Feeds:
Posts
Comments

MEMBANGUN  TIM LSM GMBI

YANG BENAR-BENAR MAMPU BEKERJA

 

OLEH

ABDUL TALIB RACHMAN

KETUA DEWAN PAKAR

SERI KEPEMIMPINAN 3.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

  1. PENDAHULUAN
  1. TIM SEJATI
  1. MEMBENTUK TIM DAN PERAN-PERAN DALAM TIM
  1. MEMULAI PEMBELAJARAN KEAHLIAN
  1. MEMPERCEPAT PERUBAHAN
  1. MENGUASAI KEAHLIAN
  1. MENJALANKAN TIM
  1. P E N U T U P dan KESIMPULAN

KATA PENGANTAR

Untuk meningkatkan kebiasaan dalam menghadapi lingkungan sosial politik lokal yang komplek dan tingkat perubahan yang begitu cepat, maka dalam kesempatan ini penulis berusaha untuk memberikan dorongan kepada pimpinan LSM GMBI agar mampu bekerja sama dan memecahkan masalah kedalam satu tim yang efektif.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka tulisan ini merupakan seri ke 3 sebagai konstribusi untuk memberikan daya dorong betapa pentingnya Peran Tim dalam kepemimpinan LSM GMBI agar kerja tim menuju hasil optimal.

Berdasarkan pengalaman yang dipahami oleh penulis selama ini memperoleh gambaran kenyataan bahwa ada tim tapi karena pemimpin sangat dominan lebih banyak yang berangkutan kerja sendiri.

Kenyataan inilah yang mendorong tulisan ini disusun agar tim masa depan dapat membrikan manfaat dalam lingkungan LSM GMBI menjadi kebiasaan baru apa yang disebut

1) menggunakan semua ide dan motivasi a nggota tim

2) lebih baik dalam menggunakan waktu pemimpin dan waktu anggota tim ;

3) meningkatkan produktivitas dan kepuasan anda , tim anda dan organisasi anda.

  1. PENDAHULUAN

Keberhasilan membangun tim masa depan ditunjukkan adanya usaa-usaha dimana tim yang bisa

  • Menggunakan penyebaran informasi untuk membentuk kepercayaan dan tanggung jawab tingkat tinggi ;
  • Menggunakan batasan yang jelas untuk menciptakan kebebasan bertindak secara bertanggung jawab ;
  • Menggunakan keahlian pengelolaan diri untuk membuat keputusan tim dan dan mendapatkan hasil yang besar.

Oleh karena itu, dengan gambaran tim diatas akan terlihat dengan jelas, sehingga anda dan anggota tim bisa melihat bagaimana cara anda beroperasi saat ini. Selanjutnya anda bisa memulai proses untuk menjadi tim tingkat masa depan yang dapat mendatangkan hasil maksimal.

Dengan pemikiran diatas keberhasil membangun tim masa depan berarti membangun tim yang benar-benar mampu bekerja, dimana anda dan anggota tim anda akan menilai posisi anda saat ini, kemudian mengikuti proses langkah demi langkah untuk mewujudkan tim masa depan yang efektip yang sejalan dengan tingkat perubahan yang anda dan anggota tim anda inginkan menjadi aktivis militant LSM GMBI dalam lingkungan sosial politik local yang terus berubah sesuai dengan keadaan.

 

  1. TIM SEJATI

Tim sejati bertitik tolak dari pemikiran tim berazaskan kesetaraan dengan pendekatan apa yang disebut :

  • Pengaturan waktu yang terkait dengan hierarki banyak tingkat dan gaya manajemen konrol ;
  • Tim berazaskan kesetaraan dengan menganalisis tim-tim sukses dan mempelajari apa yang mereka lakukan ;
  • Konsep tim berbasiskan budaya terbuka dan sportif.

Degan memperhatikan hal-hal yang kita kemukakan diatas, maka pengalaman juga menunjukkan gambaran bahwa setiap orang juga tahu bagaimana menggalang orang-orang untuk menjadi sebuah tim. Setiap orang akan memilih tim terbaik. Etiap orang tahu bagaimana mengatur pelaksanaan tugas di antara anggota-anggotanya. Tapi dalam kenyataan mengapa ada tim yang berhasil dan ada juga yang gagal ? Dan tidak jarang pula ada gambaran hasil kerja satu orang yang cakap yang berkerja sendiri menghasilkan hasil yang lebih baik.

Membangun tim yang berazaskan kesetaraan maka anda aan melihat hal-hal yang disebut dibawah ini :

  • Setiap orang dilibatkan bersama-sama dan setiap kontribusi dihargai secara khusus ;
  • Unsur kepemimpinan datang dari masing2 anggota sesuai dengan kebutuhan tim di setiap kegiatan kerja tim ;
  • Sasaran tim jelas dan diterima oleh semua anggota ;
  • Mereka adalah sebuah kelompok yang efektif, mampu bertahan lama yang sejalan dengan jangka waktu dan tepat sumber daya yang tersedia
  • Setiap anggota memiliki kepercayaan diri yang cukup terhadap kelompoknya.
  1. MEMBENTUK TIM DAN PERAN-PERAN DALAM TIM

Dibawah ini diungkapkan bagaimana sebaiknya membentuk bukan sekedar mengumpulkan orang, oleh karena itu perlu dipahami pendekatan apa saja yang dapat ditempuh yaiyu :

  • Pendekatan berdasarkan fungsi pada umumnya dibangun untuk sementara seprti kedalam model proyek yang ditempatkan dalam struktur formal. ;
  • Pendekatan berdasarkan beban kerja, kebanyakan tim dengan satu fungsi yang disusun berbadasarkan beban kerja. Tim bisa tumbuh menjadi kuat karena pengaruh pemimpin yang sangat dominan ;
  • Pendekatan tunjuk siapa yang mau jadi pemimpin dalam usaha membentuk organisasi menjadi ramping, anggota menjadi efektif bila diajak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan ;
  • Pendekatan acak umumnya tidak bisa berkembang karena tidak memungkina menuntut kontribusi terlalu tinggi dari para anggotanya.;
  • Pendekatan mengharapkan datangnya sukarelawan dimana awalnya ada semangat untuk menjalani komitmen mereka dalam waktu yang panjang, mereka melihat masih ada peran ;
  • Pendekatan berdasarkan buku pedoman diatur dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah diatur serta memperhatikan sifat kebutuhan yang tidak terlalu ketat dalam pelaksanaannya..

LIMA JENIS PERAN DI DALAM TIM :

Pertama, disebut peran INISIATOR (DRIVER) :

Adalah orang yang mampu membuat keputusan secara intuitif artinya orang yang berangkutan cenderung menggnakan kekuatan insting daripada harus melakukan analisa  yang mendetail. Sebaliknya detail adalah hal yang paling akhir yang mereka lakukan.

Kemampuan peran Inisiator adalah menyukai perubahan ; kemampuan melihat jauh ke depan ; mampu melihat kesempatan dalam “gambar yang besar”

Jika ingin lebih berperan anda harus mengkombinasikan karekteristik Developer, Director, dan Innovator, usahakan :

  • Membuat keputusan2 besar untuk tim ;
  • Merencanakan tujuan2 yang hendak dicapai dari tugas2 tim dan pengembangan tim ;
  • Memberikan arah bagi pengembangan tim ;
  • Membagi tugas di antara anggota tim ;
  • Memotivasi tim agar selalu aktif ;
  • Berpikirlah untuk mengembangkan orang- keterampilan – pengaruh – kematangkan tIM

Perlu pula untuk diingat driver juga memiliki kelemahan2, yang terkait permasalahan dalam kerja sama tim mengenai :

  • Mendengarkan ide dan kritik dari anggota lain ;
  • Tidak hanya memimpin, cermati kemajuan, sarana / sumber daya dan keterampilan tim ;
  • Memperhatikan juga detail selain keputusan yang besar ;
  • Berpikir tentang peran bukan fungsi ;
  • Memperbanyak waktu yang disediakan bagi orang lain.

 DEVELOPER :

Adalah Developer mampu mengidentifikasikan arah bagi timnya, ia mengklarifikasikan berbagai peluang, memiliki visi serta strategi untuk meraihnya.

Agar bisa member konstribusi sebagai mana seorang developer anda harus mendorong tim untuk tumbuh cari tahu apa yang bisa membuat tim menjadi kuat, usahakan memperkiakan masa depan yang bakal dihadapi, dan apa yang menjadi kebutuhan tim agar berhasil mencapai masa depan itu :

  • Buatlah daftar emua perubahan yang kelak akan dihadapi tim dalam tiga bulan mendatang. Diskusikan hal itu dengan Planner dan pilih jenis perubahan yang harus ditangani.
  • Jalinlah kontak dengan tiga orang yang bisa membuat pengarh tim meningkat dan jadwalkan waktu untuk berbicara dengan mereka tentang masa depan tim
  • Sediakanlah waktu pertemuan dengan anggota tim untuk membicarakan permasalahan mereka di dalam tim.

 

DIRECTOR :

Director merasa tidak puas dengan cara yang sudah ada. Mereka melihat setiap perbaikan sebagi sebuah tantangan dan perubahan.

Agar bisa member konstribusi sebagimana eorang Director anda sebaiknya membantu tim membuat keputusan2 yang besar, anda harus tahu kapan sebuah keputusan harus diambil sesuai dengan kebutuhan tim dan buatlah keputusan yang paling baik serta usahakan agar keputusan tu benar2 dilaksanakan :

  • Daftar lima permasalahan yang mencakup masalah saat ini dan masa depan. Sebelum membuat keputusan ajaklah CONTROLLER untuk melakukan analisis penuh tentang faktor yang melatarbelangi prmasalahan itu.
  • Bicaralah kepada Planner untuk memperbaiki ketepatan perhitungan anda tentang hasil keputusan yang diambil.
  • Ajaklah seluruh anggota tim yang lain untuk mengkaji ulang strategi tim.

INNOVATOR :

Seorang innovator adalah sumber terciptanya usaha-usaha tim kreatif sebagai orang yang kaya imajinasi dan gagaan asli serta mau mengabadikan diri mencari cara  untuk membuat kerja tim menjadi lebih efetif dalam seluruh aktivitasnya.

Puatkan perhatian anda pada data untuk memperhitungkan hal-hal yang mungkin terjadi dan mempesiapkan cara untuk mengatasinya :

  • Pilih atu pilihan masa depan yang akan dicapai dan buatlah daftar jenis2 perbaikan, personel dan perankat teknis yang diperlukan tim untuk mencapai masa depan itu.
  • Tentukan bersama Controller permasalahan tim yang paling penting saat ini, lalu ajaklah untuk mengumpukan gagasan kemungkinan pemecahanya.
  • Carilah satu cara atau teknik baru yang dapat menngkatkan kinerja tim, dan pikirkanlah cara terbaik untuk menggunakan atau menerapkannya.

Kedua, disebut peran MERENCANAKAN  (PLANNER):

Menghitung kebutuhan tim, merencanakan strategi kerja, menyusun jadwal.

Ketiga, disebut peran PENGELOLA (ENABLER) :

Ahli memecahkan masalah, mengelola sarana / sumber daya, menyebarkan gagasan, melakukan negosiasi.

Dengan pikiran diatas, maka Pengelola  mengandalkan kelebihan pribadinya untuk memandu kepitusan2 mereka. Mereka adalah orang-orang yang secara alamiah mampu menjual. Mereka akan berkerja keras untuk mempengaruhi orang lain agar bisa menerima pandangan2 mereka. Mereka terbuka, enak diajak bicara dan akrab serta akan memanfaatkan kesempatan itu untuk menjual ide-ide barunya kepada tim, erta melanjutkan mempromosikan tim ke seluruh bagian organisasi yang lain.

Keberhasilan menalankan peran PENGELOLA secara baik, untuk itu anda harus mengkomunikasikan tiga krakteristik Sumber daya manager, Promoters, Negotiator dengan usaha-usaha sbb.:

  • Memperoleh arana / sumber daya yang terbaik ;
  • Mengidentifikasikan bagaimana pengalaman penggunaan sarana / sumber daya masa lalu dan menghadapi masa depan.
  • Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota tim ;
  • Memakimumkan peluang untuk memotivai angota tim dan membangkitkan semangat mereka ;
  • Mencatat apa yang anda brikan dan anda terima dari jaringan kontak anda.

Selanjutnya keberhailan memainkan peran ENABLER dalam kerja sama untuk :

  • Menyeimbangankan antara ketersediaan jumlah dan jenis pelatihan dengan tuntutan kerja para anggota tim ;
  • Berteguhlah pada satu masa depan dan jangan kacaukan dengan keinginan yang tidak tentu arah ;
  • Bersiaplah untuk memberikan suatu imbalan pada saat tawar menawar untuk mendapatkan sarana / sumber daya
  • Mengidentifikasikan apa saja yang menjadi keinginan orang lain.

Keempat, disebut peran OUTPUT (EXEC) :

Mau bekerja memproses sumber daya, mengkoordinir dan memelihara tim.

Sejalan dengan pikiran diatas, anda harus mengembangkan tiga karekteristik Producer , Coordinator, dan Maintainer, untk mencapai itu anda sebaiknya :

  • Menangani tugas-tugas administrative tim
  • Memastikan bahwa setiap anggota mempunyai pekerjaan sekaligus mengerti system yang menjadi acuan untuk mengerjakan tugas
  • Mengidentifikasikan jenis pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
  • Menyeimbangan tugas yang diberikan dengan kemampuan untuk mengerjakannya.
  • Menjaga kehangatan hubungan antarindividu anggota tim

Untuk menghadapi permasalahan kerja sama tim yang umum terjadi pada EXEC, pastikan untuk :

  • Menunjukkan kepada orang lain prestasi harian yang sudah anda capai bahwa emua itu tidak mungkin dihasilkan oleh orang yang malas dan lamban ;
  • Bersikaplah terbuka mengenai permasalahan tim dan aktiflah memabantu memecahkannya ;
  • Pastikan bahwa tim tetap memiliki alasan yang kuat untuk tetap bertahan sebagai tim , sebelum terpaksa harus memakan banyak waktu untuk menyatukan mereka ;
  • Pastikan bahwa permintaan bantuan muncul lebih dulu sebelum anda memberikannya.
  • Silahkan waktu yang biasa anda gunakan untuk melaksanakan tugas2 untuk melihat tim sekarang sedang melangkah kearah mana.

Sejalan dengan hal-hal yang diungkapkan, maka anda harus mampu mengembangkan sebagai seorang PRODUCER sebaiknya usahakan meningkatkan keterampilan anda dalam membuat desain kerja, menyusun sasaran2 dan penulisan prosedur

Sebagai seorang COORDINATOR, anda sebaiknya berusaha mengembangkan keterampilan anda  dalam menjaga  arus kerja tim agar tetap  bisa berlangsung mekipun terdapat konflik kepentin gan di dalam tim.

Sebagai seorang MAINTAINER anda sebaiknya berusaha  mengembangkan keterampilan anda dalam melakukan conseling, mencegah dan mengelola konflik serta menghangatkan hubungan di dalam tim.

Sebagai seorang CONTROLLER menangkap kesalahan2 yang dilakukan tim. Mereka mungkin adalah orang yang paling tepat menjadi sumber informasi utama bagi tim untuk usaha memecahkan permasalahan.

Kelima, disebut peran PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (CONTROLLER) :

Controller adalah mereka yang berpikir analitis. Oleh karena itu jika ingin menjalankan peran controller dengan baik anda harus bisa menggabungkan tiga karakteristik, Monitor, Auditor, dan Evaluator anda sebaiknya :

  • Memutuskan bersama Planner suatu cara untuk menilai apakah tim benar2 sedang membuat kemajan dalam perjalanan mencapai tujuan dan pantaulah ;
  • Mengecek apakah tim menggunakan metode yang paling baik dalam usaha mencapai tujuannya ;
  • Menilai keesuaian antara kinerja individu dan tujuan2 yang ingin dicapai, juga menilai sejauh mana konstribusi individu atersebut terhadap pencapaian tujuan tim ;
  • Mengidentifikasikan terjadinya penyimpangan terhadap rencana dan sejauh mana uatu tingkat unjuk kerja yang menyimpang itu dapat diterima ;
  • Memberi rekomendasi mengenai cara2 untuk memulihkan diri dari keadaan bermasalah.

Sejalan dengan uraian peran diatas, maka karekteristik keahlian sebagai AUDITOR menganalisis aktivitas tim ke tingkat rincian yang memadai. Auditorlah yang memerika apakah mutu sarana /sumber daya (bahan2, informasi, perlengkapan) yang ada sudah memadai untuk digunakan dalam kegiatan tim.

Sebagai MONITOR membuat catatan2 resmi tentang tim . Mereka mengamati kegiatan kerja tim, apakah tim mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan.

Dan mencatat hasil pengamatan itu. Semua itu dijadikan umpan balik bagi Developer dan Exec.

Sebagai EVALATOR adalah manajer kualitas bagi tim, merekalah yang akan member laporan apakah tim benar memproduksi hasil yang sesuai dengan apa yang diminta, dalam waktu yang

sesuai kebutuhan, sesuai dengan standar dengan biaya yang tercakup dalam anggaran. Evaluaorlah yang memberikan umpan balik kepada tim, menunjukkan apakah pilihan tim memang pilihan yang bijakana dan apakah usaha tm memang benar2 berhasil.

 

  1. MEMULAI PEMBELAJARAN KEAHLIAN
  • Menggunakan informasi untuk membangun pertanggungan jawaban :

Bagaimana anda menggerakkan tim anda menuju tahap tingkat masa depan, oleh karena itu anda untuk memulai perubahan saat anda belajar bagaimana menggunakan informasi membangun tanggung jawab.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka Keputusan Merlukan Informasi sebagai setiap proses perubahan harus mempunyai titik awal, perlu dipahami hal-hal yang terkait :

  • Kebutuhan kerja sama tim ;
  • Kebutuhan atas penyebaran informasi bagi pekerja agar mereka bisa menjalankan pekerjaannya secara efektif dan efisien ;
  • Penyebaran informsi dan pemecahan masalah

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, maka pentingnya untuk menilai penyebaran informasi dalam tim, Dengan demikian yang perlu diketahui adalah yang berkaitan dengan “Informasi apa yang dibagikan.

Sejalan dengan uraian diatas, maka perlu diingat bahwa “Informasi Membuka Jalan Untuk Memperbaiki Proses  Untuk Menjalankan Suatu Pekerjaan”

Oleh karena itu, “Informasi Yang Harus Disebarkan” maka adakah informasi yang ingin anda terima  yang bisa membantu anda melakukan pekerjaan yang lebih baik ? udahkah anda memikirkan suatu ide yang bisa memperbaiki baik lingkungan kerja  maupun salah satu proses kerja anda ?

Dengan demikian kapan pun kita berbagi informasi dengan seseorang berarti ada kesepakatan untuk saling MEMPERCAYAI. Kita percaya bahwa orang itu akan menangani informasi tersebut dengan bertanggung jawab.

Oleh karena itu, penyebaran informasi meningkatkan makna kepercayaan  dan membangun hubungan yang produktif. Jadi perlunya mengubah keyakinan tentang informasi, sehingga tidak aka nada kenikmatan jika memiliki tanpa berbagi.

  • Memperjelas batas untuk menghasilkan tindakan yang focus :

Dalam budaya tradisional peran seseorang adalah menjalankan tugas dalam lingkungan dalam Tim Masa Depan, peran seseorang adalah memberikan hasil dan karenanya bertindak seperlunya untuk mencapai hasil tersebut.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka diperlukan apa yang disebut dengan BATASAN MEMPERJELAS PERAN  karena orang memerlukan jawaban dan batasan memainkan bagian signifikan dalam proses karena membantu dalam mendifinisikan ugas, perilaku dan peran. Batasan2 inti penting dalam memberikan jawaban atas pertanyaan2 seperti itu.

Batasan memperjelas arah yang lebih jelas dengan menjawab :

  • Melakukan sebagaian besar keputusan harian seperti melakukan pekerjaan, rotasi kerja, menjadwalkan liburan dan sebagainya ;
  • Membuat perencanaan dan jadwal kerja ;
  • Menangi tugas administaratif rutin yang ebelumbya dilakukan para supervisor ;
  • Memeriksa kualitasnya sendiri ;
  • Merancang standar kinerjanya sendiri dan mengukur kinerjanya  berdasarkan standar itu ;
  • Merancang arahan yang disesuaikan dengan sasaran organisasi ;
  • Menentukan kebutuhan pelatihanya sendiri ;
  • Mengidentifikasi perbaikan terhadap proses kerjanya ;
  • Mendapatkan alat dan material yang diperlukan ;
  • Mengasumsikan tanggung jawab untuk tata ruang kerja perawatannya ;
  • Merancang analisis yang berkaitan dengan rangkaian standar kinerjanya.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka dengan cara apa batasan benar2 memberi anda kebebasan ? Batasan apa yang bisa diberikan untuk membuat pekerjaan anda lebih focus dan produktif ?

Dengan memperhatikan hal-hal yang diuraikan datas, maka “Batasan Mendorong Kreativitas dan Eksplorasi” . Oleh karena itu Saat manajemen memberikan wewenang kepada sebuah tim untuk menangani masalah, orang2 yang ada dalam tim itu diberikan batasan yang didefinisikan dengan jelas, seperti waktu, uang dan sumber daya dan mereka berharap serta bbas bertindak dalam bataan itu.

Dengan demikian, Batasan Memungkinkan Terjadinya Terobosan, sehingga terjadi Batasan Dan Pertumbuhan, sehingga bagaimana orang dalam organisasi anda akan bereaksi saat diminta untuk menerima lebih banyak tanggung jawab. Jadi Batasan Suatu Peringatan  menjadi apa yang disebut dengan Mendifinisikan Batasan Yang Membantu dan ingat mana Batasan Yang Gagal.

Jadi pada tingkatan individual cara mengatur diri sendiri adalah dengan menguji dan mengetahui batasan diri kita sendiri, contohnya mengetahui kapan kita akan bertindak dan kapan kita berhenti bertindak. Oleh karena itu, ingatlah kemampuan anda dalam usaha Mengubah Penghalang Menjadi Panduan.

  • Bertindak Seperti Tim Untuk Meningkatkan Keterlibatan

Telah kita pahami bahwa kolaborasi dalam tim menghasilkan terobosan yang signifikan dalam pemecahan masalah dan inovasi sehingga tim dibentuk sebagai alat untuk mencapai hasil yang besar , penggunaannya terus tumbuh.

Penting untuk diketahui bahwa “Kekuatan Sebuah Tim” bahwa dengan adanya kebebasan untuk bereksperimen dan berkhayal  orang kreatip individu an kelompok yang mendorong menjadi suatu inovasi tanpa batas. Dan saat berkolaborasi sebagai sebuah tim ide yang kreatif menjadi berlipat ganda dan memberikan hasil kuat.

Tim yang sukses mengungkapkan pikirkan kembaLira ncangi tim yang pernah menjadi bagian dari sukses besar anda, apakah kaekteristik tim tersebut ? Apa yang membuatnya sukses ?

TIM TINGKAT MASA DEPAN VZ KELOMPOK KERJA

Kelompok kerja dirancang untuk menyelesaikan pekerjaan melalui seorang supervisor. Masing2 orang dalam kelompok diberi tugas oleh supervisor dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas itu dengan sukses.

KETERLIBATAN PEKERJA DAN HASRAT UNTUK EFFESIENI YANG LEBIH BESAR.

Agar sukes orang dalam kelompok kerja  jenis baru ini harus lebih mempercayai keahlian dan kemampuan anggota lain berkomunikasi dengan lebih terbuka dan mengembangkan perasaan saling kebergantungan yang besar. Saat organisasi mulai mengurangi tingkat manajemen untuk menciptakan effesien yang lebih besar menggunakan teknologi secara lebih baik dan merespons tantangan global, terbentuklah kebutuhan yang lebih besar akan tim yang amat efektif.

TIM TINGKAT MASA DEPAN

Tim beroperasi sebagai bagian integral organisasi menggunakan pengetahuan, pengalaman dan moyivasi anggota timnya secara penuh untuk mempengaruhi hasil organisasi dan tim dengan cara yang kuat dan effektif.

TANTANGAN MEMLAI SEBUAH TIM TINGKAT MASA EPAN

Serangkaian keahlian yang berbeda diperlukan dan mungkin bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, tidak aman dan adang2 tidak kompeten.

Dalam situasi kooperatif untuk sekses semua orang bergantung pada anda. Dalam situasi kompetitif, orang lain berharap anda gagal.

MENGGUNAKAN PERBEDAAN SECARA EFEKTIF

Kekuatan tim apa pun terletak pada perbedaan bakat, keahlian, nilai dan kepribadian anggotanya. Namun kualitas yang sama yang menciptakan kekuatan juga bisa memantik masalah.

Oleh karena tidak terbiasa dengan pemahaman kolaborasi, emosi kita biasana akan menghalangi untuk melihat manfaat perbedaan, dan ini bisa menjadi sumber masalah tim yang signifikan dan berkelanjutan.

TANTANGAN TIM

Menurut pengalaman anda bersama tim, tantangan apa yang menahan anda memberikan yang terbaik ?  Tantangan apa yang saat ini menahan kerja tim anda untuk menjadi sebuah tim tinkat masa depan ? Apakah anda secara effektif menggunakan perbedaan anggota tim ?

DASAR2 TIM : EMPAT PERTANYAAN YANG HARUS DIJAWAB TIM TINGKAT MASA EPAN

Ada perlu menanyakan dan menjawab empat pertanyaan ini :

  1. Apakah kita mempunyai tujuan atau misi bersama ?
  2. Apakah kita telah menyetujui proses operasional ?
  3. Apakah kita saling membagikan prinsip operasional ?
  4. Apakah kita memahami dan menghargai perang yang berbeda ?

MISI TIM, harus jelas dirumuskan untuk memberikan arah bagi anggota tim, dengan demikian semakin mampu anggota tim bertindak tepat untuk menyelesaikannya.

PROSES OPERASIONAL, antara lain yang menyangkut

1) langkah untuk membuat suatu produk ;

2) langkah untuk menangani keluhan konsumen ;

3) proses memecahkan konflik di antara anggota tim ;

4) proses menjadwalkan liburan.

PRINSIP OPERASIONAL, menentukan bagaimana anggota tim bekerja bersama, khususnya bagaimana mereka saling berhubungan. Sering kali aspek manusia saat menjalankan sebuah tim karena kurang memiliki kesamaan pandangan tentang bagaimana cara bekerja sama. Jadi prinsip operasional adalah panduan yang membantu angota tim mewujudkan nilai2 yang mereka miliki berkaitan dengan bagaimana mereka bekerja sama.

Untuk diketahui bahwa nilai etika dalam suatu tim adalah

1) saling menghormati ;

2) anggota tim berbagi tanggung jawab yang sama untuk pencapaian tim ;

3) saling menghormati orang lain ;

4) anggota tim akan bersenang-senang sebisa mungkin.

PERAN ANGGOTA TIM, anggota tim memiliki peran formal dan informal yang harus dimainkan dalam sebuh tim.

Peran formal biasanya difenisikan oleh tanggung jawab kerja. Peran informal didefinisikan oleh keahlian dan bakat alami yang dibawa masing2 anggota tim dalam proses tim.

DASAR-DASAR TIM, pikirkan tentang dasar2 tim diatas saat menerapkannya pada tim anda. Apakah tim anda menerapkan keempat dasar tersebut. Tim seringkali bermasalah karena satu atau lebih elemen ini hilang dari fungsi tim. Bagaimana dengan tim anda saat ini.

KERJA SAMA TIM menjadi KEAHLIAN BISNIS YANG DIPERLUKAN, Kerja sama tim adalahkemampuan untuk bekerja bersama menuju sebuah visi bersama. Kemampuan untuk menghubung-kan pencapaian individual dengan objektif organisasional.

  1. MEMPERCEPAT PERUBAHAN
  • Menyebarkan Lebih Banyak Informasi Untuk Meningkatkan Kepercayaan

Menggnakan informasi untuk membangun tanggung jawab, memperjelas batasan untuk menghasilkan tindakan yang focus dan bertindak sebagai sebuah tim untuk meningkatkan keterlibatan berbagi.

Dalam setiap proses perubahan, frustrasi tidak bisa dihindari . Pada titik inilah orang kadang2 menyerah. Namun kita juga telah belajar bahwa pada titik ini pula energy frustrasi bisa dialihkan dan digunakan untuk mempercepat perubahan menuju tim tingkat masa depan.

 

FRUSTRASI ITU BIASA, NAMUN ERUPAKAN SUMBER ENERGI YANG KUAT, kita sering mendengar orang2 menyatakan frustrasi karena lamanya waktu yang mereka perlukan untuk suatu perubahan.

Segera setelah membuat komitmen untuk maju dengan membentuk TIM Tingkat Masa Depan, setiap orang cepat sampai ke sana. Kita ingin mempercepat perubahan dan mencapai sasaran.

Responnya mengejutkan. Para pemimpin dan anggota tim mulai berbicara secara terbuka  tentang rasa frustrasi dan putus asa mereka. Mereka saling mendengarkan dan mulai membicarakan tentang bagaimana mereka bisa menangani masalah mereka.

LIMA ALASAN UNTUK FRUSTRASI, beberapa alasan yang bisa diprediksikan yaitu :

1) Harapan tidak sejalan dengan realitas ;

2) Orang berpendapat bahwa prose situ akan gagal ;

3) Panduan dan pemahamannya tidak sesuai ;

4) Orang takut akan kegagalan pribadi ;

5) Kurangnya pelatihan untuk menangani  masalah pengembangan tim.

 

FOKUS PADA MANFAAT BAGI ANGGOTA TIM, membagikan informasi dan mendengarkan manfaat pada ahirnya akan membuat orang kembali focus pada hasil positif karena menjadi Tim Tingkat Masa Depan. Sebaliknya penyebaran informasi ini meningkatkan kepercayaan yang diperlukan untuk maju.

BERBAGI INFORMASI YANG LEBIH SENSITIF, dengan memfokuskan perhatian pada manfaat menjadi tim tingkat masa depan, orang2 yang frustrasi mungkin merasa dapat diarahkan kembali sehingga menimbulkan kekuatan untuk merubah. Dengan membagikan lebih banyak informasi ensitif tentang organisasi, para pemimpin bisa membangun kepercayaan dan tanggung jawab.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka Mengubah Kesalahan Menjadi Kesempatan. Hasilnya orang2 melakukan lebih banyak kesalahan daripada sebelumnya, namun juga menghasilkan lebih banyak ide inovatif sehingga membuat kinerja unit kerja semakin membaik. Kesalahan menjadi alat efektif untuk belajar bagaimana memperbaiki kinerja tim.

PENGUMPULAN INFORMASI DARI ANGGOTA TIM, dimana saat budaya kita mulai berubah menjadi budaya yang membagi dan menggunakan informasi secara lebih efektif  dan menghormati proses belajar yang muncul dari kesalahan anggota tim juga menjadi waspada terhadap informasi yang mereka berikan

Pemimpin tim bisa megucurkan informasi ini sebagai sumber ide dan nergi dengan mendorong dialog terbuka tentang masalah penting. Keterbukaan ini tentu mengandung arti bahwa semua orang (termasuk pemimpinnya) harus siap menghadapi masalah di depannya.

Ini adalah waktu untuk berterus terang , bukannya berusaha memutuskan apa yang seharusnya didengar dan apa yang seharusnya tidak didengar orang. Dalam lingkungan seperti itu para pemimpin kadang2 mendapat dirinya berada di kursi panas saat muncul pertanyaan sulit dari anggota tim yang harus dijawab oleh pemimpin.. Namun keterbukaan ini juga memberikan kesempatan untuk membuat kemajuan besar dalam membangun kepercayaan dan tanggung jawab.

Sejalan dengan ungkapan pikiran diatas, maka diperlukan untuk selalu diingat dengan hal2 yang kita kemukan dibawah ini :

  • Mendengarkan umpan balik tim ;
  • Mempercepat perubahan dengan lebih banyak penyebaran informasi ;

MENGGUNAKAN UKURAN SEBAGAI INFORMASI UNTUK MEMPERCEPAT PERUBAHAN.

Meningkatkan jumlah informasi itu penting saat mengalami frustrasi. Meningkatnya jumlah penyebaran informasi membuat orang bisa merasakan kemajuan yang dibuatnya sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan.

Sebagai contoh, lihatlah Tim administrasi dan mesin fotocopi baru, dimana analisis mereka menunjukkan bahwa kerugian produktivitas anggota tim selama setahun tiga kali lebih besar daripada harga mesin baru.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka PENILAIAN KINERJA YANG EFEKTIF, dimana saat orang merasa putus asa karena perubahannya ternyata tidak signifikan, sehingga data juga mengidentifikasikan kebutuhan untuk lebih focus pada tahapan pelatihan proses tersebut.

Akhirnya pimpinan tim dan anggotanya memunculkan banyak ide untuk memperbaiki dan mempertahankan system manajemen kinerja yang lebih efektif.

MENGGUNAKAN UKURAN DENGAN LEBIH BAIK, pikirkan bagaimana ukuran bisa membantu dalam mengucurkan ide dan motivasi tim anda. Bagaimana ukuran bisa digunakan dengan lebih baik untuk melihat kemajuan menuju sasaran. Bagamana ukuran memberikan lebih banyak kesempatan untk menghargai kemajuan tim dan anggotanya ? Ukuran apa yang bisa digunakan agar lebih efektif dalam tim anda ? Bisakah ukuran kinerja yang baru ini memotivasi tim anda ?

PENYEBARAN INFORMASI MENGUBAH RASA FRUSTRASI TIM, selama bergerak langkah 2 perubahan menuju Tim Tingkat Masa Depan, pemimpin tidak hanya perlu membagikan lebih banyak informasi , namun juga lebih banyak informasi sensitive. Mengapa ? Pembagian informasi ini membantu dalam mengurangi frustrasi yang datang bersamaan tingkat kepercayaan.

  • Memperluas Batasan Untuk Meningkatkan Kebebasan Bertindak

Sasaran tim yang didifinisikan dengan baik membantu dalam mendifinisikan bataan dan meningkatkan energy tim. Terutama jika dikembangkan dalam bentuk yang kolaboratif. Dengan lebih banyak informasi anggota tim bisa melihat perlunya sasaran yang berkaitan  dengan hasil yang penting., menyelesaikan masalah, menciptakan inovasi atau menggerakkan proyek. Dengan terlibat dalam proses kolaboratif untuk menciptakan sasaran yang jelas orang mulai merasakan kebebasan dan tanggung jawab yang sbenarnya yang diterjemahkan dalam perasaan memiliki untuk menyelesaikan tugas dengan cara yang efisien.

 

MENETAPKAN SASARAN TIM, menjadi satu kekuatan penggerak sehingga menjadi penting karena melibatkan anggota tim dan pemimpin tim  dalam suatu dialog yang tidak hanya membentuk sasaran, namun juga membantu membangun tim sebagai suatu unit dengan harapan bahwa semua kinerja yang baik dimulai dari sasaran yang jelas.

Oleh karena itu, agar tim bisa bekerja dengan baik sasarannya haruslah POWER aitu sasaran yang memberikan jawaban pada lima pertanyaan kunci berikut :

  • Apa sebenanya yang ingin kita capai ?
  • Apa manfaatnya bagi kitabisakah kita menerima tanggung jawab ini ?
  • Bagaimana kita bisa melihat dan mengkur kemajuan kita?
  • Apakah sasarannya realities dan menantang ?
  • Apakah sudah jelas sumber daya yang bersedia bagi kita untuk tugas ini ?

Sejalan dengan pikiran diatas, maka MENETAPKAN SASARAN TIM, perlu dipikirkan tentang timanda dan tugas yang menjadi tanggung jawab anda. Sekarang pikirkanlah tentang informasi yang dimiliki tim anda yang bisa membantu anda untuk focus pada beberapa tantangan dan kesempatan bagi tim. Bidang focus baru apakah yang bisa digunakan tim anda untuk menetapkan sasaran POWER dan menerima tanggung jawab untuk mencapainya ?

MEMPERLUAS BATASAN DENGAN MENETAPKAN SASARAN PENGEMBANGAN PRIBADI, sehingga dalam tim tingkat masa depan, menentukan keahlian yang perlu anda kembangkan ini penting elain untuk membantu kinerja tim juga untuk membantu keberhasilan karier anda.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka sebagai cotoh perlu dikemukakan seperti NILAI SEBAGAI SASARAN. Oleh karena itu pemimpin mengetahui bahwa focus pada sasaran seperti itu memberikan kejelasan dan akuntabilitas tentang apa yang harus dicapai (sasaran kinerja) dan bagaimana bekerja sama (sasaran nilai).

Saat disertai dengan harapan bahwa pemimpin akan melatih dan membantu orang mencapai sasarannya tim ini mampu bekerja sama dengan cara baru dengan menggunakan bakat, energy dan motivasi mereka secara lebih baik.

Selanjutnya, timbul pernyaan yang terkait dengan SASARAN PENGEMBANGAN PRIBADI, yaitu pikirkan sejenak tentang pengembangan pribadi dan aspirasi karier anda. Di bidang apa anda ingin mempelajari keahlian baru dalam pekerjaan anda ? Apakah sasaran yang sama, yang bernilai bagi tim anda yang juga terkait dengan cara kerja anda ?

MEMPERLUAS BATASAN UNTUK MENYERTAKAN MASALAH ORGANISASI : Sekarang waktunya bagi tim untuk mulai membuat keputusan yang bisa memiliki dampak lebih besar untuk hasil organisasi, contoh keputuan penting :

  • Menentukan kebutuhan pelatihan
  • Menjadwalkan dan mengendalikan produksi
  • Mengelola pemasok.

Beberapa pertanyaan penting tentang system penilaian kinerja berikut untuk merangsang pemikiran tentang perubahan yang diperlukan :

  • Bagaimana orang baik pemimpin mapun anggota tim menyukai proses yang ada ?
  • Berapa banyak orang yang merasa ketakutan saat dinilai /
  • Apakah proses tersebt menghukum atau mengembangkan orang ?
  • Apakah penilaian itu menjadi penghubung antara pemimpin dan anggota tim ?
  • Apakah proses mendukung terjadinya focus pada sasaran tim dan kinerja tim ?

Dalam banyak organisasi, jawaban yang diperoleh untuk pertanyaan diatas diatas kebanyakan negative. Meskipun sistim seperti itu mungkin berhasil di sebuah organisasi yang menjalankan hierarki manajemen tertentu, ia tidak akan berhasil dalam tim tingkat masa depan. Ada yang harus diubah.

Sebagai contoh Perusahaan Perlengkapan Dan Penilaian Tim. Tim manajemen memberikan dukungan kuat karena memberikan lebih banyak informasi kepada tim serta wewenang untuk membuat keputusan bisnis penting. Semua orang bergerak maju sampai tiba waktunya dilakukan penilaian  kinerja tahunan. Untungnya saat wakil irektur senior divisi mendapatkan informasi ini ia memastikan untuk mengganti prose situ dengan menghilangkan peringkat dan menyertakan pendekatan tim dan individual.

 

AKAN TETAPI, TIM KAMI TIDAK BISA MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ORGANISASI.

Tim memiliki lebih banyak kekuatan daripada yang mereka sadari . Kita sering kali melihat tim mempengaruhi kebijakan dan proses, biasanya saat mereka memberikan analisis yang solid dan preentasi yang efektif tentang masalah yang ada. Pesan kepada anggota tim pada titik ini adalah selalu waspada akan hal2 yang menghambat kemajuan.

Pertanyaan, MASALAH DENGAN SISTEM ORGANISASI.

Pikirkanlah tentang kebijakan dan prosedur organisasi anda, terutama yang terkait dengan kinerja tim. Kebijakan dan prosedur apa yang menurut anda perlu diubah agar bisa lebih mendukung prinsip Tim Tingkat Masa Depan, keterlibatan, pemberdayaan, kolaborasi dan tanggung jawab tim?

MEMPERLUAS BATASAN MENGUBAH RASA PUTUS ASA MENJADI PENGEMBANGAN.

Dengan memperluas sedikit batasan- dan kemudian menambahnya lagi selama langkah kedua perubahan ini, pemimpin dan anggota tim diberi kesempatan untuk melihat hasil positip tanpa harus menyeret mereka ke wilayah yang belum bia mereka tangani.

Tentu saja kita semua punya batasan, namunbagaimana anda bisa menemukan batasan kecuali menggali sejauh dan seluas mungkin? Saya lebih suka gagal mencoba sesuatu yang baru daripada sukses karena berulang-ulang melakukan sesuatu yang pernah saya lakukan.

  • Membuat Keputuan Tim Untuk Menciptakan

Rasa Berkuasa

Dengan berkembangnya dua keahlian ini perubahan pada Tingkat Masa Depan siap untuk dipercepat. Namun tim anda membuat keputusan tim untuk bisa mewujudkannya. Itu berarti benar2 membuat keputusan berama, buan sekedar memberikan rekomendasi dan kemudian membiarkan pemimpin tim yang membuat keputusan. Mari kita lihat elemen dan kekuatan pengambilan keputusan tim.

LEBIH BANYA KEPUTUSAN – MEMBERI WEWENANG PADA TIM.

Dengan lebih banyak informasi dan batasan yang lebih luas, beberapa pemikiran yang mungkin masih memenuhi pemikiran orang adalah :

  • Saya betanya-tanya apakah orang lain juga merasa aneh dan canggungakan perubahan ini ;
  • Saya terbiasa tahu apa yang sedang terjadi dan bagaimana melakukan pekerjaan saya. Namun sekarang kadang2 saya merasa tersesat dan tidak yakin tentang bagaimana saya melakukan pekerjaan saya dalam sebuah tim.
  • Saya tidak yakin memiliki keahlian yang akan diperlukan dalam tim tingkat masa depan.
  • Beberapa orang dalam tim kami sepertinya siap berubah namun saya belum. Atau saya sudah siap berubah namun yang lain sepertinya belum.

Untuk memrangi jeratan perasaan ini, sekaranglah waktunya untuk benar2 memperluas wewenang pengamilan keputusan anggota tim untuk membangun keyakinan terhadap kemampuan mereka. Anggota tim perlu belajar bagaimana mengunakan informasi yang sekarang mereka terima dan batasan yang ditentukan untuk memandu mereka dalam membuat keputusan tim. Kebiasaan adalah kebiasaan, dan tidak bisa diabaikan, namun harus diubah langkah demi langkah.

MENCATAT BAKAT ALAMI ANGGOTA TIM.

Anggota tim saling membantu untuk melalui tahapan ini denan mendorong kemampuan alami masing2 bakat, keahlian dan kompetensi yang luas digambarkan dalam tim. Saat suatu masalah muncul satu atau beberapa anggota tim biasanya maju dngan keahliannya untuk menangani meskipun sepertinya mereka memerlukan dorongan untuk melakukannya.

Keahlian seperti memfasilitasi rapat tim, melakukan keputusan gabungan, memecahkan konflik, mendengarkan dengan effektig, mendorong orang lain, memastikan bahwa setiap orang didengar, dan mempertahankan focus diskusi tim pada  masalah yang ada, penting bagi fungsi tim. Biasanya beberapa anggota tim memiliki satu atau lebih kemampuan dari bidang2 diatas.. Mereka bisa memimpin dan mengajari orang lain keahlian ini sehingga secara bertahap setiap orang bisa mencapai kemampuan fungsional tim yang baru dan penting.

Sebagai contoh, tim asset inventory, hasilnya tim mulai berfungsi pada tingkatan yang lebih tinggi.

Pertanyaan yang terkait dengan MENCATAT BAKAT TIM, Pikirkanlah tentang bakat, keahlian, dan kemampuan yang anda miliki yang bisa bernilai bagi tim anda pada tahap pengembangan. Keahlian seperti menjembatani konflik, membangun hubungan , memecahkan masalah, menjalankan rapat, mencatat mengarsip menggunakan keahlian matematika dan ilmu pengetahuan, meringkas diskusi dan memperkenalkan ide baru. Keahlian dan bakat apa yang dimiliki orang lain dalam tim anda yang bisa membantu tim anda berfungsi dengan baik?

 

MEMPERLUAS RENTANG PERAN ANGGOTA TIM MELALUI PELATIHAN.

Jika begitu tim anda harus mencari bantuan atau pelatihan untuk mencapai atau meningkatkan keahlian yang diperlukan.

MENGEMBANGKAN KEAHLIAN TIM,

Diakhir tahun tim sudah cukup baik dalam hal komunikasi tim, membuat keputusan secara consensus, memecahkan konflik, saling mendukung dan berbagi kepemimpinan. Hasilnyamencerminkan penerapan keahlian ini melalui perbaikan kinerja dengan menggunakan berbagai ukuran.

MEMINDAHAN HAMBATAN MELALUI PROSES TIM YG EFEKTIF.

Semua orang harus tahu bahwa konflik dalam proses pengambilan keputusan sebenarnya adalah au hal yang baik- konflik ini dapat memunculkan ide, opini dan sudut pandang berbeda. Dan ini adalah sumber energy- orang tidak akan memiliki konflik atau sesuatu yang tidak mereka pedulikan. Tantangannya bukan untuk menghilangkan konflik, tetapi menyalurkanenergi itu pada keputusan yang lebih aik.

PROSES PENYELESAIAN KONFLIK.

Memberi mereka kerangka kerja ntuk menangani konflik dengan cara yang konstruktif tidak begitu emosional. Kerangka kerja itu memungkinkan mereka menggunakan konflik untuk menggali alternatif dan focus pada energy untuk mencari solusi yang sesuai bagi semua orang.

APA YANG MEMBUAT TIM SKSES ATAU GAGAL ?

Stagnan :                                            Melaju:

  • Tujuan tidak jelas Misi dinyatakan dg. Jelas
  • Perilaku disfungsional Pembagian prinsip operasional
  • Pertentangan kepribd Menghargai perbedaan
  • Pertentangan emosional Penolakan secara sehat
  • Wewenang dibatasi        Didorong melakukan tindakan
  • Manajemen kaku Manajemen antusias
  • Dukungan verbal Dukungan visibel
  • Takut gagal Yakin bersedia ambil resiko
  • Informasi tersembunyi Komunikasi terbuka
  • Takut menganalisis diri Terus melakukan evaluasi
  • Anggota tdk terlatih Anggota terlatih
  • Mementingkan diri send Suka memuji
  • Bekerja itu beban Bekerja itu menyenangkan

PERTANYAAN : FUNGSI TIM

Pikirkan bagaimana tim anda beerfungsi pada saat sekarang. Adakah masalah internal tim yang menghambat kemajuan ? Apakah konflik digunakan untuk menciptakan ide baru dan energy difokuskan untuk mendapatkan hasil yang luar biasa ? Apa yang bisa dilakukan tim anda secara unik agar tidak stagnan dan terus melaju sebagai Tim Tingkat Masa Depan ?

MEMPERLUAS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TIM.

Pada titik ini Tim anda harus memfokuskan energy untuk menemukan solusi yang baru dan menarik. Pastikan untuk saling mendengarkan, berpatokan pada perbedaan ide anggota tim, dan memunculkan suatu keputusan yang terasa benar bagi semua anggota tim. Terus bicarakan keputusan itu sampai diterima oleh siapa pun. Mengikuti proses pengambilan keputusan akan meningkatkan rasa percaya diri tim.

Tim jelas akan menggunakanpengalaman tentang cara baru pemecahan masalah atau mengambil keuntungan dari kesempatan itu.

Jangan lupa bahwa segera setelah tim menyelesaikan proyeknya adakan perayaan. Rayakan kekuatan pengambilan keputusan tim dan hasilnya.

PERTANYAAN ; TANTANGAN BAGI TIM :

Pikirkanlah tentang tanggung jawab kerja tim anda (sasaran tim) dan catat berapa kesempatan untuk melakukan perbaikan

(contohnya perbaikan kualitas, pengurangan biaya, atau peningkatan layanan pengiriman).  Kesempatan mana yang layak diperhatikan ? Apa yang harus dilakukan tim anda agar sukses dalam tantangan ini ? Bagaimana persaan anda dan anggota tim setelah melakukan perbaikan ?

Tidak ada hal baik yang tercipta secara mendadak. Jika anda berkata kepada saya bahwa anda menginginkan sebatang ara, akan saya jawab bahwa itu perlu waktu. Menunggunya mekar, berbuah dan kemudian masak.

KELESUAN DAN PERUBAHAN AKHIR LANGKAH 2.

Gunakan penyebaran informasi untuk mempertahankan bangunan kepercayaan dan memberdayakan orang untuk bertindak ecara bertanggung jawab. Gunakan batasan yang lebih luas dan pengambilan keputusan tim yang telah diperluas untuk membuktikan pada tim bahwa penyebaran iformasi bisa membuat perubahan dan menjadi Tim Tinkat Masa Depan.

SAAT KITA SIAP KE LANGKAH 3 :

Saat anda dan tim anda mengerjakan lebih banyak pekerjaan dan masalah2 terkait dan dan saat anda belajar menggunakan keahlian penyebaran informasi, klarifikasi batasan, dan tim yang dikelola endiri. Berarti anda telah sampai pada akhir langkah 2 . Anda sudah keluar dri lembah keputusasaan dengan

  • Menggunakan keahlian yang dimiliki orang2
  • Mendapatkan keahlian baru yang diperlukan dalam tahan Tingkat Masa Depan.
  • Meningkatkan proses tim
  • Memperluas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah tim.

Saat anda berada dalam kecepatan penuh di jalan beba hambatan menuju Tahap Tingkat Masa Depan, berarti anda siap untuk bergerak ke Langkah . Dalam langkah ini anda akan focus pada bagaimana anda dan Tim anda bisa menguasai keahlian tim tingkat masa depan.

Kebebasan adalah kesempatan untuk membuat keputusan.

  1. MENGUASAI KEAHLIAN
  • Menggunakan Informasi untuk mendapatkan Hasil Masimal

Saat anda bergerak menuju langkah terakhir perjalanan ini, masih ada sejumlah pertanyaan :

  • Kita telah cukup berhasil dengan beberapa keahlian tim yang baru ini namun dapatkah kita menguasai keahlian itu sepenuhnya sehingga menjadi kebiasaan baru ?
  • Apakah usaha untuk menguasai keahlian itu benar2 berguna ? Apakah kepemimpinan kita memungkinkan kita melaju dan menjadi tim tingkat masa depan yang sebenarnya?
  • Apakah kita benar2 memberikan dampak positif berkaitan dengan hasil yang kita raih ? Apakah hasil itu benar2 luar biasa ?
  • Siapakah yang masih tidak mengikuti pendekatan tim yang baru ini dan bagaimanakah caranya agar mereka lebih terlibat ?
  • Tim kami bekerja dengan lebih baik sebagai sebuah tim, namun bisakah kami bekerja sama lebih effektif dan benar2 menjadi sebuah tim tingkat masa depan ? Apakah yang merintangi kami
  • Bagaimana kita mengambil peran yang lebih signifikan dalam bisnis ? Bisakah kita terlibat dalam keputusan strategis dan masalah penting lainnya ?

Marilah kita pikirkan bagaimana informasi bisa digunakan untuk membantu dalam menangani pertanyaan ini dan menggerakkan tim agar lebih dekat dengan sasaran utamanya.

BAGAIMANA PENGGUNAAN INFORMASI SECARA LEBIH BAIK BISA MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN PROSES PERUBAHAN.

Pada tahap ini, pemimpin senior seharusnya juga mendengarkan apa yang dirasakan timnya untuk bisa mengukur tingkat relativitas sasaran.

PERTANYAAN : INFORMASI TAMBAHAN

Sekarang tim anda berada dalam proses menerima dan mengunakan informasi jenis baru untuk mencapai hasil. Lalu informasi tambahan apa yang bisa membantu tim untuk beroperasi  dengan lebih efektif dan membantunya membuat keputusan  bisnis yang lebih baik ? Selain itu bisakah informasi dimodifikasi seiring waktu atau bentuknya agar lebih bergunna?

MENENTUKAN INFORMASI YANG TIDAK PENTING

Dengan mengidentifikasikan informasi yang tidak diperlukan tim bisa memuluskan proses penyebaran informasi. Adalah penting untuk mengenali bahwa kebuuhan informasi bisa berubah saat masalahnya diketahui dan dipecahkan dan sasaran tercapai.

MENGUMPULKAN DATA YANG TIDAK BERGUNA

Tidak seorangpun peduli untuk menanyakan apakah waktu respons yang lambat itu menjadi maalah. Saat anggota tim tahu bahwa hal itu tidak menjadi masalah, mereka berhenti mengumpulkan data ini. Namun jika waktu respons yang lebih lambat itu menciptakan masalah, mereka bisa mengidentifikasikan suatu masalah dan mulai menanganinya.

INFORMASI YANG TIDAK PENTING

Apakah sekarang tim anda menerima informasi yang tidak lagi penting dan bisakah tim berhenti menerimanya tanpa harus merasa rugi ?

MEMBAHAS KEMBALI MASALAH PENYEBARAN INFORMASI DAN KEPERCAYAAN

Demi keberhasilan Tim Tingkat Masa Depan  dalam jangka panjang adalah penting untuk mempercayai mereka menerima informasi apa pun yang menurut mereka diperlukan.

Jika Pemimpin merasa informasi itu amat sensitive atau bisa rusak di tangan pesaing mereka perlu mengatakannya dan kemudian mempercayai tim untuk menjaga informasi itu dengan hati-hati  Jelas adalah tanggung jawab  tim untuk menjaga kepercayaan yang diberikan sama engan kepentingan manajamen dan perusahaan. Ingat menyebarkan informasi yang senitif bisa meningkatkan intelektualitas dan intergritas anggota tim, dan kedua faktor tersebut iperlukan pada tahap tingkat masa depan

MELINDUNGI INFORMASI YANG SENSETIF

Pikirkan tentang masalah kepercayaan saat masalah itu terkait dengan pengelolaan penyebaran informasi yang sensitive dengan tim anda. Bagaimana tim anda bisa memastikan bahwa informasi itu bisa dikendalikan dengan hati-hati dan digunakan dengan cara yang paling effektif ?

MEMBANTU ANGGOTA TIM YANG BARU

Strategi komunikasi baik dalam timmaupun dengan tim lain, juga perlu dijabarkan kepada anggota baru. Sebagai tambahan anggota tim perlu mempelajari proses internal tertentu, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, pemecahan konflik , rapat tim dan seterusnya.

Singkatnya anggota tim baru, baik orang dalam maupun orang luar, perlu mengikuti  kursus singkat dalam Tim Tingkat Masa depan sehingga benar-benar menjadi anggota yang berfungsi penuh.

ORIENTASI ANGGOTA TIM BARU

Pikirkanlah tentang tantangan mengajar anggota tim baru. Bagaimana anda bisa membantu mereka mempelajari tugas, metode, norma dan keyakinan tim anda dalam waktu sesingkat mungkin ?

MENGUASAI PENYEBARAN INFORMASI UNTUK TAHAP TINGKAT MASA DEPAN.

Seraya mengakhiri diskusi tentang menguasai keahlian penyebaran informasi ingatlah dua fakta penting berikut :

  • Keahlian penyebaran informasi harus dikuasai oleh semua pihak demi sebuah tim tingkat masa depan.
  • Dengan aliran da penggunaan informasi yang lebih bear, tim siap mengembangkanbatasannya dan menggantinya dengan visi dan nilai.

Jenis pemikiran ang membawa kesuksesan pada masa lampau tidak akan membawa kesuksesan pada masa mendatang.

  • Mengganti Batasan dengan Visi dan Nilai

Sekarang tim Anda telah memiliki infomasi untuk mencapai sukses perjalanan anda untuk menjadi Tim Tingkat Masa Depan yang sukses harus focus pada perubahan batasan perilaku dari anggota timnya. Tujuannya adalah untuk menyertakan batasan ke dalam system kepercayaan anggota tim sehingga mereka bisa memberikan penilaian yang baik dan membuat keputuan yang mendukung dan mempertahankan visi, misi, dan nilai organisasi.

MEMBUAT KEPUTUSAN YANG “BENAR”

Keputusan yang kita buat setiap hari dalam kehidupan pribadi dan profeional ditentukan oleh nilai dan keyakinan yang telah yang telah kita peroleh sejak lahir, plus nilai operational tambahan yang kita pelajari dalam organisasi kita. Nilai ini membantu kita menentukan benar atau salah, baik atau buruk dan normal atau tidak normal atas hal yang kita percayai. Nilai ini adalah faktor kunci dalam setiap proses pengambilan keputusan.

Sementara nilai pribadi dan organisasi memberikan dasar moral dan etika untuk pengambilan keputusan visi memberikan arah. Saat anggota tim bisa melihat visi dan memahami nilai dasar operasional organisasi mereka, pengambilan keputusan menjadi jauh lebih mudah dan lebih produktif. Contohnya :

  • Saat menghadapi keputusan yang mengharuskan kita untuk memilih antara memuaskan seorang konsumen dan mempertahankan kebijakan perusaan apa yang seharusnya kita lakukan ?
  • Jika mempertahankan jadwal produksi berarti mengorbankan kualitas haruskah kita melakukannya ?

Contoh diatas hanya sedikit dari sekian banyak pertanyaan yang dihadapi anggota tim setiap harinya. Oleh karena itu mustahil bagi pemimpin untuk menangani semua situasi itu, anggota tim bisa meningkatkan efektivitas dan efesien organisasi dengan cepat jika mereka mampu bertindak sendiri untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Pada kenyataannya, inilah mungkin yang menjadi manfaat terbesar dari perubahan menuju Tim Tingkat Masa Ddepan dimana kemampuan anggota tim untuk menangani masalah harian yang kompleks secara bertanggung jawab dan tepat waktu.

Namun kuncinya adalah memastikan bahwa anggota Tim memahami arah dan keyakinan atau visi dan nilai organisasi sehingga bisa dibuat keputusan yang bertanggung jawab dan berdasarkan informasi.

MEMPERLUAS BATASAN UNTUK MENINGKATKAN KONSTRIBUSI TIM.

Dalam lingkungan Tim Tingkat Masa Depan, batasan ini secara bertahap diperluas saat orang belajar bertindak dengan tanggung jawab dan menggunakan keahlian mereka untuk menyelesaikan pekerjaan. Tiba di langkah terakhir perjalanan ini, batasanya mungkin masih tidak seluas CEO, namun jauh lebih luas daripada saat prose situ dimulai. Batasan memberikan panduan otonomi untuk semua anggota organisasi dan mereka juga  membangun tanggung jawab dan nilai dalam masing2 pribadi di perusahaan.

Pengetahuan suatu saat mencapai titik di luar batasannya.

Contohnya :

Kebingungan atas nilai organisasi. Dalam situasi pengambilan keputusan yang kompleks orang2 perlu memahami tujuan organisasi, nilai intinya dan keyakinanna.

VISI, MISI, DAN NILAI SEBAGAI BATASAN TIM

Bagaimana visi, misi dan nilai organisasi anda mempengaruhi perilaku dan keputusan di tempat kerja ? Agar lebih punya arti dan berguna panduan ini harus diterjemahkan dalam perilaku dan tindakan sehar-hari

Contoh : Membantu konsumen versus menjual produk.

