Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘75. entrepreneur’ Category

OPERASI BERBASIS PRODUKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN O.B.P.

PENDAHULUAN

Manajemen operasi / produksi secara konseptual membicarakan hal-hal yang terkait dengan produk, sarana dan prasarana, proses, program dan manusia. Oleh karena itu perilaku fungsi transformasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam mengelola operasi / produksi.

Keberhasilan dan kesinambungan operasi akan mencakup hal-hal yang terkait dengan kualitas, keterandalan, penyerahan, biaya dan arus kas organisasi, sehingga diperlukan keserasian dalam merumuskan kebijakan operasi dengan kebijakan organisasi secara menyeluruh dengan mempertimbangkan fungsi transformasi secara jelas.

Dalam kerangka merumuskan fungsi transformasi kedalam manajemen operasi / produksi dapat kita lihat dari :

1) Pabrik, menunjukkan peluang dimana dengan bantuan komputer kita dapat merumuskan hal-hal yang terkait dengan daya guna secara berarti ;

2) Proses menunjukkan kekuatan dimana setiap proses dapat dirumuskan yang terkait dengan tujuannya ;

3) Program, menunjukkan kelemahan dimana bahwa setiap metode pengawasan dan pengendalian tidak begitu mudah dikomputerisasikan ; 4) Manusia, menunjukkan hambat-an dimana dapat menimbulkan penolakan untuk setiap perubahan bila harus dilakukan.

Jadi segala sesuatu dapat kita susun kedalam daftar yang kita sebut dengan mengaudit fungsi MPO (manajemen produksi / operasi), sehingga dapat dirumuskan segala pemikiran yang terkait dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kebiasaan pikiran baru dalam mengelola perubahan kedalam O.B.P.

Bertitik tolak  pemikiran diatas, maka operasi berbasiskan produktivitas dengan pendekatan sistem dapat digambarkan dan dijelaskan :

Produktivitas

Teknologi

Operasi

Sumber daya manusia

Produktivitas, adalah sistem penerapan produktivitas yang merumuskan hal-hal yang terkait dengan  suatu kebijakan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen baik yang terwujud maupun tidak dari pemanfaatan sistem teknologi kedalam operasi / produksi berdasarkan alokasi sumber daya sesuai dengan kebutuhan untuk peningkatan produktivitas.

Teknologi, adalah sistem penerapan strategi teknologi  yang merumuskan hal-hal terkait dengan pemanfaatan dari pengetahuan- pengetahuan yang teratur untuk tugas-tugas yang praktis. Sejalan dengan itu, maka menimbulkan konskwensi yang kita kenal dengan :

1) Jangka waktu antara awal dan akhir pelaksanaan tugas ;

2) Peningkatan kebutuhan investasi untuk produksi dan proses ;

3) Tingkat kerumitanteknologi yang diterapkan ;

4) Penetrapan tekno-logi menuntut tersedianya tenaga spesialis ;

5) Mengorganisir tenaga spesialistis kedalam organisasi ;

6) Diperlukan adanya perencanaan untuk melaksanakan sejalan dengan pilihan teknologi.

Operasi, adalah sistem penerapan strategi operasi yang merumus-kan  yang terkait dengan :

1) Perfekstif yang  mengarahkan hal-hal perencanaan, pengawasan dan pengendalian, anggaran, sistem pengkodean ;

2) Produk yang mengarahkan hal-hal kualitas, keterandalan, perancangan produk, pengendalian nilai dan variasi ;

3) Pabrik,  adalah sistem yang mengarahkan hal-hal lokasi dan desain pabrik, tataletak pabrik, pemilihan peralatan, pemeliharaan pabrik ;

4) Proses adalah sistem penerapan yang mengarahkan hal-hal tugas, kelompok, arus (dalam jenis produksi), teknologi kelompok, telaah metode, pengukuran kerja, pengawasan dan pengendalian mutu ; 5)Program yang mengarahkan hal-hal peramalan, penjadwalan, perintah kerja, pengelolaan bahan, pengadaan bahan.

Sumber Daya Manusia, adalah sistem penerapan strategi sumber daya manusia yang merumuskan hal-hal yang terkait dengan manajemen sistem informasi yang dapat menuntun ke arah kemampuan memenangkan persaingan dan memaksimumkan peluang-peluang yang terbuka melalui peningkatan kompetensi.

