Feeds:
Posts
Comments

Archive for October, 2011

KEPEMIMPINAN MEMBANGUN KEBIASAAN DALAM KEKUATAN KEPRIBADIAN

1. PENDAHULUAN

Satu hal yang sering kita lupakan dalam perjalanan hidup ini dimana ketidak kemampuan kita untuk mengungkit potensi yang kita miliki secara maksimal dalam mewujudkan kebiasaan dalam kekuatan kepribadian yang disebabkan tidak adanya daya kemauan yang kuat untuk menciptakan perubahan.

Perubahan hanya dapat kita lakukan sejalan dengan keinginan yang di dorong oleh kemampuan kita untuk memahami kedalam kapan kita memulainya, bagaimana kita menuntun emosi, dan apa wujud niat yang menjadi landasan.

Ketiga hal diatas merupakan dasar bagi kepemimpinan untuk menggali potensi yang kita miliki, namun pengalaman mengajarkan ketidak siapan untuk menyadari bahwa perjalanan hidup ini dibentuk oleh pikiran anda sendiri disatu sisi dan disisi lain kadang kala kita tidak menyadari pula bahwa masa yang anda miliki adalah hari ini.

Oleh karena itu, kepemimpinan membangun kebiasaan dalam kekuatan kepribadian merupakan kebutuhan dalam menatap masa depan sehingga saat kita menggali potensi yang kita miliki, maka kekuatan yang kita sebutkan dibawah ini menjadi pusat perhatian untuk kita pikirkan dalam rangka untuk mengungkit tiga hal diatas dalam kekuatan kebiasaan pikiran yang mencakup apa yang di sebut dengan :

  • Kekuatan dalam tujuan
  • Kekuatan dalam keyakinan
  • Kekuatan dalam jiwa
  • Kekuatan dalam konsentrasi
  • Kekuatan dalam cinta
  • Kekuatan dalam keberanian
  • Kekuatan dalam kerja sama
  • Kekuatan keputusan

Dengan mengungkit kedelapan kekuatan diatas, maka kebiasaan menguasai kebiasaan pikiran diatas menjadi gambaran untuk membedakan antara anda dengan yang lainnya.

Bertolak dari pikiran diatas, maka pemikiran yang diungkapkan ini membantu anda mengenali, mengembangkan, dan menyempurnakan karekteristik pribadi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang sungguh efektif yang menjadi panutan orang.

2. KEKUATAN DALAM TUJUAN

Dapatkah anda membayangkan untuk menggerakkan kekuatan kebiasaan pikiran, dimulai anda memikirkan untuk apa anda berpikir dari yang tidak tahu menjadi tahu, maka disitulah anda menggerakkan pikiran dalam mencari kebenaran.

Seperti halnya tahukah anda, saat anda sepenuhnya menyadari di mana anda dan tahu apa yang anda inginkan serta ke mana anda menuju, maka anda akan memahmi bahwa dunia punya kebiasaan menyediakan ruang bagi orang yang mau berpikir. Oleh karena itu di saat manusia mengandalkan orang lain, aku justru mengandalkan kekuatan pikiranku untuk berpikir. Dengan demikian, sungguh manusia sejati adalah yang lantang mengatakan“inilah aku“ Bukan yang mengatakan „Itulah ayahku“

Jadi kekuatan dalam tujuan terletak dari kemampuan kita mengembangkan prinsip untuk mengungkit daya ingat dengan merumuskan impian, kedalam pemikiran menjadi harapan yang di dorong oleh kemauan mewujudkan apa yang kita sebut dengan jati diri.

IMPIAN, membayangkan sesuatu dalam pikiran yang digerakkan oleh visi menggambarkan arah yang hendak dituju dan misi menggambarkan sarana, maka disitulah anda mengembangkan wawasan dan imajinasi yang dapat menggerakkan menjadi satu impian yang dirumuskan kemabli, untuk menjawab „apakah impianku layak dijalani dan mendapatkannya serta apa aku berkomitmen untuk melakukan“

PEMIKIRAN, apa yang terbayangkan saat aku memikirkan rencana 5 tahun mendatang, jelas kulihat bahwa masa depan adalah milikku, oleh karena itu orang-orang bilang hidup kita akan berakhir, tapi kukatakan hidupku baru saja bergulir, disitlah letak kekuatan menggerakkan pemikiran dalam usaha, apakah aku memiliki kemampuan mewujudkan impian kedalam tujuan.

HARAPAN, dilahirkan dari hasil anda berpikir yang terkait dengan berbagai kemungkinan, maka disitu terbentang anda melihat kesempatan di dalam masalah. Tanpa harapan kita belajar pada matahari, ia tidak peduli berapa kali harus terbenam untuk terbit kembali.

Oleh karena itu, dengan harapan kita merasakan yang samar dan mencapai yang mustahil. Dengan harapan kita menantikan sinar matahari setelah hujan, sehingga bagaimana dengan anda, apakah anda memiliki harapan bahwa anda kelak akan hidup sesuai dengan impian-impian anda menjelma menjadi nyata.

KEMAUAN, dimana dengan kemauan yang kuat anda mengembangkan gairah dan anda akan mulai mecari cara-cara untuk mencapainya, hanya memperkuat daya kemauan, seperti ungkapan yang sering diucapkan „ di mana ada kemauan di situ ada jalan“, jadi apa yang kurasakan dalam hati da jiwaku harus menemukan jalan keluar.

JATI DIRI, dengan dorongan kekuatan kemauan yang kuat, maka berpikir haruslah menjadi kebiasaan kedalam keadaanmu yang dipengaruhi oleh caramu mengawali ucapan lisanmu, lintasan hatimu dan beban pikiran dalam menjalani hari-harimu, maka disitu terletak kekuatan membentuk watak, jadi kebiasaan-kebiasaan merupakan dasar kehidupan kita.

Sejalan dengan pokok pikiran diatas, maka dalam merumuskan kekuatan dalam tujuan diperlukan  pemahaman pelaksanaan kedalam prinsip-prinsip yang harus dibangun kedalam pikiran yang mencakup 1) tentukan keinginan anda dengan baik ; 2) tujuan anda mesti realistis dan dapat diwujudkan ; 3) ambisi ; 4) hidupka tujuan anda ; 5) mengambil keputusan ; 6) rumuskan tujuan anda ; 7) menentukan batas waktu ; 8) menyadari sumber daya 9) pelajari berbagai kendala yang tidak dapat di predeksi ; 10) mewujudkan ; 11) kontrol 12) konsisten.

3. KEKUATAN DALAM KEYAKINAN

Mewujudkan kekuatan tujuan didorong oleh kemampuan kita memanfaatkan kebiasaan dalam berpikir, oleh karena itu belajar untuk hidup sedemikian rupa sehingga hasilnya membahagiakan anda, melalui inspirasi impian-impian.

Pikirkan jangan menghitung berapa kali dirimu terjatuh, lalu berusaha bangkit kemabali karena tidak ada gunanya menangisi yang telah berlalu, sehingga bangitkan kekuatan pikiran anda kedalam hidup dengan kekuatan dalam keyakinan dengan begitu anda menemukan dirimu menjalani hidup sesuai dengan inspirasi mimpi.

Kekuatan dalam keyakinan yang digerakkan kebiasaan pikiran kedalam ketaatan dan berpikir positif, maka pemberiannya selaras dengan keadaan kita. Oleh karena itu, Allah menghendaki agar kita terus berjuang mengubah keadaan kita agar rahmat „perubahan“ Nya kemudian mewarnai kehidupan kita. Dengan pemikiran yang kita ungkapkan diatas maka akan tumbuh dan berkembang kekuatan keyakinan kedalam pikiran yang disebut dengan :

Pertama keyakinan kepada Tuhan yang digerakkan oleh ketaatan kedalam apa yang disebut dengan tobat, zuhud, sabar, syukur, takut, rida, harap, tawakal dan cinta.

Kedua, keyakinan kepada diri sendiri yang digerakkan oleh pikiran positif, maka aku percaya pada diriku sendiri dan kemampuanku untuk berhasil. Aku percaya aku bisa dan akan menjalani hidup sesuai dengan impian-impianku. Aku memiliki keyakinan mutlak.

Ketiga, keyakinan kepada orang lain juga digerakkan oleh pikiran postif, maka orang-orang ingin merasa dipercaya dan bisa diandalkan, maka ketika anda memperlakukan mereka seperti itu mereka akan lebih sering mendekati anda dan lebih mempercayai anda.

4. KEKUATAN DALAM JIWA

Kekuatan menggerakkan kemampuan berpikir terletak adanya tiga unsur jiwa yang memiliki sifat yang saling bergantung yang disebut dengan KESADARAN, KECERDESAN dan AKAL.

Dengan ketiga jiwa tersebut kita mampu menempatkan berpikir untuk apa kita hidup, maka dalam kita berpikir kita patuh kepada pesan-pesan Rasullullah SAW seperti :

„Rebutlah lima peluang sebelum terjadi lima perkara : masa mudamu sebelum tiba masa tua, masa sehatmu sebelum tiba masa sakit, masa lapangmu sebelum tiba sebelum tiba masa sibuk, masa kayamu sebelum tiba masa papa dan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu“

„Takkan bergeser kedua manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanyai tentang empat perkara : 1) tentang umurnya, untuk apa dihabiskan, 2) tentang masa mudanya untuk apa dipergunakannya, 3) tentang hartanya dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan, 4) tentang ilmunya apa yang sudah diperbuat dengannya“

Jadi dengan memahami tahapan berpikir tersebut serta dapat menangkap makna dibalik ungkapan pesan-pesan diatas, maka kita dapat memahami untuk mengaktualisasikan sebagai awal kita berpikir dengan menggerakkan KESADARAN artinya dengan kesadaran kita dapat berorientasi meninjau serta merasakan diri sendiri serta menangkap situasi di luar diri kita. Jadi yang kita maksud „kesadaran“ bukan sekedar melek atau terjaga tetapi kemampuan memahami dan merasakan suatu interaksi.

Dengan kesadaran itu kita dapat meletakkan perhatian pada barang sesuatu sehingga dapat mmusatkan kesadaran pada apa-apa itu dan menyadarkannya. Jadi kesadaran yang dipusatkan dapat mempertajam panca indera kita ke satu arah pusat perhatian, yang kita sebut dengan fokus. Kesadaran akan berpusat di otak atas sebelah kanan.

Kesadaran tidak berarti apa-apa dalam berpikir, bila bila tidak dibantu oleh KECERDASAN  karena kesadaran menyadarkan tentang apa-apa, namun kecerdasan melaporkan kepada kita keadaan perkara dan hubungan-hubungannya. Jadi melali kecerdasan kita dapat menangkap fakta dan informasi untuk mengingatkan masalah kita hadapi atau dengan kata lain seberapa besar resiko yang dihadapinya, tapi laporan itu akan menjadi penting bila kita dapat mencari jawaban untuk menghindarkan atau menumpasnya. Kecerdasan akan berpusat di otak atas sebelah kiri.

Kecerdasan menjadi bermakna, bila AKAL menunjukkan untuk mencari jalan untuk memenuhi maksud dan tujuan kita. Dengan akal akan mempersoalkan dimana letaknya bahaya, apakah macam bahaya yang akan dihadapi, apakah akan segera datang atau berlangsungnya tetap sebagai bahaya, bagaimana ia dapat dihindarinya. Kemudian menunjukkan cara-cara penyelesaiannya, disitulah letak pekerjaan akal.

Tidak heran pula muncul dalam kita erpikir untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan tertentu, sehingga lahir ungkapan seperti apakah barang sesuatu masuk diakal atau tidak.

Dengan demikian akal adalah potensi rohaniah yang memiliki pelbagai kesanggupan seperti kemampuan berpikir, menyadari menghayati mengerti dan memahami sehingga kegiatan akal berpusat atau bersumber dari kesanggupan jiwa yang disebut dengan intelegensia. Akal berpusat di otak bawah sadar yang disebut hati.

Kekuatan dalam jiwa yang positip ditentukan oleh TINGKAT KESADARAN yang kita sebut tingkat kesadaran yaitu:

Pertama tingkat kesadaran INDERAWI adalah tingkat kesadaran terendah dalam diri seseorang dimana orang yang demikian sebenarnya telah terjebak pada pola pikir materialistik.

Kedua tingkat kesadran RASIONAL / ILIMIAH adalah tingkat kesadran kedua artinya orang yang telah mempergunakan berbagai khasanah keilmuan atau rasional untuk memahami realitas hidupnya, sehingga dia tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada hasil pengamatan panca ideranya, melainkan membandingkan dengan hasil-hasil pengamatan yang lain.

Pikirannya digerakkan oleh kekuatan dia memahami ajaran yang dianut seperti dia mendalami apa-apa yang tertuang dalam QS. 29 : 43 ; QS. 3 : 190-191 ; QS. 13 : 19 ; QS. 29 : 35 ; QS. 3 : 7 ; QS. 29 : 49 (silahkan membaca)

Ketiga, tingkat kesadran SPIRITUAL adalah kesadaran tingkat ketiga mulai menggeser tumpuan pemahamannya dari rasionalitas dimana dia mulai melihat yang tidak teramati oleh ilmu pengetahuan empirik dan pendekatan rasional menjadi bertumpu pada „Rasa“

Sejalan dengan pikiran tersebut, maka menggunakan mata spritualnya untuk memahami kenyataan alam semesta. Dalamilah apa-apa yang termuat dalam QS. 67 : 3 ; QS. 82 : 7 ; QS. 16 : 12 ; QS. 22 : 46 ; QS. 29 : 63 ; QS. 40 : 67 ;

QS. 67 : 3-4 ; QS. 22 : 46 : QS. 7 : 54 ; QS. 16 : 12 ; QS. 2 : 255 ; QS. 6 : 75 ; QS. 59 : 23 ; QS. 29 : 63 ; QS. 12 : 105 ; QS. 4 : 5 ; QS. 28 : 14 (gerakkan kebiasaan pikiran anda dengan 7 M : Membaca, Menterjemahkan, Meneliti, Mengkaji, Menghayati, Memahami, Mengamalkan)

Keempat tingkat kesadaran TAUHID inilah tingkat kesadaran yang paling tinggi yang dicirikan oleh menyatukan segala kepahaman menjadi tauhidullah alias mengesakan Allah semata. Kesadaran tingkat inilah yang bakal melahirkan kepasrahan yang mendalam kepada Allah Swt. Tingkat tertinggi di dalam agama Islam yang disebut muslimun.

Kesadaran Tauhid dimulai sejalan dengan kekuatan pikiran yang digerakkan oleh bahwa kemana pun kita menghadap selalu ketemu dengan Allah. Sejalan dengan pikiran diatas, maka simaklah apa-apa yang terungkap dalam QS.2 : 115 ; QS. 2 : 255 ; QS. 26 : 28 ; QS. 4 : 126 ; QS. 17 : 60 ; QS. 17 : 60 ; QS. 65 : 12 ; QS. 2 : 186 ; QS. 55 : 29 ; QS. 43 : 11 ; QS. 21 : 22 ; QS. 13 : 16 ;

Kekuatan kesadaran tingkat empat hanya dapat dicapai melalui kedalam kita dalam tingkat kesadran tiga, sehingga apa-apa yang terungkap dalam surat dan ayat diatas menjadikan keinginan kedalam kebiasaan berpikir dalam usaha yang tidak pernah selesai.

5. KEKUATAN DALAM KONSENTRASI

Kekuatan dalam konsentrasi terletak dari kebiasaan dalam berpikir yang harus dibangun secara konsisten, oleh karena itu lepaskan pikiran masa lalu dan atau masa depan, jangan pikirkan kemenangan dan atau kalah, tapi pusatkan pikiran melakukan yang terbaik dalam mewujudkan tujuan.

