Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘84. 3ntrpreneur’ Category

ENTREPRENEUR MENDALAMI FAKTOR KUNCI FALSAFAH DALAM STRATEGI DAUR HIDUP ORGANISASI

PENDAHULUAN

Bertolak dari pemikiran permulaan usaha baru berdiri dan memasuki masa bayi dalam pertumbuhan, para pendiri telah memikirkan prinsip-prinsip dasar bisnis sebagai falsafah perusahaan dan menjadi landasan merumuskan keputusan strategik.

Keputusan strategik (visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijaksanaan) akan dijalankan secara konsisten sejalan dengan kekuata budaya organisasi yang dibangun. Oleh karena itu, pemikiran mendalami faktor kunci utama sebagai falsafah dalam strategi diperlukan untuk membangun kebiasaan yang kuat agar identitas organisasi mampu memberikan image yang mendalam kedalam semua pihak pemain peran dalam organisasi. Jadi dalam hal menjalankan kegiatan bisnis, maka logo organisasi  memainkan peranan penting yang sejalan dengan falsafah juga harus mendapatkan perhatian.

Dengan demikian, maka falsafah, identitas, dan logo menjadi pondasi kunci dalam membangun kekuatan budaya organisasi yang kuat, agar semua pemain peran dalam kegiatan bisnis mampu menyesuaikan diri dari perubahan daur hidup organisasi yang sejalan dengan tuntutan perubahan

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka dalam mendalami faktor kunci ini, diperlukan dorongan dan kemauan untuk mendalami secara terus menerus menjawab hal-hal yang kita ungkapkan dibawah ini :

  1. Mengapa organisasi begitu memberikan perhatian khusus kedalam pelaksanaannya kedalam strategi ?

2. Apa yang diharapkan dalam melaksanakan hal tersebut ?

  1. Apa yang menjadi pembatas pelaksanaannya ?
  2. Apa tanggung jawab yang diharapkan dari peran individu ?
  3. Apa tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi ?
  4. Apa yang diharapkan secara umum dari kelompok manajemen ?
  5. Apa yang diharapkan dari departemen pelatihan ?
  6. Apa yang terpikirkan bahwa langkah pelaksanaannya menjadi yang terkait kedalam investasi dan atau biaya ?
  7. Adakah anda menekankan secara sungguh-sungguh memberikan dampak pembelajaran dan peningkatan nilai atau hanya pembelajaran bilamana dapat membuktikan bahwa itu diperlukan ?

FALSAFAH, IDENTITAS, LOGO DALAM STRATEGI

Sebagai jawaban dari pertanyaan diatas berarti ada kemauan untuk dapat menggerakkan kekuatan pikiran dalam mendalami makana kekuatan falsafah , identitas dan logo kedalam strategi sebagai alat mendorong agar keputusan strategik dapat dilaksanakan secara konsisten.

Oleh karena itu, sebagai jawaban untuk memberikan daya dorong dalam mendayagunakan kebiasaan pikiran untuk terus mendalami :

Mengapa organisasi begitu memberikan perhatian khusus kedalam pelaksanaannya kedalam strategi Dampak perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat, mendorong untuk memenuhi kebutuhan sebagai suatu cara dalam pengembangan keterampilan pendatang baru dan menjamin keterampilan tenaga yang ada yang terkait dengan teknologi, produk, kompetisi dan regulasi.

Oleh karena itu, peran penting yang dimainkan dalam menjamin kinerja bisnis yang terkait dengan kemampuan menciptakan laba, kualitas, pertumbuhan pangsa pasar dan mampu menyesuaikan denga hukum dan peraturan.

Menjamin hal-hal yang terkait dengan kedudukan kesehatan dan proteksi dari lingkungan yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang selalu up to date. Komptensi adalah hanya sesuatu kekuatan yang harus dipertahankan untuk menjadi keuntungan kompetitip.

Apa yang diharapkan dalam melaksanakan hal tersebut ?

  1. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja pekerjaan.
  2. Organisasi mendukung perubahan budaya.
  1. Mendukung dalam memperkenalkan sistem2 baru, teknologi baru, dan produk2 baru.
  1. Dukungan perusahaan terhadap tujuan2 yang terkait dengan kualitas.
  1. Membawa secara cepat karyawan baru terhadap tingkatan dasar dari komptensi.
  1. Menyiapkan secara sistimatik peralatan bagi karyawan, para manajer dan kororasi mengelola kompetensi.

Apa yang menjadi pembatas pelaksanaannya ?