KEMBANGKAN PERAN TIM LEBIH JAUH.

Pada awal proses pengembangan Tim Tingkat Masa Depan, anda dan anggota tim diminta untuk bertanggung jawab atas lebih banyak keputusan yang mempengaruhi pekerjaan anda

Pada titik ini, peran yang anda dan tim anda mainkan sekali lagi harus diperluas untuk mencerminkan pertumbuhan dan kematangan sebagai ebuah tim tingkat masa depan. Contohnya tim anda nantinya perlu memutuskan kapan dan bagaimana caranya terlibat dalam tim lintas fungsional (bekerja sama dengan tim lainnya), siapa yang dipekerjakan untuk posisi baru, dan bagaimana mempersiapkan anggarannya.

Contoh. Tim perawatan yang menanggung lebih banyak tanggung jawab.

Sebuah tim tidak seharusnya mempraktikkan ketentaun yang tidak digariskan. Anggota anda harus mengetahui batasan tanggung jawabnya.

Pertanyaan : Mengasumsikan tanggung jawab total

Pikirkan tentang peran yang diambil tim Anda selama perkembangannya sebagai Tim Tingkat Masa Depan. Peran dan keputuan apa yang layak ditambahkan jika tim anda diasumsikan memiliki tanggung jawab total atas operasionalnya

TIM SEBAGAI REKAN BISNIS

Semua pihak bertanggung jawab untuk bertindak berdasarkan informasi yang layak membuat keputusan untuk memperbaiki kondisi dan member tahu orang lain tentang rencana mereka.

Pada tahap ini rekanan bisnis bekerja bersama  untuk kebaikan organisasi  dan tindakan rekanan harus didorong dan diharapkan oleh semua pihak. Dengan memiliki batasan yang lebih luas setiap orang akan terbantu untuk bekerja dengan hasil akhir yang sama.

Pertanyaan : Bertindak sebagai seorng rekanan bisnis.

Pikirkanlah tentang apakah artinya  bagi tim anda untuk bekerja sbagai rekanan bisnis bersama pemimpin organisasi anda , Apakah tim anda sudah melakukan hal yang benar-benar dapat mempengaruhi visi, misi dan hasil organisasi ? Tanggung jawab tambahan apa yang bisa anda ambil untuk bisa menadi rekanan bisni yang lebih signifikan

 

MENGGUNAKAN VISI DAN NILAI UNTUK KESUKSESAN TIM

Hasil penggunaan visi dan nilai ini adalah sebuah organisasi yang anggotanya berfungsi sebagai rekanan yang menyetujui tujuan, nilai-nilai operasional dan harapan pada masa mendatang.

Dan persetujuan seperti itu muncullah mekanisme lah saling mendorong sebagai anggota tim sehingga anda yang kuat untuk sebuah Tim Tingkat Masa Depan yang berungsi efektif.

  • Jadilah Tim Tingkat Masa Depan dan dapatkan Hasil Yang Luar Biasa

Sekarang yang anda perlukan adalah saling mendorong sebagai anggota tim sehingga anda benar2 bisa mencapai tahap Tingkat Masa depan.

Sebagai Tim Tingkat Masa Depan, anda akan mencapai kompetensi total tim. Anggota Tim anda akan merasa yakin tentang penggunaan sepenuhnya bakat kolektif setiap orang untuk mendapatkan hasil yang luar biasa.

Contoh – MENGKLARIFIKASKAN HARAPAN.

Soluinya adalah memastikan bahwa setiap orang memiliki pmahaman yang jelas akan arah tim dan bahwa harapan mereka akan orang lain benar2 dipahami. Hasilnya mereka mendapati masalah kinerja mlai berkurang dibandingkan sebelumnya dan masalah lebih mudah dipecahkan karena ditemukan lebih awal. Komunikasi yang jelas tentang arah dan harapan memungkinkan semua orang berfungsi sebagai sebuah tim yang bekerja bersama dengan baik untuk mencapai hasil yang luar biasa.

PERTANYAAN – KEAHLIAN TIM TINGKAT MASA DEPAN

Pikirkan tentang apa yang telah anda pelajari saat tim anda bergerak seiring buku ini dan menuju tahap Tingkat Masa Depan. Keahlian baru apa yang telah anda capai yang bisa membantu anda bekerja dengan baik ebagai sebuah tim ?

BAGAIMANA MEMPERTAHANKAN TIM TINGKAT MASA DEPAN YANG BERKINERJA TINGGI

Segera setelah tim anda berkembang menjadi sebuah tim kerja yang bersemangat dan berkinerja tinggi , salah satu tugas pentingnya adalah mempertahankannya.

Tanpa usaha yang konstan, tim mungkin akan kembali pada kebiasaan lamanya. Apa pun yang kita lakukan berulang-ulang biasanya akan membosankan. Jadi tantangan bagi tim adalah membuatnya untuk tetap tegar.

MENGUKUR KINERJA PEKERJAAN

Tim Tingkat Masa Depan sukses karena selalu menemukan cara perbaikan dalam bekerja sama untuk memberikan hasil yang luar biasa.

Contoh – MENCIPTAKAN UKURAN YANG BERGUNA

Tim memutuskan untuk melakukan survey terhadap anggotanya tentang apa yang sebenarnya mereka inginkan dan butuhkan dalamsebuah tim perawatan yang baik. Merka mulai dengan menyurvei upevisor yang biasanya memanggil mereka untuk melakukan perawatan. Yang mereka dengar dari para supervisor pabrik adalah :

  • Kami ingin anda merespons kebutuhan kami dengan cepat (nantinya didefinisikan lima belas menit)
  • Kami ingin anda menyelesaikan pekerjaan dalam periode waktu yang masuk akal  (nantnyadidefinisikan delapan jam)
  • Kami tidak ingin memanggil anda kembali karena masalah yang sama (dengan kata lain kualitas pekeraan harus tinggi sehingga anda tidak perlu melakukannya lagi)

Hasil  luar biasa ini timbul karena pendifinisian dan pengukuran criteria kinerja tim yang tiggi yang didefinisikan konsumennya.

MENGUKUR BAGAIMANA TIM BERFUNGSI

Masing-masing anggota tim bertemu untuk mendiskusikan hasilnya. Evaluasi ini membantu dalam mengungkapkan masalah khusus tim sehingga memungkinkan tim anda untuk memecahkannya sebelum berakar.

Contoh – TIM PENJUALAN MENANGANI DIRINYA SENDIRI

Untuk pertama kalinya setiap anggota tim dapat melihat bahwa setiap orang tidak puas dengan situasi yang ada dan ingin mengubahnya. Dengan informasi baru ini anggota tim menemukan cara untuk saling memberikan dukunan dan membangun hubungan dan survey lanjutan mengimformasikan bahwa mereka telah membuat banyak kemajuan.

EVALUASI HARIAN

Suatu metode sederhana dalam mempertahankan dan memperbaiki kinerja tim adalah dengan mengevaluasi fungsi yang lebih ecil. Contohnya, rapat terkenal karena jarang mencapai tujuannya. Untuk memastikan produktivitas emua rapat tim harus diakhiri dengan evaluasi verbal oleh anggota tim. Dalam evaluasi ini – yang biasanya kurang dari lima menit – masing2 anggota tim menyatakan apa yang berjalan baik dalam rapat dan apa yang diperbaiki. Saat evaluasi terus dilaksanakan, anggota tim mulai meningkatkan keahlian manajemen rapatnya

MEMBANGUN TIM DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMAN DI LUAR

Pada sesi ini, anggota tim belajar tentang komunikasi tim, keahlian mendengarkan , pemecahan konflik, perbedaan pribadi, npribadi, pengarsipan akuntansi keuangan, anggaran, strategi pembagian keuntungan, perbaikan proses, dan banyak lagi.

PENGENALAN

Cara lain untuk mempertahankan energy dan kesatuan tim adalah dengan saling mengenali antara setiap anggota secara berkala.

Membangun dan mempertahankan emangat tim amat penting untuk kesehatan dan vitalitas jangka panjang tim anda dan anggotanya. Kinerja dan perilaku yang jelek dalam organisasi sering kali disebabkan oleh kurangna kesadaran akan kebutuhan manusiawi orang di tempat kerja. Orang perlu dikenali atas pekerjaan baiknya dan organisasi, departemen dan tim yang memberikan perhatian pada kebutuhan ini cenderung meninggalkan jauh pesaingnya.

Pertanyaan – UKURAN

Saat anda memikirkan pekerjaan anda, apa yang anda ukur ? Indikator kinerja kunci apa yang benar-benar mengatakan kepada anda tentang kinerja anda ? Apa yang seharusnya mulai anda ukur secara berkala, namun anda tidak tahu caranya ?

NAIKKAN BATASANNYA : CARI KESEMPATAN BARU

Contoh – Tim Menganalisis pesain

Saat ditanya tentang bagaimana tim mendapatkan informasi tersebut, tim merespons bahwa setiap rincian informasi didapatkan maelalui sumber umum. Informasi tentang lini produksi baru dan produktivitas didapatkan dari artikel di jurnal industry dan informasi rugi laba didapatkan melalui laporan keuangan pemegang saham. Sa;ah satu tim telah membeli saham di perusaan pesaing sehingga bisa mendapatkan informasi financial ini secara berkala. Saat pemimpin senior mendengarkan hal ini, mereka merasa lega dan juga terkesan dengan kecerdikan timnya.

MENJADI TIM TINGKAT MASA DEPAN YANG MEMILIKI MASA DEPAN.

Pertanyaan : Mempersiapkan masa depan yang cerah.

Tim anda sekarang adalah Tim Tingkat Masa Depan. Apa yang bisa anda lakukan untuk mempersiapkan masa depan tim anda dan menggunakan keahlian baru yang telah anda kuasai ini ?

Saat sebuah tim melampaui kinerja individual dan mempelajari keyakinan tim, keberhasilan akan menjadi kenyataan.

  • Selamat Tim Anda Berhasil Menuju Tahap

Tingkat Masa Depan

Sungguh perjalanan luar biasa. Sekarang anda tentu bisa menghargai saat kami mengatakan bahwa Tim Tingkat Masa Depan bisa :

  • Menggunakan semua ide dan motivasi anggota tim
  • Menggunakan waktu anggota dan waktu pemimpin tim dengan lebih baik.
  • Meningkatkan produktivitas dan kepuasan bagi anda, tim anda dan organisasi.

Dengan mengerjakannya melalui tiga langkah yang disebutkan seperti dibawah ini :

  • Menerima tantangan untuk mulai mempelajari keahlian dalam tahap tingkat masadepan
  • Mempercepat perubahan – tepat saat anda mengembangkan keraguan.
  • Menguasai tiga keahlian kunci sebuah Tim Tingkat Masa Depan.

Oleh karena anda lebih memilih untuk bertahan, Anda dan tim anda tahu bagaimana berfungsi sebagai sebuah tim Tingkat Masa Depan.

Anda tahu bagaimana menggunakan tiga keahlian yang membuat tim anda jauh di atas rata2 kelompok kerja lain Anda belajar untuk :

  • Menggunakan penyebaran informasi yang mengalir ke atas, ke bawah dan ke samping untuk membangun kepercayaan tingkat tinggi dan tanggung jawab dalam tim anda.
  • Menggunakan batasan yang jelas sehingga cukup luas untuk menghasilkan kebebasan bagi tim anda untuk bertindak secara bertanggung jawab dengan focus yang jelas.
  • Menggunakan keahlian pengelolaan diri untuk membuat keputusan tim yang efektif atas masalah yang kompleks dan mendapatlan hasil yang lua biasa untuk tim dan organisasi anda.

WAKTUNYA MERAYAKAN

Sekarang sisihkanlah waktu sebentar bersama tim anda untuk merayakan pencapaian menjadi sebuh Tim Tingkat Masa Depan anda  semua layak diberi tepuk tangan karena belajar menggunakan dan menerapkan keahlian kunci ini. Pengetahuan adalah hal yang indah di tangan sebuah tim yang bersedia menggunakan pengetahuan itu untuk mendapatkan hasil yang besar !

  1. MENJALANKAN TIM

Untuk menghasilkan Tim yang bisa berfungsi secara penuh kita harus melakukan tiga hal.

  • MELAKUKAN PERTEMUAN  SELAYAKNYA SEBUAH TIM.

Jika ternyata anda semua baru pertama kalinya masuk di dalam tim yang baru, justru menjadi lebih penting lagi untuk mempelajari anggota tim yang lain. Begitu masuk ke dalam pertemuan semacam ini, anda harus sudahbisa merasa nyaman  dengan orang-orang yang terlibat, dan sudah mengetahui bagaimana kesan mereka terhadap cara pendekatan yang diterapkan erta hasil kuesionar mereka – kebekuan akan segera mencair sehingga bisa berbicara lancer.

Tentu saja diskusi setingkat ini tidak bisa diterapkan  sehubungan dengan keterbatasan waktu  dan / atau lokasi. Akan tetapi dalam kejadian apa pun, meski anda pernah bekerja sama dengan mereka selama beberapa tahun, jangan sampai pngetahuan itu membuat anda terlampau yakin.tetaplah persiapkan diri anda sedalam mungkin, tidak peduli apakah anda sudah atau belum pernah berbicara dengan mereka sebelum pertemuan.

Sejalan dengan ungkapan diatas, maka pahami benar-benar yang terkait dengan PERAN TIM YANG HILANG ; STRES TIM ; SASARAN DAN TUJUAN TIM ; MENYUSUN AGENDA.

  • BERKEMBANG SEBAGAI TIM

Memberkan pelatihan bagi tim agar bekerja sebagaimana sebuah tim, belum menjadi kebutuhan pada tahap ini. Pengembangan tim hanya akan membutuhkan waktu, kesabaran, persistensi dan praktek. Setiap anggota tim harus membuat perhitunan (terutama terhadap peran mereka yang berlawanan) dan berusaha mendukung yang lain sebagaimana mereka belajar dan menyesuaikan diri. Pusatkan perhatian hanya pada usaha untuk mempertahnkan keterbukaan dan dalam upaya menemukan reaksi positip terhadap permasalahan dan tekanan – inilah tugas yang boleh jadi ingin yang diemban oleh Ecec Anda bagi tim.

Untuk bia berkembang sebagai tim, pusatkan perhatian anda pada pengembangan individu dalam peran mereka masing2. Semakin orang merasa nyaman berada di dalam perannya, semakin banyak konstribusi yang bisa ia berikan kepada tim – Kunci untuk menciptakan kenyamanan dalam memainkan peran adalah mengembangkan keterampilan dan teknik2 mengerjakan tugas yang sesuai dengan masing2 Peran.

Untuk mengidentifikasikan jenis keterampilan dan teknik yang perlu dikembangkan, kita mulai dengan melihat karekteristik2 yang membentuk peran.

Kami yakin cara pendekatan tim yang berazaskan kesetaraan lebih realistis dalam mencapai tujuan2 tim. Yang ditekankan dalam cara pendekatan ini adalah dukungan da penguatan bagi anggota tim dalam posisi peran mereka, membangun kekuatan yang sesuai engan minat mereka. Dan bukannya membekali mereka untuk bisa mengerjakan tugas2 apa pun yang diperlukan oleh tim. Bagaimanapun ketika ana sudah belajar bekerja bersama sebagai tim mengapa anda harus merasa perlu untuk bisa mengerjakan segala macam jnis tugas yang sebenarnya sudah dialokasikan untuk ditangani oleh tim secara keseluruhan ? Itulah sebabnya mengapa tugas2 dialokasikan kepada sebuah tim, bukan diserahkan kepada individu yang pandai dalam berbagai hal.

KENYAMANAN DALAM MEMAINKAN PERAN

Kunci mencapai kenyamanan dalam memainkan peran adalah pelatihan yang didasarkan pada kebutuhan tugas. Sebagai contoh setelah 20 tahun bekerja sebagai Akuntan Anda ditunjuk sebagai managing Director, maka anda merasa perlu melakukan perubahan untuk menyesuaikan diri dengan bagaimana seharusnya seorang managing director berperilaku.

Anda mungkin akan mengekspresikan minat anda terhadap peran Driver sebagai peran yang sesuai.

Akan tetapi diperlukan waktu agar anda merasa nyaman memerankan Driver.  Anda harus terlibat dan tumbuh dalam pekerjaan Anda yang baru ( dan menderita dengan permasalahan yang semakin meningkat ) – proses wajar yang dialami oleh banyak orang.

Petunjuk-petunjuk peran yang mengikuti rumus :

DRIVER : developer, director, innovator

PLANNER : strategist, estimator, scheduler

ENABLER : resource manager, promoter, negotiator

EXEC : producer, co-ordinator, maintainer

CONTROLLER : monitor, auditor, evaluator

 

  • SALING BEKERJA SAMA

Kelihatannya ini adalah esuatu yang sudah jelas, namun berdasarkan tim yang kami pelajari ternyata banyak di antara mereka yang bersedia saling bekerja sama  hanya ketika berada di dalam petemuan. Pendapat mereka tentang kerja sama tim adalah mengerjakan tugas2 tim yang diberikan kepada mereka, kemudian melaporkan kemajuannya (atau kekurangannya) pada pertemuan berikutnya.

Meskipun begitu setelah melihat praktek tim dalam bekerja, kamu menyimpulkan bahwa semua pernyataan tadi hanya benar ebagian, apalagi  jika total waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas ikut diperhitungkan :

  • Duplikasi usaha. Bekerja bersama dalam tugas yang menggunakan unsur2 komunikasi, perencanaan dan pelaporan akan lebih menguntungkan jika dikerjakan oleh dua orang anggota secara bersama-sama.
  • Penggunaan sarana / sumer daya yang tidak efisein
  • Mereka lebih cepat bekerja sendiri
  • Cukup satu orang untuk mengerjakannya

Jawabannya adalah memanfaatkan sepenuhnya Planner tim Anda. Itu bukan hanya untuk menentukan apakah tugas harus dikerjakan secara berurutan atau berbarengan.melainkan juga untuk  menentukan peran mana yang harus secara aktif dilibatkan untuk masing2 tugas ; tugas mana yang lebih baik jika dikerjakan dengan peran yang dimainkan bersama dan kapan harus mengumpulkan anggota untuk mengerahkan usaha maksimal mereka sekaligus memacu semangat mereka.

  1. P E N U T U P

Lingkungan tim yang terbuka dan saling mendukung yang diciptakan oleh tim berazaskankesetaraan memerlukan ebuh organisasi untuk menghadapi beberapa masalah manajemen berikut ini agar terhinar dari benuran budaya antara tim yang terikat erat dan demokratis dengan lingungan manajemen yang lebih luas ( yang sifatnya masih sangat otokratis dan mengandakan perintah atau kontrol ). Persoalan manajemen yang harus diperhitungkan yang mencakup :

  • KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan apa pun yang menonjolkan posisi pemimpin sebagai orang yang berkuasa – dan itu artinya ia bukan bagian dari tim – baik gaya kepemimpinan itu berorientasikan tindakan maupun yang berorientasikan keteladanan, akan sama-sama tertekan. Mengembangkan tugas kepada seseorang dinilai sebagai topic yang perlu diperhatikan

Hambatan utama dan paling sering dihadapi leh gaya kepemimpinan Moderator adalah rasa tidak aman. Rasa tidak aman ini terwujud dalam beberapa bentuk :

  • Teriolasi dari tim
  • Formalitas yang melelahkan dan terlalu terfokus pada prosedur
  • Menuntut loyalitas dan hormat bukan kepada orangnya melainkan lebih kepada jabatan
  • Memaksakan agar anggota tim bekerja secara terpisah. Kadang kala itu engaja dilakukan sebagai upaya memecah belah
  • Cara komunikasi “selalu ingin tahu” membentuk sebuah lingkaran khusus dan memperlakukan orang2 di luarnya sebagai warga kelas dua.

DAMPAK DARI PERAN YANG DIMILIKI PEMIMPIN TIM TIM YANG DIPIMPIN DRIVER :

Pada kesan pertama Driver ideal sebagai manajer perubahan- karena seorang diver memang getol melakukan perubahan dan memaksa dilakukannya perubahan. Semua keputusan diambil dengan cepat. Persoalan apa pun diterima – Itu bukan masalah melainkan peluang bagi kita.,begitu perkataan yang khas seorang Driver.

TIM YANG DIPMPIN PLANNER :

Tim yang dipimpin planner menghasilkan pekejaan yang telit, namun mereka bisa menghabiskan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.

Mereka selalu masih ingin mengecek lagi dan lagi mereka selalu butuh informasi lain yang harus dikumpulkan, mereka juga mengambil ukuran2  terbaru yang harus digunakan untuk melakukan penilaian. Setiap orang akan diajak  berkonsultasi  dalam proses pembuatan perencanaan. Tim sangat mengandalkan system informasi yang baik dan  dan kegiatan perencanaan  yang detail.

Tim ini merasa erlu mengetahui arah mana yang sedang dituju. Begitu semua sudah siap pada tempatnya, sang pemimpin akan menuntut para anggotanya untuk bekerja sesuai rencana, sampai tiba waktunya membuat perencanaan selanjutnya, yaitu ketika sarana / sumber daya memang diperuntukkan bagi rencana selanjutnya.

TIM YANG DIPIMPIN ENABLER :

Tim yang dipimpin enabler adalah tempat yang menggairahkan Setiap orang merasa senang berada di dalamnya. Orang2 di dalam tim ini menjalani lebih banyak kegiatan daripada orang lain ; mereka mengadakan pertemuan di lokasi yang fantasis, dan selalu saja mempunyai dana untuk mengadakan kegiatan2  yang bagi orang lain tidak mungdilakukan.

Tim semacam ini selalu nyaris sangat sukses. Setiap peluang baru atau produk baru dapat mentansformasikan kinerja tim ini. Tentu saja untuk waktu elanjutnya kinerja itu berarti suatu kesempatan yang berbeda dan suatu modifkasi dari gagasan produk yang asli yang esensial bagi keberhasilan.

Jika peran ini juga ikut ditanggung oleh Driver ebagai peran sekundernya, tim ini akan benar2 mencapai sukses besa. Hanya saja itu berarti bahwa anda harus bisa bekerja sangat cepat agar tidak tertinggal.

TIM YANG DIPIMPIN EXEC :

Tim yang dipimpin Exec akan menjadi tempat yang sibuk. Selalu saja ada banyak pekerjaan yang harus digarap, dan pemimpin tim selalu ingin melihat bahwa setiap orang memperoleh bagian kerja yang adil.

Orang yang tidak mudah menerima apa pun begitu saja ebaiknya berhati-hati ; pemimpin jenis ini telah menunjukkan simpati . Anda boleh saja bisa mengusulkan perbaikan prosedur, namun jangan menyebarkan perubahan. Permasalahan2  pribadi justru merupakan satu-satunya hal yang mendapat perhatian  serius dalam tim ini : jumlah waktu yang disediakan oleh pemimpin untuk memberikan konseling dan dukungan kepada orang2  oleh orang lain mungkin akan dikeluarkan karena dianggap  sebagi bagian yang lemah atau kinerjanya tidak memadai, tampaknya tidak terbatas.

Exec adalah orang2 terbaik untuk memimpin tim yang memerlukan usaha yang berkelanjutan  untuk memberi dukungan bagi orang lain dan bagi organsasi. Bagian penjualan , unit produksi dan departeman personalia, semuanya adalah lingkungan yang ideal bila dipimpin oleh exec.

TIM YANG DIPIMPIN CONTROLLER

Tim yang dipimpin seorang Controller akan selalu meliki kertas kerja yang tak bercela. Tim ini bekerja sesuai peraturan dan tampaknya menggunakan sebagian besar waktunya untuk berusaha selalu memberlakukan peraturan yang ada, bahkan menambahnya dengan peraturan yang baru. Tim ini tampaknya lebih akan berhasil mencurahkan usaha untuk menangani satu urusan detail daripada mengerjakan banyak proyek yang lain.

Masa depan akan menjadi euatu yang menarik bagi tim ini hanyajika masa depan itu bisa membenarkan pola yang sudah diterapkan pada masa lalu. Berbagai kesalahan yang pernah terjadi akan dianalisis secara mendeail. Dan kontrol diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama.

Hasil yang terbentuk jika tidak dihalangi oleh proses dari orang2 di luar tim, adalah sebuah tim yang berjalan sangat taat metode tetapi hanya membuahkan hasil yang tidak menarik.

  • PELATIHAN TIM

Jika pelatihan bagi para pemimpin – dengan member penguasaan  teori untuk mengganti pengalaman yang kurang dan menutup kesenjangan pengetahuan – ternyata masi belum menjawab kebutuhan tim, begitu anda sudah membentuk tim yang lengkap dan mulai bekerja sebagi tim sejati sepertinya merupakan jawaban yang logis.

Mungkin memang jauh lebih sederhana untuk member saja pelatihan daripada harus menghabiskan banyak waktu dan mengajukan berbagai pertanyaan kepada tim untuk memicu mereka agar berpikir positif. Akan tetapi jika tujuan anda adalah mengembangkan tim, menciptakan realisasi kemampuan tim untuk menolong dirinya sendiri, misalnya dapat menjadi rute yang menguntungkan bagi pencapaian tim.

DAMPAK SEBAGAI BIGTEAM :

Dampak dari gaya berpikir dan gaya manajemen yang menutamakan cara pendekatan berdasarkan kesetaraan dapat mempengaruhi hierarki komando dalam lingkungan bigteam dalam bentuk satu dari dua kemungkinan berikut :

  • Jika pendekatan kesetaraan dipandang sebagai ancaman terhadap status dan sebagai proses pengikisan kekuasaan berbagai penghalang akan meningkat dan akan terjadi benturan budaya.

Mereka yang berada di puncak pimpinan boleh jadi beranggapan bahwa gagasan bekerja berdasarkan kesetaraan dan transfer tampuk kepemimpinan berdasarkan peran untuk diesuaikan dengan kebuuhan tim, berarti suatu langkah awal menuju anarki. Tim mungkin tidak bisa lagi bekerja secara mandiri dalam mencapai tujuannya  bahkan bisa sampai pada titik di mana tim selalu berkonflik dengan bagian lain di dalam organisasi.

  • Jika cara pendekatan kesetaraan dipandang sebagai kesepakatan utama untuk mengamankan terciptanya komunikasi dan produktivitas yang lebih baik, pemimpin bigteam akan memperoleh suatu cara pendekatan yang memungkinkan mereka, anggota organisasi, memberikan konstribusi yang positif dan mampu melibatkan seluruh jajaran organisasi.

STATUS TUNGGAL :

Meskipun BigTeam mencakup berbagai tingkatanhierarki dari atassampai bawah, tidak ada alasan bahwa bekerja sebagai tim yang berazaskan kesetaraan tidak akan memperoleh manfaat seandainya diintergrasikan dengan falsafah manajemen yang digunakan Bigteam.

Meskipun begitu, sebagai dampak  begitu banyaknya orang yang terlibat dalam beberapa tim sebagai pemberi kontribusi  yang setara , yang masing2 berintraksi pada jenjang yang berbeda-beda serta anggotanya terdiri atas berbagai status yang berbeda pula, maka keadaan ini memaksa perlunya dilakukan penghapusan atas segala perbedaan dan kapan saja dimungkinkan falsafah “status tunggal” harus ditetapkan.

Jadi cara pendekatan yang digunakan dalam menciptakan tim yang sukses bisa dipandang sebagai pendekatan yang sangat bermanfaat demi terwujudnya oraganisasi yang berstatus tunggal.

  • OTORITAS DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN :

Nyaris tak terelakkan bahwa mereka yang telah memperoleh pelatihan manajemen dan telah berusaha keras untuk mencapai posisi saat ini tentu akan merasa sangat gelisah memikirkan akan diperlakukannya peralihan kepemimpinan, sekalipun peralihan itu sifatnya sementara.

Perhatikan ungkapan berikut “Mengundurkan diri “, “Melepaskan tanggung jawab” dan Melepaskan tali pengikat”. Dua unkapan pertama menunjukkan pukulan yang dialami karena harus menyerahkan tahta, dan ungkapan teakhir menyiratkan bahwa tim akan bertingkah seperti kuda yang berontak karena lepas kekangnya dan akhirnya lari menghilang di kejauhan, jika tidak dibatasi dan dibimbing !

Tetapi sebuah pertemuan tim yang baik akan mampu melakukan pengalihan ongkat di dalam lomba lari estafet. Seoang anggota tim yang mungkin sudah tidak sabar menunggu gilirannya menjadi Moderator, begitu sampai pada gilirannya akan dapat membangkitkanlagi laju kegiatan tim dan merangsang munculnya gagasan2 baru yang segar dan output yang lebih baik.

Satu satunya resiko pemimpin tidak mempercayakan urusan kepada para anggotanya adalah bahwa pemimpin itu justru akan menjadi rem penghambat bagi tim. Pada akhirnya seorang pemimpin yang melakukan semua tugas karena kurang mempercayai kemampuan anggota timnya akan menciptakan jalannya sendiri menuju kegagalan. Sebaliknya pemimpin yang hanya mendelegasikan seluruh tugas kepada anggota timnya dan hanya memeriksa hailnya melalui laporan kemajuan akan membuahkan hasil yang sama.

Ciptakanlah tim yang lengkap, bekerjalah sebagai tim yang dibangun dengan berazaskan kesetaraan, lakukan pengembangan  tim, pecahkan  konflik  secara dini melalui diskusi , konseling serta sikap saling mendukung, maka permasalahan lebih jauh itu tidak akan pernah muncul. Jika anda berhasil, itu berarti tanggung jawab dan kekuasaan manajemen hanya ada sebatas isu teoretis.

  • BEKERJA BERDASARKAN MATRIKS :

Kekuasaan dan tanggung jawab manajemen menjadi pusat perhatian pada saat anggota tim diharukan ekerja di beberapa tim, dikarenakan organisasi menetapkan sebuah struktur matriks kerja, menyusun sebuah tim yang bekerja dengan melintas beberapa wilayah fungsional.

Untuk mencegah terjadinya benturan seperti ini, harus diterima bahwa di dalam sebuah perusahaan yang bermaksud menerapkan matriks kerja memperkenalkan konsep tim yang dibangun berdasarkan kesetaraan kepada tim yang harus beroperasi melintasi fungsi manajemen tanpa mangajak manajer yang akan bekerja dengan tim itu untuk mengenal konsep dan pengalaman yang sama, itu berarti sebuah resep untuk menciptakan konflik.

Jauh lebih baik, jika anda bermaksud menguji cara pendekatan itu ebelum menerapkannya di perusahaan yang lebih luas di dalam organisasi untuk mengambil tim yang memiliki pekerjaan yang terdifnisi secara jelas, untuk menerapkan cara pendekatan itu di dalam struktur manajemen yang bersangkutan. Perhatikan, Anda akan melihat bahwa  kegairahan dan ketertarikan yang ditumbuhkan oleh tim yang bekerja sebagai tim berazaskan kesetaraan akan sangat menular.

TIM YANG TIDAK MENCAPAI KINERJA TERBAIK

Tim yang menghadapi permasalahan, yang tidak mencapai kinerja terbaiknya tersebut meliputi :

  • Tim yang Kekurangan Orang

Gejala : usaha dan komitmen tinggi tetap mengakibatkan tim tidak mampu memenuhi deadline dan melampaui anggaran yang telah ditetapkan.  Tugas-tugas yang sudah disetujui oleh setiap orang tetap saja tak terselesaikan karena selalu disela oleh tugas-tugas lain Itulah ciri khas tim yang sedang dalam kesulitan.

Tim yang kekurangan orang menurut difinisinya adalah tim yang tidak memiliki seluruh peran yang dibutuhkan dan pada saat yang sama adalah tim yang terhalang oleh daktor di sekelilingnya untuk memperbaiki permasalahannya itu. Selalu saja terjadi kasus dimana sama sekali tidak terdapat kesempatan untuk menyeimbangkan  tim. Sebuah contoh khas dari permasalahan ini adalah tim yang beranggotakan Driver yang sering ditemukan saat awal menjalankan bisnis  ventura.

Ketika member tugas untuk menangani masing-masing peran yang hilang,  ingatlah bahwa tugas-tugas tertentu memerlukan input dari eluruh tim.

TIM YANG KEHILANGAN DRIVER :

  • Tugaskan Enabler untuk memastikan bahwa tim selalu mencari dan mengetahui peluang baru untuk berkembang.
  • Tugas Exec dan Enabler untuk menjaga agar tim selalu siap meraih peluang yang ditawarkan
  • Tugaskan Controller untuk memastikan bahwa perubahan yang dilakukan benar2 berlangsung dan cukup cepat untuk menghasilan perbaikan2 nyata demi kelangsungan kegiatan tim.

Seluruh anggota tim harus berusaha untuk memecahkan masalah dan mebuat keputusan. Adakan pertemuan sebagaimana sebuah pertemuan tim dan tugaskan Exec serta Controller untuk mengidentifikasi permasalahan dan keputusan2  yang harus dibuat saat itu.

TIM YANG KEHILANGAN PLANNER :

  • Tugaskan Controller untuk mengidentifikasikan dan mengumpulkan faktor2 yang diperlukan untuk menentukan sasaran serta strategi tim.
  • Tugaskan Enabler dan Controller untuk membujuk orang2 dari bidang lain untuk bersama-sama membuat perencanaan tim.
  • Tugaskan controller untuk memeriksa bahwa keputusan tentang langkah yang akan ditempuh adalah layak secara teknis, operasonal dan financial.

Seluruh anggota tim harus turut serta member input dalam proses penyusun jadwal. Ingatkan kembali para Driver yang suka membuat deadline yang terlalu singkat, serta ingatkan juga Exec yang memerlukan waktu trlalu lama untuk menyelesaikan pekerjaan . Yang paling  baik yang bisa anda harapkan  adalah controller  memiliki data tentang berapa lama tugas yang serupa diselesaikan pada waktu yang lalu

TIM YANG KEHILANGAN ENABLER

  • Tugaskan controller untuk memastikan bahwa permasalahan dalam pengadaan sarana / sumber daya untuk tim diketahui dan diatasi.
  • Tugaskan Planner untuk mempelajari jenis tim mana yang diinginkan untuk mengerjakan tugas dan profil anggota mana yang cocok untuk mengisi tim tersebut.
  • Tugaskan Driver untuk menjadi wakil tim di hadapan orang lain di dalam organisasi demi meningkatkan status tawarmenawar timnya.

Setiap anggota harus ikut serta membantu membangkitkan  dan melakukan komunikasi bagi tim Driver tidak boleh mengasumsikan bahwa semua anggota telah memiliki visi ke depan yang menyatu.

Seluruh tim harus menyediakan waktu untuk saling untuk member tahu apa yang sedang mereka lakukan dan seberapa banyak yang telah mereka capai.

TIM YANG KEHILANGAN EXEC :

  • Tugaskan Controller menganalisis instruksi yang telah diterima tim dan menjelaskannya kepada semua oang.
  • Tugaskan Enabler untuk melakukan komunikasi dan menangani berbagai tuntutan yang menimbulkan konflik di dalam tim
  • Tugaskan Planner untuk menysun target hari ke hari untuk menjaga agar tim tetap produktif serta berjalan di jalur yang tepat.

Seluruh tim harus mengawasi dan member dukungan terhadap yang lain, terutama ketika ada persoalan2 atau tekanan2 perorangan yang menimbulkan gejala2 stres. Enabler harus mengasah keterampilannya untuk mendengarkan ; Controller harus meningkatkan kemampuanna untuk mengamati ; Planner memeriksa gejala2 ketertekanan ; dan Driver beajar bersikap abar serta mau menyediakan waktu untuk mendengarkan cerita secara penuh sebelum mengusulkan suatu cara pemecahan.

TIM YANG KEHILANGAN CONTROLLER

  • Tugaskan Exec untuk menc agar permasalahan tidak menyimpang dari jalur yang swajarnya.
  • Tugaskan Enabler untuk memeriksa kualitas sarana/sumber daya tim.
  • Tugaskan Planner untuk memeriksa kualitas system yang dianut tim.

Seluruh Tim harus memeriksa apakah gabungan usaha mereka benar2 mencapai tujuan yang memang ingin dicapai dan apakah itu cukup berharga dihitung dari seluruh usaha yang telah mereka kerahkan.

TIM PARA INDIVIDUALIS

Gejala : Hanya sedikit pertemuan tim yang dilangsungkan yang hadirpun sedikit. Para anggota menerima proyek secara utuh dari tim, lalu mengerjakannya tanpa bertanya apa pun. Jarang ada kerja sama di antara mereka.

Hanya ada satu cara untuk mengatasinya : sebuah koordinasi dengan dosis tinggi dilakukan oleh Exec terhadap tim.

Kuncinya adalah tingkat komunikasi yang teratur dan terpelihara sebagai peredam berkembangnya pengabaian terhadap tujuan tim dan perlibatan kembali agenda perseorangan individualis yang dijadikan prioritas utama.

TIM YANG TIDAK MANTAP

Gejala : Mereka bekerja sama dengan baik,  antara peran saling melengkapi secara penuh, namun output mereka tetap saja mengecewakan. Boleh jadi tidak ada alasan teknis yang menyebabkan mereka tidak mampu  berkinerja sebagaimana tim yang lain, namun yang jelas mereka tampak puas dengan berjalan pelan-pelan.

Anda dapat mencoba menerapkan taktik berikut ini dengan aman :

  • Lakukan ranfsi darah baru. Asalkan tim memiliki perna yang lengkap.
  • Mengkaji ulang perencanaan tim.
  • Buatlah laporan yang disusun oleh Controller
  • Adakan pertemuan lebih lengkap.
  • Putarlah etian anggota tim dalam rotasi pertukaran dengan angota lain dari tm yang lebih sukses.

TIM YANG PARA ANGGOTANYA GEMAR BERPOLITIK

Gejala : tim ini sering mengadakan pertemuan dan mempertahankan profilnya yang tinggi namun hasilnya tidak seberapa kecuali laporan2 melulu. Tim ini juga bekerja secara terpisah sebagaimana tim para individulis, tetapi ada satu kekecualian penting mereka akan berkata kepada anda bahwa mereka semua setia kepada kerja sama tim.

Mereka tidak akan benar2 produktif dlam lingkungan tim sampai mereka bisa menikmati kepuasaan yang diperoleh dengan menjadi bagian dari tim yang sukses daripada kepuasan pribadi dengan bisa menaiki tangga karier yang lebih tinggi.

TIM YANG DIKUASAI OLEH SATU ORANG

Gejalan : Hanya ada satu orang di dalam tim yang bnar2 tahu apa yang sebenarnya  terjadi di dalam tim, dan sering kali reaksi yang ia yakini bertentangan dengan keyakinan anggota2 yang lain di dalam. Waktu menjadi terbuang karena satu orang didalam harus mengerjakan ulang hasil pekerjaan orang lain. Kinerja ebagian dari tim semacam ini berada di bawah potensi yang sebenarnya.

Oleh karena itu, begitu anda melihat tanda2 tumbuhnya rasa percaya diri pada tim dan mulai bekerja sama sebagai tim maka prtahankanlah situasi itu jangan ditinggalkan begitu saja dan membiarkannya berjalan dengan sendirinya. Anda harus terus melakukan pendampingan dan konseling secara teratur seiring dengan kemajuan tim. Jika tidak. Satu kecelakaan dapat menyebabkan mereka melempem lagi.

KESIMPULAN

YANG ADA BISA CAPAI

TIM YANG MENGUNTUNGKAN:

Pada tahap ini pertanyaan penting yang sangat kita ketahui jawabannya adalah “Tim macam apa yang saya miliki ? Benarkah ini sebuah tim yang ejati ?

Tim Sejati adalah sekelompok orang yang jumlahnya kurang dari sepuluh, yang merasa perlu untuk bergabung dan bekera sama demi menjacpai tujuan bersama dan “membuahkan hasil yang bisa dilihat lebih besar daripada hasil gabungan yang dicapai dari sejumlah orang yang sama, yang bekerja secara sendiri-sendiri”

Begitu anda berhasil membentuk kelompok ini, bagaimana dengan orang lain did lam orgnisasi tersebut ? Mereka tentu bisa merasa tersisih jika melihat tim pertama yang anda bentuk ini semakin padu.

Ada dua bentuk kegiatan yang bisa Anda tempuh :

Pertama, bersifat esenial kalan Anda tidak ingin dicap mengabaikan orang lain di dalam organisasi.

Kedua, bersifat opsional, sebagai pilihan bebas, namun dalam jangka panjang pasti akan menghasilkan manfaat.

  • Pastikan bahwa Planner anda mencari masukan bagi perencanaan dari kelmpok yang lebih besar.
  • Susunlah sebuah tim kedua atau malah kalau perlu beberapa tim, dan bimbinglah mereka untuk mencapai tujuan yang sesuai.

Berbagai jenis tim yang berhasil seprti :

  • Dewan Perusahaan, jumlah anggotanya 3-8
  • Tim manajeman, di sector pemerintahan dan sector swasta.
  • Tim proyek
  • Tim presional
  • Tim pengembangan bisis
  • Tim spesialis.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VIII. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI
ORGANISASI
Dalam bab ini akan mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan kesiapan memasuki suatu oraginisasi dalam abad 21 dimana setiap peran yang menduduki dalam struktur organsasi formal perlu mendalami hal-hal yang terkait dengan tumbuh dan berkembang daur hidup organisasi sebagai alat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

41. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Untuk merumuskan pengetian organiasi disini diungkapkan dari unsur kata menjadi kalimat yang bermakna yaitu :
O menjadi (O)rang
R menjadi (R )encana
G menjadi (G)agasan
A menjadi (A)daptasi
N menjadi (N)iat
I menjadi (I)katan
S menjadi (S)istem
A menjadi (A)turan
S menjadi (S)trategi
I menjadi (I)nstitusi
Bila unsur kata tersebut dirumuskan menjadi kalimat yang bermakna, maka ORGANISASI adalah sekelompok ORANG yang mencetuskan RENCANA kedalam GAGASAN yang selalu siap meng-ADAPTASI yang sejalan dengan NIAT kedalam IKATAN dengan SISTEM menata ATURAN kedalam STRATEGI untuk mewujudkan keputusan strategic kedalam INSTITUSI yang dibangun.
Bertolak dari rumusan diatas, maka ORGANISASI dapat dipandang dari dua sudut yaitu :
Dalam ARTI STATIS artinya memandang sesuatu yang tidak bergerak sebagai wadah atau sebagai alat untuk mencapai tujuan, sebagai jaringan, sebagai hirarki.
Dalam ARTI DINAMIS arinya dipandang sebagai organisme yang dinamis dalam arti adanya pembagian tugas/pekerjaan dan terdapat sekelompok orang yang saling bekerja sama.
Dengan memperhatikan sudut pandang diatas, maka yang kita sebut dengan UNSUR-UNSUR ORGANISASI adalah 1)ada sekelompok orang ; 2) ada kerjasama ; 3) ada tujuan bersama.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka ORGANISASI dapat dipandang sebagai Sistem Kerja Sama, Sistem Tata Hubungan Kerja, dan sebagai Proses Pembagian Tugas.

42. MACAM, BENTUK DAN TIPE ORGANISASI
Macam organisasi dapat dilihat dari beberap segi yaitu dari segi jumlah pucuk pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi kebutuhan sosial dan dari segi bentuk.
Dari jumlah pucuk pimpinan, kita mengenal organisasi tunggal dan organisasi jamak. Dari segi keresmian mencakup organisasi formal dan nonformal. Dari segi tujuan mencakup organisasi economi ( Firma, Perseroan komanditer (CV), Perseroan terbatas (PT), Koperasi, PT Pemerintah (BUMN, BUMD) , Join venture, Kartel, Holding Company, Yayasan. Dari segi kemasyarakatan.
Macam organisasi menurut bentuk dikelompokkan menjadi apa yang disebut
1) Organisasi lini ;
2) Organisai fungsional ;
3) Organisasi staff ;
4) Organisasi garis ;
5) Organisasi staff dan garis ;
6) Organisasi fungsional dan staff ;
7) Organisasi garis, fungsional dan staff ;
8) Organisasi panitia / komite

43. STRUKTUR, BAGAN DAN BUKU PEDOMAN
ORGANISASI

Struktur memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi.

Agar struktur nampak jelas dan mudah dibaca maka struktur disusun kedalam suatu bagan organisasi.

Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukan yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka ditulis pedoman penulisan uraian tugas dalam analisa jabatan yang mencakup hal-hal yang disebut dibawah ini :

1) Latar belakang penulisan
2) Uraian tugas dalam jabatan
3) Penulisan uraian tugas dalam jabatan
4) Peran dari peserta dalam penulisan uraian tugas dalam jabatan
5) Analisa jabatan
6) Mendisain formulir untuk analisa jabatan

44. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Organisasi formal dibangun atas dasar prinsip-prinsip organisasi sebagai pondasi yang mencakup :
1) Prinsip tujuan
2) Prinsip pembagian kerja sesuai dengan peran
3) Prinsip pertimbangan antara tuga, tnggung jawab, wewenang
4) Prinsip pelimhan wewenang harus jelas
5) Prinsip kesatuan komando
6) Prinsip komunikasi
7) Prinsip pengecekatan
8) Prinsip kontinuitas
9) Prinsip saling menumbuhkan kerja sama
10) Prinsip kehayatan
11) Prinsip koordinasi
12) Prinsip tahu diri dalam peran

45.PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengeta-huan entang bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi, sehingga ia merupakan sarana, sehingga unsur pokok dalam perilaku oranisasi beroperasi daganisasi adalah orang, struktur, teknologi dan lingkungan tempat organisasi beroperasi.

Orang adalah baik sebagai individu maupun dalam kelompok. Kelompok baik formal maupun tidak formal. Jadi mereka adalah makhluk hidup yang berjiwa berpikiran dan berperasaan yang menciptakan organisasi untuk mencapai tujuan.
Struktur adalah menentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi dengan pekerjan yang berbeda untuk melakukan aktivitas organisasi.
Teknologi adalah menyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk bekerja dan mempengaruhi tugas yang mereka lakukan.
Lingkungan adalah semua organisasi beroperasi didalam lingkungan eksteren, oleh krena itu ia juga mempengaruhi sikap-sikap orang, sehingga mempengaruhi kondisi kerja, persaingan.
Sejalan dengan hal-hal yang diutarakan diatas, maka setiap unsur tersebut dikaji dengan beragam pendekatan yang mencakup apa yang disebut dengan pendekatan antar disiplin, pendekatan sumber daya manusia, pendekatan kontigensi, pendekatan produktivitas, pendekatan istem.
Bertolak dari pemikiran diatas, maka terdapat model perilaku organisasi seperti apa yang diungkapkan banyak para penulis mengenai model :

AUTOKRATIS mengungkapkan Dasar pikiran mengenai kekuasaan ; Orientasi mengenai wewenang ; Dampak psikologis bergantung pada bos ; Kebutuhan mengenai nafkah hidup ; Hasil restasi adalah minimum.
KUSTODIAL mengungkapkan Dasar pikiran mengenai sumberdaya ekonomi ; Orientasi adalah uang ; Dampak psikologis adalah bergantung pada organisasi ; Kebutuhan adalah rasa aman ; Hasil prestasi adalah kerja sama pasif.
SUPORTIF mengungkapkan dasar pikiran adalah kepemimpinan ; Orientasi adalah dukungan ; Dampak psikologis adalah prstasi kerja ; Kebutuhan adalah status dan pengakuan ; Hasil prestasi adalah penyadaran.
KOLOGIAL mengungkapkan dasar pikiran adalah kemiteraan ; Orientasi adalah kerja tim ; Dampak psikologis adalag tanggung jawab ; Kebutuhan adalah disiplin diri ; Hasil prestasi adalah antusiame moderat.

46.PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Memasuki dunia tanpa batas diperlukan kebutuhan dan pengembangan organisasi dengan memperhatikan pendekatan seperti yang telah dikemukakan sebelumnya maka untuk memenangkan masa depan diperlukan penyesuaian yang sejalan dengan tuntutan perubahan.

Oleh karena itu, perubahan dan pengembangan organisasi menjadi satu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka memenangkan masa depan, sehingga dengan memahami seutuhnya bahwa organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat juga mengalami perubahan.
Sejalan dengan kemampuan organisasi yang selalu siap berubah dalam menyesuaikan tuntutan atas perubahan lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal mencakup hal-hal yang menyangkut apa yang disebut dengan Kebijakanaan pimpinan ; Perubahan tujuan organisasi ; Pemekaran / perluasan wilayah operasi ; Peralatan yang baru ; Volume kerja ; Tingkat pengetahuan dan keterampilan ; Sikap dan perilaku ; Ketentuan / pengaturan baru.
Sebaliknya lingkungan eksternal mencakup hal-hal apa yang disebut dengan Politik ; Hukum ; Kebudayaan ; Teknologi ; Sumber alam ; Demografi ; Sosiologi.
Dengan memperhatikan kedua faktor lingkungan diatas, maka proses perubahan dengan melangkah serta membuat tinjauan kembali dari setiap langkah :

1) Mengadakan pengkajian
2) Identifikasi
3) Keyakinan dari pihak pimpinan
4) Penentuan strategi
5) Evaluasi

47. MENDALAMI MAKNA DAUR HIDUP ORGANISASI Marilah kita mencoba bahwa dalam merumuskan makna pemahaman kita tentang daur hidup organisasi dapat dengan pendekatan :
Teori Organisasi (TO) artinya dengan pendekatan ini dicoba untuk me-ngungkapkan tidak hanya mengenai yang terkait mengenai prestasi dan sikap dan atau
• perilaku para pegawai, tetapi juga kemampuan organisasi secara keseluruh dalam penyesuaian diri dalam mewujudkn tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

• Perilaku Organisasi (PO) artinya pendekatan ini dicoba untuk mengungkapkan dengan fokus konflik antar pribadi dan atau antar yang berasal dari perbedaan kepribadian dan komunikasi yang lemah. Kelompok.

• Menguraikan Unsur Hurup (UH) dalam kata artinya pendekatan dari huruf menjadi kata bermakna kedalam suatu untaian kalimat yang saling memiliki keterikatan satu sama lain.

Tekanan dalam tulisan ini mencoba untuk mengungkapkan yang dilihat dari sudut menguraikan huruf dalam kata yang memiliki sifat saling mempengaruhi sebagai suatu pendekatan untuk mencari jawaban atas Whay, When, What, Who dan How dalam proses membuat keputusan menjadi saling keterakaitannya.

Dengan pendekatan menguraikan huruf dalam kata sehingga menjadi untaian kalimat yang bermakna dapat diungkapkan seperti dibawah ini :
DAUR terdiri dari empat huruf yakni (D) menjadi Daya guna ; (A) menjadi Ambisi ; (U) menjadi Ultima ; (R) menjadi Raga.
HIDUP terdiri dari lima huruf yakni (H) menjadi Hajad ; (I) menjadi Iden-tifikasi ; (D) menjadi Depensi ; (U) menjadi Umur ; (P) menjadi Pnjang

ORGANISASI terdiri dari sepuluh huruf yakni (O) menjadi Orang ; (R ) menjadi Rencana ; (G) menjadi Gagasan ; (A) menjadi Adptasi ; (N) menjadi Niat ; (I) menjadi Ikatan ; (S) menjadi Sistem ; (A) menjadi Aturan ; (S) menjadi Strategi ; (I) menjadi Institusi.

Dengan memahami huruf dalam kata tersebut, maka bila kita merangkaikan kedalam untaian kalimat menjadi kalimat yang bermakna, oleh karena itu dapat kita merumuskan makna pemahaman sebagai berikut :
DAUR HIDUP ORGANISASI adalah Kemampuan untuk menciptakan DAYA GUNA kedalam suatu AMBISI yang tak berakhir menjadi ULTIMA kedalam RAGA sebagai sesuatu HAJAD melalui IDENTIFIKASI kedalam DEFENSI UMUR PANJANG dengan sekelompok ORANG yang mencetuskan RENCANA kedalam GAGASAN yang selalu siap meng- ADAPTASI yang sejalan dengan NIAT kedalam IKATAN dengan SISTEM menata ATURAN kedalam STRATEGI untuk mewujudkan keputusan strategik kedalam INSTITUSI yang dibangun.
Dengan pendekatan siklus hidup manusia sebagai suatu proses sebelum lahir, lahir sebagai bayi, masa muda, masa remaja, masa dewasa, masa permulaan tua, tua, ketuaan dan mati.

Atas dasar pendekatan tersebut, maka daur hidup perusahaan kedalam identitas dan siklus hidup suatu oraganisasi perusahaan menjadi :

• Masa sebelum lahir, dapat kita samakan dengan cetusan ide / gagasan pendirian dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung utama.

• Masa lahir sebagai bayi, dapat kita samakan dengan lahir organisasi menjalankan fungsi untuk bertumbuh disebut PERMULAAN.

• Masa muda, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan bertumbuh dalam menjalankan fungsinya disebut PERLUASAN.

• Masa remaja, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan peningkatan pertumbuhan dalam menjalankan fungsinya disebut PERTUMBUHAN.

• Masa dewasa, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan peningkatan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam menjalankan fungsinya disebut KONSOLIDASI / PRIMA.

• Masa permulaan tua, dapat kita samakan dengan kelangsungan hidup dan mempertahankan pertumbuhan dalam menjalankan fungsinya disebut STABIL / TABAH.

• Masa tua, dapat kita samakan dengan menjaga kelangsungan hidup dalam menjalankan fungsinya disebut AWAL BIROKRASI.

• Masa ketuaan, dapat kita samakan dengan kesulitan memper-tahankan kelangsungan hidup dalam nenjalankan fungsinya disebut BIROKRASI MENUJU KEMATIAN.

FLEKSIBILITAS DAN MUDAH DIKONTROL

Daur hidup organisasi pada dasarnya dimanifestsikan oleh dua faktor terutama dalam kaitan yang saling mengikat dan mempengaruhi satu sama lainnya yaitu faktor yang disebut dengan fleksibilitas dan dapat tidaknya dikontrol artinya disatu sisi memiliki sifat dan kemampuan untuk

mudah menyesuaikan diri atau memiliki keluwesan dan disisi lain mudah melaksa-nakan pengendalian dan penngawasan (kontrol).
Kedua hal tersebut dapat kita ibaratkan seperti bayi dan orang yang lebih tua, dimana bayi sangat fleksibel artinya ia mmiliki kemampuan untuk memasukkan jari kaki kedalam mulutnya, tapi sebaliknya gerakan dan peri-lakunya sangat sulit di kontrol. Begitu pula halnya dengan meningkatnya usia dimana orang menjadi tua, juga akan kehilangan sifat dan kemampuan-nya yang dapat dikontrol.
Sejalan dengan pmikiran diatas, kita dapat mengatakan pula bahwa besar-nya dan waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan menjadi tua artinya seolah-olah organisasi / perusahaan yang besar dengan tradisi yang lama disebut tua, sedangkan organisasi / perusahaan yang kecil tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti organisasi itu dapat berubah dengan relatif lebih mudah, tua berarti adanya perilaku yang dapaat di kontrol namun tidak fleksibel.
Dengan jalan pemikiran diatas, maka bilamana organisasi yang bersifat fleksibel dan mudah dikontrol maka orgtanisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, pada tahap inilah yang disebut dengan posisi daur hidup yang disebut dengan PRIMA. Hal tersebut diperlihat dalam gambar seperti dibawah ini :

fleksibilitas mudah dikontrol

tinggi

rendah

pertumbuhan prima menjadi tua

SIFAT BERBAGAI MASALAH DALAM DAUR HIDUP

Dalam daur hidup organisasi terdapat sifat berbagai masalah seperti :
• Dalam pertumbuhan berarti terdapat kemampuan untuk menghdapi masa-lah yang makin besar dan makin ruwet dan oleh karena itu fungsi kepemimpinan sangat
menentukan dalam mengelola masalah dalam daur hidup organisasi. Dengan gaya kepemimpinan yang berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kepemimpinan (kolaborasi, komitmen,komunikasi, kreativitas individu, kreativitas kelompok, inovasi organisasi, analisa masa depan kedalam kesadaran, merespon antisipatif dalam kecerdasan, proses pengambilan keputusan dalam akal) maka dengan kompetensi itu ia mampu mengelola perubahan dari satu ke tahap berikutnya yang lebih banyak tuntutannya.

• Menjadi tua terdapat kemampuan yang menurun untuk menghadapi masalah dari yang normal menjadi hal-hal yang tidak normal

• Untuk mencapai keberhasilan dalam mengelola daur hidup organisasi, maka yang perlu mendapatkan perhatian bukanlah melenyapkan kesulitan-kesulitan melainkan lebih memusatkan perhatian (fokus) terhadap sumber daya manusia, keuangan dan permodalan, organisasi, budaya, kepemimpinan, sistem teknologi informasi, dan pelanggan yang dapat menimbul-kan masalah-masalah dalam tahaap daur

hidup. Oleh karena itu untuk mewujudkan kedalam tahap yang disebut PRIMA, maka diperlukan usaha yang secara terus menerus meremajakan dirinya.

• Kelangsungan hidup dalam daur hidup organisasi berarti adanya kemampuan untuk menyelesaikan masalah sebagai sesuatu kesulitan yang normal. Dalam hal ini kita dihadapkan kepada satu kenyataan untuk mengingatkan kepada kita bahwa kesulitan yaang sedang dialami adakalanya bukan di-sebabkan karena internal melainkan karena keaadaan artinya ketidak ke-siapan dalam mengikuti perubahan itu sendiri.

• Dalam pandangan Ichak Adizes dalam bukunya “Corporate Lifecycles”, mengungkapan permasalahan yang normal lawan yang tidak normal dimana paada persoaalan yang normal adalah persoalan yang dapat diatasi dengan menggunakan energi internal sendiri yang dalam hal ini dinamakan SENSASI, sedangkan bila masalah itu tidak diharapkan dinamakan masa-lah TRANSISI / PERALIHAN. Sedangkan masalah yang abnormal seba-liknya memerlukan campur tangan keahlian dari luar, yang dalam hal ini disebut dengan KERUWETAN dan jika masalah-masalah yang abnormal

itu jarang terjadi disebut dengan PENYAKIT, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

DAPAT DISELESAIKAN OLEH ORGANISASI ITU SENDIRI

YA TIDAK

ya
sensasi x) keruwetan o)
sering ditemukan tidak
dalam tahap ini dari transisi x) penyakit o)
daur hidup organisasi

Sifat permasaalahan :
x) permasalahan normal, o) abnormal.
Dibawah ini diungkap beberapa contoh sebagai berikut :

1. Kekurangan uang tunai, hal ini sering sekali dijumpai pada organisasi yang masih sangat muda , namun organisasi yang dikelola dengan baik dapat

2. mengatasinya dengan segera. Bila jumlah kekurangan ini lebih besar daripada yang dapat diduga semula manajemen dapat menangani kekurangan uang tunai dalam perusahaan yang tumbuh dengan cepat, maka hal itu disebut masalah transisi, jika tidak dapat mengatasinya menjadi suatu keruwetan dan kekurangan itu jumlahnya besar sekali serta manajemen tidak sanggup untuk memecahkannya menjadi penyakit yang dapat mengakibatkan kematian bayi.

