Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘74. entrepreneur’ Category

R & D BERBASIS KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM PENGLOLAAN O.B.P.

PENDAHULUAN

Usaha untuk menciptakan organisasi yang dapat mendukung dalam memenangkan dan memelihara pelanggan dalam dunia tanpa batas dimana  persaingan seharusnya dipandang sebagai daya dorong untuk merebut peluang-peluang dimasa depan.

CEO haruslah memainkan peran untuk menciptakan adanya dorongan-dorongan dimana kreativitas individu dan kelompok serta inovasi organisasi menjadi kunci sukses ke masa depan. Oleh karena itu fungsi penelitian dan pengembangan dalam suatu organisasi berdasarkan pengalaman masih menunjukkan kurang mendapatkan perhatian yang sesungguhnya.

Dengan demikian fungsi penelitian dan pengembangan adalah sekelompok perilaku yang diharapkan dari suatu peran yang dilahirkan adanya individu yang kreatif menjadi kreatif kelompok dan dikelola menjadi inovatip oleh organisasi yang terkait dengan penempatan produk ke pasar, perubahan teknologi baru dan proses.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, maka penelitian dan pengem-bangan berbasis pelanggan sebagai suatu pendekatan sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

Kepuasan pelanggan

Kreativitas dan inovasi

Produktivitas

Sumber daya

Kepuasan Pelanggan , adalah suatu pendekatan yang secara sistimatis dan terus meneruskan membangun dan mengembangkan secara proaktip menciptakan suatu organisasi yang sadar pelanggan dalam arti luas artinya pelanggan mencakup bukan saja pelanggan murni (sebagai pembeli / eksternal) tetapi juga pelanggan tidak murni (sebagai orang dalam dan perantara) dalam usaha untuk meme-nangkan dan memelihara pelanggan.

Kreativitas dan Inovasi, adalah suatu pendekatan dengan menciptakan suatu iklim organisasi yang mendukung setiap individu dan kelompok dapat mengembangkan wawasan dan imajinasi dalam mewujudkan gagasan-gagasan baru yang dikelola menjadi inovatip oleh organisasi dalam memenuhi kepuasan pelanggan dan stakeholders lainnya kedalam perencanaan program-program yang pelaksa-naannya dilakukan sesuai dengan tahapan yang telah diputuskan.

Produktivitas, adalah pendekatan untuk memenangkan dan memelihara pelanggan sebagai cara mengubah sesaat menjadi pe-langgan seumur hidup karena kemampuan untuk meningkatkan kua-litas yang ditopang oleh pemanfaatan sumber daya yang efesien dan efektif termasuk kepentingan stakeholders lainnya.

Sumber Daya, adalah pendekatan untuk memanfaatkan sumber daya internal dapat digerakkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan berkolaborasi untuk memaksimumkan sumber daya eksternal yang memungkinkan untuk mendukung pencapaian sasaran yang digariskan.

MEMBANGUN KEBIASAAN YANG PRODUKTIF

Tantangan masa depan bukan terletak menghadapi persaingan, melainkan bagaimana suatu organisasi mampu meraih peluang-peluang masa depan. Sukses meraih peluang masa depan sangat ditentukan adanya kemampuan untuk menumbuhkan kebiasaan produktivitas scara berkesinambungan yang ditopang adanya sumber daya manajemen informasi sistem yang dikelola dengan baik.

Membangun kebiasaan produktivitas adalah kegiatan yang direncanakan secara sistimatis dan dipolakan menjadi kebiasaan dalam bersikap dan berperilaku bagi setiap anggota organisasi yang ditunjukkan dengan karekteristik yang mengikat kedalam organisasi sbb.:

Pertama, haruslah dipandang sebagai suatu sistem yang digerakkan oleh pimpinan puncak dan bertanggung jawab keberhasilannya, sehingga diperlukan metoda, prosedur dan alat yang dapat memotivasi bagi setiap anggota organisasi dalam bersikap dan berperilaku sebagai komitmen mereka yang datang dari diri sendiri, bukan sesuatu yang dipaksanakan tapi sudah merupakan budaya.

Kedua, haruslah dipandang sebagai suatu sistem yang digerakkan untuk memenuhi kepuasaan pelanggan dan kepentingan stakeholders lainnya sebagai daya dorong setiap anggota untuk berpikir.

Ketiga, haruslah dipandang sebagai suatu sistem yang dapat men-dukung aplikasi budaya organisasi (norma, nilai, wewenang dan ganjar) sebagai pedoman dan arahan dalam bersikap dan berperilaku bagi setiap anggota organisasi agar mampu berkonsteribusi dalam melaksanakan perubahan.

Keempat, haruslah dipandang sebagai suatu sistem yang dapat men-dukung pola pikir perubahan keterampilan dari perilaku reaktif men-jadi proaktif.

Kelima, haruslah dipandang sebagai suatu sistem yang mendukung cara pandang bahwa produktivitas adalah bagian cara hidup bagi setiap anggota organisasi.

Dengan membangun kebiasaan yang produktif dengan ditopang pemahaman kelima karekteristik yang diungkap diatas, diharapkan menjadi daya dorong untuk meningkatkan sembilan prinsip dalam kepemimpinan:

1) kolaborasi

2) komitmen

3) komunikasi

4) kreativitas individu,

5) kreativitas kelompok 

6) inovasi organisasi

7) analisa masa depan

8) merespon antisipatif

9) proses pengambilan keputusan

Dengan peningkatan kesembilan prinsip kepemimpinan tersebut dapat mendukung perubahan terbentuknya kebiasaan untuk kemenangan pribadi, kemenangan kelompok dan kemenangan organisasi yang memiliki sifat ketergantungan, kemandirian dan saling ketergantungan dalam mewujudkan kebiasaan yang produktif.

