Feeds:
Posts
Comments

Archive for April, 2012

KEPEMIMPINAN MEMPENGARUHI KINERJA PERUSAHAAN

1. PENDAHULUAN

Kepemimpinan masa depan ditentukan oleh seberapa jauh kemampuan yang bersangkutan dapat mempengaruhi setiap pemain peran dalam perusahaan  untuk meningkatkan kinerja yang tinggi.

Kepemimpinan yang memiliki keputusan startegik yang jelas, maka dalam usaha menjalani abad 21 dari perubahan masyarakat informasi ke masyarakat pengetahuan diperlukan pemikiran-pemikiran yang proaktif artinya tekanan pemikiran lebih di fokuskan kepada usaha-usaha menghindari masalah dari pada pemecahan masalah, oleh karena itu sebagai peran kepemimpinan harus mampu meningkatkan kinerja dalam perubahan yang penuh ketidak pastian.

Jurang ketidakpastian bertambah melebar bilamana kepemimpinan tidak mampu menterjemahkan situasi ketidakpastian dalam masalah dengan kemampuan mengatasi ketidakpastian karena mereka tidak berpikir bahwa mereka tahu apa yang benar-benar terjadi, disinilah letak pengetahuan keterampilan peran untuk tidak menarik ke jurang yang selalu berbahaya, tapi seberapa jauh kepemimpinan dapat mempengaruhi dalam situasi ketidakpastian menerima tanggung jawab dan memilah jurang ketidakpastian tersebut.

Jadi kepemimpinan masa depan harus secara aktif  mencari ketidakpastian, maka disitu terletak kegembiraannya lebih besar dan resikonya bersifat mendasar, sehingga banyak pilihan, yang menjadi masalah harus ada kemampuan mengelola tekanan yang timbul antara pilihan untuk hal-hal yang tidak terduga dan mengikuti arus sehingga mendorong pencarian cara-cara baru untuk melakukan sesuatu sementara pada waktu yang sama membrikan kinerja tinggi dalam jangka pendek. Dengan demikian di luar kebutuhan, mereka harus menjadi para penarik perhatian konflik dan bukannya menjadi pencegah-pencegah konflik, oleh karena itu gerakkan kemampuan untuk beradaptasi atas gelombang besar ketidakpastian  atau menyerah untuk digilas.

Dengan demikian betapa besar peran kepemimpinan dituntut kemampuannya untk mempengaruhi pola pikir dari sikap reaktif menjadi kebiasaan berpikir proaktif, maka disitu diperlukan keterampilan melaksanakan analisis strategik, yang menjadi kunci kebiasaan berpikir untuk menghindari masalah dalam jurang ketidakpastian.

2. PENDEKATAN SUDUT PANDANG MANUSIA DALAM BERADAPTASI

Sejalan dengan keputusan startegik (visi, misi, tujuan, budaya, strategi), maka dalam usaha menumbuhkan kembangkan kemampuan berpikir beradaptasi bagi setiap pemain peran, agar tidak tersesat dalam menghadapi perubahan diperlukan kebiasaan berpikir untuk selalu siap dan mampu beradaptasi dalam rangka untuk meningkatkan kinerja usaha.

Kemampuan beradaptasi sangat bergantung pola pikir yang terbangun oleh budaya organisasi yang kuat dan sehat yang dapat diterima semua pihak dalam organisasi sehingga ada komitmen pada diri sendiri untuk terus berusaha baik atas dasar keinginan sendiri dan atau oleh organisasi dalam meningkatkan kemampuan dalam kompetensi secara berkelanjutan.

Peran kepemimpinan mempengaruhi berpikir dalam beradaptasi didasarkan dari suatu pandangan bahwa keinginan setiap orang beradaptasi bukanlah sesuatu yang mudah untuk ditularkan kedalam sikap dan perilaku yang selalu bisa menerima perubahan, yang menjadi masalah adalah untuk menyadarkan hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman yang mendalam mengenai “Ketentuan Hidup” yang akan mempengaruhi dalam proses berpikir dari yang bersangkutan.

Yang kita maksudkan dengan “Ketentuan Hidup” adalah Mampu untuk mendalami hal-hal yang berkaitan kebiasaan berpikir yang didorong oleh pengakuan kita atas kebesaran Allah Swt. dengan selalu berpikir dalam “Ketaatan” padaNYA disatu sisi dan disisi lain dalam hubungan kita dengan mausia sebaiknya kita selalu berpikir dalam rangka “Positif”

Bertitik tolak dari ungkapan diatas dalam proses kita berpikir, maka kita harus mampu menangkap makna dari dari setiap situasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku dalam kita menjalani hidup didunia,  yang berdampak kemampuan kita dalam kesiapan untuk beradaptasi atas suatu perubahan yang sejalan dengan tantantangan yang dibutuhkan. Oleh karena itu renungkanlah hal-hal yang berkaitan  dengan  ketentuan hidup seperti dibawah ini :

Pertama, berkaitan dengan segala berubah dan berakhir :

Belajar dan memahami bahwa segala sesuatu berubah dan berakhir, sehingga kita dapat bersikap dan berperilaku kedalam hal-hal 1) Bagaimana kita dapat menghindar atau menerima? Bahwa semua hal bertujuan untuk merelakan agar jiwa dapat bertahan dalam kekosongan yang taka terbatas ; 2) Ketertarikan dan penolakan kita pada orang, tempat, dan sesuatu tampaknya tergambar dalam kuurva titik meningkat, titik puncak dan menurun. ; 3) Umur dan kedewasaan berpikir, lihatlah sebuah peubahan citra dalam cermin dalam kepribadian sepanjang perjalanan hidup kita ; 4) Apa yang membuat kita  terlalu mengendalikan karena kita dihadapkan makna Ya, Tidak, Kendali ; 5) Tidak ada yang memisahkan antara poros cahaya dimana kita dapat hidp dengan keyakinan, harapan dan cinta, sealiknya poros kegelapan dimana kita dapat hidup dengan ketakutan, harapan dan ketamakan. ; 6) Belajar menggabungkan kenyataan dan harapandemi adanya pembaharuan ; 7) Dalami makna kematian dan pembaharuan.

Kedua, banyak hal yang tidak selalu berjalan sesai rencana :

Berarti kesiapan kita memandang hal-hal kedalam belajar dari rencana alam ; perhatikan panggilan sebagai manusia adalah sedapat mungkin menjadi orang yang paling mengasihi ; hidup yang lebih penuh menuju kedewasaan spritual ; semua seimbang di dalam cinta.

Ketiga, hidup tidak selalu adil :

Kita bayangkan dalam kebiasaan berpikir bahwa hukum kehidupan ada dalam diri seseorang yang disetujui tanpa keruguan, oleh karena itu terimalah dari setiap peristiwa, apakah merupakan pembalasan atau perdamaian, tingkatkan spritual untuk mengatasi keinginan alami itu, lihatlah pula kenyataan bahwa mengapa orang yang tidak bersalah menderita, jadi belajarlah begaimana seni menjinakkan ego sehingga komitmen yang melampaui ego, dengan begitu lahirlah apa yang kita sebutsikap eling menjawab ketidakadilan.

Keempat, penderitaan adalah bagian dari hidup :

Dorongan hati kita menerima tanpa paksaan hukum penciptaan, tidak adakah kebutuhan psikologis untuk mencari satu nilai positif yang dapat mengubah kepedihan ini menjadi proses untuk membentuk diri kita dan pada akhirnya membuatnya layak diterima ?

Oleh karena itu, kita membiasakan untuk berpikir menangkap situasi, apakah kita korban ?, makanya kita berserah diri kepadaNya. Sebaliknya kita dapat menangkap makna kata “ya” pada penderitaan yang diakibatkan oleh alam. Kita harus dapat membayangkan pula dalam pikiran kita untuk merasakan penderitaan orang lain yang sejalan dengan mediasi konsentrasi dan atau kesadaran.

Apa yang terpikirkan bila ketika anda tidak berhasil menghibur dalam situasi anda sedang menghibur teman sejawat yang sedang depresi atau menderita, sehingga dengan pngalaman kita mngkondisikan kadaan tersbut dalam usaha mewujudkan apa yang disebut dengan kekosongan yang produktif  berdasarkan kebiasaan pikiran bahwa dengan hidup kita dimana mengalami empat musim yang disebut awal, puncak,, panen, istrahat dimana setiap tahap penuh tantangan yang menyakitkan, belajarlah dai kenyataan tersebut apa yang kita alami.

Kelima, manusia tdak selalu mencintai dan setia :

Kita perlu memahami bahwa untuk hidup atau mencintai hanya ketiaka seseorang dapat mempercayai, hanya jika ada rasa aman an kepuasan, hany jika tidak ada seorang pun yang disakiti atau dikecewakan, kenyataan mengajar sebagian orang berlaku tidak jujur, sebagian berbohong dan sebagian lagi munafik.

Oleh karena iu, situasi mengajarkan bahwa pengaruh seumur hidup dari masa kanak-kanak, sehingga dalam pikiran ini dimana rasa kebersamaan terjadi dalam lingkungan yang melindungi, tempat aman yang merangkul dan menerima semua keadaan diri kita dan mendorong pengembangan diri kita yang unik.

Bertolak dengan pikiran diatas, maka mengurus diri anda sendiri saat anda terbuka pada orang lain merupakan ketentuan dari suatu hubungan, sehingga kita belajar dari kedewasaan berpikir kedalam ketentuan dalam hubungan orang dewasa, mengajarkan untuk membuat suatu dafatr batasan dalam hubungan kita untuk dapat menuntun sikap kedalam cinta tanpa ego.

Keenam, melarikan diri dari ketentuan hidup :

Dalam pikiran bahwa kita hidup dalam masyarakat yang berusaha melawan ketentuan hiup dengan sekuat tenaga pada usia muda tapi sebaliknya dengan meningkatkan kedewasaan berpikir kita membalik kondisi tersebut. Oleh karena itu, begitu penting memiliki nilai-nilai yang menghargai yang mencerminkan nilai abadi dari kebaikan dan intergritas dengan harapan saat kita menua kita mewariskan semuanya.

Dengan meningkatkan kedewasaan rohaniah, maka agama sebagai perlindungan sejalan dengan kepercayaan dan keyakinan menyebut Tuhan sebagai tempat perlindungan, walaupun terdapat dalam pikiran ada gangguan atau sumber daya yang menjadi kreativitas menuju ke hal-hal yang baru.

Kenyataan juga ada dalam kehidupan bahwa pemikiran magis dalam menghadapi ketentuan hidup sehingga ada orang berlindung pada pemikiran yang tidak rasional, akibatnya kita salah melihat sebuah hubungan yang kita takuti.

Selain dari yang kita pikirkan diatas, maka terdapat pula apa yang disebut dengan perlindungan tersembunyi berupa kepatian mutlak dari agama atau pelarian pada ketergantungan. Oleh karena itu, kita membayangkan dalam pikiran bahwa keselamatan tanpa perlindungan yang di dorong oleh kekuatan berpikir apa yang disebut dengan kebijaksanaan dalam diri kita seperti kita mengungkapkan pikiran bahwa saya berlindung dalam cinta tanpa syarat, kebijaksanaan abadi dan kekuatan penyembuhan yang ada di dalam hati saya dan didalam hati orang lain, semua menjadi satu hati dalam alam semesta.

3. PENDEKATAN SUDUT PANDANG ORGANISASI DALAM BERADAPTASI

Usaha-usaha untuk menumbuhkan kesadaran diri merupakan satu kekuatan yang perlu digerakkan secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kinerja usaha dengan pendekatan dari sudut pandang kepentingan organisasi.

Kebiasaan pikiran yang diungkapkan disini untuk lebih menekankan betapa penting kita meningkatkan pembelajaran organisasi yang terkait dengan kinerja yang menacakup dari pengalaman yang menggambarkan bahwa pelajaran satu sampai lima lebih menekankan kepada peringatan mengenai kebijaksaan konvensional tentang apa yang dibutuhkan oleh organisasi. Sebaliknya pelajaran enam sampai sepuluh lebih menekankan hal-hal yang berkaitan pensyaratan minimal dan freferensi kuat yang dibutuhkan dengan uraian sebagai berikut :

Pelajaran pertama yang terkait  dengan kinerja buruk tidak selalu terjadi yang sifatnya secara kebetulan :

Apa yang kita utarakan disini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi, bilama suatu organisasi usaha dibangun dengan ketidak jelasan dalam merumuskan keputusan strategik yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, budaya, strategi sehingga sulit dikomunikasikan untuk memberikan gambaran persfektif ke depan serta sarana yang dipersiapkan sebagai akibat dari cara pengelolaan dari kebiasaan dalam pikira yang bersifat konvensional.