3. Contoh mengenai keruwetan yang dapat merubah menjadi suatu penyakit adalahaya manajemen yang luar biasa otokratis sifatnya. Hal ini seringdijumpai pada tahap-tahap dini pertumbuhan organisasi, mungkin tidak mampu untuk menyelesaikan sendiri.

4. Dalam tahap-tahap menjadi tua, birokratisasi dapat menurunnya kemampuan suatu organisasi untuk menangani kebutuhan para pelanggan, sehingga merupakan masalah yang berulang-ulang yang perlu dipecahkan.
Dari ilustrasi yang dikemukakan diatas, untuk menunjukkan bahwa penekanan dari pembahasan ini berkaitan dengan cara bagaimana merubah dan menangani masalah-masalah yang tidak normal. Apakah persoalan itu merupakan keruwetan-keruwetan atau berubah menjadi suatu penyakit, sehingga menjadi penghalang dan penghambat pertumbuhan perusahaan dan kemampuan mengadaptasi dimasa yang akan datang
Ya Tidak

Ya sensasi transisi o)

Diduga

Tidak kruwetan o) penyakit o)

O = Diagnosa dan perawatan : Methodalogi, interpensi Adizes
Pandangan penulis dari pengalaman dalam merumuskan pemecahan masalah yang dihadapi :

Dengan merumuskan model permasalahan yang dikemukakan dalam teori tersebut diatas, penulis berdasarkan pengalaman dalam mengelola organisasi perusahaan dengan beragam bidang kegiatan yang dimasuki dalam bekerja.
Dalam hal ini kami sampai kepada satu kesimpulan bahwa seluruh persoalaan, sehingga menjadi masalah yang dihadapi berpusat pada pengambilan keputusan, oleh karena itu semua persoalan harus mampu dapat diselesaikan oleh kemampuan sendiri.
Apakah yang sebenarnya terjadi dalam daur hidup , apakah setiap keputusan yang diambil sesuai dengan situasi atau gejala yang benar-benar bahwa pentingnya situasi permasalahan ? Apakah permasalahan itu telah mempertimbangkan hasil pemecahan sebelumnya ? Apakah peran pelaku dalam perumusan masalah telah diidentifikasi ? Apakah cukup jelas tujuan dan sasaran dari masalah yang dirumuskan ?
Berdasarkan pengalaman ketidak jelasan dalam rumusan masalah, menjadi fokus untuk menyatukan pandangan mengenai rumusan masalah. Oleh karena itu setiap masalah akan kita kelompokkan menjadi :

• Masalah insidentil adalah masalah yang terkait dalam kegiatan operasi dan terselesaikan sejalan dengan penyelesaian masalah pokoknya lebih dahulu diselesaikan yang dirumuskan kedalam program kerja

• Masalah pokok adalah masalah yang terkait dalam kegiatan dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan terselesaikan sejalan dengan penyelesaian masalah strategi yang ditetapkan

• Masalah kritis adalah masalah yang terkait dalam kegiatan dalam proses pengambilan keputusan yang bersifat strategik.

Bertitik tolak dengan pemikiran diatas, maka masalah yang dihadapi selama dalam pemerintahan yang silih berganti semenjak mulai merdeka sampai saat ini terletak dalam pengambilan keputusan sehingga menjadi masalah yang berkelanjutan. Semuanya berakar dari sikap dan perilaku oleh pemain peran yang tidak siap berubah sesuai dengan tuntutan perubahan itu sendiri sehingga masalah yang kita hadapi dapat kita rumuskan kedalam empat masalah yaitu :

• Masalah efisien, efektif dan berkualitas, masalah inilah yang kita sebutkan kedalam keputusan sensasi (A).

• Masalah efisien dengan tidak efektif dan tidak berkualitas, masalah ini yang kita sebutkan kedalam keputusan transisi.(B)

• Masalah efektif dengan tidak efisien dan tidak berkualitas, masalah ini yang kita sebut dengan komplek (C)

• Masalah tidak efisien, tidak efektif dan tidak berkuallitas, masalah ini yang kita sebut dengan penyakit (D)

Dengan memperhatikan type dan kelompok masalah, selajutnya kita masuk-kan dalam tabel sebagai berikut :

TYPE : NORMAL : TIDAK NORMAL:

Insidentil (A) (C)
Pokok (A) (C)
Kritis (A) (C)

Insidentil (B) (D)
Pokok (B) (D)
Kritis (B) (D)
Jadi dalam mengelola daur hidup organisasi, maka bagi seorang CEO harus meyakini bahwa semua persoalan menjadi masalah harus mampu dipecahkan dengan kekuatan sendiri tanpa mengundang interpensi dari luar seperti teori Ichak Adizes, hanya perlu memberikan fokus untuk menentukan tingkat intensitas bagaimana sebaiknya kita mempengaruhi peran pelaku yang terlibat dalam

proses pengambilan keputusan. Jadi pada masalah normal dari sensasi dan transisi mudah untuk mempengaruhinya, tapi masalah tidak normal dari komplek dan penyakit sangat sulit mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku karena faktor kepentingan pribadi dan kelom-pok terancam sehingga sulit berubah dengan cepat.
MODEL DAN DESKRIPSI DAUR HIDUP ORGANISASI
Manifestasi dari faktor-faktor kunci akan ditentukan pula pada setiap posisi oleh dua karekteristik yang disebut dengan satu sisi menyangkut fleksibilitas dan sisi lainnya disebut dengan mudah dikontrol.
Daur hidup organisasi perusahaan dibagi dengan mengikuti jalan pemikiran tentang kehidupan manusia yang meliputi :
• Posisi Persiapan sebagai cetusan ide / gagasan (bayi dalam kandungan)
• Posisi Permulaan setelah berdiri ( bayi dalam pertumbuhan)
• Posisi Perluasan (masa muda)
• Posisi Pertumbuhan (masa remaja)
• Posisi Prima (masa dewasa)
• Posisi Stabil ( masa permulaan tua)
• Posisi Awal-Birokrasi (masa tua)
• Posisi Birokrasi (masa ketuaan)

Pemilik dan pengelola akan berusaha untuk mewujudkan pada posisi daur hidup yang PRIMA, pada posisi tersebut bertemu pada satu titik dimana fleksibilitas dan mudah dikontrol bertemu berarti seluruh faktor mendapat-kan perhatian yang terus menerus dalam bersikap proaktif memandang masa depan.

48. MENGEMBANGKAN ORGANISASI BERBASIS
PENGETAHUAN
Pertama yang perlu kita ingat bahwa dalam merumuskan suatu difinisi tentang organisasi, maka perlu kita tegaskan bahwa rumusan disini terkait dengan difinisi riil bukan difinisi nominal, oleh karena itu dalam merumuskan difinisi riil “ apa organisasi itu ? “ diperlukan suatu pengertian dapat bersifat essensil dan atau eksidentil.
Bertitik tolak atas pemahaman atas difinisi riil yang essensil, maka untuk menjawab pertanyaan diatas, kita dapat memulainya dari sisi diagnosa organisasi dengan membuat pertanyaan berupa : why, when, what, who.

Jadi karena sifat riil, maka terdapat dua unsur yang menen-tukan yaitu jenis dan sifat pemisah dalam membuat rumusan sebagai suatu difinisi tentang oranisasi.
Why, mengapa keberadaan organisasi itu lahir ?
When, bilamana seharusnya dilahirkan ?
What, apa yang dikerjakannya ?
Who, siapa seharusnya melaksanakannya ?
Dari keempat pertanyaan itu bagi seseorang dan atau beberapa orang, hendak mengadakan perjalanan yang akan dituju, maka diperlukan satu sarana mengadakan perjalanan yang kita sebut dengan organisasi sebagai alat untuk menempuh perjalanan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka kita sampai kepada difinisi tengtang ORGANISASI adalah wadah sebagai alat untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang direncanakan.
ORGANISASI BERBASIS PENGETAHUAN adalah wadah sebagai alat perilaku yang saling berinteraksi dalam menghadapi lingkungan dengan proses pembagian kerja sesuai dengan peran yang dibebankan kepadanya berdasarkan sistem berbasiskan pengetahuan.
Dengan difinisi tersebut kita dapatkan hakikat dari difinisi essensial yang ditunjukkan kedalam : 1) perilaku

berinteraksi artinya terciptanya hubungan antar individu, kelompok dan oraginasasi ; 2) proses pembagian kerja artinya pengelompokan kerja kedalam fungsinya ; 3) peran artinya sekumpulan kewajiban yang dihasilkan oleh beberapa orang yang berarti dan orang yang memegang satu jabatan ; 4) sistem berbasiskan pengetahuan artinya organisasi sebagai sumber pengetahuan.

KERANGKA KERJA SISTEM DALAM KOTAK
Asumsi yang mendasari pendekatan sistem bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan, jika salah satu bagian mempunyai performansi yang buruk, maka akan timbul dampak negatif terhadap performasi keseluruhan sistem.
Dengan dasar pemikiran itu, sebuah organisasi harus dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluarannya dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
Pandangan sistem melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari masukan-masukan serta penerimaan yang menguntung-kan dari keluaran-keluaran, fleksibilitas respons terhadap perubahan lingkungan, efesiensi yang digunakan organisasi untuk

mengubah masukan menjadi keluaran, kejelasan komunikasi intern, tingkat konflik diantara kelompok-kelompok dan tingkat tingkat kepuasan kerja para pegawai.
Sistem memfokuskan dari pada cara-cara yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi yang terus menerus.
Kerangka kerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
BERBASIS PENGETAHUAN
KESIAPAN MENGHADAPI LINGKUNGAN :
PEMASOK – PELANGGAN – MASYARAKAT
PEMERINTAH – TEKNOLOGI – EKONOMI
Untuk membangun suatu struktur oraganisasi yang fleksibel dan mu-dah dikontrol terdapat tiga dimensi yang perlu mendapat perhatian :
Pertama apa yang disebut dengan KOMPLEKSITAS, merujuk kepada tingkat diferensiasi yang dapat bersifat
1) horizontal menunjukkan tingkat sejauh mana pekerjaan tersebar secara geografis yang diukur berdasarkan pemisahan horizontal di antara unit-unit dan jumlah spesialisasi pekerjaan ;
2) vertical menunjukkan kedalamnya yang diu-kur berdasarkan jumlah tingkat hierarki ;
3) spasial menunjukkan tingkat sejauh mana pekerjaan itu tersebar secara geografis yang diu-kur jumlah lokasi terpisah, jarak rata-rata dengan pusat dan jumlah pegawai pada unit-unit. Dengan demikian makin komplek organisasi-nya makin besar pula kesukaran komunikasi, koordinasi dan kontrol.
Kedua apa yang disebut FORMALISASI, merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan dalam organisasi distandarisasi. Makin tinggi formali-sasi berarti makin tinggi perilaku pegawainya diatur melalui peraturan dan prosedur untuk mengatur apa yang dilakukan oleh pekerja dengan teknik proses seleksi, pensyaratan peran, peraturan, prosedur dan kebijakan, pelatihan.

Ketiga apa yang disebut SENTRALISASI, merunjuk pada tingkat sejauh mana kekuasaan formal dapat membuat kebijaksanaan dikonsen-trasikan pada individu dan unit yang ada.
Ukurannya terkait dengan proses pengambilan keputusan. Kontrolnya dapat dilakukan melalui proses
1) mengumpulkan iformasi yang diteruskan,
2) memproses dan menginterprestasikan,
3) membuat pilihan,
4) memberikan wewenang,
5) melaksanakannya.
Bila setiap tingkat dapat dikendalikan dalam proses pengambilan keputusan, maka dapat ditempuh dengan menetapkan dengan DISENTRALISASI.
Penerapan Organisasi berbasis Pengetahuan dengan prinsip yang kita sebut FLEKSIBEL DAN MUDAH DIKONTROL, maka struktur organisasi dibangun yang disebut dengan struktur MATRIKS adalah suatu desain structural yang menugaskan para spesialis dari departeman fungsional tertentu untuk bekerja pada satu atau lebih tim yang dipimpin oleh seorang pemimpin proyek.
Proyek atau produk pada suatu matriks dapat mengalami perubahan terus menerus atau dapat bertahan cukup lama.
Yang pertama mendirikan matriks sementara ; yang kedua mewakili matriks permanen Lebih lanjut LIHAT LAMPIRAN STRUKTUR MATRIKS.
BAB IX. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI TEKNIK
49. TEKNOLOGI PRODUK BARU
Dengan penguasaan pengetahuan dalam kompetensi teknik berarti mendorong kepampuan dalam usaha merebut peluang dengan menghadapi tantangan dunia tanpa batas dan sekaligus mampu mengelola teknologi dengan memperhatikan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan dalam menjalankan prinsip-prinsip apa yang disebut dengan :
Pertama, organisasi dengan CEO yang memiliki Kepemimpinan dengan penguasaan Pengetahuan dan Ilmu yang terkait dengan teknologi dan bisnis.
Kedua, organisasi yang ditopang berbasiskan pengetahuan yang dibangun atas dasar fleksibel dan mudah diawasi dengan struktur matriks menjamin peran-peran para spesialis yang mampu mengelola pasar produk dan fungsi bisnis yang terintergrasi.
Ketiaga, dengan iklim organisasi yang sehat mendorong setiap pemain peran akan memiliki keterampilan yang tinggi dalam hal-hal yang terkait dengan pemahaman teknologi dan bisnis.
Keempat, menempatkan pemain peran pada setiap bidang yang memiliki keunggulan dalam penguasaan teknologi dan bisnis sehingga mendorong mereka bekerja dalam satu tim.
Dengan menjalankan keempat prinsip diatas memberikan daya dorong setiap pemain peran mampu menjalankan kebutuhan organisasi yang mampu menyesuaikan dengan perubahan yang dibutuhkan.

50. TEKNOLOGI PROSES
Sejalan dengan pemikiran yang diatas, maka usaha untuk mempertahankan pelanggan diperlukan kemampuan yang secara teratur menguasai teknologi proses, sehingga selalu siap menghadapi tantangan dari pesaing dengan poduk barunya.
Oleh arena itu, kemampuan dalam teknologi proses menjadi satu kebutuhan yang harus dikelola oleh sekelompok orang yang kreatif dalam individu maupun kelompok sehingga mereka secara berkelanjutan mampu menangkap kebutuhan pelanggan.
Dengan demikian maka struktur matrik menjamin tersedianya pemain peran yang memiliki keterampilan khusus yang bekerja kedalam tim-tim yang mampu bekerja untuk menterjemahan kebutuhan pelanggan yang ditopang

para spesialis fungsional untuk menjawab mengapa ibutuhkan riset pemasaran yang berkaitan dengan langkah-langkah spesiikasi, pengumpulan, analisis dan interprestasi informasi yang menhubungkan suatu organisasi dengan lingkungan pasarnya, identifikasi masalah dan peluang pemasaran serta penysunan dan evaliasi serangkaian tindakan pemasaran
Dengan penguasaan teknologi proses maka satu tim bekerja sesuai dengan peran pesialis fungsional dalam menjawab produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

51. TEKNOLOGI PENDUKUNG OPERASI
Sejalan dengan mewujudkan pelanggan seumur hidup, maka diperlukan adanya teknologi pendukung operasi yang didukung oleh kemampuan membangun organisasi yang terus belajar, sehingga dibutuhkan setiap pemain peran dalam organisasi formal dan kelompok kerja tim yang didukung oleh kompetensi teknis sehingga memajemeni tim dengan perangkat kelompok.
Dengan tersedianya teknologi pendukung proses akan dapat memberikan ruang gerak dari setiap pemain peran dalam hal-hal yang berkaitan dengan :
1) Adanya motivasi yang mendorong perbaikan atas kemauan sendiri ;
2) Umpan balik dari setiap keadaan ;
3) Adanya kemauan dari seluruh pemain peran dalam berbagi pengalaman secara berkelanjutan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka dengan tersedianya fasilitas tersebut memungkinkan pula setiap pemain peran yang mendukung tim kerja spesialis fungsional dalam organisasi yang terus belajar berarti dengan menerapkan prinsip-prinsip apa yang disebut dengan :
1) Belajar dari pengalaman dari proyek dan dan produk di masa lalu dan masa sekarang ;
2) Mewujudkan secara teratur munculnya umpan balik dan perbaikan dengan memakai metrik (mutu, produk, proses) dan melaksanakan bencmarking kuantitatif ;
3) Pusatkan perhatian atas pandangan Pelanggan sebagai bagian dari produk dan sebagai data untuk perbaikan ;
4) Wujudkan secara berkesinambungan hubungan-hungan dan kegiatan-kegiatan saling berbagi antara kelompok produk.

52. TEKNIK DAN SISTEM PENDUKUNG S. D. M.
Peta jalan menuju keberhasilan ditentukan oleh iklim organisasi yang sehat dimana teknik dan system pendukung Sumber Daya Manusia memberikan ruang gerak yang mampu memotivasi individu dan kelompok menjalankan peran yang dibebankan kepadanya.
Oleh karena itu, peran kepemimpinan dengan pola berpikir global, dan bertindak global artinya ia mampu mendorong kebiasaan manusia yang sangat efektif yaitu yang menjangkut apa yang disebut dengan :
1) Kebiasaan berpikir proaktif artinya bukan menitik beratkan memecahkan masalah melainkan menghindari masalah, maka disitu kemampuan anda merumuskan apa yang disebut prinsip visi pribadi ;

2) Kebiasaan berpikir mulai dengan akhir dalam pikiran, disinilah letak kemampuan untuk menjalankan prinsip kepemimpinan pribadi ;

3) Kebiasaan berpikir dahulukan yang harus didahulukan artinya sedapat mungkin menjalankan prinsip manajemen pribadi ;
4) Kebiasaan berpikir untuk mencapai kemenangan artinya meletakkan landasan yang kuat dengan prinsip kepemimpinan antarpribadi ;

5) Kebiasaan berpikir untuk mengerti lebih dahulu artinya menjalankan prinsip apa yang disebut dengan empatik ;

6) Kebiasaan berpikir untuk mewujudkan kerjasama artinya menjalankan prinsip apa yang disebut dengan kekuatan kerjasama kreatif.
X. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI INFORMASI

Dengan informasi dapat membantu organisasi memasuki persaingan secara efektif di dalam pasar-pasar produknya yang disebut dengan kemampuan informasional.
Dengan memiliki kemampuan yang berhubungan dengan informasi luar mengenai lingkungan perusahaan, pasar dan pesaingnya, akan memberikan keuntungan lebih dari yang lainnya sehingga bagi organisasi yang memiliki kemampuan informasional tersebut mudah memasuki ekonomi dunia tanpa batas dan mampu menciptakan peluang dari ketidak pastian.
Kemampuan informasional termasuk sistem imformasi manajemen untuk mendukung komunikasi antar unit kerja menjadi efektif dan efesien karena dapat mengurangi kesalahan dan dapat tanggap atas perubahan lingkungan, didukung oleh kekuatan menerapkan kemampuan mambangun suatu system INTELIJNS KOMPETITIF.

53. MENGELOLA INFORMASI LINGKUNGAN INTERN
Dengan tersedianya informasi lingkungan intern akan memudahkan membuat analisa dan diagnosis yang berkaitan dengan gambaran KEKUATAN dan KELEMAHAN

dalam rangka untuk merumuskan strategi dalam menempatkan posisi perusahaan kedepan.
Faktor – faktor yang menentukan kekuatan dan kelemahan tersebut di analisis dan diagnosis berdasarkan informasi yang diperoleh dari faktor :
1) Keuangan dan akuntansi
2) Pemasaran dan distribusi
3) Produksi dan operasi
4) Manusia dan hubungan perburuhan
5) Sumber-sumber corporate
Dengan teredianya data dan informasi yang akurat dan dapat dipercaya sehingga memudahkan mengidentifikasi kekuatan relative dengan sudut pandang yang disebut dengan 1) Pandangan terhadap industry ; 2) Penentuan posisi perusahaan.

54. MENGELOLA INFORMASI LINGKUNGAN EKSTERN
Dengan kemampuan mengelola informasi lingkungan ekstern diharapkan mampu membuat analisis dan diagnosis yang berkaitan untuk merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan menafsirkan berbagai PELUANG dan ANCAMAN dari faktor yang disebut dengan :
1) Ekonomi ;
2) Pemerintah dan hukum ;
3) Pasar dan persaingan
4) Pemasok dan teknologi
5) Geographi
6) Sosial
Dengan kemampuan peran sumber daya manusia yang setiap saat mampu melakukan kesiapan perubahan, maka system Intelejens Kompetitif dapat merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan informasi ekstern tentang berbagai PELUANG dan ANCAMAN yang sejalan dengan strategi yang akan dirumuskan.

55. MENGELOLA INFORMASI MEMASUKI DUNIA
TANPA BATAS
Bertitik tolak dari analisis dan diagnosis yang juga disebut dengan SWOT (Internal Strengts dan Weaknesses) dan (Eksternal Opportunities dan Threats) agar kita dapat menempatkan posisi perusahaan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, perlu kita ketahui bahwa bisnis dalam dunia tanpa batas ditandai oleh apa yang disebut 5C yaitu
1) Customer (pelanggan) : kekuatan mereka yang mulai muncul ;
2) Competition (persaingan) : penyebaran teknologi ;
3) Company (perusahaan) : pentingnya biaya tetap ;
4) Currency (mata uang) ;
5) Country (negara)
Oleh Karena itu, memasuki dunia tanpa batas berarti harus mampu menempatkan posisi perusahan yang mampu merebut berbagai peluang dengan kekuatan internal sehingga kekuatan dan strategi menerapkan competitive intelligence didalam ekonomi yang saling mengait mampu mewujudkan hal-hal yang kita harapkan berupa :
1) Meningkatkan kesejahteraan individu dan lembaga ;
2) Berdiri terbuka terhadap semua yang ingin berpartisipasi ;
3) Tidak menjadi pemenang absulut, karena mekanisme pasar menyesuaikan diri dengan daya saing;
4) Diperlukan peranan pemerintah yang mendukung;
5) Diperlukan kerja sama dengan negara2 maju.

56. MENGELOLA KOMUNIKASI ANTAR UNIT KERJA
Kebutuhan keberhasilan dari struktur matrik juga sangat ditentukan oleh adanya keberhasilan membangun dalam komunikasi antar unit kerja.
Komunikasi dengan orang lain bukan merupakan suatu ilmu. Ia tidak mempunyai sejumlah prosedur yang tepat
Dan sulit yang diatur. Terdapa prinsip-prinsip dan tema-tema tertentu dan masuk akal namun ada beribu-ribu variasi terhadap tema-tema iu. Jadi ia merupakan suatu seni untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan anda sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, kebutuhan akan Komnikasi yang dapat meyakinkan dimana yang paling kritis adalah jika kita ingin meyakinkan orang lain. Kita Komuniksikan ide-ide kita, pada waktu yang bersamaan, kita juga menjual ide-ide kita, atau produk kita. Jadi seni berkomunikasi menekakan kepada dikembangkannya keterampilan antara pribadi selama komunikasi yang meyakinkan. Misalkan Seorang penyelia (supervisor) harus mampu mengkomunikasikan dengan jelas tujuan-tujuan organisasi kepada para pekerja.
Mengapa menggunakan Seni Berkomunikasi. Sementara orang seolah-olah dilahirkan dengan kegiatan dan kepercayaan yang alamiah.

Tetapi buat kita semua, sifat-siat yang paling sering didapati pada mereka yang memimpin dan dan berhasil, dapat dipelajari dan diperkuat. Yang diperlukan hanyalah suatu usaha secara sadar untuk memelajari an menrapkan keterampilan komunikasi pribadi atas suatu dasar yang konskuen dengan bantuan umpan balik yang jujur.
Di mana menggunakan keterampilan komunikasi antar perorang adalah
1) Di dalam suatu organisasi ;
2) Kepada pelanggan atau masyarakat ramai ;
3) Dalam kehidpan pribadi.
Sadarilah bahwa apa yang benar-benar berarti, biasanya tidak diajarkan, sehingga apa yang diungkapkan disini menjadi pusat perhatian yaitu yang mencakup :
1) Unsur utama bagi komunikasi yang efektif adalah dapatnya dipercayai artinya perlu kita memahami bahwa diperlukan keterampilan yang terkait dengan unsur VERBAL adalah pesan itu sendiri ; unsure VOKAL adalah suara anda (intonasi, penonjolan, resonansi) ; unsur VISUAL adalah apa yang dilihat orang.
2) Sembilan keterampilan Perilaku sebagai unsure-unsur penting komunikasi antar perorangan yang mencakup apa yang disebut dengan a) Komunikasi dengan mata ; b) Sikap / gerak gerik ; c) Gerak isyarat / ekspresi muka ; d) Pakaian / penampilan ; e) Suara / variasi vocal ; f) Bahasa / bukan kata-kata ; g) Keterlibatan pendengar ; h) Humor ; i) Diri sendiri yang alamiah.

XI. KEKUATAN FOKUS DALAM MANAJEMEN
Dalam bab ini mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan suatu pemikiran untuk membangun focus multilangkah dalam arti kekuatan globalisasi mendorong bagaimana caranya meraih keputusan strategic yang diputuskan (Visi, Misi, Tujuan, Sasaran) yang sejalan dengan kebiasaan untuk menyesuaikan dengan perubahan sesuai dengan tuntutan dalam dunia tanpa batas dalam kerja global.
57. MEMBANGUN FOKUS MULTILANGKAH
Mewujudkan rencana jangka panjang, maka semua kegiatan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk menjalankan koordinasi dan mengawasi dari kantor pusat ke unit-unit kerja dalam struktur organisasi formal.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka jika perusahaan tidak terfokus, anda tidak mungkin mendapatkan hasil yang maksimal dengan pendekatan operaional. Mungkin hasilnya hanya sedikit lebih baik. Sama saja dengan hasil fhoto yang tak terfokus.
Oleh karena itu, cepat atau lambat perusahaan akan mengalami masalah dalam siatuasi tantangan yang terbuka sehingga untuk memecahkan masalah yang timbul diperlukan langkah yang kita sebut dengan
1) Bertindak lebih dahulu artinya perusahaan yang terlalu ingin keluar dan bersaing dengan pelanggannya, namun ragu-ragu kalau bersaing dengan dirinya sendiri ; 2) Mengembangkan suatu produk yang sama sekali baru artinya dengan terfokus maka kreatifitas individu dan kelompok menjadi inovasi perusahaan ; 3) Bertolak dari inovasi perusahaan akan melahirkan sebuah nama baru untuk produk baru ; 4) Bergerak dengan berani artinya tanpa ragu-ragu untuk melakukan perubahan.

58. STRATEGI FOKUS LANGKAH 1 DAN 2.
Strategi focus langkah pertama adalah membangun pikiran dengan kebiasaan-kebiasaan yang ditopang oleh kekuatan Pengetahuan (apa yang harus dilakukan, mengapa) ; Keterampilan (bagaimana melakukan) ; Keinginan (mau melakukan atas dasar niat). Dengan kebiasaan tersebut berarti pikiran digerakkan untuk menentukan masa depan.
Kebiasaan tersebut menjadi perilaku yang efektif karena terus berulang anda lakukan sehingga mewujudkan kualitas kehidupan anda dalam arti kalau anda terus saja melakukan apa yang selama ini anda perbuat.

Stretgi focus langkah kedua adalah dengan perjalanan waktu, maka kebiasaan-kebiasaan anda menjadi pendorong bukan sekedar bersilat lidah, melainkan focus dimana tidak mungkin saya berhasil tanpa kebiasaan tepat waktu, teratur dan rajin dengan tekad untuk berkonstrasi pada topic tertentu satu per satu.
Dengan pikiran diatas, menuntun anda memfokuskan sebahagian besar waktu and dan enerji anda mengerjakan apa yang paling cemerlang anda kerjakan ujung-ujungnya anda menuai imbalan besar.
Fokuslah kepada talentan-talenta alami anda dengan latihan-latihan maka terbukalah usaha anda menemukan kecemerlangan anda, sehinga tingkat kecemerlangan anda akan menentukan besarnya peluang anda dalam kehidupan.
Jadi ingatlah selalu bahwa keberhasilan bukanlah sulap atau kepandaian bersilat lidah melainkan pada menumbuh kembangkan belajar focus menjadi pusat perhatian anda.

59. STRATEGI FOCUS LANGKAH 3 DAN 4
Strategi focus langkah ketiga adalah apa yang disebut dengan dimana anda bertolak dari gambaran besarnya artinya gerakkan pikiran untuk mengungkit daya ingat
Kedalam apa yang disbut kehidupan yang tidak diteliti itu maka tiak layak dijalani, oleh karena itu belajarlah dari kenyataan bahwa memang sangat sulit mengembangkan kejelasan yang tidak biasa-biasanya.
Oleh karena itu dengan membuat keputusan strategic (visi, misi, tujuan, sasaran) menuntun anda berpikir jangka panjang. Jadi SASARAN adalah upaya berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang layak hingga tercapai. Harus diingat pula jabarannya tidak cukup kualitatif tapi juga kuantitatif.
Sejalan dengan apa yang kita ungkapkan diatas, maka dengan kekuatan kebiasaan yang produktif, kita dapat mengngkapkan kedalam sepuluh besar sasaran yang berisikan hal-hal yang terkait yaitu:
1) Gariskan sasaran terpenting anda harus anda punya ;
2) Sasaran-sasran anda harus berarti ;
3) Sasaran-sasaran anda harus spesifik dan terukur ;
4) Sasaran-sasaran anda harus fleksibel ;
5) Sasaran-sasaran anda harus menantang dan mengasyikkan ;
6) Sasaran-sasaran anda harus selaras dengan nilai2 anda;
7) Sasaran-sasaran anda harus eimbang ;
8) Sasaran-sasaran anda harus realistic ;
9) Sasaran-sasaran anda harus mencakup konstribusi.
10) Sasaran-sasaran anda perlu didukung.
Dengan memperhatikan pemikiran diatas, maka ungkitah daya ingat untuk menuntun kekuatan pikiran dari pokok-pokok pikiran apa yang kita kemukakan dibawah ini :
1) Gunakan daftar sasaran 10 besar sebagai kerangka kerja ;
2) Rancanglah rencana utama untuk memprioritaskan sasaran-sasaran anda ;
3) Ciptakan buku gambar sasaran ;
4) Gunakan buku ide ;
5) Visualisasikan, renungkan, refleksikan dan evalusikan ;
6) Kemabangkan mentor yang unik serta aliansi
7) Gunakan sistim focus para peraih prestasi untuk mengukur kemajuan mingguan.

Stategi focus langkah keempat, adalahMendorong dalam menciptakan keseimbangan optimum artinya ketika sedang bekerja, bekerjalah dan ketika sedang bermain, bermainlah janganlah mencampur adukkan keduanya.
Sejalan dengan apa-apa yang kita pikirkan diatas, maka renungkan pemikiran seperti yang terungkap dalam suatu system yang kita sebut dengan
Sistem untuk menciptakan keseimbangan optimum yang menyangkut pemikiran-pemikiran yang kita sebut :
1) Cetak biru artinya rencana strategis saya hari ini. Prioritas, yang berjumpa, proyek. Devaluasi malam sebelum menjelang pagi ;
2) Tindakan artinya berkonsentrasilah pada kegiatan-kegiatan terpenting yang akan memajukan anda menuju tercapainya sasaran-sasaran triwulan nda ;
3) Pembelajaran artinya kembangkan kebiasaan yang produktif ( pengetahuan, keterampilan, keinginan) lewat membaca,kaset, video, mentor, kursus ;
4) Olahraga artinya perbaharuilah enerji selama 30 menit
5) Relaksasi artinya hilangkan stress harian. Tidur siang, meditasi, mendengarkan music, waktu keluarga.

60. STRATEGI FOCUS LANGKAH 5 DAN 6
Strategi focus langkah kelima,
Melahirkan satu kekuatan kedalam membangun hubungan-hubungan baik, artinya pahamila hidup ini bahwa ada orang yang memsuki kehidupan kita dan pergi hampir seketika. Ada juga yang menetap. Dan membentuk kesan yang sedemikian rupa dalam hai dan jiwa kita, sehingga kita diubah selamanya.

Oleh karenanya, renungkan bahwa meniapkan strategi ampuh untuk memastikan anda menikmati hubungan-hubungan yang sangat baik dalam kehidupan pribadi maupun professional anda. Jadi membangun hubungan-hubungan baik itu suatu kebiasaan dan menghasilkan imbalan yang mengagumkan.
Renungkan dan ungkit daya ingat anda bahwa ada baiknya anda memandang kehidupan anda ibarat spiral, terkadang anda berada di Spiral menaik, ketika itulah segala sesuatu berjalan lancer, keyakinan tinggi dan kehidupan terasa menyenangkan dimana hubungan-hubungan terpenting anda sehat dan berkembang.
Lawannya adalah spiral menurun. Ketika itulah segalanya berantakan tidak ada komunikasi, stress meningkat dan kehidupan terus menjadi pergumulan. Hubungan-hubungan menjadi renggang selama spiral menurun
Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas dalamilah makna Spiral menaik dan menurun sebagai seuatu cambuk untuk kita terus belajar sepanjang hayat, maka disitulah anda akan mendapatkan hikmah dari kekuatan berpikir karena hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri.
Dengan demikian keberhasilan dalam kehidupan ni diambil dari siapa yang anda kenal bukan apa yang anda ketahui,
sehingga renungkan keputusann hari ini juga untuk membangun benteng di sekeliling anda. Pilihlah hanya orang terbaik, anda banyak pilihan. Ingatlah kehidupan adalah soal membangun dan menikmati hubungan-hubungan baik. Anda pantas mnikmati bagian anda . Dibutuhkan keyakinan untuk menyatakandiri secara assertif dan memilih orang-orang yang sangat baik.

Strategi focus langkah keenam, adalah Menjadi satu kekuatan kedalam faktor keyakinan, artinya pengalaman memberitahukan apa yang harus diperbuat, Keyakinan memungkinkan anda melakukannya.

Ungkitlah daya ingat anda bahwa ketika anda menyangka diri tidak mampu disatu sisi dan disisi lain ingat-ingatlah kembali kemenangan anda sebelumnya. Jadi kebiasaan berupa keyakinan adalah komponen penting dalam upaya anda sehari-hari untuk menikmati keberhasilan yang berkelanjutan.

Keyakinan itulah perekat yang menyatukan segalanya. Kebiasaan yang terbentuk dari banyak sumber. Sekarang anda mempunyai banyak cara untuk meningkatkan kepercayaan diri anda. Terimalah tantangannya.
61.STRATEGI FOKUS LANGKAH 7 DAN 8

Strategi focus langkah ketujuh, adalah Sejalan dengan apa yang anda inginkan, artinya kalau ada untungnya dan tidak ada ruginya, ya mintalah. Sudah lama sekali karunia yang namanya meminta ini. Sesungguhnya salah satu kebenaran paling mendasar dalam kehidupan ini menyatakan “Mintalah maka engkau akan mendapat”

Ada yang mengatakan bahwa pengetahuan itu kuasa. Keliru! Penggunaan pengetahuan itulah kuasa. Ingatlah selalu pikiran tersebut. Ketika anda meminta , anda bisa mendapatkan berbagai macam informasi, ide, strategi, nama orang berpengaruh dan benar bahkan uang pun.

Lalu mengapakah orang tersandung ketika mendapatkan peluang untuk meminta ? Alasanya adalah 1) mereka mempunyai system kepercayaan yang mengatakan meminta itu tidak benar ; 2) Mereka kurang yakin ; 3) Mereka takut ditolak.

Dengan memperhatikan pokok pikiran diatas, maka ada banyak cara untuk meminta, perhatikan hal-hal yang kita sebut dengan 1) Mintalah dengan jelas ; 2) Mintalah dengan yakin ; 3) Mintalah secara konsisten ; 4) Mintalah dengan kreatif ; 5) Mintalah dengan tulus.
Dengan pemikiran diatas renungkanlah langkah-langkah tindakan yang terkait dengan Meminta yang anda ingkinkan dengan memperhatikan hal-hal ebagai berikut :
1) Mintalah informasi, perbaikan tunggal apakah yang bisa anda adakan, dalam cara anda meminta informasi
2) Mintalah bisnis, apakah pertanyaan penutup anda untukbisnis itu membawa anda ke tingkatan sukses yang anda inginkan ? ;
3) Mintalah rekomendasi tertulis, tulislah nama orang yang bisa membuat rekomendasi ;
4) Mintalah refereni berkualitas tinggi, rancanglah system yang spesifik untuk secara kontinu membawakan orang-orang baru ke dalam bisnis anda. ;
5) Mintalah bisns lebih banyak, sebutkanlah lima klien yang akan anda dekati untuk bisnis lebih banyak ;
6) Mintalah untuk menegosiasikan ulang, sebutkanlah suatu situasi yang angin negosiasikan ulang di bulan mendatang ;
7) Mintalah umpan balik, sebutkan dua cara anda bisa meningkatkan umpan balik dari para pelanggan.

Stategi focus langkah kedelapan,
Yang ditopang oleh keuletan yang konsisten, artinya kuasa ajaib yang mninggikan sementara orang itu terdapat dalam
sikap giat mereka. Penerapan dan ketekunan mereka, menurut bisikan roh berani yang yang bertekat kuat.
Sejalan dengan pikiran diatas, maka renungkan konsistensi, pertanggungan jawab dan intergritas pribadi menjadi landasan kebiasaan yang membantu anda hidup integritas tertinggi, maka pikirkan menggunakannya setiap hari yang mencakup :
1) Ketika anda selalu mengatakan yang sebenarnya, orang mempercayai anda ;
2) Ketika anda memenuhi janji anda, orang menghormati anda ;
3) Ketika anda membuat orang lain merasa istimewa, orang menyukai anda.
Dengan demikian maka ingatlah langkah tindakan, untuk itu jawablah pertanyaan dibawah ini :
1) Dalam bidang apa sajakah dalam kehidupan saya, saya tidak konsisten memelihara kesepakatan ?
2) Apakah resikonya bagi saya kalau saya tidak berubah ? Renungkanlah ganjaran-ganjaran jangka panjangnya ;
3) Apakah persisnya yang perlu saya ubah untuk menikmati gaya hidup berintergritas ? ;
4) Imbalan dan manfaat apa sajakah yang bisa aya peroleh dengan mengadakan penyesuaian-penyeuaian ini ?
Strategi focus langkah kesembilan, adalah Menjadi satu kekuatan pikiran kedalam mengambil tindakan yang menentukan, artinya agar egalanya berubah anda harus berubah. Kalau tidak, tidak akan banyak yang berubah.

Renungkan mengapa orang menunda-nunda, dalam hal ini ada alasan yang mencakup apa yang disebut :
1) Anda bosan ;
2) Anda kewalahan dengan pekerjaan anda ;
3) Keyakinan anda menurun ;
4) Harga diri anda rendah ;
5) Anda menerjakan pekerjaan pekerjaan yang tiak benar-benar anda nikmati ;
6) Anda mudah terganggu , atau pokoknya memang malas.
Sebelum mengambil keputuan besar apa pun maka renungkan kebiasaan untuk mengungkit daya ingat kedalam apa-apa yang diungkap menjadi kata penntun apa yang kita sebut dengan : 1) Berpikirlah (think) ; 2) Bertanyalah (ask) ; 3) Putuskanlah (decide) ; 4) Betindaklah (act)
Langkah-langkah tindakan dalam strategi ini sangat ditentukan segala usaha anda dalam bertindak dengan memperhatikan kata-kata yang diungkapkan diatas, ebagai penuntun anda untuk melangkah.
Strategi focus langkah kesepuluh, adalah Maka disitulah letak hidup dengan maksud yang jelas artinya inilah sukacita sejati, dipakai untuk maksud yang diakui kehebatannya.

Tiga pokok utama berikut akan membantu anda dalam mengaktivasikan maksud anda, apa yang disebut dengan :
1) Selaraskanlah makud anda dengan kemampuan alami anda ;
2) Bertekadlah ;
3) Peliharalah sikap rendah hati.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka kehidupan ini singkat, fokuslah mulai hari ini. Jadi untuk menghasilkan perbedaan maka renungkan langkah-langkah tindakan yang menyingkapkan dan mengamalkan maksud anda dengan pernyataan “Ya, Tidak tahu / tidak pasti atau Tidak, renungkan pertanyaan dibawah ini dan jawab :
1) Sadarkah anda dalam idang apakah anda pandai dan apa yang membuat anda bersemangat ?
2) Apakah anda sepenuhnya memanfaatkan keterampilan yang paling anda senangi ?
3) Apakah pekerjaan anda memajukan kepentingan atau persoalan yang sangat anda pedulikan ?
4) Apakah lewat pekerjaan anda, anda memandang diri menghasilkan perbedaan di dunia ini ?
5) Apakah anda memandang sebahagian besar hari anda itu dengan penuh semangat ?

6) Sudahkan anda kembangkan filosofi kehidupan serta sukses anda sendiri ?
7) Apakah anda mengambil resiko yang diperlukan untuk mengamalkan filosofi anda itu ?
8) Apakah anda merasakan makna dan maksud yang jelas bagi kehidupan anda ?
9) Apakah tahun ini mempunyai sasaran-sasaran aktif yang berhubungan dengan maksud anda ?
10) Apakah sekarang ini anda menjalani kehidupan anda
Sepenuhnya ketimbang mengharapkan segalanya akan
Beres suatu hari kelak ?

Dari jawaban anda, evaluasikan skor anda sebagai berikut:
1) Untuk setiap jawaban ya, berilah diri sendiri nilai 0
2) Tidak tahu atau tidak pasti bernilai 1.
3) Jawaban tidak bernilai 2.
Kalau skor anda antara 0-7, kehidupan anda lumayan terfokus, anda mempunyai arah yang jelas dan anda berniat menghasilkan perbedaan.
Kalau skor anda antara 8-15 anda mempunyai maksud yang jelas tapi perlu mengklarifikasikan komitmen anda. Apakah anda benar2 mengamalkan nilai-nilai anda dan bukan ngomong saja etiap harinya ?

Kalau skor anda antara 16-20 anda beresiko tidak menggunakan potensi anda dan hanya menyia-nyiakan kehidupan anda.
Catatlah bahwa skor yang tinggi bisa juga berarti anda sedang berada di tengah-tengah krisis atau transisi besar.
Sekarang anda sudah berpeluang merenungkan apa makna maksud itu bagi anda, buatlah uatu pernyataan singkat yang memuat inti dari maksud kehidupan anda menurut anda sekarang ini.
BAB XII. STRATEGI MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM
KREATIVITAS DAN INOVASI

Dalam bab ini mengungkapkan pikiran bahwa suksesnya organisasi dimasa depan sangat ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan dalam memaksimumkan peluang-peluang yang sangat terbuka pada masa-masa yang tidak menentu, maka disitulah terletak profesionalisme kepemimpinan yang mampu mendorong bawahannya untuk berpikir kedepan dengan menumbuh kembangkan kreativitas dan inovasi.
Bila dilihat dari sudut kemampuan menggali tambang emas yang ada pada setiap individu sebagai potensi (bakat) pikiran, maka kreativitas merupakan kemampuan individu dalam mengintergrasikan otak dan hati menjadi kemampuan berpikir menggerakkan wawasan dan imajinasi sehingga terbentuklah seluruh kisaran proses mental yang sadar.
Selanjutnya bila dilihat sebagai daya dorong gagasan / ide individu dikembangkan kedalam kelompok maka terbentuklah kreativitas kelompok. Kreativitas individu dan kelompok barulah bermakna bila dilihat dari sudut proses dan produk yang kita sebut inovasi dari perilaku organisasi.

Jadi dapat kita ibaratkan mata uang yang bernilai dimana disatu sisi sebagai kreativitas individu dan kelompok serta disisi lain sebagai inovasi organisasi.
Dengan pemikiran diatas maka kepemimpinan abad 21, haruslah memiliki kemampuan menjadi penggerak untuk menciptakan keseimbangan kepentingan dalam perilaku individu, kelompok dan organisasi dalam memandang perspektif masa depan.

63. PENDEKATAN

Pendekatan dilakukan dengan kerangka kerja tiga dimensi, dalam hal ini menempatkan pusat perhatian kedalam situasi yang saling berkaitan untuk merumuskan kreativitas dan inovasi dalam kepemimpinan abad 21 sebagai suatu kebutuhan dalam usaha untuk menumbuh kembangkan atas kepentingannya sebagai berikut :

IKLIM ORGANISASI (D.1) merupakan suatu sifat lingkungan kerja, yang menjadi daya dorong bagi setiap orang atau kelompok yang berkeinginan untuk berimajinasi dalam mengungkapkan gagasan / ide baru yang dapat berubah menjadi inovasi, oleh karena itu iklim
menjadi syarat yang sangat menentukan dan dipengaruhi oleh peran kemimpinan dalam mempengaruhi keseimbangan pelilaku individu, kelompok dan organisasi. Jadi perubahan-perubahan yang akan dilakukan menjadi produktif sepanjang iklim organisasi ikut mendukung dalam pengembangan organisasi yang sejalan dengan tuntutan perubahan itu sendiri.
INFORMASI TERBUKA (D.2) merupakan suatu kebutuhan bagi individu dan kelompok untuk mengembangkan daya cipta dalam berimajinasi dan dalam iklim oraginasi yang sehat mudah mendapatkan informasi secara vertical, horizontal dan diagonal.
Kita menyadari bahwa setiap fase dalam berkriativitas yang bermula dari keinginan untuk mencipta, diikuti penyelidikan, pencetusan saat alam bawah sadar dan akhirnya mengembangkan menjadi bukti gagasan yang telah diciptakan, kesemua fase kegiatan tersebut membu-tuhkan informasi kedalam pemanfaatan otak kanan yang berfungsi pencetus dan penerangan serta otak kiri berfungsi persiapan dan pembuktian, akhirnya keputusan ada dalam otak dibawah sadar yang disebut akal.

Perilaku individu, kelompok dan organisasi dapat memanfaatkan kemajuan-kemajuan dari perkembangan teknologi imformasi kedalam suatu organisasi virtual.

Kemajuan teknologi web dan aplikasi internet telah membentuk pemanfaatan kecerdasan dalam menggerakkan otak kiri.
TEKNOLOGI INFORMASI (D.3) merupakan daya dorong untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, dimana lusi yang merubah cara kita hidup, berkomunikasi dan berpikir.
Kepemimpinan abad 21 memainkan peran untuk menggerakkan otak sebagai raksasa yang tidur menjadi kreatif dan inovasi dengan memperhatikan iklim organisasi, informasi terbuka dan teknologi informasi sebagai daya dorongnya.

WUJUD KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM ENTREPRNEUR
KEPEMIMPINAN ABAD 21
Dengan memperhatikan hal-hal yang kita kemukakan diatas, maka wujud kreativitas dan inovasi merupakan langkah strategis yang secara terus menerus ditumbuh kembangkan dalam meraih peluang sebagai tantangan utama disatu sisi dan disisi lain meningkatkan kemampuan menghadapi persaingan. Bentuk wujud dimaksudkan sebagai berikut :
MENGEMBANGKAN BAKAT TERSEMBUNYI (D.1) artinya pemimpin mendorong atau mempe-ngaruhi individu sebagai bawahannya untuk memanfaat otak yang tidur agar yang bersangkutan dapat menggerakkan wawasan dan imajinasi untuk ikut serta berkontribusi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Jadi individu sebagai anggota organisasi ditantang untuk memahami kekuatan pemikiran dalam mewujudkan kebiasaan ber-kreativitas di tempat kerjanya.

MENGEMBANGKAN TIM YANG EFEKTIF (D.2) artinya untuk merealisasikan suatu gagasan akan menjadi lebih baik bila di proses kedalam satu tim. Dengan menyadari mekanisme kerja sama, maka kreativitas dilihat dari perilaku kelompok memberikan hasil yang lebih baik dalam mewujudkan tujuan yang ditetapkan bersama dalam menghadapi tantang-an masa depan yang penuh ketidak pastian.

MEWUJUDKAN PRODUK YANG PRODUKTIF (D.3) artinya perilaku organisasi dapat digerakkan untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam merealisasi satu kreativitas menjadi inovasi kedalam produk yang memiliki

keunggulan dari sisi efesiensi, efektitivitas dan mutu, sehingga dapat memenuhi kepuas-an pelanggan.
Ketiga bentuk wujud dari kreativitas dan inovasi tersebut haruslah dapat dilola oleh pimpinan masa kini dan masa depan sebagai suatu tindakan strategis.
Kunci keberhasilan organisasi salah satunya adalah sangat ditentukan kejelasan menggariskan strategi kreativitas dan inovasi. Pelaksanaan strategi tersebut akan ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan untuk menggerakan sumber daya manusia melalui pemanfaatan sistem informasi yang dapat membentuk organisasi menjadi fleksibel dan mudah dikontrol.
Dengan mewujudkan adanya iklim organisasi yang sehat, informasi terbuka dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, maka diharapkan menjadi pemIcu bagi perilaku individu dan kelompok yang dapat memberikan konstribusi kedalam inovasi yang beroreintasi kepada kepentingan stakeholders.
Sejalan dengan pikiran tersebut diatas, maka pertumbuh-an organisasi dalam daur hidup dari satu tahap ke tahap yang berikutnya dan mampu mempertahankan pada posisi
daur hidup yang prima terletak pada kemampuan melaksanakan pemberdayaan otak manusia.
Dengan otak manusia, tersembunyi potensi bakat yang harus digali dan ditumbuh kembangkan dalam bentuk berpikir ke masa depan, maka disitulah terletak peran kepemimnan untuk menggerakkan pikiran manusia kedalam imageenering secara berkelanjutan.
Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mewujudkan kreativitas dan inovasi sebagai suatu strategi dalam mengadaptasi setiap perubahan yang bakal terjadi. Apapun bentuk gelombang ketidak pastian dapat dirubah kedalam perspektif menjadi pasti. Jadi kreativitas dan inovasi dalam kepemimpinan abad 21 merupakan kunci untuk memprediksi dari yang tidak tahu menjadi tahu.

64. BATASAN DAN PENGERTIAN
Dari buku-buku bacaan seperti Seni berpikir kreatif oleh Robert W.Olson ; Mengembangkan Kreativitas oleh David Campbell ; Mengembangkan Inovasi & kreativitas berpikir oleh M.Ahmad Abdul Jawwad ; Kritivitas sepanjang masa oleh Prof. DR. S.C. Utami Munandar, DLL.
Namun diantara mereka tidak ada kesepakatan dalam mendifinisikannya dan masing-masing memiliki gayanya sendiri dalam mengungkapkan pikiran mereka. Bahkan tidak jarang kita menemukan mengungkapkan kata kreativitas saling berganti dengan kata Inovasi dan atau Imajinasi.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini kami mencoba merumuskan dari sisi penguraian huruf dalam kata kreativitas menjadi untaian kalimat yang bermakna sbb.:
Kreativitas terdiri dari 11 huruf menjadi kata bermakna yang mencakup :
K menjadi KESADARAN
R menjadi RASIONAL
E menjadi EMOSI dalam kecerdasan
A menjadi AKAL
T menjadi TANTANGAN
I menjadi IDE
P menjadi PENDEKATAN 4 P
I menjadi INTELEKTUAL

T menjadi TASAMUH
A menjadi ANTISIPASI
S menjadi SENSITIVITAS
Dari huruf menjadi kata bermakna, bila disatukan kedalam untaian kalimat, maka kita dapat merumuskan bahwa
KREATIVITAS adalah wujud kepribadian individu kedalam pemanfaatan KESADARAN secara RASIONAL untuk mendorong EMOSI dan AKAL terhadap TANTANGAN untuk merumuskan suatu IDE dengan PENDEKATAN 4 P (pribadi, proses, pendorong, produk) dengan kemampuan INTELEKTUAL dan TASAMUH kedalam berpikir ANTISIPASI melalui SENSITIVITAS.
Sebaliknya kami mengungkapkan untuk mendalami makna INOVASI organisasi sebagai suatu perwujutan dari konsentrasi dalam kreativitas kelompok menjadi inovasi yang terorganisir dlihat dari unsur huruf yang membentuk kata dapat menjadi daya dorong dalam proses berpikir sebagai berikut : INOVASI terdiri dari unsur kata “
I menjadi INISIATIF
N menjadi NALAR
O menjadi OPTIMAL
V menjadi VISUALISASI
A menjadi AKTIVITAS
S menjadi SARANA
I menjadi ILMU PETAHUAN
Dengan mengungkapkan makna huruf dalam kata inovasi tersebut diatas, maka bila ita rangkaikan dari huruf menjadi kata bermakna kedalam untaian kalimat menjadi satu rumusan bahwa;
INOVASI adalah peran CEO menggerakkan INISIATIF kedalam proses mental kedalam NALAR individu dan atau kelompok secara OPTIMAL kedalam VISUALISASI menjadi pengembangan AKTIVITAS dan SARANA dengan memanfaatkan ILMU PENGETAHUAN
Dengan memahami pemahaman diatas diharapkan setiap anggota tim dalam kelompok kerja dapat memahami WAWASAN dan IMAJINASI menjadi daya dorong kedalam KREATIVITAS dalam mewujudkan INOVASI yang didukung oleh manajemen puncak.
Melaksanakan INOVASI dengan tingkat resiko yang rendah haruslah disusun berdasarkan suatu perencanaan secara sistimatis dan dilaksanakan sesuai dengan tahapannya.
65. KREATIVITAS DALAM ORGANISASI
Bertolak dari pengertian yang kita rumuskan mengenai KREATIVITAS, maka dengan pengertian itulah kita membangun satu konsep dalam pemahaman kreativitas yang diaktualisasikan dalam sikap dan perilaku yang melekat pada setiap manusia sebagai individu dan atau individu dalam kelompok.
Renungkan dan ungkit daya ingat anda, maka saat ini dan hari depan berpikir dinamis untuk menggunakan kemampuan dalam kreativitas maka setiap orang dapat merubah nasib yang harus diperjuangkan, soal hasil kita pasrahkan diri kepada sang pencipta, diitulah terletak aktualisasi hidup mencapai kesuksesan.
Oleh karena itu, coba renungkan kembali bahwa kreativitas adalah sumber penggerak dalam mewujudkan kemampuan keuangan dalam perjalanan hidup ini. Jangan timbulkan pikiran dengan menyerahkan nasib, tapi adanya perjuangan yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mengubah nasib ini.
Jadi dengan disiplin kita wujudkan keindahan dan bersatu dengan orang-orang di sekitar kita, maka disitu pula anda dapat menggerakkan kemampuan berpikir secara intuitif
dan selalu membka mata hati agar tetap terbuka terhadap kritik dan saran dari setiap orang yang berada disekeliling kita sehingga mampu melihat tantangan dalam hidup ini agar kita mampu menggunakan energy secara produktif.

KREATIVITAS INDIVIDU
Bila anda menyadari bahwa tambang emas yang ada dalam diri anda dalam bentuk kekuatan berpikir yang dapat digali, itu berarti ada kesempatan untuk mengungkapkan bakat yang tersembunyi sepanjang anda menginginkan.
Ada orang yang memiliki kemampuan endiri untuk menggalinya, tapi ada juga dorongan dari luar. Bertolak dari suatu anggapan bahwa hidup yang kita jalani ini dapat kita hayati dari masa lampau, tapi masa depan harus kita jalani esuai tuntutan perubahan lingkungan yang etrjadi.
Sejalan dengan pemikiran diatas, mampukah anda untuk memanfaatkan otak atas (kiri dan kanan) dan otak bawah sadar dalam menggerakkan kemampuan berpikir untuk mewujudkan kreativitas individu. Oleh karena itu, langkah awal adalah menghilangkan keragu-raguan yang dapat mempengaruhi proses berpikir itu sendiri.
Yang menjadi persoalan anda adalah bagaimana caranya anda memulai untuk menggali tambang emas yang ada dalam diri anda ? Cobalah anda renungkan makna kreativitas dalam usaha anda untuk membangkitkan kebiasaan dalam mental yang positip.
Terasa sulit untuk memulai sesuatu, tapi bila anda memulai dengan mendalami fungsi otak atas sebelah kiri (matematika, angka2, logika, linier, urutan, penilaian, bahasa) dan kanan (imajinasi, lamunan, warna dimensi, ritme) yang memainkan peranan sebagai otak analisis.
Kita dapat membayangkan kata-kata dalam lagu merupakan di otak kiri tapi aspek irama music Nerada di otak kanan. Otak atas yang kita bicarakan ini hanya memainkan peranan bagian kecil dari kekuatan pikiran. Tapi sebaliknya bagian terbesar kekuatan pikiran ada di otak bawah sadar. Simaklah kekuatan pikiran anda untuk membangkitkan kemampuan berpikir kreativitas anda.
Dengan memahami kata dari unsure huruf tersebut kita mencoba meletakkan landasan atas kepercayaan diri artinya meyakini kemampuan kita dalam melakukan hal-hal tertentu. Jadi percaya diri akan timbul bila anda memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang bisa anda lakukan itu sehingga mampu menyalurkan segala yang anda ketahui dan segala yang anda kerjakan.

Saat anda merenung makna kata yang kita utarakan diatas, gerakkan kepercayaan diri bahwa anda mampu menggali tambang emas yang ada di dalam diri anda yaitu pikiran anda melalui kesadaran, kecerdasan dan akal sebagi alat berpikir dengan mengungkapkan pertanyaan atas what to do, why to do, , where to do, , when to, dan how to do sehingga membentuk peta-peta pikiran yang dapat anda kembangkan sesuai dengan niat yang telah anda tetapkan.