Yang menjadi masalah pada usaha-usaha untuk membangun kekuatan dalam konsentrasi terletak pada kebiasaan pikiran yang sangat dipengaruhi oleh tuntutan atas pemenuhan kebutuhan yang disebut dengan :

Kebutuhan psikologis artinya dalam pikiran dipengaruhi oleh keinginan atas kelagsungan hidup seperti makan, air, udara tidur dsb. ; Kebutuhan emosional artinya kita lahir, dibesarkan membutuhkan kasih sayang menjadi dewasa kita membutuhkan cinta ; Kebutuhan psikologis artinya kebutuhan yang terkait dengan hubungan dalam kaitan persoalan pribadi dalam hidup ; Kebutuhan mental artinya terkait dengan pertumbuhan, pencapaian dan kemajuan ; Kebutuhan spritual artinya memahami yang terkait atas pemberian-Nya selaras dengan keadaan kita, oleh karena itu Allah menghendaki agar kita terus berjuang mengubah kedaan kita agar rahmat perubahn-Nya kemudian mewarnai kehidupan kita.

Dengan mendalami makna yang terungkap pada faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi konsentrasi, oleh karena itu ungkitkan kebiasaan berpikir untuk selalu ingat mengevaluasi pribadi mengnai konsentrasi anda sehingga faktor yang mempengaruhi dapat dinilai agar anda dapat menetapkan posisi kekuatan dalam konsentrasi.

6. KEKUATAN DALAM CINTA

Kekuatan kebiasaan pikiran menjadi penggerak dari kekuatan dalam cinta artinya penggerak kehidupan, oleh karena itu cinta adalah cahaya.

Barang siapa keilangan cintanya, maka keberadaannya bagaikan orang yang berada di dalam lautan kegelapan. Cinta adalah obat penawar Barang siapa hatinya kosong dari cinta niscaya segala macam penyakit akan bersarang di dalamnya. Cinta adalah kenikmatan. Barang siapa tidak dapat meraihnya, maka kehidupannya akan senantiasa berada dalam kegundahan dan penderitaan. Cinta adalah jiwa keimanan, kedudukan dan keadaan semua amalan. Manakala semuanya itu kosong dari cinta, maka kedudukannya sama dengan tubuh yang tidak ada ruhnya.

Bertolak dari pikiran diatas, kita membayangkan ungkapan seperti „Luruskan cintamu pada keikhlasan memegang janji, memandang kebaikan, bukan mengharapkan kekayaan tapi pengorbanan cinta untukmu“. Oleh karena itu, kita memikirkan hal-hal yang terkait dengan memaafkan, mencintai dan memberi sehingga kita mampu menangkap dalam pikiran kedalam posisi pemahaman kita  mengenai cinta seperti yang kita ungkapkan dibawah ini :

  • Cinta seorang hamba kepada Allah :

Memang, betapa mudahnya mlakukan pengakuan karena pengakuan dilakukan hanya dengan mulut, namun betapa sulit pembuktiannya.

Cinta itu tak ubahnya bagaikan sebuah pohon yang baik; akarnya menghujam dengan kokohnya ke dalam bumi dan cangnya menjulang tinggi ke langit sedangkan buahnya terasa di dalam kalbu dan anggota tubh lainnya, karena ada buah brarti ada pohonnya dan ada asap berarti ada apinya. Pertandanya cukup banyak antara lain :

1) Kematian merupakan janji pertama untuk perjumpaan dengan Allah. Akan tetapi hal ini bukan berarti bahwa seseorang hamba mengingkan kematian saat itu juga dan mengharapkan serta mendoakan untuk dirinya agar cepat mati, melainkan apabila tanda-tanda kematian mendatangi seseorang hamba yang shalih dia akan menyambutnya dengan senang hati karena kematian merupakan jalan yang akan segera mempertemukan dengan Allah dan pahala serta kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah untuknya.

2) Kesenangan hamba yang bersangkutan adalah bershalawat, bermunajat kepada Allah da membaca KitabNya.

3) Hamba yang bersangkutan sabar terhadap semua hal yang tidak disukai. Sabar adalah kedudukan yang paling kokoh dalam menempuh jalan meraih cinta yang harus dimiliki oleh orangorang yang jatuh cinta.

4) Hamba yang bersangkutan tidak mmprioritaskan sesuatu pun di antara hal-hal  yang dicintainya lebih dari kecintaannya kepada Allah dan dia akan lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih daripada selain keduanya.

5) Hamba yang bersangkutan menggebu-gebu kesukaannya dalam berdzikir kepada Allah : lisannya tidak pernah berhenti  dari menyebut-Nya dan kalbunya tidak pernah kosong dari mengingat-Nya.

6) Pecinta yang benar apabila menyebut nama Allah dalam kesedirian, kalbunya bergetar dan air matanya berlinangan karena takut kepada Allah.

7) Cemburu karena Allah. Oleh karena itu, dia akan marah karena Allah apabila melihat hal-hal yang diharamkan oleh-Nya dilanggar oleh mereka yang durhaka dan hak-hak-Nya dilecehkan oleh mereka yang meremehkannya.

8) Mencintai kalam Allah. Apabila Anda hendak mengetahui kecintaan yang ada dalam kalbu anda kepada Allah dan juga yang ada dalam kalbu orang lain, maka perhatikanlahkecintaan dalam anda dalam Al-Quran, karena sesungguhnya sudah dimaklumi bahwa barang siapa yang mencintai sang kekasih, maka sesuatu yang paling dicintainya ialah kalam dan pembicaraan kekasihnya.

9) Dia merasa menyesal bila ada amal ketaatan atau dzikir yang dilewatkannya.

10). Mengkhususkan hak kekasihnya dalam semua amalannya dan dia memandang amalannya bukan sebagai sesuatu yang berarti.

  • Cinta hamba kepada semua makhluk :

Dengan landasan mencintai Allah memberikan kekuatan untuk menumbuh kembangkan cintanya kepada manusia dan ciptaan yang lain, sehingga anda merasakan hidup bahagia . Cinta memberi anda energi dan kekuatan luar biasa.

Pahamilah bahwa cinta seseorang tak dapat diuraikan oleh orang lain. Hanya yang bercinta itu sendiri yang dapat menguraikannya dan menganalisanya

  • Cinta hamba kepada diri sendiri :

Potensi yang anda miliki adalah kekuatan mengungkit berpikir karena hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri, oleh karna itu belajarlah anda untuk mengenal diri anda sendiri.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka hargai diri sendiri disitu terletak satu kekuatan untuk memahami pikiran seperti jika anda memiliki pendapat maka milikilah pula tekad yang kuat dan jangan mengulang-ulang pendapat yang merusak.

Oleh karena itu, cinta itu ialah perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas paham, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah akan didapati orang yang putus asa, sesat lemah hati, kecil perasaan, bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan diri sendiri.

  • Cinta hamba kepda orangtua :

Ada ungkapan seperti cinta anak sepanjang galah dan cinta orangtua kepada anak sepanjang jalan. Oleh karena itu, pikirkan baik-baik bahwa kehidupan adalah manis dan penuh kebahagian bagi mereka yang memliki orangtua yang dicintai dan sebaliknya dicintai dan setia kepadanya.

Belajarlah dari apa yang diungkapkan bahwa „anak shaleh yang mencintai ibu- bapak  dalam QS. 18 : 81 „Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya  dari ananya itu da lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya)”

  • Cinta hamba kepada keluarga :

Dari keluarga itu lahirlah naluri keibuan, sebuah perasaan “paksaan” yang diletakkan oleh Allah dalam hati setiap ibu. Di sana juga ada perasaan kebapakan dan perasaan lain berupa kasih sayang anak ayah dan ibunya.

Sejalan dengan pikiran diatas, kiat menuju keharmonisan hubungan keluarga yang selanjutnya adalah kasih sayang. Kiat ini merupakan inti hubungan keluarga sesuai dengan apa yang diinginkan dan diridhai Allah.

Dengan demikian hubungan keluarga harus bertumpu di atas prinsip ar-rahmah (kasih sayang)  baik itu antara suami isteri, ayah dan anak, anak dan orang tua, kemenakan dan paman atau antara kemenakan dan bibi. Ada kasih sayang di antara kita.

  • Cinta hamba kepada berpikir, belajar dan bekerja :

Kelangsungan perjalanan hidup sangat ditentukan kemampuan kita untuk terus berpikir dalam kelangsungan hidup diperlukan adanya keinginan untuk terus bekerja dan belajar seumur hidup.

Apapun yang kita lakukan dalam setiap kerja harus memasang niat. Setiap orang akan mencapai apa yang dinikmatinya. Kalau hijrahnya untuk kepentingan dunia, ia Cuma akan memperoleh itu.

Oleh karena itu bekerja untuk duniamu, seolah-olah enkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi.

Belajar tanpa berpikir adalah membuang energi percuma, berpikir tanpa belajar itu berbahaya, oleh karena itu orang tidak pernah terlalu tua untuk belajar. Orang tidak pernah terlambat untuk belajar atau memperbaiki sesuatu.

  • Cinta hamba kepada orang lain

Jika seseorang memiliki kepribadian mencintai orang lain, maka dalam kehidupan ini tidak akan bisa hidup seorang diri, oleh karena itu kebutuhan berbagi kebahagian.

Jadi cinta hamba kepada orang lain bayangkan seperti emas, sehingga memberi berarti menerima dan orang yang suka melepaskan dirinya akan memperoleh dirinya sendiri sebagai satu kebiasaan dalam bersikap dan berperilaku untuk bisa menerima orang lain.

7. KEKUATAN DALAM KEBERANIAN

Kekuatan dalam keberanian bukan berarti melalaikan bahaya secara membuta, tetapi melihat bahaya dan menaklukkannya, maka disitu terletak keberanian dalam mengambil resiko.

Oleh karena itu, seorang yang berani juga penuh kepercayaan pada dirinya sendiri dalam bersikap dan berperilaku sehingga dalam mengungkapkan pikirannya yang terkait dalam kesiapan menyadari kesalahan dan siap untuk mulai lagi dalam melangkah.

Jadi kekuatan dalam keberanian itu juga meletakkan landasan dalam pikiran bahwa keberanian tanpa perhitungan adalah kekeliuran yang disengaja, sehingga dalam kehidupan ini setiap orang harus berani tapi juga harus berani karena benar.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka perlu kita pahami bahwa tanpa keberanian semua usaha tak akan berhasil, terlalu berani dan tanpa perhitungan berbahaya.

8. KEKUATAN DALAM KERJA SAMA

Kita harus bisa membayangkan untuk mengangkat mimpi yang lebih luas bukan sekedar dari kebiasaan pikiran yang terbatas yang disebabkan tidak memahami betapa pentingnya dengan kekuatan dalam kerja sama membuat impian menjadi kenyataan.

Oleh karena itu, kembangkan kebiasaan dalam pikiran untuk mewujudkan peran kerja sama yang memberikan daya dorong dalam pemahaman anda betapa memberikan manfaat yang mencakup : 1) dengan tim meningkatkan daya kemauan anda menjadi lebih baik ; 2) mampu meningkatkan nilai tambah bagi sesama ; 3) membuka ruang kemampuan anda untuk melipatkan aktivitas anda ; 4) mendorong pemain peran dalam tim dalam meningkatkan kemampuan mereka terbaik ; 5) akan memberikan waktu dalam tim waktu yang lebih banyak ; 6) membangun kekuatan dalam kebersamaan ; 7) dengan tim dapat mendorong mwujudkan kekuatan impian yang lebih luas ; 8) dengan tim mendorong keberhasilan untuk semua anggota.

Yang menjadi masalah kita adalah membangun tim yang benar-benar mampu kerja, bukan sekedar mengumpulkan orang dan membagi tugas, tapi adalah kemampuan menetapkan pemain peran secara jelas, yang mencakup orang yang mampu mengembangkan, gagasan, memberi arah dan menemukan hal-hal baru ; orang yang mampu menghitung kebutuhan tim, merencanakan strategi kerja, menyusun jadwal ; orang yang ahli memecahkan masalah, mengelola sarana / sumber daya, menyebarkan gagasan, melakukan negosiasi ; orang yang mau kerja menghasilkan output, mengkoordinir dan memelihara tim ; orang yang mampu membuat catatan, mengaudit dan mengvaluasi kemajuan tim.

Dengan membangun tim serta peran secara jelas mendorong kebiasaan dalam pikiran agar masalah manajemen yang terkait dengan kepemimpinan, dampak dari peran yang dimiliki pemimpin tim, pelatihan tim, dampak big tim, status tunggal, otoritas dan tanggung jawab manajemen, bekerja berdasarkan matriks.

9. KEKUATAN DALAM KEPUTUSAN

Kekuatan dalam keputusan merupakan langkah yang menentukan dari proses mengambil keputusan sebagai langkah kebijakan yang dipilih. Dengan pilihan keputusan itu berarti menunjukkan kekuatan keputusan yang terkait dengan hal-hal kemana kita akan pergi, apa yang ingin kita lakukan, apa yang mampu mengungkit kekuatan pikiran dan pada masa kedepan kita akan menjadi apa.

Bertitik tolak dari kebijakan kekuatan dalam keputusan diatas, maka perlu kita rumuskan prinsip-prinsip sebagai kekuatan dalam menjalankan keputusan. Dalam hal ini perlu kita tumbuh kembangkan karena setiap keputusan terdapat hal-hal yang tidak dapat di duga dan di predeksi sebelumnya, oleh karena itu perlu kita tentukan prinsip-prinsip yang dapat menuntun sikap dan perilaku dalam kebiasaan pikiran yang kita sebut dengan prinsip :

Pertama,  tidak ada gunanya menangisi yang telah berlalu menjadi kecemasan dalam frustrasi :

Keluarlah dari kecemasan agar tidak menimbulkan frustrasi yag berdampak melemahkan kekuatan pikiran, oleh karena itu mengingat-ingat, mengenang, meratapi kejadian-kejadian tidak menyenangkan di masa lalu merupakan sikap bodoh dan kurang waras. Sikap tersebut mematikan tekad serta dapat menghancurkan kehidupan yang sedang dijalani.

Bagi orang yang memiliki unsur jiwa sebagai alat pikir dalam kesadaran, kecerdasan dan akal, berkas masa lalu harus dilipat dan dilupakan. Ia harus ditutup rapat dan iikat kuat tanpa perlu dimunculkan kembali dalam ingatan. Ia telah berlalu dan berakhir. Kesedihan dan kecemasan tidak akan bisa mengembalikannya. Kerisauan dan frustrasi tidak akan bisa memperbaikinya. Duka tidak akan bisa meluruskannya.

Kedua, harimu adalah hari saat ini sebagai kekuatan inspirasi :

Jika anda berada di pagi hari, jangan menantikan datangnya ore. An hidup hari ini. Bukan kemarin yang telah pergi dengan segala kebaikan dan keburukannya. Bkan pula esok yang belum tiba. Hari anda adalah hari ini. Uia anda hanya satu hari. Seolah-olah anda lahir dan mati pada hari yang sama.

Dengan demikian, hidup anda tidak terpuruk di antara bayangan serta duka masa lalu dan ketakutan akan masa depan. Fokuskan perhatian, kreasi dan upaya keras pada hari ini. Pada hari ini anda harus mempersembahkan shalat yang khusuk membaca Al-Quran dengan perenungan, zikir penuh kehadiran hati, sikap proporsional dalam segala urusan, akhlak yang baik, rida menerima semua ketetapan, memerhatikan penampilan serta manfaat bagi orang lain.

Inilah satu kekuatan pikiran dengan unsur jiwa yang dapat mengungkapkan kedalam hati untuk mengungkit dan mendorong kekuatan isnspirasi untuk membuat keputusan yang kuat. Kekuatan inspirasi inilah yang dapat mengungkapkan bahwa harimu adalah harimu saat ini, wahai manusia dalam kamus bahagia bagi yang ingin hidup indah dan mulia.

Ketiga, lupakan masa depan sebelum ia datang kedalam ketakutan :

Esok yang masih tiada belum berwujud, belum memiliki rupa, rasa dan warna. Mengapa kita sibuk dengannya, mengkhawatirkan bencananya, pikiran memperhatikan berbagai kejadian, serta mencemaskan musibahnya ? Padahal kita sendiri tidak mengetahui apakah ia akan menimpa kita atau tidak. Bisa jadi ia malah berupa kebahagian dan sesuatu yang menyenangkan. Yang jelas, ia masih gelap dan tersembunyi Ia belum terwujud ke dunia.

