan dengan pikiran antara kepentingan dunia dan akhirat menjadi keinginan yang bertolak dari daya kemauan yang kuat untuk menggapai takdir kedalam mengubah nasib.

Dengan demikian, renungkan kembali apa-apa yang terkait dalam pemahaman kita seperti apa yang telah kami tulis „Menuai perjalanan hidup abadi melalui kemampuan menemukan jati diri dalam melibatkan keagungan Allah“.

2. RENTANGKAN ANTARA PIKIRAN DAN KEADAAN

Sering orang mengungkapkan „pikir itu pelita hati“, maka doronglah daya ingat anda untuk merentangkan antara pikiran dan keadaan, oleh karena itu maka segala sesuatu supaya lebih sempurna, pikirkanlah sebelumnya.

Dengan begitu kita menyadari sepenuhnya bahwa hidup kita dibentuk oleh pikiran kita sendiri, sehingga anda sedang memilih pemikiran-pemikiran yang menciptakan keadaan anda dan keadaan yang akan membentuk kehidupan anda.

Setiap kita berjalan dimana setiap persimpangan, kita temukan anak. dewasa dan tua, mereka menadah tangan untuk meminta balas kasihan, mereka mengatakan adalah korban keadaan karena sulitnya mencari kerja dan sebagainya.

Anda akan menjumpai orang-orang yang menganggap bahwa mereka adalah hasil dari keadaan mereka, apakah baik dan atau buruk, terbayangkan dalam pikiran ini tentang kesempatan yang diberikan dan atau tidak diberikan kepadanya. Mereka mungkin bersyukur atas pendidikan yang mereka tempuh dan atau mengeluhkan fakta mereka tidak menikmati pendidikan.

Dengan begitu adalah benar bahwa pendapatan, status, pendidikan, kasta, cara dibesarkan, lingkungan, keluarga dan banyak keadaan lain akan mempengaruhi dan bahkan menentukan tempat anda dalam kehidupan.

Timbul pertanyaan dalam pikiran ini, siapa yang menciptakan keadaan-keadaan tersebut ?, Orang tua andakah ? Lingkungan anda ?  Nasib anda? Takdir anda ?  Allah ?

Renungkan, dampak pemikiran terhadap keadaan. Kekuatan kebiasaan pikiran dapat kita ibaratkan kebun, yang dapat dibudidayakan secara cerdas, dan atau dibiarkan menjadi liar, Jelasnya kebun itu akan membuahkan hasil.

Anda dapat membayangkan bahwa seperti halnya seoran tukang kebun harus merawat lahannya, begitu pula halnya anda harus merawat kebun pikiran anda tentang kekurangan, keterbatasan, dan hal-hal negatif, oleh karena itu anda harus merawat memupuk dan merawat pemikiran tentang kebahagian, keberhasilan dan tujuan yang pasti.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka anda akan sampai pada pernyataan yang mendalam bahwa anda bukanlah korban keadaan anda melainkan justru arsitek keadaan anda. Sebab pemikiran-pemikiran anda sendirilah yang membentuk karekter anda, menciptakan keadaan anda dan menentukan takdir anda pada akhirnya.

Dengan begitu bahwa keadaan dan lingkungan eksternal kehidupan anda adalah berhubungan langsung dengan kondisi internal anda. Hal terpenting yang mungkin anda pelajari tentang keberhasilan, kemakmuran, dan kebahagian adalah bahwa pemikiran dan karekter adalah satu.

3. MENGUNGKIT KEKUATAN TUJUAN YANG JELAS

Selama ini perjalanan hidup saya sehat, bahagia dan sukses, tapi dapatkah anda membayangkan yang paling naas adalah „impian yang menjadi kenyataan“ yang paling banyak dialami manusia. Tapi kenyataannya anda sakit, tidak bahagia, miskin dan menderita.