  1. Mendalami seluruh makna yang diungkapkan tidak berarti memecahkan masalah karena perbedaan satu terhadap yang lainnya atas keterampilan, pengetahuan seperti miskinnya rancangan kerja atau kurangnya alat yang memadai.
  1. Bilamana pendalaman tidak memberikan daya dorong dengan kesempatan aplikasi kerja dan konseling, kebutuhan hal yang baru atas keterampilan dan pengetahuan tidak dapat dipergunakan, mungkin dilupakan dan tidak memiliki harapan yang bermanfaat bagi organisasi dan pegawai.
  1. Mendalami seluruh makna yang diungkapkan meruapan aktivitas yang mahal dan tidak menjamin keefektifan dalam system seleksi pegawai.
  1. Mendalami seluruh makna yang diungkapkan bukanlah sesuatu yang cepat dapat dipahami, melainkan membutuhkan waktu untuk membuat analisa  kebutugan pengembangan baik materi maupun penyampaiannya.

Apa tanggung jawab yang diharapkan dari peran individu ?

  1. Setiap individu pegawai bertanggung jawab dalam memelihari kompetensi yang dimilikinya.
  1. Para pegawai mengharapkan untuk mengambil manfaat kesempatan pembelajaran  terutama yang menyangkut kebutuhan keterampilan dan pengetahuan untuk kinerja mereka yang yang direncanakan.
  1. Para pegawai adalah pelanggan dari sistem pelatihan dan bertanggung jawab untuk membantu dalam merumuskan kebutuhan2 pelatihan, merancang program pelatihan dan melengkapi umpan balik atas efektifitas pelatihan.
  1. Perusahaan mengharapkan para pegawai membuat investasi dengan menentukan sendiri waktu mereka terhadap pendidikan dan platihan.

Apa tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi ?

  1. Perusahaan menjamin tanggung jawab untuk melengkapai peralatan (sitem pelatihan) sehingga para pegawai dapat menjaga kompetensi mereka sendiri.
  1. Perusahaan menjamin tanggung jawab untuk melengkapi kebutuhan waktu kerja untuk menerima pelatihan.

Apa yang diharapkan secara umum dari kelompok manajemen ?

(sopervisi dan para manajer)

  1. Para supervisi dan manajer adalah bertanggung jawab dan dapat pula diperhitungkan yang terkait dengan kinerja dari unit2 organisasi.
  1. Para supervisi dan manajer diharapkan mengetahui keterampilan dan pengetahuan apa  yang diperlukan untuk tingkat kinerja yang tinggi dalam kelompok kerja mereka dan mengmbamgkan rencana pelatihan untuk tiap pegawai dan tiap kerja kelompok atau organisasi untuk memelihara kesiapan keterampilan2 pada tingkat yang diperlukan.
  1. Para supervisi dan manajer diharapkan melaksanakan rencana2 pelatihan dan melengkapi penugasan pekerjaan  dan konseling yang mendorong pelatihan formal.
  1. Para supervisi dan manajer harus kerja sama  dengan departemen pelatihan dalam penempatan departemen pelatihan terkait para ahli konten dalam materi untuk mengembangkan materi2 pelatihan dan pengantar penyampaian dalam setengah dan penuh waktu.

Apa yang diharapkan dari departemen pelatihan ?

  1. Departemen pelatihan bertanggung jawab  untuk artukulasi sistem pelatihan dan sub-sistemnya  dan proses bekerjasama dengan organisasi pelanggan mereka.
  1. Departemen pelatihan bertanggng jawab untuk pendidikan inti dan aturan pelatihan seperti kebutuhan analisis, rancangan kurikulum dan menyampaian pengantar.
  1. Departemen pelatihan bertanggung jawab untuk pelaksanaan secara efektif dan efisien  yang terkait metodan dan teknik pelatihan.
  1. Departemen pelatihan diharapkan melengkapi koordinasi kepemimpinan dan  Keahlian spesialis untuk kerja sama dalam pertemuan kebutuhan pendidikan dan pelatihannya.

Apa yang terpikirkan bahwa langkah pelaksanaannya menjadi yang terkait kedalam investasi dan atau biaya ?

  1. Kompetensi dari eksekutif kita, manajerial, pekerja dan angkatan kerja harian adalah salah satu aktiva penting dari bisnis.
  1. Pendidikan dan pelatihan sebagai alat pengembangan dan memelihara kompeteni adalah sama sepeti investasi dan seharusnya dilola secara sistimatik dan berhati-hati seperti kita mengelola investasi lainnya.
  1. Kegagalan investasi dalam pelatihan akan menghasilakan kerugian dari keuntungan kompetitp.