Oleh karena itu dalam perjalanan, sulit untuk diterjemahkan kedalam rencana jangka menengah dan jangka pendek, sedangkan perubahan selalu ada yang menjebak peran kelompok pimpinan yang tidak mampu mempengaruhi kedalam seluruh pemain peran bahkan tidak jarang menimbulkan konflik diantara, dengan situasi seperti sudah tentu usaha-usaha memperbaiki kinerja begitu banyak hambatan yang dihadapi.

Inilah satu gambaran yang hendak kita utarakan bahwa begitu pentingkannya kita mengembangkan pemikiran berpikir secara metodis (otak dan hati) dan non metodis yang menekankan pemikiran yang digerakkan oleh kekuatan intuisi. Pemikiran intuisi sangat ditekankan dari pengalaman yang mampu menggerakkan wawasan kedalam imajinasi melihat persoalan kedepan.

Dampak dari kebiasaan pikiran diatas menjadi sesuatu yang menghambat dalam menggerakkan kapabilitas yang ada ; tidak jarang banyak usaha perbaikan yang berakibat tidak efisein dalam tindakan ; pembatasan atas beban yang hrus dipikul oleh setiap pemain peran.

Dengan apa-apa yang kita tuangkan diatas, sekali gus memberikan gambaran ketidak jelasan merumuskan pmikiran jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, sehingga bertumpu kpada suatu keadaan yang kita sebut rasa kurang percaya diri organisasi.

Pelajaran kedua yang terkait dengan kinerja tinggi tidak selalu rapi :

Seperti halnya dari pembelajaran pertama, tidak jarang memberikan gambaran lahirnya pemain peran sebagai pepimpin yang bertangan besi sehingga tidak ada kemampuan secara berkelanjutan untuk mempertahankan daur hidup usaha dapat sejalan dengan usaha-usaha peningkatan kunci keberhasilan perusahaan.

Dengan gaya mempertahankan pengelolaan bersifat konvensional, maka sulit untuk meningkatkan kinerja secara berencana, karena kebiasaan berpikir tersebut tidak dapat menumbuhkan kekuatan dalam strategi, organisasi, sumber daya manusia, gaya kepemimpinan sistem informasi dan orientasi pelangganan, kesemua itu merupakan kunci keberhasilan yang ditata sejalan usaha-usaha dalam meningkatkan daur hidup organisasi.

Pelajaran ketiga yang terkait dengan kinerja tinggi tidak selalu efisien :

Seperti halnya dengan pembelajaran pertama dan kedua, tidak dapat tumbuh kebersamaan dalam mengelola unit kerja yang menekankan keberhasilan untuk kepentingan organisasi sebagai suatu kesatuan dalam sistem.

Oleh karena itu dampaknya terlihat tidak ada buku pedoman yang digunakan bersama ; mencampur adukkan konsep pemikiran yang terkait dengan efesiensi dan efektivitas ; walaupun memberikan gambaran kinerja tinggi tapi sulit dapat dipahami dan berwujud yan bersifat sementara ; sangat sulit untuk usaha-usaha untuk melakukan penyesuaian atas kombinasi struktur, prosedur dan peralatan

Pelajaran keempat yang terkait dengan kinerja tinggi berada dalam jenjang organisasi (begitu juga kinerja rendah) :

Gambaran pemikiran ini bertolak dari dasar bahwa bentuk organisasi memerlukan penilaian biaya dan manfaat dan oleh karena ituadala kalanya ketika sentralisasi dianggap odel yang paling penting, pada saat ang lain ketika penyebaran wewenang melalui isentralisasi akan memberikan hasil teringgi.

Dengan pemikiran diatas timbul pmikiran untuk membandingkan struktur organisasi bahwa : Pada sentralisasi keuntungan adalah kecepatan dan efesiensi ; kerugiannya adalah kerapuhan, bekerja sesuai aturan, ketidakpedulian, resiko jangka panjang lbih bsarnya : Sebaliknya desentraslisasi keuntungannya adalah adaptabilitas, daya tahan, kerugian adalah kurang pengendalian, tidak dapat dipredeksi, resiko jangka pendek lebih besar.

Dengan membandingkan itu, perlunya melakukan pilihan antara sentralisasi dan desentralisasi, oleh karena itu tampaknya mereka percaya bahwa mengurangi hambatan antar unit akan meningkatkan kemungkinan mencapai kinerja tinggi.

Juga memprhatikan dampak dari faktor lingkungan yang terkait dengan kepentingan stakeholders dalam proses keputusan.

Pelajaran kelima yang terkait dengan kinerja tinggi tidak membutuhkan karisma :

Kenyataan membuktikan pula memiliki pemimpin karismatik tidak meningkatkan kemungkinan organisasi mencapai kinerja tinggi, oleh karena itu walaupun disadari bahwa anda dapat menjadi orang yang berpengaruh di dunia ini tanpa harus memiliki kepribadian yang menarik tetapi akan lebi mudah jika orang-orang itu ingin mendengarkan anda secara otomats karena anda adalah seorang yang karismatik dan dalam berapa hal tertentu anda bersikap kasar maka orang tidak akan mendengarkan anda.

Gambaran lain bahwa pemimpin cukup cerdas atau cukup disiplin menetapkan serangkaian tujuan yang tepat dan memimpin organisasi mnuju arah yang tepat, berarti yang diperlukan adalah penguasaan kompetensi.

Pelajaran keenam yang terkait kinerja tinggi membutuhkan „ketahanan hidup minimal :

Berarti adanya kemampuan untuk tetap mempertahankan sumber daya manusia yang bersedia berjuang dengan tekun meskipun banyak rintangan, kuncinya terletak pada tantangan sebenarnya adalah tetap mempertahankan kinerja itu hari demi hari tanpa mengenal lelah tanpa perputaran karyawan dan mengurang kegelisahan yang selalu ada bersama rancangan organisasi yang buruk artinya tuntutan yang menentukan adalah iklim organisasi yang sehat memberikan setiap peluang bagi setiap orang yang merasa terikat dalam organisasi bukan karena diikat dengan begitu mereka selalu siap memberikan konstribusinya sejalan dengan tuntutan perubahan yang dikehendaki, dengan begitu bertahan secara minimal untuk menghasilkan  sejalan dengan peran yang harus mereka pertanggung jawabkan.

Bertolak dari pemikiran diatas maka usaha lebih mengutakan hubungan jangka panjang sehinga pentingnya karyawan memahami arti persaingan bagi karyawan sehingga organisasi mencari jalan untuk mengimbangkan tekanan persaingan penuh dan terbuka terhadap manfaat kemiteraan jang panjang yang mengandalkan insentif kuat untuk mencapai kinerja, serta informasi bersama yang menyertainya.

Pelajaran ketujuh yang terkait kinerja tinggi membutuhkan setidaknya persaingan minimal :

Pengalaman mengajarkan bahwa organisasi yang beroperasi dalam lingkungan kompetitif diberi peringkat sebagai organisasi sebagai oraganisasi yang patut dicontoh sebagai organisasi yang berkinerja sangat baik dibandingkan dari organisasi yang beroperasi dalam lingkungan yang tidak kompetitif.

Sejalan dengan pikiran diatas untuk meningkatkan pemberdayaan atas sumber daya yang terbatas, maka dibutuhkan kemajuan dalam pengukuran dengan tolak ukur membuktikan ide menjadi pengganti yang efektif untuk persaingan dalam konteks kemiteraan.

Dengan membangun kemiteraan, terdapat keuntungan yang mencakup 1)Mitra membawa kunggulan komparatif yang berbeda ; 2) Mitra menggunakan pengaturan formal untuk menyelaraskan keunggulan komeratif mereka ; 3) Mitra memiliki kemungkinan besar untuk bekerja sama menuju sasaran tingkat tinggi daripada perusahaan yang menggunakan pendekatan tradisional ; 4) Kedua blah pihak mitra melakukan investasi dan berbagi manfaat kemitraan.

Pelajaran kedelapan yang terkait kinerja tinggi bertumbuh subur karena informasi :

Fokus pada cara organisasi berkinerja tinggi membanjiri diri dengan  informasi, menyebar pada sebagian besar penelitian dengan informasi yang memadai, sehingga gambaran hubungan predektif yang terkuat dengan kinerja adalah hal-hal yang berkaitan dengan :

Strategi adalah yang terkait dengan mempertajam keputusan strategik (visi, misi, tujuan, sasaran) ; mengukur hasil.

Struktur internal adalah yang terkait dengan mendelegasikan wewenang untuk keputusan-keputusan rutin ; melakukan investasi pada ide-ide baru.

Kepemimpinan adalah yang terkait memelihara komunikasi terbuka.

Sumberdaya adalah yang terkait meningkatkan akses pada informasi.

Insentif adalah yang terkait dengan menetapkan insentif yang kuat untuk kinerja.

Pelajaran kesembilan yang terkait kinerja tinggi bertumbuh subur karena penelegasian wewenang :

Pengalaman telah menunjukkan bahwa pendelegasian wewenang rutin dan menerapkan pengelolaan partisipasi menunjukkan kekuatan yang mengejutkan dari hasil pembelajaran. Oleh karena itu pemimpin itu tidak harus karismatik, tetapi ia harus menunjukkan dengan sangat jelas bahwa ia tidak puas bahwa ia ingin melihat organisasi menjadi lebih baik. Ia memliki sikap yang baik tentang hal itu. Ia tidak hanya membuat semua ketakutan.

Berdasarkan pemikiran diatas, haruslah digerakkan sang pemimpin mampu dengan baik mengkomunikasikan keputusan strategik yang telah disepakati oleh kebersamaan untuk mewujudkan dalam keterlibatan semua pihak dengan adanya penyebaran informasi dalam satu sistem .

Pelajaran kesepuluh yang terkait kinerja tingi diawali dan diakhiri dengan keputusan strategik :

Bertolak dari pengalaman banyak perusahaan dalam revolusi gelombang ketidak-pastian menunjukkan keberhasilan dalam mewujudkan kinerja tinggi diawali dan diakhiri dari kejelasan keputusan strategik yang telah dirumuskan dan menjabarkan dari pemikiran jangka panjang ke jangka menengah ke jangka pendek kedalam suatu sistim dan diperlukan kekuatan untuk mengevaluasi dan penyesuaian.

Pelaksanaan dari rencana pemikiran yang memberikan arah persfektif (jangka panjang) ; pemikiran yang memberikan arah antisipatif (jangka menengah) ; pemikiran yang memberikan arah operasional (jangka pendek). Dilaksanakan dalam satu sistem yang terkaitkan dngan budaya organisasi yang kuat dan sehat, sehingga mengelolanya berdasarkan budaya organisasi.

Kesimpulan dari pembelajaran diatas :

Belajar dari  peran kepemimpinan dalam mempengaruhi sikap dan perilaku dalam mengelola organisasi dengan sistem dimaksudkan adanya upaya secara terus menerus untuk meningkatkan daur hidup dari satu  posisi ke posisi yang prima sehingga terjadi pertumbuhan kinerja dan selalu siap memasuki dalam revolusi gelombang ketidakpastian sehingga memiliki kekuatan untuk merubah menjadi kepastian dengan terus menerus menilai atas kunci keberhasilan dengan faktor apa yang disebut dalam kemampuan mengelola strategi, organisasi, sumber daya manusia, gaya kepemimpinan sistem informasi dan orientasi pelanggan.

4. PENUTUP

Peran kepemimpinan dalam mempengaruhi kinerja perusahaan dalam situasi ketidakpastian dianggap suatu pemikiran yang berlebihan dalam perusahaan yang berada pada posisi prima sehingga mereka terlena dengan keberhasilan yang dicapainya.

Kecepatan gelombang perubahan dapat mendorong kebingungan dan kekacauan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak siap menghadapi perubahan masyarakat informasi ke masyarakat pengetahuan dan oleh karena itu, era globalisasi dalam dunia tanpa batas dibutuhkan peran kepemimpinan untuk memahami makna kompetensi „Intelejens kompetitif“ sebagai sarana untuk menangkap pikiran ketidakpastian baru dan membuatnya bermanfaat.