Hal yang terpenting, pada akhirnya saya percaya bahwa saya bertaggung jawab atas segala yang telah terjadi dalam kehidupan saya baik yang baik maupun yang buruk.

Apakah anda memahaminya ? Apakah anda sadar bahwa anda bisa mewujudkan segala kbaikan dan hidup sehat, bahagia dan makmur ? Bagaimanapun ketika anda merasa bahwa hal-hal tersebut menjadikan anda sebagai korban, hal itu menjadi realitas yang sangat penting tentang efek kekuatan pemikiran anda dan unsur-unsur pikira anda terhadaop keadaan anda karekter anda dan takdir anda.

Jadi anda menciptakan keadaan anda sendiri dengan pemikiran yang anda dahulukan., sehingga memperbaiki pemikiran yang anda dahulukan, tapi disamping itu hingga pemikiran anda dikaitkan dengan maksud yang pasti, anda tidak bisa mengalami kemakmuran sejati  yang ada adalah hak anda sejak lahir.

Sebahagian besar orang hanyalah reaksi terhadap apa pun yang sedang terjadi di dunia disekeliling mereka. Mereka memiliki pemikiran yang acak tidak jelas tujuannya dan hanyut dari drama yang satu ke derama yang lain. Oleh karena itu mereka tidak mempunyai maksud yang pasti. Karena mereka berpikir bahwa mengurus diri sendiri itu memeentingkan diri sendiri dan mereka berpikir bahwa mementingkan diri sendiri itu jahat, mereka berupaya membuat semua orang lain senang. Yang tentunya membuat semua orang justru tidak senang.

Jadi, milik mereka yang paling mendekati maksud yang pasti hanyalah menghindari konflik, dan memastikan tidak ada orang yang terlalu marah terhadap mereka. Bukan saja anda harus mempunyai maksud yang pasti, anda juga harus menjadikan maksud tersebt fokus sentral pmikiran anda sehari-hari. Anda harus menjadikan maksud anda tersebut kewajiban trtinggi anda dengan mata selalu terarah pada sasaran. Ketika anda melakukannya, anda sungguh mengendalikan pemikiran yang anda dahulukan, dan hal itu menciptakan cara berpikir anda. Dan cara berpikir anda itulah yang menentukan seberapa sukses anda nantinya dalam kehidupan ini.

Dengan mengungkit kebiasaan pikiran diatas, maka prosenya adalah :

Petama, Mempunyai tujuan yang hakiki membantu anda mengarahkan pemikiran-pemikiran anda.

Kedua, Pemikiran-pemikiran tersebut menentukan cara berpikir anda.

Ketiga, Cara berpikir anda menentukan seberapa sukses anda nantinya.

3. RUBAH CARA BERPIKIR ANDA

Memamg sulit merubah cara berpikir namun dengan kekuatan kebiasaan menemukan jati diri, oleh karena itu tidak ada gunanya menangisi yang telah berlalu, jadilah diri sendiri sehingga renungkan mereka menghabiskan waktu berjam-jam menonton telivisi setiap harinya. Jadi, dapatlah diasumsikan bahwa mereka sepenuhnya dipengaruhi oleh media massa ketika mereka berusia sepuluh tahun. Mereka telah menyakini bahwa 1) Orang kaya itu angkuh, menyesatkan, dan tidak jujur ; 2) orang miskin adalah garam dunia ; dan 3) entah bagaimana, miskin itu mulia, layak dan spiritual.

Bertolak dari pikiran diatas, maka „isi waktu luang dengan bekerja“ karena kondisi paling berbahaya bagi pikiran pada saat pemiliknya menganggur tidak bekerja. Ia ibarat mobil yang berjalan cepat tanpa ada pengemudi  yang mengendalikannya.

Ketika menganggur, bersiap-siaplah untuk risau, resah, dan gelisah karena kekosongan tersebut akan menghadirkan file-file tentang masa lalu, masa kini dan masa depan. Akhirnya anda galau. Karena itu camkan pesanku; Lakukan hal bermanfaat daripada membiarkan waktu luang begitu saja. Sebab, ia merupakan bentuk pembunuhan yang samar dan bunuh diri dengan tablet penenang.