Kita tidak boleh menyeberangi jembatan untuk mendatanginya. Siapa tahu kita telah berhenti sebelum sampai ke jembatan tersebut. Atau bisa pula jembatan tersebut roboh sebelm kita sampai. Atau mungkin saja kita melintasi jembatan dengan aman dan selamat.

10. PENUTUP

Dalam jiwa manusia terdapat satu kekuatan yang disebut dengan KEMAUAN, maka dengan kemauan pula menumbuhkan kebiasaan dalam kekuatan kepribadian sebagai suatu kebutuhan dalam menatap masa depan. Jadi penguatan kemauan memberikan arah penguasaan diri sendiri dengan memperkuat, memperkeras,, menumbuhkan, menyegarkan, menghidupkan.

Bahwa penguasaan diri sendiri berarti kebahagian ; berarti kemerdekaan ; berarti hidup secara positif. Untuk kita pikirkan dalam rangka untuk mengungkit tiga hal diatas dalam kekuatan kebiasaan pikiran yang mencakup:

  • Kekuatan dalam tujuan
  • Kekuatan dalam keyakinan
  • Kekuatan dalam jiwa
  • Kekuatan dalam konsentrasi
  • Kekuatan dalam cinta
  • Kekuatan dalam keberanian
  • Kekuatan dalam kerja sama
  • Kekuatan keputusan

Dengan mengungkit kedelapan kekuatan diatas, maka kebiasaan menguasai kebiasaan pikiran diatas menjadi gambaran untuk membedakan antara anda dengan yang lainnya.

Bertolak dari pikiran diatas, maka pemikiran yang diungkapkan ini membantu anda mengenali, mengembangkan, dan menyempurnakan karekteristik pribadi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang sungguh efektif yang menjadi panutan orang.

Renungkan kembali dengan mengungkit kebiasaan pikiran kedalam delepan kekuatan yang kita ungkapkan dalam tulisan ini sebagai kebutuhan untuk memperkuat daya kemauan dan kebiasaan menjadi kekuatan membentuk watak sebagai gambaran kepribadian sehingga kebiasaan-kebiasaan merupakan asar kehidupan kita.

Dengan pemikiran yang kita bentangkan disini, mengingatkan kepada ungkapan seperti „Keadaanmu dipengaruhi oleh caramu mengawali ucapan lisanmu, lintasan hatimu dan beban pikiranmu dalam menjalani hari-harimu“

 

Read Full Post »

KEPEMIMPINAN MENDORONG ANDA BERUBAH DAN MAU MELAKUKANNYA

1. PENDAHULUAN

Peran kepemimpinan mendorong setiap orang yang berada di sekelingnya bersedia berubah tidak lain agar dari yang bersangkutan mendapatkan apa yang dinginkannya dan oleh karena itu tidak mungkin perubahan tersebut tanpa berencana dalam mewujudkan apa yang kita sebut lebih bahagia, lebih bermanfaat dan lebih memuaskan.

Pemikiran perubahan bertolak dari kebiasaan yang di dorong oleh keinginan yang dituangkan kedalam pemikiran perencanaan jangka panjang yang harus anda pikirkan sebelumnya.

Yang menjadi permasalahan bagi anda disatu sisi anda memiliki kemampuan membuat rencana untuk berubah, tetapi disisi lain anda juga harus memiliki daya kemuan yang kuat untuk melaksanakannya.

Disinilah letak peran kepemimpinan untuk mempengaruhi yang bersangkutan agar anda siap untuk berubah dan berkeinginan untuk melakukannya. Untuk mendorong pikiran tersebut diperlukan suatu rencana bagaimana mereka dapat berubah tanpa tuntunan yang perlu disampaikan.

Tuntunan rencana perubahan untuk membangun pikiran menjadi berkeinginan untuk berubah dituangkan dalam pikiran yang terkait dengan apa yang kita sebut 1) bagaimana mengubah kepercayaan dan nilai seseorang ; 2) bagaimana mengubah keadaan emosi seseorang ; 3) prinsip-prinsip keperibadian ; 4) bagaimana mengubah sikap dan perilaku seseorang.

Sebaliknya tuntunan untuk melaksanakan rencana menjadi daya kemauan yang kuat dituangkan dalam pikiran yang terkait dengan apa yang kita sebut dengan 1) ketertarikan ; 2) bermanfaat ; 3) terkendali ; 4) bersaing ; 5) memenangkan.

Jadi dari pokok pikiran yang diungkapkan diatas menjadi pusat perhatian kepemimpinan untuk mendorong setiap orang yang berada dalam lingkungan agar ada kebiasaan bagi yang bersangkutan tergerak untuk menerima kebutuhan atas perubahan disatu sisi dan disisi lain memiliki daya tarik bagi yang bersangkutan untuk menjalankan perubahan itu sendiri, maka disitulah terletak keberhasilan peran kepemimpinan menjadi pemimpin sejati yang selalu memikirkan keberhasilan untuk orang lain.

Oleh karena itu, apa yang kita pikirkan bahwa kita tidak mungkin mengubah masa lalu kita, tetapi kita bisa mengubah masa depan kita. Kita tidak mungkin mengendalikan orang lain, tetapi kita bisa mengendalikan diri sendiri.

2. MENUNTUN RENCANA PERUBAHAN YANG BERENCANA

Tuntunan rencana perubahan untuk membangun pikiran menjadi berkeinginan untuk berubah dituangkan dalam pikiran yang terkait dengan apa yang kita sebut 1) bagaimana mengubah kepercayaan dan nilai seseorang ; 2) bagaimana mengubah keadaan emosi seseorang ; 3) prinsip-prinsip keperibadian ; 4) bagaimana mengubah sikap dan perilaku seseorang

Bertolak dari empat hal diatas, maka kepemimpinan yang ngin mendorong perlunya perubahan, menuntut pemahaman yang mendalam mengenai pengetahuan pengalaman yang terkait dengan psikologis agar dari orang yang berkemauan untuk berubah.

  • Bagaimana mengubah kepercayaan dan nilai seseorang :

Pengetahuan pengelaman dapat kita pelajari dari para penulis yang berkaitan dengan pengetahuan psikologis, yang menjadi masalah kita, adakah kemauan bagi anda untuk meningkatkan wawasan dan imajinatif dalam rangka kemauan anda untuk mendorong orang disekitar anda untuk menyesuaikan dengan tuntutan perubahan.

Oleh karena itu diperlukan kemampuan anda untuk mengungkapkan kekuatan kebiasaan dalam pikiran dalam rangka seberapa jauh anda mampu menuntun mereka memasuki perubahan.

Sehubungan dengan pokok pikiran diatas, yang perlu anda dalami  yang terkait dengan bagaimana mengubah kepercayaan dan nilai seseorang yang akan anda tuntun percaya atas kebutuhan perubahan itu sendiri.

Dalam hal ini, diperlukan atas kemampuan anda untuk mampu menjelaskan kebiasaan pikiran yang terkait dengan :

1) Mengungkapkan jalan pikiran betapa penting perubahan itu bagi yang bersangkutan ; 2) Memngungkap daya ingat kedalam pikiran secara jelas hal-hal mengenai kepercayaan dan nilai ; 3) mengungkapkan agar yang bersangkutan menemukan jati dirinya dalam keterkaitan membangun akhlak dan beretika ; 4) Mendorong untuk membangkitkan daya kemauan  dalam menggugah kesetiaan seseoprang ; 5) Mendorong menghilangkan prasangka dalam diri seseorang ; 6) Menggugah daya kemauan untuk meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga ; 7) Memberi daya dorong  diperlukan kebutuhan atas keseimbang hidup.

  • Bagaimana mengubah keadaan emosi seseorang :

Dari pengalaman mengajarkan kepada kita bahwa bagaimana mengubah keadaan emosi sesorang, terletak pada daya kemauan seseorang untuk berubah, oleh karena itu kebiasaan untuk meningkatkan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial dan intelektual menjadi pendorong mengubah keadaan emosi seseorang.

Terkait dengan pemikiran diatas, maka perlu didorong daya kemauan yang bersangkutan untuk memikirkan dalam kebiasaan pikirannya menuju perubahan atas emosi yang menjadi penghambat untuk memulai memikirkan. Oleh karena itu perlu digerakan pikiran yang bersangkutan kedalam apa yang kita ungkapkan dengan 1) Mendorong perubahan kebiasaan emosinya lebih terarah dengan cepat ; 2) Mendorong agar yang bersangkutan menemukan jati dirinya ; 3) Mendorong perubahan perilaku yang berdampak mengganggu pikirannya ; 4) Mengungkapkan pengalaman yang mampu orang yang bersangkutan mendalami sesuatu yang sederhana dan membangun daya kemauannya untuk menjadi keinginan dalam pikiran.

  • Menjadi adanya keinginan kedalam kepribadian

Dengan mengungkapkan kebiasaan pikiran yang mampu mendorong untuk menemukan satu pikiran yang mampu mengungkit kebiasaan dalam pikiran dengan mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan prinsip-prinsip psikologis  yang dapat mengubah jalan pikirannya.

Dengan bertolak dari pikiran diatas, maka mengungkapkan pengetahuan pengalaman mampu memberikan daya dorong yang bersangkutan memahami kembali yang terkait dengan arah kepribadian, sifat dasar dan karekter, sehingga ia mampu untuk melihat dari pikirannya sehingga membangun daya kemauan yang kuat untuk menyadari hal-hal seperti angkuh, menjengkelkan, egois, malas dan sebagainya. Dengan memahami keinginan tahuannya mendorong pula baginya berbagi pengalaman dengan yang lain.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka dalam menuangkan pemikiran tersebut kedalam pemikiran yang mampu  mendorong kedalam menjadi adanya keinginan kedalam kepribadian, oleh karena itu, diperlukan pemikiran – pemikiran yang mendalam berkaitan dengan 1) Memiliki keyakinan untuk mendorong menemukan kepribadian ; 2) Menuntun perubahan pikiran dan menghentikan perilaku yang kurang baik ; 3) Menuntun perubahan sikapnya lebih tegas ; 4) Menuntun perubahan kebiasaan masa bodoh dan mendorong memiliki optimisme dan ambisius ; 5) Menuntun kebiasan bergosip ; 6) Membuat mereka lebih terbuka dan ekspresif ; 7) Mengubah perilaku menyendiri mnjadi aktif bersoialisasi ; 8) Mengubah perilaku yang mementingkan diri sendiri ; 9) Membantu agar mereka merasa tidak terlalu bersalah mengenai sesuatu.

  • Bagaimana mengubah sikap dan perilaku seseorang.

Dengan memanfaatkan kekuatan psikologi untuk menghilangkan sikap negatif mengenai segala hal dan menghapuskan perilaku yang tidak dinginkan yang dimiliki seseorang. Oleh karena itu kebutuhan untuk mendorong setiap orang dalam usaha mengubah sikap dan perilaku sangat ditentukan daya kemauan yang kuat untuk mendukung keinginan kedalam pikiran.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka dalam usaha merubah kebiasaan dalam pikiran, diperlukan kekuatan kebiasaan untuk mendorong orang yang ingin menyesuaikan diri kedalam perubahan kedalam hal-hal pemikiran yang terkait dengan 1) Menanamkan rasa tanggung jawab yang tinggi ; 2) Menunjukan sisi yang sangat mengagumkan dalam diri seseorang ; 3) Membuat seseorang lebih hormat ; 4) Membuat seseorang lebih mudah meminta maaf ; 5) Membuat seseorang lebih tertarik pada sesuatu ; 6) Menghentikan perilaku pasig agresif seseorang ; 7) Mengubah seseorang yang selalu terlambat dan suka mengomel.

Dengan mendalami dan mampu mengungkapkan hal-hal yang disebut diatas menjadi satu kekuatan pikiran kedalam kebiasaan untuk melakukan bagaimana mengubah sikap dan perilaku seseorang berjalan dengan baik dan saling membutuhkan berbagi pengetahuan pengalaman.

3. MENUNTUN  DALAM MELAKSANAKAN PERUBAHAN

Sebaliknya tuntunan untuk melaksanakan rencana menjadi daya kemauan yang kuat dituangkan dalam pikiran yang terkait dengan apa yang kita sebut dengan 1) ketertarikan ; 2) bermanfaat ; 3) terkendali ; 4) bersaing ; 5) memenangkan.

Yang menjadi masalah kita dengan seperangkat pengetahuan psikologis yang dapat kita temui dan dibaca agar kita dapat mendalami dan diaktualisasikan sesuai tujuan yang hendak kita capai sebagai kekuatan penggerak kita berpikir.

  • Ketertarikan

Kebiasaan untuk mengungkapkan pikiran yang terarah, terletak dari kebiasaan anda dalam bersikap dan berperilaku, oleh karena itu, cobalah anda untuk mendalami dan mengaktualisasikan pikiran anda kepada siapapun.

Pertama, sejalan dengan usaha kita untuk menggerakkan pikiran, maka kebiasaan yang kita ungkapkan dibawah menjadi kekuatan untuk mendorong pikiran anda yang terkait dengan pemahaman anda mengenai 1) hukum pergaulan ; 2) sering memperlihatkan diri ; 3) saling menyukai ; 4) persamaan ; 5) cara menarik perhatian ; 6) menyesuaikan diri ; 7) biarkan dia membantu anda ; 8) tunjukkan sebagai manusia biasa ; 9) bersikap posiif.

Dengan mngungkapkan pikiran diatas, jadikanlah kekuatan penggerak pikiran dengan hal-hal yang kita sebut diatas menjadi kekuatan kebiasaan anda berpikir dalam mewujudkan apa yang terpkirkan dalam usaha agar siapa pun menyukai anda setiap saat, inilah yang kita sebut dengan ketertarikan.

Kedua, dengan kekuatan kebiasaan pikiran diatas, mendorong agar siapa pun memandang anda sangat menarik, maka kuatkan mampukah anda berusaha meningkatkan kebiasaan pikiran dalam 1) kondisi emosi yang memuncak ; 2) gaya penampilan diri anda ; 3) tatapan muka ; 4) hukum berdedaan dan pergaulan 5) harga diri dan daya tarik ; saling menyukai.

Dengan mendalami apa-apa yang kita ungkapkan diatas haruslah menjadi kebiasaan anda untuk mengungkit menjadi daya dorong untuk mendalaminya.

Ketiga, bertolak dari kemampuan yang kita tingkatkan dari pemahaman diatas diharapkan menjadi kekuatan pikiran anda kedalam pikiran orang lain terhadap wujud yang diharapkan dalam pikiran mereka menjadi kesan pertama yang mengagumkan.

Keempat, dari usaha pemikiran yang kita ungkapkan sebelumnya agar meraih keuntungan seketika dalam setiap hubungan, itu berarti apa yang kita pikirkan diatas nenberikan daya dorong bagi orang lain yang terkait dengan reaksi atas 1) kehadiran ; 2) persfektif  ; 3) api cinta ; 4) cara membuat dia nyaman dengan dirinya.

Jadi dengan mendalami apa yang kita pikirkan diatas diharapkan menjadi penuntun dalam kebiasaan berpikir dan berperilaku.

Kelima, dengan mendalami kebiasaan pikiran diatas, mampu menjadi gaya kekuatan agar siapun memandang anda yang memiliki karekter dalam kepribadian yang efektif.

Keenam, wujud akhir dari kebiasaan pikiran tersebut diatas dapat menumbuh kembangkan sikap dan perilaku agar tampil tenang, percaya diri dan terkendali dalam situasi apa pun.

  • Bermanfaat

Sejalan dengan kemampuan anda untuk melaksanakan perubahan, maka yang pertama terungkit dalam kebiasaan pikiran adalah membuat hidup berjalan sesuai dengan keinginan yang di dukung oleh kekuatan niat dalam rangka apapun yang kita pikirkan adalah bermanfaat segalanya.