KREATIVITAS KELOMPOK
Kreativitas individu bila dipindahkan kedalam kreativitas kelompok sudah tentu akan menjadi lebih baik dari cetusan wawasan dan imajinasi sebagai individu karena kita akan mendapatkan sumber pemikiran yang diciptakan oleh kekuatan pikiran dari kelompok.
Dalam praktek kerja kelompok harus kita bedakan dengan kerja tim karena kerja kelompok adalah kumpulan beberapa individu yang berkumpul berdasarkan persamaan cita-cita atau kepentingan yang didorong kemampuan individu yang dapat bekerjasama untuk mendorong mental individu, melahirkan ide / gagasan lebih banyak serta individu lebih dekat dalam berkomunikasi.
Sedangkan kerja tim adalah jenis khas kelompok kerja tim harus diorganisasikan dan dikelola secara berbeda dengan jenis kelompok kerja lainnya.
Dengan adanya kebersamaan kepentingan, kita dapat melihat kerja sama yang baik seperti musik yang digemari, dimana ada yang mengarang lagu dan ada yang lainnya menciptakan nada.
Jadi kelompok bila terdapat pasangan yang cocok akan melahirkan ide / gagasan yang lebih baik.
Untuk mendapatkan kelompok yang sejalan dengan kreativitas individu, maka kerja sama dapat terwujud bilamana adanya kesamaan dalam :
1) Menentukan waktu dan tempat untuk berpikir ;
2) Harus ada daya dorongnya untuk melahirkan gagasan baru ;
3) Mengadakan pertemuan tatap muka dan berpikir bersama-sama ;
4) Berpikir sendiri setelah pertemuan agar dapat mencetuskan gagasan baru ;
5) Memilih alternatip dari gagasan yang ada atas pertemuan berikutnya ;
6) Adanya kemauan bersama untuk menahan diri dari perdebatan yang dapat merusak suasana komunikasi.
Dengan demikian kita mengajak dalam kelompok untuk berpikir secara sadar dan tidak sadar kedalam tindakan :
PERSIAPAN artinya tingkatan berpikir pertama dimana anggota kelompok didorong sebagai langkah awal berpikir kreatip dalam kelompok untuk untuk mengumpulkan fakta atau situasi mengenai suatu persoalan khusus dan menentukannya secara teliti ;
USAHA artinya tingkatan berpikir kedua dimana mendorong anggota untuk meningkatkan berpikir dari vertical atau disebut juga konvergen mengandung makna menuju kearah satu jawaban menjadi berpikir divergen atau disebut juga berpikir li suatu peningkatanateral mengandung makna berpikir kesamping dalam mencari jawaban sebanyak mungkin ;
INKUBASI artinya tingkatan berpikir ketika dimana anggota kelompok akan didorong untuk menekan persoalan ke bawah kesadaran ;
PENGERTIAN artinya tingkatan berpikir keempat dimana anggota kelompok untuk mendorong menemukan cahaya hati sebagai fajar yang menginsyafkan orang akan akan ditemukan jawaban ;

EVALUASI artinya tingkatan berpikir kelima dimana anggota kelompok untuk mendorong agar menilai dengan kritis ide / gagasan yang telah diperoleh. Pola dan proses inilah yang akan dilakukan agar kreativitas kelompok menjadi efektif.
Pola dan proses berpikir kedalam kreativitas kelompok haruslah dipandang sebagai suatu peningkatan berpikir biasa artinya dibentuk dari pengalaman individu dengan perantaraan indera (apa yang mereka lihat, dengar, sentuh, cium dan dicicipi) yang membentuk pengalaman2 dan diikuti kemampuan mereka untuk pengamatan, tanggapan dan penyadaran dari yang dilaporkan pancaindera dari dunia luar menghasilkan pengetahuan.
Tapi itu tidak berarti setiap individu tidak mengenal dalam bentuk berpikir lainnya yang disebut dengan berpikir logis, ilimiah, filsafat dan theologies.
Jadi berpikir kedalam kreativitas kelompok mendorong terwujudnya berpikir logis artinya suatu tahapan berpikir manuasia untuk mencapai kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah logika. Untuk mencapai kebenaran dalam berpikir itu maka cara manusia berpikir haruslah tepat dan benar atas dasar logika.

Kreativitas kelompok untuk mengungkapkan kebenaran atas gagaan / ide yang telah dirumuskan melalui proses berpikir sumbang saran. Oleh karena itu sumbang saran sudah selayaknya dikembangkan sebagai alat manajemen dan pimpinan.

SUMBANG SARAN (BRAINSTRORMING)
Langkag berpikir dengan memanfaatkan pelaksanaan SUMBANG SARAN adalah metode memunculkan, ide, tujuan dan strategi yang memabantu mengidentifikasikan dan mengkonseptualisasikan situasi problematis.
Sebagai alat untuk meningkatkan krearitivitas, sumbang saran dapat digunakan untuk memunculkan sejumlah banyak saran mengenai kemungkinan pemecahan masalah dengan harapan dapat diwujudkan satu kebenaran maka langkah-langkah berpikir itu harus ditempuh dengan tahapan yang disebut dengan tahapan menyusun konsep, membentuk pendapat dan menarik kesimpulan.
Sumbang Saran neliputi beberapa prosedur sederhana :
1) Kelompok sumbang saran harus disusun menurut situasi problemis yang diketemukan. Ini biasanya berarti seleksi orang yang menguasai situasi yang dipersoalankan dalam hal ini para ahli ;

2) Proses pemunculan ide daevaluasi ide harus dibuat dengan keras, karena diskusi kelompok yang intensif dapat dihambat oleh kritik atau debat yang gegabah ;
3) Iklim aktivitas sumbang saran harus dijaga agar tetap terbuka, seleluasa mungkin pada tahap pemunculan ide ;
4) Tahap evaluasi ide harus dimulai hanya setelah pemunculan semua ide di tahap pertama dilakukan secara tuntas ;
5) Pada akhir evaluasi ide, kelompok harus memprioritaskan ide dan masalahnya kedalam usulan yang berisi konseptualisasi masalah dan kemungkinan pemecahannya.

PEMICU KEBERADAAN KREATIVITAS
Dibawah ini terdapat beberapa faktor pendorong sebagai pemicunya seperti tersebut dibawah ini :
1) Perkmbangan dan kemajuan yang terus berlangsung atas system teknologi informasi, yang menyangkut teknologi dan aplikasi atas telekomunikasi, computer, web, internet, voip. Kesemua kemajuan itu mendorong orang untuk memaksimumkan pemanfaatan otak dalam berpikir ;
2) Kemajuan ekonomi dalam dunia terbatas dapat memberikan peluang yang lebih besar dan meluasnya kerja global yang berarti mendorong kreativitas untuk meningkatkan pertumbuhan usaha terus menerus ;
3) Pada organisasi berbasiskan pengetahuan, dimana orang yang memiliki bakat lebih leluaa untuk mengakses informasi sehingga dengan kemampuannya dimana etiap orang merasa memiliki untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih kreatip.
4) Meningkatkan kemampuan untuk merancang produk, proses dan yang lebih luas lagi menyangkut organisasi kedalam satu yang menyeluruh yang kesemuanya dari peningkatan kreativitas ;
5) Hanya dengan kreativitas yang dapat memberikan jawaban setiap adanya tantangan iuntuk memenuhi kepuasan dari para pembeli sebagai raja ;
6) Dalam ekonomi tanpa batas tuntutan strategi kedalam kreativitas global menjadi kebutuhan untuk mendorong dalam memaksimumkan bakat dan ide global ;
7) Adanya kecenderungan bahwa organisasi masa kini mulai merasakan kepentingan atas keberadaan modal intelektual yang begitu penting, oleh karena itu terjadi perubahan pandangan kelompok manajemen

tentang kreativitas yang harus ditumbuh kembangkan kedalam setiap individu.

MENGUBAH HAMBATAN MENJADI PELUANG
Masih banyak tidak menyadari arti penting keberadaan kreativitas dalam memasuki masyarakat pengetahuan, oleh karena itu dibawah ini dingkapkan hambatan yang dihadapi dan bagaimana kita menyesiatinya menjadi peluang dibawah ini :
1) CEO dengan berpikiran sepit versus berpandangan luas melihat masa depan dengan pemikiran jangka panjang tanpa mengabaikan berpikir jangka pendek, oleh karena itu ia berusaha untuk membangun kebiasaan yang produktif yang dirancang kedalam pembaharan yang berkesinambungan ;
2) Organisasi masa lampau tidak berbasis pengetahuan dan oleh karena itu cenderung di organisir dengan system yang tetap dan kaku dengan sikap dan perilaku yang tidak antisipatif menjadi organisasi yang tidak fleksibel dan sulit dikontrol.
3) Organisasi tidak mampu menata perubahan secara berencana sehingga ia tidak berkeyakinan atas kemampuannya sendiri ;

4) Ketidak kepercayaan atasan dan atau teman sejawat, maka kurang memperhatikan bagi orang yang kreatif tapi mereka tidak menonjol sehingga tidak mendapatkan perhatian ;
5) Organisasi yang sangat menekankan kepada pola kerja yang bersifat formal tidak ada perhatian bagi orang-orang hanya coba-coba ;
6) Organisasi dengan begitu banyak masalah, adakala-nya tidak mampu untuk mendorong mereka dalam memecahkan masalah karena ketidakmampuan mereka dalam mengidentifikasi tingkat kepentingan pemecahan masalah ;
7) Tidak jarang pula kita ketemukan pada umumnya dalam suatu organisasi yang kurang memberikan perhatian yang focus dalam menghadapi kesulitan yang terkait dengan kegiatan mental yang tearah dalam mendukung untuk memotivasi diri seseorang agar membentuk kepribadian dalam kreativitas.

MENYEBERANGI KESENJANGAN
Seorang CEO harus mampu menyeberangi suatu kesenjangan antara pemikiran dari mempertahankan abad informasi ke abad pengetahuan dengan demikian ia menyadari sepenuhnya bahwa mengenali tantangan tapi di balik itu terselip peluang dan masalah yang dihadapi.

Pengalaman, sikap, kepentingan dan kekuatan masa lalu sangat menentukan dalam menggugah kekuatan berpikir dengan memanfaatkan unsur jiwa sebagai alat pikir, oleh karena itukita mask dengan langkah berpikir tidak banyak masalah yang kita ketahui yang ada disekeliling kita.
Dengan pemikiran diatas akan menjadi efektif , karena kita dapat mengenal lebih banyak masalah dan memilki kemampuan untuk memecahkan yang ada dissekeliling kita, itu berarti pula kita memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi.
Jadi dengan seringnya menghadapi masalah berarti kita banyak belajar dari pengalaman itu bagaimana sebaiknya kita mencapai cara pemecahan yang terbaik, disitulah letak usaha-usaha kita untuk menuju tujuan hidup kedalam berpikir, bekerja dan belajar secara berkesinambungan agar terbentuk perubahan sikap dan perilaku dalam kpribadian yang kreatif.
BAGAIMANA CARA MENYEMBATANINYA
Pendekatan system merupakan cara untuk menjemba-taninya dalam kerangka membangun kepribadian kreatif yang diorganisir oleh kemampuan sendiri dan atau oleh organisasi.
Pendekatan system yang kita maksudkan disini adalah memanfaatkan alat pikir utama dalam menggerakkan kemampuan berpikir dalam satu kesatuan sebagi berikut :
INPUT :
Menggerakkan kesadaran dalam berpikir untuk mencari jawaban what to do melalui mengidentifikasi situasi dan merumuskan masalah dengan :
1) Memusatkan pikiran, untuk merumuskan masalah dan diklompokkan kedalam masalah kritis, pokok dan insisdentil.
2) Menguasai pikiran, mengungkapkan kembali lingkaran ituasi yang dihadapi baik yang menyangkut persoalan diri maupun persoalan diluar lingkungan sendiri, sehingga dapat menjadi masalah ;
3) Merentangkan pikiran, memperjelas tujuan, sasaran dan kreteria terhadap pemecahan masalah yang diharapkan.
PROSES :
Menggerakkan kecerdasan dalam berpikir untuk mencari jawaban atas why to do it, melalui pemberitahuan untuk mengingatkan keadaan situasi dan hubungannya serta pentingnya resko yang ditimbulkan olehnya dengan mengembangkan gagasan pemecahannya :

1) Mendorong pikiran, untuk melahirkan pemikiran pemecahan dari orang lain untuk mendorong pemikiran kita sendiri ;
2) Mengejutkan pikiran, menyadarkan dari kesadaran bagaimana kita sebaiknya menghindakan bahaya melalui kecerdasan yang dibangkitkan oleh pikiran ;
3) Membebaskan pikiran, mengingatkan melalui keerdasan untuk mengubah menjadi pemikiran mencari jalan keluar bagaimana sebaiknya pemecahan dengan mengungkapkan karesterik-kareteristik apa yang dapat kita pergunakan sebagai penggugah berpikir ;
4) Mempersatukan pikiran dengan menggugah banyak pikiran melahirkan beberapa gagasan dalam pemecahan , maka dengan kecerdasa pula kita menyatukan pikiran dan mungkin melahirkan gagasan pemecahan baru.

OUTPUT :
Kesadran menjadi bermakna dengan kecerdasan, maka dengan Akal akan menjawab How to do it, sebagai harapan untk menunjukkan keputusan apa yag diambil sejalan dengan pikiran yang terungkap dimana Akal mempersoalankan, dimana letaknya bahaya ,
apakah macam bahaya itu, apa akan segera datang atau berlangsung tetap bagaimana ia dapat dihindarkan, kemudian mennjukkan jalan bagaimana cara-cara utuk menyelesaikannya dengan menggugah pikiran sbb.:
1) Menyatukan pikiran, memilih gagasan pemecahan yang terbaik sebagai pilihan tujuan, sasaran dan kreteria yang ditetapkan dalam penyatuan pikiran ;
2) Memperkuat pikiran, mencari penguatan pikiran dengan pilihan yang diambil dengan menunjukkan dari sisi positip dan negatip sesuai dengan kreteria yang dibuat ;
3) Mendororong setelah kepuusan yang diambil harus melahirkan daya dorong dalam keputusan itu, apapun resiko yang telah diambil harus menjadi kebulatan hati dan ingatkan dalam pikiran untuk meminimumkan dampak pelaksanaan dan memaksimumkan kedalam dampak yang baik adanya.

66. INOVASI DALAM ORGANISASI
Inovasi organisasi merupakan tantangan kepemiminan untuk menterjemahkan keinginan berinovasi kedalam lingkungan organisasi.
Jadi inovasi oganisasi yang sukses haruslah didukung dan igerakkan oleh kepemimpinan puncak, yang memili tujuan tertentu dan dihasilkan dari analisa, system dan kerja kera tim kerja kelompok sebagai satu proes dua langkah artinya pertama inovasi itu sendiri dan kedua suatu usaha yang berisiko tinggi untuk mengubah penemuan menjadi suatu produk atau proses yang berpotensi komersil.
Dengan demikian inovasi haruslah menjadi tulang punggung organisasi ang dalam menghadapi tantangan abad 21, agar organisasi dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dengan daur hidup yang prima kedalam suatu organisasi yang fleksibel dan mudah di kontrol. Oleh karena itu peran tim dalam kerja kelompok haruslah dapat memanfaatkan sinergi dari peran.
Peran-peran yang kita maksudkan disini kita sebut dengan penamaan peran sebagai berikut :
DRIVER adalah orang yang mampu membuat keputusan secara intuitif.
PLANNER adalah mereka yang mengutamakan berpikir logis.
ENABLER adalah engan kepribadiannya ia mampu menyatukan kepuusan-keputusan.
EXES adalah orang yang realistis karena didasarkan pengamatan.
CONTROLLER adalah mereka yang berpikir analitis kedalam aktivitas yang terintergrasi agar sumber daya yang terbatas dapat dioptimalkan esuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan kedalam suatu system yang terpadu.

MENGORGANISIR INOVASI
Dalam mengelola inovasi, maka pelaksanaannya harus mengikuti apa yang disebut dengan Prinsip Keharusan yang mencakup hal-hal :
1) Memiliki tujuan yang digerakkan secara sistimatis, dimulai dengan membuat analisa untuk memaksimumkan peluang yang ada ;
2) Inovator yang terlibat meyakini memiliki kemampuan untuk memanfaatkan otak atas (kiri dan kanan) serta mengintergrasikan dengan otak bawah sadar dalam mengungkapkan secara konseptual dan perceptual ;
3) Inovasi digerakkan dengan kerja yang jelas, sederhana dan terfokuskan agar emua sumber daya yang digerakkan menjadi efesien dan efektif ;
4) Keativitas kelompok menjadi inovasi organisasi sebaiknya memulai sesuatu dengan pemanfaatan sumber daya yang terbatas agar fleksibel dan mudah dikontrol pada saat perubahan harus dilakkan ;
5) Agar terjadi kesinambungan aktivitas inovasi yang berhasil, maka hasil akhir lebih menekankan ke orientasi kepemimpinan bukan menciptakan laba yang besar.
Dengan mengikuti PRINSIP KEHARUSAN yang dikemukan diatas maka sukses nya aktivitas inovasi organisasi juga ditentukan sekelompok orang yang duduk dalam tim, sehingga tim sebagai pelaku dalam kelompok kerja haruslah mampu mewujudkan komunikasi yang efektif sesuai dengan peran-peran yang dilakukan untuk setiap individu, apakah ia berperan sebagai Driver, Planner, Enabler, Exec, Controller.
Dengan memperhatikan pola berpikir diatas, maka peran CEO mampu memainkan peran dalam menegakkan Aturan inovasi sebagai emas.
Dengan aturan itu maka CEO menyadari sepenuhnya bahwa inovasi adalah sesuatu yang kompleks dan begitu beragamnya interaksi sumber daya atau pasar, sehingga tidak ada hanya satu jalan untuk mencapai sukses,
sehingga pelaksanaannya pada semua organisasi perusahaan pada semua waktu dan dalam semua pasar.
Jadi dengan demikian itu, perlu diidentifikasi isu-isu kunci yang strategis kedalam :
1) Bentuk-bentuk kebijakan inovasi yang terbaik bagi perusahaan dan posisi pasar ;
2) Implikasinya terhadap infrastruktur perusahaan ;
3) Implikasinya kedalam pensyaratan manajemen informasi ;
4) Kebutuhan umumnya untuk memusatkan atas perumuan secara akurat kreteria kinerja dari produk pada awal sedini mungkin ;
5) Implikasinya dalam pensyaratan pemilihan yang terkait prosedur testing untuk memenuhi permintaan dari produk.
Dengan memperhatikan isu-isu tersebut, maka CEO menyadari sepenuhnya untuk diingat bahwa suatu produk adalah kumpulan dari manfaat bagi konsumen, secara teknis, non teknis dan sikap adalah ibarat menjadi keberhasilan inivator.
Jadi dengan “aturan inovasi sebagai emas” dapat menuntun dari analisis secara terperinci dari seluruh faktor dan memisahkan keberhasilan dari ketidak
keberhasilan, melalui kemampuan CEO dalam menyatukan hal yang terkait dengan :
1) Pikiran strategic
2) Pikiran yang berbeda
3) Pikiran manfaat bagi pelanggan
4) Pikiran secara terperinci
5) Pikiran yang menyangkut kedalam
6) Pikiran yang menyangkut pengetahuan
7) Pikiran yang menyangkut manusia
8) Pikiran yang menyangkut proaktif bukan reaktif.

KERANGKA KERJA
Kerangka kerja dalam usaha untuk dapat merumuskan teknik-teknik yang sesuai dengan kebutuhan dalam membangun dan mengembangkan kreativitas individu mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah pertama adalah menetapkan topik pembahasan dan posisi pendekatan : Pada langkah ini mengungkapkan pilihan atas pembahasan dari pendekatan yang dipilih diantara P4 :
1) Pribadi yang kreatip ;
2) Faktor pendorong kreatipitas ;
3) Proses kreatip ;
4) Produk kreativitas.
Langkah kedua adalah kenyataan dengan menguraikan sumber dan latar belakang masalah :
1) Deskripsi situasi permasalahan ;
2) Hasil kegiatan sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ;
3) Proyeksi harapan yang diharapkan dari keputuan yang telah diambil sebelumnya ;
4) Gambaran dari pentingnya situasi yang dihadapi.
Langkah Ketika adalah menemukan masalah :
1) Membuat pernyataan secara singkat masalah yang dihadapi kedalam tiga kelompok yang kita sebut masalah kritis / strategis ; masalah pokok ; masalah insidentil ;

2) Pendekatan analisa terhadap masalah yang dihadapi
3) Tujuan dan sasaran dari menemukan masalah
4) Merumuskan pengukuran efektifitas
5) Merumukan potensi pemecahan.
Langkah keempat adalah merumuskan alternatip pemecahan :
1) Deskripsi alternatip
2) Perbandingan alternatip
3) Dampak dan faktor di luar cakupan
4) Pembatas dalam pemecahan
5) Dukungan dalam pelaksanaan
Langkah kelima adalah merumuskan rekomendasi:
1) Rumusan kreteria dalam rekomendasi alternatip
2) Deskripsi alternatip yang drekomendasikan
3) Kerangka strategi dalam melaksanakan
4) Ketentuan memonitor dan evaluasi
5) Keterbatasan dan akibat yang tak terkendali
Ringkasan,
Referensi,
Lampiran sebagai pendukung

 

 

34. MEMBANGUN SUATU MODEL KEPEMIMPINAN
ABAD 21
Membangun suatu model Kepemimimpian abad 21, dimaksudkan mencari suatu pola yang dapat dipergunakan sebagai acuan bahwa kepemimpinan yang bagaimana dapat memenuhi harapan dalam mengelola masa kini dengan keterampilan menciptakan masa depan dalam menghadapi gelombang ketidakpastian.
Bila dipergunakan suatu pendekatan yang dinamakan “Berpikir”, maka pola kepemimpinan menunjukkan perbedaaan sebelum tahun 1970, memasuki tahun 1980, setelah tahun 1990 dan memasuki tahun 2001 (abad 21). Berpikir pada periodesasi tersebut menunjukkan perbedaan, perbedaan tersebut ditandai oleh adanya :
1) apabila kita menghadapi persoalan diluar kebiasaan;
2) persoalan diluar kebiasaan kita namakan “daya dorong kritis”;
3) daya dorong kritis menjadi penting bila kita kaitkan dengan “waktu”.
Dengan memperhatikan tingkatan dan kualitas permasalahan yang dihadapi membuat perbedaan dalam pola kepemimpinan pada daur hidup suatu organisasi.
Pada dasarnya bahwa permasalahan yang menuntut seorang pemimpin harus berpikir untuk memecahkannya dan dikaitkan periode waktu, maka model kepemimpinan kita kelompokkan menjadi:
1) Model Kepemimpinan Sebelum memasuki tahun 1970:
Masalah normal dengan sifat sering dihadapi dan segera dapat diidentifikasi penyebabnya, yang kita sebut dengan masalah normal biasa, artinya pemecahan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya internal yang tersedia.
Kepemimpinan dalam masa ini menekankan hal-hal yang berkaitan dengan :
a. Berusaha dalam merasionalisasikan dan mengilimiahkan bagaimana cara kerja yang dilakukan dan bagaimana dari tenaga kerja manusia dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan hasil, mutu dan pelayanan;
b. Dengan membaiknya kondisi kehidupan, maka melahirkan apa yang disebut relasi manusia, sehingga perlu menekankan, bagaimana memenuhi kebutuhan sosial manusia dan bagaimana meningkatkan motivasi dan produktivitas organisasi;
c. dengan menekankan untuk mengembangkan sistem informasi yang efektif untuk mendukung usaha mengenai bagaimana mengembangkan rasa tanggung jawab manusia ketingkat yang lebih tinggi; desentralisasi pengambilan

keputusan dan pertumbuhan pemanfaatan komputer serta perluasan daerah geografis.
2) Model Kepemimpinan Memasuki Tahun 1980:
Masalah normal tidak biasa, yang ditunjukkan dengan tidak sering dihadapi dalam daur hidub organisasi dan tidak mudah begitu saja dapat mengidentifikasi situasi menjadi masalah yang egera dapat dipecahkan, walaupun penyelesaian dapat diselesaikan oleh kemampuan internal organisasi.
Oleh karena itu masalah yang dihadapi kepemimpinan lebih menekankan atas:
a.bagaimana kita dapat menggerakkan sumber daya dan energi manusia secara optimal ;
b. dan dalam waktu bersamaan suatu organisasi manusia yang bermutu dan terus tumbuh dapat dipertahankan ;
c. dan dimana kebutuhan pribadi seperti harga diri tumbuh dan berkembang;
d. dan kepuasan batin secara maksimal mungkin dapat dipenuhi.

3) Model Kepemimpinan Setelah Tahun 1990:
Sebelum tahun 1990, masalah yang dihadapi Kepemimpinan yang kita sebut dengan masalah normal (biasa dan tidak biasa), setelah tahun 1990 dimana Pemimpin dihadapi dengan gelombang perubahan yang jauh sebelumnya telah diingatkan oleh para Futurist seperti Alven Toffler, John Naisbitt, Frank Feather dan para ahli Manajemen seperti Peter F. Drucker, Michael E. Porter, Kenichi Ohmae dll, telah menunjukkan adanya masalah tidak normal.
Pemimpin yang menghadapi masalah tidak normal dan sering ditemukan dalam daur hidup organisasi yang kita sebut dengan masalah kompleksitas dengan tingkatan keruwetannya, maka pemecahannya tidak saja berdasarkan kemampuan sumdar internal tetapi juga diperlukan intervensi dari external, maka kepemimpinan mulai meningkatkan arti penting mengenai pencairan alur yang sejalan dengan budaya perusahaan dan penyelarasan untuk mendukung kolaborasi di tempat kerja.
4) Model Kepemimpinan Memasuki Tahun 2001:
Memasuki milenium ketiga, Kepemimpinan akan menghadapi masalah tidak normal pada tingkatan kompleksitas/keruwetan menjadi suatu apa yang disebut dengan “penyakit” yang tidak sering ditemukan dalam daur hidup organisasi, bila tidak menghindarinya (dalam arti tidak terjadi) dalam tindakan akan berubah menjadi tindakan mencegahnya (dalam arti telah terjadi).
Untuk menghindarinya, maka Kepemimpinan perlu menekankan tidak hanya mengenai “wawasan” dan “penyelarasan” tetapi juga “pemberdayaan orang.” Dengan menumbuhkan dan meningkan pemberdayaan diharapkan terjadi perubahan sikap dan perilaku dari keterampilan manajerial “pemecahan masalah” menjadi “menghindari masalah.” atau dengan kata lain Kepemimpinan Abad 21, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan penguasaan kompetensi “mengelola masa kini sekaligus menciptakan masa depan.”
Memiliki kompetensi menciptakan masa depan, diperlukan suatu acuan sebagai model Kepemimpinan Abad 21 untuk meletakkan landasar yang kuat dalam perannya untuk mengorganisir kedalam bentuk suatu organisasi yang bergerak cepat, fleksibel dan melakukan perubahan-perubahan secara sistimatis dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan. Untuk kepentingan itu dipergunakan pendekatan tiga demensi peranan kepemimpinan masa depan sbb.
TANTANGAN KEPEMIMPINAN ABAD 21
DALAM MENGIDENTIFIKASI, MERUMUSKAN DAN MEMECAHKAN PENYELESAIAN ATAS

MASALAH NORMAL MASALAH TIDAK NORMAL
MASALAH BIASA MASALAH KOMPLEKSITAS
MASALAH LUAR BIASA MASALAH PENYAKIT

WAWASAN
Wawasan merupakan langkah awal dalam peran pemimpin masa depan dalam menyeimbangkan perencanaan strategik (visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi) dengan pelaksanaan yang sejalan dengan budaya perusahaan (norma, nilai, wewenang dan ganjar), bila diperlukan diadakan penyesuaian dengan tuntutan perubahan lingkungan, yang kesemuanya untuk memenuhi kepentingan kedalam dan kepentingan keluar khususnya para pelanggan.
PENYELARASAN
Penyelarasan merupakan langkah kedua dalam peran pimpinan masa depan dengan mewujudkan kebersamaan dalam tindakan melalui keterikatan dalam sistem (seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas), struktur (cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun) dan proses (rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk).
Penyelarasan dalam sistem, struktur dan proses merupakan tonggak untuk membangun komitmen yang diberikan pegawai atas pengorbanan diri sendiri untuk melaksanakan Kepemimpinan Kolaborasi di tempat kerja baru, yang memiliki sifat dinamis dan mudah dikontrol untuk mendukung perubahan-perubahan yang dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan.
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan merupakan langkah ketiga yang sangat penting dan strategis dalam peran pemimpin untuk mempersatukan wujud kepentingan yang seimbang antara kepentingan individu, kelompok dan organisasi sebagai daya dorong untuk memotivasi perubahan sikap melalui pemberdayaan bakat yang tersembunyi, peningkatan kecerdikan emosional dan membangkitkitkan pikiran kreativitas.
Dengan melaksanakan pemberdayaan tersebut diharapkan lahirnya komitmen dari setiap individu yang tidak dipaksakan dari luar melainkan atas dasar pengorbanan dari diri yang bersangkutan untuk berperilaku dalam memenuhi kebutuhan bagi kepentingan stakeholeders, khususnya para pelanggan.
Kemajuan teknologi informasi, memberikan kemudahan-kemudahaan untuk mengumpulkan data, mengelola, menganalisa dan menyimpulkan informasi-informasi yang diutuhkan untuk menilai tingkat keberhasil atau penyimpangan yang terjadi agar perubahan-perubahan dapat dilakukan untuk menyesuaikan dengan tuntutan-tuntutan dari lingkungan yang berubah.
Dengan memperhatikan hl-hal yang kit ungkapkan diatas dapat dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Menghadapi situasi ketidakpastian masa depan dalam memasuki milenium ketiga diperlukan pemimpin masa depan yang mampu mengelola masa kini sekaligus menciptakan masa depan. Langkah strategis dalam mewujudkan peluang-peluang masa depan diperlukan suatu strategi yang menempatkan pengintergrasian bisnis dan pengembangan manajemen.
Dalam melaksanakan pengembangan manajemen maka hal yang menyangkut materi, organisasi dan waktu akan menentukan rencana pembaharuan yang berencana untuk
dapat menanggapi atas kecepatan perubahan lingkungan yang dihadapi.
Pengembangan manajemen ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas pemimpin strukural dan fungsional yang berwawasan kepemimpinan kolaborasi dengan sifat-sifat kepemimpinan yang mampu mendukung keterampilan untuk melaksanakan kemampuan mengelola berdasarkan budaya perusahaan yang sejalan dengan mengelola berdasarkan mempengaruhi.
Penekanan peran kepemimpinan dari masa lampau, masakini dan masa depan setelah tahun 2000, menunjukkan perbedaan yang sejalan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh pemimpin, oleh karena itu model kepemimpinan abad 21 harus mampu menjalankan peran dan kemampuan yang meliputi wawasan, penyelarasan dan pemberdayaan.
Peningkatan peran pemberdayaan ini, sangat strategis dan mendapatkan prioritas dalam pengembangan manajemen yang berkelanjutan agar tersedianya kepemimpinan dalam usaha memenuhi kebutuhan yang sejalan dengan pengembangan bisnis.

35. DEMENSI TANTANGAN BISNIS
Tantangan bisnis akan hadir dihadapan pemimpin bisnis selaku pelaku ekonomi yang ditandai dengan adanya situasi-situasi ketidakpastian dalam memasuki tahun 2000 menjelang milenium ketiga. Gelombang ketidakpastian itu memperlihatkan CEO dan COO kedalam tiga kelompok yaitu:
kelompok pertama dimana pemimpin tidak memiliki keterampilan untuk mengarahkan kehidupan perusahaan kemasa depan, pandangannya hanya berorientasi hasil yang dapat dicapai jangka pendek;
kelompok kedua dimana pemimpin berorientasi melipatgandakan hasil masa lalu dalam rencana jangka panjangnya, tetapi ia akan berbenturan ketidak siapannya dalam menghadapi lingkungan yang berubah;
kelompok ketiga dimana pemimpin memiliki keterampilan mengelola masa kini dan sekaligus menciptakan masa depan.
Kelompok ketiga, disebut dengan Kepemimpinan Masa Depan yang memenuhi suatu model Kepemimpinan Abad 21, artinya Pemimpinan yang memiliki Kepemimpinan dengan kepercayaan diri yang bertitik tolak dari sesuatu yang harus dikuasai untuk mampu menyalurkan segala kita ketahui dan segala kita kerjakan sebagai kepemimpinan kolaborasi untuk menanggapi ketidakpastian menjadi ketidakpastian berhasil.
Jadi dengan ketidakpastian masa depan menjadi daya dorong untuk memotivasi setiap orang yang berada disekelilingnya, apakah ia individu, kelompok atu tim formal untuk bersikap disetiap ada tantangan yang besar disitu peluang-peluang yang mungkin dapat diraih bukan kompetisi yang dihadapi. Perubahan sikap itu didukung oleh budaya perusahaan yang kuat karena mereka memiliki kepercayaan diri yang menyakini bahwa :
1) sukses dimasa depan terletak pada keberhasilan melaksanakan pemberdayaan manusia;

2) keberhasilan dalam pemberdayaan terletak pelaksanaan kepemimpinan kolaborasi dimana semua pihak dilibatkan sebagai mitra adanya;

3) kemitraan akan tumbuh, didukung oleh suatu keyakinan atas “orang mendukung apa yang mereka bantu ciptakan, jadi libatkanlah mereka dalam perubahan perencanaan.”

MENGIDENTIFIKASI LINGKUNGAN ORGANISASI
LINGKUNGAN KRITIS
Dimensi lingkungan yang kritis yang dikemukakan dibawah ini, memainkan peranan penting untuk melangkah dalam mewujudkan ketidakpastian menjadi terwujud:
1) LINGKUNGAN PELANGGAN
Pengaruh perubahan penduduk mempengaruhi pelanggan anda dimanapun ia berada ditambah dengan munculnya apa yang disebut dengan prouk “global” dan berdampak

munculnya pasar global, sehingga keinginan, kebutuhan, kebiasaan, perilaku dari para pelanggan menjadi rumit keberadaannya. Bagi anda pelanggan bermakna segala-galanya.
Keberadaan anda karena adanya pelanggan, bila anda berkeinginan untuk tetap sukses masa kini dan masa depan, maka diperlukan organisasi yang selalu peduli atas kedudukan pelanggan.
Sejalan dengan itu, anda harus berusaha untuk menempatkan diri sebagai pelanggan dan berusaha untuk mengamati bagaimana mereka bereaksi terhadap perubahan di dalam dunia mereka. dengan memanfaatkan teknologi informasi, anda akan memahami dan bertindak proaktif dalam menanggapi kepentingan pelanggan. Langkah ini akan mendorong kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai baru bagi pelanggan sebagai strategi produk, bukan melangkah untuk membangun penghalang bagi kompetitor anda.
Kemunculan pasar-pasar kelas menengah baru dikawana negara-negara industri (Amerika utara, Eropa dan Asia-Pasifik) dan Negara-negara yang baru berkembang (Asia, Amereka latin, Eropa timur) merupakan peluang-peluang
yang sangat besar dalam konsumen global, untuk itu perlu ditumbuhkan kebiasaan untuk memahami kebutuhan pelanggan.
Bagaimana memulainya.? Dengan melaksanakan identifikasi seluruh situasi yang dihadapi anda dan mampu merumuskan masalahnya, organisasi bertekad untuk melaksanakan pemecahannya, ini berarti anda harus membuat komitmen yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kepuasan pelanggan. Komitmen ini haruslah sejalan dengan pemahaman yang besar dan obyektif tentang pelanggan, karyawan dan proses sebagai kunci awal untuk sukses.
2) LINGKUNGAN TEKNOLOGI

Teknologi terus berkembang, pada saatnya teknologi yang sudah usang akan ditinggalkan dan teknologi baru dimanfaatkan, sejalan dengan itu anda akan dihadapkan pertanyaan sehubungan dengan perubahan lingkungan teknologi tersebut dan bagaimana menanggapinya, seperti:
• Bagaimana teknologi tersebut mempengaruhi para pelanggan anda?
• Apakah teknologi tersebut menjadi ancaman bagi organisasi anda?
• Bagaimana anda menentukan teknologi yang cepat usang?
• Kapan teknologi baru akan muncul dan dapat dimanfaatkan?
• Apakah anda ikut terlibat dalam mengendalikan teknologi?
• Bila anda terlibat, berapa lama ia selesai dalam pengembanganya dan anda dapat melangkah apa benar dapat bermanfaat dalam operasi bisnis anda? dan seterusnya.
Dengan pertanyaan tersebut, mampukah organisasi anda dapat menanggapi atas perubahan lingkungan teknologi tersebut untuk menentukan sikap kemana arah dan tujuan dari investasi sumber daya yang akan dilakukan dengan memberikan fokus kualitas pada pelanggan.
3) LINGKUNGAN MANAJEMEN
Rahasia terbesar dari keberhasilan bisnis masa kini dan menciptakan masa depan terletak pada pemilikan sumber daya manusia yang profesional, kreativitas individu yang menunjang inovasi organisasi dan memiliki kemampuan menterjemahkan ketidakpastuan menjadi keberhasilan.
Meraih peluang masa depan merupakan masalah utama bukan menghadapi persaingan, disinilah letak kelakaan kepemipinan abad 21 yang akan dihadapi memasuki milenium ketiga. Lingkungan manajemen juga berubah dengan meningkatnya apa yang disebut dengan “global work.” Jadi persaingan terjadi hanyalah yang terkait dengan memperebutkan opportunity share ketimbang market share. Oleh karena itu kompentensi yang bagaimana yang tersedia dan akan dibangun, disinilah letak tantangan baru lingkungan manajemen dalam merebut apa yang ada untuk mengisi kebutuhan serta melaksanakan pemberdayaannya.
LINGKUNGAN POKOK
Demensi lingkungan pokok dimaksudkan bahwa pemecahan dari dampak yang terjadi, hanya dapat dipecahkan bila dimensi kritis dapat diselesaikan terlebih dahulu, bila tidak anda akan terikat kepada pemecahan masalah yang terus terjadi, tapi anda tidak mampu menghindari masalah.
4) LINGKUNGAN EKONOMI
Kondisi ekonomi nasional dan internasional, moneter, harga, biaya, sumber dana, dinamika pasar global dll, yang kesemuanya merupakan unsur yang dapat mempengaruhi operasi bisnis anda, perilaku pelanggan dan kompetitor, dapatkah anda menilai dampak yang akan terjadi dan seberapa jauh kesiapan anda keluar dari masalah yang dihadapi.
Bila lingkungan kritis dapat ditata dalam lingkungan bisnis yang secara berkelanjutan dapat diantisipasi, maka riak-riak dari lingkungan ekonomi tetap ada, namun organisasi anda selalu siap untuk menghadapinya dan dapat menyelesaikannya dalam sistem yang terorganisir, kecuali dalam keadaan sebaliknya, maka bila terjadi riak-riak dan dapat berubah menjadi gelombang yang besar, disinilah anda akan bangkit dari satu masalah tapi dapat menimbulkan masalah baru lainnya. Jadi jalan keluar hanya dapat dicapai setelah anda dapat lebih dahulu menyelesaikan lingkungan kritis lebih dahulu.
5) LINGKUNGAN HUKUM DAN POLITIK
Negara dengan sistem pemerintahan memainkan peranan untuk mewakili kepentingan rakyatnya baik regional mapun nasional, dimana-mana menunjukkan sedang berubah atau harus berubah, sehingga tidak mengherankan bahwa kekuasaan pemerintah mempengaruhi aturan-aturan berbisnis.
Suatu negara dengan sistem kekuasaan pemerintahan yang kuat dapat saja menimbulkan stabilitas dan ketidakstabilan dimana praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme akan berdampak dalam pengelolaan bisnis pada masa-masa yang tidak menentu.
Perbedaan hukum dari suatu pemerintah regional dengan pemerintah regional lainnya, akan menjadi suatu kenyataan yang dapat memudahkan, tapi dapat juga menjadi hambatan dalam melaksanakan bisnis. Demikian pula dampak tekanan politik baik dari unsur formal maupun tidak formal, yang memiliki komitmen-komitmen tertentu.
6) LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

Sosial budaya sangat mempengaruhi sikap, perilaku masyarakat pada negara yang bersangkutan, sehingga tidak heran akan menunjukkan perbedaan dalam gaya hidup mereka. Bila terjadi perubahan sosial budaya akan berdampak dalam tingkah laku mereka berkonsumsi, sehingga baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pelanggan anda.
Sosial budaya juga mempengaruhi rasa tanggung jawab sosial bagi para pelaku ekonomi dalam menanggapi kepentingan sosial budaya dimanapun kedudukan organisasi anda berada. Bila perubahan lingkungan ini terjadi, maka rasa tanggung jawab pun berubah untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
LINGKUNGAN INSIDENTIL
Lingkungn insidentil seperti halnya dengan lingkungan pokok, dimana perubahan pada lingkungan insidentil dapat diselesaikan bila terjadi masalah setelah masalah pokok terlebih dahulu dipecahkan, sehingga masalah yang dihadapi dapat dihindari kecuali bila keadaan sebaliknya.

7) LINGKUNGAN PHISIK
Pemilihan suatu lokasi tempat kerja, adakalanya mempertimbangkan tersedianya bahan baku, transportasi, dekat dengan tersedianya tenaga kerja, ekosistem dan sumberdaya alan, dekat dengan kemungkinan bila terjadi bencana alam, yang kesemua faktor tersebut dapat mempengaruhi sukses bisnis, termasuk didalamnya jarak jangkauan ke pelanggan.
8) LINGKUNGAN PESAING
Yang perlu mendapatkan perhatian bukan terletak pada penguasaan atas sumber daya dari pelanggan anda, melainkan bagaimana caranya mereka selaku pesaing mengadakan pendekatan dengan pelanggan yang kemungkinan akan terjadi dengan kegiatan bisnis yang dirancang bersama.
Bagaimana anda dapat menilai dan mengelompokkan para pesaing dan ukuran-ukuran apa yang dipakai bahwa pesaing tersebut dapat mengancam operasi bisnis yang sedang dijalankan dan dimasa depan.

9) LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan yang terlibat dalam bisnis global akan mendapatkan tekanan yang besar atas beban biaya tetap. Bila beban biaya tetap terus meningkat akan berdampak mengganggu kemampuan mereka untuk berkompetisi. Untuk beroperasi dalam bisis global akan selalu diperlukan mitra usaha, disinilah timbulnya biaya tetap yang besar karena ingin tetap membangun dan mempertahankan merek sendiri yang tidak mungkin melepaskan biaya promosi atas produk yang bersangkutan.
Walaupun tersedianya kemungkinan pemanfaatan teknologi informasi dengan memanfaatkan time sharing untuk menekankan biaya tetap menjadi variabel tidak akan mendukung sesuai dengan sistem yang ada inginkan. Usaha lain seperti menekan biaya tetap melalui mendapatkan kontribusi melalui penekanan biaya variabel dari unsur harga pokok tidak dengan sendiri secara proposional dapat meningkatkan laba, begitu pula halnya dengan meningkatkan penjualan akan berdampak adanya usaha-usaha kearah kegiatan global.
Bagaimanapun fokus terhadap biaya tetap dengan merubah menjadi biaya variabel akan tetap berdampak kelemahan perusahaan dalam bersaing.

Secara singkat telah diuraikan dampak lingkungan organisasi yang telah dikelompokkan kedalam lingkungan kritis, pokok dan insidentil sebagai langkah untuk meletakkan pusat perhatian yang berjenjang agar analisis dan diagnosis menjadi fokus oleh tim cross functional.
Dengan kemampuan mengidentifikasi situasi dan merumuskan masalah kritis, pokok dan insidentil maka peran eksekutif, manajer dan supervisi untuk mengaplikasikan wawasan penyelarasan dan pemberdayaan dalam merumuskan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi masa kini dan masa depan.

36. STRUKTUR DALAM TANTANGAN BISNIS
STRUKTUR
Cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun ; susunan
MUTU
Sangat sulit untuk merumuskan difinisi tentang mutu, namun untuk landasan berpikir, dibawah ini diungkapkan dari J.M. Juran dalam bukunya Kepemimpinan Mutu (seri manajemen 163) mengemukakan bahwa Mutu adalah kecocokan untuk digunakan. Makna kecocokan digunakan dalam dua arah yang agak berbeda:
Keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen: Bebas dari defisiensi :

Mutu yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan untuk: Mutu yang lebih tinggi memungkinkan
perusahaan untuk :
• Meningkatkan kepuasan konsumen
• Menjadikan produk terjual
• Menghadapi persaingan
• Meningkatkan pangsa pasar
• Memperoleh pendapatan penjualan
• Menjamin harga premi

• Mengurangi tingkat kesalahan
• Mengurangi kerja ulang,
• pemborosan
• Mengurangi kegagalan hasil
• Menjadi harga jaminan
• Mengurangi ketidakpuasan pelanggan
• Mengurangi pemeriksaan, tes
• Memperpendek waktu penempatan produk baru di pasar
• Meningkatkan hasil, kapasitas
• Memperbaiki prestasi penyerahan
Dampak utama pada penjualan Biasanya, semakin tinggi mutu
semakin mahal

Bertolak dari pengertian diatas, diperlukan suatu landasan yang kuat untuk memberikan makna implementasi mutu yang berfokus pada pelanggan, disinilah merupakan tantangan bagi semua pihak dalam organisasi bagaimana sebaiknya bertindak dan berperilaku.
Bertindak dan berperilaku untuk memenangkan dan memelihara pelanggan masa kini dan masa depan dengan menciptakan suatu organisasi yang sadar akan mutu menjadi tantangan bisnis untuk meraih peluang-peluang masa depan dalam situasi dengan ketidakpastian.
Tantangan bisnis masa depan, seberapa jauh semua anggota organisasi berpikir dalam kebiasaan untuk meningkatkan mutu secara terus menerus sebagai upaya memenangkan, melayani dan memlihara pelanggan, sejalan dengan itu diperlukan prinsip-prinsip dalam tindakan yang meliputi:
1) Pengorbanan dari setiap individu yang datang dari dalam dirinya yang dimotori oleh CEO dan COO untuk bertindak dalam suatu sistem mutu berfokus kepada pelanggan (KOMITMEN)
2) Mengkomunikasikan visi dan misi dengan keseimbangan kepentingan individu, kelompok dan organisasi agar dapat dicapai dengan bertanggung jawab (VISI-MISI- KEPENTINGAN)
3) Mengevaluasi sistem kualitas secara terus menerus berdasarkan umpan balik dari pelanggan, karyawan dan melaksanakan benchmarking (EVALUASI SISTEM)
4) Melaksanakan pemberdayaan manusia terus menerus atas sistem kualitas (PEMBERDAYAAN MANUSIA)
5) Melaksanakan sistem mutu yang berlandaskan kejelasan dalam peningkatan, perencanaan dan pengendalian mutu. (P3-MUTU)
6) Melaksanakan sistem mutu yang berlandaskan kejelasan wewenang dan ganjar yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. (GANJAR)
7) Melaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan atas Manajemen Mutu terpadu (TQM)
8) Menciptakan kemampuan melaksanakan benchmarking internal, kompetitif, fungsional, umum
(BENCHMARKING)

Acuan untuk meraih peluang-peluang masa depan dan mempertahan serta meningkatkan posisi masa kini terletak secara sungguh-sungguh melaksanakan prinsip-prinsip dalam bertindak dan berperilaku atas fokus mutu pada pelanggan.
Struktur mutu dalam tantangan bisnis, tidak ada satupun pesaing yang tidak peduli akan pelaksanaan strategi bersaing dalam industri yang terpragmentasi, yang baru muncul, daur yang memasuki kedewasaan, yang sedang menurun dan global.
Oleh karena itu, tantangan bisnis dalam roda strategi bersaing, akan menempatkan fokus mutu pada pelanggan dalam memandang hal-hal yang berkaitan dengan penjualan, distribusi, pabrikasi, tenaga kerja, pembelian, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pengendalian, lini produk, pasar target dan pemasaran.
Analisis dan diagnosisi dengan kaca mata fokus mutu pada pelanggan merupakan strategi untuk memenangkan kemampuan untuk mengelola masa kini sekaligus menciptakan masa depan yang sukses dalam meraih peluang-peluang dalam suasana bersaing yang sangat kompetitif.
PASAR
Pasar dalam bahasa kamus berarti waktu dan tempat umum guna membeli dan menjual barang dan jasa; suatu tempat atau rangkaian keadaan-keadaan yang mengumpulkan para pembeli dan penjual, baik berhadapan muka satu sama lain, ataupun melalui suatu alat perhubungan; baik secara langsung maupun dengan perantara agen, pedagang perantara dst, untuk melaksanakan pembelian, penjualan, atau pertukaran barang dan jasa.
Atau pasar dalam percakapan mengandung makna orang yang memiliki kesanggupan dan keinginan untuk membeli barang atau jasa. Dalam arti ini kita mengenal apa yang
disebut dengan pasar kualitatif berarti prospek dan profil para pelangganan potensial dan pasar kuantitatif berarti ukuran pasar potensial, pangsa pasar dan poisisi kompetitif sekarang.
Struktur pasar dalam tantangan bisnis akan menyangkut strategi produk atau jasa yang dihadapkan pada pasar. Jadi cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun tentang pasar, maka disinilah kita berhadapan dengan makna pemasaran. Kegiatan pemasaran dapat kita lakukan dilokasi lokal atau global. Dalam memasuki pasar lokal atau global terhadap produk atau jasa yang dihasilkan saat ini atau hasil pengembangan akan sangat ditentukan oleh :
1) “kegiatan pemasaran” yang meliputi keputusan produksi, kepeutusan penentuan harga, keputusan menentukan tempat, keputusan promosi dan riset ;
2) “proses manajemen pemasaran” proses memfokuskan sumber dan tujuan suatu organisasi pada peluang dalam lingkungan;
3) “prinsip-prinsip pemasaran” yang meliputi menciptakan nilai bagi pelanggan, mendapatkan keunggulan kompetitif atau diferensial dan memfokuskan dan memusatkan tujuan, sumber dan dana.
Pemasaran yang mengandung makna dari seluruh pelaksanaan yang perlu untuk memindahkan suatu produk kedalam tangan konsumen, maka terdapat faktor-faktor struktural yang menentukan pengoperasian pada pemasaran kedalam empat tingkatan struktural yang disebut dengan tingkat pertama adalah kegiatan-kegiatan pemasaran ; tingkat kedua adalah apa yang disebut dengan program pemasaran yang terdiri dari subprogram yang terintergrasi ; tingkat ketiga adalah apa yang disebut dengan sistem pemasaran ; tingkat keempat adalah apa yang disebut dengan kebijaksanaan pemasaran.
Dengan keahlian manajerial, maka ia dapat berperan untuk memotong pintas keempat tingkat struktural pada empat proses implementasi yang kita sebut dengan ALOKASI, PENGAWASAN, INTERAKSI dan PENGORGANISASIAN. Struktur pasar dalam tantangan bisnis akan mencakup empat proses implementasi yang disebut diatas dan penataannya dipengaruhi oleh KEGIATAN PEMASARAN itu sendiri ; PROSES MANAJEMEN PEMASARAN yang digariskan dan PRINSIP-PRINSIP PEMASARAN yang menjadi pedoman arahan.
Dalam menanggapi tantangan bisnis masa depan, kiranya perlu diketengahkan pendapat John Naisbitt dalam bukunya Global Paradox, dibawah ini beberapa cuplikan yang dikemukakannya sebagai berikut :
“Akhir abad kedua puluh mungkin diingat didalam sejarah ilmu pengetahuan ebagai waktu ketika fisika. studi tentang struktur terkecil dalam alam, bergabung kekuatan kekuatan dengan kosmologi, studi tentang alam semesta sebagai suatu keseluruhan.
Fenomena yang serupa terjadi didalam dunia politik dan ekonomi, yaitu paradoks Global. Studi tentang pemain ekonomi terkecil, wirausaha, akan bergabung dengan studi tentang bagaimana ledakan besar ekonomi global bekerja.
Wirausaha juga merupakan pemain paling penting dalam pembangunan ekonomi global. Begitu penting sehingga perusahaan-perusahaan besar mendesentralisasi dan menyusun kembali diri mereka sebagai jaringan wirausaha.
Prinsip dari paradoks global semakin besar ekonomi dunia, semakin kuat para pemain terkecilnya berlaku khususnya dalam bisnis. Perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, Philips dan GM harus memecah diri menjadi konfederasi perusahaan-perusahaan kewirausahaan yang kecil dan otonom jika mereka ingin bertahan. “ (cuplikan dari bagian 1)
“Telekomunikasi adalah kekuatan penggerak yang ecara serentak menciptakan ekonomi global yang besar sekali dan menjadikan bagian-bagiannya lebih kecil dan kuat.
Dalam prosesnya, industri telekomunikasi yang mencakup telepon, televisi, komputer dan elektronik konsumen telah berpindah kedalam suatu periode kekacauan yang kreatif.
Pada dasarnya, empat ide besar tengah berjuang untuk terwujud: 1. Pembaharuan teknologi 2. Aliansi strategi 3. Pembentukan jaringan global 4. Telekomputer pribadi untuk semua orang
Di dalam jaringan ekonomi global abad 21, teknologi informasi akan mendorong perubahan sama pastinya seperti manufaktur mendorong perubahan di dalam era industri. (cuplikan dari bagian 2)
“ Sebagai penyumbang bagi ekonomi global, turisme tidak ada tandingannya. Pertimbangankan yang berikut ini :
• Turisme memperkerjakan 204 juta orang diseluruh dunia atau satu dari tiap sembilan pekerja, 10,6 persen dari angkatan kerja global.
• Turisme adalah penyumbang ekonomi terkemuka di dunia, menghasilkan 10,2 persen produk nasional bruto dunia.
• Turisme adalah produsen terkemuka untuk pendapatan pajak $655 miliar.
• Turisme adalah industri terbesar di dunia dalam hal keluar bruto, mendekati $3,4 triwulan.
• Turisme merupakan 10,9 persen dari semua belanja konsumen, 10,7 persen dari semua investasi modal, dan 6,9 persen dari semua belanja pemerintah.”
(cuplikan bagian 3)
“Peraturan baru Tata laku universal untuk abad 21.
Tata laku yang sedang berkembang ini juga sedang dirangkul oleh para politikus sementara politik global menjadi semain digerakkan oleh ekonomi dan bukan kedaulatan.
Ketika tanggung jawab terletak pada individu, maka individu akan mencapai keputusan berdasarkan standar etika yang sama dengan yang mereka gunakan dalam hidup mereka.“ (cuplikan dari bagian 4)
“Untuk keseimbangan dasawarsa ini, profil ekonomi dunia akan tambapk lebih kurang seperti ini :
• Eropa mengalami resesi untuk waktu yang lama.
• Pertumbuhan yang datar hingga sedang di Jepang.
• Pertumbuhan yang sedang hingga kuat di Amerika Serikat.
• Asia mengalami booming, dipimpin oleh cina.
• Pertumbuhan yang mengalami booming di Amerika Latin.“ (cuplikan bagian 6)

Dari cuplikan yang diutarakan diatas, terdapat pasar yang memberikan peluang dimasa depan, hanya persoalannya bagaimana merebut peluang-peluang tersebut.
Cara terbaik untuk dapat memperoleh peluang ialah dengan tidak membiarkan kerutinan dalam manajemen mulai menguasai dirinya. Kerutinan merupakan suatu kebiasaan yang akan mengarahkan kita untuk mencapai hasil yang sudah dibayangkan saja, kerutinan merupakan kebalikan dari cara berpikir para usahawan.
PELANGGAN
Satu pertanyaan yang sederhana seperti “Apakah yang sebenarnya yang dibeli oleh pelanggan, ketika mereka melakukan bisnis dengan kita?” Setiap para pelaku ekonomi harus mampu menangkap makna dibalik pertanyaan tersebut. Sebenarnya mereka membeli apa yang bisa diperbuat oleh barang atau jasa itu terhadap diri mereka. Sebagai gambaran, dibawah ini dilukiskan beberapa harapan pelanggan seperti :
• Jangan jual kepada saya komputer. Juallah kepada saya kenikmatan dan keuntungan dari keajaiban teknologi modern.
• Jangan jual kepada saya tiket pesawat terbang. Juallah kepada saya sesuatu yang membuat saya cepat, selamat dan tepat waktu tiba di tujuan.
• Jangan jual kepada saya ban. Juallah kepada saya rasa bebas dari kecemasan dan biaya per mil yang lebih rendah dalam berkenderaan.

• Jangan jual kepada saya barang. Juallah kepada saya harapan, perasaan, rasa bangga dan kebahagian.
Dapat kita simpulkan bahwa ada jutaan barang atau jasa yang ditawarkan di pasar, tapi yang perlu kita ingat dimana pelanggan hanya mau menukar uang yang diperolehnya dengan bersusah payah, karena dua hal yaitu pertama yang menyangkut rasa senang dan puas dan kedua pemecahan atas masalah.
Jadi dalam menilai pelanggan, kita dihadapkan kepada kemampuan manajerial untuk menanggapi bahwa yang membuat pelanggan membeli dan kembali untuk membeli bukanlah kwalitas pelayanan yang diberikan, tapi kualitas pelayanan yang dipersepsikan oleh pelanggan. Bagi pelanggan apa yang ada dalam persepsinya itulah kenyataan, jadi persepsi pelanggan adalah segala-galanya, oleh karena itu persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan adalah perbedaan antara apa yang mereka peroleh dan apa yang mereka harapkan.
Dengan demikian bahwa struktur pelanggan dalam demensi tantangan bisnis, dapat terungkap melalui atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sebagai suatu pendekatan seperti :
• Seberapa baiknya kami dalam memenuhi apa yang dijanjikan?
• Seberapa cepatnya kami dalam menanggapi permohonan atas pelayanan?
• Seberapa jauh anda bisa memahami kami?
• Seberapa jauh kami mendengar anda?
• Seberapa jauh kepercayaan anda terhadap produk atau jasa kami?
• Seberapa kerapnya kami melakukan hal-hal yang tepat pada waktunya?
• Seberapa jauh pemahaman kami terhadap anda dan upaya memenuhi kebutuhan khusus atau permintaan anda?
• Secara keseluruhan bagaimana penilaian anda terhadap penampilan fasilitas, produk, komunikasi dan orang-orang kami?
• dan seterusnya dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar.

Dengan membuat sekumpulan pertanyaan sesuai dengan arah yang hendak ditujukan serta mengadakan tanya-jawab dengan pelanggan serta hasilnya untuk didikusikan, diharapan untuk mendapatkan umpan balik dari para pelanggan, dalam usaha untuk menanggapi persepsi pelanggan, yang harus diikuti dengan langkah-langkah bukan sekedar menarik menjadi pelanggan awal, tetapi yang lebih penting mencari

pemecahan-pemecahan yang berkaitan dengan, bagaimana memenangkan dan memelihara selama-lamanya.
Apa yang diuraikan diatas, maka jelaslah bahwa tantangan bisnis yang dihadapi masa depan bagi setiap kompetitor agar berusaha untuk mewujudkan setiap pelanggan menjadi mitra seumur hidup, melalui kebersamaan dan komitmen semua pihak dalam melayani kepentingan dari pelanggan.
37. SISTEM DALAM TANTANGAN BISNIS

SISTEM
Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dsb.