Berleha-leha adalah kelalaian dan waktu luang merupakan pencui profesional. Sementara akalmu menjadi korban dari perang fantasi dan khayalan. Maka sekarang bangkitlah, bacalah, bertasbihlah, belajarlah, tulislah atur perpustakaan anda, tata rumah anda, atau berikan bentuan kepada orang sehingga anda bisa mengisi waktu luang.

Bunuhlah waktu luang dengan pisau kerja. Menurut para dokter, setengah dari kebahagian akan anda dapatkan dengan aktivitas insidental tersebut. Lihatlah bagaimana para petani, tukang roti dan tukang dan bahagia, sementara anda tidur di atas kasur sambil mengusap air mata dan galau karena menderita.

Dengan apa-apa yang kita utrakan diatas, bangkitkan daya kemauan anda kedalam cara berpikir anda berubah. Dalam hal ini bayangkan dalam pikiran anda bahwa anda mengubah inti keyakinan anda yang mendasar. Anda mulai meyakini bahwa anda seharusnya sehat, bahagia dan makmur.

Anda mulai meyakini bahwa anda layak. Dan ketika anda dihadapkan dengan beragam situasi setiap hari, sebahagian besar sepele, sebahagian lebih besar dan bahkan sebahagian benar-benar anda akan mengharapkan hal-hal baik terjadi kepada anda.

Anda akan mengharapkan menemukan dasi yang anda butuhkan untuk melengkapi setelah yang sudah sempurna ; anda akan mengantisipasikan  menang dalam suatu pertandingan olahraga ; anda akan meyakini diri dipromosikan pada kesempatan berikutnya ; dan anda akan mengharapkan usaha bisnis anda berhasil.

Jelasnya, kalau anda terus melakukan pemrograman tandingan anda akan menang. Sebab begitu anda mengendalikan pemprogramannya, anda akan mengendalikan cara berpikir. Dan begitu anda mengendalikan cara berpikir, anda akan mengendalikan takdir anda.

4. JANGAN LATAH, TERIMALAH TAKDIR DAN KETENTUAN

Manfaatkan kebiasaan berpikir positif, jangan terbawa arus kepribadian orang lain sehingga anda terjebak memaksakan diri, lupa diri serta merusak eksistensi diri. Oleh karena itu ingatlah bahwa manusia dilahirkan tidak pernah berwajah persis sama, apa lagi kebiasaan berpikir dengan potensi dan akhlaknya.

Dengan mendalami pikiran diatas, anda harus menyadari sepenuhnya bahwa tabiat manusia seperti pepohonan ; ada yang manis dan kecut, ada yang panjang dan ada yang pendek, begitulah seharusnya diri anda. Ika anda seperti pisang, jangan berubah menjadi pepaya. Pasalnya anda tampak indah dan bernilai ketika menjadi pisang. Perbedaan warna klit, bahasa dan potensi kita merupakan salah satu tanda kekuasaan Tuhan. Karena itu janganlah dilawan.

Bertolak dari kebiasaan pikiran diatas, kita dapat membayangkan bahwa setiap musibah yang terjadi di muka bumi atau pada diri anda sudah tertulis sebelum ia dicipta. Lembaran ketentuan telah diangkat Urusan telah di putuskan. Semua takdir telah dituliskan. Tidak akan menimpa kita kecuali yang telah Allah tuliskan untuk kita. Apa yang telah ditentukan untuk anda tidak akan menyimpang dari anda, sementara apa yang bukan untuk anda tidak akan mengenai anda.