Adakah anda menekankan secara sungguh-sungguh memberikan dampak pembelajaran dan peningkatan nilai atau hanya pembelajaran bilamana dapat membuktikan bahwa itu diperlukan ?

  1. Kebutuhan pembelajaran berkelanjutan adalah nilai inti dalam budaya perusahaan.
  1. Para eksekutif dan manajer memperlihatkan komitmen mereka  terhadap nilai dari pembelajaran berkelanjutan dengan mengembangkan  waktu bertahap yang dihabiskan atas kompeteni yang dimiliki mereka dan dengan melengkapi waktu, memberdayakan dan sumber2 terhadap pengesahan pembelajaran berkelanjutan melalui organisasi dan sub-ordinasi yang mempertanggungkan  untuk pemeliharaan dan perbaikan kompetensi berkelanjutan dari angkatan kerja.

KEKUATAN KEBIASAAN PIKIRAN

Sejalan dengan kemampuan mendalami makna prinsip-prisip dasar bisnis yang dituangkan kedalam pemikiran yang disebut pemahaman kedalam falzafah, identitas dan logo memberikan daya dorong kedalam kekuatan kebiasaan pikiran untuk meningkatkan sebagai faktor kunci keberhasilan mempertahankan daur hidup organisasi, disebabkan oleh :

  1. Semua pemain peran dalam organisasi mampu menjalankan apa yang disebut pengelolaan bisnis yang berhasil dimana para pegawai memiliki kemampuan mengidentifikasi yang sejalan dengan prinsip-prinsip dasar.
  1. Prinsip-prinsip dasar yang dipahami, dihayati, diamalkan akan menjadikan karekter-karekter yang berkepribadian yang efektif oleh pemain peran dalam organisasi sehingga mampu menjadi pendorong yang kuat sebagai keteladanan kedalam tim manajemen.
  1. Kepemimpinan pada semua tingkatan dengan mendalami prinsip-prinsip dasar dan atau sebagai individu akan memberikan inspirasi keteladanan semua pihak kedalam kultur bisnis, juga berarti memberi daya dorong pelaksanaan etika bisnis sbagai mana mestinya.
  1. Dampak langsung dengan pemahaman yang mendalam atas prinsip-prinsip dasar yang dapat memberikan kekuatan kebiasaan pikiran akan memberikan iklim organisasi yang sehat sehinga setiap warga organisasi dapat memahami arti keberadaannya sehingga sikap dan perilaku tidak merasa diikat melainkan mereka merasa bagian yang ada didalam untuk membangun kbiasaan pikiran yang produktif
  1. Dampak tidak langsungpun akan memberikan daya dorong kedalam membangun keseimbangan kepentingan internal (memaksimumkan sumber daya internal yang terbatas) dan eksternal ( memberikan peluang yang saling menguntungkan dalam memakimumkan sumber daya eksternal yang tersedia).

PENUTUP

Dengan membangun kebiasaan pikiran dengan memanfaatkan kemampuan dalam 7M (membaca, menterjemahkan, meneliti, mengkaji, menghayati, memahami, mengamalkan) diharapakan mampu menggerakkan kemampuan dalam berpikir yang disadari secara metodis (otak dan hati) dan berpikir tidak disadari secara non-metodis disbut juga intuisi (hati), menjadi kekuatan untuk mendorong daya kemauan untuk melaksanakan kunci keberhasilan pertama apa yang disebut dengan „prinsip-prinsip dasar bisnis (falsafah, idntitas, logo).

Mempertahan posisi daur hidup yang PRIMA, diperlukan pemikiran secara berkelanjutan untuk terus meremajakan sebagai strategi agar pelaksanaan prinsip-prinsip dasar bisnis sebagai kunci pertama, harus mampu menjadi satu kekuatan dalam kebiasaan pikiran sehingga peran kepemimpinan pada semua tingkatan dapat memberikan sikap dan perilaku yang memiliki kekuatan keteladanan yang berdampak operasional dalam memenuhi keseimbangan kepentingan.

Oleh karena itu, maka prinsip-prinsip dasar bisnis sebagai landasan untuk menggerakkan kekuatan kebiasaan pikiran kedalam kemampuan untuk merumuskan „Keputusan strategik“ yang mampu memberikan apa yang disebut dengan arah „persfektif.“

Bertolak dari arah persfektif, maka poses perjalanan daur hidup harus mampu merumuskan arah “Posisi masa depan” dan “Kinerja” sehingga dampaknya diperlukan kekuatan untuk menggerakkan kebiasaan pikiran yang mampu mendorong daya kemauan dengan komitmen yang bertolak dari kekuatan sikap antisipatif.

Read Full Post »