TEKNOLOGI
Penerapan sistimatis dari pengetahuan-pengetahuan ilimiah atau pengetahuan yang teratur untuk tugas-tugas yang praktis ; kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang bersandarkan proses teknis.
Kemajuan teknologi terus berkembang sehingga perubahan teknologi dapat mendorong kearah persaingan, perubahan struktur dan juga dapat menjadi faktor penyimbang diantara penguasaan teknologi. Teknologi sebagai suatu unsur dari sistem dalam demensi tantangan bisnis dalam memasuki abad 21, sudah dapat diramalakan adanya suatu peningkatan terhadap evolusi teknologi yang berkesinambungan untuk merebut peluang-peluang masa depan.
Evolusi teknologi berkesinambungan telah mendorong pelaksanaan manajmen dalam masyarakat jaringan perlu secara dini diantisipasi dengan perubahan yang cepat atas teknologi informasi. ISTA (internasional society of technology assessment) merumuskan bahwa teknologi informasi adalah pengetahuan dan keterampilan menyeluruh di bidang pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi dengan tujuan yang telah ditentukan yakni merubah lingkungan manusia (dan secara tak langsung manusianya sendiri).
Seperangkat teknologi-teknologi dimasukkan dalam teknologi informasi dan mencakup: elektronika, telekomunikasi, ilmu organisasi, reprografi, pembuatan programma dsb.
Perusahaan-perusahaan umumnya yang beroperasi dalam bisnis global dan khususnya industri jasa baik yang memanfaatkan perkembangan teknologi itu maupun industri pembuat teknologi itu sendiri dalam menerapkan strategi teknologi dalam demensi tantangan bisnis, harus memiliki kompetensi untuk memilih, mengeksploitasi dan menciptakan antarhubungan teknologi di antara unit-unit usahanya. Dalam usaha pemanfaatan bersama akan dapat menimbulkan beban biaya, yang sifatnya menjadi tetap. Beban ini dapat ditimbulkan karena kebutuhan koordinasi, dapat pula ditimbulkan karena terpaksa untuk berkompromi dan dapat pula ditimbulkan karena kekakuan organisasinya.
INOVATIF
Tantangan bisnis lahir dari hambatan pada inovasi organisasi, yang tidak memberikan iklim organisasi yang dapat menunjang untuk berpikir kreatif dalam berbisnis sebagai langkah awal untuk meniupkan angin perubahan yang membuat bisnis anda mampu meraih peluang-peluang yang ada yang menjadi masalah bukan menghadapi persaingan. Tidak heran ada ungkapan seperti “inovasi tumbuh karena pengorbanan semangat, namun akan mati dengan rutinitas,

peraturan dan birokrasi“, sejalan dengan itu diperlukan “sang inovator membuat semua yang makmur di bawah tatanan lama menjadi musuh dan mendapat sedikit dukungan dari mereka yang akan makmur di bawah yang baru”, inilah suatu kenyataan yang dihadapi pada sistem inovasi dalam demensi tantangan bisnis.
Dengan demikian, bagi suatu organisasi untk menjadi inovatif dan mendapatkan yang terbaik dari pegawainya, perlu mengenali hambatannya dan menghilangkan atau paling tidak meminimumkan pengaruhnya. Pemahaman atas hambatan, perlu mendapatkan perhatian bagi sang inovasi organisasi yaitu:
• Berpikir kreatif dalam berbisnis :
Kreatifitas dan bisnis merupakan aktivitas yang sangat sulit dipertemukan dalam sikap dan perilaku. Kreatifitas dipandang sebagai daya yang tak terkendali, yang secara tak terduga memberikan ilham kepada segelintir orang dan cenderung untuk dilupakan, sedangkan bisnis dijalankan semata-mata dengan mengulangi keberhasilan yang pernah dicapai, karenanya tidak perlu dihalangi.

Oleh karena itu, organisasi perlu menanyakan pengertian mereka tentang kreativitas dan proses kreatif, dan kalau perlu membuat difinisi ulang sehingga mereka dapat menemukan cara untuk menyelesaikannya dengan pekerjaan sehari-hari.

• Standarisasi :
Standarisasi dapat menjadi penghalang utama dari kreativitas dan inovasi, makanya perlu dikendalikan melalui kebijakan yang pasti untuk melaksanakan standarisasi pada bidang yang benar-benar vital sekali. Standarisasi harus dihindari sebagai suatu model gaya hidup dan diterapkan pada bidang yang tidak penting. Standarisasi mungkin saja vital keberadaannya bila dikaitkan dengan hasil akhir, keenam steak golf driver, sama setiap saat, tetapi tidak perlu diterapkan pada keseluruhan proses penyelesaiannya setiap saat. Perlu dipikirkan untuk menyeimbangkan standarisasi dengan inovasi, pastikan bahwa yang anda lakukan saat ini benar tetapi harus selalu mencari cara yang lebih baik untuk melakukannya.

• Spesialisasi :
Perusahaan-perusahaan terpaku pada teknologi tertentu dan sulit mencari jalan keluar sebagai terobosan untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, maka inovasi teknologi tidak ada tempat dan sering gagal karena sempitnya fokus mereka. Organisasi menghargai dan mempromosikan spesialis yaitu orang-orang yang tahu banyak tentang disiplin ilmu tertentu dan caranya berpikir. Jadi spesialisasi membuat pengetahuan tentang suatu bidang tertentu semakin dalam dan bukannya semakin luas.

Inovasi memerlukan pengetahuan yang luas. Untuk memperolehnya anda perlu berbicara dengan orang lain dari disiplin ilmu yang berbeda, melakukan rotasi pekerjaan, mengelompokkan orang dalam suatu sistem yang baik, dan memotivasi orang terjadinya penyatuan anggota dan pandangan. Hal ini dapat membantu menghindari hambatan dalam spesialisasi. Mengajari mereka dengan proses kreatif dan teknik berpikir kreatif akan membantu membebaskan mereka dan membantu mereka melihat sesuatu secara berbeda dalam menghadapi rintangan yang disebabkan oleh spesialisasi.

• Organisasi :
Organisasi merupakan rintangan yang terberat, siapa pun yang telah bekerja di dalam suatu organisasi akan menempuh jalan buntu untuk menerapkan sesuatu yang baru dalam oranisasi. Organisasi diibaratkan berperan seperti supertanker. Mereka bergerak perlahan-lahan dan ditentukan arah kemana perginya. Memiliki daya gerak yang sangat besar, lambat dan sukar dihentikan. Dimanapun mereka berada, perubahan bagi supertanker tidak akan terjadi tanpa perjuangan, begitu pula halnya dengan organisasi, tidak akan ada perubahan tanpa adanya perjuangan

Bagaimana melompati rintangan dalam mewujudkan inovatif, akan terletak dari peran CEO dan COO YANG TERGERAK

DENGAN ADANYA GELOMBANG REVOLUSI PERUBAHAN untuk bertindak sebagai sang inovator untuk memberikan daya dorong untuk berpikir kreatif dalam bisnis melalui motivasi-motivasi yang terarah agar diperoleh kesepakatan untuk berubah dalam membangun inovasi organisasi dengan membentuk budaya perusahaan yang kuat yang berlandaskan bahwa kreativitas meniupkan angin perubahan yang membuat bisnis dari mengelola masa kini sekaligus menciptakan masa depan.

BELAJAR
Untuk mempertahankan daur hidup perusahaan seperti yang dikatakan oleh Ichak Adizes dalam bukuny Corporate Lifecycles, pada posisi “PRIMA” artinya suatu organisasi yang memiliki fleksibilitas dan mudah dikontrol, maka diperlukan Kepemimpinan yang dapat memahami arti peran dalam era pemberdayaan.
Sistem belajar dalam demensi tantangan bisnis, telah diingatkan oleh Peter Drucker dengan ucapannya “Pemimpin masa lalu adalah seorang yang tahu cara berbicara, sedangkan pemimpin masa depan adalah seorang yang tahu cara bertanya”

Menempatkan daur hidup pada posisi yang PRIMA mengandung makna organisasi memiliki kompetensi untuk meremajakan terus menerus untuk tidak terjebak kearah PENUAAN artinya memiliki kompetensi yang menurun dalam menghadapi masalah. Oleh karena itu dalam menanggapi perubahan lingkungan yang terus berubah dan perubahan itu sendiri mengandung ketidakpastian yang harus dihadapi, maka organisasi yang belajar yang dipimpin oleh orang-orang yang memiliki kapabalitas untuk mengelola masa kini sekaligus menciptakan masa depan, berusaha terus menerus menaruh pusat perhatinnya terhadap aspek-aspek KARYAWAN – ORGANISASI – MODAL – MANAJEMEN – PELANGGAN.
Sejalan dengan itu, Peter M. Senge dalam bukunya The Fifth Discipline – The Art And Practice of The Learning Organization (1990), selanjutnya pemikirannya itu dikembangkan dalam satu kelompok yang terdiri dari Peter M. Senge-Art Kleiner- Charlotte Roberts- Richard B. Ross- Bryan J. Smith, dalam bukunya The Fifth Discipline Fieldbook – Strategies and Tools for Building a Learning Organization (1994), mereka mengungkapkan terdapat lima bagian yang berkaitan dengan suatu organisasi yang belajar berkelanjutan yaitu :

Pertama, SYSTEMS THINKING
Berpikir dengan suatu pendekatan sistem merupakan tingkat yang sangat luas dimana didalamnya akan mencakup metoda, alat-alat dan prinsip-prinsip, yang kesemuanya berorientasi memandang kekuatan-kekuatan yang saling bergantung, dan disebut sebagai bagian dari proses umumnya.

Kedua, PERSONAL MASTERY
Makna “mastery” disini menekankan tidak hanya yang berkaitan dengan kapasitas (kompetensi dan keahlian) untuk menghasilkan yang diinginkan tetapi juga menjadi pedoman sebagai prinsip-prinsip untuk menghasilkannya.
Dalam konsep ini, yang menjadi kunci adalah penekanan pada tiga tingkatan proses yang disebutnya dengan KREATIVITAS, ARTIKULASI VISI INDIVIDU dan MEMILIH UNTUK MEMBUAT KOMITMEN.
Ketiga, MENTAL MODELS
Konsep ini menekankan bahwa organisasi sikap terbentuk dari pengalaman mereka melalui apa yang disebut dengan KOGNITIF (kepercayaan). Mengapa orang percaya atau meyakini karena dari pengalaman yang ia lihat atau yang ia ketahui, akan dapat mempengarui sikap dari keyakinan yang

setiap hari dialaminya akan mempengaruhi keyakinan atau kepercayaan yang sangat mendalam atas sikapnya jangka panjang.
Tentu saja kepercayaan atau keyakinan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat, kadang-kadang kepercayaan atau keyakinan terbentuk justru dikarenakan tidak adanya informasi yang tepat mengenai obyek yang dihadapi, oleh karena itu dalam konsep ini lebih menekankan pada pola pikir tingkat organisasional.
Keempat, SHARED VISION
Kebersamaan dalam pandangan ini mencakup visi, nilai, misi, tujuan. Meskipun membangun “Kebersamaan Visi” sebagai suatu pernyataan cap yang memberikan gambaran yang menyenangkan dan menyejukkan, namu ia merupakan komponen dalam oganisasi yang dapat menjadi pedoman inspirasi terhadap nilai, misi dan tujuan, maka mereka mengungkap sebagai berikut :
VISION : an image of our desired future.
VALUES : how we expect to travel to where we want to go.
MISSION : what the organization is here to do.
GOALS : milestones we expect to reach before too long.
Kelima, TEAM LEARNING
Perlu untuk diingat mereka mengungkapkan bahwa “Team Learning is Not “Team Building” and Souldn’t Be Taken on Lightly. But you can focus immediately on your Organization’s Chief Concerns and Issues.”
Tim pembelajaran merupakan suatu disiplin yang sangat menantang karena ia menginginkan perubahan-perubahan yang mendasar melalui organisasi mengenai intlektulitas, emosional, sosial dan spritual. Dalam pelaksanaannya akan mencakup dua praktek yang disebut dengan dialog dan diskusi.
Dalam praktek kedua kata tersebut disamakan dalam mengimplemntasikannya, sedangkan kedua kata tersebut mengandung konsep yang berbeda. Dialog dicirikan oleh sifat alamiahnya dalam bentuk pemusatan perhatian dan mendengarkan bukan sebagai teknik peningkatan organisasi, merpertinggi komunikasi, membangun konsensus atau pemecahan masalah. Sedangkan diskusi memberikan arti dalam proses yang sebaliknya untuk menekankan mencari alternatip yang terbaik dalam mencari penyelesaian masalah.
Untuk dapat menempatkan posisi organisasi pada daur hidup yang selalu PRIMA maka organisasi terus diremajakan agar tidak memasuki karah daur ketuaan, sehingga diperlukan langkah untuk belajar yang berkesinambungan.

38. PROSES DALAM DEMENSI TANTANGAN BISNIS
PROSES
Proses dalam demensi tantangan bisnis dimaksudkan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan secara konseptual dan sistimatis dalam merealisir visi dan misi yang ditetapkan.
PERUBAHAN
Proses melaksanakan perubahan tidak terlepas dari demensi struktur dan sistem dalam tantangan bisnis yang memberikan arah dalam peningkatan kompetensi organisasi. Dengan peningkatan kompetensi organisasi, diharapkan mampu mengadaptasi perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi.
Jadi dalam melaksanakan perubahan karena dampak yang ditimbulkan oleh keinginan untuk penyesuaian dengan perubahan lingkungan, tetapi juga terjadi dari dampak
tekanan yang ditimbulkan dari aspek internal organisasi itu sendiri.
Perubahan yang dilakukan secara berencana dan berkesinambungan karena kita meyakini adanya suatu nilai sebagai postulat seperti “Tak ada yang permanen kecuali perubahan itu sendiri (nothing is permanent except change) “, makanya dalam melaksanakan perubahan, kita melangkah dengan prinsip “Tak ada yang salah dengan perubahan jika itu mengarah pada yang benar (there is nothing wrong with change if it’s in the right direction).”
Lamgkah-langkah dalam proses melaksanakan perubahan mencakup :

Langkah pertama, MENGIDENTIFIKASI SITUASI
Dalam langkah ini, kegiatan analisis dan diagnosis ditujukan untuk memilah-milah situasi, sehingga sampai pada pengungkapan pentingnya situasi permasalahan untuk merumuskan dalam menyadari perlunya perubahan melalui suatu proses
• identifikasi dan membuat suatu daftar pentingnya situasi
• memilah-milah pentingnya situasi
• menetapkan prioritas
• memilih keterampilan berpikir.
Langkah kedua, MERUMUSKAN MASALAH
Dalam langkah ini untuk menentukan apakah masalah yang dihadapi merupakan masalah normal atau masalah abnormal yang diikuti dengan suatu proses yang meliputi
• merumuskan masalah (kritis, pokok dan insidentil)
• analisa penyebabnya ( What – Where – When – Magnitude)
• identifikasi terhadap kunci yang menentukan yang terkait dengan perbedaan dan perubahan
• mengklarifikasikan atas rumusan yang dibuat.

Langkah ketiga, MEMBUAT KEPUTUSAN
Pada langkah ini merupakan proses untuk membuat keputusan-keputusan yang terkait dengan
• menetapkan potensi pemecahan
• menetapkan maksud tujuan keputusan
• menetapkan kreteria pemilihan rekomendasi
• menetapkan alternatif dalam pemecahan
• menetapkan dampak dan faktor diluar cakupan

Langkah keempat, STRATEGI IMPLEMENTASI
Untuk melaksankan keputusan yang telah ditetapkan, maka strategi implementasi melalui proses yang mencakup
• menilai ulang apakah pemilihan alternatip cukup jelas
• menetapkan sasaran rencana
• menetapkan monitor dan evaluasi
• mengembangkan pencegahan atau tindakan mengamankan bila terjadi penyimpangan yang tidak diketahui sebelumnya

Langkah kelima, MENGEMBANGKAN GAGASAN BARU
Langkah ini merupakan mencari pemecahan yang lebih baik lagi yang belum terungkap sehingga diperlukan kreativitas dalam mewujudkan suatu inovasi melalui proses
• rumuskan sasaran inovasi
• mengembangkan kreteria yang terkait dengan pembatas-pembatas yang dihadapi
• mengembangkan gagasan baru mengembangkan solusi potensial.
KEANEKAAN
Proses keanekaan dalam dimensi tantangan bisnis mengandung makna untuk mengelola masa kini sekaligus menciptakan masa depan, organisasi dihadapkan kemampuan peran pemimpin untuk menangkap situasi tentang iklim kerja karena anda akan merasakan seberapa jauh dapat menghayati dan memaksimumkan manfaat dari keanekaan keberadaan individu dan kelompok dalam organisasi.
Keanekaan individu dan kelompok dalam memberikan kontribusi kreatif dalam mewujudkan inovasi organisasi akan dipengaruhi oleh adanya iklim kerja yang menyejukkan dan harmonis diantara para anggota. Kenyataan kepemimpinan akan dihadapkan fakta terpenting dalam iklim kerja yaitu :
1) Keberadaan iklim kerja atau lingkungan akan selalu ada dalam organisasi, karena bentuknya abstrak, sering orang lupa menyadari keberadaannya, sedangkan eksistensinya tidak pernah berkurang atau sedetikpin.
2) Keberadaan iklim kerja atau lingkungan senantiasa mempengari setiap individu dan kelompok dalam sikap dan perilakunya, hanya saja tingkatan pengaruh yang dihadapi akan berbeda-beda, tapi jelas akan memiliki dampak atas pengaruhnya

3) Setiap pemimpin dalam menjalankan perannya, secara sadar ataupun tak sadar akan selalu mempengaruhi iklim kerja, walaupun bawahan anda akan terlibat untuk
mempengaruhinya namun pengaruh pemimpinan memainkan pengaruh yang sangat dominan.

Ketiga fakta tersebut tidak dapat dilenyapkan dalam ingatan bagi kepemimpinan yang effektif karena ia menyadari bahwa dengan keanekaan yang dilahirkan oleh sikap dan perilaku dapat setiap saat menimbulkan konflik.

Konflik sebagai suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah berbuat untuk mempengaruhi secara negatif dan bila setiap kegiatan yang terus berlangsung maka intraksi berpindah menjadi suatu konflik antar pihak.

Konflik-konflik dapat terjadi, apa yang disebut dengan:
1) Konflik-konflik instrumental, yang dipermasalahkan adalah tujuan-tujuan dan cara-cara di samping penentuan struktur dan prosedur-prosedursupaya dapat memenuhi tujuan-tujuan yang ditetapkan. Pada dasarnya konflik tidak bersifat pribadi dan mengarah kepada beban tugas yang harus dilaksanakan seperti tingkat prioritas yang tidak jelas, salah dalam mnafsirkan, kurang komunikasi dsb. Jadi dalam konflik ini

dimana strategi ditempuh melalui proses analisis, perilaku dalam berunding dan mengambil keputusan, dengan penyelesaian hasilnya dengan pemecahan yang terbaik.

2) Konflik-konflik sosial-emosional, muncul jika identitas sendiri menjadi masalah karena kandungan emosi yang kuat yang sangat terkait dengan citra diri yang dimiliki orang, atau dapat pula terjadi yang bertalian dengan cara bagaimana orang-orang menyelesaikan hubungan-hubungan pribadi. Jadi dalam konflik ini, dimana strategi ditempuh melalui proses saling menghayati, komunikasi terbuka, dengan penyelesaian hasilnya dengan pengertian.

3) Konflik-konflik kepentingan, muncul bertalian dengan penyelamatan atau kekuatan posisi sendiri dengan menuntut bagian yang wajar dari kepentingan yang diperebutkan seperti uang, peralatan, ruang, wewenang. Jadi dalam konflik ini, dimana strtegi ditempuh melalui proses berunding, dengan penyelesaian hasilnya dengan kompromi.

Dari uraian yang dikemukakan diatas, bahawa bagi kepemimpinan yang dapat menghayati makna keanekaan dalam iklim kerja atau lingkungan berarti ia memiliki benih “kearifan”, sebelum ia membuat keputusan untuk menarik
dan memaksimumkan dari keanekaan dengan mencari jawaban kearah kejujuran melalui 1) apakah ini benar ; 2) apakah ini yang menurut saya harus saya lakukan 3) apakah yang saya katakan konsisten dengan apa yang saya lakukan
BERPIKIR
Proses berpikir dalam demensi tantangan bisnis mengandung makna bahwa berpikir yang metodis merupakan kerja dari dua unsur organ didalam diri kita yaitu unsur otak dan unsur hati. Otak alat pikir dan hati alat menghayati.
Jadi berpikir adalah seluruh kisaran proses mental yang sadar. Dalam berkir kita mengenal BERPIKIR BIASA, merujuk kepada membentuk pengetahuan (data) ;
BERPIKIR LOGIS, merujuk kepada kesimpulan yang korek ; BERPIKIR ILIMIAH, merujuk kepada mencapai kebenaran ; BERPIKIR FILSAFATI, merujujuk kepada hakekat kebenaran yang integral dan universal ; BERPIKIR THEOLOGIS, merujuk kepada keesaan tuhan.
Dengan memperhatikan pola berpikir diatas, maka proses berpikir dalam demensi tantangan binis merujuk kepada BERPIKIR SECARA AKURAT, merupakan pekerjaan yang paling berat karenanya sedikit orang menyukainya. Berpikir secara akurat dapat digambarkan sebagai langkah penilaian dan penerapan proses intlektual. Ide-ide dipikirkan dalam imajinasi visi kreatif yang merupakan produk otak bagian kanan, lalu dikaji dan dikembangkan melalui perhatian yang terkendali serta dievaluasi dan diterapkan melalui berpikir secara akurat yang terletak pada otak di bagian kiri. Berpikir secara akurat yaitu berasal dari daya dorong yang ada dalam diri kita masing-masing. Dalam bisnis, kekuatan hiduplah yang membuat anda bekerja, berpikir dan hidup. Jadi visi kreatif mendorong anda membuka diri terhadap kekuatan hidup, disitulah letak imajinasi melahirkan ide-ide yang perlu dirasionalisasikannya, meringkasnya dan mencari formulanya.
Jadi dalam berpikir akurat tidak hanya mampu mengenali yang benar dan mana yang salah, tetapi yang lebih penting lagi ialah mampu mengidentifikasi mana yang relevan, sehingga orang-orang yang kreatif mampu meramalakan dan menghindari kondisi yang dapat menimbulkan masalah.
Akhirnya perlu kita ingat bahwa berpikir mengandung resiko. setiap keputusan mengandung kesempatan untuk berbuat kesalahan, tetapi tidak berbuat apa-apa hampir selalu lebih
Dengan memperhatikan hal-hal yang diungkapkan diatas, maka dapat diimpulkan bahwa :
Tantangan bisnis masa depan terletak dari pemilikan kompetensi organisasi dalam meraih peluang-peluang yang sangat besar dan mengagumkan pada abad 21 baik dalam berpikir lokal maupun global untuk memenuhi kebutuhan produk, jasa dan pengetahuan. Sedangkan masa kini kita dihadapkan pada tantangan yang terkait pada memposisikan daur hidup pada posisi yang PRIMA serta mengidentifikasi kecenderungan arah dari para kompitor.
Mengantispasi isu-isu yang terkait dalam mengelola masa kini sekaligus berusaha menciptakan masa depan, maka tantangan bisnis dihadapan kita dapat dipelajari, dipahami dan diyakini untuk mencari solusi-solusi dalam penyelesaian masalah melalui demensi struktur, sistem dan proses.

Dengan analisis dan diagnosis terhadap lingkungan organisasi, maka dampaknya kita kelompokkan kedalam tiga lingkungan yang disebut lingkungan organisasi yang kritis meliputi PELANGGAN – TEKNOLOGI – MANAJMEN ; lingkungan yang pokok meliputi EKONOMI – SOSIAL & BUDAYA – HUKUM & POLITIK ; lingkungan yang insidentil meliputi PHISIK – PEASING – PERUSAHAAN.
Disatu sisi, berdasarkan analisis dan diagnosisi pada lingkungan organisasi yang dihadapi kita dapat menentukan arah karena PELUANG (opportunities) dan ANCAMAN (threats) sebagai tantangan bisnis yang dihadapi. Disisi lain kita dihadapkan pada internal organisasi yang perlu dianalisis dan diagnosis untuk mengetahui posisi yang berkaitan dengan KEKUATAN (strenghts) dan KELEMAHAN (weaknesses) dari aspek karyawan, modal, organisasi, manajemen dan pelanggan dalam menempatkan pada daur hidup “PRIMA” dalam usaha secara berkesinambungan untuk meremajakan organisasi agar tidak masuk ke posisi awal ketuaan.
Dengan demikian untuk menyingkapi kesiapan memasuki tantangan bisnis masa depan diperlukan sikap antisipasi dari pada reaktif sehingga dalam pengambilan keputusan lebih menekankan untuk menghindari masalah dari pada pemecahan masalah dengan analisis dan diagnosis terhadap demensi STRUKTUR yang mencakup MUTU – PASAR – PELANGGAN.

VII. KOMPETENSI MANAJERIAL DALAM
GAYA KEPEMIMPINAN
Dalam bab ini akan menguraikan lebih lanjut dari pengantar yang diungkap dalam Bab II sebagai suatu pengantar, sehingga diperlukan uraian lebih lanjut kedalam Komptensi Manajerial Dalam Gaya Kepemimpinan seperti yang terungkap dibawah ini.
28. TUJUAN PENULISAN
Membangun bangsa dan negara dimasa depan dalam mewujudkan cita-cita yang telah digariskan dalam UUD 1945, hanyalah satu impian kembali setelah kita memasuki reformasi kehidupan bernegara dan berbangsa, dimana realita menunjukkan kehadapan kita menjadi jauh dari satu harapan.
Mengapa ? Tidak lain, karena belum siapnya kita mene-rima demokrasi, sebagai alat untuk melaksanakan refor-masi dari seluruh aspek kehidupan bernegara. Sebabnya ? Tidak lain dalam masa orde baru demokrasi bernafas hanya suatu retorika belaka, sehingga lembaga pendidi-kan tidak mampu untuk menjadi daya dorongn sebagai basis kehidupan demokrasi dan sudah menjadi budaya bahwa setiap pemimpin mementingkan individu dan kelompoknya.
Bagaimana ? Reformasi kehidupan berbangsa dan bernegara dimulai dengan kesamaan visi dalam mengaktualisasikan GAYA KEPEMIMPINAN yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Sejalan dengan uraian diatas, maka tujuan penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Wacana untuk mengembangkan pemikiran tentang pentingnya kesamaan visi dalam mencari gaya kepemimpinan.
b. Merumuskan kepemimpinan yang sesuai dengan tun-tutan reformasi dalam berbangsa dan bernegara
c. Merumuskan kreteria-kreteria yang dapat diterima semua pihak sebagai pedoman dalam proses keputus-an pemilihan pemimpin.
d. Mengungkapkan kepemimpinan berdasarkan ajaran islam sebagai postulat.
e. Mengungkapkan pengelolaan otak untuk mengembang kan gaya kepemimpinan.
f. Mengembangkan kebersamaan dalam komitmen untuk mewujudkan kepentingan yang tidak terkotak-kotak.
g. Mengembangkan kebersamaan pemikiran untuk me-ngembangkan orang dalam budaya yang beragam.

29 . BATASAN DAN PENGERTIAN
Dalam tulisan ini, akan sering dipergunakan beberapa istilah istilah, sehingga perlu digariskan maknanya sebagai berikut :
a. Gaya adalah kesanggupan berbuat yang ditunjukkan oleh sikap dan perilaku dalam perbuatan seseorang.
b. Sikap adalah cara anda mengkomunikasikan suasana hati (mood) anda kepada orang lain. (Oleh Elwood N.Chapman dalam”Sikap”) ;
c. Attitude (Sikap, Pendirian) adalah kecen-derungan untuk memberi respons, baik positif maupun ne-gatif,
d. terhadap orang-orang, benda-benda atau situasi-situa-si tertentu. (Oleh DR. Kartini Kartono & Dali Gulo dalam “Kamus Psikologi) ;
e. Sikap adalah suatu isyarat yang anda pancarkan kepada orang, berarti juga cara anda melihat suattu cara mental dari dalam dengan demikian memusatkan perhatian pada factor-faktor positif dari lingkungan, maka akan mudah untuk tetap bersikap positif. Seba-liknya ada gonjangan pada diri anda akan berdampak sikap anda menjadi negatif, dalam situasi demikian tantangannya adalah penyesuaian sikap untuk me-ngembalikan kepada yang positif.

f. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang ter-wujud dalam gerakan (sikap, tidak saja badan atau ucapan (Oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia) ;

g. Behavior (Perilaku, tingkah laku) : Tingkah laku ; setiap tindakan manusia atau hewan yang dapat dilihat. ( Oleh DR. Kartini Kartono & Dali Gulo dalam “Kamus Psikologi)
h. Perilaku Nonasertif bersifat pasif dan tidak langsung. Perilaku ini mengkomunikasikan suatu pesan inferio-ritas. Dengan menjadi nonasertif, kita membiarkan keinginan, ke-butuhan, dan hak orang lain menjadi lebih penting ketimbang milik kita. Perilaku nonasertif membantu menciptakan situasi “menang kalah”. Orang yang berperilaku nonasertif akan kalah
i. sementara membiarkan orang lain menang (atau paling banter tidak dipedulikan). Mengikuti jalan ini membuat anda menjadi korban, bukan pemenang ;
j. Perilaku Agresif lebih kompleks. Perilaku ini dapat aktif atau pasif. Agresi dapat langsung atau tidak langsung, jujur atau tidak jujur – tetapi selalu mengkomunikasikan suatu kesan supe-rioritas dan tidak adanya aspek. Dengan bersikap agresif kita menempatkan keinginan, kebutuhan, dan hak kita di atas milik orang lain. Kita berusaha menuruti kemauan kita dengan tidak memberikan pilihan kepada orang lain. Perilaku agresif biasanya tidak pantas karena melanggar hak orang lain.

Orang yang berperilaku agresif mungkin “menang” dengan memastikan bahwa orang lain “kalah” – tetapi dengan bertindak begitu mereka akan mendapatkan pembalasan.

k. Tak seorang pun menyukai seorang tukang gertak. ; Perilaku asertif bersifat aktif, langsung dan jujur. Perilaku ini mengkomunikasikan kesan respek kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Dengan bersikap asertif, kita memandang keinginan, kebutuhan, dan hak kita sama dengan keinginan, kebutuhan dan hak orang lain. Kita bekerja ke arah hasil “sama-sama menang”. Orang yang asertif menang dengan mempengaruhi, mendengarkan, dan bernegosiasi sehingga orang lain memilih untuk bekerja sama dengan rela. Erilaku ini menghasilkan keberhasilan tanpa pembalasan dan mendorong hubungan yang jujurr dan terbuka. (Oleh Sam R. Lioyd dalam “Mengembangkan Pe-rilaku Asertif Yang Positif”)
l. Perilaku adalah segala tindakan yang dilakukan oleh suatu organisme, baik dapat diamati maupun yang tidak dapat dia-mati (seperti pikiran dan perasaan), dengan kata lain perilaku adalah “Gaya”. Jadi setiap manusia akan mengaktualisasikan diri kedalam tiga gaya perilaku yang disebut dengan asertif, nonasertif dan agresif.
m. Kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang, agar orang-orang itu mau beru-saha mencapai tujuan atau sasaran tertentu. (Oleh Prof.Komaruddin dalam “Ensiklopedia Manajemen”)
n. Kepemimpinan berarti berada di barisan paling depan; menggunakan badan, gerakan maju dan keterampilan komunikasi Anda untuk memberi arahan kepada yang lain jalan mana yang harus ditempuh. (Oleh A.Dale Timpe dalam “Leadership”)
o. Islam (agama islam) : Sekarang saya telah menyerah kepada-Nya. Menyerah dengan sebulat hati. Artinya segala perintah dan hukumnya aku taati; suruh-Nya aku kerjakan, laranganNya aku hentikan, dengan segenap kerelaan. Inilah Islam ! …………Perpaduan yang tidak terpisah di antara kepercayaan dan penyerahan, di antara ‘Aqidah dan Ibadah, di antara penga-kuan hati dan perbuatan, itulah agama yang sewajarnya. (Oleh Prof.DR. Hamka dalam “Iman dan Amal Shaleh”)

30. PENDEKATAN DALAM PENULISAN
Pendekatan dalam penulisan ini adalah metoda deduktif arti-nya untuk menarik kesimpulan umum berupa pengetahuan yang didasarkan suatu kaidah yang diajarkan dalam agama islam bagaimana peran yang harus dilakukan menurut ajaran dalam menyerahkan diri dengan segenap kerelaannya untuk ditaati dan meninggalkan seluruh larangan-Nya dengan melakukan perbuatan berpikir secara metodis dan non-metodis melalui suatu pola dan langkah dalam amalan lahir dan batin baik selaku pemimpin maupun pengikut.
Secara tidak langsung mengungkapkan pendekatan metoda induktif artinya disini hanya menekankan dari pengamatan atas kaidah khusus untuk menentukan kaidah yang umum.

31. MEMBANGUN KOMITMEN DALAM
GAYA KEPEMIMPINAN

Komitmen merupakan salah satu unsur dimensi dalam proaktivitas, ia lahir dari akal dengan berpikir yang disadari. Kesadaran bukan di otak, tetapi berpusat dihati. Hati adalah alat untuk menghayati, makanya komitmen marupakan hasil kerja hati dengan penghayatan. Jadi bila dilihat dari sudut batiniah, komitmen merupakan pengorbanan bisa merupakan kata-kata ataupun perilaku yang memperlihatkan yang abstrak tapi konkrit, konkrit tapi abstrak. Dengan demikian secara vokus dapat kita mengatakan bahwa komitmen hanya merupakan omong kosong yang tidak dilandaskan atas suatu keyakinan yang dapat dibuktikan antara kata dengan perbuatan.

Dengan teknik 5W dan 1H, maka komitmen ditentukan oleh WHO, WHAT, WHERE, WHEN, WHY dan HOW. Jelas seperti pragmatisme daur hidup ini, senantiasa diemban status positip dan negatip di segala jenis atau unsur fragmen-fragmen kehidupan. Ada komitmen yang pamrih dan ada pula komitmen yang tidak pamrih.

Jelas pula bahwa di organisasi manapun para superior tentunya selalu ingin mengemban subordinate-subordinate yang mengemban rasa komitmen sangat tinggi, sangat positip. Mengapa begitu ? Sebab dari sumber daya manusia baik selaku pemimpin maupun karyawan yang berkomitmen begitu dapat dilahirkan produktivitas yang tinggi akan berdampak untuk menunjang maksimalitas proses pemanfaatan yang didapat.

Dengan demikian, maka “a sense of execellent commitment” adalah begitu esensil bagi keberhasilan individu, kelompok dan organisasi. Oleh karena itu pula, tanpa eksistensinya komitmen sulit dibayangkan untuk mempersiapkan masa depan yang cerah. Komitmen menjadi lawan kata perilaku egoisme.

Dari batas – sumber apa – mana saja sebenarnya komitmen berasal.? Sebelum menjawab pertanyaan diatas, sebaiknya kita menyadari kembali bahwa KOMITMEN adalah suatu perilaku bathiniah yang sangat bernilai tinggi, luhur budinya, mulia ahklaknya, khususnya bilamana komitmen yang bersangkutan diperuntukkan kepada kepentingan orang banyak dan kedua orang tua kita dan sudah tentu bermula kepada Tuhan yang maha esa. Sejalan dengan itu dapat kita kemukakan bahwa sumber komitmen dapat kita lihat dari sisi, pertama secara transendentil seperti motivasi, sense of belonging, sense of responsibility, religion’s sake, dsb. dan kedua secara terestial seperti safety, promotion, reputation, dsb.

Sebagai ilustrasi pada transendentil seperti Komitmen-nya ke dua orang tua kita, yang tidak pamrih tapi jujur, tulus iklas demi Allah, demi kemanusiaan. Pada terestial misalkan suatu perusahaan menetapkan sistem Longlife Service, maka rasa komitmen mereka terhadap perusahaan begitu tinggi karena hidupnya lebih terjamin, dengan demikian timbullah rasa dedikasi, loyalitas, ketekunan, keulatan, disiplin, harga diri dsb.

Dengan memperhatikan uraian yang kita kemukakan diatas, maka bagi kepemimpinan yang sukses, ia memulai melang-kah dalam pikirannya dengan niat sebagai komitmen.

Anda seorang pemimpin, dan tidak jarang dari pengalaman anda bahwa penunjukan seseorang untuk menjalankan suatu aktivitas menunjukkan ketidak jelasan peran yang harus dipertanggung jawabkannya. Keadaan itu mendorong orang menjadi tidak terampil sehingga tidak jarang akan kita jum-pai seperti seseorang datang pada anda menceritakan masa-lah yang dihadapinya, tapi tidak seorangpun mempunyai komitmen untuk mencari penyelesaian sebagai solusinya.

Disisi lain andapun menyadari adanya ungkapan seperti “Komitmen tidak menjamin sukses, tetapi kurangnya komit-men menjamin kegagalan”, maka ditahun 1970-an, orang mementingkan diri pribadi, tahun 1980-an merupakan deka-de materialistik, tapi tahun 1990-an , nilai-nilai mengalami perubahan, sehingga orang mengatakan “Era yang menjun-jung tinggi nilai-nilai akan tiba”. Yang dimaksud dengan nilai disini adalah nilai-nilai abadi seperti kepercayaan, harapan, cinta, keadilan, pengampunan, kejujuran, pelayan-an, pengorbanan, kerendahan hati dan kesukarelaan.

Dengan memperhatikan uraian diatas, marilah kita mencoba untuk memahami dua orang pemimpin dengan pendekatan yang berbeda sebagai suatu ilustrasi dibawah ini :
Talib selaku pemimpin pertama mengambil suatu pendekat-an, apa yang disebut dengan “Task-Oriented”. Dia mulai duduk dan menyusun diatas kertas pekerjaan dan tugas yang harus dilakukan setiap bawahannya. Dan kemudian dia mengumpulkan kelompok bawahannya itu, membentangkan tujuan yang akan dicapai dan menerangkan cara umum untuk mengerjakan dan mencapainya. Dia melakukan dan terlihat dalam sejumlah diskusi yang layak dalam kelompok itu, tapi dia tetap menjaga batas-batas yang jelas. Seorang bawahan bisa saja memilih sejumlah pilihan atau kemungkinan yang tersedia untuknya dalam melaksanakan bagiannya untuk mengerjakan pekerjaan itu, tapi bawahan itu harus tahu bahwa dia harus melangkah melalui jejak dan garis yang sudah ditentukan oleh pimpinan. Dan begitu kelompok tadi sampai tahap pelaksanaan, Talib mengawasi dengan teliti. Dia selalu hadir di tempat kerja untuk mengawasai pekerjaan tadi. Dia memberikan petunjuk dan mendengarkan saran-saran. Kadang-kadang dia menerima saran, yang brlingkup kecil. Pada tahap akhir, Talib menangani semuanya secara ketat, sampai proyek itu selesai.Rachman menggunakan suatu pendekatan yang berbeda, apa yang disebut dengan “People – Oriented”.

Tindakannya yang pertama ialah memanggil dan mengumpulkan semua bawahan yang memegang kedudukan kunci. Dalam pertemuan itu, dalam suasana keterbukaan Rachman berkata : Inilah yang akan kita kerjakan. Saya ingin mendengar dari kalian semua, ide-ide anda tentang bagaimana kita melaksanakan hal itu. Rachman sangat sabar. Dia menggunakan banyak waktu untuk memperbincangkan setiap usul dan saran. Akhirnya suatu rencana terbentuk. Para bawahan diberikan kebebasan yang maksimum dalam hal mereka akan melak-sanakan bagian tugasnya dalam seluruh pekerjaan itu. Rachman sendiri selalu siap untuk melakukan tugas-tugas yang lebih bersifat pendobrak kesulitan dan kemacetatan, dari pada sebagai seorang kepala dan atasan. Sebagaimana sering dikatakan Rachman sendiri “para pekerja adalah orang-orang yang kuat dan baik motivasinya, saya tidak terlalu mengawasi atau seperti memata-matai”

Dari kedua kasus tersebut timbul pertanyaan, manakah pemimpin yang paling berhasil dalam mengembangkan komitmen bagi semua pihak dalam mencapai sasaran pekerjaan yang telah ditetapkan ?.

Dalam hal ini Rachman lebih berhasil dari Talib, mengapa
Rachman lebih menekankan kepada orientasi manusia, ia berharap setiap orang pada dasarnya memiliki kemampuan, asalkan diberikan kesempatan untuk berbuat dan belajar, sehingga ia memiliki kepercayaan diri, sebaliknya Talib lebih menekankan kepada tugas, kurang mendidik untuk percaya diri.

Dengan memperhatikan uraian-raian yang kita kemukakan diatas, kiranya dapat kita simpulkan suatu difinisi Komitmen dalam gaya kpemimpinan islam sebagai berikut :

Untuk dapat memahami jalan pikiran tersebut, kita dapat membaca dari setiap huruf yang bermakna dari kata komitmen sebagai pondasi untuk mewujudkan komitmen itu sendiri.

Komitmen, terdiri dari 8 huruf, yang memiliki makna tersendiri yaitu :
Huruf K – Kebersamaan dalam komitmen
Huruf O – Orang dalam komitmen
Huruf M – Memahami dalam komitmen
Huruf I – Intelegensi dalam komitmen
Huruf T – Tasamuh dalam komitmen
Huruf M – Mental dalam komitmen
Huruf E – Eklektis dalam komitmen
Huruf N – Nalar dalam komitmen

Kedelapan huruf tersebut merupakan landasan yang kuat untuk penopang dari suatu keberhasilan, yang selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut :

Komitmen adalah wujud KEBERSAMAAN dalam mengko-munikasikan suara hati kepada ORANG lain dalam MEMA-HAMI yang berdasarkan INTELEGENSI secara TASA-MUH dengan sikap MENTAL positip untuk bertindak secara EKLEKTIS yang bersandarkan kemampuan NALAR yang tinggi dalam menanggapi perubahan.

Bagi seorang pemimpin yang penting untuk mengetahui dalam pikirannya bahwa disatu sisi apakah ada komitmen yang diberikan oleh bawahannya dan disisi lain apakah bermakna komitmen tersebut baginya.

Kedelapan huruf tersebut merupakan landasan yang kuat untuk penopang dari suatu keberhasilan, yang selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut :

(K) EBERSAMAAN DALAM KOMITMEN
Mampukah anda berpikir untuk memanfaatkan otak atas (kanan dan kiri) dan otak bawah sadar menjadi satu kesatuan dalam bersikap dan berperilaku. Bila ini terjadi dan sering terjadi diharapkan menjadi wujud dari kebiasaan anda untuk berpikir. Kebiasaan berpikir secara positip hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, bila anda mampu mengendalikan kesadaran yang ada dalam hati bukan di otak. Dengan demikian, bila kita mampu mengintergrasikan berpikir dengan otak dan berpikir dengan intuisi, maka anda mampu mewujudkan KEBERSAMAAN dalam komitmen.

Kebersamaan harus dapat dilihat menjadi kebiasaan dalam hidup ini dalam memandang wujud sikap yang disebut dengan PERSPEKTIF disatu sisi dan disisi lain disebut dengan RELATIVITAS. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa membangun komitmen, bermula dari kemampuan untuk menyatukan kebersamaan dalam tindakan

Perspektif mengandung arti kapasitas memandang sesuatu dalam kaitannya dengan tingkat kepentingan relatif. Ketidakmampuan manusia dalam memandang masalah-masalah dalam hidup ini dari sisi relatif, merupakan titik kelemahan yang utama, sehingga perwujutan kebersamaan yang bersifat abstrak itu, sangat sulit untuk dihayati karena perbedaan kita dalam memandang arti kesuksesan dan kegagalan.

Dengan demikian, maka membangun kebersamaan merupa-kan titik awal untuk melahirkan komitmen yang diberikan oleh seseorang berdasarkan pengorbanan dari dirinya, melalui suatu proses berpikir dalam kebiasaan yang perspektif dengan memperhatikan tingkat relativitas dalam tujuannya.

Caranya dengan belajar menempatkan segala hal dalam perspektif yang tepat, maka disitulah akan terletak kebiasaan anda bisa melihat masalah sehari-hari, khususnya masalah tidak adil yang terjadi pada diri anda, dalam sisi yang lebih relatif.

(O) RANG DALAM KOMITMEN
Seseorang yang memasuki suatu sistem sosial berarti orang yang tersebut siap memberikan suatu komitmen dalam menjalankan pekerjaan yang harus dilakukannya. Komitmen merupakan sikap yang diperlihatkan orang itu bilamana ada kejelasan yang berkaitan dengan peranan dan kedudukan orang dalam satu sistem sosial.

Peranan dan kedudukan merupakan dua sisi mata uang yang saling bergantung satu sama lain dengan dua konsepsi yang berbeda satu sama lain, dimana kedudukan atau sering diungkapkan dengan jabatan, berarti gambaran konsepsi relasional dan berkaitan dengan kekuasaan, sedangkan peranan merupakan konsepsi kewajiban.

Dengan kejelasan peranan dan kedudukan, bilamana seseorang berada dalam struktur organisasi formal, maka orang tersebut akan menunjukkan sikap komitmen positif artinya akan melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dalam suasana jiwa yang lebih mengutamakan kreatifitas. Orang dengan komitmen yang tinggi berarti memiliki prinsip-prinsip dalam usaha menjalankan peran dan kedudukannya. Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan sikap. intlektual dan persaudaraan.

Prinsip yang berkaitan dengan sikap, meliputi 1) sikap mental positip ; 2) sikap pengambil inisiatif ; 3) sikap disiplin diri. Prinsip yang berkaitan dengan intlektual, meliputi 4) visi yang kreatif ; 5) perhatian yang terkendali ; 6) berpikir secara akurat. Prinsip yang berkaitan dengan persaudaraan meliputi 7) kerja tim ; 8) penyatuan potensi ; 9) kepastian tujuan dan sasaran.

1) MENTAL POSITIP DALAM PRINSIP SIKAP
Prinsip ini kita letakkan sebagai landasan utama karena ia merupakan penentu dalam menentukan tindakan, apakah anda akan memilih tindakan prestasi dan atau tindakan dalih. Suara hati yang anda komunikasikan kepada orang lain, maka orang lain hanya dapat mempengaruhi atau menyarankan, tetapi jalan pikiran anda, hanyalah anda sendiri yang dapat mengendalikan pikiran anda untuk dapat menerima atau menolak.

2) PENGAMBIL INISIATIF DALAM PRINSIP SIKAP
Prinsip ini kita letakkan sebagai landasan kedua karena ia merupakan proses penggerak cepat untuk menjabarkan banyak hal. Apa kesalahan yang tersebar dalam hidup anda yaitu setiap kali anda seharusnya melakukan sesuatu dan tidak melakukannya, semua kesalahan yang anda sesali rupanya berpusat pada kesempatan yang meleset, yang seharusnya anda ambil tetapi tidak anda ambil, karena anda terlambat memutuskan untuk mengambilnya.
Inisiatif sebagai suatu proses, maka perlu kita hayati hal-hal yang disebutkan dibawah baik ia merupakan unsur pembawaan maupun sebagai unsur yang dapat dikem-bangkan yaitu :

Inisiatif berarti anda berkeinginan untuk memotivasi tin-dakan menanamkan keinginan untuk meraih keunggulan pada diri anggota lainnya sertamelepaskan inisiatif di-samping memiliki sendiri.

3) DISIPLIN DIRI DALAM PRINSIP SIKAP
Sikap ketiga apa yang kita sebut dengan disiplin diri karena setiap orang sebagai mahkluk yang sempurna mempunyai akal, ketenangan dan kesimbangan untuk mengendalikan diri kita sendiri dan untuk melakukan apa yang kita inginkan.
Sejalan dengan apa yang diungkapkan diatas, maka anda memahami bahwa tanggung jawab nomor satu mereka adalah untuk disiplin. Kalau mereka tak dapat memimpin diri sendiri, mereka tidak bisa memimpin orang lain. Dengan disiplin diri berarti kemampuan mengendalikan pikiran, kebiasaan dan emosi anda.

4) VISI YANG KREATIF DALAM PRINSIP INTLEKTUAL
Pandangan jauh kedepan menunjukkan kemampuan imajinasi anda, merupakan prinsip keempat karena imajinasi adalah kerja pikiran, tempat gagasan dan fakta yang mampu dipadukan dalam satu kombinasi dan dimanfaatkan secara baru.
Oleh karena itu prinsip ini merupakan titik pusat terhadap prinsip yang sudah dibicarakan maupun yang akan dibicarakan karena prinsip yang lain menimbulkan imajinasi dan menggunakannya.
Seandainya bahwa imajinasi anda menggambarkan cer-min dari jiwa anda, sudah selayaknya anda mempunyai hak untuk berdiri didepan cermin dan melihat diri anda, apa yang diinginkan oleh anda maka distu terletak visi yang kreatif anda.

5) PERHATIAN YANG TERKENDALI DLM PRINSIP INTLEKTUAL
Prinsip kelima apa yang disebut dengan perhatian yang terkendali sebagai kemampuan untuk mengarahkan piker-an pada masalah kritis dapat dikuasai serta dipecahkan, setelah itu baru masalah pokok dan insidentil dapat dipe-cahkan. Dengan kemampuan untuk berpikir seperti yang anda inginkan itu, maka anda mengarahkannya ke suatu tujuan yang pasti, ini berarti pula kemampuan anda untuk mengorganisasikan pengetahuan anda kedalam suatu rencana pelaksanaan yang diperkirakan dapat dijalankan.
Selanjutnya dengan keinginan yang besar dan perhatian yang terkendali, maka melalui imajinasi yang diciptakan-nya dirubah menjadi suatu kenyataan. Gunakanlah keinginan itu untuk mengendalikan perhatian anda dan anda percaya bahwa dapat melakukkannya.

6) BERPIKIR SECARA AKURAT DALAM PRINSIP INTLEKTUAL
Dalam analisis kontemporer mengenai fungsi otak bagian kiri dan kanan, maka prinsip keenam yang disebut berpikir secara akurat terletak bagian kiri sedangkan produk otak bagian kanan yang bersifat imajinatif. Jadi berpikir secara akurat akan membantu secara logis pemecahan masalah yang telah diidentifikasi oleh visi kreatif yang bersifat intuitif.
Dengan demikian, berpikir secara akurat adalah berpikir logis. Ia merupakan proses penalaran ketika satu penilaian lainnya dan kesimpulan yang tepat ditarik dari bukti yang ada karenanya ia memahami benar yang berkaitan dengan daur pembuatan keputusan.
7) KERJA TIM DALAM PRINSIP PERSAUDARAAN
Prinsip ketujuh kita sebut dengan kerja tim. Yang bagai-mana kerja tim dianggap sukses, disini kita akan melihat tiga jenis tim yaitu ada tim yang disebut dengan menciptakan kejadian, ada yang disebut yang menonton kejadian, dan terakhir apa yang disebut dengan menga-gumi kejadian.
Dari ketiga jenis tim tersebut, maka kerja tim yang sukses adalah tim yang menciptakan kejadian, sehingga anggota tim yang positip.
8) PENYATUAN POTENSI DALAM PRINSIP
PERSAUDARAAN
Penyatuan informasi, pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai jaringan merupakan prinsip kedelapan yang akan menunjukkan semangat persaudaraan yang harmonis. Dengan demikian, bila bila dua atau lebih terjadi penyatuan potensi maka semangat persaudaraan yang harmonis itu akan menghasilkan kekuatan gabung-an yang jauh lebih besar tanpa penggabungan jaringan.
Melalui penggabungan jaringan itu, maka pemikiran masing-masing salaing mengembangkan yang pada akhirnya anda akan memperoleh pemikiran yang paling baik dalam mengidentifikasi situasi, merumuskan masalah dan pemecahannya.
Kunci keberhasilannya akan sangat ditentukan semangat keharmonisan dalam membentuk hubungan-hubungan yang harus diperlihara dan didorong untuk berkembang, walaupun hal itu sangat sulit untuk dilaksanakan, tetapi bila masing-masing bisa menyadari dan menginginkan ada seribu cara untuk mencapainya, tapi bila tidak ada keinginan ada seribusatu cara untuk mempersulit penggabungan jaringan tersebut.
9) KEPASTIAN TUJUAN DALAM PRINSIP PERSAUDARAAN
Prinsip ini diletakkan pada bagian akhir dalam prinsip persaudaraan sebagai kunci untuk menunjukkan peta jalan kearah mana anda kan bergerak. Peta jalan tersebut merupakan pedoman dan sekaligus mengandung harapan-harapan dimana disatu sisi kepastian tujuan merupakan langkah tertentu dan penjabaran tujuan kedalam sasaran-sasaran merupakan tolok semua keberhasilan anda.
Setiap langkah dalam perjalanan hidup anda dengan adanya kepastian tujuan itu memberikan efek sinergitik pada kemampuan anda dalam komitmen yang anda berikan.
Dengan demikian anda akan bekerja dengan lebih baik agar harapan anda dapat diwujudkan seperti apa yang diharapkan.
Dalam mengembangkan kepastian tujuan yang dicapai pada umumnya akan kita jumpai beberapa prinsip dasar yang sering diungkapkan oleh banyak pendapat sebagai berikut :
Langkah kesatu, yang paling jelas tulislah secara jelas kepastian tujuan yang hendak dicapai secara kualitatif ;
Langkah kedua, jabarkanlah tujuan tadi kedalam sasaran yang bersifat kwantitatip ;
Langkah ketiga, susunlah rencana kerja secara menyeluruh, termasuk target waktu untuk pencapaiannya
Langkah keempat, lihatlah selalu rencana yang telah ada, buat untuk memberikan dorongan agar memaksimumkan sumber daya secara efesien dan efektif.
(M) EMAHAMI DALAM KOMITMEN
Memahami dalam komitmen mengandung makna bahwa setiap individu dengan kadar yang berbeda memiliki suatu potensi yang ada pada dirinya untuk melahirkan dan mengembangkan gagasan-gagasan baru. Apa artinya itu bagi Anda ?. Tidak lain bahwa kemajuan masa depan anda terletak memahami dalam komitmen pada diri anda sendiri, anda yang mengetahui, apakah anda menjadi seorang yang sukses ataukah anda seorang yang gagal. Dengan demikian sukses, bukanlah tempat untuk dituju, melainkan suatu jalan yang harus ditempuh.

Bagaimana kita harus menempuh jalan itu?. Disinilah letak kematangan anda untuk mewujudkan memahami dalam komitmen pada diri anda.

Caranya adalah tidak lain dengan membentuk suatu sikap yang dinamis, yang menjadi daya dorong agar daya kekuatan yang ada pada diri anda melihat adanya kesempatan.

Kesempatan, berada dimana-mana setiap saat, oleh karena itu carilah kesempatan itu walaupun bagaimna posisi keadaan diri anda saat ini.Yang penting anda memahami dalam komitmen diri anda bahwa dalam benak anda terletak kuncinya. Kunci itu bernama “Kemauan untuk bertindak”.

Kunci ini pula yang menggerakkan daya kekuatan pribadi anda untuk berpikir dinamis dan mengikuti tindak lanjut pemikiran tersebut. Jadi pemikiran dalam memahami adalah potensi rohaniah yang memiliki fungsi kemampuan yang terletak diakal.

Akal itu sendiri berpusat atau bersumber dari kesanggupan jiwa yang disebut dengan intelegensi (sifat kecerdasan jiwa). Memahami merupakan hasil dari pemikiran metodis artinya berpikir yang disadari. Tapi kesadaran bukan diotak, tetapi berpusat di hati. Hasil kerja hati dengan penghayatan itu disebut intuisi. Jadi memahami adalah hasil dari berpikir intuisi.

Dengan demikian perlu kita sadari bahwa wujud sikap yang kita tunjukkan dengan memahami adalah unsur yang akan melahirkan komitmen dari pengorbanan diri dengan landasan berpikir intuisi dengan memanfaatkan Otak bawah yang berperan melakukan pengawasan terhadap hati, paru-paru, jantung dan bagian tubuh lainnya.

(I) NTELEGENSI DALAM KOMITMEN
Yang diungkapkan disini mengenai intelegensi yang berpusat di otak atas yang terdiri dari otak kiri dan kanan, merupakan benda putih yang lunak di dalam rongga tengkorak yang menjadi pusat syaraf dan merupakan alat berpikir, bukan alat menghayati. Untuk jelasnya penggunaan otak kiri dan kanan dapat dikemukakan sebagai berikut :

Otak kiri untuk : Otak kanan untuk :
Logika Gambar
Angka Warna
Analisis Ritme
Linear Seni dan bentuk
Sains Imajinasi
Matematika Kreativitas

Dengan memanfaatkan kedua sisi otak dengan bersamaan yang saling memberikan sinergi, akan mampu meningkatkan bakat dan keterampilan samapai pada tingkat tertentu. Untuk menggerakkan itu diperlukan adanya gagasan yang dilahirkan dari hasil pikiran otak sebagai alat pikir. Konsep ini mencetuskan dorongan kedalam komitmen diri yang akan menimbulkan keinginan.

Jadi gagasan adalah penggerak kekuatan sebagai perangsang dan pembentuk sebagai wujud dari komitmen itu sendiri. Yang sering dipertanyakan mengapa sulit untuk melahirkan gagasan itu. Dikatakan sulit memunculkan gagasan, pada umumnya ada anggapan bahwa anda dapat memunculkan suatu gagasan karena bakat pembawaan sejak lahir bukan karena belajar.

Disinilah letak keberanian anda untuk menghilangkan anggapan itu sehingga pintu hati anda terbuka, dan karena itu diperlukan keinginan anda untuk membentuk komitmen diri anda.

Bilamana anda ada keinginan untuk meletakkan landasan komitmen diri, maka anda menyadari seperti kata peribahasa “Tambang emas dalam diri anda adalah pikiran anda. Anda dapat menggali sepuas anda inginkan”. Jadi yang diperlukan adalah pemahaman dasar, sedikit pengelaman terhadap proses tersebut, maka penghalang yang diinggapi pada diri anda akan lenyap. Akhirnya bagaimana sebaiknya kita mengelola gagasan, seandainya ia muncul, untuk itu sebaiknya kita berpikir dinamis yaitu :

Hindarilah keyakinan atas daya ingatan, agar anda tidak selalu bergantung atasnya, sehingga jangan lupa mencatat setiap ada pemikiran mengenai gagasan.
Buatlah analisa atas gagasan-gagasan yang anda timbulkan dan kembangkan gagasan tersebut seluas mungkin.
Hubungkan gagasan baru tersebut dengan yang senada dan selanjutnya anda berpikir apakah gagasan tersebut dapat diterapkan pada kondisi sekarang ini.
Bila gagasan itu bisa diterapkan, maka susunlah rencana apa yang harus dilakukan.
Anda harus mempertimbangkan “kapan dan dimana” dapat dikemukakan gagasan itu agar memperoleh hasil yang efektif.

(T) ASAMUH DALAM KOMITMEN

Tasamuh berarti kelapangan dada atau kesabaran. Komitmen merupakan pengorbanan diri, maka diperlukan suatu tonggak yang kokoh yang kita sebut dengan tasamuh karena kita menyadari sepenuhnya bahwa pikiran, tindakan, emosi merupakan kehidupan diri kita.

Jadi kedalam komitmen seseorang diantara kita akan berbeda karena akan sangat tergantung kepada apa yang didapat seseorang dari kedewasaan rohaniah, sosial, emosi dan intelektual yang dimilikinya. Dengan demikian seseorang yang memiliki tingkat tasamuh yang tinggi akan memiliki suatu kemampuan untuk berpikir yang metodis (yang disadari) merupakan kerja dari dua unsur organ di dalam diri kita yaitu unsur otak dan unsur hati.