Sejalan dengan kekuatan pikiran untuk mendorong secara berkesinambungan pemikiran betapa penting bahwa pengelolaan berbasis budaya diperlukan perubahan pola pikir dari bersifat reaktif menjadi proaktif dan oleh karena itu, diperlukan kompetensi kepemimpin untuk mempengaruhi pemain peran dalam menjalankan fungsinya kedalam kebiasaan pikiran untuk mendorong secara terus menerus kesiapan untuk mendalami hal-hal yang terkait dengan „Kesiapan menguasai perasaan yang terdalam ; memaksimalkan enrgi ; proses belajar“.

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka sejalan dengan pengelolaan berdasarkan budaya organisasi yang kuat dan sehat, diperlukan kebiasaan berpikir agar setiap pemain peran mampu meningkatkan „Kewaspadaan – Kelincahan – Adaptabilitas – Keselarasan“ sebagai kebutuhan dalam menangkap ketidakpastian menjadi satu kekuatan baru dalam kebiasaan berpikir mewujudkan kinerja dimasa depan.

Berpikir dalam KEWASPADAAN dalam arti seberapa jauh kita mampu menggerakkan berpikir dalam demensi masa depan yang beragam, dengan demikian mereka dapat meninggalkan bentuk tindakan apa yang isebut dengan „Prediksi lalu bertindak“ dan mendukung pendekatan apa yang disebut dengan „Selidiki lalu sesuaikan diri“ yang melahirkan sejumlah konsep strategi yang dapat berjalan dengan baik dalam luang lingkup kemngkinan.

Dengan dorongan berpikir „Kewaspadaan“ yang digerakkan oleh kekuatan „Otak dan Hati“ menjadikan proses berpikir melaksanakan perubahan yang berencana secara sistimatis dengan lompatan berpikir untuk kesiapan tindakan dengan apa yang disebut dalam „menyelidiki ruang lingkup masa depan yang beragam ; mengantisipasi adanya kejutan ; menantang asumsi yang tidak sejalan dengan tuntutan perubahan ; berusaha untuk mengurangi penyesalan“

Berpikir dalam KELINCAHAN dalam arti seberapa jauh kita mampu menggerakkan dalam pengelolaan yang terkait dengan kemampuan mengorganisasikan untuk bergerak secepat kilat dalam menanggapi sumber daya yang terbatas tidak saja melibatkan perubahan pada strategi dan teknologi baru, juga tersedianya sumber daya manusia yang siap beradaptasi.

Dengan dorongan berpikir „Kelincahan“ yang digerakkan oleh kekuatan „Otak Dan hati“ menjadikan proses berpikir kedalam kemampuan mengorganisasikan untuk bergerak cepat dan lincah kedalam usaha-usaha yang terkait dngan kesiapan „merekrut dalam demensi masa depan yang beragam ; pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan ; menggariskan sasaran sedikit lebih tinggi dari mungkin dicapai ; kesiapan melimpahkan wewenang untuk bertindak ; berpikir cermat dan sederhana.

Berpikir dalam „ADAPTABILITAS“  dalam arti seberapa jauh kita mampu menggerakkan dalam kesiapan menantang kebijaksanaan yang berlaku dimana adaptabilitas membutuhkan keptusan dasar untuk menantang sistem yang berlaku baik didalam organisasi maupun diluar organisasi.

Dengan dorongan berpikir „Adatabilitas“ yang digerakkan oleh kekuatan berpikir dengan „Otak dan Hati“ menjadikan satu kebiasaan yang mendorong kedalam daya kemauan yang sejalan dengan tuntutan apa yang disebut dengan „Menciptakan kebebasan belajar ; menciptakan kebebasan berimajiasi ; menggabungkan kekuatan keahlian ; membuat tolak ukur menjadi tidak berfungsi ; menerima konsep perintah

Berpikir dalam „KESELARASAN“ dalam arti seberapa jauh kita menggerakkan kekuatan mengkomunikasikan keputusan strategik yang telah ditetapkan dalam memberikan arah persfektif yang sejalan dengan kecintaan –harapan – cinta yang digerakkan oleh kepemimpinan dengan keteladanan melalui kesiapan untuk melaksanakan pendelegasian wewenang yang cukup signifikan ke bawah dan menerima partisipasi dengan kesiapan menerima tanggung jawab untuk menyelaraskan organisasi di seputar keputusan strategik yang ditetapkan.

Dengan dorongan berpikir „Keselaran“ yang digerakkan oleh kekuatan berpikir dengan „Otak dan Hati“ menjadikan satu kebiasaan untuk menuntun menuju keputusan strategik kedalam hal-hal yang terkait dengan menumbuhkan yang benar dalam diri dari setiap pemain peran ; memimpin dalam dimensi masa depan ; mampu berkomunikasi melalui dua arah ; mengantisipasi lawan ; menghindari hal-hal yang tidak relevan.

 

 

Read Full Post »

 PERUBAHAN GAYA HIDUP DALAM KEPEMIMPINAN

1. PENDAHULUAN

Gaya hidup dalam kepemimpinan sangat bergantung pada kebiasaan dalam pikiran yang menggerakkan perilaku yang mnggambarkan segala tindakan yang dilakukan sebagai pemimpin baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati (seperti pikiran dan perasaan), dengan kata lain perilaku adalah “Gaya”

Jadi setiap manusia akan mengaktualisasikan diri kedalam tiga gaya perilaku yang disebut dengan “asertif (bersifat aktif, langsung dan jujur berarti perilaku ini ini mengkomunikasikan kesan resek kepada diri sendiri dan kepada orang lain) , nonasertif (bersifat pasif dan tidak langsung) dan agresif (bersifat lebih komplek karena dapat aktif atau pasif, jujur atau tidak jujur, langsung atau tidaka langsung tetapi pada dasarnya mengkomunikasikan suatu kesan superioritas, jadi kita menempatkan keinginan, kebutuhan dan hak kita diatas orang lain)”.

Yang menjadi masalah bagaimana kita dapat menuju yang asertif secara konsisten dengan melepaskan diri dari situasi dan faktor pribadi, dengan cara memahami filosofi sertif itu sendiri seperti dibawah ini :

  • Saya memahami bahwa orang akan berubah hanya bila mereka memilih untuk berubah ;
  • Saya menyadari bahwa setiap pilihan asertif menghalangi gaya yang lain dan meyakii keberhasilan itu ada ;
  • Saya meyakini aktualisasi sikap saya dari berreaksi atas sikap orang lain ;
  • Saya menyadari bahwa sikap orang lain berbeda dengan sikap saya, tetapi orang lain tetap abaik adanya ;
  • Saya menerima tanggung jawab karena kesadran, kecerdasan dan akal sendiri bukan orang lain.

Berdasarkan kebiasaan pikiran diatas akan mendorong daya kemauan yang kuat kedalam tuntunan „SIKAP“ sebagai suatu isyarat yang anda pancarkan kepada orang lain yang berart juga cara anda melihat sesuatu secara mental dari dalam, dengan demikian memusatkan perhatian pada faktor-faktor positif dari lingkungan.

Perubahan gaya hidup dalam kepemimpinan sejalan kehidupan dunia tanpa batas yang selalu berubah seingga kita harus mengantispasinya dengan melakukan yang terbaik dengan memanfaatkan kekuatan pikiran intuitif artinya menekankan kekuatan pikiran dengan menghayati.

Oleh karena itu, sesuatu yang berawal dari kesungguhan hati pasti lebih baik dalam kita melangkah untuk melakukan perubahan gaya hidup dalam kepemimpinan, sehingga langkah-langkah yang kita utarakan ini, merupakan kekuatan yang mengungkit rahasia pikiran tanpa batas yang menyangkut hal-hal :

  • Mendalami berani untuk bermimpi.
  • Mendalami makna kunci keberhasilan.
  • Mendalami makna menghargai pikiran saat ini.
  • Mendalami makna anugerah.
  • Mendalami tujuan yang tersembunyi
  • Mendalami makna penyembuhan dari sumbernya.
  • Mendalami makna kekuatan energi yang dikuasai.
  • Mendalami makna mewujudkan keajaiban
  • Mendalami makna ketentuan hidup.

2. MENDALAMI BERANI UNTUK BERMIMPI

Dengan menggerakkan kekuatan berpikir intuitif, maka saya harus menemukan dari yang tidak tahu menjadi tahu membantu perubahan dalam usaha-usaha berani untuk bermimpi seperti membayangkan seandainya ada tongkat ajaib yang dapat menyapu semua kesulitan dan membuat keajaiban menjadi terjadi.

Oleh karena itu mendalami berani bermimpi, bertolak dari penguasaan wawasan mendorong kekuatan untuk menggerakkan imajinasi jauh lebih baik daripada tumpukan harta, karena mencintai harta-benda adalah sifat binatang dan senang dengan pengetahuan adalah sifat manusia.

Bertolak dari pemikiran diatas, maka merancang naskah impian untuk kehidupan anda, haruslah ditopang oleh keyakinan anda mampu untuk mewujudkannya, berarti naskah impian anda haruslah dibayangkan kedalam kekuatan pikiran anda untuk „MENJADI BAHAGIA“

Menjadi bahagia dalam naskah impian anda berarti ada kekuatan dalam pikiran anda untuk meningkatkan kesadaran anda untuk mewujudkannya, sehingga anda memulai dengan awal pikiran untuk membayangkan „apa hasil yang diperoleh? „

  • Pejamkan mata anda dan bayangkan skenario anda yang paling positif.
  • Masuklah ke dalam skenario itu, dalam mata pikiran anda rasakan dengan sungguh-sungguh seperti apakah itu.
  • Apa yang akan anda lihat, dengar, raba, cium, rasa dan lakukan ? Anda akan berada dimana ?
  • Sadarai bagaimana perasaan anda dalam flim positif ini, dan apa yang anda ercayai tentang diri anda sendiri tentang kehidupan. Akan menjadi siapakah anda ?
  • Luangkan waktu sejenak untuk menuliskan gambaran singkat mengenai naskah impian anda atau buatlah daftar ciri-ciri utamanya.

Sejalan dengan keinginan untuk mendorong pikiran kedalam naskah impian, maka ingatlah prinsip dalam menggerakkan jiwa alat pikiran yang mencakup :

  • Mulailah dengan hasil positif dalam pikiran.
  • Arti dari komunikasi adalah tanggapan yang anda peroleh.
  • Pikirkan sesuatu yang hebat dan tetaplah fleksibel terhadap gagasan kebahagian anda.

3. MENDALAMI MAKNA KUNCI KEBERHASILAN

Dengan kekuatan kebiasaan berpikir dengan daya kemauan yang kuat untuk dapat menggerakkan alat pikiran dalam unsur jiwa berupa kesadaran, kecerdasan dan akal, maka peganglah prinsip dalam mendalami makna kunci keberhasilan bahwa : 1) Setiap orang memiliki peta perjalanan dunia mereka tersendiri : 2) Orang yang memiliki sikap yang paling fleksibel memiliki kesempatan terbesar dalam mencapai hasil yang mereka inginkan ; 3) Hilangkah rasa pamrih.

Sejalan dengan apa-apa yang kita pikirkan diatas, maka memulai menggerakkan :

1) Apakah naskah anda melipti semua bagian utama dalam kehdupan anda ?, mencakup: Pekerjaan, Karier, Hubungan, Keluarga, Kesehatan, Kebugaran, Waktu senggang, Petualangan, Pembelajaran, Perkembangan, Kreatvitas, Konstribusi, Pertumbuhan spritual.

2) Apa rasa dari naskah anda ? Menakup : Petualangan dan pencarian, Kegiatan yang menyenangkan, Cinta dan perubahan, Menang dalam melawan kejahatan, Cerita sukses, Jalan penyembuhan, Epo kepahlawanan, Epos perjalanan,

3) Apa yang ditunjukkan oleh semua cita-cita positif anda ? Daftarlah setiap cita-cita anda dalam pernyataan positif.

4) Apakah hasil dalam naskah impian anda, mencakup : Mengikuti perkembangan zaman ?, Lebih merupakan keinginan anda sendiri dibandingkan keinginan orang lain ? Dirancang untuk membawa anda kepada hal yang ingin anda tuju di masa dpan ?

5) Mengatasi dialog internal, mencakup Kecilkan volume, Ubahlah kualitas suara itu, Pindahkan lokasi suara itu.

6) Apakah anda terikat dengan hasil anda ? Tiak masalah, anda dapat membiarkan, anda dapat belajar dari pengalaman.