Oleh karena itu, bangkitkan daya kemauan yang kuat yang sejalan dengan kepribadian anda sehingga tidak lagi ditertawakan, ditipu, dimanipulasi, dibohongi atau dimanfaatkan, maka pikirkan kebiasaan pikiran dibawah ini :

Pertama, belajar dan tingkatkan kebiasaan dalam pikiran untuk mendalami dan mengetahui apakah seseorang adalah teman sejati. Oleh karena itu renungkan kembali hal-hal yang terkait 1) perhatian; 2) kesetiaan; 3) kebanggaan ; 4) kejujuran ; 5) penghargaan ; 6) pengorbanan.

Pelajarilah keenam hal diatas kedalam kebiasaan pikiran anda untuk menilai hubungan anda kedalam kebutuhan yang berkelanjutan.

Kedua, gerakkan pikiran untuk mendalami cara pandang orang lain, apakah yang dibicarakan membuat anda memliki keyakinan bahwa segala yang diutarakan mnimbulkan kesan yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga menumbuh keinginantahuan, benarkah yang dia ceritakan.

Ketiga, hindarilah kebiasaan dalam pikiran untuk menyalah gunakan pemahaman atas faktor rasa bersalah, intimidasi, pemancingan ego, rasa takut, rasa ingin tahu, hasrat kita untuk disukai dan cinta. Dengan kebiasaan pikiran itu berati ada kekuatan daya pemikiran untuk mendalami cara mengetahui bahwa seseorang sedang berusaha memanipulasi anda.

Keempat, gerakkan kebiasaan pikiran dalam keinginantahuan yang terkait dengan cara mengetahui bahwa seseorang sedang berpikir negatif dalam situasi apa pun.

Kelima, gerakkan kebiasaan pikiran dalam keingintuahuan secara cepat yang terkait dengan cara mengetahui pikiran orang. Dengan kebiasaan itu anda mampu berbuat sesuatu dalam mengungkapkan apa yang disembunyikannya.

Keenam, gerakkan kebiasaan pikiran dalam mengungkit daya ingatan agar anda mamu menangkap jalan pikiran yang bersangkutan.

  • Terkendali

Sejalan dengan usaha peningkatan kemampuan memahami agar setiap situasi yang dihadapi terkendali dan agar siapun melakukan apa pun bergantung pada kemampuan kita mempengaruhi sikap, kepercayaan dan pandangan orang lain, oleh karena itu kesiapan dengan kebiasaan pikiran yang kuat dapat menuntun apa yang dipikirkan.

Pertama, kesiapan berpikir kedalam segera bertindak dalam situasi apa pun sehingga perlu dipahami segala sesuatu yang terkait dengan 1)  batasi pilihan ; 2) berikan batasan waktu ; 3) gunakan hukum inertia (hukum bergerak dan tetap) ; 4) hukum harapan ; 5) memproses informasi ; 6) insentif tambahan.

Kedua, bangun kekuatan kebiasaan pikiran yang mampu mendorong agar siapa pun mengikuti saran anda, oleh karena itu pahamilah kekuatan tiga faktor yang dapat berpengaruh yang disebut 1) emosi ; 2) strategi ; 3)  konsekuensi.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka pelajari secara mendalam faktor psikologis lain yang kita sebut dengan 1) kecenderungan orang merespon dengan senang hati ; 2) tunjukkan bahwa cara berpikir baru itu sangat konsisten dengan siapa dirinya ; 3) tak seorang pun mau mendengarkan saran dan seseorang yang sok tahu ; 4) ingatlah bahwa antusiasme mudah menular.

Ketiga, bangun kebiasaan pikiran dalam sikap agar siapa pun menepati janjinya dengan mendalami teknik psikologis yang mendorong untuk memahami pentingnya membangunkebiasaan pikiran yang konsisten.

Oleh karena itu bangun kebiasaan pikiran yang terkait dengan 1) mendorong agar yang bersankutan membuat janji apa yang diungkapkannya ; 2) buatlah rencana dan rentang waktu yang jelas ; 3) bangkitkan semangat agar rasa tanggung jawabnya ; 4) bangkitkan kebiasaan dalam pikiran untuk menyentuh hati nuraninya ; 5) percaya berdasarkan pengamatan dan keyakinan.

Keempat, bangun kebiasaan pikiran untuk mendorong kepada orang yang keras kepala mau mengubah pandangannya sejalan dengan apa yang dipikirkannya karena 1) menolak setiap gagasan ; 2) dia bermasalah dengan orang lain ; 3) dia baru keluar dari satu situasi ; 4) dia memiliki kebiasaan  situasional.

Sejalan dengan pikiran diatas diperlukan satu kekuatan pikiran untuk mendorong daya kemauan yang kuat untuk membangun kebiasaan pikiran untuk mengubah jalan pikirannya dengan 1) tidak mau berubah berpikir tapi pikirkan perubahan phisiknya ; 2) berikan informasi tambahan yang sejalan dengan kemampuannya untuk meninjau ulang pikirannya ; 3) mengubah tingkat kesadarannya ; 4) melaksanakan persuasi timbal balik ; 5) menggugah seseorang yang kukuh dengan pendiriannya dengan pendekatan dari dua sisi ; 6) mendorong agar yang bersangkutan dapat memahami  yang terkait dengan rasa tanggung jawab.

Kelima, membangun kebiasaan dalam mengungkit kekuatan daya ingat untuk menjadi satu kekuatan pikiran agar siapa pun mengabulkan permintaan anda kedalam kebiasaan ingin berubah sesuai dengan tantangan yang dihadapinya.

Oleh karena itu, gerakkan kekuata pikiran dalam mendalami apa yang harus didalami kepada hal-hal yang terkait dengan 1) komponen waktu ; 2) hukum balas budi ; 3) ketidakacuhan dari pendengarnya ; 4) mendalami makna suasana hati ; 5) ketidakpedsulian dan empati ; 6) kesamaan ; 7) konsistensi batin ; 8) membujuk dengan contoh ; 9) memahami ego ; 10) pengaruh kegigihan.

Keenam, membangun kebiasaan pikiran dalam kekuatan untuk mendalami rahasia psikologis terbesar dalam kepemimpinan, harus menunjukkan sikap yang dapat diteladani.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka mampukah anda memperlihatkan gambaran yang terkait dengan 1) kekuatan kepribadian pemimpin dalam kerendahan hati, gaya, pengaruh pribadi ; 2) mekanisme kepemimpinan dalam menjalankan peran.

Ketujuh, membangun kebiasaan pikiran dalam kekuatan agar siapa pun memahami apa pun yang dikuatkan dengan pemikiran yang terkait dengan 1) dia harus mendalami hal-hal saling ketrekaitan informasi yang diutarakan ; 2) kekuatan pemikiran anda dengan harapan.

Kedelapan, membangun kebiasaan pikiran dalam cara mewujudkan keinginan anda di saat banyak orang menginginkan hal lain. Untuk itu diperlukan suatu kekuatan pikiran untuk memahami hal-hal yang terkait dengan 1) konsistensi ; 2) mempertentangkan dan taklukkan ; 3) keluwesan ; 4) agar tetap disukai ; 5) sudut pandang baru ; 6) dukungan pihak luar.

Kesembilan, membangun kebiasaan pikiran dalam kemampuan untuk cara mengelompokkan sebuah kelompok, dengan pikiran tersebut mencairkan terjadinya konflik dengan cepat dan menyatukan semua anggota.

  • Bersaing

Dengan daya kemauan yang kuat akan bertumpu pada kebiasaan pikiran untuk menuntun sikap dan perilaku yang sejalan dengan keinginan dalam pikiran dalam usaha cara memenangkan persaingan dalam setiap ada tantangan dalam situasi apapun.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka diperlukan kesiapan secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan, oleh karena itu pahamilah pikiran yang terungkap dibawah ini :

Pertama, bangun kebiasaan pikiran yang kuat yang terkait dengan pemahaman yang mendalam dalam rahasia memenangkan persaingan, dimana pemikiran yang terkait apa yang disebut:

1) Sesuatu yang terkait dengan diri anda, yang terungkap dari kekuatan rahasia menjadi pertarungan psikologi andal yang mencakup hal-hal yang terungkit dalam pikiran mengenai kekuatan yang disebut dengan a) pmahaman jangkar keberhasilan ; b) fokus ; c) kondisi ideal ; d) berlatih secara mental ; e) memiliki rencana tambahan yang mengungkapkan persfektif dan peluang keberhasilan.

2) Sesuatu yang terkait dengan medan perang dimana gunakan psikologi untuk meraih kemenangan yang mencakup hal-hal yang terkait dalam pikiran mengenai kekuatan yang disebut dengan a) memahami dengan jelas lingkungan dalam medan perang ; b) fasilitas sosial ; c) mampu melakukan sesuatu yang tak terduga dan tanpa didahului peringatan.

Kedua, bangun kebiasaan pikiran yang kuat dalam memahami pengalaman dari kesalahan terbesar yang paling sering dilakukan orang yang mencakup sikap dan perilaku yang terkait dengan 1) melaksanakan strategi yang sejalan dengan harapan dan bila perlu siap menanggung resiko tapi sebaliknya juga siap untuk meninjau ulang ; 2) hindari melaksanakan sesuatu dalam posisi yang terbangun dari kecemasan.

  • Memenangkan

Bangun daya kemauan yang kuat dalam pikiran yang mendorong keinginan dalam mewujudkan keberhasilan sehingga berada dalam situasi yang membayangkan bahwa hidup ini lebih mudah dengan pikiran cara cepat mengatasi situasi yang sulit, menjengkelkan, dan membuat frustrasi. Dengan demikian renungkan kebiasaan pikiran yang kita bayangkan kedalam :

Pertama, kebiasan merespon dengan cepat pada setiap situasi dan oleh karena itu ingatlah hal-hal yang kita sebut 1) mendapatkan informasi dan belum terlambat ; 2) cepat beriaksi ; 3) menjawab yang dibutuhkan ; 4) mengakui ; 5) menyampaikan kebaikan.

Kedua, belajar dari membuat kesalahan yang tidak disadari dan berusaha mengungkapkan dalam pikiran untuk mendalami yang terkait dengan apa yang dipikirkan untuk mendalami dalam 1) bertanggung jawab, meminta maaf dan tulus ; 2) tunjukkan sikap penyesalan dan kesediaan menerima hukuman ; 3) menghindari tidak terulangi dengan penjelasan yang jelas ; 4) ungkapkan bila tak ada manfaat yang bisa dipetik dari situasi yang dialami.

Ketiga, bangun kebiasaan pikiran yang dalam cara terbaik menyampaikan berita buruk. Oleh karena itu harus ada kemampuan dalam menyampaikan yang terkait  1) menghindari dengan ungkapan yang memiliki konotasi kasar dan negatif ; 2) mengungkapkan dalam situasi sementara, terpisah dan tidak penting ; 3) manfaatkan hukum perbedaan dan perbandingan yang menjurus menghindari situasi menjadi lebih buruk.

Keempat, bangun kebiasaan pikiran yang menuntun kedalam pikiran dapat menerima apa yang diungkapkan tanpa dibantah. Oleh karena itu kembangkan kemampuan anda menjadi kekuatan pikiran kedalam 1) mengungkapkan alasan secara jelas ; 2) kesan anda selalu baik ; 3) pancinglah emosi ; 4) menyampaikan informasi yang terkait dengan dirinya ; 5) bangkitkan kesan yang menyenangkan.

Kelima, bangun kebiasaan dalam pikiran dalam menyampaikan ungkapan tidak dan merasa tidak bersalah dengan sangat hati-hati. Oleh karena itu kesan harus dapat ditunjukkan dalam kepribadian dengan efektifitas yang tinggi.

Keenam, bangun kebiasaan dalam pikiran dalam mempengaruhi dengan cara mengubah orang yang ofensif dan menjengkelkan. Oleh karena itu harus ada kemampuan yang menunjukkan menjadi teman terbaik. Dengan secara jelas anda mengungkapkan pikiran yang terkait dengan 1) masalah tidak terletak pada diri anda ; 2) tunjukkan kesan anda orang yang sangat bersahabat ; 3) bangun ketertarikan anda ; 4) ungkapan secara jelas gagasan, nilai pandangan dll ; 5) bangun kekuatan diri anda kedalam pikirannya yang memiliki keteladanan.

Ketujuh,  bangun kebiasaan dalam pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan cara menghentikan rumor sebelum reputasi anda jatuh. Oleh karena itu ungkitlah pikiran anda kedalam yang lebih rumor seblumnya untuk melepaskan diri dalam usaha menyangkal, membela diri atau memadamkan rumor yang telah dilontarkan.

Kedelapan, bangun kebiasaan dalam pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan cara cepat menghentikan umpatan kemarahan seseorang. Oleh karena itu tahanlah kecenderungan anda untuk bersikap defensif.

Kesembilan, bangun kebiasaan dalam pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan menggugah pikiran agar siapa pun terbuka kepada anda. Oleh karena itu kuatkan daya kemauan dalam keinginan agar diberikan dorongan supaya terbuka pikiran apakah sikap yang diungkapkan itu sengaja dan atau tidak.

Kesepuluh, bangun kebiasaan dalam pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan kemampuan dalam cara cepat dan mudah mengatasi keluhan apa pun. Oleh karena itu gerakkan sikap yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga mendorong penyesuaian cara bicara dan ungkapkan kata-kata tertentu yang sering diucapkannya.

Kesebelas, bangun kebiasaan dalam pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan kemampuan dalam cara cepat memadamkan konflik pribadi. Oleh karena itu hindarilah pandangan dalam berpikir yang saling memburukkan ke dalam sikap yang tidak bertanggung jawab.

Keduabelas, bangun kebiasaan dalam pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan kemampuan dalam cara mendapatkan saran baik dari siapa pun. Oleh karena itu kembangkan dari berbagai macam orang untuk mendapatkan masukan sehingga semakin luas persfektif yang anda miliki.

Ketigablas, bangun kebiasaan dalam pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan cara mengkritik tajam tanpa melukai hati orang. Oleh karena itu tunjukkan pikiran anda seperti anda mengangkat masalah itu karena anda peduli, kritiklah selalu di tempat yang tertutup awali kritik anda dengan pujian dan sebagainya.

Keempatbelas,  bangun kebiasaan pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan kemampuan agar siapa pun membuka rahasianya kepada anda dan mau mengakui apa saja. Oleh karena itu kembangkan pikiran untuk menggugah dalam menuntun emosi sehingga perasaan takut dia bahwa anda akan menilai dirinya.

Kelimabelas, bangun kebiasaan pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan cara menghadapi pertanyaan sulit ataupun tidak bermutu. Oleh karena itu hindari sikap depensif, jangan begitu saja menerima premis seseorang, jangan terpancing, bangkitkan kekuatan pikiran kedalam waktu berpikir dan merumuskan strategi.

Keenambelas, bangun kebiasaan pikiran dengan kemampuan yang terkait dengan kemampuan untuk menuntun bawahan dan cara melepaskan diri dari kekerasan. Oleh karena itu bangkitkan daya kemauan yang kuat untuk menjadikan keinginan untuk memotivasi setiap orang yang mau berubah sesuai dengan kebutuhan dan memiliki kesiapan diri terhadap ancaman.

4. PENUTUP

Tulisan ini dituangkan berdasarkan kekuatan pikiran yang lebih menekankan hasil pemikiran yang bersifat intuitif dengan bertitik tolak dari pengetahuan pengalaman yang banyak dapat kita pelajari khususnya berkaitan psikologis baik hasil penelitian maupun sebagai ilmu itu sendiri untuk menggugah pikiran untuk berubah dan siap melakukannya.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka pokok pikiran yang diungkapkan diatas menjadi pusat perhatian kepemimpinan untuk mendorong setiap orang yang berada dalam lingkungan organisasi agar ada kebiasaan dalam kehidupan bagi yang bersangkutan tergerak untuk menerima kebutuhan atas perubahan. Oleh karena itu peran kepemimpinan, jika anda ingin membantu seseorang menjadi lebih baik, anda akan menemukan bahwa anda memiliki pengaruh kuat untuk membantu nyaris semua orang untuk hidup lebih bahagia, lebih bermanfaat dan lebih memuaskan.