HUBUNGAN OPERASI DENGAN LINGKUNGAN

Pendekatan sistem dalam penerapan manajemen oprasi terletak dari pada pemahaman yang mendalam atas makna transformasi dari input menjadi autput, oleh karena itu hubungan dengan lingkungan menjadi penting untuk dikelola untuk menangkap perubahan-perubahan yang dikehendaki sehingga bila diperlukan diadakan perbaikan atas sistem yang sedang berjalan.

Mengelola sistem transformasi termasuk didalam yang terkait dalam memonitor terus menerus dari sistem dan lingkungan. Perubahan lingkungan dapat menyebabkan manajemen mengubah input, output, sistem kontrol atau sistem transformasinya sendiri. Sebagai contoh, adanya perubahan kondisi ekonomi, menyebabkan  manajer operasi memperbaiki proyeksi permintaan yang berdampak bertambah orang dan kapasitas yang diperluas.

Dengan demikian operasi sistem transformasi dapat terjadi perubahan sejalan dengan tuntutan perubahan lingkungan atas pemasok, masyarakat, lingkungan eksternal, pelanggan, pesaing, pemerintah yang mendorong untuk melakukan penyesuaian kedalam sumber daya manusia, kerekayasaan, pemasaran, manajemen informasi sistem, keuangan, akuntansi.

Sejalan dengan pemikiran tersebut diatas, maka hubungannya dalam keputusan-keputusan operasi pada dasarnya terdapat lima kunci utama yang terkait dengan tanggung jawab operasi adalah kualitas, proses, kapasitas, persediaan dan angkatan kerja.

Jadi dengan pemahaman atas fungsi operasi, strategi operasi dan disain produk, maka keputusan operasi yang terkait didalamnya untuk

Kualitas adalah hal-hal yang menyangkut :

1) mengelola kualitas,

2) kontrol dan perbaikan kualitas ;

Disain Proses adalah

3) seleksi proses,

4) Disain operasi pelayanan,

5) pemilihan teknologi,

6) analisis alur proses,

7) tata letak fasilitas ;

Perencanaan dan penjadwalan kapasitas adalah

8) proyeksi,

9) keputusan fasilitas,

10) perencanaan bersama,

11) penjadwalan operasi,

12) Perencanaan proyek ;

Manajemen persediaan adalah

13) permintaan yang bebas,

14) perencanaan kebutuhan ma-terial,

15) pabrikasi tepat waktu ;

Manajemen angkatan kerja adalah

16) mengelola angkatan kerja,

17) disain pekerjaan,

18) perbaikan dan pengukuran performansi.

PERNYATAAN EFEKTIF DALAM OPERASI

DARI SISI ADMINISTRASI

  • Memperlihatkan satu tingkat kompeten yang tinggi.
  • Secara konstan memeriksa keefektifan administrasi dan mencari prosedur-prosedur yang lebih baik.
  • Mendorong efesiensi dan kefektifan administrasi.
  • Meraih hasil administrasi yang tinggi.
  • Menghindan pembebanan manajemen dengan perincian adm.
  • Secara efektif memakai laporan pengecualian untuk terus mem-beritahukan manajemen.
  • Secara jelas membentuk peraturan2 dan kebiasaan.
  • Menghitung dan menetapkan prosedur2  mengimplemtasikan dalam kebijakan tertulis.
  • Mengembangkan kebijakan2 dan prosedur untuk perbaikan de-partemen.
  • Meningkatkan sistem dukungan administrasi.
  • Menyediakan dukungan playanan2 penting.
  • Mengembangkan strategi2 administrasi yang sukses.
  • Unggul dalam mensederhanakan sistem2 dan mereduksi tugas kantor.
  • Unggul di dalam menghapus tugas kantor yang tidak penting.
  • Secara efektif mengawasi tugas kantor.
  • Mengelola tugas kantor secara efesien dan efektif.
  • Meningkatkan efisiensi2 administrasi melalui penggunaan formu-lir yang efektif.
  • Membentuk sistem2 efektif untuk penyimpanan dukumen resmi.
  • Menyimpan dukumen2 resmi yang singkat dengan duplikat yang sedikit.
  • Menangani beban informasi dengan efektif.
  • Membentuk sistem2 yang efektif untuk pencarian keterangan.
  • Memahami dan menerapkan metoda2 dasar statistik.
  • Memakai secara efektif aplikasi statistik.
  • Memakai teknik2 pengawasan statistik yang sehat.
  • Mengawasai dengan tepat pengedaran informasi yang cocok.
  • Menghormati informasi rahasia.
  • Memelihara kerahasian yang menyeluruh.
  • Sebar luaskan teknologi2 baru di dalam otomisasi kantor.
  • Memanfaatkan teknologi yang meningkat untuk dukungan adm.
  • Menggunakan perlengkapan kantor secara efektif.