7) Kebutuhan apa yang coba dipenuhi oleh cita-cita itu ? Cinta dan penghargaan, Memegang kendali, Keamanan dan kenyamanan.

4. MENDALAMI MAKNA MENGHARGAI PIKIRAN SAAT INI

Bagaimana cerita kehidupan anda saat ini berbeda dari Naskah impian anda?  Sejalan dengan itu ingatlah bahwa anda mendapatkan kekuatan, keberanian, dan kepercayaan diri dari setiap pengalaman ketika anda dapat berhenti untuk melihat ketakutan didalamnya. Anda mampu berkata pada diri anda sendiri, aku mampu menghadapi ketakutan ini. Aku dapat menghadapi halhal yang akan terjadi.

Tegakkan prinsip bahwa dibalik setiap tindakan terdapat maksud positif. Anda memilih siapa yang menyutrada naskah anda. Anda dapat berhubungan kembali dengan kepolosan anda. Sejalan dengan pikiran diatas periksalah kembali hal-hal yang berkaitan dengan :

1) Naskah apa yang sedang berlangsung dalam kehidupan anda ? Identifikasi jenis naskah apa yang anda jalani ; Perasaan apa yang berhubungan dengan itu ?

2) Kapan anda mulai menjalani naskah ii ? Apakah sudah berulang-ulang ? Tujuan apa yang ingin dipenuhi oleh naskah anda saat ini / ; Bagaimana cerita ini berlanjut dan terungkap ? ; Tantangan atau masalah apa yang ditunjukkan naskah ini

3) Siapa yang membitangani naskah anda ? Apakah anda memainkan lebih dari suatu peran ? Kenali segala konflik internal yang terjadi ; Apa tujuan atau maksud positif dari setiap peran ?apa yang yang diinginkannya untuk anda ? Mana yang kemungkinannya lebih membantu ? Siapakah bintang utama dalam cerita anda ?

4) Apa ketakutan tersembunyi yang mungkin ada di balik tujuan anda, apa kebutuhan tersembunyi ? Keputusasaan ; Ketidakberdayaan ; Ketidakberhargaan.

5) Apa yang menghentikan anda untuk mendapatkan Naskah impian anda ? Gunakan latihan penyembuhan atas hal yang menghalangi anda ; Temukan apa yang membatasi anda ; Putuskan apa yang sebaliknya anda inginkan.

6) Akseslah seberapa besar perasaan bersalah yang tidak dsadari yang mungkin tersembunyi di balik beberapa tujuan an sikap anda : Pilihlah untuk berhubungan kembali dengan hati anda ; Berjanjilah untuk belajar darinya. ; majulah terus.

5. MENDALAMI MAKNA ANUGERAH

Bangkitkan kekuatan kebiasaan pikiran anda kedalam apa yang kita sebut dengan mengubah suara kritis dalam diri anda dalam tindakan berpikir mencakup :

1) Dengar dialog dalam diri anda dan identifikasilah kritik apa pun ;

2) Sadari tempat suara itu di dalam tumbuh anda atau di luar tubuh anda ;

3) Anggaplah suara itu sbenarnya memiliki tujuan baik dalam mengatakan apa yang disampaikannya;

4) Begitu anda mengetahui tujuan sejati dari suara ini anda menemukan bahwa hal yang dilakukannya cukup penting bagi anda ;

5) Biarkan suara itu yang sekarang terdengar sangat mebujuk untuk bergerak menuju apa pun yang dianggapnya sebagai tempat yang lebih nyaman.

Untuk mengingatkan kembali tegakkan prinsip bahwa anda telah memiliki semua karunia dan sumber yang anda perlukan untuk berhasil.

Bersikaplah baik kepada diri anda sendiri dari perasaan kewalahan dan perfeksionisme.

6. MENDALAMI MAKNA TUJUAN YANG TERSEMBUNYI

Tidak ada sesuatu pun selain pikiran anda sendiri yang dapat menghalangi kemajuan anda, maka pahami naskah negatif yang merugikan dan pahami pula tujuan tersembunyi dai naskah anda.

Tegakkan prinsip dalam memahami tujuan yang tersembunyi yaitu Setiap tindakan memiliki manfaat. Orang selalu membuat pilihan yang terbaik dari yang tersedia untuk mereka pada saat itu. Pkirkan hal-hal yang tersebut dibawah ini :

1) Bayangkan saja anda menginginkan naskah anda saat ini seperti apa adanya, mengapa ? Bayangkan saja anda menginginkan naskah anda saat ini seperti apa adanya, mengapa ? ;

2) Apakah : Hasil positif ?: Hasil negatif ? ; Pesan ?

3) Ajaklah diri anda menjalani langkah-langkah itu untuk merasakan lebih banyak Cinta, Penerimaan dan Penghargaan

4) Gunakan pertanyaan “memperbaharui kerangka berpikir” untuk mendatangkan persfektif yang berbeda bagi pemahaman yang lebih dalam dan menyembuhkan.

5) Pahami, hormati, dan lepaskan segala macam sisa kemarahan yang mungkin anda miliki.

7. MENDALAMI MAKNA MENYEMBUHKAN SUMBERNYA

Bila kita pikirkan seperti cukuplah menyembuhkan masa lalu dan membebaskan masa depan, maka distu terletak pandangan bahwa cukuplah membiarkan saat ini dengan diterima dengan apa adanya. Oleh karena itu lepaskan pikiran dari ketakutan terhadap keberhasilan, itu lah kita sebut dengan dinamika dasar sehingga bayangkan bila cita-cita yang tidak tercapai.

Berdasarkan pikiran diatas, maka tegakkan prinsip  yang kita sebut dengan Orang menanggapi peta realitas mereka bukan realitas. Hilangkan kelekatan. Pengampunan dapat menyembuhkan apa-apa.

Pikirkan hal-hal yang disebut dibawah ini :

1) Sembuhkan masalah di masa lalu : Identifikasilah perasaan atau keyakinan yang menjerat anda pada cerita kejadian  masa lalu ; Dari sudut pandang orang ketiga netral, catatlah bagaimana anda mengembangkan keyakinan, kualitas, kekuatan tertentu dalam cerita ini ; Evaluasilah kembali, perbarui kerangka berpikir dan dapatkan pemahaman yang baru.

2) Ingatlah dan gunakan prinsip-prinsip.

3) Lepaskan perasaan sangat menginginkan sesuatu : Apa yang anda inginkan ;  Cerita lama apa yang brhubungan dengan hal itu ? ; Perbaharui kerangka berpikir dan dapatkan pemahaman positif ; Lepaskan diri dari memerlukan dan menginginkan sesuatu.

4) Ampuni setiap orang, termasuk diri anda sendiri : Lupakan semua ; Ampuni setulus-tulusnya ; Putuskan hubungan dengan kesalahan di masa lalu.

8. MENDALAMI MAKNA KEKUATAN ENERGI YANG DIKUASAI

Bayangkan mulai sekarang anda mungkin menghargai perbedaan Naskah impian kehidupan anda dengan naskah yang anda jalani saat ini. Oleh karena itu pikiran anda akan tertuju kepada membuat pilihan untuk menuntukan pikiran kedalam menentukan arah.

Dalam pikiran itu dibayangkan hal-hal yang terkait dengan keberhasilan dan atau kegagalan, sejalan dengan pikiran tersebut renungkan apa yang prinsip yang harus anda gerakkan yang kita sebut dengan „tidak ada kegagalan yang ada hanya umpan balik, oleh karena itu periksalah hal-hal yang disebut dibawah ini :

1) Seberapa besar peningkatan kemungkinan naskah anda untuk berhasil ?

2) Apakah terdapat konflik internal dalam menjalani naskah anda ? ; Dapatkan maksud positif dari tiap sisi konflik ; Negosiasikan cara terhormat agar kedua hal itu bekerja sama.

3) Berilah izin kepada diri anda : Perbaharui kerangka berpikir dialog internal anda ; Berilah izin kepada diri sendiri untuk memiliki setiap pikiran.

4) Tulislah kembali naskah impian anda : rencanakan arah baru.

5) Hindari perangkap untuk menjadi disetir. : Nilailahkmbali apa yang anda harapkan akan didapatkan sebagai hasil dari bekerja keras ; Yang harus dikorbankan dan apa yang benar-benar anda inginkan.

9. PENUTUP

Setiap orang yang berusaha meningkatkan kedewasaan berpikir akan berusaha untuk mewujudkan perubahan gaya hiduup dalam kepemimpinan sebai sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Oleh karena itu dengan perubahan kita berpikir dari tidak tahu menjadi tahu itulah satu kekuatan dalam kebiasaan berpikir untuk mendalami suatu makna dalam pikiran untuk mewuudkan keajaiban dalam arti melangkah untuk menciptakan kehidupan yang kita inginkan.

Langkah-langkah yang terpikirkan sebagai kekuatan untuk mendorong daya kemauan yang kuat untuk mempengaruhi perubahan gaya hidup tersebut ditentukan ole kesiapan kita untuk melakukan perubahan perilaku yang diikuti pula atas sikap. Dengan pikiran itu maka perubahan gaya hidup dalam kepemimpinan dibayangkan sebagai usaha untuk mewujudkan keajaiban.

Sejalan dengan daya kemauan untuk melakukan perubahan gaya hidup, maka pikiran akan mengungkit yang ada dibelakang dan di depan kita adalah hal yang kecil dibandingkan apa yang ada di dalam diri kita. Dan ketika kita membawa apa yang ada dalam diri kita ke dalam dunia, keajaiban terjadi.

Dengan demikian kuatkan pikirkan tanpa keraguan, tempuhlah jalan yang sesuai hati untuk menjadikan diri sendiri tetap kuat yang sejalan dengan kita harus tetap rasa syukur.

Pikiran diatas untuk menuntun kedalam mengukur keberhasilan anda, jadi ingatlah bahwa ada satu waktu yang penting untuk disadari. Waktu itu adalah sekarang sebagai kekuatan untuk menempuh apa yang disebut dengan jalan yang mudah, sehingga periksalah akhir untuk membantu anda menjalani kehidupan dari impiandengan apa-apa yang kita bicarakan dibawah ini :

1) Jagalah keingintahuan dan fleksibilitas anda mengenai bagaimna hal itu akan tersingkap ;

2) Nikmatiproses menuju cita-cita anda lebih dari mendapatkan hasil akhirnya.Nikmati setiap waktu selama mungkin ;

3) Terimalah tanggung jawab penuh atas apa pun yang terjadi, dan tanggapi seolah-olah segala yang terjdi adalah bagian dari rencana anda. ;

4) Manfaatlah sebaik-baiknya apa pun yang terjadi dan teruslah maju menuju arah dan tujuan sejati anda ;

5) Lepaskan dan lupakan memfokuskan diri untuk mendapatkan hasil ;

6) Miliki kepercayaan dan keyakinan bahwa apa pun yang baik untuk anda akan terjadi.

 

 

 

 

Read Full Post »

32. BELAJAR MEMAHAMI  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM MENEMUKAN KONSEP   DIRI DARI PENGALAMAN HIDUP KEPEMMPINAN

1. PENDAHULUAN

Pengalaman hidup mengajarkan seberapa jauh anda memanfaatkan daya kemauan untuk mendorong menemukan konsep diri anda yang sejalan keinginan anda untuk meningkatkan perubahan dalam menggapai apa-apa yang sebenarnya dapat anda capai lebih baik daripada saat ini.

Yang menjadi persoalan tidak ada kesempatan bagi anda untuk berani keluar dari perjalanan hidup anda saat ini, dimana anda begitu terkungkung dalam suatu kehidupan tanpa anda berani membuat keputusan atas pilihan-pilihan yang sebenarnya anda miliki.

Oleh karena itu, anda belum berani untuk mendalami potensi kompetensi yang ada pada diri anda. Fakta diri anda sebenarnya bisa memanfaatkan kompetensi bila anda memiliki daya kemauan untuk mengungkit ingatan anda bahwa hasil yang anda capai saat ini belum maksimal anda manfaatkan kemampuan anda yang sebenarnya.

Bertolak dari pemikiran diatas, maka cobalah anda pikirkan untuk dapat melangkah dalam usaha menggerakkan alat pikiran yang kita sebut dengan :

KESADRAN artinya dengan ksadaran kita dapat brorientasi menjnjau serta merasakan diri sendiri seta menangkap situasi diluar diri kita  dalam rangka menjawab what to do, kesadran akan berpusat di otak atas sebelah kanan.