Membangun kebiasaan yang produktif, dimaksudkan adalahsecara sadar mengaktualisasikan pola perilaku kedalam kebiasaan yang effektif yang terdiri dari :

1) kejelasan keinginan yang menunjukkan mau melakukannya ;

2) adanya pengetahuan yang menunjukkan apa yang harus dilakukan dan mengapa ;adanya keterampilan yang menunjukkan bagaimana melakukan.

Jadi yang menjadi tujuan dalam kebiasaan yang produk-tif mencakup hal-hal yang hendak dicapai sebagai berikut :

1)     Memahami kepentingan pelanggan dan stakeholders lainnya.

2)     Menetapkan dan mengukur tingkat keberhasilan produktivitas.

3)     Menetapkan sistem pengawasan dan pengendalian.

4)     Menetapkan langkah-langkah perbaikan berkelanjutan.

5)     Menetapkan adanya organisasi pembelajaran.

6)     Mendorong untuk melepaskan dari hiriarki menjadi tim.

7) Mendorong kepemimpinan kolaborasi.   

PERNYATAAN EFEKTIF DALAM R & D

DARI SISI MANAJEMEN BIAYA

  • Secara efektif mengawasi biaya melalui penggunaan personalia, material dan perlengkapan yang ekonomis.
  • Secara efektif mengunakan sumber daya dari staf, dana dan waktu.
  • Memanfaatkan dengan maksimum dana yang telah dialokasikan.
  • Membuat proyeksi2 anggaran yan realistik.
  • Memberikan atensi yang besar untuk memonitor varian anggaran dan merencanakan penyesuaian2 yang tepat.
  • Memperjuangkan ROI yang maksimum.
  • Unggul di dalam keputusan2 yang berorientasi keuntungan.
  • Membuktikan kemampuan yang kuat untuk menggalakkan cost-profit ratio.
  • Membuktikan keefektifan biaya yang sehat.
  • Mengembangkan ukuran pengawasan biaya yang kuat untuk menjamin hasil2 yang diinginkan.
  • Memelihara pengawasan biaya yang efektif.
  • Melatih pengawasan biaya yang benar.
  • Mengenal secara efektif area2 yang membutuhkan reduksi biaya.
  • Memperagakan pertimbangan yang sehat di dalam mengelola dan mengawasi pengeluaran.
  • Taat pada prinsip2 auditing yang sehat.
  • Merencanakan perjalanan, hiburan2 dan biaya2 lainnya agar dapat meraih sasaran organisasi.
  • Taat kepada kebijakan dan prosedur organisasi di saat meminta biaya2 yang dikeluarkan.
  • Menjamin semua pengeluaran adalah demi kepentingan org.
  • Membuktikan sukses di dalam mereduksi biaya sementara meme-lihara kualitas yang tinggi.
  • Unggul didalam mengawasi biaya dan menghilangkan pemborosan.

DARI SISI KUALITAS

  • Kualitas kerja secara konsisten tinggi.
  • Meraih standar kualitas tertinggi.
  • Memperlihatkan kepentingan profesional untuk karya kualitas.
  • Menekankan penggalakan kualitas.
  • Mempromosikan kesadaran kualitas.
  • Mengenal kepentingan kualitas didalam menyediakan ketajaman kompetensi.
  • Membuktikan ketertiban, keseksamaan dan kecermatan di dalam melaksanakan tugas2 kerja.
  • Melaksanakan dengan akurasi, keseksamaan dan ke-efektifan yang luar biasa.
  • Bertenggung jawab terhadap kualitas istimewa.
    • Meraih keefektifan yang konsisten.
    • Berjuang untuk kesempurnaan.
    • Sangat rapih.
    • Menyediakan jaminan kualitas total.

PENUTUP

Kelangsung hidup perusahaan dalam posisi perima harus mampu dikelola untuk terus didewasakan dalam kelangsungan hidup yang berkelanjutan sehingga memanfaatkan kekuatan kebiasaan pikiran harus ditumbuh kembangkan sehingga selalu siap menghadapi tuntutan perubahan.

Untuk memenuhi kelangsungan hidup dalam pertumbuhan berkelanjutan, maka dalam rangka meningkatkan kemampuan pada R&D berbasiskan atas kebutuhan pelanggan, maka kekuatan kebiasaan pikiran harus mampu menjadi pendorong dalam mengelola pikiran yang terkait dengan kreativitas dan inovasi agar kemampuan memanfaatkan sumber daya dengan tingkat produktivitas yang tinggi.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka semua usaha dalam peningkatan kepuasan pelanggan baik dalam produk lama dan atau produk baru harus mampu menguasai pasar lama dan atau baru, juga sangat bergantung dari kebiasaan pikiran yang mendukung kemampuan meningkatkan apa yang terkait dengan  manajemen biaya dan kualitas.

Oleh karena itu, membangun kesiapan sikap dan perilaku dalam usaha-usaha menyesuaikan diri haruslah didasarkan dorongan dari keteladan kepemimpinan untuk memanfaatkan kekuatan kebiasaan pikiran yang datang dari kemauan yang kuat dari setiap pemain peran-peran dalam pengelolaan O.B.P.

Read Full Post »