Dengan demikian dalam sisi ini yang terkait dengan RENCANA PERUBAHAN, kepemimpinan harus mampu menuntun melalui perencanaan, sehingga anda dapat menikmati hubungan yang baik dan kehidupan yang bahagia.

Disisi lain memiliki daya tarik bagi yang bersangkutan  untuk dapat MENJALANKAN  RENCANA PERUBAHAN, maka disitulah terletak keberhasilan peran kepemimpinan menjadi pemimpin sejati yang selalu memikirkan keberhasilan untuk orang lain. Oleh karena itu, apa yang kita pikirkan bahwa kita tidak mungkin mengubah masa lalu kita, tetapi kita bisa mengubah masa depan kita. Kita tidak mungkin mengendalikan orang lain, tetapi kita bisa mengendalikan diri sendiri.

Dengan demikian tulisan ini sekedar untuk membantu dan mengembangkan kebiasaan dalam pikiran untuk mendorong anda mendapatkan rasa berdaya dan berkuasa untuk mengatur kehidupan kita.

 

 

 

 

 

Read Full Post »

7. KETERAMPILAN DALAM KEKUATAN KEKUASAAN DAN OTORITAS

Keterampilan dalam kekuatan kekuasaan dan otoritas haruslah dipahami dalam keterkaitan bahwa sifat manusia untuk menghargai dan mematuhi kekuasaan dan keahlian yang secara pasti memilki legitimasi dan etika. Dalam kenyataan bisa saja bahwa kekuasaan digunakan tidak etis untuk memanipulasi dan mengendalikan.

Oleh karena itu, pahami bahwa kekuasaan berbeda dengan kekuatan. Semua adalah mengenai tujuan anda. Kekuasaan menciptakan kepercayaan, kekuasaan memperkuat dan memberdayakan. Kekuatan harus selalu dipertahankan, diperkuat dan dijamin. Kekuatan mengisap energi dan kehidupan orang-orang. Kekuasaan yang sejati memberi dorongan, menghidupkan kembali, mencptakan kesatuan dan sinergi. Kekuasaan menyebabkan kita mendengarkan dan mematuhi.

Bertolak dari pemikiran diatas, maka pemahaman atas menggunakan dan menanggapi kekuasaan menjadi kekuatan untuk membangun kebiasaan dalam pikiran agar anda dapat mendalami hal-hal yang terkait dengan makna 1) Kekuasaan otoritas melalui otoritas oleh posisi, otoritas oleh pakaian seragam, otoritas oleh jabatan, otoritas oleh opini publik, otritas oleh karekteristik eksternal ; 2) Kekuasaan rasa hormat ; 3) Kekuasaan pengetahuan melalui informasi, sumber daya, keahlian ; 4) Kekuasaan penghargaan

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka keterampilan dalam kekuatan kekuasaan dan otoritas, maka kemampuan anda untuk memanfaatkan wujud-wujud kekuasaan ini akan meningkatkan kemampuan anda untuk memersuai dan mempengaruhi, sehingga para pelaku persuasi yang hebat memahami dan dengan sewajarnya mengunakan wujud-wujud kekuasaan yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan persuasi yang sangat besar.

8. KETERAMPILAN DALAM KEKUATAN MEMPENGARUHI ORANG LAIN

Keterampilan dalam kekuatan mempengaruhi orang lain merupakan pondasi kedalam kebiasan pikiran menjadi kekuatan pengaruh sebagai wujud tertinggi dari persuasi. Mengapa ? Dengan pengaruh, orang-orang mengambil tindakan karena mereka diilhami oleh anda seutuhnya, dibanding tindakan-tindakan eksternal anda. Jadi persuasi adalah apa yang anda lakukan atau katakan yaitu teknik keterampilan berintraksi dengan orang, hukum persuasi, tetapi pengaruh adalah anda sebagaimana adanya. Bagaimana anda memastikan bahwa pengaruh anda terus mendorong orang-orang, bahkan ketika anda tidak ada ?

Bertolak dari pikiran diatas, maka untuk menumbuh kembangkan keterampilan dalam kekuatan mempengaruhi orang lain, maka diperlukan pemahaman yang mendalam yang terkait dengan karekterisk apa yang disebut dengan memiliki daya kemauan yang kuat untuk menumbuhkan kebiasaan pikiran kedalam apa yang disebut 1) karisma ; 2) gairah ; 3) optimisme ; 4) sikap ; 5) empati ; 6) visi ; 7) penghargaan pada diri sendiri.

Kekuatan KARISMA pada dasarnya dapat dipelajari dengan mendalami karekteristik daya dorong  yang dapat melahirkan apa yang disebut dengan kebiasaan pikiran kedalam 1) mereka mempunyai visi yang jelas dan kuat serta mampu mengkomunikasikan yang sejalan dengan kontek kebutuhan pendengar mereka ; 2) kemampuan melakukan perubahan-perubahan yang sejalan dengan apa yang dinginkan dan diperlukan secara tepat ; 3) memiliki riwayat keberhasilan, keahlian dan visi untuk memperbaiki kebiasaan lama yang mungkin kurang efektif ; 4) mereka menguasai perilaku yang mendorong orang lain untuk emilikinya.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka para pelaku persuasi yang hebat untuk memperbesar kekuatan karisma mereka melalui 1) kembangkan keyakinan di dalam diri anda dan di dalam pesan anda ; 2) tunjukkan sisi yang lebih ringan ; 3) milikilah kepribadian dan energi yang mengesankan ; 4) menguasai subjek anda dan pastikan pengetahuan itu berdasarkan pada pondasi yang kokoh ; 5) milikilah penampilan yang menyenangkan dan profsional ; 6) peka terhadap orang-orang dan kebutuhan-kebutuhan mereka ; 7) pastikan pesan anda jelas dan mudah dipahami ; 8) pastikan anda mengasyikkan dan menarik untuk di dengar.

Kekuatan GAIRAH dalam kebiasaan pikiran anda menjadi satu kekuatan membuat anda benar-benar memiliki antusias sehingga anda dapat menemukan jalan menuju hal-hal yang menggairahkan hidup anda dan anda menemukan daya penggerak baru dalam hidup anda yang mendorong anda terus berjalan hingga sasaran itu tercapai.

Ketika seorang menjadi antusias, maka seluruh kepribadiannya berpijar. Pikiran menjadi lebih tajam lebih intuitif, seluruh kekuatan hidup dan kemampuan berkreasi meningkat. Orang itu termotivasi dan pasti membuat sebuah dampak kedalam antusiasme bisa dipelajari.

Kekuatan OPTIMISME dalam kebiasaan pikiran lebih dari sebuah sikap mental yang postif, sehingga optimisme sejati adalah sebuah keadaan  dari pikiran yang mendikte cara anda memandang dunia. Sebuah pandangan yang optimis tentang hidup dan dunia di sekitar anda dapat mengilhami harapan dan keberanian di pihak lain.

Oleh karena itu, berusahalah untuk menyuling optimisme anda yang terdidik yaitu kemampuan untuk memeriksa  setiap sudut dengan teliti, mengantisipasi tantantan-tantangan dan tetap memelihara sebuah pandangan yang positif selagi bersiap-siap menghadapi benturan-benturan di jalan.

Kekuatan SIKAP dalam kebiasaan pikiran menggambarkan kemampuan anda mengkomunikasikan suara hati anda kepada orang lain secara baik sehingga gambaran sikap adalah sebuah kebiasaan dan itu muncul dari ekspektasi-ekspektasi yaitu apa yang kita harapkan dari diri sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu pelaku persuasi yang hebat menciptakan, menigkatkan dan memelihara ekspektasi dengan diri sendiri dan pendengar mereka. Jadi renungkan dan pahami bahwa sikap yang hebat memahami frustrasi dan mengelola ekspektasi adalah bagian dari gabungan para pelaku persuasi yang terbaik.

Kekuatan EMPATI dalam kebiasaan pikiran adalah memahami dan memihak pada keadaan, perasaan, kerisauan orang lain dengan cara realistis,  sehingga kemampuan menempatkan diri anda kedalam diri mereka.

Oleh karena itu, jika anda ingin menguasai empati, anda harus mencari atau bahkan menciptakan peluang bagi diri sendiri, sehingga ajukan diri anda pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1) bagaimana perasaanku jika aku adalah orang itu ? ; 2) mengapa orang itu mempunyai perasaan seperti ini ? ; 3) bagaimana caranya aku bisa membantu ? ; 4) bagaimana perasaanku jika itu terjadi padaku ?

Bertolak dari pikiran diatas, maka ketika anda menerima keseluruhan seseorang tanpa syarat, anda menciptakan empati. Anda menerima kekuatan dan kemenanganan-kemenanganan beserta kelemahan, kegagalan, keraguan dan ketakutan-ketakutannya.

Dengan demikian kekuatan empati dalam kebiasaan pikiran  tersebut anda tidak akan pernah salah dengan selalu merujuk pada kebutuhan-kebutuhan emosional dan psikologis universal dari keluarga manusia yang berkaitan dengan persetujuan, perhatian, dorongan dan pemahaman.

Kekuatan VISI dalam kebiasaan pikiran adalah penting bahwa anda mempunyai visi yang kuat dan bersih, sehingga orang-orang ingin tahu : Apa rencanyanya ? Ke mana kita akan pergi ? Apa yang akan kita capai ?

Dengan kata lain, apakah visinya ? Tugas anda adalah dengan kuat menyajikan betapa visi anda adalah solusi untuk permasalahan-permasalahan mereka. Visi anda harus menghilangkan perbedaan antara situasi mereka sekarang dan situasi yang diinginkan, di mana mereka dan di mana mereka ingin bisa berada.

Oleh karena itu, visi adalah kekuatan yang tangguh karena itu membuat kita tetap berfokus pada masa depan. Visi memberikan kesadaran akan tujuan yang terarah. Untuk mulai dengan akhir dalam pikiran artinya memulai dengan sebuah pemahaman yang jelas akan tujuan anda. Itu artinya mengetahui kemana anda pergi sehingga anda memahami dengan lebih baik di mana anda sekarang dengan demikian langkah-langkah yang anda ambil selalu berada dalam arah yang benar.

Kekuatan PENGHARGAAN PADA DIRI SENDIRI dalam kebiasaan pikiran adalah orang yang kuat dan aman dalam arti mereka bisa mengakui ketika mereka salah. Mereka tidak hancur oleh kritik. Seperti yang anda bisa bayangkan, keyakinan diri mereka menyebar ke seluruh aspek kehidupan mereka yang mencakup pekerjaan, pendidikan dan hubungan-hubungan.

Jadi para pelaku persuasi yang hebat dengan penghargaan diri yang tinggi memiliki kemampuan untuk meningkatkan penghargaan diri pendengar mereka, membuat mereka  lebih terbuka bagi pendekatan dan pengaruh anda.

Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka kebiasaan pikiran untuk meningkatkan penghargaan pada diri sendiri, akan terkait apa yang kita katakan dan lakukan seperti 1) kita ingat dan membenarkan tindakan-tindakan kita di waktu lampau dalam usaha meningkatkan diri sendiri ; 2) kita memperlihatkan derajat keyakinan yang melambung dalam keyakinan dan penilaian-penilaian kita ; 3) kita memperlihatkan kebangggaan kelompok ; 4) kita berlbihan memperkirakan banyaknya dukungan orang lain pada opini-opini kita dan berbagi kekurangan-kekurangan kita ; 5) kita secara terus menerus membandingkan dengan orang lain ; 6) kita merasakan kekuatan dan penghargaan diri berdasarkan status atau harta kita ; 7) kita menghancurkan perasaan kita akan diri sendiri.

9. KETERAMPILAN DALAM MEMOTIVASI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Keterampilan dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain adalah kekuatan bagi pelaku persuasi yang hebat, karena motivasi tidak hanya perlu dalam mencapai langkah-langkah besar yang penting ketika menuju sasaran anda, tetapi juga untuk menghasilkan semua langkah kecil di antaranya.

Oleh karena itu, motivasi menerima sebuah peran rangkap dalam dunia penguasaan persuasi. Motivasi terutama penting untuk memotivasi diri anda sendiri. Lalu ketika anda secara konsisten termotivasi, maka fokus anda berubah menjadi mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan.

Bagian dari pemeliharaan agar motivasi tetap konstan adalah dengan menjadi jujur kepada diri sendiri dan menyadari bahwa emosi, keadaan dan disiplin kita  semuanya akan berubah-rubah  setiap waktu.

Dengan memperhatikan hal-hal yang kita ungkapkan diatas, maka usaha-usaha membangun kebiasaan pikiran yang kuat kedalam keterampilan dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain diperlukan pemahaman yang mendalam yang terkait dengan kebiasaan pikiran atas „penghamat motivasi ; komitmen ; siklus keputusasaan dalam mengapa motivasi gagal ; memotivasi yang tak termotivasi kedalam hierarki kebutuhan maslow ; inspirasi lawan keputusasaan ; sistem motivasi persuasi institute ; bagaimana cara mengimplementasikan motivasi ; temukan motivator yang menciptakan rasa lapar dalam hasrat ; rumus motivasi dalam temukan tombolnya dan nyalakan motivasi ; garis kehidupan mencakup finansial,fisik, emosi, intelektual, spritual, sosial ; kunci dasar dalam motivasi jangka panjang.

Mendalami hal-hal yang kita ungkapkan diatas merupakan satu kebutuhan dalam meningkatkan keterampilan kedalam kebiasaan pikiran untuk mendorong daya kemauan yang kuat menjadi kekuatan keinginan.

10. KETERAMPILAN DALAM KEAHLIAN MENGOMUNIKASIKAN

Keterampilan dalam keahlian mengkomunikasikan adalah kemampuan meningkatkan kebiasaan berpikir dalam situasi yang terkait untuk memberikan perhatian dengan segera.

Oleh karena itu, dalam kenyataan pelaku persuasi dihadapkan kepada sesuatu yang baru disatu sisi menetapkan apa yang tidak perlu dilakukan adalah sama pentingnya dengan menetapkan apa yang harus dilakukan, sehingga perlu kita memerhatikan beberapa „keluhan“ komunikasi seperti yang terungkap :

1) berbicara dalam nada datar ; 2) menghindari kontak mata ; 3) kegelisahan dan kelakuan-kelakuan lain yang mengganggu ; 4) menggunakan vocal filler kata-kata tidak bermakna seperti „uhm, uh dsb ; 5) ketiadaan emosi atau keyakinan ; 6) terdengar mekanis atau seperti sedang berlatih. Tergesa-gesa mengakhiri presentasi, berbicara terlalu cepat ; 7) berbicara dengan tinggi hati kepada pendengar ; 8) tidak menemkan dasar kesamaan ; 9) gagal membantu pendengar melihat nilai dalam presentas ; 10) mendesak atau memaksa pendengar ; 11) berlebihan membebani pendengar dengan terlalu banyak informasi ; 12) tidak braturan, tanpa berurusan melompat dari satu poin ke poin yang berikutnya ; 13) membiarkan emosi pribadi terlibat ; 14) berpengetahuan dengan cara yang angkuh ; 15) tidak selaras dengan emosi pendengar 16) dan sebagainya.

Bertolak dari apa yang terungkap diatas, maka yang lebih penting adalah hal-hal tersebut dengan kebiasaan berpikir mudah diatasi, maka para pelaku persuasi yang hebat telah menemukan kelemahan-kelemahan presentasi mereka.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka kelemahan yang terkait dengan apa yang disebut „takut berbicara di hadapan umum“ (laliophobia), di bawah ini beberapa cara di mana para pelaku persuasi yang hebat menyalurkan atau mengatasi sebagian dari energi kegelisahan mereka seperti apa yang dingkapkan seperti 1) melakukan latihan peregangan otot ; 2) mendengarkan musik yang menenangkan ; 3) dengan tenang bermeditasi ; 4) jalan cepat ; 5) mengerjakan latihan pernapasan ; 6) mengkhayalkan kesuksesan ; 7) berlatih presentasi mereka ; 8) meninggalkan negeri ini (hanya bercanda).