Dengan tasamuh yang tinggi, anda akan mampu menempat-kan dalam berpikir biasa, berpikir logis, berpikir ilimiah, berpikir filsafat dan berpikir theologis sehingga mampu meletakkan arti komitmen dalam diri anda.

(M) ENTAL DALAM KOMITMEN

Makna mental disini, hal yang menyangkut batin dan watak manusia, bukan yang berkaitan sifat badan atau tenaga. Jadi yang dimaksudkan mental adalah yang berkaitan dengan karekter artinya bentuk organisasi individual daripada kehidupan perasaan-perasaan dan hasrat-hasrat. Dengan demikian mental disini lebih menekankan karekter dalam arti sempit. Karekter dalam arti luas mengandung makna kepribadian, oleh karena itu karekter hanyalah merupakan satu aspek dari kepribadian. Sedangkan kepribadian mencakup unsur vitaliteit, temperamen, karekter (dalam arti sempit) dan bakat-kemampuan.

Sejalan dengan uraian yang dikemukakan diatas, maka mental merupakan tonggak yang kokoh untuk mewujudkan komitmen. Mental pribadi yang ditunjukkan karekter yang sesungguhnya, terdiri dari arah individual dari-pada kehidupan perasaan dan asrat. Wujudnya yang dapat kita lihat scara langsung ialah tindak-kelakuan didalam situasi konkrit. Misalnya seorang pegawai menjalankan dengan teliti semua ketentuan-ketentuan peraturan.

Hal ini belumlah menandakan bahwa pegawai yang bersangkutan memiliki karekter setia kewajiban, karena mungkin saja ia berbuat itu untuk menimbulkan kesan baik.

Jadi tindak-kelakuan dimainkan oleh peran dari kecen-derungan-kecenderungan manusiawi, situasi dan kemerdeka-an.

Oleh karena itu tindak-kelakuan yang ditunjukkan dengan sikap mental po-sitip menunjukkan perasaan dan asrat sebagai pengorbanan diri adalah sejalan dengan kepentingan kelompok dan orgnisasi. Dengan demikian tindak-kelakuan itu akan menunjukkan wujud dari komitmen yang sesung-guhnya dalam menjalankan sesuai dengan peran dan jabatan yang diminta.

(E) KLEKTIS DALAM KOMITMEN

Eklektis bermakna bersifat memilih dari yang terbaik dari berbagai sumber (tentang orang, gaya, metode). Memilih merupakan wujud dari tindakan ki-ta dalam berpikir dengan mempergunakan otak sebagai alat untuk dapat memahami dan menghayati atas pilihan-pilihan yang kita putuskan.
Untuk melaksanakan tindakan itu, kita dituntut unuk memanfaatkan potensi yang ada pada diri kita. Jadi disini kita akan mengaktualisasikan diri dalam bentuk percaya diri agar potensi kemampuan kita terbuka untuk berpikir dengan kesadaran, kecerdasan dan akal melalui proses yang disadari agar putusan yang diambil dari alternatip informasi yang diberikan oleh kedua sisi dari otak atas (otak kiri dan kanan).
Dengan demikian haruslah memiliki kemampuan kedewasaan intelektual, emosional, sosial dan rohaniah.
Pada tingkat awal kita berpikir dengan kesadaran, melalui kesadaranlah kita meyakini bahwa untuk mencapai itu kita perlukan seperangkat keterampilan yang diperlukan dalam kemampuan kita untuk memprosesnya. Dengan kesadaran itu pula kita dapat berorientasi meninjau dan merasakan tentang kemampuan diri sendiri, tetapi bersamaan dengan itu juga menaruhkan per-hatian yang berada diluar diri kita.

Perlu diketahui bahwa kesadaran saja tidak punya arti atau tidak berdaya, bilamana tidak dibantu oleh kecerdasan karena kesadaran menyadarkan apa-apa namun kecerdasan melaporkan kepada kita keadaan perkara dan hubungan-hubungannya.

Bertindak berdasarkan eklektis dalam komitmen tidak cukup hanya berpi-kir dengan otak atas dalam bentuk kesadaran dan kecerdasan, tetapi juga dengan akal artinya kita berpikir dengan otak atas (sisi kiri dan kanan) teta-pi juga otak bawah sadar artinya kita berpikir metodis dengan memanfaat-kan unsur otak atas sebagai alat pikir dan unsur otak bawah sebagai alat menghayati.

(N)ALAR DALAM KOMITMEN
Makna nalar dalam berpikir disini artinya jangkauan berpikir yang sangat dalam untuk menempatkan komitmen merupa-kan pondasi dasar sebagai prinsip.

Nalar tanpa prinsip tidak mungkin terwujud dan terbangun seperti apa yang diharapkan oleh komitmen itu sendiri.

Oleh karena itu berpikir dengan nalar berprinsip akan mengaktualisasikan diri dengan mempergunakan otak dalam berpikir dengan mengikuti suatu proses berpikir secara bertahap yaitu yang disebut dengan tahapan-tahapan berpikir biasa, berpikir logis, berpikir ilimiah, berpikir filsafat, dan berpikir theologis.

Berpikir biasa yaitu bergaul dengan pengalaman-pengalaman inderawiah, untuk membentuk ketahuan-ketahuan kita. Berpikir logis yaitu suatu teknik penalaran untuk dapat kesimpulan yang korek. Berpikir ilimiah yaitu berpi-kir secara sistematis, metodis dan objektif, dalam rangka mencapai kebenaran dalam ilmu pengetahuan. Berpikir filsafat yaitu berpikir dialektis yang terarah untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki, intergral dan universal. Berpikir theologis yaitu mencapai kepastian (keyakinan) tentang keesaan Tuhan.

Tambang emas yang ada pada diri anda adalah pikiran, bila anda ingin memanfaatkan potensi yang ada dalam diri anda, maka anda harus mampu menggerakkan kemampuan berpi-kir.

Berpikir dengan disadari diperlukan adanya dorongan dari dalam diri anda. Daya dorong itu yang kita sebut dengan KOMITMEN yang harus kita kembangkan dalam diri peribadi dan diaktualisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam hidup, bekerja dan belajar.

Komitmen sebagai podasi harus memiliki pilar-pilar untuk menopang keinginan yang hendak dicapai dalam bentuk (K)ebersamaan – (O)rang – (M)emahami – (I)ntelegensi – (T)asamuh – (M)ental -(E)klektis – (N)alar. Pilar-pilar tersebut harus diasah secara teratur agar ia dapat menjadi penggarak untuk mencapai sukses dalam berpikir yang percaya diri.

Keberhasilan itu dapat dicapai dengan kita memahami baik sebagai pelaku penggerak (pemimpin) maupun sebagai pelaku penerima (bawahan) atas peran.

BP MP VI

BAB VI. MENAJEMEN PEMBERDAYAAN PIKIRAN

Dalam bab ini akan menekankan uraian-uraian yang terkait dengan kemampuan pemberdayaan pikiran dalam arti seberapa jauh kita dapat mendalami kekuatan berpikir agar dapat secara berkesinambungan mampu memanfaatkan Otak, Hati dan Keberanian menjadi suatu kebiasaan dalam berpikir secara produktif, sehingga berpikir dimaksudkan untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui.
Oleh karena itu, Manajemen Pemberdayaan Pikiran itu melalui suatu proses dalam pelaksanaannya yang mencakup

23. PERENCANAAN PEMBERDAYAAN
Membangun dan memelihara suatu kepribadian yang utuh berarti adanya suatu kepercayaan diri sebagai sumber sukses dan kemandirian melalui peningkatan kedewasaan rohaniah, sosial, emosial dan intelektual.

Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka sukses dan kemandirian tidak mungkin kita raih, bila kita tak berkeinginan untuk mendorong kemajuan berpikir. Tak satupun ummat didunia tidak meyakininya bahwa kemajuan suatu ummat akan terletak pada cara berpikirnya.

Oleh karena itu hasil pemikiran dan ilmu pengetahuan sangat menentukan kemajuan ummat dalam bidang agama dan bidang dunia adalah manusia harus menggali tambang emas yang ada pada dirinya yaitu pikiran untuk kehidupan baik di dunia kini maupu di akhirat nanti.

Betapa sempurnanya ajaran Islam mengajarkan agar setiap orang mau memikirkan berbagai kejadian langit dan mengamati alam semesta, menghayati dan mentafakkuri setiap persoalan dan peristiwa yang terdapat dalam alam semesta ini, supaya meyakini terhadap kebesaran, kekuasaan dan kesempurnaan Allah swt, yang menjadikan dan mengatur semuanya, sehingga makin sadarlah akan segala kelemahan dirinya masing-masing dihadapan Allah SWT.

Akhirnya, marilah kita mengingat kata-kata mutiara yang diucapkan Muhammad S.A.W berupa “Bekerjalah bagi kehidupanmu, seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kepada Tuhanmu seakan-akan kamu akan mati besok”, oleh karena itu berdayakanlah otak untuk berpikir, bekerja dan belajar dengan suatu rencana sebelum bertindak.
24. MENGORGANISIR PEMBERDAYAAN

Keberhasilan anda untuk merealisir seluruh perencanaan strategik yang telah ditetapkan, maka langkah kedua adalah mengorganisir seluruh sumber daya yang ada dalam diri anda secara produktif. Penulis berkesimpulan sumber daya yang terkandung dalam memori, naluri dan emosi adalah menjadi penggerak kita berpikir, oleh karena itu maka melaksanakan pemberdayaan otak (atas dan bawah) perlu diasah terus menerus.

Sejalan dengan pikiran diatas hanya dapat kita lakukan, bila kita meyadari sepenuhnya bahwa potensi otak kita baru dimanfaatkan sebesar 10% saja, banyak peluang untuk kita menggalinya sepuas hati kita, maka disitulah letak keyakinan kita untuk meletakkan landasan percaya diri sebagai sumber sukses dan kemandirian dalam membentuk perubahan sikap dan perilaku pada tingkat kedewasaan yang memiliki makna dalam hidup ini.

Jadi faktor keyakinan menjadi pendobrak untuk anda memulai, karena disitulah letak keimanan anda terhadap kemampuan anda untuk mempergunakan alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal dalam unsur untuk melaksanakan koordinasi terhadap sumber daya yang potensial belum dimanfaatkan secara produktif.

Keberhasilan anda untuk merealisir seluruh perencanaan strategik yang telah ditetapkan, maka langkah kedua adalah mengorganisir seluruh sumber daya yang ada dalam diri anda secara produktif. Penulis berkesimpulan sumber daya yang terkandung dalam memori, naluri dan emosi adalah menjadi penggerak kita berpikir, oleh karena itu maka melaksanakan pemberdayaan otak (atas dan bawah) perlu diasah terus menerus.

Sejalan dengan pikiran diatas hanya dapat kita lakukan, bila kita meyadari sepenuhnya bahwa potensi otak kita baru dimanfaatkan sebesar 10% saja, banyak peluang untuk kita menggalinya sepuas hati kita, maka disitulah letak keyakinan kita untuk meletakkan landasan percaya diri sebagai sumber sukses dan kemandirian dalam membentuk perubahan sikap dan perilaku pada tingkat kedewasaan yang memiliki makna dalam hidup ini.

Jadi faktor keyakinan menjadi pendobrak untuk anda memulai, karena disitulah letak keimanan anda terhadap kemampuan anda untuk mempergunakan alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal dalam usaha anda untuk melaksanakan koordinasi terhadap sumber daya yang potensial belum dimanfaatkan secara produktif.

25. MENGGERAKKAN PERBERDAYAAN
Menggerakkan pemberdayaan otak untuk mewujudkan perubahan dalam bersikap dan perilaku, emosi dan keyakinan diri hanya dapat diwujudkan bila anda menyadari sepenuhnya bahwa perubahan itu diperlukan. Untuk dapat menemukan kelemahan tentang diri, salah satu cara apa yang disebutkan dengan EQ MAP.
Tetapi yang paling penting adalah dalam kehidupan anda ditengah sosial, anda dapat merasakan pikiran-pikiran yang timbul tentang diri anda. Sikap dan perilaku orang lain memandang anda bila anda sedikit saja memperhatikan reaksi yang ditimbulkan dari komunikasi anda akan dirasaka sesuatu yang perlu anda bangkitkan dalam berpikir, maka anda melihat gejala-gejala yang dapat menimbulkan konflik pribadi.
Konflik pribadi hanya dapat diatasi sepanjang anda menyadari sepenuhnya ingin berubah dalam suasana dapat diterima oleh lingkungan dan oleh karena itu perlu diasah secara teratur kehidupan anda untuk melaksanakan perubahan yang diinginkan. Perubahan akan terlaksana bila anda mau berpikir ke arah perubahan itu sendiri.

Menggerakkan pikiran-pikiran yang dapat mempengaruhi dalam berpikir, bila pikiran lahir dan batin dapat diaktualisasikan dengan prinsip saling mengisi dan tidak berdiri sendiri.

26. KONTROL PEMBERDAYAAN
Sukses anda dalam berpikir untuk mengembangkan kontrol dalam pemberdayaan otak sebagai langkah akhir dari keterampilan manajemen pemberdayaan otak, tidak lain dalam usaha anda untuk melakukan perubahan diri secara berencana.
Pikiran itu timbul, sudah tentu terkait dengan kebutuhan anda untuk ingin berubah sejalan dengan perubahan lingkungan anda, tapi bagaimanapun dibalik itu sudah merupakan kebutuhan anda dimana dalam masa tua anda ingin tetap dapat memanfaatkan otak secara terus menerus sebagai langkah untuk tidak menjadi pikun kecuali alasan-alasan medis.
Sejalan dengan yang kita utarakan diatas, maka kontrol dalam pemberdayaan otak perlu anda tingkatkan dalam berpikir, tanpa aktivitas itu sangat sulitlah anda akan keluar dari kebuntuan berpikir.

Bila kebuntuan berpikir itu datang pada diri anda, maka anda dengan cepat melangkah untuk bertindak dengan menyatakan pada diri anda bahwa hanya sampai disinilah kemampuan saya berpikir, itu artinya apa bagi anda, tidak lain anda telah dihinggapi suatu penyakit “kalah sebelum berperang” sebagai akibat anda tidak mampu membendung bujukan setan dalam diri anda sendiri yang mempengaruhi pikiran anda.
Jauhkanlah pikiran “kalah sebelum berperang” dari potensi otak anda, bangkitlah anda dengan kontrol dalam pemberdayaan daya ingat, masa depan, tanggung jawab sosial dan kriativitas untuk menimbulkan perasaan dan motivasi dalam pikiran anda. Jadi bila pikiran anda digerakkan dan kontrol dapat melakukannya, maka sukses ada ditangan anda sendiri.
Jadi sukses anda untuk melaksanakan kontrol dalam pemberdayaan daya ingat dalam usaha untuk mewujudkan kenyataan masa depan akan sangat dimotivasi oleh tanggung jawab sosial dan kreativitas anda.

27. APLIKASI MANAJEMEN PEMBERDAYAAN

1) MERENUNG DIRI
Pada saat anda seorang diri, cobalah anda layangkan pikiran anda dengan membuat sebuah pertanyaan seperti “untuk apa saya hidup di dunia ini “? Jawabnya ada dibalik pertanyaan itu yaitu berpikir, bekerja dan belajar. Bila tiga kata itu muncul di otak anda, itu berarti anda akan menggerakkan alat berpikir anda berupa kesadaran, kecerdasan dan akal untuk memulai untuk memahami tentang diri anda melalui proses merenung diri.

Dalam proses merenung diri itu, layangkan lah pikiran anda be-rikutnya dalam pertanyaan “mengapa anda berpikir, bekerja dan belajar dalam menjalani hidup ini “? Jawabnya ada dibalik pertanyaan itu yaitu wajib melaksanakan amalan lahir dan batin serentak dalam satu masa di semua waktu dan keadaan.
Renungan berikutnya, layangkanlah pikiran anda dalam perta-nyaan “ bagaimana anda melaksanakan amalan lahir dan batin berjalan paralel dan berkelanjutan”?
Jawaban ada dibalik perta-nyaan itu yaitu berpikirlah selalu bahwa hidup dan mati berada ditangan Allah SWT, dengan itu lahirlah suatu keyakinan anda dengan firman Allah “Hari kiamat ialah hari dimana harta dan anak-anak tidak dapat memberi manfaat kecuali mereka yang membawa hati yang selamat sejahtera” (AsySyuaraa:88-89).
Akhirnya sampailah anda kepada renungan untuk melayangkan pikiran anda dalam pertanyaan “bilamana saat yang tepat anda mengaktualisasikan renungan diri anda menjadi kenyataan”? Jawaban ada dibalik pertanyaan itu yaitu bila ada keinginan anda untuk melakukan perubahan sikap dan perilaku dalam ke-hidupan sesuai dengan tuntutan perubahan faktor internal dan eksternal ,maka disitu ada 1000 cara untuk mewujudkan tapi bila tidak ada keinginan disitu terletak 1001 cara untuk meng-hambat keinginan ada.
Dengan merenung diri sebelum ada membuat keputusan untuk memperdayakan otak (memori, emosi dan naluri) yang ada da-lam pikiran anda adalah tambang emas yang ada pada diri an-da, dimana anda dapat menggali sepuas hati anda, maka makna pertanyaan yang kita kemukakan diatas yaitu :
What to do …… berkaitan dengan kesadaran
Why to do it ….. berkaitan dengan kecerdasan
How to do it ….. berkaitan dengan akal
When to do it …. berkaitan dengan niat dan hasrat
Dengan demikian, bilamana anda memulai dari renungan diri seperti yang kita kemukakan diatas, berarti anda memulai suatu perjalanan untuk mewujudkan visi hidup anda menjadi satu kenyataan dari impian atau cita-cita yang ada gariska

Menyingkapi tantangan hidup dengan penuh harapan dan meraih peluang masa depan dalam abad 21, aktualisasi pikiran dari wujud kesadaran anda, maka melangkah untuk mempersi-apkan diri dalam memasuki milenium ketiga sebagai prasarat dalam usaha untuk merubah pola pikir yang mampu menganti-sipasi masa depan yang penuh tantangan.
Sejalan dengan itu, untuk memberikan dorongan, marilah kita menyimak yang berkaitan dengan mutiara kepribadian seperti dibawah ini :
“* Tambang emas dalam diri anda adalah pikiran anda. Anda dapat menggali sepuas anda inginkan
* Kalau anda ingin maju maka lihatlah tiap-tiap perkembangan perubahan situasi. Di sana ada kesempatan untuk karirmu.
* Jangan dibunuh sainganmu agar engkau sendiri tidak kehilangan semangat bersaing “ (Abdullah Masrur. M.H.)
* Berilah kegembiraan hati barang sesaat, karena hati itu kalau terlalu penat menjadi buta.
* Bekerjalah bagi kehidupanmu, seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kepada tuhanmu seakan-akan kamu akan mati besok.
* Musuhmu yang paling besar ialah dirimu sendiri yang ada dalam badanmu.
* Kamu akan dipandang sebagai orang hidup, jika hidup itu kamu isi dengan kesungguhan kerja, dan kamu tidak mau diseret oleh kemalasan.
* Sesungguhnya Allah menjadikan rejekiku, dibawah bayang-bayang usahaku.
* Tidaklah sempurna iman seseorang apabila ia belum bisa mencintai sesamanya seperti mencintai dirinya sendiri.
* Barangsiapa yang tidak mempunyai rasa kasih sayang, tidaklah pula akan dikasihi orang.
* Berbuatlah baik kepada orang yang tidak baik. Andaikata anda berbuat baik kepada orang baik, anda telah melaksanakan sesuatu yang tepat. Tetapi jika anda
berbuat baik kepada orang yang tidak baik maka anda tetap orang baik.

* Sekiranya kamu tidak akan dapat memberikan kelonggaran kepada orang baik dengan hartamy, berilah mereka kelonggaran dengan wajahmu yang berseri-seri disertai akhlaq yang baik.
* Yang amat dikasihi kamuoleh Allah, ialah mereka yang menjinakkan hati orang lain dan yang dijinakkan hatinya oleh orang lain dan yang amat dimarahi kamu oleh Allah ialah orang-orang yang menyiar-nyiarkan kabar fitnah, yang mencerai-berikan diantara sesama saudara.
* Agama itu akal, dan tidak ada agama bagi siapa yang tidak berakal.
* Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu.”( Muhammad SAW)
Bertitik tolak dari mutiara kepribadian diatas, maka pikiran anda diarah untuk mengaktualisasikan kesadaran dalam wujud membentuk “percaya diri” yang dapat kita rumuskan sbb. :
Percaya diri dalam arti berusaha untuk meningkatkan kualitas kedewasaan intelektual, emosional, sosial, rohaniah sebagai sumber sukses dan kemandirian dengan prinsip :
(1) Siapa membunuh seseorang……….. Hendaklah dianggap seolah-olah ia membunuh seluruh ummat manusia, tetapi siapa menyelapkan hidup seseorang, hendaknya ia dianggap seolah-olah telah menyelamatkan hidup seluruh ummat manusia (Hidup).
(2) Bekerja untuk duniamu, seolah-olah engkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi (Bekerja).
(3) Tiap hari adalah hari perbaikan buat hidup manusia, oleh sebab itu belajarlah dari kesalahan (Belajar)

Dengan berpegang teguh atas prinsip HIDUP, BEKERJA DAN BELAJAR, maka diharapkan menjadi seorang pribadi yang disukai dan sekali gus memiliki sikap kepemimpinan yang mampu merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan wawasan, penyelarasan dan pemberdayaan untuk menghadapi gelombang perubahan.
Kepemimpinan yang mampu membangun rasa percaya diri yang diyakininya seba- gai sumber sukses dan kemandirian, maka dengan kompetensinya, ia harus mampu menangkap gelombang perubahan yang jauh berbeda dari abad 20 yang telah mulai bergerak awal tahun 1990 sebagai masyarakat informasi menjadi masyarakat pengetahuan dan berkembang dalam abad 21. Memasuki milenium ketiga dan dimulai 1Januari 2001 yang banyak ditandai dengan adanya gelombang ketidakpastian dalam seluruh aspek kehidupan yang bercirikan dunia tanpa batas.
Gelombang ketidakpastian telah membuat kesenjangan yang meluas dari masa kini ke masa depan, sehingga diperlukan
AKTUALISASI KESADARAN untuk dapat menyeberangi kesenjangan yang terjadi dari gaya lama ke gaya baru untuk menyelesaikan masalah-masalah normal dan tidak normal, akibat dari perubahan-prubahan dalam gelombang yang serba rumit dan komplek adanya.
Aktualisasi kesadaran, haruslah menyadari bahwa diperlukan perubahan sikap dalam berpkir artinya ada keinginan untuk berubah atas desakan atau panggilan hati nurani. Bila tidak ibarat “Orang yang berasrat tetai tidak bertindak sama saja seperti membiakkan wabah sampar”.
Dengan demikian, perubahan dalam berpikir menuntut adanya keinginan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kedewasaan intelektual, emosional, sosial dan rohaniah.
Akhirnya KESADARAN DALAM WHAT TO DO untuk menggerakkan pikiran anda dengan memanfaatkan otak atas sebelah kanan agar kesadaran untuk menyiapkan diri dengan belajar secara terus menerus baik mengikuti program pelatihan maupun kemampuan membaca sendiri dan mendiskusikan kmbali dalam kelompok atau organisasi untuk menjadi pionir dalam pembaharuan mengenal tentan diri sendiri dan orang lain.
Apa yang kita utarakan diatas, kita sebut dengan menjalankan kaidah pertama sebagai pemanfaatan pontensialitas murni dai kesadaran dalam what to do artinya anda menerapkan langkah-langkah sebagai berikut
(1) Berusahalah untuk menyediakan waktu sejenak, apakah setiap hari atau tiga kali seminggu untuk menyelami atau mengenal tentang diri melalui proses membuka hubungan dengan membuat pertanyaan untuk menyadarkan apa arti kesadaran dalam what to do.
(2) Dalam suasana menyendiri atau suasana yang penuh keheningan dimana mata anda memandang kejauhan, anda mencoba mengkomunikasikan suasana hati anda dengan lingkungan disekitar anda untuk menjawab kebangkitan dari ksadaran dalam what to do
(3) Anda akan selalu mengingat dalam kehidupan ini bahwa menggali kesadaran dalam what to do berarti anda menyadari bahwa setiap anda berpikir berarti anda menghadapi masalah apapun bentuknya, maka disitu pula anda mencari jawabannya.

3). KECERDASAN DALAM WHY TO DO IT
Bilamana kesadaran tlah dapat diaktualisasikan dalam menjawab what to do, itu berarti anda akan melangkah dalam pikiran anda untuk memanfaatkan kecerdasan dalam erikir artinya anda melaksanakan pikiran anda untuk mencari jawaban atas hukum karma atau sebab akibat, mengapa anda melakukan semua itu, jawabannya terletak pada pilihan anda dalam berbuat.
Pada saat anda akan berbuat, konskwensinya telah ada dalam pikiran anda ibarat kata mutiara seerti “apa yang kau semaikan, itulah yang kau petik”. Jadi dengan memanfaatkan kecerdasan anda berusaha melakukan pilihan-pilihan dalam mewujudkan perubahan tentang diri anda yang sejalan dengan perubahan yang diinginkan, hanya saja dalam kenyataan hidup ini banyak pilihan dilakukan tidak berdasarkan kecerdasan yang disadari, dalam kondisi demikian itu berarti naluri anda yang mendorong emosi anda untuk melakukan pilihan itu seperti ada dua pilihan bila anda menghadapi hinaan dan pujian dari seseorang. Anda melakukan pilihan untuk merasa senang atau marah, tapi bila proses kecerdasan bergerak dengan disadari, maka jawaban pilihan anda akan berbeda karena anda dapat membuat uatu analisa dengan memanfaatkan kecerdasan yang ada dalam otak atas sebelah kiri dengan kemampuan mempredeksi perilaku dari lawan anda.
Ilustrasi lain dapat juga kita ungkapkan seperti dapatkah kecerdasan mengendalikan naluri ? Anda dapat menjawab dalam dua makna yaitu disatu sisi anda dapat menjawab dengan mengatakan dapat dan di pihak lain juga tidak dapat, sebagai contoh misalkan naluri seseorang yang condong atas paham materialis.
Anda dapat bayangkan bagi seorang bagi seorang yang sudah dihinggapi penyakit “tamak terhadap suatu kekayaan”. Penyakit inilah menyebabkan Bangsa Indonesia menjadi terpuruk dalam seluruh aspek kehidupan karena karena ia merupakan budaya yang sudah merambah pada semua lapisan masyarakat bahkan dicontohkan oleh pmimpin, bahkan tidak jarang agamapun dijadikan alat baginya
Dengan demikian anda dapat memaklumi bahwa berpikir denan kecerdasan anda dihadapkan kepada pilihan-pilihan dalam memanfaatkan otak atas sebelah kiri dalam bersikap dan berperilaku yang dipengaruhi oleh memori, emosi dan naluri yang terpendam dalam diri anda, maka isitulah letak jawaban atas why to do it untuk membentengi perkara-perkara yang dapat menghacurkan diri anda dan prbuatan anda kepada orang lain.Dari uraian yang kita utaraka diatas mengenai kecerdasan dalam why to do it, tidak lain dari usaha kita menerapkan kaidah kedua yang kita sebut dengan kaidah sebab dan akibat dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Anda harus meyakini benar, bahwa keputusan apapun yang diambil setiap saat adalah menetapkan pilihan-pilihan dalam bertindak yang kesemuanya merupakan pikiran bahwa hari ni lebih baik dari haris kemarin dan hari depan harus lebih baik dari hari ini, ini menunjukkan kecerdasan anda memberikan tempat kedalam kesadaran.
(2) Setiap kali anda membuat keputusan plihan, berarti anda telah menyiapkan diri untuk amala lahir dan bathin yang selaras dan seimbang dalam kehidupan ini, kalaupin bathin dalam amalannya lebih ,menonjol dari lahir masih dapat diterima kecuali sebaliknya karena amalan bathin merupakan hakikat dalam bentk akhlak dengan Allah dan akhlak dengan manusia.
(3) Kecerdasan yang ditopang oleh kesadaran, diharapkan bahwa memungkinkan anda melakukan pilihan yang tepat dan benar yang kesemuanya merupakan hasil bimbingan dalam berpikir yang disadari bentuknya, dan mencoba melepaskan jalan pikiran yang tidak disadari agar berdampak baik bagi diri sendiri dan sekelilingnya.
4). AKAL DALAM HOW TO DO IT
Apa yang telah kita bicarakan bahwa kesadaran dalam what to do, mengungkapkan sesuau orientasi, meninjau serta mrasakan kedalam diri disatu sisi, dan disisi lain memahami situasi yang berada di luar diri anda, dengan cara begitu anda dapat mempertajam pusat perhaian anda.
Sebaliknya dengan kecerdasan dalam why to do it, mengungkapkan untuk memberitahukan kepada anda keadaan perkara dan hubungan-hubungannya, apakah gerangan ada bahaya bagi anda. Tetapi yang menjadi masalah anda bagaimana anda dapat membentengi, menghindarkan, menghalau dari hal-hal yang merusak diri anda atau perbuatan anda yang merugikan orang lain. Disinilah letak arti akal mencari jawabannya.
Jadi kesadaran dan kecerdasan baru menjadi bermakna bila akal dalam how to do it tampil kedepan untuk mengungkapkan dimana letaknya bahaya, apakah macam bahaya itu, bagaimana sifat bahaya itu berlangsung terus atau sementara, bagaimana bahaya itu dihindari atau ditumpasi, akhinya akallah yang berfungsi untuk menunjukkan jalan dan cara-caranya untuk mencapai tujuan yang dapat diterima. Oleh karena itu tidak heran ada ungkapan seperti apakah barang sesuatu masuk diakal atau tidak. Jadi akal dalam how to do it juga berperan dalam proses pengambilan keputusan untuk memberikan pertimbangan-pertimbangannya, maka itulah akal yang memanfaatkan otak bawah atau sering juga disebut dengan otak bawah sadar dan adakalanya disebut dengan hati.
Dengan demikian maka berpikir berarti ketika unsur (kesadaran, kecerdasan dan akal) jiwa itu memainkan peran dalam pikiran anda untuk menggerakkan pemberdayaan otak secara serentak dan saling isi mengisi satu samalainnya.
Oleh karena itu maka akal dalam how to do it, seyogyanya dibimbing dengan suatu kebiasaan yang membentuk pikiran anda dalam berpikir menjadi produktif dalam proses pengambilan keputusan yang sejalan dengan arus gerakan kesadaran dan kecerdasan.
Kebiasaan yang perlu diumbuh kembangan adalah melawan hawa nafsu yang digerakkan oleh naluri tanpa anda sadari ia berusaha untuk menghancurkan pikiran anda, maka disitulah letak akal yang harus dibimbing untuk menuju ksejahteraan hati / jiwa yang selalu bertaqwa terhadap iman, yakin, sabar, syukur, tawakal, takut da lain-lain rasa hati dengan Allah Swt.
Dari uraian diatas mengenai akal dalam how to do it mengungkapkan kepada anda bahwa sebenarnya menerapkan kaidah ketiga, yang kita sebut upaya keputusan produktif dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Memberikan keyakinan diri bahwa dengan embentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang kita utarakan diatas, maka setiap pilihan yang anda ambil dengan melangkah berdasarkan pikiran yang bijaksana, dengan hati yang bersih, memandang segala sesuatu dari sisi positip dan sebagainya, yang kesemua itu membentuk sikap positip dan perilaku asertip akan mendukung proses keputusan produktif.
(2) Keputusan pilihan yang diambil menjadi tanggung jawab dalam status peran anda, hindari pengaruh naluri yang mendorong emosi anda untuk lari dari tanggung jawab atas pemecahan masalah.
(3) Semua konskwensi yang ditimbulkan dari keputusan yang diambil anda harus meyakininya, bahwa semua langkah adalah bagian dari amalan lahir dan bathin yang dilaksanakan secara parallel adanya.
5). NIAT DAN HASRAT DALAM WHEN TO DO IT
Pada saat anda berpikir untuk menggerakkan proses berpikir melalui kesadaran dalam what to do, kecerdasan dalam why to do it dan akal dalam how to do it, pikiran itu merupakan hal-hal yang abstrak yang ada dalam otak anda artinya belum dilaksanakan, bila anda ingin semua apa yang dipikirkan untuk dilaksanakan, maka dimulailah dengan pertanyaan “when to do it”, maka pada saat itu bilamana anda berpikir dalam kerangka yang disadari, terlintaslah dalam pikiran anda untuk mencetuskan suatu niat dan hasrat dalam when to do it.
Manusia sebagai makhluk yang istimewa diciptakan Allah Swt, yang memiliki sistm syaraf dengan kemampuan menjadi sadar akan adanya muatan energi dan informasi dari medan dengan demensi tertentu yang membentuk sosok jasmani kita.
Kita secara subjektif mengalami medan ini sebagai pikran, memori, emosi dan naluri disatu sisi dan disisi lain sebagai medan yang sama, secara objektif dialami sebagai sosok jasmaniah, sebagai tubuh fisik. Oleh karena itu anda memiliki kemampuan untuk secara sadar mengubah muatan energi dan informasi kedalam otak anda dengan niat dalam arti bermaksud sesuatu beriringan dengan mengerjakannya.
Jadi anda dengan melalui niat yang tidak terkunci dalam suatu jaringan inergi dan informasi yang kaku, dapat “memerintahkan” kaidah-kaidah alam agar mengabulkan impian serta hasrat anda.
Dengan demikian, bila niat anda dikaitkan dengan masa depan sedangkan titik perhatian anda, ada pada saat ini, itu berarti msa depan dapat terlaksana sebab masa depan diciptakan pada saat sekarang ini. Jadi masa lalu, masa sekarang dan masa depan dapat kita katakana sifat-sifat dalam berpikir, maka masa lalu adalah ingatan dalam kenangan, masa sekarang adalah keadaan dimana anda tahu, masa depan adalah antisipasi. Apa arti itu semua, tidak lain menunjukkan kepada anda bahwa waktu merupakan gerakan pikiran.
Dengan memperhatiakn uraian diatas, maka niat dan hasrat dalam when to do it, merupakan daya dorong untuk mengaktifkan kapan saja yang hendak anda lakukan dari niat menjadi hasrat untuk mewujudkan apa saja dalam pikiran anda. Oleh karena itu agar anda dapat menerapkan kaidah niat dan hasrat menjadi keinginan anda untuk berjanji pada diri anda dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Untuk mempertajam daya ingat anda sehingga anda dapat memanfaatkan memori dengan baik, sekilas dalam pikiran anda apakah anda perlu merenung dalam suasana yang hening , tergantung anda sendiri tapi yang jlas ada daya dorong pada diri anda untuk membuat suatu catatan mengenai niat dan hasrat anda dalam when to do it, yang setiap waktu dapat anda hayati.
(2) Anda akan mengamati ralisasi dari catatan yang dibuat oleh anda sendiri, bila dalam kenyataan tidak berjalan sesuai dengan niat dan hasrat anda, itu berarti anda harus memanfaatkan pikiran anda untuk mencari tahu secara sadar, apa yang terjadi dari kaidah-kaidah yang sudah terlaksana sebelumnya.

(3) Apapun yang terjadi dalam pikiran anda dalam enghadapi satu situasi yang mungkin tidak menyenangkan diri anda, maka pikiran anda dapat mengingat diri anda untuk selalummberikan pusat perhatian anda terhadap situasi saat ini.
Itu berarti dalam pikiran anda, berusaha untuk mencegah segala bentuk rintangan yang menghambat jalan pikiran anda saat ini, sehingga perhatian anda anda saat ini tetap ada seperti apa adanya. Dengan demikan anda tetap berpegang teguh untuk mengaktualisasikan niat dan hasrat yang sudah andatetapkan secara mendalam.
6). KESIMPULAN
Menggerakkan kemampuan dalam pemberdayaan otak anda berpikir dalam usaha mencari kebenaran. Kebenaran itu akan ada, sangat tergantung kepada aktualisasi dari kesadaran, kecerdasan dan akal anda, dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah sebagai langkah-langkah tindakan yang harus dianut oleh pikiran anda, tanpa kaidah itu berarti anda berpikir dalam suasana yang tidak disadari. Dalam hal ini kita mencoba merumuskan adanya empat kaidah sebagai berikut :
(1) Kaidah kesatu yang kita sebut dengan potensialitas murni kesadaran untuk memulai anda berpikir dalam suasana hning dalam usaha mencari jawaban atas masalah dalam pikiran anda.
(2) Kaidah kedua yang kita sebut dengan sebab dan akibat untuk membangkitkan kecerdasan dalam pikiran anda dala mencari jawaban atas pilihan bertindak yang sejalan dengan lahir dan bathin.
(3) Kaidah ketiga yang kita sebut dengan daya produktif untuk membangkitkan akal dalam pikiran anda dalam proses pengambilan keputusan sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik atas diri anda dan diluar diri anda.
(4) Kaidah keempat yang kita sebut dengan niat dan hasrat merupakan keinginan anda untuk mempertajam daya ingat melalui catatan-catatan yang dibuat anda untuk selalu dingat dan direnungkan realisasinya.
Dengan memperhatikan kaidah-kaidah sebelum elangkah, itu berarti anda berpikir kedalam arus pikiran yang disadari sehingga menunjukkan secara produktif anda dapat memanfaatkan energi dan informasi yang tidak terbatas dalam diri anda.
Untuk menggerakkannya pikiran anda, maka anda akan memulai dengan mmbangun pertanyaan :
(1) What to do
(2) Why to do it
(3) How to do it
(4) When to do it
Dengan membangun pertanyaan itu, maka harus pikiran anda akan mampu menggerakkan energi dan informasi yang ada dalam diri anda dalam bentuk anda berpikir kedalam usaha untuk mengelola pemberdayaan otak yang hendak anda gali karena disitulah terletak potensi otak yang belum dimanfaatkan dalam kemandirian anda untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijaksanaan dan program yang anda rencanakan bahwa tindakan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
27. PRINSIP PEMEBREDAYAAN TERPOLA
Membangun sikap dan perilaku terpola ditentukan kebiasaan untuk menggerakkan krinsip yang disebut 1) Kemampuan membina diri sendiri ; 2) Menjalankan secara berkelanjutan ; 3) Berpikir dengan landasan masa depan ; 4) Kesiapan dalam usaha berubah ; 5) Kemampuan dalam internalisasi dan individuasi ; 6) Kemampuan sosialisasi ; 7) Konsisten dan koherensi ; 8) Memahami sebab dan akibat ; 9) Intergrasi ; 10) Lingkungan yang kondusif ; 11) Komprehensip ; 12) Objektivitas ; 13 ) Interpens.
Dengan menjalankan kekuatan kebiasaan prinsip-prinsip diatas maka disitu terletak suatu keinginan yang kuat yang ditopang oleh niat dalam mewujudkan pemberdayaan yang terpola, sehingga siap mengikuti setiap perubahan.

BP MP IV DAN V

BAB IV. MEMBANGUN STRATEGI KEDALAM
KEBIASAAN YANG PRODUKTIF
Dalam bab ini akan menjelaskan betapa pentingnya untuk dapat melangkah dari setiap kegiatan diperlukan kejelasan dalam strategi agar setiap apa yang hendak dikerjakan agar sikap dan perilaku menjadi terpola dengan merumuskan seperangkat kebijakan berdasarkan adanya satu kekuatan strategi.
Oleh karena itu, dibawah ini diuraikan seperangkat strategi dalam kerangka rencana membangun kebiasaan yang produktif dalam usaha agar apa yang yang dipikirkan dalam menerapkan Manajemen Pengetahuan menjadi terarah.
17. PENGHAYATAN STRATEGI SEBAGAI KONSEP
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah diputuskan diperlukan suatu strategi sebagai alat untuk mencapainya. Dengan demikian strategi juga merupakan suatu konsep, sehingga setiap kali kita hayati akan menjadi petunjuk atau penuntun dalam bertindak.

Strategi sebagai konsep juga menunjukkan kepada kita arah kemana hendak kita tuju, sejalan dengan itu ia merupakan peta perjalanan sebagai pedoman agar kita memiliki suatu kekuatan yang dapat me-nuntun bagi setiap orang yang memiliki suatu peran dalam organisasi.
Strategi sebagai konsep juga menunjukkan kepada kita sebagai langkah untuk memberikan suatu respon terhadap situasi yang sudah menjadi masalah yang harus dihadapi disatu sisi dan disisi lain dapat pula menyiapkan diri dalam kerangka menghindari masalah.
Strategi sebagai konsep juga menunjukkan kepada kita sebagai suatu kekuatan untuk memberi daya dorong dalam bersikap dan berperilaku agar kita mampu dalam batas-batas yang telah ditentukan.
Strategi sebagai konsep juga menunjukkan kepada kita sebagai kerangka berpikir secara intuitif menjadi gambaran kedalam pemikiran jangka panjang, menengah dan pendek.
Strategi sebagai konsep juga menunjukkan kepada kita adanya keinginan disatu sisi organisasi memiliki keunggulan-keunggulan tertentu dan disisi lain sebagai kebutuhan akan penguasaan atas kompetensi yang diperlukan.
Strategi sebagai konsep juga menunjukkan kepada kita sebagai suatu gambaran pendekatan untuk merumuskannya dari satu aneka ragam persfektif kedalam bentuk / tipe stretgi yang hendak dilaksanakan agar dapat menghindarkan diri kita dari usaha untuk memecahkan seluruh masalah dengan suatu pendekatan yang sama.

Dengan demikian, apa yang telah kita utarakan diatas bahwa strategi sebagai konsep hanya menjadi bermakna untuk dapat dilaksanakan tergantung seberapa jauh kita dapat menjadikannya bermakna, bila kita mampu merumuskan agar menjadi landasan dalam merumuskan seperangkat kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melaksanakan strategi tersebut.

18. KEPUTUSAN STRATEGIK DALAM MEMBANGUN
KEBIASAAN YANG PRODUKTIF
Untuk melaksanakan pemahaman strategi dalam kosep, maka dibawah ini apa rumusan keputusan strategik dalam membangun kebiasaan yang produktif. Keputusan tersebut dinyatakan dalam bentuk pernyataan-pernyataan singkat sebagai berikut :
Pertama-tama ada baiknya dibawah ini digambarkan pemakaian istilah-istilah sebagai pemahaman konsep seperti dibawah ini :
VISI adalah suatu perjalanan yang ingin dilakukan atau kita bercita-cita jadi apa Pernyataan tersebut merupakan artikulasi terhadap citra, budaya, arah dan tujuan.
MISI adalah sarana untuk mengadakan perjalanan atau bagaimana kita seharusnya melakukannya, merupakanartikulasi terhadap pelanggan dan asumsi kebutuhan, asumsi nilai penyerahan dan sarana untuk melakukan.
TUJUAN adalah penjabaran visi dan misi secara kualitatip yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu.
SASARAN adalah penjabaran tujuan yang difokuskan dan biasanya dinyatakan secara kuantitatip.
SIKAP adalah cara anda mengkomunikasi suasana hati anda kepada orang lain.
PERILAKU adalah segala tindakan yang dilakukan oleh organisme.
BUDAYA adalah artikulasi dari nilai, norma, wewenang dan ganjar.
Berdasarkan pemahaman konsep diatas, maka dirumuskan keputusan strategik dalam membangun kebiasaan yang produktif sebagai berikut :
VISI DINYATAKAN SEBAGAI BERIKUT :
“membangun citra kredibilitas berlandaskan budaya kolaborasi kedalam dan keluar dengan arah siap selalu meningkatkan kompetensi yang sejalan dengan pe-ran keorganisasian untuk tujuan berpartisipasi dalam kesiapan memasuki setiap terjadi perubahan yang berencana, sistimatik dan berkesinambungan”.

MISI DINYATAKAN SEBAGAI BERIKUT :
“ melaksanakan pemberdayaan diri yang berkelanjutan atas perubahan sikap dan perilaku kedalam kesiapan partisipasi dalam memasuki perubahan masa kini dan masa depan terhadap tantangan abad 21”.

TUJUAN DINYATAKAN SEBAGAI BERIKUT :
• Meningkatkan motivasi individu kedalam berpikir, belajar dan bekerja.
• Meningkatkan kompetensi individu dalam menujang karir mereka.
• Membangun fasilitas dalam melaksanakan pemberdayaan diri.
• Menyediakan informasi secara terbuka yang dapat di akses selalu.

• Membangun struktur formal yang bertanggung jawab dalam pelaksanaannya dan menunjuk tim ahli dari dalam dan atau luar organisasi.
• Merumuskan kreteria dalam menilai keberhasilan atas pelaksa-naannya.
• Mermuskan hal-hal yang terkait dengan iklim organisasi yang sehat.
• Merumuskan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan
budaya.

• Merumuskan hal-hal yang terkait dengan komitmen pimpinan puncak.
• Merumuskan hal-hal yang terkait dengan keseimbangan kepentingan.

SASARAN DINYTAKAN SEBAGAI BERIKUT :
Menjabarkan untuk tiap tujuan yang dikaitkan dengan waktu dan target-target yang hendak dicapai tidak saja secara kualitatip melainkan juga menggambarkan secara kuantitatip.
VISI DALAM SIKAP DINYATAKAN SEBAGAI BERIKUT :
“menyatukan kesamaan berpikir untuk mengaktualisasikan sikap positip dalam bentuk kepemimpinan kolaborasi menjadi kekuatan komitmen membangun kebiasaan yang produktif”
MISI DALAM PERILAKU DINYATAKAN SBB.
“ memperhatikan dalam kehangatan, membimbing dalam kejujuran, analitis dalam fakta dan gagasan, ekspresif dalam intuitif, kreatif, spontan dan bersemangat untuk mengaktualisasikan gaya yang asertif dan menolak yang bersifat agresif dan non-asertif”.
Untuk melaksanakan keseluruhan keputusan strategik tersebut dari suatu gambaran perencanaan menjadi kenyataan diperlukan suatu strategi untuk melaksanakannya.

19. MEMAHAMI STRATEGI DARI HURUF MENJADI
KATA BERMAKNA
Menghayati strategi dari sudut konsep telah kita ungkapkan diatas, marilah kita mencoba dari sudut pandang memahami dari huruf menjadi kata bermakna sebagai suatu usaha untuk merumuskan menjadi aplikatif.

Dari sudut huruf kata strategi dapat kita uraikan menjadi :

S menjadi kata (S) istem
T menjadi kata (T) ransformasi
R menjadi kata (R) asional
A menjadi kata (A) ktivitas
T menjadi kata (T) eknologi
E menjadi kata (E) dukasi
G menjadi kata (G) aya
I menjadi kata ( I) ndividual

Bila huruf itu kita rangkaikan menjadi kata bermakna, maka kita dapat merumuskan STRATEGI disini adalah suatu SISTEM untuk melaksanakan TRANSFORMASI secara RASIONAL (berpikir logis) untuk mengerjakan AKTIVITAS dalam peran-peran keorganisasian dengan memanfaatkan TEKNOLOGI kedalam EDUKASI dalam membangun GAYA INDIVIDUAL menjadi kebiasaan yang produktif.

Bertitik tolak dari pemahaman strategi diatas, maka kita dapat merumuskan suatu strategi sebagai pendekatan dalam sistem menghadapi tantangan abad 21.
Strategi tersebut akan berfokus kepada PEMBERDAYAAN DIRI, MEMBANGUN KOMITMEN, MEMBANGUN KOLABORASI, MEMBANGUN IKLIM ORGANISASI, sebagai pondasi yang kuat untuk meletakkan pilar-pilar yang mempunyai kekuatan sebagai penyanggak bangunan yang akan selalu ditempati dalam perjalanan menghadapi tantangan abad 21.
Tanpa pilar tersebut sangat sulitlah ia bangkit untuk menyesuaikan diri dalam keyakinan dirinya bila ia menghadapi terpaan gelombang yang maha dahsyat yang akan menimpa dirinya.
Dengan demikian kita dapat memusatkan pikiran kedalam kekuatan dari fokus sebagai suatu strategi yang kita sebut dengan strategi fokus sebagai sistem yang didalamnya terdapat sub-sistem strategi yang masing-masing memiliki kekuatan yang mengikat dan memiliki sifat sifat ketergantungan satu samalainnya. Keseluruhan sistem tersebut kita tuang kedalam model strategi seperti yang terungkap pada bagian-bagian berikutnya.Jadi yang dipakai sebagai strategi induknya, diungkapkan dalam model seperti gambar dibawah ini

TANTANGAN ABAD 21
Dalam melaksanakan STRATEGI FOKUS INI terdapat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, sehingga didalamnya terdapat sub-sub sistem strategi pemberdayaan diri, komitmen, kolaborasi dan iklim organisasi untuk melaksanakan persfektif manajemen.
Dalam sub-sistem strategi pemberdayaan diri mencari jalan keluar agar setiap individu memerlukan peningkatan kemampuan berpikir metodis dan non metodis untuk mewujudkan kebersamaan dalam bersikap dan berperilaku. Dalam sub-sistem strategi komitmen mencari jalan keluar keluar agar setiap individu mendapatkan daya dorong dlam membangun kepercayaan diri.
Dalam sub-sistem strategi kolaborasi mencari jalan keluar untuk memotivasi menjadi suatu keyakinan diri atas keberadaannya dalam memenuhi kepen-tingan pribadi, organisasi dan masyarakat lingkungannya.
Dalam sub-sistem strategi iklim organisasi mencari jalan keluar untuk meng-impormasikan yang terkait dengan kondisi dan posisi dari permasalahan ling-kungan kerja yang berdampak kepada karyawan itu sendiri.
Wujud fokus sebagai kekuatan merupakan langkah-langkah yang berkaitan untuk membangun kebersamaan dalam menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan diri sebagai sikap dan perilaku yang membentuk kepribadian yang beretika dalam membangun kebiasaan yang produktif.
Membangun kebiasaan yang produktif bukanlah suatu impian melainkan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari, karena saat ini kita hidup dalam dunia baru abad 21, yangditandai oleh era baru dengan ketidak pastian yangakan berakhir.
Ingatlah ungkapan seperti “nothing is permanent except change”, oleh karena itu galilah tambang emas yang ada dalam diri kita yang kita sebut “pikiran” .
Dengan memanfaatkan otak berarti kita sedang berlari mewujudkan impian yang kita sebut “kebiasaan yang efektif”, sehingga di tengah-tengah kebingungan dan kekacauan, timbullah suatu ide menangkap ketidakpastian menjadi bermanfaat.
Jadi untuk mencapai dari yang tidak mungkin menjadi mungkin, maka kita harus memiliki kemampuan untuk mengelola yang tidak mungkin.
Untuk menjadikannya mungkin , maka kita harus mengimpikan lebih untuk mencapai impian kedalam FERSFEKTIF MANAJEMEN dengan mejangkau kepada sesa-ma dalam menjembatani kesenjangan yang timbul dari gaya lama ke gaya baru dalam menhadapi tantangan abad 21

MODEL STRATEGI PEMBERDAYAAN DIRI
TANTANGAN ABAD 21

Strategi PEMBERDAYAAN diri didekati dengan sistem sebagai seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, sehingga didalamnya terdapat sub-sub sistem strategi berpikir, belajar, bekerja dalam mewujudkan keputusan strategik.

Dalam sub-sistem strategi pemberdayaan berpikir mencari jalan keluar agar setiap individu memerlukan peningkatan kemampuan berpikir metodis dan non metodis dengan melibatkan semua pihak agar mereka memiliki keinginan menjangkau dalam berpikir intuitif yang mengarah kepada persfektif, berpikir rencana jangka panjang yang mengarah pemahaman posisi dan berpikir rencana jangka pendek yang mengarah kepada performansi.
Dalam sub-sistem strategi pemberdayaan belajar mencari jalan keluar keluar agar setiap individu mendapatkan daya dorong belajar kemauan sendiri, kemauan organisasi dan masyarakat.
Dalam sub-sistem strategi pemberdayaan bekerja mencari jalan keluar untuk memotivasi keberadaannya dalam memenuhi kepentingan pribadi, organisasi dan masyarakat lingkungannya.
Wujud pemberdayaan diri merupakan langkah-langkah yang berkaitan untuk meningkatkan kedewasaan rohaniah sebagai tonggak membentuk kepribadian yang memiliki etika .
Dengan etika itu dapat menjadi pendorong ia bersikap dan berperilaku yang diinginkan kedalam kehidupan sosialnya, yang ditopang oleh kematangan emosional dan intelektual yang dimiliki.
Yang perlu diingat bahwa peningkatan kedewasaan tersebut tidak dikaitkan dengan umur seseorang artinya ada saja kemungkinan kedewasaan bisa terjadi pada manusia dewasa, tua dan ketuan. yang mempengaruhi kehidupannya dalam usaha-usaha yang bersangkutan untuk mewujudkan kebiasaan yang produktif.
Jadi, dengan melaksanakan strategi pemberdayaan diri, merupakan langkah awal untuk mengkomunikasikan kekuasan sebagai kemampuan dalam peran, keahlian dan sumber daya agar wewenang sebagai hak dalam kewibawaan sesuai apa yang dinginkan dalam perubahan karena adanya kesenjangan.
Untuk menjembatani adanya kesenjangan.dari pikiran lama ke pikiran baru untuk melaksanakan perubahan kedalam pikiran, belajar dan bekerja melalui berbagi informasi yang tersedia yang dapat diakses tepat waktu, akurat, benar, sehingga dapat mendorong menciptakan otonomi dalam watas wewenang kerja dengan mengganti pemikiran hirarkis lama dengan tim mandiri.

Dengan membangun kebiasaan-kebiasaan yang teratur, sistimatik dan terarah dengan landasan yang kuat dan konsisten akan menjadi kekuatan-kekuatan baru kedalam pemberdayaan diri untuk menghadapi tantangan masa depan.

MODEL STRATEGI MEMBANGUN KOMITMEN
Tantangan abad 21
Strategi membangun KOMITMEN didekati dengan sistem sebagai seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, sehingga didalamnya terdapat sub-sub sistem strategi bawahan, pemimpin dan organisasi dalam mewujudkan keputusan strategiDalam sub-sistem strategi membangun komitmen bawahan mencari jalan keluar bagaimana dapat memberikan motivasi kepada setiap individu dalam mengkomunikasikan apa arti keberadaannya dalam organisasi dan apa yang dapat dibe-rikannya dalam berkarya sehingga timbul komitmen dari lubuk hatinya sendiri, bukan timbul yang dipaksakan.

Dalam sub-sistem strategi membangun komitmen pimpinan mencari jalan keluar dalam bentuk keteladanannya dalam komitmen, sehingga dengan kemampuan ia dapat menunjukkan komitmen dalam mencari kesempatan kedalam tantangan proses, mengerakkan kreativitas individu dan kelompok menjadi inovasi organisasi, mendorong bawahan bertindak, menjadi penunjuk jalan dan memberikan motivasi sebagai daya dorong bagi bawahannya.

Dalam sub-sistem strategi membangun komitmen pimpinan mencari jalan keluar dalam bentuk keteladanannya dalam komitmen, sehingga dengan kemampuan ia dapat menunjukkan komitmen dalam mencari kesempatan kedalam tantangan proses, mengerakkan kreativitas individu dan kelompok menjadi inovasi organisasi, mendorong bawahan bertindak, menjadi penunjuk jalan dan memberikan motivasi sebagai daya dorong bagi bawahannya.

Dalam sub-sistem strategi membangun komitmen oraginsasi walaupun kedudukan bersifat abstrak, namun organisasi sebagai alat yang digerakkan oleh orang-orang yang berada didalamnya harus mencari jalan keluar agar organisasi yang dibangun memiliki komitmen dalam bentuk yang fleksibel dan mudah dikontrol.

Wujud membangun komitmen mengkomunikasikan langkah-langkah untuk memberikan segala sesuatu yang dapat memahami sebagai daya dorong dalam kejelasan, kompetensi, pengaruh dan apresiasi / penghargaan, dengan penjelasan sebagai berikut :

KEJELASAN, artinya komitmen mampu mengkomunikasikan hal-hal yang terkait dengan keputusan strategik. Yang mengungkapkan organisasi hendak kemana di masa depan dan apa yang sebaiknya dilakukan di masa kini sehingga setiap orang tahu konstribusi yang harus diberikan olehnya melalui kejelasan pendayagunaan peran-peran dalam keorganisasian.
KOMPETENSI, artinya komitmen akan lahir sejalan dengan setiap orang merasa memiliki kompetensi, oleh karena itu disatu sisi mereka yakin atas pengeta-huan, keterampilan dan keinginan dan disisi lain mereka memiliki keyakinan diri untuk melaksanakan tugasnya.
PENGARUH, artinya komitmen dapat memberikan pengaruh kepada mereka dalam berpikir, bekerja dan belajar akan memperoleh hasil-hasil perbuatannya yang dapat bersifat kebosanan, keingkaran yang pasip atau bahkan sabotase, oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan misalkan membuat model kesempatan untuk memperluas pengaruh pegawai :

1. INOVASI 2.PERENCANAAN 3.MELAKSANAKAN
*membuat input *membuat input *membuat input
*membuat-keputusan*membuat-keputusan*membkepust
*penerapan *penerapan *penerapan

APRESIASI / PENGHARGAAN, artinya komitmen dapat ditimbulkan karena tidak selalu formil melainkan informil dilakukannya, membuat ia diketahui orang dengan
prestasinya, dilakukan secara kreatif, jadikan sesuatu bersifat umum.

Jadi dengan melaksanakan strategi membangun komitmen merupakan langkah kedua untuk meletakkan kekuatan kepercayaan agar keputusan strategik dapat dilaksanakan melalui komitmen yang dibangun, sehingga setiap orang tahu apa, mengapa, bagaimana, bilamana, siapa atas keberadaannya, sehingga dengan komitmen itu, ia dapat memberikan konstribusinya.

Dengan menumbuh kembangkan adanya kekuataan kepercayaan, maka setiap orang akan merasa terikat dalam organisasi bukan diikat oleh organisasi dalam arti yang dipaksakan sehingga menutup adanya keinginan orang untuk berbuat sesuatu dalam berkarya.

Membangun komitmen dapat menjembatani kesenjangan yang timbul dari pelaksanaan gaya pikiran lama untuk membangun kepercayaan kedalam pelaksanaan gaya pikiran baru.

Dengan membangun kebiasaan-kebiasaan yang teratur, sistimatik dan terarah dengan landasan yang kuat dan konsisten akan menjadi kekuatan-kekuatan baru kedalam komitmen untuk menghadapi tantangan masa depan.