Kesadaran tidak berarti apa-apa dalam berpikir, bila tidak dibantu oleh KECERDASAN, karena kesadaran menyadarkan tentang apa-apa, namun kecerdasan mela[porkan kepada kita keadaan perkara dan hubungan-hubungannya. Jadi melalui kecerdasan kita dapat menangkap fakta dan informasi untuk mengingatkan masalah kita hadapi atau dengan kata lain seberapa bsar resiko yang dihadapinya, tapi laporan itu akan menjadi penting bila dapat mencar jawaban untuk menghindarkan atau menumpasnya. Kecerdasan akan terpusat di otak atas sebelah kira .  dalam rangka menjawab why to do it, kecerdasan akan berpusat di otak atas sebelah kiri.

AKAL menunjukkan untuk mencari jalan untuk memenuhi maksud dan tujuan. Dengan akal, akan memperoleh dimana letaknya bahaya, apakah macam bahaya yang akan dihadapi, apakah akan segera datang atau berlangsungnya tetap sebagai bahaya, bagaimana ia dapat dihindarinya, kemudian menunjukkan cara-cara penyelesaiannya. Dengan demikian akal adalah potensi rohaniah yang memiliki pelbagai kesanggupan seperti kemampuan berpikir, menyadari, menghayati, mengerti dan memahami sehingga kegiatan akal itu berpusat atau bersumber dari kesangupan jiwa yang disebut dengan intelegensi. Akal berpusat di otak bawah sadar yang disebut hati dalam rangka menjawab how to do it.

Agar anda menggunakan otak anda dan daya kekuatan yang tersembunyi di dalamnya, berusaha untuk mengembangkan dan meluaskan pikiran anda. Gunakanlah kesemua itu untuk berpikir secara dinamis dan maju. Untuk berpikir secara luas, maka kita menyadari betapa pentingnya kita mengembangkan daya ingatan dalam rangka kita berpikir dengan menghayati situasi dibawah ini :

  • Senantiasa menyadari bahwa otak tidak mengenal pembatasan dalam penggunaannya ;
  • Rentangkanlah pemikiran anda dengan mencakup pikiran orang lain
  • Kembangkanlah kecakapan anda bagi suatu pengawasan mental ;
  • Berikanlah tugas yang terus menerus kepada komputer pikiran bawah sadar anda dan mempercayai yawaban yang diberikannya ;
  • Kembangkanlah kemampuan anda untuk mengingat dan berusaha mengembalikan ingatan akan hal-hal yang sudah terjadi.

Dengan mendalami gambaran situasi diatas, maka dengan menggerakkan alat pikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal diharapkan mampu untuk memberi arah dalam mengolah proses berpikir dari yang tidak tahu menjadi tahu adalah sesuatu yang tidak gampang dilakukan tanpa ada daya dorong kemauan yang kuat untuk mengungkit perasaan anda sendiri. Belajarlah dari kemampuan anda itu untuk menggerakkan kekuatan intuisi dalam berpikir.

2. MENGUNGKIT KEKUATAN BERPIKIR KEDALAM JATI DIRI

Perjalanan hidup anda mengajarkan bahwa hidup anda debentuk oleh pikiran anda, oleh karena itu manfaatkan otak dan hati dalam putusan mengubah nasib, maka diditu terletak ada daya kemauan untuk menguak dalam mendalami makna mengubah takdir. Jadikalah perjalanan hidup anda sebagai kekuatan memulai hidup baru dengan kejelasan atas pikiran anda.

Sejalan dengan apa-apa yang diungkapkan diatas, maka langkah awal dalam kesiapan merubah pola pikir melalui kita belajar memahami faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pilihan-pilihan dalam hidup menjadi kepemimpinan yang memiliki konsep diri sejati.

Untuk menemukan kosep jati diri sendiri dalam kepemimpinan sehingga anda bermain peran untuk mempengaruhi orang lain dalam mewujudkan yang sejalan dengan pilihan-pilihan, oleh karena itu mulailah anda belajar menyingkap gambaran masa lalu dan saat ini masih anda pikirkan.

Pikirkanlah betapa pentingnya kita mampu menggugah kedalam perasaan bahwa tidak ada gunanya menangisi yang telah berlalu, oleh karena itu ingat pula bahwa „hari esok akan memperlihatkan apa yang tidak kau ketahui dan ia akan membawa berita yang tak pernah kau duga“ sehingga mengubah nasib berarti ada daya kemauan untuk hidup berubah, maka bayangkanlah ungkapan bahwa „barang siapa berbuat kebajikan pasti akan mendapat imbalan. Tidak akan hilang kebajikan di hadapan Allah dan manusia ; Siapa menanam kebajikan akan memetik kebahagian Dan penanam kejahatan pasti mendapat celaka“

Dengan mengungkapkan gambaran pikiran tersebut, cobalah anda pikirkan, beranikah anda membuat pilihan untuk mengubah nasib yang sejalan dengan landasan hidup anda seluruhnya dan menjadi siapa anda serta selanjutnya anda tuangkan kedalam satu pernyataan yang mengungkapkan kedalam buku catatan anda  yang selalu mengingatkan keinginan anda berupa :

  • Lima peristiwa dalam umur lima masa yang menghambat potensi kemampuan anda ?
  • Tuangkan identifikasi situasi tersebut menjadi masalah dalam hidup, mana masalah yang kritis, mana yang pokok dan mana yang rutin ?
  • Sebutkan tokoh yang memberikan keteladanan ? Termasuk sebagai bahagian dari pemahaman atas dampak faktor ekternal
  • Untuk melengkapi pemikiran diatas diperlukan pula dampak dari pengaruh faktor internal dalam proses pilihan.

Keberanian anda mengungkapkan tiga hal yang tersebut diatas menjadi daya dorong dalam kemauan menjadi keinginan anda sebagai input yang positif bagi konsep diri anda kedalam satu kekuatan ingatan yang menguatkan diri sejati anda.

Dengan membuat pernyataan dari pengalaman hidup anda dari tiga sudut pandang diatas brarti anda mendalami kembali rantai kehidupan yang anda lalui sampai saat ini dan dibayangkan bahwa anda terikat dengan situasi yang anda alami selama ini.

Bila anda ingin memulai hidup baru, maka bayangkan hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri dan oleh karena itu ingat pula bahwa masa yang anda miliki adalah hari ini, sehingga gerakkan pikiran anda untuk merumuskan anda membutuhkan mata rantainya secara aktif dan sadar. Dengan begitu anda mulai memikirkan sesuatu sebagai pedoman dari mana anda memulai dan apa yang harus dilakukan.

3. LIMA PERISTIWA MEMANDANG RANTAI KEHIDUPAN

Lima peristiwa dalam umur lima masa yang menghambat potensi kemampuan anda.  Yang dapat anda ungkapkan sejalan dengan umur dalam lima masa seperti yang diungkapkan Ibnul Jauzi membagi dalam :

1)    Masa kanak-kanak, sejak dilahirkan hingga mencapai 15 tahun ;

2)    Masa muda dari 15 tahun sampai dengan 30 tahun ;

3)    Masa dewasa dari 30 tahun sampai dengan 50 tahun ;

4)    Masa tua dari 50 tahun sampai dengan 70 tahun ;

5)    Masa usia lanjut dari 70 tahun sampai dengan hingga akhir umur yang dikaruniakan oleh Allah.

Untuk pencarian informasi dalam setiap masa, pikirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :

  • Tidak mampu menggunakan waktu, energi dan kemampuan sebaik-baiknya atau tidak mampu menghadapi ketegangan hidup dalam fungsi kepemimpinan. (Tidak mampu mengatur diri)
  • Orang tidak mengetahui dengan jelas apa yang menjadi nilai-nilai seseorang atau memiliki nilai yang tidak sesuai bagi kehidupan kerja dan kehidupan pribadi dalam dunia dari perubahan abad. (Nilainilai pribadi yang kabur)
  • Tidak memiliki tujuan pribadi atau tujuan kerja yang jelas atau mempunyai tujuan yang tidak cocok dengan kerja dan kehidupan dewasa ini. (Tujuan hidup dan tujuan kerja yang kabur)
  • Tidak memiliki sikap dan kemamuan menghadapi tantangan dan peluang baru. (Perkembangan pribadi yang ersendat- sendat)
  • Tidak memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan dan strategi yang perlu untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit. (Keterampilan yang kurang memadai dalam memecahkan masalah)
  • Tidak mampu menciptakan gagasan baru yang mencukupi untuk maju kedepan atau menarik keuntungan daripadanya. (Kreativitas rendah)
  • Tidak mempunyai wibawa yang cukup untuk memperoleh kesediaan dan bantuan yang lain atau untuk mempengaruhi keputusan mereka. (Wibawa lemah)
  • Kurang membawahi bagaimana teknik memotivasi orang atau memiliki sikap pemimpin yang usang, tidak manusiawi dan tidak wajar. (Tidak memiliki pemahaman manajerial)
  • Tidak memiliki kemampuan praktis untuk mencapai hasil melalui usaha orang-orang lain. (Kurang terampil sebagai penyelia)
  • Tidak memiliki kemampuan atau kesediaan membantu orang lain berkembang tumbuh dan meningkatkan kecapan mereka. ( Kurang cakap melatih)
  • Tidak mampu membawa kelompk atau tim berkembang dan menjadi lebih efektif. (Kurang mampu membina tim)

Buatlah kedalam buku catatan anda seluruh jawaban yang berurut dari setiap masa dan renungkan kembali apa yang terungkap dari rantai kehidupan anda serta buat pula  evaluasi.

4. MASALAH KRITIS, MASALAH POKOK DAN MASALAH RUTIN

Bertolak dari situasi rantai kehidupan dan hasil jawban atas pertanyaan yang diungkapkan serta pernyataan yang diungkapkan dalam buku catatan dengan evaluasinya, maka dalam merumuskan masalah yang terkait dalam setiap situasi yang dialami dalam kehidupan anda perlu kita sadari bahwa setiap masalah rutin timbul tidak akan terpecahkan bila masalah pokok belum terselesaikan, sebaliknya masalah pokok tidak akan terpecahkan bila masalah kritis dapat diselesaikan.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai dari pemahaman atas konsep diri anda merupakan produk dari sikap saling memberi dan menerima antara anda dan dunia, sehingga pemenuhan kebutuhan merupakan masalah kritis yang mencakup apa yang disebut dengan :

1) Kelangsungan hidup ;

2) Keamanan ;

3) Cinta ;

4) Ungkapan diri ;

5) Pemenuhan intelektual ;

6) Pemenuhan spiritual.

Sejalan dengan tingkat kedewasaan berpikir, maka peran pilihan sangat menentukan atas pemenuhan kebutuhan  yang kritis, dengan demikian maka tantangan yang akan anda hadapi bergantung pada pemahaman atas demensi yang kita ungkapkan dalam pemenuhan kebutuhan yang terkait dengan dimensi apa yang disebut :

1) Kehidupan pribadi ;

2) Kehidupan phisik ;

3) Kehidupan profesional ;

4) Keluarga ;

5) Pendidikan ;

6) Pemenuhan spritual ;

7) Kehidupan sosial ;

8) Hubungan-hubungan.

Bertitik tolak dengan prinsip pemecahan masalah, maka tingkat kedewasaan berpikir mempengaruhi proses dalam mengambil keputusan dalam menentukan pilihan, oleh karena itu, jawabannya terkait atas pertanyaan :

1) Apa pilihannya ? ;

2) Mengapa anda memilihnya ? ;

3) Alternatif apa yang anda korbankan karena membuat pilihan ini ? ;

4) Di manakah anda, dipandang dari sudut konsep diri anda, tak lama sebelum pilihan ini, dan apa konsep diri anda setelah pilihan ini ?

5) Tuliskan sebuah paragraf untuk menggambarkan akibat-akibat dari pilihan kritis. ;

6) Tuliskan bagaimana dan mengapa anda mengira bahwa pilihan kritis itu memperjelas atau mendistorsi diri sejati anda.

7) Tinjau kembali interprestasi dan reaksi anda terhadap pilihan kritis. Tetapkan apakah anda percaya atau tidak bahwa interprstasi anda dulu dan sekarang itu akurat atau tidak akurat.

Tantangan yang sangat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan merupakan tekanan atas pilihan yang diambil, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan ditentukan sejalan dengan tingkat kedewasaan berpikir untuk membuat keputusan dalam pilihan.