Dengan memperhatikan hal-hal yang diutarakan diatas, maka membangun keterampilan dalam keahlian mengkomunikasikan menjadi kebutuhan yang terus ditumbuh kembangkan, oleh karena itu belajarlah untuk mendalami hal – hal yang terkait dengan apa yang disebut dengan 1) kemampuan mempersiapkan pesan anda ; 2) memahami tipe-tipe anggota pendengar (orang yang bermusuhan, orang yang acuh tak acuh, orang yang tidak menguasai informasi, orang yang mendukung ; 3) menyiapkan presentasi anda, pastikan bahwa anda mempunyai beberapa car untuk mendukung dan meningkatkan pesan anda ; 4) memahami tidak hanya apa yang anda katakan, tetapi cara anda mengatakannya ; 5) kemampuan dalam menciptakan pesan anda ; 6) memiliki kemampuan dalam gaya berbicara para pelaku persuasi yang hebat ; 7) memiliki kemampuan mengelola harapan-harapan ; 8) mendalami elemen-elemen misteri dan ketegangan ; 9) memiliki keterampilan persuasi dan berbicara di telepon ; memiliki dan menguasai keterampilan-keterampilan presentasi.

Jadi diperlukan kebiasaan pikiran yang mampu memberi daya dorong untuk terus memperkuat daya kemauan menjadi keinginan agar mendalami apa-apa yang diutarakan diatas secara terus menerus.

11. KETERAMPILAN DALAM ANTISIPASI YANG DIRENCANAKAN

Keterampilan dalam antisipasi yang direncanakan merupakan perubahan kebiasaan pikiran yang menumbuh kembangkan perubahan pola pikir dari kebiasaan berpikir reaktif menjadi kebiasaan berpikir proaktif  artinya membangun kebiasaan dalam pikiran menghindari masalah dari pada memcahkan masalah.

Sejalan dengan prinsip pikiran diatas mendorong untuk membangun keterampilan dalam antisipasi yang direncanakan sebagai satu kekuatan kebiasaan pikiran untuk mendayagunakan kemampuan dalam mendalami hal-hal yang terkait dengan 1) kemampuan memahami pesan anda ; 2) kemampuan memahami pendengar anda ; 3) memiliki kemampuan mengungkapkan pikiran informasi kedalam kualitatif dan kuantitatif ; 4) kemampuan merumuskan sasaran anda ; 5) kemampuan dalam mengelola waktu anda ; 6) menghindari penundaan dari kebiasaan pikiran ; 7) temukan, rancang dan dikomunikasikan dalam mendalami teknik-teknik para pelaku persuasi yang kuat ; 8) memiliki kemampuan membuat pesan anda diingat  kedalam tawarkan pilihan-pilihan, gnakan pengulangan, singkat dan sederhana, membuat daya dorong ; 9) buat apa yang dipikirkan itu terjadi atas dasar pemikiran yang bersifat antisipatif.

Kebutuhan meningkatkan kekuatan pikiran menjadi kebiasaan dalam menumbuh kembangkan menjadi daya dorong kedalam keterampilan merubah pola pikir dengan mendalami hal-hal yang kita ungkapkan diatas.

12. KETERAMPILAN DALAM PENGUASAAN DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI.

Keterampilan dalam penguasaan diri dan pengembangan diri merupakan kekuatan yang mampu menuntun kebiasaan pikiran yang menjadi pendorong kemuan yang kuat dalam memahami pikiran yang mengungkapkan bahwa para pelaku persuasi yang hebat tahu bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik dan ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari hasil penelitian dan ataupun penulis yang berwawasan.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka menuntun kebiasaan pikiran untuk menumbuh kembangkan penguasaan diri dan pengembangan diri dengan kemampuan untuk mendalami melalui pendekatan apa yang disebut dengan 1) dapatkan nasehat dari para ahli ; 2) rmuskan secara jelas program pengembangan diri anda ; 3) rumuskan secara jelas yang terkait dengan manfaatnya lebih besar dari beban biaya yang harus dikeluarkan 4) rumuskan secara jelas untuk memahami atas produk anda ; 5) pisahkan penguasaan ilmu dari informasi dengan pengetahuan dari pengalaman sebagai kekuatan ; 6) hindarilah kebiasaan yang berkaitan dengan mencari alasan ; 7) pahamilah dalam bertindak yang dapat menghancurkan dan atau bertahan ; 8) membangun kebiasaan tingkatkan potensi masa depan anda.

Untuk menumbuh kembangkan kemampuan dalam usaha meningkatkan keterampilan dalam penguasaan diri dan pengembangan diri menjadi kekuatan yang harus ditumbuh kembangkan dengan memperhatikan kebiasaan pikiran yang memberikan daya dorong menjadi kekuatan dalam daya kemauan untuk mendalami hal-hal yang disebut diatas.

13. PENUTUP

Keberhasilan yang hendak dicapai oleh pemain peran apapun, maka boleh jadi sangat ditentukan oleh kemampuan sesorang dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya.

Oleh karena itu suksesnya kepemimpinan menjadi pemimpin yang menjadi panutan bagi setiap orang yang berada didalam suatu organisasi, maka sangat diperlukan seperangkat pengetahuan dari pengalaman.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka kebutuhan meningkatkan apa yang disebut dengan kebutuhan atas :

  • Keterampilan dalam kekuatan mental persuasi yang terbaik
  • Keterampilan dalam cara berpikir menjadi pendengar
  • Keterampilan mendalami hubungan seketika kedewasaan sosial
  • Keterampilan membangun kepercayaan
  • Keterampilan dalam kekuatan kekuasaan dan otoritas
  • Keterampilan dalam kekuatan mmpengaruhi orang lain
  • Keterampilan dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain
  • Keterampilan dalam keahlian mengkomunikasikan
  • Keterampilan dalam antispasi yang direncanakan
  • Keterampilan dalam penguasaan diri dan pengembangan pribadi.

menjadi kekuatan pikiran untuk mendorong para pelaku persuasi yang hebat yang dapat membangun daya kemauan yang kuat kedalam kebiasaan pikiran, apa yang disebut dengan 1) kemerdekaan ; 2) kebebasan finasial ; 3) keamanan kerja ; 4) hubungan-hubungan yang kokoh ; 5) penguasaan kehidupan ; 6) gairah ; 7) antusiasme ; 8) cinta akan kehidupan ; 9) kesuksesan.

Untuk dapat menumbuhkan kembangkan keterampilan tersebut diatas, maka diperlukan prinsip yang dilaksanakan yang mencakup 1) lakukanlah lebih dulu pada diri sendiri ; 2) janganlah menghakimi atau mengkritik prinsip-prinsip yang kita pahami ; 3) ketetapan hati untuk berlatih, ketekunan dan penentuan ; 4) dapatkan jalan menuju nilai anda, temukan harga diri anda dan lebihkan potensi anda.

 

 

Read Full Post »

KEPEMIMPINAN DENGAN 10 KETERAMPILAN DALAM  MEMBANGUN PERSUASI

1. PENDAHULUAN

Keterampilan persuasi bukanlah suatu yang timbul dari kekuatan bakat dari seseorang, melainkan kebiasaan yang dapat diperlari dan dipahami secara baik bagi setiap orang yang berkeinginan untuk menumbuh kembangkan kedalam kebiasaan bersikap dan berperilaku.

Persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang menyakinkan sehingga keterampilan dalam membangun persuasi tersebut merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam usaha menjalankan kepemimpinan yang efektif.

Oleh karena itu, kemampuan persuasi memungkinkan dan memberdayakan anda untuk 1) memahami orang lain dengan cepat ; 2) membangun kepercayaan dengan seketika ; 3) membuat orang lain mengambil tindakan dengan segera ; 4) menyelesaikan lebih banyak apa yang terpikirkan ; 5) berkemampuan untuk mengalahkan lawan ; 6) memetik hasil jerih payah anda ; 7) membuat orang lain memahami sudut pandang anda ; 8) mempercepat keberhasilan yang hendak dicapai ; 9) meningkatkan hubungan-hubungan anda ; 10) berkemampuan dalam negosiasi ; 11) mendapatkan apa yang anda inginkan.

Sejalan apa yang kita utarakan diatas, maka kekuatan kebiasaan berpikir yang melahirkan karekter yang digambarkan sebagai kekuatan kebiasaan dalam menjalankan persuasi yang berhasil digambarkan dari kebiasaan  dalam berpikir yang disebut dengan 1) akurat ; 2) berorientasi pada solusi ; 3) bisa diandalkan ; 4) berkepibadian hebat ; 5) cerdas ; 6) dapat menyesuaikan diri ; 7) empatik ; 8) jujur ; 9) koopratif ; 10) komunikator yang hebat ; 11) kreatif ; 12) menguasai informasi ; 13) orang yang terus belajar ; 14) pekerja keras ; 15)  proaktif ;  16) ramah; 17 rendah hati  ; 18) terpelajar ; 19) tertata ; 20) tepat waktu ; 21) terus terang ; 22) tegas ; 23) tulus ; 24) mengakui kesalahan ; 25) watak yang menyenangkan ; 26) pendengar yang baik ;

Dengan mendalami hal-hal yang telah kita ungkapkan diatas, maka diperlukan satu kebiasaan untuk mengungkit daya ingat agar kita mampu menangkap kebiasaan yang mampu menggugah pikiran agar dapat melepaskan diri dari penghambat persuasi yang mencakup kebiasaan :

Pertama,  kebiasaan rintangan yang menguasai pikiran yang merendahkan harapan kita pada diri sendiri dan secara keliru meningkatkan keyakinan kita.

Kedua, kebiasaan ketidak mampuan menembus tembok batu pertahanan karena kesalahan-kesalahan dari sikap yang berlebihan yang di timbulkan oleh kecenderungan bersikap menggambangkan situasi yang dialami.

Ketiga, kebiasaan ketidak mampuan melepaskan diri dari berpikir sebagai seorang pegawai sehingga pikiran mengambil tanggung jawab penuh untuk keadaan sekarang ini terlupakan.

Keempat, kebiasaan ketidak mampuan menahan diri sehingga mendorong kebiasaan terlalu banyak bicara yang berdampak bersikap sangat bersahabat terlalu cepat oleh karena itu diperlukan kekuatan dalam kebiasaan sopan dan profesional.

Kelima, kebiasaan menyampaikan informasi yang bertubi-tubi yang sangat berdampak ketidak puasan atasnya.

Keenam, kebiasaan yang ditimbulkan oleh kekuatan yang didorong oleh motivasi karena keputusaan.

Ketujuh, kebiasaan dalam pikiran sering dipengaruhi oleh jiwa karena takut dengan penolakan.

Kedelapan, kebiasaan dalam pikiran yang dipengaruhi oleh daya kemauan yang tidak kuat sehingga menggambarkan ketidak siapan.

Sembilan, kebiasaan dalam pikiran yang membuat asumsi-asumsi yang tidak kuat landasannya sehingga mendorong dalam tindakan yang cenderung kearah prasangka.

Kesepuluh,  kebiasaan yang menganggap dengan keterampilan yang tidak didukung oleh pengalaman akan mempengaruhi dalam pelaksanaan tindakan.

2. KETERAMPILAN DALAM MEMBANGUN PERSUASI

Bertolak dari pemikiran yang kita ungkapkan bahwa terdapat sepuluh situasi yang dapat mempenguruhi ketidak berhasilan menumbuh kembangkan kekuatan persuasi yang mampu meningkatkan kinerja pemain peran.

Oleh karena itu, dalam mencari jalan keluar agar dapat di pandang ada satu keterkaitan ketrampilan dan keberhasilan persuasi dengan melihat gambaran yang diperlihatkan oleh penerima persuasi yang mengungkapkan kedalam pikirannya apa yang disebut dengan 1) Dia menepati janji yang diungkapkan ; 2) Dia bisa iandalkan ; 3) Jelas dia sangat terlatih ; 4) Dia sangat tulus, tidak berpura-pura ; 5) Saya memandangnya selaku teman ; 6) Dia tidak pernah berbantahan dengan kami ; 7) Dia memberikan solusi-solusi yang berhasil ; 8) Dia berani bertanggung jawab sepenuhnya ; 9) Aku dapat mengatakan dia benar-benar berada di balik roduk-produknya ; 10) Dia jujur ‚ 11) Dia sungguh-sungguh menghibur kunjungannya selalu merupakan sesuatu yang menyenangkan.

Sejalan dengan pikiran diatas serta memperhatikan apa yang kita ungkapkan dalam 26 situasi yang menggambarkan keberhasilan dalam membangun persuasi, maka dibawah ini diungkapkan 10 keterampilan sebagai kebiasaan yang ditopang oleh daya kemauan yang kuat untuk memikirkannya yang kita sebut kedalam pikiran :

  • Keterampilan dalam kekuatan mental persuasi yang terbaik
  • Keterampilan dalam cara berpikir menjadi pendengar
  • Keterampilan mendalami hubungan seketika kedewasaan sosial
  • Keterampilan membangun kepercayaan
  • Keterampilan dalam kekuatan kekuasaan dan otoritas
  • Keterampilan dalam kekuatan mmpengaruhi orang lain
  • Keterampilan dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain
  • Keterampilan dalam keahlian mengkomunikasikan
  • Keterampilan dalam antispasi yang direncanakan
  • Keterampilan dalam penguasaan diri dan pengembangan pribadi.

Lebih lanjut kesepuluh keterampilan tersebut secara singkat dapat diuraikan lebih lanjut dalam kerangka membangun kebiasaan pikiran yang mampu memberikan daya dorong untuk meletakkan landasan yang kuat dalam usaha membangun daya kemauan kedalam keinginan.

3. KETERAMPILAN DALAM KEKUATAN MENTAL PERSUASI YANG TERBAIK.

Keterampilan bertolak dari kekuatan pikiran yang ditumbuh kembangkan dari pengetahuan pengalaman yang mampu menggerakkan kebiasaan dalam pikiran agar kekuatan mental menjadi landasan agar sikap dan perilaku dapat tertuntun secara efektif yang menggambarkan keinginan dan karekter kedalam, apa yang disebut :

1) arah pikiran ; 2) keyakinan-keyakinan yang diselaraskan ; 3) kesiapan menghadapi ketakutan ; 4) visualisasi yang bersemangat dan penuh warna ; 5) kejelasan dalam menemukan tujuan anda ; 6) penghargaan diri ; 7) membangun kebiasaan-kebiasaan yang sehat ; 8) kejelasan dalam tanggung jawab ; 9) menemukan kebahagian sejati.

Unsur-unsur yang disebut diatas menjadi landasan yang kuat untuk menggerakkan kesadaran, kecerdasan dan akal kedalam pikiran untuk membangun kekuatan mental persuasi yang terbaik.

Oleh karena itu, maka membangun kebiasaan dengan daya kemauan yang kuat haruslah didukung oleh kemampuan anda memanfaatkan kekuatan pikiran anda dalam mengaplikasikan unsur-unsur yang disebut diatas sebagai kekuatan mental persuasi yang terbaik.

4. KETERAMPILAN DALAM CARA BERPIKIR MENJADI PENDENGAR

Ketreampilan dalam cara berpikir menjadi pendengar, harulah menjadi satu kebiasaan pikiran yang harus ditumbuh kembangkan agar dapat mendalami makna kepentingan agar setiap orang mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.

Oleh karena itu, untuk menuntun kebiasaan menjadi pendengar sangat ditentukan oleh kebiasaan untuk menghargai orang lain, sehingga terbuka pikiran untuk mnghayati apa yang mereka rasakan tentang anda ?

Sejalan dengn pikiran diatas, maka timbul suatu keinginan untuk mendalami yang terkait untuk mengetahui pertanyaan-pertanyaan dan kerisauan-kerisauan yang timbul dalam pikiran mereka ? Bagaimana jika anda mengetahui motivasi utama mereka, perasaan-perasaan mereka yang sebenarnya ? Apakah mereka mengatakan sejujurnya ? Apakah mereka berbohong kepada anda ?