MODEL STRATEGI MEMBANGUN KOLABORASI

TANTANGAN ABAD 21

Strategi membangun KOLABORASI didekati dengan sistem sebagai seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, sehingga didalamnya terdapat sub-sub sistem strategi budaya, proses dan struktur dalam mewujudkan keputusan strategik

Dalam sub-sistem strategi membangun budaya mencari jalan keluar dalam membentuk kesamaan berpikir kedalam norma, nilai, wewenang dan ganjar yang dijadikan landasan bersikap dan berperilaku sebagai budaya kolaboratif

Dalam sub-sistem strategi membangun proses mencari jalan keluar kedalam proses kerja tim sebagai jenis khas kelompok kerja dimana tim harus diorganisasikan dan dikelola secara berbeda dengan jenis kelompok kerja lainnya oleh tim profesional sebagai tim kerja koloboratif

Dalam sub-sistem strategi membangun struktur mencari jalan keluar kedalam struktur yang fleksibel dan mudah dikontrol dalam mengelola sumberdaya yang tersedia sebagai struktur kolaboratif.

Wujud membangun kolaborasi (kerja-sama) mengkomunikasikan langkah-langkah untuk memberikan
segala sesuatu yang dapat memahami sebagai daya dorong dalam membuka diri.

Jadi dengan melaksanakan strategi membangun kolaborasi merupakan langkah ketiga untuk membuka diri dalam kesejajaran dan ber-tanggung jawab penuh atas keberhasilan dan terbuka kesempatan mempelajari keterampilan baru yang bisa membuatnya berdiri sendiri.

Membangun kolaborasi (kerja-sama) dapat menjembatani kesenjangan yang timbul dari pelaksanaan gaya pikiran lama untuk membangun kesiapan untuk membuka diri kedalam pelaksanaan gaya pikiran baru.

Oleh karena itu, perlu kita sadari pula bahwa dengan membuka diri sebenarnya ia merupakan kunci untuk memulai membangun kebiasaan-kebiasaan yang ditopang atas pemahaman pemberdayaan diri dan komitmen. Memang hal ini mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan kecuali bagi orang-orang yang memahami arti perubahan.

Dengan membangun kebiasaan-kebiasaan yang teratur, sistimatik dan terarah dengan landasan yang kuat dan konsisten akan menjadi kekuatan-kekuatan baru kedalam kolaborasi untuk menghadapi tantangan masa depan.

MODEL STRATEGI MEMBANGUN IKLIM ORGANISASI
TANTANGAN ABAD 21
Strategi membangun IKLIM ORGANISASI didekati dengan sistem sebagai seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, sehingga didalamnya terdapat sub-sub sistem strategi mengelola input, mengelola proses dan mengelola output budaya, dalam mewujudkan keputusan strategik.

Dalam sub-sistem strategi membangun dalam mengelola input mencari jalan keluar bagaimana menata faktor-faktor apa saja dapat mempengaruhi di lingkungan tempat kerja baru yang terkait dengan arah, pekerjaan, remunerasi, karir dan kinerja.

Dalam sub-sistem strategi membangun dalam mengelola proses, mencari jalan keluar agar dapat memberikan jawaban bagaimana sebaiknya input itu dilola agar faktor-faktor yang mempengaruhi itu tidak memberi dampak sama sekali atau seminimal mungkin kedalam sistem manajemennya.

Dalam sub-sistem strategi membangun dalam mengelola output, mencari jalan keluar agar diharapkan terciptanya suatu iklim yang memberikan hasil perilaku organisasi yang sangat dirasakan oleh para pegawai utamanya.

Wujud membangun iklim orgnisasi mengkomunikasikan langkah-langkah untuk memberikan segala sesuatu yang
dapat memahami sebagai daya dorong dalam lingkungn yang harmonis, memiliki sifat fleksibilitas dan mudah di kontrol.

Jadi dengan melaksanakan strategi membangun iklim oraganisasi merupakan langkah keempat untuk menentukan posisi melalui keyakinan atas hubungan antara pikiran dan perbuatan atau antara ide dan penyelenggaraannya.

Untuk menentukan posisi tersebut dapat ditempuh melalui apa yang kita sebut dengan : 1) reaktif artinya oranisasi menunggu perubahan baru kemudian bereaksi ;2) mengubah lingkungan intern artinya mengantisipi atas perubahan ;3) mengubah lingkungan luar artinya organisasi yang mengantisipasikan perubahan untuk bertindak atas lingkungan itu sendiri sehingga perubahan cocok dengan kebutuh-annya ; 4) menetapkan hubungan baru antara lingkungan ekstern dan intern.

Oleh karena itu iklim organisasi adalah serangkaian sifat lingkungan kerja yang dapat dipahami secara langsung dan tak langsung pegawai yang bekerja di lingkungan itu.
Dan dianggap sebagai kekuatan yang besar pengaruhnya pada perilaku pegawai terhadap pekerjaannya, sehingga pengaruh yang menentukan reaksi pekerja terhadap pekerjaannya.

Jadi pegawai dipengaruhi oleh jenis iklim tertentu yang ada dalam lingkungan kerjanya.

Dengan membangun kebiasaan-kebiasaan yang teratur, sistimatik dan terarah dengan landasan yang kuat dan konsisten akan menjadi kekuatan-kekuatan baru kedalam iklim organisasi untuk menghadapi tantangan masa depan.

BAB II. MEMPERDAYAKAN DAYA KEMAUAN
KEDALAM MANAJEMEN PENGETAHUAN

Dalam bab ini akan menekankan segala usaha dengan memperdayakan kemauan yang kuat untuk menumbuh kembangkan kompetensi-kompetesi yang terkait dengan kekuatan mengembangkan pola pikir sebagai kekayaan terbesar itu berarti anda memulai untuk memanfaatkan kekuatan OTAK, HATI dan KEBERANIAN yang harus dikembangkan secara berkesinambungan yang menyangkut
6. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI
MANAJERIAL

Pada tingkat eksekutip akan ditunjukkan kemampuan manajerial yang kuat dan terbangun dari kebiasaan yang efektif yang tumbuh dari pengalaman dan pengembangan bakat yang tersembunyi.

Dengan kemampuannya para eksekutip mengarahkan organisasi melalui kondisi lingkungan yang dinamik. Para eksekutip pembuat keputusan tingkat atas dengan melaksanakan penelitian strategis akan

menghasilkan antisipasi dengan baik pula dari kemampuan mengidentifikasi situasi, merumuskan masalah (strategik, pokok dan insidentil), menyeleksi serta membuat solusi penyelesaian secara tepat dan benar yang ditunjukkan dalam membuat pilihan-pilihan strategi yang sempurna di dalam berbagai kondisi diatas lingkungan yang beragam dan kompleknya.

Sedangkan pada peringkat manajemen menengah dimana kemampuan akan manejerialnya lebih terfokuskan kedalam kegiatan untuk menterjemahkan keputusan strategik agar dapat dilaksanakan.
Sebaliknya pada kemampuan manajerial operasional dapat membantu mengaktualisasikan seluruh strategi organisasi di dalam jangka pendek.

7. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI TEKNIK
Kemampuan teknik dapat memperkuat dan atau memperlemah pencapaian keputusan strategik dalam lingkungan tugasnya yang terletak di dalam area-area teknologi produk baru, teknologi proses, teknologi pendukung operasi serta manajemen sumber daya manusia.

Operasi yang mendukung teknologi adalah teknik-teknik, prosedur-prosedur dan sistem-sistem yang dimiliki oleh organisasi yang secara langsung dapat menyokong teknologi produk dan proses yang mampu meningkatkan kemampuan untuk bersaing.
Dengan berbagai teknik-tenik dan sistem-sistem mampu mentranformasikan informasi dengan kecepatan tinggi keluar. Begitu pula teknologi dukungan seperti teknik pengolahan pesanan, sistem logistik dan sebagainya.

8. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI INFORMASI

Dengan informasi dapat membantu organisasi memasuki persaingan secara efektif di dalam pasar-pasar produknya yang disebut dengan kemampuan informasional.
Dengan memiliki kemampuan yang berhubungan dengan informasi luar mengenai lingkungan perusahaan, pasar dan pesaingnya, akan memberikan keuntungan lebih dari yang lainnya sehingga bagi organisasi yang memiliki kemampuan informasional tersebut mudah memasuki ekonomi dunia tanpa
batas dan mampu menciptakan peluang dari ketidak pastian.
Kemampuan informasional termasuk sistem imformasi manajemen untuk mendukung komunikasi antar unit kerja menjadi efektif dan efesien karena dapat mengurangi kesalahan dan dapat tanggap atas perubahan lingkungan.

9. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI ORGANISASI

Kemampuan dalam mendayagunakan peran-peran keorganisasian dalam merumuskan kerja, jabatan atau kedudukan, peran, pekerjaan, fungsi dan tugas akan mendukung terciptanya suatu pengorganisasian yang fleksibel dan mudah dikontrol.
Dengan kemampuan itu pula dapat memberikan daya dorong untuk supaya mudah memotivasi dan efektivitas peran dalam mengoptimalkan potensi karyawan.
Sejalan dengan itu memungkinkan untuk membangun hubungan horizontal, vertical dan diagonal dalam mewujudkan keharmonisan dan koordinasi dalam pekerjaan.

Memiliki kemampuan untuk menggerakkan dan menumbuhkan partisipasi dan komitmen dalam organisasi untuk setiap perubahan karena adanya iklim organisasi yang sehat.

10. MODEL KEBIASAAN YANG PRODUKTIF
Untuk mendukung pemahaman persfektif manajemen agar dapat diaplikasikan kedalam suatu organisasi yang efektif dan mudah dikontrol dibutuhkan kesungguhan untuk membangun kebiasaan yang produktif artinya diperlukan peningkatan yang berkelanjutan atas pengetahuan yang diperoleh dari informasi, keterampilan yang diperoleh dari pengalaman dan keinginan yang sejalan dengan sikap dan perilaku untuk menyesuaikan dengan tuntutan perubahan.
Maka seperangkat kebiasaan yang produktif menjadikan pondasi yang selalu ditumbuh kembangkan sebagai usaha-usaha pengembangan sumber daya manusia agar ia selalu siap beradaptasi terhadap gelombang perubahan yang terus bergerak tanpa berakhir.
Sejalan dengan pemikiran itu maka diperlukan pilar-pilar sebagai tonggak untuk menahan setiap

perubahan artinya selalu siap menghindari masalah, sehingga ia mampu berpikir, bekerja dan belajar sebagai tonggak perjalanan hidupnya.
Pemikiran tersebut dituangkan kedalam satu model kebiasaan yang produktif seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini
MODEL KEBIASAAN YANG PRODUKTIF DALAM
MELAKSANAKAN PERSFEKTIF MANAJEMEN

BAB III. TANTANGAN DALAM PERUBAHAN POLA

PIKIR

BUKU PEDOMAN TENTANG MANAJEMEN PENGETAHUAN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1. Pemahaman konsep
2. Persfektif dari sisi huruf menjadi kata bermakna
3. Manajemen dari sisi huruf menjadi kata bermakna
4. Persfektif manajemen
5. Pengetahuan
BAB II. MEMPERDAYAKAN DAYA KEMAAN KEDALAM MP
6. Kemampuan dalam kompetensi manajerial
7. Kemampuan dalam kompetensi teknik
8. Kemampuan dalam kompetensi informasi
9. Kemampuan dalam kompetensi organisasi

BAB III. TANTANGAN DALAM PERUBAHAN POLA PIKIR

10. Identifikasi tantangan
11. Perubahan paradigm
12. Mengubah pola pikir dlm paradigm baru
13. Mengungkit paradigm kepermukaan
14. Kesiapan menghadapi tantantanga abad 21

15. Model kesiapan memasuki perubahan
BAB IV. MEMBANGUN STRATEGI KEDALAM
KEBIASAAN YANG PRODUKTIF
16. Penghayatan strategi sebagai konsep
17 Keputusan strategic dalam mengelola
kebiasaanYang produktif
18 Memahami strategi dari huruf menjadi kata
Bermakna

BAB V. OTAK, HATI, KEBERANIAN DALAM
MANAJEMEN PENGETAHUAN

19 Pemanfaatan otak dalam berpikir
20 Pemberdayaan otak dan kreativitas
21 Berpikir memperkuat daya kemauan

BAB VI. MANAJEMEN PEMBERDAYAAN PIKIRAN
22 Perencanaan pemberdayaan
23 Mengorganisir pemberdayaan
24 Menggerakkan pemberdayaan
25 Kontrol pemberdayaan

26 Aplikasi manajemen pemberdayaan
27 Prinsip pemberdayaan terpola
BAB VII. KEMAMPUAN MANAJERIAL DALAM GAYA
KEPEMIMPINAN
28 Tujuan penulisan
29 Batasan dan pengertian
30 Pendekatan dalam penulisan
31 Membangun komitmen dalam
gaya kepemimpinan
32 Kepemimpinan abad 21
33 Intergrasi bisnis dan pengembangan
manajemen Dalam membentuk model
kepemimpinan abad 21
34 Membangun suatu model kepemimpinan
abad 21
35 Dimensi tantangan bisnis
36 Struktur dalam tantangan bisnis
37 Sistem dalam tantangan bisnis
38 Proses dalam dimensi tantangan bisnis
39 Dimensi pemimpin
40 Dimensi efektifitas pribadi

BAB VIII. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI ORG.
41 Pengertian dan unsur organisasi
42 Macam, bentuk dan tipe organisasi
43 Struktur, bagan dan buku pedoman org.
44 Prinsip-prinsip organisasi
45 Perilaku organisasi
46 Perubahan dan pengembangan organisasi
47 Mendalami makna daur hidup organisasi
48 Mengembangkan org. berbasis pengetahuan
BAB IX. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI TEKNIK
49 Teknologi produk baru
50 Teknologi proses
51 Teknologi pendukung operasi
52 Teknik dan system pendukung s.d.m.
BAB X. KEMAMPUAN DALAM KOMPETENSI INFORMASI
53 Mengelola informasi lingkungan intern
54 Mengelola informasi lingkungan ekstern
55 Mengelola informasi memasuki dunia
tanpa batas
56 Mengelola komunikasi antar unit kerja

BAB XI. KEKUATAN FOKUS DALAM MANAJEMEN
57 Membangun fous multilangkah
58 Strategi focus langkah 1 dan 2
59 Strategi focus langkah 3 dan 4
60 Strategi focus langkah 5 dan 6
61 Strategi focu langkah 7 dan 8
62 Strategi focus langkah 9 dan 10

BAB XII. STRATEGI MANAJEMEN PENGETAHUAN
DALAM KREATIVITAS DAN INOVASI
63 Pendekatan
64 Batasan dan pengertian
65 Kreativitas
66 Inovasi

KATA PENGANTAR
Tulisan ini dituangkan kedalam apa yang disebut dengan BUKU PEDOMAN TENTANG MANAJEMEN PNGETAHUAN merupakan rangkuman dari tulisan-tulisan yang pernah saya tulis menjadi bahan pelajaran untuk kursus dan bahan pelajaran pendidikan formal serta sebagai bahan dalam menjalankan peran KONSULTAN.
Sejalan dengan pemikiran diatas, dimaksudkan sebagai suatu pemikiran untuk mendorong bagi pembaca yang mempunyai keinginan untk membangun kebiasaan meningkatkan daya kemauan dalam segala usaha bagi yang bersangkutan untuk terus menambah kekuatan PENGETAHUAN dan ILMU secara berkelanjutan atas kemauan sendiri.
Kemajuan seeorang sangat ditentukan keinginan yang kuat agar setiap manusia dengan NIATNYA mampu memanfaatkan OTAK, HATI DAN KEBERANIAN dalam melangkah untuk terus menjalankan PEMBERDAYAAN DIRI agar setiap PERAN yang dibebankan kepadanya mampu secara berkelanjutan dalam usaha meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan.

Mudah2an tulisan yang disajikan ini dapat member manfaat bagi pihak-pihak yang ingin melakukan perubahan pola pikir yang sejalan dengan tuntutan perubahan
Bandung, Drs. Abdul Talib Rachman Ak.(D-271), MBA.

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menguraikan pokok-pokok pikiran dalam usaha merumukan hal-hal yang perkaitan konsep dengan suatu pendekatan yaitu menguraikan kata dari unsur huruf dirumuskan menjadi satu untaian kalimat yang bermakna.

1. PEMAHAMAN KONSEP

Mendalami „Dunia Tanpa Batas“ memerlukan pengertian yang terkait dengan Persfektif Manajemen artinya ada sesuatu yang kita ungkapkan dimana disatu sisi manajemen membicarakan seperangkat pengetahuan (apa yang harus dilakukan dan mengapa), keterampilan (bagaimana melaksanakan) dan keinginan (mau melakukan) tentang usaha manusia mencapai tujuan dengan memaksimumkan sumber daya yang tersedia secara produktif (efisein, efektif dan kualitas), sedangkan disisi lain persfektif membicarakan kemampuan berpikir strategis untuk melihat segala sesuatu di masa depan.

Kemampuan berpikir strategis merupakan kebutuhan bagi setiap pemimpin masa depan, tanpa kemampuan itu sangat sulitlah ia menerapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menggerakkan orang dalam usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan,

oleh karena itu banyak pemimpin menguasai informasi tapi ia tidak mampu memanfaat informasi menjadi berguna.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka kepemimpinan masa depan sangat ditentukan kemampuannya untuk menggerakkan kemampuan berpikir dalam kerangka persfektif artinya ia memiliki kemampuan mengungkapkan situasi dalam gelombang perubahan karena perubahan akan selalu ada dimana-mana sehingga pemahaman yang mendalam memanfaatkan otak dan hati dalam mewujudkan antisipasi.

Antisipasi adalah keterampilan baru untuk menggerakkan kemampuan yang terkait dalam pemikiran analisis strategis dimana ia mampu mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi. Inilah keterampilan yang sangat perlu dan penting dalam membicarakan apa yang kita sebut dengan persfektif.
Dengan mengungkapkan persfektif dari hasil analisis strategis sebagai satu usaha untuk meramalkan sesuatu yang harus dihindari dimasa depan, maka dengan melaksanakan manajemen yang benar diharapkan kita mampu untuk menciptakan peluang-peluang dalam masa ketidak pastian.

2. PERSFEKTIF DARI SISI HURUF MENJADI
KATA BERMAKNA
Dari huruf dalam kata persfektif , bila kita uraikan maka setiap huruf akan menjadi satu kata yang bermakna yaitu :
P menjadi kata Perencanaan
E menjadi kata Esensi
R menjadi kata Relokasi
S menjadi kata Sumber daya
F menjadi kata Faktor
E menjadi kata Ekonomi
K menjadi kata Keterampilan
T menjadi kata Teknologi
I menjadi kata Informasi
F menjadi kata Fondasi
Dengan menguraikan huruf menjadi kata yang bermakna diatas, maka kita dapat pula merumuskan makna kata Persfektif sebagai berikut :
PERSFEKTIF adalah PERENCANAAN analisis strategi sebagai ESENSI merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan RELOKASI terhadap SUMBER DAYA sebagai satu FAKTOR penentu EKONOMI keberhasilan dengan memanfaatkan KETERAMPILAN dalam TEKNOLOGI dan INFORMASI sebagai FONDASI dalam mewujudkan keputusan strategik.
Pemahaman kata persfektif yang dirumuskan diatas diharapkan akan menjadi alat pendorong sikap dan perilaku agar semua rumusan dalam kerangka berpikir ANTISIPATIF mampu meramalkan keputusan strategik.
Dengan pemanfaatan otak dan hati dalam kerangka kemampuan berpikir antisifatif maka menggerakkan kompetensi agar komponen memahami apa yang dapat mempengaruhi, cara berpikir yang dalam mencari jawaban lebih dari satu arah, lebih terfokuskan, mampu menggambarkan jalan yang akan ditempuh, maka keseluruhan proses berpikir itu disebut analisis strategis.
Jadi merumuskan persfektif akan memberikan hasil yang memuaskan bilamana kompetensi untuk membuat satu analisa strategis dipenuhi sehingga informasi yang tersedia dapat dimanfaatkan sebagai langkah untuk membuat antisipasi yang lebih terarah, terpadu dan kompeherensip.
3. MANAJEMEN DARI SISI HURUF MENJADI
KATA BERMAKNA
Kata manajemen terdiri dari beberapa huruf, bila kita uraikan dari huruf menjadi kata bermakna, akan memberikan petunjuk kedalam operasionalnya artinya bagaimana anda menerapkannya dalam pelaksanaan. Jadi huruf dalam kata manajemen dapat diuraikan sebagai berikut :

M menjadi kata Mengelola
A menjadi kata Aktiva
N menjadi kata Nilai tambah
A menjadi kata Akseptasi
J menjadi kata Jaminan
E menjadi kata Ekuitas
M menjadi kata Masa depan
E menjadi kata Emisi
N menjadi kata Naik N

Dengan menguraikan huruf menjadi kata bermakna diatas, maka kita dapat pula merumuskan manajemen dari sisi huruf menjadi kata bermakna sbb.:
MANAJEMEN adalah Kemampuan dalam MENGELOLA penggunaan sumber daya yang tercantum sebagai AKTIVA untuk mewujudkan NILAI TAMBAH ekonomis ( economic value added) menjadi AKSEPTASI untuk memberikan JAMINAN atas EKUITAS yang ditanam sebagai EMISI akan NAIK sejalan dengan pertumbuhan usaha.
Pemahaman manajemen yang dikemukakan diatas mendjadi satu kekuatan bagi pemimpin bertanggung jawab dalam menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan selalu siap memasuki gelombang ketidak pastian menjadi peluang.
Jadi manajemen haruslah dipandang bukan saja dalam arti abstrak tetapi juga dipandang dari konkrit artinya manajemen sebagai keterampilan membutuhkan kompetensi tertentu. Dengan keterampilan itu bagi pemimpin akan selalu mampu menggerakkan sumber daya manusia untuk dapat memaksimumkan sumber daya yang lain dalam mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Keterampilan tertentu tersebut harus dikembangkan menjadi kompetensi dalam manajerial, organisasi, teknik dan informasi sehingga manajemen dapat dipahami dalam arti praktis yang dapat diaktualisasikan kedalam sikap dan perilaku yang bersifat yang proaktif
Sikap dan perilaku proaktif akan mampu mendorong kemampuan dalam kompetensi tertentu dengan memanfaatkan manajemen dari kebiasaan memecahkan masalah menjadi menghindari masalah.

4. PERSFEKTIF MANAJEMEN (P.M.)
Pada bagian terdahulu telah diutarakan pemahaman secara umum dan dari sisi huruf menjadi kata yang bermakna atas persfektif dan manajemen, maka bila kedua kata itu disatukan menjadi persfektif manajemen berarti kita melihat dari sisi bagaimana
seharusnya ia diaplikasikan menjadi kenyataan dalam praktek.

Dengan pemahaman itu, maka aplikasi Persfektif Manajemen disini kita maksudkan adalah penguasaan seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang dapat memberi kekuatan kepemimpinan dalam mewujudkan keinginan agar dapat memberikan motivasi dalam menciptakan keseimbangan kepentingan individu, kelompok dan organisasi.
Pengetahuan, keterampilan dan keinginan tersebut harus ditumbuh kembangkan menjadi suatu kebiasaan yang produktif untuk mendukung kemampuan dalam pemikiran strategis, jangka panjang dan pendek dalam organisasi dan menjadi pendorong lahirnya kompetensi-kompetensi manajerial, teknik, informasi dan organisasi.
5. PENGETAHUAN
Pada bagian terdahulu telah kita ungkapkan kata MANAJEMEN dengan menguraikan dari unsur kata, selanjutnya dibawah ini kita uraikan makna PENGETAHUAN dari unsur kata :
P menjadi (P) engalaman
E menjadi (E) mosi
NG menjadi (NG) embangkan
T menjadi (T) antangan
A menjadi (A) kal
H menjadi (H)idup
U menjadi (U) saha
A menjadi (A) malan
N menjadi (N) ilai tambah
Bertolak dari unsur kata tersebut, bila dirumuskan menjadi untaian kalimat yang bermakna, maka
PENGETAHUAN adalah satu kebiasaan yang tumbuh dan berkembang yang diperoleh dari PENGALAMAN menjadi satu kekuatan kecerdasan EMOSI dalam usaha untuk me-NGEMBANKAN kemampuan menghadapi TANTANGAN dengan memanfaatkan kesadaran, kecerdasan dan AKAL untuk menjalani HIDUP sebagai USAHA dalam menjalankan AMALAN untuk meningkatkan NILAI TAMBAH.

Bertolak dari rumusan katan MANAJEMEN dan PENGETAHUAN, maka dalam tulisan sebagai buku pedoman yang dimaksudkan dengan MANAJMEN PENGETAHUAN adalah seperangkat pengetahuan yang ditumbuh kembangkan dari pengalaman untuk mengelola sumber daya yan terbatas dalam rangka mewujudkan nilai tambah yang berkesinambungan.
Dengan demikian maka MANAJEMEN PENGETAHUAN haruslah dipandang dari dua sisi yang kita sebut dengan PENGETAHUAN yang bersumber dari pengalaman sedangkan PENGETAHUAN yang didapat dengan jalan keterangan disebut ILMU.

MENDEWASAKAN AKHLAK

MENDEWASAKAN  AKHLAK DALAM KEPEMIMPINAN SEBAGAI PENGUASA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB. I P E N D A H U L U A N

1. Latar belakang penulisan
2. Perubahan Pola Pikir Kepemimpinan Yang Ber-Akhlak Kedalam Daur-Hidup.
3. Mendewasakan Pola Pikir
4. Mendewasakan Kepemimpinan
5. Mendewasakan Akhlak
6. Mndewasakan Daur Hidup

BAB. II PEMAHAMAN MAKNA OTAK

1. Makna Otak Dari Sudut Pandang Rohaniah
2. Makna Orang Dalam Otak
3. Makna Tawakal Dalam Otak
4. Makna Amanah Dalam Otak
5. Makna Kerja Dalam Otak
6. Mengamalkan Makna Otak

BAB. III MENGELOLA PEMBERDAYAAN OTAK

1. Mendalami Pengertian
2. Perencanaan Pemberdayaan Otak
3. Mengorganisir Pemberdayaan Otak
4. Menggerakkan Pemberdayaan Otak
5. Kontrol Pemberdayaan Otak

BAB. IV TUMBUHKAN KEDEWASAAN PERAN PENGUASA

1. Pentingnya Mendewasakan Peran Penguasa
2. Menjadi Jati Diri Sejalan Kebiasaan Keadilan
3. Menjadikan Pikiran Dalam Ketataan Dan Berpikir Positif

4. Keadilan Mewujukan Politik Dalam Perjalanan Hidup
5. Pemahaman Politik Bagi Peran Penguasa
6. Pemahaman Dinamika Sosial Politik Nasional
7. Pembelajaran Demokrasi Dalam Peran Penguasa
8. Kedewasaan Akhlak Dalam Pembelajaran
Politik dan Kekuasaan Kepemimpinan Penguasa

BAB. V KRETERIA DALAM PEMILIHAN PENGUASA

1. Dasar Pemikiran
2. Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Indoneia
3. Pendekatan Dalam Memecahkan Kesenjangan Berpikir
4. Kesiapan Dalam Pelaksanaan

KATA PENGANTAR
Untuk menjawab tantangan yang terungkap dalam tulisan pertama dengan judul „Meretas Kesenjangan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Indonesia „ dan tulisan kedua „Reformasi Menuntaskan Kemiskinan Dalam Persfektif 2025“sebagai rintisan hati oleh M. Fauzan Rachman Ketua Umum G.M.B.I. (Gerakan Masyarakat Bawab Indonesia), maka diperlukan suatu perubahan pola pikir yang sangat mendasar bagi para Penguasa.

Salah satu permasalahan tak terpecahkan yang paling menentukan bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia termasuk anak dan cucu kita harus hidup adalah peran penguasa yang mampu melihat arti pembangunan dan kebebasan.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka tulisan ini merupakan rangkaian dari dua tulisan terdahulu untuk menjawab bahwa „Mendewasakan Akhlak Dalam Kepemimpinan Sebagai Penguasa“ merupakan kunci keberhasilan bangsa ini di masa depan.

Oleh karena itu, diperlukan daya kemauan yang kuat berupa keinginan untuk melakukan perubahan pola pikir secara redikal, tanpa niat itu maka pesta demokrasi 2014 yang sudah diambang pintu akan mengalami nasib yang dengan pelaksanaan PEMILU yang sebelumnya.

Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan hak-hak manusia, kebutuhan manusia dan pertumbuhan manusia, maka tulisan ini sebagai sumbangan pikiran untuk mengingatkan para penguasa agar mampu menemukan jati diri sendiri dalam hidup tanpa topeng kepalsuan.

Sebagai penguasa masa depan dikenang namanya dan kekuasaannya semakin meningkat sejalan dengan perubahan sikap dan perilaku yang baik, cakap dan adil.

Bandung, 2 Februari 2012
Abdul Talib Rachman
BAB. I P E N D A H U L U A N

1. Latar belakang penulisan

Dalam kehidupan berbangsa dan negara Indonesia, tak terbayangkan daur hidup Negara dan Bangsa Indonesia berada pada posisi “Masa Ketuaan Birokrasi Menuju Kehancuran”, karena itu tidak heran bila bangsa ini hidup dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

Walaupun bumi Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya yang sangat melimpah atas karunia Allah Swt., tetapi mengapa bangsa Indonesia tidak memiliki peluang untuk merubah nasibnya. Kenyataan saat ini dalam kehidupan bahwa kesenjangan kehidupan betapa tingginya, yang kaya bertambah dan yang miskin bertambahnya jauh lebih besar.

Kemerdekaan selama 66 Tahun, tapi apa yang terjadi bahwa kehiduan dalam berbangsa dan bernegara dari waktu ke waktu tidaklah membawa kebebasan menjadi kebahagian melainkan penderitaan yang kita alami.

Bangsa ini di Pimpinan oleh manusia yang kepemimpinan penuh dengan topeng kepalsuan, antara sikap dan perilaku tidak sejalan dengan ucapannya. Oleh karena itu, tidak ada jalan keluar dari perbuatan pemimpin saat ini mampu meretas jalan menuju ke jati dirinya karena penyakit kehidupannya adalah buah dari amalannya yang buruk.

Dengan pikiran tersebut, suatu hal yang tidak dapat kita mungkiri bahwa hidup pemimpin dalam status sosial apapun dibentuk oleh pikiran pemimpin sendiri, sehingga kebahagian, kesengsaraan, kecemasan dan ketenangan pemimpin muncul dari dalam dirinya sendiri, sehingga pemimpin bangsa masa kini banyak diwarnai dalam kehidupan yang tidak mengagungkan dari kekuatan hasil pikiran ketaatan dan pikiran positif, maka disitu terletak setiap pemimpin memberi warna kehidupan yang mengagungkan pikiran maksiat dan pikiran negatif yang berdampak ketidakmampuan mendaur ulang jiwa dengan tingkat kesadaran yang paling rendah dimata Allah Swt.

Pemimpin pada semua tingkatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk yang mengakuai KEPERCAYAAN (islam) dan KEYAKINAN (iman) tidak mampu memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan apa-apa yang terungkap dalam surat ayat dibawah ini :

QS. 30 : 41 “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

QS. 42 : 30” Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” 31)” Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong selain Allah.”

Jadi kepemimpinan dalam peran dan fungsinya tidak mampu memberikan keteladanan dalam kepercayaan dan keyakinan atas kehidupan berbangsa dan bernegara menjawab kegelisahan hidup , walaupun bangsa dipimpin oleh ummat mengakui islam dan beriman menjadi penuntun hidup mereka, tetapi sebaliknya ajaran-ajaran liberalisme dan individualisme yang dimbimbing oleh elit-elit (pemimpin bangsa telah menimbulkan ilusi kebebasan meluas dan merasuk ke dalam pribadi-pribadi masyarakat kita.

Sejalan dari kekuatan melawan kezaliman, maka dengan daya kemauan sangat perlu untuk memahami bagaimana manipulasi ilusi kebebasan berdampak menuntun manusia keluar dari kekuatan jiwa yang negatif, maka dapat kita bayangkan perubahan UUD 1945 (1) oktober 1999 ; 2) agustus 2000 ; 3) november 2001 ; 4) agustus 2002 dan perubahan terus di dorong berkelanjutan.

Mungkinkah pemimpin masa kini mengubah kehidupan berbangsa dan bernegara keluar dari musibah yang telah ditunjukkan oleh kebesaran Allah Swt. Kita meyakini musibah adalah satu bagian dari gambaran manusia, lihatlah daur hidup bangsa dan negara ini yang berada pada posisi yang sangat kritis, jadi bayangkan pula musibah kedatangannya tak diinginkan dan tak dinanti-nanti. Tetapi tak ada orang yang dapat menghalangi kedatangannya.
Lihatlah peristiwa dalam tahun 2011 dari seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah memperlihatkan keburukun pemimpin ummat yang menciptakan penyakit dalam kemiskinan.

Bayangkan, apa yang terjadi dalam tahun 2114, bila kepemimpinan masa depan dengan pemimpin yang berlandaskan kekuatan kesadaran inderawi, sehingga dapat kita bayangkan penyakit dalam kemiskinan menjadi masalah yang sangat kritis untuk bangsa kita bisa tumbuh dan berkembang dikarenakan sikap dan perilaku pemimpin bangsa kita sebagai agen untuk kepentingan pihak ketiga agar Bangsa Indonesia tidak bisa menyelesaikan penyakit kemiskinan.

Oleh karena itu, haruslah lahir pemimpin yang memiliki jiwa keteladanan dalam kepemimpinan dengan jiwa penuh damai tanpa topeng kepalsuan dalam menjalankan amalan lahir dan batin dengan kedewasaan akhlak.

2. Perubahan Pola Pikir Kepemimpinan yang
ber-Akhlak kedalam Daur-Hidup.

Kebutuhan perubahan pola pikir haruslah ditempuh secara radikal, tidak mungkin lagi dari pandangan evolusi karena menerapkan suatu gagasan atau yang dicetuskan sebagai hasil penggalian pola pikir menjadi kepemimpinan yang penuh keteladanan merupakan daya dorong ntuk memasyarakatkan ide-ide baru untuk menjawab hal-hal yang terkait dengan proses di awal dan akhir pengambilan keputusan menjadi kebutuhan kepemimpinan untuk merubah pola pikir dari tingkat kesadaran yang paling rendah ke tingkat yang lebih tinggi sejalan dengan hidayah yang diberikan oleh Allah Swt.

Oleh karena itu, keteladanan kepemimpinan sebagai potensi yang terpendam harus mampu untuk menggalinya yang berbasiskan pola pikir yang mampu menuntun pemimpin dalam menjalankan amalan lahir dan batin yang sejalan dengan kebiasaan pikiran dalam ketaatan dan berpikir positif.

Pengalaman telah menunjukkan kepada kita betapa sulit pemimpin masa kini untuk berubah, seperti halnya yang diungkapkan oleh Koentjaraningrat dalam bukunya “kebudayaan mentalitet dan pembangunan” dan oleh Mohtar Lubis dalam bukunya “manusia indonesia-sebuah pertanggunganjawaban”.

Belajar dari apa-apa yang dituangkan dalam kedua buku diatas, memberikan daya dorong, dalam suata gagasan atau ide sebagai pendekatan dalam pola pikir untuk mendaur ulang jiwa kepemimpinan dalam kekuatan moral atau akhlak yang harus disadarkan.

Untuk merumuskan pendekatan perubahan sikap dan perilaku pemimpin masa depan dalam menjalankan amalan lahir dan batin, maka gagasan atau ide yang dituangkan disini bertolak dari pendekatan pemahaman atas unsur
kata dalam POLA PIKIR, KEPEMIMPINAN, AKHLAK dan DAUR HIDUP, menjadi satu kekuatan pikiran kedalam untaian kalimat yang bermakna sebagai landasan perubahan yang harus kita jalankan untuk meretas jalan menjadi diri sendiri sebagai pemimpin yang memiliki jiwa tanpa topeng kepalsuan, seperti yang terurai dibawah ini :

POLA PIKIR, bila diuraikan POLA menjadi (P)rinsip, (O)rganisir, (L)atihan, (A)ktualisasi, sedangkan PIKIR menjadi (P)embenaran, (I)ntelegensia, (K)ekuatan, (I)ntergrasi, (R)asional.

Bila dirumuskan menjadi untaian kalimat dari unsur huruf menjadi kata bermakna, maka POLA PIKIR adalah menjalankan (P)rinsip-prinsip dalam meng(O)rganisir daya kekuatan pikiran ke dalam konsepsi dimana (L)atihan menjadi (A)ktualisasi membentuk wujud (P)embenaran dengan pemanfaatan (I)ntelegensia sebagai suatu (K)ekuatan yang DI (I)ntergrasikan secara (R)asional.

KEPEMIMPINAN, bila diuraikan menjadi (K)apabilitas, (E)ksekutif, (P)emberdayaan, (E)mosional, (M)empengaruhi, (I)nterpersonal, (M)emotivasi, (P)erilaku, (I)ntensitas, (Nalar, (A)kal, (N)aluri.

Bila dirumuskan menjadi untaian kalimat dari unsur huruf menjadi kata bermakna, maka KEPEMIMPINAN adalah (K)apabilitas dari seorang (E)ksukitif untuk melaksanakan (P)emberdayaan (E)mosional sebagai daya dorong berpikir untuk (M)empengaruhi hubungan (I)nterpersonal dalam usaha untuk (M)emotivasi gaya (P)erilaku pada tingkat (I)ntensitas pada kemampuan (N)alar yang sejalan dengan (A)kal dan (N)aluri.

AKHLAK, bila diuraikan menjadi (A)malan, (K)ebiasaan, (H)idup, (A)gama , (K)ebenaran.

Bila dirumuskan menjadi untaian kalimat dari unsur huruf menjadi kata bermakna, maka AKHLAK adalah melaksanakan (A)malan lahir dan batin menjadi (K)ebiasaan dalam (H)idup berlandaskan (A)gama dalam mewujudkan (K)ebenaran.

DAUR HIDUP, bila diuraikan menjadi (D)aya, (A)ksi, (U)mur, (R ) asional, (H)ijerah, (I)nsyaf, (D)urhaka, (U)saha, (P)ahala
Bila dirumuskan menjadi untaian kalimat dari unsur huruf menjadi kata bermakna, maka DAUR HIDUP adalah meningkatkan (D)aya kemauan yang kuat dalam melaksanakan (A)ksi untuk mempertahankan (U)mur secara (R ) asional dalam menuntun ke arah (H)ijerah dari perbuatan yang salah menuju ke jalan yang benar sesuai dengan aturan dan perintahNYA, maka manusia berusaha menghayati arti hidup dengan (I)nsyaf dalam menebus dosa dengan bertaubat ebagai manusia seutuhnya menuju ke sucian hati untuk tidak termasuk golongan orang (D)urhaka ehingga diperlukan membangun kebiasaan kedalam (U)saha untuk mewujudkan (P)ahala yang di anugerah oleh Allah Swt.

Bertitik tolak dari pendekatan rumusan kata-kata yang diungkapkan diatas sebagai suatu gagasan atau ide untuk mendorong setiap pemain peran dalam menjalankan fungsi, tugas dan kerja sangat dipengaruhi oleh daya kemauan yang kuat untuk menjadikan kebiasaan kedalam keinginan untuk membentuk perubahan sejalanan dengan kepercayaan dan keyakinan kedalam pola pikir kepemimpinan yang berakhlak kedalam daur hidup yang senantiasa berusaha mendekatkan diri sebagai manusia yang mengakui yang diciptakan dari kebesaran Allah Swt sehingga menjadi khalifah di bumi.

3. Mendewasakan Pola Pikir

Bertolak dari pemahaman unsur kata dalam “Pola Pikir”, yang telah kita rumuskan, maka renungkan apa-apa yang terungkap dalam Surat dan Ayat dibawah ini sebagai „PRINSIP-PRINSIP“ dalam perjalanan hidup ini sbb:

QS. 38 : 26“ Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

QS. 5 : 42“ Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.”

QS. 5 : 49” dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.

QS. 4 : 58” Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

QS. 4 : 80” Barangsiapa yang menta`ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta`ati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta`atan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

QS. 4 : 65” Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Dengan 7 M (membaca, menterjemahkan, meneliti, mengkaji, menghayati, memahami, mengamalkan), kita belajar untuk mendewasakan kedewasaan berpikir, dari apa-apa yang tertuang dalam surat dan ayat diatas agar kita mampu mengetuk dinding jiwa kearah yang mampu memberikan sinar cahaya kedalam hati yang bersih.

Oleh karena itu, gerakkan dalam kemampuan meng (O)rganisir daya kekuatan pikiran ke dalam konsepsi dimana (L)atihan menjadi (A)ktualisasi membentuk wujud (P)embenaran dengan pemanfaatan (I)ntelegensia sebagai suatu (K)ekuatan yang di (I)ntergrasikan secara (R)asional, maka disitu terletak ruang untuk menemukan jati diri dengan berpegang kepada prinsip-prinsip yang menjadi pondasi kepercayaan dan keyakinan yang terus kita dewasakan dalam menuju perjalanan hidup abadi.

4. Mendewasakan Kepemimpinan

Kita selalu membayang untuk memulai hidup baru, oleh karena itu ingatlah selalu untuk mengungkit daya ingat bahwa hidup kita dibentuk oleh pikiran anda sendiri, sehingga berpikir keinginantahuan dalam usaha-usaha untuk mengetuk benih-benih jiwa menjadi satu kekuatan untuk mendorong daya kemauan dalam mendewasakan kepemimpinan, pahamilah ungkapan dalam surat dan ayat dibawh ini :

QS. 20 : 124“ Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.

Bertolak dari peringatan yang diungkapkan diatas, maka sejalan dengan pikiran untuk mendewasakan kepmimpinan yang diridhoi Allah Swt, maka pemikiran untuk memulai hidup baru, tegakkan benih jiwa atas dasar kepercayaan dan keyakinan, dengan mengingat ungkapan dalam surat dan ayat dibawah ini

QS. 6 : 44“ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.“

Jadi dengan mendewasakan kepemimpinan sebagai manusia yang bertaubat yang akan mampu mengambil manfaat dari keadaan sekitarnya sambil menjaga ciri khas dirinya. Jika kita bisa membayangkan dalam pikiran seperti ibarat benih-benih bunga yang ditanam, kemudian tumbuh ketas sang surya dengan baunya yang harum semerbak, walaupun tanah lumpur berbau dan air yang keruh kini telah beralihmenjadi suatu warna yang menarik dan bau yang harum.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka dengan mendewasakan kepemimpinan ia dapat memulai hidup barunya dengan taubat yang ikhlas, niat yang lurus dan ketundukan pada Allah Swt., maka renungkan apa-apa yang tertuang dalam surat dan ayat dibawah ini :

QS. 2 : 38“ Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.

QS. 3 : 104“ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.“

QS. 7 : 71“ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.“

Dari apa-apa yang kita utarakan mendewasakan pikiran diatas berarti kita mampu mengungkit pikiran bagaikan tanaman. Kita harus memelihara, menyirami bahkan jika diperlukan kita harus memangkasnya. Jiwa pikiran kita seperti ladang yang subur. Semuanya terletak dari hasil pikiran ketataan dan pikiran positif, yang mampu menuntun kedewasaan kepemimpinan dalam mewujudkan (K)apabilitas dari seorang (E)ksukitif untuk melaksanakan (P)emberdayaan (E)mosional sebagai daya dorong berpikir untuk (M)empengaruhi hubungan (I)nterpersonal dalam usaha untuk (M)emotivasi gaya (P)erilaku pada tingkat (I)ntensitas pada kemampuan (N)alar yang sejalan dengan (A)kal dan (N)aluri.

5. Mendewasakan Akhlak

Akhlak merupakan sisten nilai yang sesuai dengan ajaran yang dianut oleh manusia yang sejalan dengan kepercayaan dan keyakinan yang dapat menuntun manusia dalam bersikap dan berperilaku.
Oleh karena itu, dalam Islam maka sistem yang dimaksud adalah Al Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai sumber nilainya.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka apa yang dirumukan dari untaian kalimat dari unsur huruf menjadi kata bermakna, maka AKHLAK adalah melaksanakan (A)malan lahir dan batin menjadi (K)ebiasaan dalam (H)idup berlandaskan (A)gama dalam mewujudkan (K)ebenaran.

Jadi akhlak yang menuntun dan membentuk kepibadian individu manusia sehingga setiap individu berbeda dari orang lain, oleh karena itu seberapa jauh seseorang dapat berakhlak dengan kepibadian sesuai dengan tuntunan Allah Swt., tergantung yang berangkutan mengangkat derajatnya di mata Allah.

Mengenai dasar-dasar akhlak dapat kita ketemukan dalam Al Qur’an pada surat-surat S.Q. 7 : 199, 200, 201 ; 2 :109 ; 3 : 134, 159 ; 4 : 149 ; 5 :13. Dibawah ini kita ungkapkan surat dan ayat yang dimaksud sebagai berikut :

S.Q. 7 : 199 “Jadilah engkau pema`af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.”

S.Q. 7 : 200 “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

S.Q. 7 :201 “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

S.Q. 2 : 109 “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.
Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

S.Q. 3 : 134 “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

S.Q. 3 : 159 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Dari contoh surat dan ayat yang kita ungkapkan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa bimbingan yang diberikan Islam merupakan pendekatan yang paling luhur dan paling berharga yang dapat menuntun akhlak dengan kepribadian yang luhur sehingga dapat dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan fitrah dan bakat untuk memanfaatkan hikmah berpikir ke jalan Allah SWT.

Selanjutnya marilah kita menyimak makna amalan lahir dan batin. Dalam Ajaran agama islam, mengajarkan bahwa seseorang mengaku memeluk islam wajib menjalankan syariat yang menyeluruh persoalan hidup lahir dan batin.

Allah SWT telah menggariskan bahwa amalan-amalan lahir yang disebut dengan syariat lahir adalah untuk diamalkan oleh jasad lahir, sedangkan amalan-amalan batin yang disebut dengan syariat batin atau hakikat adalah untuk diamalkan oleh jasad batin (roh).

Kedua syariat itu wajib dilaksanakan serentak dalam menjalankan hidup di dunia dan keselamatan di akherat dalam satu masa di semua waktu dan keadaan. Keduanya memiliki sifat saling ketergantungan, ibarat buah (kulit dan isi) bahwa disatu sisi memperlihatkan lahir (isi) dan disisi lain memperlihatkan batin (kulit), baru memiliki makna dan penting bila saling membutuhkan. Manusia lebih menekankan isi karena bisa dimakan, sebaliknya Allah SWT menekankan kulit karena isi buah tanpa kulit akan membusuk, tapi tidak berarti isi menjadi tidak penting.

Amalan lahir mencakup, amalan Hablumminallah yaitu amalan yang terkait dengan persoalan ibadah seperti sembahyang, puasa, zakat, haji, dan sebagainya, dan amalan Hab-lummnannas yaitu amalan-amalan lahir kita seperti perkawinan, jual beli dalam perdagangan dan sebagainya.

Amalan batin (hakikat) yang diperintahkan Allah SWT kepada umat-Nya mencakup amalan batin yang terkait dalam akhlak dengan Allah sperti untuk mengenal Allah dengan keyakinan dan kebulatan hati, merasa selalu diawasi oleh Allah, mensyukuri nikmat pemberian Allah dan sebagainya, dan amalan batin yang terkait dalam akhlak dengan manusia seperti baik sangka kepada orang islam, bertolak ansur kepadanya, memaafkan kesalahannya dan sebagainya.

Realita menunjukkan kepada kita betapa sulit amalan batin untuk dilaksanakan seperti kebaikan dan sabar, begitu juga amalan lahir seperti menjalankan shalat dan puasa.

Tetapi lain halnya bila orang islam yang khusuk dalam perbuatannya yang secara berkelanjutan selalu bermimpi untuk mendewasakan akhlak seperti ia selalu diawasi oleh Allah dan dekat kepada-Nya. Kenyataan ini dapat juga mengingatkan kepada kita dari kedua amalan itu lebih memberatkan kepada amalan batin, hal ini berarti dengan rasa khusyuk kita meyakini benar atas keberadaan Allah SWT, dengan itu kita dapat melawan nafsu amarah sehingga kita dapat membedakan perbuatan baik atau buruk dalam suatu situasi seperti bila kyai dipertuhankan, lebih-lebih ia menjadi seorang pemimpin

6. Mendewasakan Daur Hidup

Mendewasakan daur hidup terkait dengan pikiran selamat hidup di dunia dan akherat adalah suatu usaha mendewasakan secara berkesinambungan dari masa umur yang sejalan dengan semua perbuatan yang menuju kecintaan kepada Alah Swt., oleh karena itu wujudkan gerakan untuk berpikir tentang karunia-Nya melalui proses peningkatan amalan batin.

Membicarakan tentang daur hidup akan terkait dengan kita merenungkan untuk berpikir tentang karunia-Nya maka terlintas dalam pikiran untuk mengetahui tentang masa umur, dalam hal ini seperti yang terungkap dalam buku”Renungan tentang Umur manusia” oleh Allamanah Sayyid Addullah Haddad dimana didalam buku tersebut, ia mngungkapkan dari Ibnul Jauzi telah membagi umur itu menjadi lima masa :

1) Masa kanak-kanak ; sejak dilahirkan mencapai umur 15 tahun ;

2) Masa muda ; dari umur 15 tahun hingga umur 35 tahun ;

3) Masa dewasa ; dari umur 35 tahun hingga umur 50 tahun ;

4) Masa tua ; dari umur 50 tahun hingga umur 70 tahun

5) Masa usia-lanjut ; dari umur 70 tahun hingga akhir umur yang dikarunia
oleh Allah.

Bertitik dari ungkapan diatas, ungkitkanlah daya kemuauan yang kuat untuk memikirkan makna DAUR HIDUP adalah meningkatkan (D)aya kemauan yang kuat dalam melaksanakan (A)ksi untuk mempertahankan (U)mur secara (R ) asional dalam menuntun ke arah (H)ijerah dari perbuatan yang salah menuju ke jalan yang benar sesuai dengan aturan dan perintahNYA, maka manusia berusaha menghayati arti hidup dengan (I)nsyaf dalam menebus dosa dengan bertaubat ebagai manusia seutuhnya menuju ke sucian hati untuk tidak termasuk golongan orang (D)urhaka ehingga diperlukan membangun kebiasaan kedalam (U)saha untuk mewujudkan (P)ahala yang di anugerah oleh Allah Swt.

Sejalan dengan pemahaman makna daur hidup diatas, maka dengan merenung tentang umur dalam daur hidup, tak lain untuk mengingatkan kita dalam menempuh perjalanan hidup ini bahwa kita harus pejemput maut pasti datang., hanya kita tidak tahu kapan datangnya. Rasulullah saw. Diwafatkan oleh Allah Swt. Yaitu dalam usia 63 tahun menurut riwayat yang shaih. Apa artinya bagi kita termasuk sebagai penguasa tak lain ingatlah dengan pesan Rasulullah saw. Bahwa :

“Rebutlah lima peluang sebelum terjadi lima perkara : Masa mudamu sbelum tiba masa tua ; Masa sehatmu sebelum tiba masa sakit ; Masa lapangmu sebelum tiba masa sibuk ; Masa kayamu sebelum tiba masa papa ; dan Masa hidupmu sebelum tiba ajalmu” (H.R. Al-Hakim Baihagi, Ibnu Abi’ddunia Ibnul – Mubarak)

Selanjutnya beliau bersabda bahwa : “Takkan tergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara :

1) Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan ;

2) Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan ;

3) Tentang hatanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan :

4) Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya

(H.R. Tirmidzi)

Dengan memikirkan hal-hal yang kita ungkapkan diatas, semoga ada motivasi kita untuk lebih mengenal tentang diri kita dengan pendekatan 7 M,
apa-apa yang tertuang dalam QS. 45 : 37“ Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang

kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.“

Dengan mndalami apa-apa yang terungkap diatas, bangkitkan cahaya hati ini melalui kekuatan benih jiwa dalam menempuh perjalanan hidup untuk dunia dan akherat melalui tahapan peningkatan kedewasaan kecintaan kita kepada Allah Swt., hanya dengan itulah kita akan selalu ingat bahwa maut pasti datang dan oleh karena itu persiapkan dirimu dengan melihat masa umur kita dengan berpikir, bekerja dan belajar sepanjang hidup ini, disitulah terletak kemampuanmu untuk memanfaatkan unsur jiwa berupa kesadaran, kecerdasan dan akal untuk berpikir baik secara metodis (otak dan hati) dan non-metodis (hati) yang ada dalam otakmu untuk amalan lahir (syariat lahir disebut syariat diamalkan oleh jasad lahir) dan amalan batin (syariat batin disebut hakikat diamalkan oleh jasad batin atau roh)
BAB II. PEMAHAMAN MAKNA OTAK
1. Makna Otak Dari Sudut Pandang Rohaniah

Dalam perjalanan hidup yang singkat ini sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah Swt, maka ia harus mampu berpikir tanpa ada keragu-raguan bahwa orang harus mau hidup dan harus tahu bagaimana meninggalkan dunia yang fana ini.

Sejalan dengan pemikiran tersebut diatas marilah kita menimak satu ungkapan “Tidak ada bahan lain untuk surga dan neraka bagi manusia setelah mati, kecuali atas amal perbuatannya selagi di dunia” Oleh karena itu manfaatkan makna “OTAK” karena kita sadar bahwa segala tempat dapat dipenuhi oleh isinya selain dari tempat ilmu.

Tempat ilmu makin diisi makin bertambah besarnya. Tempat ilmu ialah di akal. Semakin bertambah ilmu sema-kin terasa kebodohan kita. Orang yang merasa diri pandai ialah orang tidak menambah pengetahuan. Akhirnya kita menyadarinya bahwa air laut bila ditimba akan kering, tapi lautan ilmu pengetahuan, kian ditimba kian bertambah airnya.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka bayangkan, apakah memang benar orang-orang islam begitu banyak berperan baik sebagai pelaku ekonomi, eksekutif, legislatif, yudikatif dan berbagai lembaga lainnya, tidak mampu memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi saat ini dalam berbangsa dan bernegara, ataukah kita memang tidak mau berubah dalam bersikap dan berperilaku ataukah kita memang selalu menginginkan untuk dijajah oleh pihak ketiga yang tersembunyi yang sebenarnya bayangan itu diketahui adanya. Inilah semua kenyataan yang kita hadapi bersama sebagai bangsa. Kita menginginkan demokrasi sebagai alat untuk mengangkat derajat bangsa yang terbesar adalah pemeluk islam.

Adakah jalan keluarnya. Masalah untuk tumbuh dan berkembang dalam berbangsa dan bernegara yang kita hadapi masa lampau, masa kini dan masa depan, mampukah kita dalam waktu singkat untuk merubah pola berpikir dalam memecahkan masalah yang kita sebut komplek dan penyakit. Tingkat intisitas dalam mempengaruhi perubahann sikap dan perilaku melalui pendekatan yang kita sebut dengan memaksimumkan pemanfaatan OTAK.

Renungkanlah Rasullullah saw, bersabda:

“ Barangsiapa melapangkan seorang Mu’min dari salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan-kesusahan hari kiamat.
Dan barangsiapa meringankan penderitaan seseorang, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan di akhirat.
Dan barangsiapa menutupi cacat seseorang Muslim, maka Allah akan menutupi cacatnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan memberikan per-tolongan kepada seseorang selama orang tersebut suka menolong saudaranya. Dan barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan tiada berkumpul suatu kaum dalam sebuah rumah dari antara rumah-rumah Allah (masjid) untuk membaca Al-Qur’an dan mengkajinya bersama-sama, melainkan keetenangan akan turun kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka dan malaikat akan mengerumuni mereka, serta oleh Allah mereka akan disebut di kalangan orang-orang yang berada di sisi-Nya. Dan barangsiapa terlambat amalnya, maka dia tidak akan dipercepat oleh nasab keturunan-nya “ (H.R. Muslim)

Apakah manusia yang memiliki kekuasaan, mudah dipenga-ruhi untuk membalikkan tingkat kesadaran yang begitu dilihat dari sudut INDERAWI merupakan tingkat yang paling rendah menjadi berubah. Kita bayangkan kalau orang yang kiblat kepada manusia dan materialistik, tidak mudah orang bisa berubah, begitu saja.

Tetapi sebaliknya apakah memang benar orang yang berkuasa saat ini sedang memanfaatkan OTAK dalam arti bahwa setiap unsur huruf memiliki makna yang berdiri sendiri tetapi memiliki saling ketergatungan.

Jadi kata OTAK sebagai suatu pendekatan akan kita uraikan dari unsur huruf menjadi kata yang bermakna, bagi orang islam bahwa unsur huruf dalam OTAK begitu banyak surat dan ayat yang mengungkapkan artinya agar mereka tertuntun ke jalan yang benar sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT.

Jadi huruf dalam kata OTAK terdiri dari : O menjadi ORANG ; T menjadi TAWAKAL ; A menjadi AMANAH ; K mennjadi KERJA

Marilah kita mencoba untuk mengungkapkan unsur kata dalam beberapa surat dan ayat dalam Al Quran yang menjadi tuntunan kita bersikap dan berperilaku sebagai berikut :

ORANG : QS. 5 : 42 “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar kata bohong, banyak mereka memakan yang haram (seperti uang sogokn dan sebagainya). Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan) makaputuskanlah (perkara itu) di antara mereka atau berpalinglah dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepada sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

TAWAKKAL : QS. 8 : 49 “(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang aada penyakit di dalam hatinya berkata : Mereka itu (orang-orang mu’min) ditepi oleh agamanya”. (Allah berfirman): “Barang-siapa yang tawakkal kepada Allah , maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

AMANAT : QS. 33 : 72 “ Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat (yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan) kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sessungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.

KERJA : QS. 2 : 134 “Itu ummat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakan nya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidk kan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.”

QS. 5 : 8 “ Hai orang-orang beriman , hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kamu sekali-kali kebencianmu terhaadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepadaa takwa. Dan bertakwalah kepada Allah , sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjaakan”

Kami ingin menyimpulkan, apakah orang sebagai manusia yang diciptakan sebagai mahluk oleh Allah SWT yang paling mulia dimana dalam perjalanan hidupnya mengaku memeluk islam sebagai pandangan hidupnya, maka adakah kita menyadari seutuhnya sebagai pemeluk islam telah mampu memanfaatkan MAKNA OTAK seperti yang kami rumuskan diatas.

Apakah yang terjadi saat ini dimana-mana ada demontrasi, apa artinya bagi kita semua sistom tersebut, apakah tidak terbayangkan bahwa dalam tubuh eksekutif, yudikatif dan legislatif adakalanya mempertontonkan ketidak puasan secara phisik, kita tidak pernah berubah dalam pola berpikir secara radikal untuk memecahkan kehidupan berbangsa dan bernegara ini.

Inilah satu bayangan bahwa negara kita dikendalikan oleh pihak ke tiga agar kita masuk kedalam daur hidup yang penuh permainan politik, dimana bila kita salah langkah dapat menuju kehancuran.