Dengan demikian setiap pertanyaan diatas memberikan daya dorong anda dalam mengambil keputusan yang harus dipikirkan secara penuh ketenangan, oleh karena itu simaklah baik-baik dampak dari faktor ekternal yang mempengaruhi atas keputusan pilihan anda sehingga peran TOKOH KETELADANAN juga dapat mempengaruhi dalam membuat pilihan.  

Belajar dari pengalaman yang ditunjukkan oleh tokoh keteladanan dapat menuntun anda dalam proses membuat keputusan, tapi yang yang menjadi persoalan seberapa jauh ada keberanian untuk mengungkapkan tokoh keteladanan yang sangat mempenguruhi perjalanan hidup anda.

Dengan pikiran tersebut anda dapat menyadari sepenuhnya bahwa faktor-faktor  yang mempengaruhi dalam menemukan konsep diri dari pengalaman hidup seperti halnya kita menyadari apa yang anda perbuat hari ini adalah hasil pikiran anda sendiri.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka dalam usaha belajar dari tokoh keteladanan dharapkan dapat membuka pikiran dan oleh karena itu perlu kita pahami yang berkaitan dengan :

1) Mengidentifikasi secara rinci sikap dan perilaku orang yang memberikan keteladanan ;

2) Gambarkan dalam pikiran anda dampak secara langsung dari yang bersangkutan kepada diri anda saat ini.

Dengan mengungkapkan tokoh keteladanan menjadi satu kekuatan untuk membangkitkan dan mewujudkan satu kebiasaan pribadi penuh arti lewat kisah para Nabi 1) Adam a.s. ; 2) Nuh a.s. ; 3) Ibrahim a.s. ; 4) Yusuf a.s. ; 5) Muhammad s.a.w.

6. FAKTOR INTERNAL

Belajar dari dampak faktor eksternal yang tidak dapat anda pengaruhinya dalam bersikap dan berperilaku, tetapi anda dapat mengungkapkan pikiran untuk merepon dari dampaknya.

Oleh karena itu, anda tidak dapat mengubah apa yang tidak anda akui, maka penting bagi anda untuk mengetahui secara pasti, bagaimana persisnya  susunan konsep diri anda yang sedang berjalan dan apa yang anda lakukan untuk menambah baik berdasarkan dampak faktor internal dengan memberikan reaksi yang secara spontan anda dapat menguasainya kedalam fakto internal dengan apa yang disebut dengan :

Pertama, apa yang disebut dengan „LOKASI KONTROL“ bekenaan dengan tempat yang cenderung anda tuduh sebagai penyebab dari berbagai peristiwa dalam kehidupan anda. Oleh karena itu dari waktu ke waktu anda dapat mengidentifikasi dan menggambarkan siapa atau apa yang membuat anda bertanggung jawab.

Kedua, apa yang disebut dengan „WAWANCARA INTERNAL“ jika anda disuapi sekumpulan informasi palsu tentang siapa anda  dan bukan siapa anda turut mendorong ke jalan yang sesat dan kemungkinan anda tidak menyadarinya serta membiarkan yang berdampak destruktif dan membujuk diri anda mengacaukan masa yang gemilang, yang menjadi persoalan adalah bagaimana hal itu bisa terjadi,, bagaimana hal itu sampai kepada anda dan apa yang harus dilakukan.

Bertolak dari pikiran diatas maka yang perlu dipikirkan untuk membangun fungsi filter internal dan bersifat rohaniah, emosional, verbal dan perseptual. Dengan filter-filter tersebut kita memproses dan memberikan bobot dan makna pada setiap filter. Jadi filte tersebut sebagai media untuk mendorong terwujudnya wawancara internal yang dapat menjadi sesuatu yang bersifat konstan, terjadi dalam waktu yang nyata, menggerakkan suatu erubahan psikologis, sangat dipngaruhi oleh tempat kontrol, cenderung seratus persen monopolistik Yang menjadi kesulitan bila wawancara internal negatif anda bersuara sangat keras ketika anda membutuhkannya.

Yang perlu dipikirkan dampak pengorbanan dari wawancara internal  bila bersifat negatif menjadi kekuatan kumulatif yang dapat menimbulkan proses pengrusakan secara pelan-pelan, halus. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang mendalam atas pokok permasalahan yang tidak menjadi pendorong dalam rasa takut, rasa cemas, kegelisahan dan pesimisme yang terus menerus, sehingga hasil dari wawancara internal akan membawa dampak dari penilaian atas informasi yang bersifat negatif dan memikirkan resiko yang dihadapinya.

Jadi wawancara internal positif akan mejadi bermakna bila konsisten sepenuhnya dengan diri sejati sehingga kualitas diriku sbagai seorang manusia yang unik memberi aku hak untuk berada disini.

Kebiasan mmanfaatkan wawancara internal diperlukan latihan-latihan secara konsisten dan berkesinambungan dengan seberapa jauh anda mampu untuk berusaha mengintervensi dengan mengungkapkan kedalam catatan berupa :

1) Penampilan anda ; 2) Pekerjaan yang anda lakukan selama dua jam terakhir ; 3) Pekerjaan anda, secara umum ; 4) Kecerdasan anda ; 5) Kompetensi anda ; 6) Skil dan kemampuan anda ; 7) Nilai anda.

Ketiga, apa yang disebut dengan LABEL, merupakan salah satu alat yang telah digunakan dunia untuk menyerang kesejatian anda dan berpesan pada anda mengenai apa yang diharapkan. Sebenarnya sebuah label terjadi 1) Ketika anda memperkenankan orang lain untuk mendifinisikan anda berdasaran pada cara mereka memahami anda ; 2) Kitika anda menilai diri anda sendiri dan mewujudkan penilaian itu sebagai karekteristik diri yang abadi.

Wujud label itu dapat berbentuk apa yang disebut dengan PELABELAN IATROGENIK brsifat destruktif yang sebenarnya didorong oleh kebaikan hati yang berdampak semulanya dalam pikiran membantu ternyata menjadi bencana, yang semula berbuat baik malah sebaliknya, itulah satu kenyataan dalam hidup.

Oleh karena itu, BERBUAT SESUAI DENGAN LABEL ANDA berarti anda hidup dengan kebiasaan yang sudah ditntukan sebelumnya, sehingga dengan melaksanakan LATIHAN secara terus menerus dan dapat menuntun anda kedalam diri anda sendiri. Akhirnya terbuka kesempatan anda dalam usaha untuk MENGUMPULKAN LABEL untuk setiap tindakan anda yang pernah anda lakukan dalam hidup ini.

Dengan demikian akan memberikan gambaran kedalam suatu NASKAH KEHIDUPAN anda yang tertuang  PITA rekaman yang menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan : 1) Pita mengingat kembali ke belakang, ke masa lalu anda ; 2) Pita mengekspresikan diri sebagai penilaian tentang siapa anda pada masa sekarang ; 3) Pita memprediksi hasil yang akan anda peroleh di masa akan datang.

Sejalan dengan makna fungsi PITA yang diutarakan diatas, maka harus dapat ditumbuhkan KEYAKINAN TETAP  untuk memberikan daya dorong kedalam kebiasaan untuk MENGIDENTIKASI PITA ANDA SENDIRI kedalam latihan-latihan yang menurut anda dapat anda lakukan sesuai dengan keinginan anda, sehingga dapat dipergunakan  MENILAI PITA-PITA ANDA. Dengan kemampuan itu menghasilkan kedalam PENILAIAN NASKAH yang dapat anda ungkapkan dan ditingkatkan pemahaman anda melalui latihan-latihan menurut anda dapat anda kembangkan sendiri sebagai model untuk mengungkit daya ingatan anda dalam usaha anda untuk menghubungkan titik-titik kehidupan anda.

7. PENUTUP

Belajar dari kemampuan berpikir intuitif unuk mendalami dan menemukan konsp diri dari pengalaman hidup kepemimpinan terletaka dari seberapa jauh anda mampu meningkatkan pemahaman atas dampak faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi proses anda brpikir dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Dalam kerangka berpikir yang telah kita ungkapkan dalam uraian yang terdahulu, anda dapat menyusun suatu rencana kedalam langkah tindakan, yang lebih memfokuskan kepada apa yang kita pikirkan dalam usaha untuk mengenali diri, dimana anda memiliki potensi anda mesti tahu kedalam apa yang anda inginkan sebagai suatu kebiasaan untuk mengungkit pikiran anda.

Sejalan dengan apa-apa yang telah kita bicarakan mengenai hal-hal yang terungkap sebelumnya tentang cara anda membentuk konsep diri, maka untuk lebih jelasnya anda menyiapkan suatu rencana sebagai langkah pendekatan untuk melaksanakannnya yang mencakup :

Pertama, renungkan kembali bila anda memiliki keterampilan, wawasan, kearifan seberapa jauh anda mampu melaksanakan misi hidup anda yang sesuai dengan diri sejati, jika tidak maka anda tlah didominasi oleh diri khayali yang ditentukan dunia.

Kedua, perjalanan kehidupan akan sejalan dengan kedewasaan berpikir, oleh karena itu sejarah pengetahuan telah membentuk kehidupan anda dari pengalaman yang anda lalui yang membawa anda dalam kebahagian dan kedamaian, kekacauan dan penderitaan dan atau kombinasi keduanya.

Ketiga, perjalanan hidup anda dimana anda dapat mendalami dari faktor eksternal yang juga mempengaruhi dalam proses berpikir seperti kita ungkapkan dalam peristiwa yang sangat kritis, kemudian memilih pilihan kritis, dampak dari pengalaman yang kita teladani.

Keempat, selain faktor ekternal, juga dipengaruhi oleh kekuatan faktor internal yang terungkap dari pengalaman dari wawancara kedalam pribadi, lokasi kontrol, label, pita , yang kesemuanya menuntun jati diri sejati dalam kekuatan keyakinan tetap.

Kelima, bagaimana anda bisa keluar dari kebiasaan konsep diri sendiri bila anda secara emosional, jasmani, mental dan rohani tidak mampu berusaha meningkatkan kedewasaan berpikir, maka disitu akan terletak menguras pikiran dan potensi yang tidak terpecahkan. Oleh karena oitu, Jika anda tahu berbagai peristiwa yang telah menggerakkan konsep diri andadan anda dapat mengidentifikasi berbagai reaksi terhadap peristiwa-peristiwa, maka anda tahu apa pengungkit-pengungkit yang dapat dapat anda tarik untuk mengubahnya.

 

 

 

Read Full Post »

33. HIDUP PENUH KESANTAIAN TAPI MEMBERI MAKNA  YANG

         PRODUKTIF DALAM KEPEMIMPINAN.

1. PENDAHULUAN      

Apa yang kita pikirkan hari ini haruslah lebih baik dari pada hasil pikiran hari kemarin oleh karena itu memikirkan hasil hari ini dengan memikirkan masa depan dengan penuh makna yang produktif  sangat bergantung kepada kebiasaan anda dalam mmanfaatkan potensi pikiran anda.

Oleh karena itu hidup penuh kesantaian tapi memberi makna yang produktif memerlukan pengetahuan pengalaman dalam setiap tindakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditopang dari kebiasaan berpikir kedalam apa yang disebut Praktik baru untuk suatu kenyataan yang baru ; Kesiapan dalam mengendalikan hidup anda dan Memiliki kompetensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara kreatif.

Dengan pemikiran diatas, melahirkan kebiasaan dalam pikiran untuk mempraktikkan unsur produktivitas tanpa mendapatkan tekanan dalam berikap dan berperilaku. Sejalan dengan itu, renungkanlah dalam pikiran yang terkait apa yang disebut dengan Memulai dengan kejelasan  dalam kemampuan mengalokasikan waktu, tempat dan alat-alat yang dibutuhkan ; Mengidentifikasi semua hal yang belum selesai ; Pemrosesan ; Pengaturan ; Mengkaji ; Mengerjakan dalam membuat pilihan dan Melaksanakan semua kegiatan dari gagasan tetap terkendali.

Memperhatikan pokok-pokok pikiran diatas, maka setiap usaha untuk memberikan makna yang produktif dalam kebiasaan pikiran haruslah didasarkan Kekuatan dalam menjalankan prinsip utama, apa yang kita sebut dengan Kebiasaan mengumpulkan daur terbuka ; Kekuatan yang diperoleh dari tindakan selanjutnya dan Kekuatan yang didapat dari memfokuskan hasil.