Dengan demikian, apa yang terpikir maka dari pengalaman mengajarkan agar memahami sifat manusia itu penting untuk memaksimalkan poteni persuasi anda yang terbesar dengan menumbuh kembangkan kekuatan cara berpikir menjadi pendengar, Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa sebagian persuasi beroperasi di bawah tingkat pikiran  sadar, sehingga pemahman persuasi melibatkan pemahaman jiwa manusia. Disitulah terletak keterampilan anda untuk memperbaiki kemampuan-kemampuan persuasif anda.

Jadi pelaku persuasi yang hebat bisa membantu seseorang melihat ketidakssesuaian dari kondisinya  saat ini dan apa yang dia perlu dilakukan untuk mendapatkan kondisi yang dinginkan.

5. KETERAMPILAN MENDALAMI HUBUNGAN SEKETIKA DAN SINKRONISASI KEDEWASAAN SOSIAL

Keterampilan ini dipandang sebagai sesuatu kebiasaan yang mudah untuk dilakukan, namun dalam kenyataannya sangat sulit untuk ditumbuhkan menjadi kebiasaan dalam pikiran tanpa mendalami secara mendalam apa-apa yang terungkap dalam pikiran yang berkaitan dengan 1) tunjukkan perhatian ; 2) menjadi orang yang positif ; 3) mengungkit daya ingat yang terkait dengan kemampuan mengingatkan kembali dalam berhubungan dengan orang lain ; 4) sikap yang tidak dibuat-buat ; 5) membangun rasa hormat.

Kebiasaan untuk mengungkit pikiran diatas akan menunjukkan gambaran kemampuan keterampilan mendalami hubungan seketika dan sinkronisasi kedewasaan sosial yang dapat memperlihatkan penampilan memkuat dan atau memperlemah hubungan.

6. KETERAMPILAN MEMBANGUN KEPERCAYAAN

Keterampilan ini sebagai sesuatu yang dapat dipandang ketika anda menaruh kepentingan dan keinginan, maka disitu terletak kebiasaan pikiran untuk membangun keprcayaan adalah perekat yang memegang seluruh proses persuasi.

Oleh karena itu, keterampilan membangun kepercayaan yang seketika, tidak berpura-pura dan bertahan lama ditentukan oleh kekuatan kebiasaan pikiran anda kedalam apa yang disebut dengan 5 K Kepercayaan. Yaitu 1) Karekter ; 2) Kompetensi ; 3) Keyakinan ; 4) Kredibilitas ; 5) Kesesuaian.

Membangun kebiasaan kedalam pikiran yang disebut 5 K merupakan satu kekuatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, sehingga ia menjadi satu kesatuan dalam membangun kepercayaan.

Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka kebiasaan dalam KAREKTER menggambarkan kombinasi kualitas yang membedakan seseorang dengan orang lain ; kebiasaan dalam KOMPETENSI adalah gambaran pengetahuan dan kemampuan anda dalam bidang tertentu yang datang dari pelajaran dan pengalaman seumur hidup ; kebiasaan dalam KEYAKINAN DIRI menunjukkan satu kekuatan pikiran anda yang tidak pernah takut dengan pikiran yang merintanginya seperti keraguan, kecemasan, pemikiran yang merusak, kebmbangan, sikap negatif ; kebiasaan dalam KREDIBILITAS menunjukkan kemampuan untuk bisa dipercaya dalam setiap situasi yang dialami ; kebiasaan dalam KESESUAIAN adalah ketika kata-kata anda sesuai dengan tindakan-tindakan anda.

Dengan demikian, maka keterampilan membangun kepercayaan dengan kebiasaan kekuatan pikiran kedalam 5 K menjadi satu kekuatan yang harus ditumbuh kembangkan agar terdapat kemampuan untuk mengatasi hal-hal yang terkait dengan 1) mengabaikan janji-janji ; 2) tak dapat dipercaya ; 3) berjanji yang berlebihan dan tidak menepatinya ; 4) menutupi semua kegagalan dan kelemahan ; 5) menyalahkan orang lain ; 6) menggunakan emosi tan pa logika 7) memindahkan tanggung jawab ; 8) memperlihatkan kelesuan pada orang lain ; 9) tidak bisa didekati ; 10) tidak pernah minta maaf ; 11) bergunjing dan menceritakan hal-hal yang tidak benar ; 12) menyembunyikan kesalahan-kesalahan ; 13) menganggap orang-orang mempercayai anda dengan sepenuhnya ; 14) memberikan penawaran yang terlalu bagus ; 15) melebih-lebihkan dalam menyampaikan maksud anda ; 15) menjadi emosional dan tak dapat diramalkan.

Read Full Post »

6. KETERAMPILAN BERPIKIR REALISTIK

Keterampilan berpikir realistik merupakan kebutuhan betapa pentingnya mengembangkan kemampuan untuk berpikir realistik yang didorong oleh kekuatan yang mampu memberikan manfaat atasnya yaitu

1) Mendorong adanya kekuatan meminimalkan resiko ; 2) Mampu menuntun anda kepada target yang sejalan dengan rencana ; 3) Menjadikan pendorong sebagai katalisator untuk perubahan ; 4) Mampu menuntun anda kedalam ketenteraman ; 5) Mampu menuntun anda kedalam kredibilitas ; 6) Menjadikan sebagai satu kekuatan dalam memberikan landasan ; 7) Mampu mendukung kedalam mereka yang sedang menghadapi kesulitan ; 8) Menjadi satu kekuatan kedalam impian yang berbuah.

Dengan memperhatikan pokok pikiran diatas, maka membangun kebiasaan dalam keterampilan berpikir realistik dengan melakukan kekuatan kebiasaan berpikir sebagai satu kekuatan yang dapat menuntun keinginan kedalam sikap dan perilaku menjadi satu kekuatan karekter yang mencakup benih-benih pikiran yang kita sebut dengan :

1) Benih yang selalu menghargai kekuatan kebenaran ; 2) Benih kemampuan dalam mengungkapkan fakta dan informasi dari dalam dan memperhatikan apa-apa yang terungkap dari luar sebagai kekuatan berpikir dari yang tidak tahu menjadi tahu ; 3) Benih kemampuan menelaah kemali mana hal-hal yang dapat menerima dan yang tidak dapat menerima dari apa-apa yang terpikirkan ; 4) Benih kemampuan dalam menggambarkan hal-hal yang dibayangkan, menemukan dan menelaah dari skenario yan terburuk dengan mengungkit daya ingat anda dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggugah pikiran anda ; 5) Benih kemampuan untuk menyelaraskan kekuatan dengan sumber daya yang tersedia dengan tujuan yang hendak di capai.

Sejalan dengan pokok pikiran yang kita ungkapkan diatas sebagai satu kebiasaan berpikir realistik dengan kedalam sikap dan perilaku sehingga anda mampu merumusan seperangkat tindakan dengan memperhatikan hal-hal yang anda pikirkan yang terkait dengan mengungkit daya ingat anda kembali kedalam pikiran anda yaitu 1) Bayangkan apa kecenderungan yang terjadi dari kebiasaan anda berpikir yang realistik ; 2) Ungkit daya ingat anda dalam rangka kemampuan anda berpikir mencari kebenaran dari yang tidak tahu menjadi tahu ; 3) Kembangkan kebiasaan berpikir anda kedalam benih-benih pikiran yang tlah kita bicarakan.

7. KETERAMPILAN BERPIKIR DALAM KESEIMBANGAN  KEPENTINGAN

Keterampilan berpikir dalam keseimbangan kepentingan merupakan kekuatan dalam usaha membangun kebiasaan dan keinganan yang mampu menuntun sikap dan perilaku yang melepaskan diri dari kesadaran inderawi yang bertopang kepada pikiran hidup yang materialistik sehingga orang didorong untuk memikirkan hidup diri sendiri dan atau kelompoknya.

Berpikir inderawi merupakan hasil pikiran dari kesadaran yang paling rendah dimata sang pencipta, oleh karena itu membangun kebiasaan berpikir dalam keseimbangan kepentingan diperlukan adanya usaha-usaha secara terus menerus untuk meningkatkan kedewasaan berpikir dari sudut pandang rohaniah, sosial emosial dan intelektual.

Sejalan dengan pemikiran diatas, cobalah anda renungkan agar ada kebiasaan dari keinginan yang kuat dengan landasan niat yang anda pikirkan untuk memikirkan mengapa anda berupaya meraih kepuasan tidak sekedar mementingkan diri sendiri, dengan mengungkit daya ingat anda kedalam apa yang harus terpikirkan yaitu :

1) Bukan sekedar memenuhi kepuasaan pribadi ; 2) Harus mendorong adanya kekuatan untuk memberikan nilai tambah bagi keseimbang kepentingan ; 3) Mendorong tumbuh dan berkembangnya kedewasaan sosial ; 4) Mendorong tumbuh dan berkembangnya kualitas kehidupan kedalam kedewasaan rohaniah ; 5) Mendorong tumbuh dan berkembangnya anda bagian dari sesuatu yang lebih besar kedalam kedewasaan emosional ; 6) Mendorong tumbuh dan berkembangnya menjadi kekuatan keteladanan kedalam kedewasaan intelektual.

Dengan memperhatikan popok pikiran yang kita ungkapkan diatas, maka timbul keinginan dari kebiasaan yang bertolak dari niat untuk melepaskan diri dari kebiasaan yang disebut „meraih kepuasan berpikir tidak sekedar mementingkan diri sendiri“, maka lahirlah keinginan untuk mengubah kesadaran yang paling rendah (kesadaran inderawi) menuju ke tingkat yang lebih tinggi yang kita sebut kesadran rasional, kesadaran ilimiah, kesadaran rohaniah, untuk menuntun perubahan kebiasaan berpikir agar melahirkan kekuatan kebiasaan berpikir yang sejalan dengan niat yang hendak dicapai, oleh karena itu pikirkan hal-hal yang kita ungkit dalam ingatan yang terkait dengan kebiasaan yang kita sebut  :

1) Bangunlah keseimbangan kepentingan antara kepentingan individu, kelompok dalam arti luas dan organisasi /masyarakat ; 2) Komunikasikan kepada semua pihak-pihak yang mempunyai kepentingan ; 3) Melaksanakan apa yang telah dikomunikasikan menjadi keputusan ; 4) Kuatkan niat dalam keinginan sebagai satu kekuatan perubahan yang berkelanjutan ; 5) Secara berkesinambungan dan konsisten untuk mengevaluasi apa yang menjadi niat.

8. KETERAMPILAN BERPIKIR PENISBAAN

Manusia tidak mungkin tidak berbuat kesalahan, sehingga saya terus berpikir sendiri,“Bagaimana kalau keputusan saya adalah keputusan yang salah ? Bagaimana kalau saya membuat kesalahan ? Saya begitu takut membuat kesalahan atau tampak tolol sehingga akhirnya saya menjadi bimbang dan ragu.

Disinilah letaknya pentinga membangun kebiasaa dengan pola pikir berdaya jiwa fleksibel dan memahami makna penisbahan yang mengungkapkan hal-hal yang terkait sebab-sebab kesalahan ataupun keberhasilan kita. Oeh karena itu betapa pentingnya kita belajar dari pengalaman sendiri dan atau orang lain, kita membuat perbandingan atasnya bagaimana cara mengungkit daya ingat kedalam kekuatan kebiasaan berikir yang produktif yang mampu menuntun sikap dan perilaku dalam pikiran dan tindakan.

Oleh karena itu, bayangkan penisbahan perilaku kita dan orang lain yang dibentuk oleh pikiran sendiri dan juga pengalaman hidup, maka disitu terletak satu kekuatan membentuk ide-ide tentang diri kita sendiri dan orang lain, meskipun kita tidak bisa mengganti gen (unsur sel plasma yang mengendalikan penerusan ciri-ciri keturunan) kita, tapi kita dapat belajar menerjemahkan pengalaman kita dengan cara baru.

Bertolak dari pokok pikiran diatas, maka timbul pertanyaan seberapa jauh kita mampu mengungkit daya ingat dalam kebiasaan berpikir agar kita mampu membuat langkah-langkah mengelola kesalahan dan hambatan

Kita sadari bahwa proses pembelajaran untuk menerima kesalahan sebagai informasi bagi keberhasilan dimasa datang menimbulkan banyak tantangan dan rintangan namun kita percaya dan yakin terbukanya pintu mengungkit daya ingat kedalam daya kemauan yang kuat sehingga menjadi kebiasaan dan karekter diri untuk membangun sikap yang konstruktif terhadap kesalahan,

9. KETERAMPILAN BERPIKIR DALAM TIM

Keterampilan berpikir dalam tim, merupakan kebutuhan yang harus ditumbuh kembangkan merupakan satu kekuatan kebiasaan berpikir kedalam „Kerjasama“ yang dibayangkan menjadi satu kekuatan dalam membuat impian menjadi kenyataan.

Berpikir dalam tim menjadi luar biasa karena tak ada tugas yang terlalu bsar, tak ada prestasi yang terlalu besar, tak ada impian yang terlalu jauh bagi sebuah tim, sehingga dibutuhkan kerjasama tim untuk membuat impian menjadi kenyataan.

Bertolak dari pikiran diatas, maka keterampilan berpikir dalam tim menjadi satu kebutuhan dengan memberikan manfaat berupa 1) Tim menjadikan anda lebih baik darpada yang sesungguhnya ; 2) Tim lelipatgandakan nilai anda bagi sesama ; 3) Tim memungkinkan anda mengerjakan apa yang paling pandai anda kerjakan ; 4) Tim memungkinkan anda menolong sesama mengerahkan kemampuan terbaik mereka ; 5) Tim memberi anda waktu lebih banyak ; 6) Tim memberikan anda kebersamaan ; 7) Tim membantu anda memenuhi hasrat hati anda ; 8) Tim menjadikan semua anggota tim pemenang.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka diperlukan secara jelas pemain peran dalam tim yang dibangun yang menjacakup 1) pemain peran yang memiliki kemampuan mengembangkan gagasan, memberi arah, menemukan hal-hal yang baru disebut sebagai DRIVER ; 2) pemain peran yang memiliki kemampuan menghitung kebutuhan tim, merencanakan stretegi kerja, menyusun jadwal disebut sebagai PLANNER ; 3) pemain peran yang memiliki kemampuan ahli memecahkan masalah, mengelola sarana / sumber daya, menyebarkan gagasan, melakukan negosiasi disebut sebagai ENABLER ; 4) pemain peran yang memiliki kemampan dalam bekerja menghasilkan output, mengkoordinir dan memelihara tim disebut sebagai EXEC ; 5) pemain peran yang memiliki kemampuan membuat catatan, mengaudit, dan mengevaluasi kemajuan tim disebut sebagai CONTROLLER.

Dengan kejelasan pemain peran diatas, kalau anda ingin berhasil sebagai tim, anda harus dapat menuntunnya dalam memahami bagaimana sebuah tim bisa mencapai impiannya, oleh karena itu ketahuilah yang terkait bahwa 1) personil menentukan potensi tim ; 2) visi menentukan arah tim ; 3) etika kerja menentukan kesiapan tim ; 4) kepemimpinan menentukan keberhasilan tim.

Jadi keempat kunci tersebut sangat menentukan dalam membangun suatu kebiasaan dalam keterampilan berpikir kerja tim.

10. KETERAMPILAN BERPIKIR VERTICAL DAN LATERAL

Keterampilan berpikir vertical dan lateral haruslah dibangun dalam satu pikiran artinya kebiasaan tidak menempatkan yang satu lebih penting dari yang lain karena kedua berpikir tersebut membuah hasil dalam tindakan yang berbeda yang harus kita tumbuh kembangkan.