DARI SISI KUALITAS PERFORMANSI UMUM

  • Membuktikan prestasi yang gemilang secara konsisten.
  • Membangkitkan sukses yang lebih besar di dalam situasi yang sangat rumit
  • .Melampaui secara konsisten harapan2 prestasi.
  • Secara teratur performansi melampaui kebutuhan2 pekerjaan.
  • Menyediakan satu sisi kompetitip.
  • Unggul di dalam mengatasi kebingungan.
  • Merubah situasi resiko menjadi peluang2
  • .Merubah gerak hati yang kompetitip ke dalam jalur2 yang paling konstruktip.
  • Memperagakan rasa rajin, ketelitian dan ketekunan didalam me-laksanakan tugas.
  • Memiliki semua ciri khas yang ada kaitan dengan yang istimewa.
  • Unggul didalam penelitian yang hambar.
  • Mengakui dan menerima kewajiban dan aktiva personal.
  • Memperagakan kemampuan2 persepsi diri yang cermat.
  • Membangkitkan semangat.
  • Sangat banyak akal.
  • Mengenal peluang2.
  • Membuktikan kebiasaan2 bekerja yang luar biasa.
  • Memperagakan nilai kerja yang kuat.
  • Bekerja dengan rajin.
  • Memperagakan potnsi energi yang tinggi.
  • Memperagakan ketegasan bekerja keras.
  • Memperagakan keuletan yang kuat
  • .Memepragakan atensi yang gigih tentang pekerjaan.
  • Sangat tepat dan efisien.
  • Memperagakan usaha terkonsentrasi.
  • Memperagakan kehalusan budi, karekter dan obyektivitas.
  • Memperagakan keyakinan dan kepercayaan.
  • Membuktikan rasa kepercayaan.
  • Menghadapi konflik dengan keyakinan.
  • Brsaing dengan kepercayaan.
  • Sangat percaya diri.
  • Memancarkan percaya diri.
  • Membuktikan konsep2 diri yang positip.
  • Unggul di dalam disiplin diri.
  • Mendukung penuh pada bakat.
  • Mendukung kekuatan2 dasar.
  • Menerapkan keterampilan secara efektif.
  • Memekihara tingkat keterlibatan yang tinggi.
  • Mengembangkan pendekatan2 yang berorientasikan sukses.
  • Memperagakan pendekatan2 positip.
  • Merubah yang negatip menjadi positip.
  • Memperagakan perilaku positip ke arah pekerjaan dll.
  • Memperagakan animo dan kesenangan pada kerja.
  • Memelihara satu pandangan optimis di saat dihadapkan dengan kesulitan2.
  • Unggul di dalam menangani situasi keras.
  • Mengembangkan harapan2 positip.
  • Mengembangkan harapan2 realistis.
  • Menerapkan standar2 tinggi performansi pribadi.
  • Menerima dan melaksanakan tugas dengan sikap kerjasama.
  • Membagi bersama ide dan teknik.
  • Menjadi penyebab penting terhadap keberhasilan departemen.
  • Memproyeksikan onyektivitas
  • .Menghindari konflik2 pribadi  dari pengurangan produktivitas
  • .Tanggap cepat terhadap umpanbalik.

PENUTUP

Pengelolaan operasi berbasis produktivitas haruslah dijalankan dalam kebiasaan pikiran yang kuat artinya adanya kemauan untuk setiap pemain peran mampu menjalankan peningkatan produktivitas dalam semua aspek kegiatan operasi.

Produktivitas merupakan kunci meninkatkan nilai tambah sebagai akibat dari kemampuan meningkatkan efesiensi, efektivitas dan kualitas dari setiap pelaksanaan operasi dan oleh karena itu tidak dapat dilepaskan dari aspek lingkungan yang terkait dengan kapasitas, proses, persedian, tenaga kerja.

Bertolak dengan pikiran diatas, maka membangun kekuatan kebiasaan pikiran haruslah sejalan dengan kemampuan mengelola aspek sumber daya manusia, operasi dan teknologi dalam rangka pengelolaan O.B. P. agar dapat diwujudkan kualitas kinerja secara menyeluruh dan kekuatan administasi dalam arti luas.


Read Full Post »