Kebiasaan dalam pikiran diatas menjadi kekuatan daya dorong untuk mewujudkan keinginan dalam jati diri sejati anda untuk bertindak secara santai tapi memberi makna dalam kehidupan anda menjadi produktif.

2. KEPEMIMPINAN SEBAGAI SENI MELAKSANAKAN PIKIRAN

Kekuatan kebiasaan pikiran bertumpu kepada apa yang dipikirkan adalah hasil yang kita harapkan oleh karena itu nisbah harus melahirkan yang efisien, efektif dan berkualitas dari pengorbanan sebagai suatu seni untuk menyelesaikan dari suatu pekerjaan dengan kebiasaan pikiran yang mencakup tindakan :

Pertama, renungkan bahwa pikiran baru untuk kenyataan baru, artinya kita dihadapkan kepada persoala bahwa permintaan baru dengan sumberdaya yang terbatas sehingga melahirkan pikiran dalam pekerjaan tidak lagi memiliki batasan yang jelas, adanya pekerjaan kita terus berubah dan bentuk dan kebiasaan lama sudah tidak memadai lagi sehingga memberi suatu gambaran besar lawan detail.

Sejalan dengan pkiran diatas, diperlukan kesiapan dalam pikiran yang akan mengungkapkan bahwa pikiran yang mengalir seperti air, berdampak bahwa anda masuk dalam keadaan produktif ketika dibutuhkan.

Oleh karena itu wujudkan prinsip dalam mengatasi masalah secara efektif dengan komitmen yang didukung oleh pemahaman yang mendalam dengan hal-hal yang terkait dalam mengelola komitmen, latihan, menghubungkan tugas nyata dari pekerjaan pengetahuan, banyak hal yang perlu dipikirkan, pikiran dipengaruhi oleh yang lainnya, siap melakukan perubahan atas hal-hal yang harus berubah.

Akhirnya prosesnya menentukan terkait dengan mengelola tindakan merupakan tantangan utama, dengan menggerakan pendekatan dari bawah ke atas dengan memperhatikan pengeolaan tindakan yang horizontal dan vertical, siap perubahan besar dengan menyingkirkan semuanya dari pikiran anda.

Kedua, kemampuan mengendalikan hidup artinya diperlukan suatu pemahaman yang mendalam yang terkait dengan penguasaan alur kerja yang mencakup:

1) Mengumpulkan hal-hal yang menarik perhatian artinya mengumpulkan hal-hal yang belum selesai ; alat pengumpulan (rak kerja, buku catatan, buku catatan elektronik, alat perekam suara, E-mail) ; peralatan berteknologi tinggi ; kumpulan berbagai faktor keberhasilan , mengungkapkan apa yang ada dikapala anda ; jangan memiliki keranjang pengmpulan terlalu banyak ; kosongkan keranjang pengumpulan anda secara teratur.

2) Memproses makna  dari hal-hal tersebut dan apa yang ingin kita lakukan terhadap mereka artinya apakah itu dapat dikerjakan ? tidak ada tindakan yang dibutuhkan ; dapat dikerjakan ; tindakan apa selanjutnya

3) Mengatur hasil dan apa yang ingin kita lakukan terhadap hasil tersebut artinya hal-hal yang terkait dengan gagasan / proyek ; materi pendukung proyek ; katagori tindakan selanjutnya ; penjadwalan ;  daftar tindakan selanjutnya ; hal-hal yang tidak dikerjakan ; keranjang sampah ; tempat penyimpanan ; materi referensi.

4) Mengkaji berbagai pilihan dan memilih satu dari mreka  artinya apa yang harus dikaji dan kapan ; faktor keberhasilan yang penting dalam kajian mingguan .

5) Melakukan sesuatu berdasarkan pilihan tersebut artinya membuat model untuk membuat pilihan tindakan artinya ada Empat model kreteria untuk mmilih tindakan pada saat termasuk dengan konteks, ketersediaan waktu, ketersediaan energi, prioritas ; Model tiga lipat untuk mengevaluasi pekerjaan harian mencakup mengerjakan pekerjaan yang sudah didefinisikan sebelumnya ; menerjakan pekerjaan ketika pekerjaan itu muncul ; mendifinisikan pekerjaan anda : Model enam tingkat untuk mengkaji pekerjaan anda sendiri mencakup menyusun pilihan dalam prioritas dengan menggambarkan ebam persfektif yang ditetapkan.

Ketiga, menyelesaikan berbagai gagasan / proyek dengan kreatif artinya mengembangkan gagasan dalam pikiran yang bersifat vertical dan atau hoizontal.

Dalam hal ini melahirkan dengan Model Perencanaan Yang alamiah yang mncakup lima langkah 1) mendifinisikan tujuan dan prinsip-prinsip ; 2) memvisikan hasil ; 3) mengadakan acara curah gagasan ; 4) mengorganisir ; 5) mengidentifikasikan langkah-langkah selanjutnya.

Terdapat model perencanaan yang tidak alamiah yang bertolak dari pikiran yang mengungkapkan kedalam ide bagus dan atau menjadi ide buruk dengan pikiran membuat asumsi dasar sebagai dasar pikiran.

Juga Terdapat model perencanaan yang reaktif  yang didasarkan pada membuat rencana setelah terjadi masalah.

3. MEMPRAKTIKKAN PRODUKTIVITAS TANPA TEKANAN

Membangun kebiasaan dalam kekuatan pikiran yang mampu mendorong sikap dan perilaku dalam usaha untuk mempraktikkan usaha mewujudkan prouktivitas tanpa mendapat tekanan. Oleh karena itu, kebiasaan pikiran dibawah ini untuk melangkah kedalam tindakan yang mencakup :

Pertama, Memulai segalanya artinya kesiapan dalam mengalokasikan waktu, tempat dan peralatan yang dibutuhkan yang ditopang oleh komitmen yang berasal dari diri anda bukan sesuatu yang dipaksakan organisasi agar dapat berjalan dengan sangat efektif sehingga anda harus siap untuk melepaskan komitmen lain yang tidak berhubungan dengan peran memulai segalanya, dengan begitu segala langkah tergambar tanpa sesuatu yang dipaksakan.

Kedua, Pengumpulan artinya mengumpulkan semua hal yang belum selesai, dalam hal ini perlu memperhatikan yang terkait dengan pemicu yang belum selesai dalam bidang profesionalisme dan bidang peribadi mencakup :

Gagasan / proyek yang dimulai, tetapi belum selesai, proyek yang harus dimulai. Komitmen / janji kepada orang lain, komunikasi yang harus anda lakukan internal / eksternal, tulisan lain yang harus selesai / dikirimkan, rapat yang harus ditentukan / dimintakeuangan, perencanaan / pengaturan, bank, administrasi, pelanggan, pemasaran, promosi, penjualan, sistem, pasokan, informasi, pengembangan profesional, pendidikan dan pelatihan,

Ketiga, Pemrosesan artinya yang terkait dengan mengosongkan rak kerja anda, maka anda akan melihat hal-hal yang terkait dengan 1) anda akan membuang hal-hal yang sudah tidak dibutuhkan lagi ; 2) anda akan menyelesaikan berbagai tindakan yang membutuhkan waktu sangat sedikit untuk menyelesaikannya ; 3) anda akan memberikan berbagai pekerjaan yang bisa didelegasikan kepada orang lain ; 4) anda akan memilah-milah berbagai pengingat tindakan yang membutuhkan waktu lebih banyak misalkan 2 menit untuk mngerjakannnya ke sistem pengaturan anda ; 5) anda akan mengidentifikasi komitmen atau gagasan / poyek yang lebih besar yang kini anda miliki, berdasarkan masukan dari sistem alur kerja anda

Keempat, Pengaturan artinya memasang keranjang yang tepat berdasarkan pendekatan penguasaan sistem karena sistem tersebut membantu otak anda agar tidak memikirkan berbagai hal yang remeh dan lebih fokus pada intusisi dan tidak terganggu oleh berbagai hal yang belum ditangani dengan baik. Tetapi sistem pengaturan fisik yang anda miliki harus lebih baik daripada sistem pengaturan mental anda.

Oleh karena itu, diperlukan katagori-katagori dasar yang mencakup 1) daftar poyek ; 2) materi pendukung proyk ; 3) tindakan dan informasi yang sudah diagendakan ; 4) Daftar tindakan selanjutnya ; 5) Daftar menunggu ; 6) materi referensi ; 7) daftar suatu hari / mungkin.

Selain dari itu diperlukan pula yang berkaitan dengan Mengatur pengingat tindakan ; Mengatur pengingat proyek ; Pengatur data yang tidak bisa ditindaklanjuti : Daftar periksa yang terkait dengan pengingat yang kreatif.

Kelima, Mengkaji artinya mempetahankan sistem anda agar tetap fungsional, tujuan dari keseluuhan metode pengelolaan alur kerja bukan untuk membuat otak anda menjadi lemah tetapi justru memperkuatnya agar anda dapat mengerjakan banyak kegiatan.

Dengan demikian akan mengungkapkan apa yang harus dilihat dan kapan ; memperbaharui sistem anda ; mmperlihatkan kajian gambaran yang lebih besar.

Keenam, Mengerjakannya artinya membuat pilihan tindakan terbaik yang sejalan dengan kata hati anda atau percayalah pada jiwa anda atau jika anda alergi pada kata-kata seperti itu, maka percayalah pada perasaan atau intuisi anda.

Ketujuh, Membuat gagasan / proyek terkendali artinya diperlukan atas kebutuhan perencanaan informal yang lebih banyak lagi ; proyek-proyek apa yang harus anda rencanakan ; peralatan dan struktur yang mendukung pemikiran proyek. Apa yang terpikirkan tersebut, maka bagaimana saya menerapkan semua ini dalam kehidupan saya.

4. PENUTUP

 Keberhasilan untuk mewujudkan dalam pikiran dari kekuatan berpikir santai tapi bermakna secara produktif kedalam tindakan sangat ditentukan dalam kesiapan kita menjalankan kekuatan prinsip-prinsip utama yang mencakup :

Pertama yang terkait dengan pinsip kekuatan kbiasaan mengumpulkan daur terbuka yang dapat memberikan kekuatan pada manfaat pribadi yang dapat menuntun kedalam : Bagimana anda bisa mencegah diri agar tidak ingkar janji menjadi satu kekuatan kebiasaan jangan memberikan janji, tepati janji anda, buatlah negosiasi ulang tentang janji tersebut, melepaskan atas pengelolaan waktu tradisional, seberapa banyak yang harus dikumpukan. Selain dari itu juga memperhatikan ketika hubungan pribadi dan organisasi memiliki kebiasaan pengumpulan.

Kedua yang terkait dengan kekuatan yang didapat dari tindakan selanjutnya yang mampu mengungkapkan kedalam apa yang disebut menjadi sumber dari teknik ini artinya membutuhkan tindakan fisik seperti apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah tugas, selanjutnya memberikan arah kedalam usaha-usaha membuat berbagai pilihan mengenai tindakan selanjutnya untuk mengingatkan kepada orang-orang pintar yang suka menunda-nunda pekrjaan yang berarti tidak mengindahkan nilai standard tindakan selanjutnya yang terkait dengan akuntabilitas, produktivitas dan pemberdayaan.

Ketiga yang terkait dngan kekuatan yang didapat dari memfokuskan hasil sehingga begitu pentingnya pendekatan hasil untuk melahirkan imajinasi dari kemampuan anda menguasai hal-hal yang tidak penting sehingga mendorong manajemen hasil yang multilevel yang didukung oleh kekuatan perencanaan alamiah yang mendorong usaha-usaha pergeseran budaya yang kuat dan sehat.

 

Read Full Post »

 

31. DAYA KEMAUAN YANG KUAT UNTUK MENEMUKAN  JATI DIRI  DALAM KEPEMIMPINAN

1. PENDAHULUAN

Perjalanan hidup kita ditentukan oleh daya kemauan yang didorong dan atau dibentuk oleh pikiran anda sendiri. Oleh karena itu kuatkan kemauan pikiran untuk mengetahui siapa, darimana dan kemana kita menjalaninya.

Memikirkan untuk memulai hidup baru berarti ada kemauan yang kuat untuk merubahan terhadap perjalanan hidup yang lama yang tidak sesuai dengan keinginan yang sebenarnya, tetapi dijalaninya sesuai dengan keinginan orang tua  yaitu ayahnya sendiri tapi sebaliknya ibu kandungnya menyerahkan atas kemauannya sendiri.