PEMAHAMAN PERBEDAAN                          VERTIVAL   LATERAL

Kebenaran …………………………………………………           x                  0

Kekayaan ragam ………………………………………..           0                   x

Menyeleksi satu jalan …………………………………            x                  0

Tidak menyeleksi tapi membuka jalan lain ……          0                  x

Satu ancangan dalam memecahkan masalah …….         x                  0

Banyak ancangan alternatif ……………………………          0                  x

Bergerak bila terdapat suatu arah …………………………….x                  0

Bergerak untuk menghasilkan arah ………………………… 0                  x

Bersifat analitis ………………………………………………….    x                  0

Bersifat provokatif ……………………………………………….  0                  x

Berpikir berurutan ………………………………….     x                  0

Berpikir dengan lompatan ………………………….     0                  x

Berpikir harus benar setiap langkah ……………….      x                  0

Tidak harus demikian ……………………………………….       0                  x

Orang menggunakan bentuk negatif untuk menutup       x                 0

Tidak ada bentuk negatif …………………………         0                 x

Konsentrasi, mengabaikan yang tidk relevan ………..    x                 0

Menyambut baik atas trobosan yang kebetulan ……..    0                  x

Kategori, klasifikasi dan label bersifat tetap                    x                  0

Ketiga tidak tetap ………………………………………………….  0                  x

Mengikuti jalan yang mungkin ……………………….  x                  0

Menjajaki jalan yang paling tidak mungkin ………….   0                 x

Merupakan proses yang terbatas ……………………..    x                0

Merupakan proses yang serba mungkin ……………..     0                 x

Bertolak dari pemahaman atas perbedaan tersebut, maka harus satu kekuatan kbiasaan untuk dapat menggunakan keduanya secara efektif. Dimana dengan berpikir vertical orang menggunakan informasi demi informasi itu sendiri untuk bergerak maju menuju pemecahan. Sebaliknya dengan berpikir lateral, orang menggunakan informasi bukan demi informasi itu sendiri, tetapi secara provokatif untuk menimbulkan permulaan ulang.

11. KETERAMPILAN BERPIKIR PENUH KEMUNGKINAN

Keterampilan berpikir penuh kemungkinan mendorong kebiasaan berpikir menjadi satu kekuatan yang mendorong mereka percaya untuk mampu dalam menyelesaikan tugas yang serba komplek dan rumit dengan 1) meningkatkan kemungkinan anda ; 2) memungkinkan menarik peluang maupun orang kepada anda ; 3) memungkinkan peluang untuk meningkatkan kemungkinan lainnya ; 4) memungkinkan anda mengimpikan hal-hal besar ; 5) memungkinkan anda melampaui rata-rata ; 6) memungkinkan itu memberi anda enerji ; 7) memungkinkan itu membuat anda pantang menyerah.

Untuk mendorong berpikir penuh kemungkinan ditentukan cara pandang anda agar menjadi kebiasaan berpikir efektif perlu memperhatikan hal-hal yang terungkap dalam pikiran anda yang terkait dengan 1) jauhilah berpikir fokus yang tidak masuk akal ; 2) tidak bergantung dari para ahli ; 3) carilah peluang-peluang kemungkinan dalam setiap situasi ; 4) mendorong memperbesar impian ; 5) pertanyakan kebiasaan dalam status quo ; 6) beri perhatian dalam menemukan inspirasi dari peraih prestasi besar.

Sejalan dengan pemikiran diatas bangkitkan antusiasme berpikir penuh kemungkinan untuk menemukan solusi-solusi bahkan untuk situasi-situasi yang tampaknya mustahil dan oleh karena itu diperlukan kebiasaan pikiran menjabarkan cara berpikir pnuh kemungkinan ke dalam tindakan.

12. PENUTUP

10 Keterampilan berpikir disini merupakan kekuatan kebiasaan berpikir yang produktif, yang sering diungkapkan oleh penulis, peneliti dan pemain peran yang berhasil  dari beragam pengalaman bidang-bidang dalam seluruh aspek kehidupan yang menyangkut „pengetahuan pengalaman“   yang mencakup keterampilan.

Keterampilan berpikir sistem, dalam hal ini perlu kita renungkan dan tanyakan dalam diri masing-masing seberapa jauh telah kita manfaatkan berpikir sistem ini sebagai satu pendekatan.

Keterampilan berpikir strategis, banyak orang berpikir dalam kerangka ini, tapi tidak sedikit pula terjadi kesimpang siuran dalam mengungkapkannya yang tidak sejalan apa yang terpikirkan

Keterampilan berpikir kreatif dan inovatif, dalam hal ini terlalu diajak kita untuk berpikir dalam kerangka organisasi formal, kalaupun itu terjadi tidak jarang dalam kegiatan berpikir tersebut saling tumpang tindih dalam mengungkapkan apa yang terpikirkan.

Keterampilan berpikir yang terfokuskan, merupakan kebutuhan setiap orang apakah yang bersangkutan berperan dalam organisasi atau tidak maka keterampilan ini sangat menuntun dalam kita bersikap dan berperilaku.

Keterampilan berpikir realistik,  juga merupakan kebutuhan dalam setiap kita melangkah karena apa kita lakukan hari ini adalah hasil pikiran kita oleh karena itu kebutuhan melihat masa depan diperlukan kemampuan potensi yang kita miliki.

Keterampilan berpikir dalam keseimbangan kepentingan, kebiasaan pikiran ini merupakan satu kekuatan untuk menuntun sikap dan perilaku sangat bergantung seberapa jauh mampu memikrkan keseimbangan kepentingan individu, kelompok dan organisasi, yang sejalan dengan tuntutan pihak-pihak yang mempunya kepentingan.

Keterampilan berpikir penisbaan, beri waktu bagi anda merenungkan kembali betapa pentingnya anda melaksanakan berpikir penisbaan karena disitu terletak anda memulai menilai diri anda

Keterampilan berpikir dalam tim, satu kekuatan yang harus ditumbuhkan dalam kebiasaan untuk mewujudkan impian dengan bekerjasama dalam tim dengan secara jelas merumuskan peran-peran dalam tim.

Keteramilan berpikir vertical dan lateral, kebiasaan yang harus ditumbuhkan dalam pikiran bahwa dalam berpikir maka pelaksanaannya tidak mengedepankan yang satu lebih penting dari yang lain sebagai satu kekuatan berpikir dalam usaha mencari kebenaran.

Keterampilan berpikir penuh kemungkinan, kebiasaan berpikir ini hampir dalam semua tindakan menjadi sesuatu yang selalu diabaikan untuk tumbuh dan berkembang, sehingga perlu kembali anda merenungkan kembali.

Keterampilan berpikir tersebut dapat tumbuh dan brkembang sejalan dari kebiasaan-kebiasaan bagi mereka selalu memiliki kesiapan untuk selalu akan berusaha meningkatkan daya kemauan yang kuat untuk selalu berpikir yang bertumpu pada kekuatan untuk mendalami   sesuatu yang belum dikatahui dalam kerangka mencari kebenaran melalui berpikir logis, berpikir ilimiah, berpikir filsafat, berpikir theologis.

 

 

 

Read Full Post »

 KEPEMIMPINAN DENGAN 10  KETERAMPILAN BERPIKIR DALAM MEWUJUDKAN MIMPI

1. PENDAHULUAN

Pertama perlu kita pahami makna berpikir dengan pengetahuan dan berpikir dengan ilmu, kedua hal ini berbeda dimana pengetahuan yang didapat dari pada pengalaman disebut „pengetahuan pengalaman“ atau ringkasnya PENGETAHUAN. Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut ILMU.

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka 10 keterampilan berpikir disini adalah penekanan pada proses berpikir yang digerakkan oleh pengetahuan pengalaman sehingga pemanfaatan alat pikir berupa kesadran, kecerdasan dan akal merupakan kekuatan pengalaman yang membentuk kebiasaan-kebiasaan berpikir yang didorong oleh keinginan yang bertolak dari hasil menghayati. Jadi keterampilan disini berbuah dari hasil berpikir dengan hati.

10 Keterampilan berpikir disini merupakan kekuatan kebiasaan berpikir yang produktif, yang sering diungkapkan oleh penulis, peneliti dan pemain peran yang berhasil  dari beragam pengalaman bidang-bidang dalam seluruh aspek kehidupan yang menyangkut „pengetahuan pengalaman“   yang mencakup keterampilan, apa yang disebut :

  • Keterampilan berpikir sistem
  • Keterampilan berpikir strategis
  • Keterampilan berpikir kreatif dan inovatif
  • Keterampilan berpikir yang terfokuskan
  • Keterampilan berpikir realistik
  • Keterampilan berpikir kemungkinan
  • Keterampilan berpikir dalam keseimbangan kepentingan
  • Keterampilan berpikir penisbahan
  • Keterampilan berpikir dalam tim
  • Keterampilan berpikir vertical dan lateral

Keterampilan berpikir tersebut dapat tumbuh dan brkembang sejalan dari kebiasaan-kebiasaan bagi mereka selalu memiliki kesiapan untuk selalu akan berusaha meningkatkan daya kemauan yang kuat untuk selalu berpikir yang bertumpu pada kekuatan untuk mendalami   sesuatu yang belum dikatahui dalam kerangka mencari kebenaran melalui berpikir logis, berpikir ilimiah, berpikir filsafat, berpikir theologis.

2. KETERAMPILAN BERPIKIR SISTEM

Keterampilan berpikir sistem sebagai suatu pendekatan untuk mengungkapkan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan sebagainya sehingga tidak ada satu sistem pun yang dapat menggantikan sistem untuk mengelola berpikir dengan keberhasilannya.

Oleh karena itu, keterampilan berpikir sistem harus mampu mengungkapkan hal-hal yang terkait dari sisi input, dari sisi proses dan dari sisi output. Sebagai suatu ilustrasi ingin mengungkapkan sistem dalam tantangan bisnis. Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka diperlukan pemahaman sub sistem dalam teknologi, sub sistem inovasi dan susb sistem belajar, kedalam berpikir sistem.

Sub sistem teknologi harus mampu mengungkapkan penerapan sistimatis dari ilmu dan pengetahuan yang teratur untuk tugas-tugas yang praktis, kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta yang bersandarkan proses teknis, kedalam pikiran input, proses dan output.

Sub sistem inovasi harus mampu mengungkapkan hal yang terkait dengan tantangan bisnis yang lahir dari hambatan pada inovasi organisasi, yang tidak memberikan iklim organisasi yang dapat mnunjang untuk berpikir kreatif dalam berbisnis, kedalam pikiran input, proses dan output.

Sub sistem pembelajaran harus mmampu mengungkapkan hal yang terkait untuk mempertahankan daur hidup organisasi seperti yang dikatakan oleh Ichak Adizes dalam bukunya Cororate Lifecycles pada posisi prima kedalam pikiran input, proses dan output.

3. KETERAMPILAN BERPIKIR STRATEGIS

Keterampilan berpikir strategis merupakan suatu kekuatan berpikir yang bersifat antisipatif. Oleh karena itu harus mampu mengungkapkan dalam proses berpikir yang mencakup :

Pertama, dengan memanfaatkan berpikir intuitif yang berlandaskan penguasaan wawasan, imajinasi dan seperangkat informasi masa lalu dan saat ini, merumuskan keputusan strategik dalam pemikiran jangka panjang dalam waktu lebih lima tahun yang bersifat kualitatif, umumnya menyangkut hal-hal yang terkait dengan rumusan visi, misi, tujuan, budaya, strategi dan kebijakan.

Kedua, merumuskan penjabaran rencana jangka panjang tersebut kedalam rencana jangka menengah (2-5 th) baik kualitatif dan kuantitatif dan memberikan gambaran posisi saat ini dan bagaimana memberikan arah ke depan dengan memanfaatkan pikiran dengan analisis SWOT.

Ketiga, menjabarkan rancana jangka menengah ke rencana jangka pendek (1 th) yang umum disebut rencana belanja tahunan yang lebih terperinci tujuan dan sasaran yang hendak dicapai kedalam kebijakan dan program serta dikaitkan dngan jadwal waktu.  

Bertolak dari dari pemikiran diatas berarti anda mengungkapkan gambaran umum secara menyeluruh yang dituangkan berdasarkan wawasan dan imajinasi anda dalam gambaran persfektif yang selanjutnya dijabarkan dengan memanfaatkan otak dan hati dalam kerangka berpikir metodis.

4. KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN INOVATIF

Keterampilan berpikir kreatif dan inovatif mendorong kebiasaan berpikir dinamis berarti membangun satu kebiasaan untuk mencari tahu dari yang tidak tahu melalui seperangkat pengetahuan keterampilan dan keinginan secara berkelanjutan dalam mewujudkan keberhasilan.

Keberhasilan merupakan buah hasil berpikir dinamis karena 1) adanya gagasan yang realistis ; 2) gunakan gagasan lawan menjadi motivasi baru ;3) tulis setiap gagasan untuk mengingat ; 4) pergunakan teknik-teknik menggerakkan gagasan ; 5) berlatih, bekerja dan berpikir berkesinambungan.

Keterampilan berpikir kreatif haruslah dipahami dan diaktualisasikan dari unsur kata menjadi wujud kepribadian individu kedalam pemanfaatan (K)esadran secara (R)asional untuk mendorong (E)mosi dan (A)kal terhadap (T)antangan untuk merumuskan suatu (I)de dengan (P)endekatan 4 P (pribadi, proses, pendorong, produk) dengan kemampuan (I)ntelektual dan (T)asamuh kedalam berpikir (A)ntisipasi melalui (S)ensivitas.

Keterampilan berpikir inovasi haruslah dipahami dan diaktualisasikan dari unsur kata menjadi kekuatan organisasi menjadi kekuatan CEO berperan menggerakkan (I)nisiatif kedalam proses mental kedalam (N)alar individu dan atau kelompok secara (O)ptimal kedalam (V)isualisasi menjadi pengembangan (A)ktivitas dan (S)arana dengan memanfaatkan (I)lmu pengetahuan.

Bertitik tolak dari pemahaman kreativitas dan inovasi diatas diharapkan setiap anggota tim dalam kelompok kerja dapat memahami bahwa wawasan dan imajinasi menjadi daya dorong kedalam KREATIVITAS dalam mewujudkan INOVASI yang didukung oleh manajemen puncak Organisasi.

5. KETERAMPILAN BERPIKIR YANG TERFOKUSKAN

Keterampilan berpikir yang terfokuskan merupakan satu kekuatan dalam kebiasaan berpikir agar lebih tertuju kepada arah yang jelas sehingga dapat memberikan manfaat atasnya yaitu : 1) mengarahkan sumber daya yang terbatas secara efisien dan efektif. ; 2) mengarahkan sumber daya intelektual dalam mengembangkan kreatifitas oleh individu dan atau kelompok ; 3) mengarahkan kejelasan kepada target yang hendak dicapai ; 4) menjadi penuntun kedalam kemungkinan pikiran yang berkelanjutan.

Dengan memperhatiakn manfaat yang kita ungkapkan diatas dari usaha-usaha untuk berpikir yang terfokuskan, maka anda mulai dengan mempertanyakan dalam kebiasaan berpikir yaitu kemanakah hendaknya anda fokuskan pikiran anda, sejalan dengan itu gerakkan pikiran kedalam 1) identifikasikanlah prioritas-prioritas anda 2) temukan karunia-karunia anda 3) kembangkanlah impian anda.

Mengembangkan keterampilan berpikir yang terfokuskan, maka begitu anda memiliki kemampuan apa yang hendaknya anda pikirkan, harus anda putuskan bagaimana caranya agar lebih fokus yaitu 1) membangun kebiasaan diperlukan satu kebiasaan kemungkinan berpikir untuk melepaskan dari dari gangguan pikiran yang tidak terfokuskan ; 2) berikan waktu untuk berpikir terfokus ; 3) bangunkan satu kekuatan ingatan agar hal-hal yang anda fokuskan itu dalam pikiran anda ; 4) rumuskan sasaran-sasaran kedalam kejelasan, dapat dicapai, dan bermanfaat ; 5) pertanyakan kekuatan kontrol kedalam pengwasan dan pengendalian atas kemajuan yang di capai

 

Read Full Post »