Bila kebiasaan berpikir anda ditopang dengan ketaatan dan berpikir positif maka disitu ada keyakinan yang tertanam dalam diri dan tertancap dalam jiwa, bencana berubah jadi hadiah, ujian berubah jadi karunia, dan semua peristiwa insiden berubah menjadi medali penghargaan. Ingat Orang yang hendak Allah beri kebaikan, pasti mendapat ujian. Karena itu jangan risau lantaran sakit, lantaran ditinggal mati anak, lantaran kehilangan harta atau rumah terbakar. Sebab Tuhan memang telah menentukan.

Ketetapan telah berjalan, pilihan-Nya demikian hak memilih berada di tangan Tuhan, pahala telah didapatkan dan dosan terhapuskan. Oleh karena itu menempuh perjalan hidup abadi diperlukan kesiapan dalam kebiasaan yang produktif dalam memanfaatkan pikiran, maka disitulah jiwa anda baru tenang dan segala waswas baru bisa hilang ketika anda meyakini adanya takdir dan ketentuan.

Terimalah takdir sebelum engkau menjadi murka dan menyesal. Akuilah ketentuan-Nya sebelum penyesalan datang. Hendaknya dirimu tetap tenang jika telah berupaya dan mencurahkan segala daya, namun apa yang diakhawatirkan terjadi juga, sebab ia memang harus terjadi.

5. WUJUD KEBAHAGIAN

Mengubah nasib dalam usaha mencapai kebahagian, dalam perjalanan hidup abadi ditentukan oleh kesiapan untuk beryukur dengan segala nikmat yang telah Allah berikan karena ilmu pengetahuan, waktu dan harta, namun kebiasaan pikiran pula kita melalaikannya.

Jadi memperbaiki nasib dalam wujud kebahagian terletak dari kekuatan anda dalam bersyukur karena sesungguhnya kesejahteraan yang dirasakannya itu bukanlah sesuatu yang sedikit. Apabila anda berada dalam kelalaian akan kesehatan badan anda, keselamatan anggota tubuh anda dan kesempurnaan indera anda yang diberikan kepada anda itu maka sadarlah secepatnya dan cicipilah rasa kehidupan yang berlimpah yang diberikan kepada anda dan pujilah Allah yang mengurus urusan dan nikmat anda atas segala kebaikan yang banyak ini yang telah dianugerahkannya kepada Allah.

Dengan demikian sesungguhnya Allah membebani Anda sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepada anda. Sebenarnya modal anda yang asli itu adalah sejumlah anugerah, kecerdasan, kemampuan dan kebebasan yang telah diberikan Allah kepada anda Dan termasuk unsur asli dalam kekayaan anda adalah kesehatan yang sempurna dan kesejahteraan yang memancar dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang merupakan nikmat nikmat Allah kepada anda, yang dapat anda pergunakan dalam kehidupan sekehendak anda.

6. PENUTUP

Sejalan dengan pemikiran bahwa „kepemimpinan mengubah nasib dalam usaha mencapai kebahagian“, maka terbayangkan dalam kebiasaan kekuatan pikiran yang tunduk kepada ketaatan dan berpikir positif dalam menanggapi keadaan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.

Bagaimana cara menggerakkan kekuatan pemikiran dalam usaha memperbaiki nasib ditentukan oleh kebiasaan mengendalikan diri agar hidup  terus lebih baik, maka bersyukurlah atas ilmu pengetahuan, waktu dan harta yang diberikan kepada anda.

Oleh karena itu jika anda ingin mencapai hasil lebih dan bukan sekedar bertahap dan melewati hari demi hari, anda mesti memegang kedali atas hidup, karier dan nasib anda tidaklah sulit bila anda tahu caranya, maka pikirlah makna perjalanan hidup abadi.

Menempuh perjalanan hidup abadi digerakkan oleh pikiran yang berserah pada takdir dan anugerah, maka disitu terletak kebiasaan atas pikiran untuk memahami dunia agar setiap apa yang kita pikirkan berlandaskan kekuatan berhijrah kepada Allah.

 

 

 

 

Read Full Post »