Perjalanan hidupnya dijalaninya seperti biasa karena ia merasa terikat dengan keluarganya sendiri (isteri dan anak), sehingga mimpinya untuk memperbaiki hidupnya lebih baik dari saat ini, menghambat kemampuannya untuk mengungkit kemampuan kompetensinya yang lebih baik, apa yang dialaminya dan sekaligus menggambarkan dengan meningkatkannya tidak adanya kemauan dalam diri untuk melihat yang sebenarnya ia memiliki potensi kemampuan hanya saja terhalangi oleh perasaan rasa takut sehingga menutup kekuatan berpikir menjadi lebih produktif.

Sejalan dengan apa yang kita ungkapkan diatas, hindarilah satu situasi yang melilit perasaan anda yang terus membayangi untuk tidak menangasi yang telah berlalu, menjadi satu kekuatan baru dalam mendorong daya kemauan yang lebih kuat untuk mengungkit pikiran agar kita tetap tidak membangun rasa kecemasan menghadapi perjalan hidup yang lebih bai daripada sekarang sehingga kita harus mampu memanfaatkan potensi kompetensi yang belum sepenuhnya kita pergunakan.

2. HIDUP DALAM DUNIA NYATA

Perasaan takut yang menghantui cara kita memanfaatkan kekuatan untuk berpikir karena dampak yang tak terkendali dari pengaruh input yang datang dari luar yang sangat dominan menuntun pikiran kita sehingga tidak heran sering kehilangan diri.

Dalam situasi yang demikian, bila kita kehilangan diri berarti mendorong pikiran ini menjadi tumpul sehingga untuk mengungkit kebiasaan berpikir menjadi tidak produktif, dengan begitu kita telah menutup pikiran positif menjadi pikiran negatif yang mendorong daya kemauan kita perasaan takut sehingga menjadi dalam menjalani hidup penuh pisisme.

Walaupun kita berpikir bahwa hidup dalam dunia nyata, cobalah anda merenung sejenak makna berpikir. Berpikir adalah mengetahui sesuatu yang belum diketahui. Sesuatu yang belum diketahui adalah kebenaran. Jadi untuk mencapai kebenaran inilah manusia berpikir.

Sejalan dengan ungkapan diatas, cobalah anda mengungkit kedalam pikiran untuk memulai menanyai diri sendiri tentang sesuatu yang penting bagi diri anda sendiri seperti : Apa yang anda inginkan ? Apa yang anda perlukan untuk menjadi bagian dari kehidupan anda ? Tulislah kedalam satu daftar yang terpikirkan menjadi keinginan anda.

Jadi apa yang ingin kita ungkapkan dalam pikiran ini dimaksudkan mendorong daya kemauan untuk memikirkan kembali agar anda tidak menjadi pesimis melainkan optimisme dalam kehidupan dunia nyata, maka disitu terletak kompetensi anda untuk memanfaatkan alat pikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal untuk memikirkan kembali apa yang telah anda miliki saat ini, menjadi keinginan kedalam posisi yang lebih baik dalam kehidupan ini tanpa meninggalkan rasa tanggung jawab apa yang sedang anda jalani.

3. MEWUJUDKAN MIMPI ANDA

Sejalan dengan keinginan anda tumbuh dan berkembang tidak sekedar mengikuti jalan pikiran bapak dan tanggung jawab keluarga, maka anda harus memiliki mimpi tapi mimpi yang dibayangkan dapat diwujudkan sejalan dengan potensi kompetensi yang anda miliki.

Kita harus meyakini benar telah meningkat kedewasaan berpikir agar kita tidak dibayangi oleh pengelaman masa lampau yang mengikat pikiran kita bahwa kita tidak mampu menemukan jati diri kita sebenarnya artinya kita membayangkan dalam diri sendiri bahwa kita mampu menggapai yang lebih baik daripada sekarang.

Oleh karena itu, bayangkanlah dalam pikiran kita bahwa kita berusaha untuk memulai hidup baru, sehingga diperlukan secara efektif memperhitungkan dan merencanakan cara untuk sampai memulai hidup baru, maka untuk sampai ke tujuan yang hendak kita tuju, cobalah gerakkan pikiran anda kedalam hal-hal untuk mengetahui di mana anda sekarang yang terkait dengan segala sesuatu tentang diri anda ; segala sesuatu yang anda kerjakan serta atas dasar apa yang terkait sebagai pribadi anda sendiri.

Sejalan dengan apa yang kita ungkapkan diatas, maka kita memulainya dari untuk mengetahui kemana kita akan pergi dan bagaimana kita memulainya, dengan suatu pernyataan kedalam pemikiran persfektif kedalam apa yang disebut dengan VISI, MISI, TUJUAN, BUDAYA, STRATEGI yang dapat menggambarkan tentang kesiapan sikap dan perilaku yang dituntut kedalam pola pikir baru yang sejalan dengan apa yang kita pikirkan dalam menempuh hidup baru.

4. MEMANTAFKAN PIKIRAN MEWUJUDKAN MIMPI

Kita membayangkan dalam hidup ini bahwa masa yang kita miliki adalah hari ini dan oleh karena itu “memantafkan pikiran mewujudkan mimpi” mendorong daya kemauan untuk memikirkan bahwa hidup ini dibentuk oleh pikiran anda sendiri, sehingga anda terikat keinginan untuk berubah di dalam dunia diri anda sendiri.

Sejalan dengan apa yang diungkapkan diatas, maka memantafkan pikiran mewujudkan mimpi, cobalah kita merenungkan kenyataan dibawah ini :

  • Satu kenyataan bahwa setiap orang akan menyadari sepenuhnya bahwa memiliki setiap hal yang anda butuhkan, kerjakan berarti apa saja dan segala sesuatu yang selalu kita inginkan dan butuhkan.
  • Satu kenyataan bahwa sepenuhnya anda memiliki diri sendiri tapi merupakan hasil pikiran yang dipengaruhi oleh adanya faktor yang berada dari luar diri anda sendiri menjadi daya dorong kedalam usaha pikiran anda dalam reaksi dan interpretasi.
  •  Satu kenyataan bahwa khayalan dalam pikiran  menggambarkan identitas diri anda dan memberikan informasi yang salah dalam usaha merubah keinginan pikiran anda.
  • Satu kenyataan bahwa gerakkan daya kemauan anda dalam memulai untuk memikirkan seberapa besar potensi pikiran yang anda curahkan dalam memahami jati diri sebenarnya daripada kekuatan khayalan yang anda pikirkan.

Cobalah anda renungkan dan bangkitkan keinginantahuan dalam usaha-usaha untuk mengungkit daya ingat atas beberapa kenyataan sebagai fakta yang anda hadapi dalam mnjalani hidup ini.

Dengan memikirkan fakta kenyataan yang kita sebutkan diatas, mendorong keinginan anda untuk berpikir lebih dalam dan terfokuskan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tantangan yang anda hadapi, sehingga menimbulkan kemauan untuk membangun komitmen yang digerakkan oleh jiwa atas kesadaran, kecerdasan dan akal dalam memberikan sinar postif kedalam hati yang bersih dalam menanggapi tantangan yang kita sebutkan dibawah ini :

  • Pikirkan kembali untuk memeriksa dan memperjelas pengalaman perjalanan hidup anda masa lalu dari hasil pikiran anda sendiri agar anda dapat memikirkan makna pengawasan dan pengendalian untuk melihat ke masa depan.
  • Pikirkan kembali seberapa jauh anda ada keinginan untuk melakukan identifikasi tujuan hidup anda di dunia.
  • Pikirkan dengan kemampuan anda untuk mengidentifikasi secara jelas dengan komptensi yang anda miliki dengan makna hidup yang anda jalani yang memberikan arti keberadaan anda di dunia
  • Pikirkan untuk memberikan ruang gerak yang lebih besar kedalam daya kemauan yang kuat untuk mengungkit pikiran anda kedalam jati diri anda dalam mengungkit imajinasi yang sejalan dengan wawasan dan kompetensi anda.
  • Pikirkan untuk mendorong daya kemauan anda untuk keluar dari rasa takut menghadapi tantangan hidup dan menyeberangi dari pola pikir lama ke pola pikir baru.

5. WUJUDKAN UNTUK MEMULAI HIDUP BARU YANG SEJALAN

     DENGAN KONSEP JATI DIRI ANDA SEBENARNYA

Memulai hidup baru haruslah ditopang oleh kekuatan pikiran kedalam kepercayaan dan iman yang mampu mendorong sikap dan perilaku anda kedalam apa yang disebut berpikir dalam ketaatan sesuai dengan kepercayaan anda dalam melihat hubungan anda dengan Allah Swt. Dan kebiasaan berpikir positif dalam melihat hubungan anda dengan manusia, maka disitu terletak pintu menemukan konsep jati diri anda yang sebenarnya sehingga ada daya kemauan yang kuat untuk mendalami dan mampu untuk mengidentifikasi siapa saya dan bagaimana saya menjadi seperti itu.

Bertolak dari pikiran diatas, seberapa jauh anda mampu menjawab pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kompetensi yang anda miliki saat ini :

  • Apa yang terpikirkan oleh anda dalam usaha merumuskan identitas mengenai diri ada yang hidup dalam dunia nyata yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan ekternal kedalam situasi yang sudah dilalui dan atau yang sedang dijalani ?
  • Bagaimana anda menyeberangi kesenjangan pola pikir dan perasaan dari sudut pikiran lama ke pikiran baru tentang diri anda sendiri ?
  • Apa sikap dan perilaku terhadap aksi dan reaksi yang telah membuat hasil dalam hidup anda saat ini yang membentuk siapa anda jadinya ?
  • Apa keputusan yang dibuat anda atas pilihan-pilihan yang telah membawa kepada hasil-hasil yang sekarang anda peroleh ?
  • Bagaimana anda membuat keputuan atas pilihan-pilihan baru yang mendorong teciptanya hasil-hasil yang baru lebih berdaya guna ?

Sejalan dengan kompetensi yang anda miliki saat ini untuk menjawab hal-hal yang kita utarakan diatas, maka setiap orang akan mampu merumuskan konsep diri yang jelas. Dengan konsep diri yang jelas menggambarkan jati diri atas sekumpulan keyakinan, fakta, pandangan dan persepsi tentang identitas diri anda menjalani kehidupan sehari-hari.

Dengan mengungkapkan jalan pikiran diatas, maka kunci keberhasilan dari usaha-usaha mewujudkan untuk memulai hidup baru yang sejalan dengan konsep diri anda sebenarnya terletak seberapa jauh anda memahaminya tentang konsep diri secara jelas.

6. PENUTUP

Untuk menyeberangi kesenjangan dalam menemukan jati diri sebenarnya, haruslah ditumbuh kembangkan daya kemauan yang kuat untuk menemukan identitas jati diri.

Oleh karena itu, peran kepemimpinan yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain dalam memulai hidup baru, mulailah anda belajar dari perjalanan hidup anda saat ini, apakah perjalanan hidup anda saat ini sudah menunjukkan identitas diri anda sebenarnya.

Sejalan dengan pikiran diatas, bayangkan dalam pikiran anda tentang “Di saat manusia mengandalkan orang lain, aku justru mengandalkan adabku. Sungguh anda yang memiliki identitas jati diri sejati adalah yang lantang mngatakan „Inilah Aku“, Bukan yang mengatakan „Itulah ayahku“

Jadi dengan mengungkapkan pikiran diatas berarti ada daya kemauan anda untuk merubah jalan pikiran anda yang sangat dipengaruhi oleh tuntunan ayah sehingga anda tidak mampu keluar dari situasi yang menjiptakan anda menjadi anda tidak mampu melihat potensi kompetensi yang ada pada diri anda ditambah bila anda merasa takut keluar dari jalan hidup saat ini karena anda memiliki tanggung jawab atas keluarga dan anda menganggap apa yang dimiliki saat sudah cukup adanya.

Bagaimana seandainya anda sebenarnya mampu mengubah nasib anda lebih baik daripada apa yang ang anda jalani saat ini, oleh karena itu jangan anda ragu dan tidak yakin atas kompetensi yang anda miliki, sehingga secara sadar anda mampu mengungkapkan dan menegaskan tentang identitas sejati anda. Jadi disitulah terletak keinginantahuan anda berpikir untuk menjawab konsep diri anda dalam kepemimpinan dengan merumuskan kembali persfektif perjalanan hidup anda dalam dunia nyata dengan mimpi yang dipredeksi dapat diwujudkan.

 

 

 

Read Full Post »