Dadapatkah kita bayangkan, apakah pernah pemimpin kita mau berbagi rasa untuk memikirkan keadaan yang sebenarnya, bahwa ia mampu mempergunakan OTAK untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bangsa ini. Kalau ada pemimpin saat ini berpikir akan memaksimumkan OTAK kedalam pemecahan masalah yang opnormal dari “KOMPLEK” merubah menjadi ”PENYAKIT”, itulah satu tanda adanya satu kebutuhan untuk memanfaatkan “OTAK” sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku.

Apakah yang dapat kita kerjakan bila semua pihak mau mene-rapkan OTAK secara dioptimalkan, cabalah renungkan Rusulluh saw bersabda :

“Sesungguhnya dunia ini indah dan manis, dan Allah akan menyerahkannya kepadamu, dan kemudian Dia akan melihat bagaimana kamu memperlaku-kannya.Maka berhati-hatilah kamu terhadap godaan dunia, dan berhati-hatilah (pula) kamu terhadap (godaan) wanita. (H.R. Muslim).

Jadi pada bagian ini merupakan jawaban atas pertanyaan yang telah kita ungkapkan untuk menggugah pihak-pihak yang merasakan pentingnyanya arti memanfaatkan makna OTAK dalam menggugah perubahan sikap dan perilaku. Pada tingkat intensitas yang tinggi pendekatan ini mungkin dapat mempengaruhi jalan hidup artinya ia meyakini kehidupan dunia dan akherat, sebagai makhluk diciptakan oleh Allah SWT.

Dengan pemikiran pendekatan memaanfaatkan OTAK, timbul dalam pikirannya apa arti hidup di dunia dan pada waktunya ia juga bakal mati setiap saat ia dipanggil oleh sang penciptanya.

Apakah model pendekatan ini akan merubah pola pikirnya sehingga menimbulkan rangsangan terhadap perubahan atas tingkat kesadarannya yang paling rendah yang kita sebut dengan kesadaran INDERAWI menuju ketingkat kedua dan seterusnya.

Perubahan tingkat kesadaran tersebut bisa terjadi bila ia dapat merenung tentang dirinya artinya ia menggerakkan keinginan dengan niat yang ikhlas dengan berpikir menghayati dengan maksud membuka mata hatinya, inilah yang disebut berpikir intuitif. Dengan tingkat kesadran yang berubah, maka kemungkinan melihat masa depannya yang akan dituju yaitu “hidup setelah mati”. Apakah arti hidupnya dalam dunia, segala yang dimilikinya tak dapat dibawanya setelah mati, kecuali menuju “PERJALANAN ABADI” sejalan dengan manfaat “OTAK” yang diyakininya.

Ada baiknya dibawah ini kami ungkapkan suatu uraian mengenai OTAK dilihat dari sisi ANATOMI sebagai berikut :

Untuk memahamkan bangunan otak perlu kita ingat bahwa sistem syaraf pusat berkembang dari suatu struktur yang berbentuk bumbung. Pada bbumbung tersebut dapat dilihat sebuah dasar , sebuah atap dan dua dinding sisi sebagai pembatas suatu terusan yang terletak di tengah.

Dalam perkembangan selanjutnya terjadi masalah oleh karena bumbung itu pada beberapa tempat menjadi tebal, sedangkan pada tempat-tempat lain dindingnya tetap tinggal seperti semula.Di sebelah depan berkembang dua gelumbung yang setangkup letaknya. Gelumbung-gelumbung ini kemudian menjadi kedua belahan otak besar. Di sebelah belakang terbentuk otak kecil oleh karena atap bumbung di sini menjadi mangkin tebal. Bagian lain otak yang dinamakan batang otak tetap berbentuk bumbung dan merupakan tangkai otak besar dan otak kecil, yang ke bawah dilanjutkan menjadi sumsum belakang. Di atas-belakang dan juga di sisi batang otak itu sama sekali tertutup oleh otak besar dan otak kecil , hanya pada dasar otak saja batang otak dapat dilihat dari luar. Pada batang otak dapat dibedakan beberapa bagian yaitu :

1. bagian bawah, yaitu sumsum lanjutan yang merupakan lanjutan langsung sumsum belakang. Ke atas bentuknya semakin melebar. Dasar bumbung syaraf disini semakin menebal, sedangkan atapnya tetap tipis dan berupa selaput ; rongganya, yang merupakan lanjutan terusan pusat sumsum belakang, adalah dan agak luas dan dinamakan bilik otak ke 4. Permukaan depan sum-sum lanjutan memperlihatkan beberapa benjolan, antara lain limas di kedua sisi sebelah garis tengah dan zaitun yang letaknya agak lebih ke sisi. Bentuk-bentuk tersebut disebabkan oleh tumpukan substansi putih (inti) atau substansi kelabu (jalur) setempat.

2. Ke atas terletak otak antara. Dasar bumbung syaraf menjadi jembatan varol oleh karena bertambahnya serabut-serabut syaraf. Dari atap bumbung saraf berkembang otak kecil. Dari dinding sisinya berkembang lengan jembatan yang menghubungkan otak kecil dengan jembatan. Bilik otak ke 4 meluas sampai di sini dan memasuki otak kecil sebagai sebuah relung dalam yang dinamakan tenda.

3. Bagian batang otak berikutnya bernama otak tengah. Dasarnya berupa sepasang tangkai batang otak besar yang meenaik secara serong dari jembatan pada kedua sisinya untuk memasuki kedua belahan otak besar. Lembar atapnya mempu-nyai dua buah gunduk atas dan dua buah gunduk bawah. Keempat benjolan ini dibatasi oleh alur-alur yang bersilangan. Rongga otak di batasi oleh alur-alur yang bersilangan. Ronggo otak disini berupa terusun sempit, yang dinamakan saluran otak besar Sylvius yang di belakang berhubungan dengan bilik otak ke 4 dan di depan bersambungan dengan bilik otak ke 3.

4. Bagian paling atas batang otak membentuk otak antara. Dinding sisi bumbung syaraf di sini amat menebal seraya membentuk badan-badan lutut ; oleh karena itu rongga-nya menyempit , menyeerupakan suatu celah yang dinamakan bilik otak ke 3. Atapnya tipis dan berupa selaput , di sebelah belakang terdapat badan runjung. Dasar bilik otak ke 3 agak rumut bangunannya, berturut-turut dari depan ke belakang terdapat di sini palang penglihat , hypofisis (seperti badan runjung termasuk golongan kelenjar buntu) dan kedua badan puting.

Belahan otak besar kiri dan kanan berasal dari gelumbung-gelumbung pada bumbung saraf. Kedua gelumbung semakkin membesar dan oleh karena itu menutupi bagian-bagian batang otak, tetapi tetap berhubungan dengan otak antara. Rongga bumbung saraf meluas sampai kedalam ke dua belahan otak besar, maka terbentuklah dua bilik sisi, yang masing-masing tetap berhubungan dengan bilik otak ke 3 melalui sebuah lubang kecil yang dinamakan lubang antarbilik Monro. Di tengah , di atas dan di depan otak antara kedua belahan otak besar saling berhadapan, sehingga kedua bidang tengahnya menjadi rata. Kedua belahan otak besar saling berhubungan melalui beberapa berkas serambut melintang ; yang penting antaranya dinamakan balok.
Di bawah balok terdapat sebuah berkas membujur yang bernama kubah. Permukaan otak besar memperlihatkan banyak gelung otak yang dibatasi satu terhadap yang lain oleh beberapa alur, yang terpen-ting antaranya adalah alur sisi Sylvius, yang dapat dilihat pada bidang sisi otak besar. Alur-alur itu juga membatasi baga-baga otak besar ; baga dahi, baga ubun-ubun, baga belakang kepala, baga pelipis. Juga dapat tiga buah kutub pada tiap belahan otak bsar , yaitu kutub dahi, kutub belakang kepala dan kutub pelipis.

Dari otak keluar 12 pasang saraf otak, yaitu saraf penglihatan, saraf penghidu, tigaa pasang saraf otot mata, saraf kembar tiga yang mempersarafi kulit wajah dan semua otot kunyah, saraf pendengar, saraf wajah untuk otot-otot mimik, saraf glosofaring yang antara lain melepaskan cabang kepada selaput lendir lidah dan tekak, saraf kelana yang meluas ke bawah sampai dalam daerah dada dan perut dan mempersarafi alat-alat dalam dada dan perut, saraf tambahan yang mempersarafi beberapa otot leher, dan saraf bawah lidah yang mengurus persarafan otot-otot lidah.

Dengan memahami kedudukan otak dari sisi anatomi yang diuraikan diatas, maka memanfaatkan “OTAK” sebagai suatu pendekatan diperlukan pula pemahaman dari unsur huruf menjadi kata bermakna.

Jadi OTAK harus diterjemahkan huruf (O) menjadi ORANG sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, sebagai mahkluk yang paling mulia dan oleh karena itu huruf (T) menjadi TAWAKAL untuk menjalankan semua perintah dan hukumnya aku taati, suruhnYa aku kerjakan, laranganNYa aku hentikan dengan segenap kerelaan dalam menjalankan sesuatu yang diterjemahkan dari huruf (A) menjadi AMANAH/ AMANAT untuk menunntun dalam menuntun dalam bersikap dan berperilaku yang selalu memancarkan dari huruf (K) menjadi KERJA kedalam wujud untuk mempersiapkan diri menuju perjalanan abadi.

Dengan memahami makna OTAK sebagai suatu pendekatan yang kita kemukakan menjadi daya dorong untuk menarik hihmak berpikir artinya orang yang bijaksana mencari kesempurnaan tetapi orang bodoh mencari kekayaan.

2. Makna Orang Dalam Otak

Seperti yang telah kita ungkapkan pada bagian terdahulu bahwa kata orang yang termuat dalam Al Qur’an bahwa :

ORANG : QS. 5 : 42 “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar kata bohong, banyak mereka memakan yang haram (seperti uang sogokn dan sebagainya). Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan) makaputuskanlah (perkara itu) di antara mereka atau berpalinglah dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepada sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil “

Dengan memahami makna ayat tersebut diatas, maka timbul pertanyaan pada diri kita untuk mendalami bahwa “Allah menyukai orang adil”, oleh karena itu mari kita mencoba untuk menguraikan huruf dalam kata orang sehingga dapat kita rumuskan kedalam untaian kalimat menjadi lebih bermakna untuk mendalami tentang kata “ORANG” dalam “OTAK”

Bila kata ORANG kita uraikan dari huruf menjadi kata yang bermakna yang terdiri dari unsur kata yaitu :

O menjadi Organ ; R menjadi Roh ; A menjadi Akal ; N menjadi Naluri / Nafsu ; G menjadi Golongan.

Selanjutnya kita uraikan makna huruf menjadi kata bermakna sbb. :

ORGAN adalah alat yang mempunyai tugas tertentu dalam tubuh manusia. Tentang manusia begitu banyak diungkapkan dalam Al Qur’an pada surat-surat :
NO.2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,38,39,41,42,43,44,45,46,47,49,50,51,52,53,54,55,56,57,58,59,62,63,64,66,70,71,72,80,82,83,84,86,89,90,95,96,99,100,103,110,114. Dalam setiap surat terdapat ayat-ayat yang mengungkapkan tentang manusia.

Sebagai contoh QS. 2 : 8 “Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman “ Maknanya adalah untuk menjelaskan tentang golongan munafik.

Jadi kalau kita sejenak untuk mengingatkan kembali dengan membaca surat dan ayat yang kami ungkapkan diatas, maka ia akan memberikan daya dorong kedalam pikiran kita untuk menyadari apa arti hidup sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT ini.

ROH / Ruh adalah salah satu keyakinan yang diajarkan Al Qur’an dan mempercayai soal-soal gaib merupakan salah satu sendi keyakinan beragama. Jadi kepercayaan mengenai soal-soal gaib itu justru merupakan perwujudan dari kebenaran iman dan islam.

Dalam Al Qur’an tentang Ruh dapat kita ketemukan dalam QS. 17 : 85 ; 4:171 ; 19:17 ; 32:9 ; 38::72 ; 66:12 ; 78:38 ; 81:7

Sebagai contoh dalam QS. 17:85 mengungkapkan sebagai berikut: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh. Katakanlah : “Roh itu termasuk urusan Tuhan-Ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”

Dengan pemahaman tersebut diatas, maka sejak manusia lahir, roh berangsur dewasa sesuai perkembangan jasmani. Jadi dengan mempercayai adanya roh itu berarti soal-soal gaib dapat kita rasakan, sehingga kepercayaan mengenai Roh tidak dipaksakan kepada pikiran untuk memanfaatkan otak melalui alat pikiran kesadaran, kecerdasan dan akal untuk mencari jawaban tentang Roh yang tidak diketahui hakkikatnya

Cobalah renungkan QS. 22 : 5 “ Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari Kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara Kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”

QS. 6 : 62 “ Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepaada Allah. Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.

Dengan kita merenung untuk memahami makna dari kedua surat tersebut diatas, maka kita dapat mengetahuinya ada dua unsur dalam diri manusia yaitu jasad / tubuh / badan yang dapat diketahui tuntutan serta keinginannya disatu sisi dan disisi lain pada waktunya manusia setelah meninggal Roh-nya kembali kepada Allah.

AKAL, adalah salah satu mesteri lainnya yang diciptakan oleh Allah SWT untuk orang sebagai manusia yang memiliki kemampuan untuk berpikir.

Oleh karena itu dalam Al Qur’an telah diungkap dalam surat-surat dan ayat tentang akal seperti yang tercantum dalam QS. 2:142,179,197 ; 4:5 ; 5:58 ; 7:66,67,155 ; 10:100 ; 12:94,111 ; 26:28 ; 30:24 ; 39:21 ; 45::5 ; 53::6 ; 65:10.

Sebagai contoh mari kita renungkan QS. 2:142 “Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata : “Apakah yang memalingkan mereka (umat islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya ?” Kata-kanlah : “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat ; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”

Dengan Surat tersebut telah menunjukkan kepada kita bahwa “ke-esaan tuhanlah akhirnya yang menang”, oleh karena itu dengan akal yang dianugerahkan oleh Allah SWT, orang dapat berpikir sebagai manusia seutuhnya artinya ia mampu menggerakkan alat pikir yang lainnya dalam satu kesatuan yang disebut dengan kesadaran dan kecerdasan.

Dengan menggerakkan Kesadaran dalam berpikir artinya dengan kesadaran kita dapat berorientasi meninjau serta me- rasakan diri seendiri serta menangkap situasi diluar diri kita.

Kesadaran tidak berarti apa-apa dalam berpikir bila tidak dibantu oleh Kecerdasan karena kesadaran menyadarkan tentang apa-apa namun kecerdasan melaporkan kepada kita keadaan perkara dan hubungannya. Jadi melalui kecerdasan kita dapat menangkap fakta dan informasi untuk mengingat masalah kita hadapi atau dengan kata lain seberapa besar resiko yang dihadapinya, tapi laporan itu akan menjadi penting bila kita dapat mencari jawaban untuk memecahkan.

Kecerdasan menjadi bermakna, bila Akal menunjukkan mencari jalan untuk memenuhi maksud dan tujuan kita. Oleh karena itu dengan Akal adalah potensi rohaniah yang memiliki pelbagai kesanggupan seperti kemampuan berpikir, menyadari, menghayati dan memahami sehingga kegiatan akal itu berpusat atau bersumber dari kesanggupan jiwa yang disebut dengan intelengen. Akal berpusat di otak bawah sadar yang disebut hati.

Sejalan dengan pikiran diatas, cobalah renungkan QS. 2 : 269 “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah, ia benar-benar dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”

Sifat dorongan itu, manusia bertindak dengan nalurinya pada dasarnya untuk kebaikan dan ada pula dasar untuk kejahatan, sehingga manusia diberi ikhtiar untuk berusaha dalam pelbagai bentuk pendekatan untuk memberikan bimbingan terhadap potensi kebaikan dan memberikan arah pada potensi kejahatan ke jalan yang baik.

Seperti kita maklumi bahwa dalam Islam faktor baik dan buruk merupakan sunnatullah keberadaannya, sebab tidak sempurnalah Kekuasaan Allah itu jika hanya mampu mengadakan yang baik-baik saja, sedangkan yang buruk tidak.

Dorongan itu yang disebut Nafsu. Nafsu adalah bagian dari rohani yang memiliki pengaruh yang besar dan menguasai untuk memerintahkan kepada anggota jasmani. Didalam Al Qur’an dapat kita ketemukan dalam surat dan ayat yang tercantum pada QS. 2:87 ; 4:27, 135 ; 5:29, 48, 49, 70, 77 ; 6:119, 150 ; 7:81, 176 ; 12:53 ; 13:37 ; 18:28 ; 20:96 ;27:55.

Sebagaai contoh QS. 2 :87 “ Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada ‘Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dkeinginanmu lalu kamu angkuh ; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh ? “

Dari surat tersebut mengingat kita bahwa sikap orang Yahudi terhadap para rasul dan kitab-kitab yang diturunkan Allah. Sebaliknya Allah mengunci hati orang yang menuruti nafsu, seperti yang termuat dalam QS. 45:23 ; 47:16.

Dalam QS. 45 : 23 “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat ber-dasarkan ilmunya dan Allah telah mngunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannnya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).
Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ? “

Sejalan dengan itu maka naluri yang ada pada manusia merupakan anugerah tuhan untuk dipakai secara bijaksana, karena dalam kehidupan manusia akan dihadapkan pada pelbagai kebutuhan baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.

Dengan demikian sebagai individu, maka berkat dorongan naluri berupa hawa nafsu, kebutuhannya akan dapat terjaga dan terpelihara. Sebaliknya sebagai anggota masyarakat, ia dapat menyesuaikan diri sebab ada naluri seperti keinginan berkumpul, menyelamatkan diri, minta tolong dsb.

Dengan mengutarakan hal diatas bahwa pada setiap manusia terdapat naluri dari pembawaan lahirnya, maka seberapa jauh seseorang dapat mengendalikan naluri yang ada dalam jiwanya akan sangat ditentukan oleh tingkat kedewasaan seseorang dalam berpikir.

Oleh karena itu, pahamilah nafsu yang memainkan peran dalam mempengaruhi pikiran yang kita sebut dengan :

• Nafsu Amarah adalah nafus yang belum mampu membedakan kebaikan dan keburukan sehingga mendorong kepada perbuatan yang tidak terpuji.

• Nafsu Lawwaamah adalah nafsu yang memiliki rasa insaf dan menyesal sesudah melakukan sesuatu pelanggaran.

• Nafsu Musawwalah adalah nafsu yang dapat membedakan sesuatu yang baik dan buruk. Melakukan keburukan dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.

• Nafsu Mulhammah adalah Nafsu yang mendapat ilham dari Allah dikaruniai ilmu pengetahuan dan akhlak yang terpuji.

• Nafsu Raadhiyah adalah nafsu yang ridha (ikhlas) kepada Allah, memiliki sikap yang baik dalam kesejahteraan, mensyukuri nikmat qanaah atau merasa puas dengan apa adanya.

• Nafsu Mardhiyah adalah nafsu yang diridlai Allah. Yaitu keridlaan yang dapat terlihat pada anugerah yang diberikannya, berupa senantiasa berdzikir, ikhlas, memiliki karamah, dan men-dapatkan kemuliaan.

• Nafsu Kaamilah adalah nafsu yang telah sempurna bentuk dan dasarnya. Sudah dikategorikan cakap untuk mengerjakan irsyad dan menyempurnakan ikmal terhadap hamba Allah.

• Nafsu Muthmainnah adalah nafsu yang telah mendapat tuntunan dan pemeliharaan yang baik. Nafsu ini bisa menyebabkan ketenangan jiwa, melahirkan sikap dan perbuatan yang terpuji, membentengi serangan kekejian dan kejahatan.

GOLONGAN adalah mengkelompokkan orang-orang yang memiliki tingkat kesadaran yang mempengaruhi pola berpikir dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidup-annya sebagai manusia. Oleh karena itu kita dapat mengkelompokkan manusia kedalam golong-an yang disebut :
Dalam Al Qur’an mengenai Golongan terdapat dalam QS. 18:36 ; 35:6 ; 37:83 ; 38:11, 13 ; 40:5,30 ; 40:5,30 ; 42:7 ; 43:65.

Pada QS. 18 : 36 “dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mmendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu”

QS. 35 : 6 “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggap ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”

Golongan kanan yang termuat dalam QS. 56 : 8, 27, 38, 90,96, ; 74 : 39 ; 90 : 18.
Sebagai contoh pada QS. 56 : 8 “ Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu “

Yang dimaksud golongan kanan ialah orang-orang yang menerima buku-buku catatan amal mereka dengan tangan kanan.

Golongan kiri yang termuat dalam QS. 56 : 9, 41 ; 90 : 19. Sebagai contoh pada QS. 56 : 9 “ Dan golongan kiri . Alangkah sengsaranya golongan kiri itu”.

Yang dimaksud golongan kiri adalah orang-orang yang menerima buku-buku catatan amal mereka dengan tangan kiri.

Jadi dengan pemahaman itu adalah bukti kebenaran hari kebangkitan dan penggolongan manusia pada hari itu kepada mu’min dan kafir.

Untuk jelasnya marilah kita menyimak dalam QS. 30 : 14 “Dan pada hari terjadi kiamat, di hari itu mereka manusia) bergolong-golongan.

QS. 30 : 15 “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.”

QS. 30 : 16 “Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Qur’an) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).

Dengan mengungkapkan huruf dalam kata “ORANG” yang telah kita utarakan diatas, maka manusia yang diciptakan oleh Allah SWT merupakan mahluk yang mulia sebagai khalifah di bumi.

Oleh karena itu, harus kita pahami bahwa ORANG sebagai unsur O dalam kata “(O)TAK mengandung makna dari untaian huruf menjadi kata bermakna bahwa ORANG adalah (O)RGAN sebagai jazad yang didalamnya terdapat (R)OH yang menggerakkan (A)KAL untuk menuntun (N)ALURI / NAFSU kedalam (G)OLONGAN umat yang selalu berpegang kepada Al Qur’an dan sunnah.

Memahami orang sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT berarti kita harus mampu mempergunakan otak sebagai sarana agar dalam bersikap dan berperilaku taat melaksanakan perintah Allah, menetapi peraturan-peraturan yang ditentukan Allah dan meninggalkan segala larang-annya.
Jadi manusia memanfaatkan OTAK dalam kemampuan untuk berpikir haruslah sejalan ajaran agama untuk mengaktualisasikan alat berpikkir yang disebut kesadaran (otak kanan atas), kecerdasan (otak kiri atas) dan akal (otak bawah sadar).

Oleh karena itu, manusia dengan kemampuan berpikir itu, ia harus menyadari benar dalam mewujudkan hikmah berpikir untuk menjauhi ma’shiat, sehingga proses dalam berpikir dapat menuntun arti mata, telinga, lidah, perut, aurat, tangan, kaki kejalan yang benar.

Untuk itu cobalah renungkan QS. 8 : 22 “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.”

Dalam perjalanan hidup ini orang sebagai manusia penuh dengan tantanngan dimana ideologi dan beragam aliran tumbuh dan berkembang yang akan mempengaruhi jalan pikiran manusia. Oleh karena itu, orang yang dapat menangkap makna “OTAK” sebagai ciptaaan Allah SWT, akan dapat menghayati hikmah berpikir untuk menuntun dalam bersikap dan berperilaku.

Dengan jalan pikiran itu , maka manusia berpikir, bekerja dan belajar selama hidupnya dapat membentuk kesadaran dari satu tingkat ke tingkat yang lebih sempurna sehingga dengan bantuan kecerdasan dan akal, ia dapat menolak ajaran materialisme histori dengan berpegang teguk pada Al Qur’an dan Sunnah yang menuntun manusia berbuat kebajikan dan pantang akan kejahatan.

Mengungkapkan huruf O dalam kata (O)TAK sebagai suatu pendekatan dimaksudkan untuk memahami arti manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia di bumi sehingga ia selalu berpikir dalam satu kebiasaan untuk :

• Memberi kepada orang yang tidak suka memberi.
• Membuat kebaikan kepada orang yang tidak senang pada kita.
• Waktu diam digunakan untuk berpikir.
• Bila berbicara juga berisi nasehat.
• Apa dilihat dijadikan contoh dan pelajaran.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka orang hanya bisa dengan berkembang jikalau ia bisa mengatasi kesukaran-kesu-karan krena itu harus bertekun dengan tekad maju terus, meskipun mendapat pukulan dan rintangan. Mati karena melaksana-kan cita-cita adalah yang mulia. Penderitaan dan kesusahan hidup adalah pengalaman yang berharga dan membuat seseorang berjiwa besar.Tidak ada jalan yang senang menuju jalan keberuntungan hidup.

Jadi dengan daya dorong dalam memahami arti kebera-daannya di dunia berarti orang yang mendidik dirinya lebih berharga dari mendidik orang lain. Orang yang tidak dapat menguasai dirinya dia tidak dapat memimpin orang lain. Barang siapa yang pandai memelihara isterinya berarti pandai pula memelihara arti kehidupan ini.

3. Makna Tawakal Dalam Otak

Tawakal adalah berserah kepada kehendak Allah artinya percaya dengan sepenuh hati kepada Allah. Tidak cukup hanya percaya te-tapi juga menyerah. Jadi percaya dan meyerah adalah dua kata yang berbeda tapi memiliki saling keterkaitan yaitu disatu sisi kita percaya karena aqidah dan disisi lain menyerah karena ibadah.

Dengan pikiran itu marilah kita mencoba merenung dari huruf menjadi kata bermakna dalam tawakal yaitu

T menjadi (T)aat ; A menjadi (A)qidah ; W menjadi (W)ahyu ;
A menjadi (A)llah ; K menjadi (K)itab ; A menjadi (A)l Qur’an ;
L menjadi (L)ailatul qodar.

Jadi untuk mendalami makna TAWAKAL dilihat dari unsur tiap huruf dalam kata tersebut memberikan daya dorong dalam menangkap hikmah berpikir agar wujud percaya dan menyerah menjadi satu kenyataan dalam bersikap dan berperilaku.

Untuk jelasnya dibawah ini kita ungkapkan makna huruf dalam kata tersebut seperti dibawah ini :

TAAT, adalah senantiasa menurut perintah dan hukum-Nya aku taati, suruhnya aku kerjakan, larangan-Nya aku hentikan, dengan segenap keyakinan dan kerelaaan.

Mengenai kata Taat dalam surat-surat dan ayat kita dalam Al Qur’an seperti yang tercantum dalam QS. 2:93, 173 ; 3:17, 173 ; 4: 13, 34, 59, 65, 69, 80, 1 ; 5 : 7, 92 ; 8 :20, 46 ; 9 : 71 ; 20 : 90 ; 24 : 52, 53, 54,56 ; 26 : 108, 110, 126, 132, 144, 150, 163, 179 ; 29 : 65 ; 31 : 32 ; 33 : 31, 35, 66 ; 38 : 17, 19, 30, 44 ; 43 : 63 ; 47 : 21, 33 ; 48 : 17 ; 49 : 14 ; 51 : 50 ; 58 :13 ; 64 : 12, 16 ; 66 :5, 12 ; 71 : 3 ; 72 : 14 ; 81 : 21 ; 98 : 5.

Sebagai contoh, kita simak QS. 2 : 93 “Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursi-na) diatasmu (seraya Kami berfirman) : “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah”. Mereka menjawab : “Kami mendengarkan tetapi tidak menta’ati “ Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah “Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat).”

Dari ayat tersebut, jelaslah bahwa penyembahan yang dilakukan bangsa Yahudi terhadap anak sapi, merupakan tanda bagi kecen-derungan mereka kepada benda.

Oleh karena itu Taat yang kita maksudkan adalah taat dengan percaya dan penyerahan diri sebagai satu keyakinan kepada sang pencipta Allah SWT.

Jadi simaklah apa yang tercantum dalam QS. 3 : 173 “(yaitu) orang-orang (yang menta’ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan : “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab : “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”

AQIDAH, adalah keyakinan dan percaya serta berpegang teguh atas panggilan hati kepada tingkat pemahaman aqidah yang bersifat haqqul yakin artinya orang berserah diri secara bulat dengan tingkat kesadaran yang tinggi kepada rukun iman yang akan menuntun perjalanan hidup ini yang didukung oleh pemikiran rasional, ilimiah dan mendalam serta pengalamannya dalam pengalaman ajaran agama.

Jadi dengan keyakinan dan percaya serta berserah diri terhadap rukun iman yaitu : Percaya kpada Allah Ta’ala ; Percaya kepada para Malaikat ; Beriman kepada Kitab-kitab Allah ; Beriman kepada para Rasul ; Beriman kepada hari Kiamat ; Beriman pada suratan Takdir.

Dalam Al Qur’an banyak diungkapkan dalam surat-surat dan ayat-ayat tentang :

• Iman
• Allah memberi pahala kepada orang yang beriman
• Allah pelindung orang beriman
• Balasan terhadap orang beriman dan kafir
• Beriman
• Beriman kepada yang ghaib
• Ciri iman yang sebenarnya
• Diwaktu azab datang iman tak berguna lagi
• Ganjaran untuk orang iman dan jihad di jalan Allah
• Hukuman untuk orang yang tak beriman
• Keimanan
• Kemuliaan manusia terletak pada iman dan amalnya
• Iman kepada kehidupan Akhirat
• Iman kepada semua nabi dan kitab
• Menambah keimanan
• Nikihailah wanita beriman
• Orang beriman dan berilmu ditinggikan derajadnya
• Kenikmatan di akhirat hanya untuk beriman
• Penghargaan Allah pada manusia yang sempurna imannya
• Perintah beriman kepada Allah dan Rasulnya
• Sikap yang lemah iman dalam menghadapi cobaan
• Surat orang-orang yang beriman
• Tuhan murka terhadap orang yang mengingkari iman
• Unsur iman
• Tak beriman
• Dan seterusnya.

Beberapa contoh mengenai surat-surat dan ayat-ayat tersebut sbb.
QS. 3 : 49 tentang Iman
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):

“Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”

QS. 2 : 3 tentang Beriman
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

WAHYU, adalah petunjuk yang diturunkan hanya kepada para Nabi dan Rasul melalui mimpi dsb. Nabi Muhammad saw, menerima wahyu yang pertama ketika beliau berusia empat puluh tahun.

Dalam Al Qur’an kata wahyu kita dapatkan dalam surat dan ayat yang tercantum dalam QS. 2:23 ; 3:44 ; 4:105 ; 6:50,51, 106,145 ; 7:75, 203 ; 10:15 ; 11:12, 49 ; 17:39, 60,73,86 ; 18:27, 110 ; 20:114 ; 21::45, 73, 108 ; 22:8 ; 29:45 ; 34:6, 50 ; 35 :31 ; 40::70 ; 41:6, 12, 14, ; 42:3,52, ; 46: 9 ; 54:25 ; 72:1 ; 77:5.




Dengan controh surat dan ayat tersebut diatas mengingatkan kepada kita tentang wahyu dan oleh karena itu, maka Al Qur’an selama masa dua puluh tiga tahun diturunkan secara berangsur-angsur di sekitar pribadi Muhammad, di mana antara satu wahyu dan wahyu berikutnya terdapat jarak waktu pemisah yang berbeda-beda panjang dan pendeknya.

Kita meyakini dan percaya tentang wahyu yang diungkapkan dalam banyak surat dan ayat mengungkapkan :

• Cara wahyu diturunkan
• Kebenaran adanya wahyu
• Nabi adalah laki-laki yang diberi wahyu
• Nabi Muhammad hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhan
• Penegasan Tuhan bahwa wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad benar
• Pokok agama yang diwahyukan kepada para rasul sama
• Dan seterusnya.

Jadi dengan memahami mengapa wahyu itu diturunkan secara berangsur-angsur, memberikan daya ingat kita nilai pendidikannya bagaimana memerangi kegelapan bangsa jahiliyah, perang badar, perang Uhud dan seterusnya.

Dengan demikian maka daya ingat kita tentang arti dan fungsi wahyu itu sendiri untuk mengingatkan kita untuk berpikir menyelami dari satu ayat ke ayat lainnya sebagai sebagai kesatuan kuantitas artinya kita memahami dimana setiap wahyu itu berdiri sendiri dan menghimpun satuan-satuan baru sehingga sampai kepada kumpulann Al Qur’an.

Allah, adalah dia ciptakan berupa berbagai ciptaan-Nya yang ada di daratan, lautan, lembah dan ngarai. Dengan kesempitan ilmu mereka menuju kekufuran. Dan dengan kelemahan nalar, mereka keluar menuju pendustaan dan kedurhakaan.

Oleh karena itu, hingga mereka mengingkari penciptaan segala sesuatu. Mereka menganggap hal itu tercipta tanpa kesengajaan , tiada penciptaan, pengaturan dan kebijakan dari Pengatur dan Pencipta.

Sejalan dengan pemahaman tersebut, Allah telah mene-tapkan sejumlah kewajiban yang menyertai syahadat tauhid. Ia dimaknai dengan rukun-rukun islam. Hikmah dari dilaksana-kannya rukun-rukun ini adalah melatih manusia untuk senantiasa taat kepada Allah, tunduk kepada-Nya dengan sebaik-baiknya dan menjauhkan diri dari larangan-Nya serta kburukan-keburukan.

Dari isi Al Qur’an yang tercantum dalam 114 Surat dan terperici kedalam 1.133 Ayat, hanya sedikit sekali yang tidak mengungkapkan kata Allah pada Surat 54, 55, 56, 68, 75, 77, 78, 80, 83, 86, 90, 92, 93, 94, 97, 99, 100, 101, 102, 103, 105,106,107,108, 109, 111, 113-133.


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. “

QS. 2 : 7 “Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

QS. 2 : 8 “Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

QS. 2 : 9 “Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

Bila kita renungkan dari Surat dan Ayat, maka Al Qur’an diantaranya akan mengungkap hal-hal sebagai berikut :

• Mata manusia tidaka melihat Allah
• Kekuasaan Allah yang tergambar pada alam semesta
• Keagungan Allah
• Balasan Allah untuk orang yang berbuat kebajikan
• Allah Mengazab setelah memperingatkan
• Ketenteraman bagi orang yang mengingat Allah
• Allah mengetahui yang lahir dan yang bathin.
• Dan seterusnya.

Dengan merenung apa-apa yang terkandung dalam Al Qur’an, maka kita meyakini dan percaya sehingga dapat merubah jalan pikiran ketidaktahuan orang-orang yang ragu terhadap sebab penciptaan dan maknanya.

Jadi dengan ilmu, bila kita memperhatikan alam ini dengan pikiran kita dengan mengkaji dengan kesadaran, kecerdasan dan akal, maka engkau mendapatinya seperti rumah yang dibangun dan tersedia semua kebutuhan yang ada didalamnya yang dibutuhkan oleh manusia. Kita dapat membayangkan mengenai langit terbentang sebagai atap, bumi terhampar sebagai alas, bintang-bintang bercahaya sebagai lampu dan mutiara-mutiara terpendam sebagai simpanan.

Begitulah adanya bahwa alam ini diciptakan-Nya dengan perhi-tungan, keteraturan dan keserasian. Dan penciptanya adalah satu.Mahaagung kesucian-Nya, Mahatinggi kemurahan-Nya, Ma-hamulia wajah-Nya dan tiada tuhan selain-Nya.

Demikian pula kita meyakini dan percaya atas ciptaan-Nya atas manusia dan pengaturan janin di dalam rahim, cara kelahiran ja-nin, makanannya, tumbuhnya gigi dan mencapai dewasa, dsb.

KITAB, adalah wahyu Tuhan yang dibukukan sebagai kitab suci yang mempercayainya. Sebelum Al Qur’an diturunkan terdapat taurat, zabur, injil seperti yang termuat dalam Surat-Surat No. 2,3, 4,5, 9,10,11, 12,13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34,35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 57, 61, 62, 66, 68, 69, 83, 84, 87, 98 beserta ayat-ayat yang tercantum didalamnya.

Sebagai contoh diungkapkan seperti dibawah ini :
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

QS. 2 : 145 “
Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim.

QS. 2 : 146”
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

Tuhan menurunkan Al Qur’an membenarkan kitab sebelumnya, oleh karena itu kita harus meyakini bahwa Al Qur’an sebagai kitab yang terakhir diturunkan untuk menuntun manusia sebagai makhluk yang paling mulia dimata-Nya.

Dan oleh karena itu manusia yang diungkap Qur’an dan bagi yang mempercayai, maka dengan hikmah berpikir dapat me-nuntun sikap dan perilakunya dalam perjalanan hidubnya didunia dan berusaha menyiapkan diri menuju kepada perjalan-an yang abadi.

AL QUR’AN, adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT Tuhan Alam Semesta, kepada Rasul dan Nabi-Nya yang terakhir Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril AS untuk di sampaikan kepada seluruh umat manusia sampai akhir zaman.
Kata Al Qur’an dapat kita ketemukan dalam surat-surat beserta ayat-ayatnya pada QS. 2 : 2, 23, 41, 89, 91, 97, 129, 185 ;
6 : 90 ; 10 :15 ; 11 : 51 ; 12 :104 ; 25 : 30 ; 41 : 42 ; 42 : 7, 17, 23, 24, 52 ; 43 : 2, 3, 4, 5, 8, 29, 30, 31, 44 ; 44 : 2, 58 ; 45 : 11, 20 ; 46 : 4, 8, 10, 11, 12, 29, 30 ; 47 : 9, 24 ; 81 : 19, 25, 27 ;84 : 21 ; 85 : 21 ; 86 : 13 ; 87 : 6 ; 97 ; 98 : 2 ; 50 : 1, 45 ; 52 : 34 ; 56 : 77 ; 57 : 9 ; 68 : 44, 51, 52 ; 69 : 40, 41, 48, 50, 51 ;
72 : 1, 13 ; 73 : 5,20 ; 74 : 18, 21, 24, 25, 54, 55 ; 75 : 116, 31.

Sebagai contoh dibawah ini diungkapkan makna kata Al Qur’an dalam QS. 2 : 2 “Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

QS. 2 : 23 “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

Dengan memahami surat dan ayat tentang Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat (bangsa-bangsa) dan diturunkan dalam bahasa Arab , sehingga bahasa Arab menjadi bahasa kesatuan umat islam sedunia.

LAILATUL QODAR. Artinya suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Qur’an.

Untuk jelasnya dapat kita ketemukan dalam Surat dan ayat seperti pada QS. 97 dengan 5 ayat didalamnya yaitu

QS. 97 ; 1 “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.

QS . 97 : 2 “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

S.Q. 97 : 3 “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

QS. 97 : 4 “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
QS. 97 : 5 “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Dengan mengungkap makna huruf dalam kata TAWAKAL sebagai unsur T dalam kata “O(T)AK mengandung makna dari untaian huruf menjadi kata bermakna bahwa TAWAKAL adalah (T)AAT dalam menjalankan perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya dengan percaya dan menyerahkan diri atas (A)QIDAH yang termuat dalam KITAB suci terakhir yang diturunkan-NYA seecara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW yang disebut AL QUR’AN pada suatu malam yang sangat mulia disebut dengan malam LAILATUL QODAR.

Jadi dengan kemampuan berpikir manusia dapat melaksanakan makna TAWAKAL dalam kata O(T)AK dalam usaha agar dalam hidup ini mempunyai arti atas keberadaan di bumi ini sesuai dengan rencana Allah SWT sebagai penciptanya.

Oleh karena itu manusia dalam kehidupannya dengan bertawa-kal akan menunjukkan kehadapan Allah SWT sebagai orang yang beriman dengan tanda :

• Mendengar Allah bergeletar hatinya.
• Dibacakan ayat Allah bertambah keimanannya.
• Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
• Mendirikan sembahyang
• Mendermakan sebahagian dari rezekinya.

Dengan tawakal berarti pula akan dapat menuntun manusia da-lam bersikap dan berperilaku, maka manusia dengan hikmah berpikir, maka ia akan sampai kepada tujuan dengan lidah sebagai alat manusia yang lebih mulia dalam tubuhnya. Dengan lidah itu pula seorang di lempar kedalam neraka, sebab itu jagalah dia dengan baik karena lidah itu adalah anjing yang setia, jangan lidah anda mengutuki seseorang sebab kutukan itu akan kembali kepada diri anda sendiri.

Akhirnya sebagai daya dorong perlu kita memahami bahwa tawakal tak ada paedahnya bila :
1) perkataan kalau tak disertai dengan perbuatan ;
2) kepintaran kalau tidak disertai budi ;
3) derma kalau tidak disertai niat suci ;
4) harta kalau tak dengan santun ;
5) jujur kalau tidak sanggup memegang janji ;
6) hidup kalau tak disertai kesehatan ;
7) negeri makmur kalau hati penduduknya kecewa.

Dengan demikian bahwa orang takwa senantiasa mendapat pimpinan dari Ruhan dalam penghidupan dan perjuangannya di jamin oleh Tuhanakan memperoleh kemenangan. Tinggalkanlah semua yang haram anda akan jadi manusia yang paling utama dalam beribadat pada Allah SWT.

Oleh karena itu tingkatkan manfaatkan dalam hikmah berpikir agar menjadi orang yang disegani bukan pada orang kaya tetapi pada orang berbudi tinggi.

4. Makna Amanah Dalam Otak

Amanah merupakan tanggung jawab manusia sejalan dengan fitrah dan bakat yang dimilikinya sejak lahir, oleh karena itu manusia yang diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang mulia disisi Tuhan, maka dengan memanfaatkan otak, ia harus mampu meningkatkan kesempurnaan dalam perja-lanan hidup abadi.

Dengan pemikiran itu setiap manusia ibarat kata pepetah bah-wa manusia sebagai individu berusaha menemukan tentang di-rinya, itu berarti ia akan mengenal tentang Tuan. Hikmah berpikir tersebut hanyalah sebagai daya dorong dalam setiap langkah menuju kejalan kesempurnaan.

Mencintai kesempurnaan merupakan fitrah yang kuat untuk menuntun manusia dalam menjalankan amanah sebagai khalifah di dunia ini sebagai tanggung jawab yang harus dipenuhinya.

Dengan pikiran itu marilah kita mencoba merenung dari huruf menjadi kata bermakna dalam amanah sebagai suatu pemahaman yang lebih mendalam apa arti hidup di dunia ini. Dengan pemahaman itu ia akan berusaha menempatkan perjalanan hidup ke arah yang diridhoi oleh Allah SWT. Sikap dan perilaku akan dituntun oleh kemampuan berpikir, oleh karena itu dibawah ini diungkapkan kata amanah sebagai berikut :


N menjadi Nasib ; A menjadi Azab ; H menjadi Hari

Jadi untuk mendalami makna AMANAH dilihat dari unsur tiap huruf dalam kata tersebut memberikan daya dorong dalam menangkap hikmah berpikir agar wujud percaya dan menyerah menjadi satu kenyataan dalam bersikap dan berperilaku.

AMAL, adalah menyangkut perintah Allah SWT melalui pesu-ruh-Nya Nabi Muhammad SAW untuk menjalankan syariat yang menyeluruh persoalan hidup lahir dan batin, artinya Allah SWT menetapkan bahwa syariat lahir adalah untuk diamalkan oleh jasad lahir, sedangkan syariat batin adalah untuk diamal-kan oleh jasad batin (roh)

Didalam Al Qur’an kata amal dapat kita ketemukan dalam surat dan ayat pada QS. 2 : 167, 223 ; 3 : 57 , 136, 139 ; 5 : 53 ; 6 : 88 , 160 ; 7 : 53 , 171 ; 11 : 7 ; 17 : 13 ; 42 : 15 ; 49 : 2, 14 ; 50 : 17 ; 58 : 6 ; 67 : 2.

Sebagai contoh QS. 2 : 167 “Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: “Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api Neraka “

QS. 2 : 223 “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.”

Bila kita renungkan ayat tersebut diatas dan memahami pula arti amalan, maka kita akan dapat lebih mendalami kandungan surat dan ayat lain yang akan memberikan arti dalam pemaham-an keberadaan manusia sebagai khalifah di dunia ini untuk menjalankan AMANAH sesuai dengan perintah-NYA.

Untuk itu sebagai daya dorong dalam usaha-usaha manusia untuk selalu ingat kepada keyakinan dan berserah diri kepada Allah SWT, maka diperlukan adanya suatu cara pendekatan dalam mendorong untuk menciptakan hihmak berpikir agar kita selalu dapat menempatkan sikap dan perilaku untuk menjalankan AMANAH dengan mengingat hal-hal yang termuat dalam surat dan ayat yang menjadi batasan tentang diri kita yaitu :

• Pemahaman arti amal saleh.
• Balasan Allah kepada amal seseorang menurut niatnya.
• Balasan masing-masing tergantung amalannya.
• Balasan untuk yang beramal baik
• Derajat seseorang disisi Tuhan sesuai dengan amalnya.
• Hendaknya segala amal dikerjakan karena Allah.
• Balasan terhadao orang beramal buruk.
• Jaji Allah bagi yang mengerjakan amal saleh.
• Kemuliaan manusia terletak pada amal dan imannya.
• Amal salleh mempertemukan manusia dengan Tuhannya.
• Amal saleh yang kekal lebih baik dari perhiasan dunia.
• Setiap amal mendapat pahala dari Tuhan.
• Setiap orang akan memetik buah amalnya sendiri.
• Setiap orang telah ditetapkan amal perbuatannya.
• Tuhan tidak menyianyiakan amal seseorang.
• Amal untuk kebaikan dirinya sendiri.
• Yang menerima buku amal dari kanan akan menerima pemeriksaan yang mudah.
• Yang menerima buku amal dari belakang akan masuk neraka.
• Yang mengerjakan amal dalam keadaan beriman akan diberi pahala.

Demikianlah bila kita selalu mengingat-ingat hal-hal yang kita sebutkan diatas, maka setiap kita berpikir dalam melaksanakan sesuatu akan menuntun kita dalam bersikap dan berperilaku ke jalan yang benar, maka disitulah letak kebahagian kita menyiapkan bekal dalam menuju perjalanan abadi.

MARTABAT, tingkat harkat kemanusiaan dimata Allah SWT, dimana manusia memahami secara bulat apa maksud ia diciptakan-Nya untuk beribadah, sebagai khalifah, sebagai Ummat Nabi Saw dalam melanjutkan perjuangannya.

Untuk beribadah bukan hanya manusia tetapi seluruh makhluk di muka bumi ini beribadah menurut caranya masing-masing. Untuk itu perhatikan perintah Allah SWT dalam Al Qur’an seperi yang termuat dalam

QS. 24 : 41 “Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Jadi ibadanya Matahari yaitu dengan bergerak setiap hari dari tumur ke barat, begitu juga ibadahnya air yaitu senantiasa me-ngalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Apalagi manusia makhluk yang paling sempurna asal kejadiannya.

Sebagai khalifah, ketika Allah SWT menciptakan manusia, maka malaikat proten, seperti yang termuat dalam surat :
QS. 2 : 30 “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Oleh karena itu, manusia sebagai penanggung jawab di muka bumi dan sebagai khalifatullah yang diberi sifat kasih sayang kepadea seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya.

Sejalan dengan pikiran itu bahwa pada diri setiap manusia ter-dapat empat sifat sesuai dengan kehendak Allah SWT yaitu
1) sifat hewanniyah, menggunakan harta dan diri untuk makan, minum, dan keperluas jasmani lainnya ;
2) sifat Malaikat menggunakan harta dan diri untuk ibadah ;
3) sifat Khalifah menggunakan harta dan diri untuk memberi manfaat kepada orang lain ;
4) sifat Nubuwwah menggunakan harta dan diri di jalan Allah (untuk memperjuangkan agama Allah).

Sebagai Ummat Nabi Saw, setelah meninggal Rasulullah Saw, maka tugas untuk mangajak manusia taat kepada Allah SWT, maka tugas ini diembankan kepada ummat ini. Seperti yang termuat dalam surat dibawah ini :

QS. 12 : 108 “Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu”.

Cobalah renungkan bahwa orang yang bertaqwa kepada Allah dengan martabat yang tinggi seperti yang tercantum dalaam Al Qur’an pada
QS. 25 : 75 “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya”

AKHLAK, sistem nilai yang sesuai dengan ajaran dianut oleh manusia yang sejalan dengan keyakinan dan kepercayaan yang dapat menuntun manusia dalam bersikap dan berperilaku.Oleh itu dalam islam maka sistem yang dimaksud adalah Al Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai sumber nilainya.

Jadi akhlak yang menuntun dan membentuk kepribadian indi-vidu manusia sehingga setiap individu berbeda dari orang lain, oleh karena itu seberapa jauh seseorang dapat berakhlak dengan kepribadian sesuai dengan tuntunan Allah SWT, tergantung yang bersangkutan mengangkat derajatnya di mata Allah.

Mengenai dasar-dasar akhlak dapat kita ketemukan dalam Al Qur’an pada surat-surat QS. 7 : 199, 200, 201 ; 2 :109 ; 3 : 134, 159 ; 4 : 149 ; 5 :13. Dibawah ini kita ungkapkan surat dan ayat yang dimaksud sebagai berikut :

QS. 7 : 199 “Jadilah engkau pema`af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.”

QS. 7 : 200 “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

QS. 7 :201 “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

QS. 2 : 109 “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.
Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

QS. 3 : 134 “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

QS. 3 : 159 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Dari contoh surat dan ayat yang kita ungkapkan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa bimbingan yang diberikan Islam merupakan pendekatan yang paling luhur dan paling ber-harga yang dapat menuntun akhlak dengan kepribadian yang luhur sehingga dapat menuntun dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan fitrah dan bakat untuk meman-faatkan hikmah berpikir ke jalan Allah SWT.

NASIB, adalah sesuatu yang sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang. Apa kita dapat merubahnya. Tergantung kepada perjalanan hidup yang ditempuhnya.

Oleh karena itu ingatlah selalu kata mutiara seperti “Sesungguhnya Allah menjadikan rejekiku dibawah bayang-bayang usahaku”

Kata nasib didalam Al Qur’an terdapat pada surat dalam QS. 5 : 3, 26, 90 ; 27 : 47.

Sebagai contoh kita ungkapkan pada QS. 5 : 3 “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sejenak bila kita merenung surat-surat dan ayat didalamnya tentang nasib, maka kita dapat menuntun perjalanan hidup ini dengan penuh keyakinan dan berserah diri kepada-NYA dalam memanfaatkan hihmak berpikir untuk usaha hidup kedalam :

• Bagi duniamu (perumpamaan dunia seperti air hujan ; perumpamaan kehidupan dunia yang mempesonakan maanusia ; kehidupan dunia ini kesenangan yang menipu ; dunia itu indah dalam pandangan manusia ; kehidupan dunia adalah senda gurau dan main-main ; kehidupan dunia jangan sampai memperdayakan ; kehidupan dunia jangan sampai menipu ; kenikmatan dunia jangan membuat kikir ; kehidupan dan kenikmatan dunia jangan sampai menyeret ke dalam neraka ; kehidupan dunia memperbudak oraang yang mengabdinya)

• Bagi pekerjaanmu (bekerja sebagai tanda syukur kepada Allah ; sebgian besar yang dimakan manusia dari hasil bekerja ; Allah menjadikan siang agar manusia berusaha / bekerja ; ketika bekerja ingatlah ibadah kepada Allah ; pekerjaan manusia memang berbeda-beda ; bekerjalah seadanya yang penting halal jangan malas ; tak ada yang lebih baik makan dari hasil usahanya sendiri ; para nabi juga bekerja ; ingatlah bahwa rezeki masing-masing manusia itu berbeda).

• Bagi saat kayamu (kaya yang sebenarnya adalah kaya jiwa ; kaya yang teladan, patut diirikan ; kebanyakan orang hidup mewah adalah mendustakan kebenaran ; janganlah rakus / tamak terhadap dunia ; tabungan anda yang sebenarnya adalah sedekah anda ; mendermakan kelebihan harta suatu kebajikan ; jika kaya ingatlah orang-orang miskin ; jangan berlaku boros tidak pula kikir ; jangan terperdaya oleh harta dan wanita ; jangan menjadi hamba harta )

• Bagi saat miskinmu (kaya atau miskin itu kehendak Allah, tak perlu hiri hati ; dialah orang yang sesungguhnya miskin ; orang miskin masuk surga lebih dahulu ; kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang miskin ; rasulullah hidup sangat sederhana ; keluarga rasulullah juga sangat sederhana ; doa nabi untuk memohon rezeki ; qona’ah terhadap pemberian Allah ; meski miskin jangan meminta-minta ; jika mengetahui balasannya, maka akan minta miskin.)

• Bagi waktu luangmu (gunakan lima perkara penting se- belum datang lima yang lain ; selalu ingatlah terhadap mati agar waktu bermanfaat ; hari demi hari hendaklah amalan ibadah semakin meningkat ; berlomba-lomba dalam kebajikan unrtuk mengisi waktu ; perlu menyusun rencana untuk masa depan / akhirat ; senantiasa ingat kepada allah agar tidak merugi ; sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi ; banyak berbuat kemanfaatan untuk orang lain ; jangan menghabiskan waktu seperti orang-orang kafir ; jangan mengisi waktu dengan dosa.

• Bagi waktu sempitmu ( mohon perlindungan allah ; tidak memanfaatkan kesempitan untuk kejahatan ; selalu ingat bahwa kehidupan dunia hanya sebentar ; beramal kebajikan meski dalam kesempitan ; dalam kesempitan hendaklah selalu bersabar ; dalam kesempitan hendaklah bersegera untuk taubat ; meskipun dalam kesempitan iangan melanggar larangan allah ; meski dalam kesempitan jangan melanggar hak orang lain ; meski dalam kesempitan janganlah berharap akan kematian ; mohon kelapangan keepada allah)

• Bagi masa mudamu (pemuda yang mendapat naungan allah ; menjaga masa muda senantiasa dekat kepada allah ; mulai muda banyak mengisi dengan amat ibadah ; mulai muda banyak mencari ilmu dan mengajarkannya ; ingatlah perjuangan jihad mumpung masih muda ; jadilah anak yang saleh ; senantiasa yang muda menghormati yang tua ; Yang muda mengetahui hak yang lebih tua ; yang muda ingin panjang umur dan lapang rezeki ; berusahalah jika allah menghendaki segala sesuatu akan berubah atau terjadi)

• Bagi masa tuamu (sadar dengan cukupnya umur ; umur panjang yang tidak berkah ; sudah berapakah umur di badan ? ; meski tua jangan berharap mati ; kiat umur panjang penuh berkah ; akhlak yang baik menambah beratnya timbangan ; semakin tua semakin banyak berdzikir ; semakin tua banyak istighfarnya ; beramal yang tiada putus pahalanya ; orang tua yang baik selalu menyayangi yang muda

• Bagi kala sehatmu (sehat adalah kenikmatan yang perlu disyukuri ; menggunakan waktu sehat sebaik-baiknya sebelum datang sakit ; memperbanyak amal ibadah agar usia lebih berkah ; jangan sombong karena badan sehat dan kuat ; badan dan dan mental sehat,hati harus juga sehat dan selamat ; meski sehat memperbanyak doa, itu tanda tidak sombong ; menjaga kesehatan dengan berhati-hati mengisi perut ; ingaat banyak mati, orang sehat ada juga mati ; menjaga diri dan kesehatan tidak membinasakan diri ; dilarang keluar masuk daerah yang terserang wabah.)

• Bagi kala sakitmu (sadar bahwa sakit itu dengan izin allah dan dia yang menyembuhkannya ; sabar dan tabah di kala sakit dan berbaik sangka kepada allah ; sakit dapat menghapus dosa-dosa ; perlu bersyukur meski sakit, karna amalan harian ketika sehat diberi pahala ; boleh mengadu kepada allah atau seseorang asalkan bukan karena kecewa ; bila sakit segera berobat ; dilarang berobat dengan barang haram ; boleh berobat dengan doa-doa dan mantra yang tidak syirik ; dilarang memakai jimat dan isim ; banyak mengingat mati, tetapi jangan minta mati.)

Oleh karena itu, apa yang telah kita ungkapkann diatas untuk merenung nasib apa yang harus kita kembangkan dalam pikiran ini agar selalu ingat bagaimana sebaiknya bersikap dan berperilku. Sejalan dengan pikiran tersebut, marilah kita renungkan bahwa Allah tidak mengubah nasib seseorang kecuali mereka merubah keadaan, seperti termuat pada surat :

QS. 8 :53 “Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni`mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,”

QS. 13 : 11” Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Begitu pula halnya untuk kita renungkan dalam menjalankan hidup ini yang kita sebut dengan :

Nasib Malang karena perbuatan sndiri, yang dimuat dalam surat
QS. 36 : 19 “Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu mengancam kami)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas”.

Nasib orang yang menentang ayat Allah, yang dimuat pada QS. 40 : 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76 .

Sebagai contoh pada
QS. 40 : 69 “Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan?

AZAB, adalah siksa atas perbuatan manusia yang diturunkan oleh Allah SWT, karena manusia tidak mengikuti perintah dan menjahui larangan yang telah di tetapkan-Nya.

Seharusnya manusia memahami benar atas tiga alat yang harus kita perhatikan dalam menjalankan hidup ini :
1) Otak letaknya lebih tinggi dari jantung, tempatnya juga lebih rapi dari tempat jantung yaitu di kepala ;
2) Jantung lebih tinggi dari perut besar dan tempatnya lebih rapi dari perut yaiti di dada ;
3) Perut besar hanya di bungkus dengan kulit saja sedang tempatnya juga lebih rendah. Dari ketiga tempat masing-masing itu mempunyai hikmah dan arti bagi orang yang berpikir.

Bertitik dari pemikiran diatas, maka Allah SWT telah menetapkan tempat tinggal sementara bagi manusia dan makhluk-makhluk lain yang hidup berdampingan. Dalam menempuh kehidupan ini manusia sangat membutuhkan sarana dan fasilitas hidup yang memadai dan semua itu telah Allah sediakan jauh sebelum manusia diciptakan. Sejalan dengan itu begitu banyak telah diungkapkan dalam surat dan ayat mengenai Azab seperti pada surat No. 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 51, 52, 53, 54, 57, 58, 59, 61, 64, 65, 67, 68, 70, 71, 72, 73, 75, 76, 77, 78, 79, 83, 84, 85, 88, 89, berikut dengan ayat-ayat yang ada dalam surat tersebut. Sebagai contoh dibawah ini diungkap dalam surat

pada QS. 3 : 77 “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.

QS. 3 : 106 “pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”.

Begitu banyak surat dan ayat yang mengingat manusia dalam bersikap dan berperilaku, tapi manusia masih saja kita mengerti arti keberadaannya di dunia dan oleh karena itu lebih sering kita mengingat hal-hal seperti dibawah ini :

• Allah mengazab orang kafir
• Allah mengazab suatu kaum setelah diperingatkan
• Azab Allah pasti datang pada waktunya
• Azab Allah pasti kepada yang mendustakan karunianya
• Azab bagi orang kafir di neraka
• Azab buruk untuk orang yang tidak percaya akhirat
• Azab Tuhan atas kaum yang durhaka
• Dan seterusnya.

Dengan sering kita merenung dan menghayati tentang datangnya azab oleh Allah SWT dan dalam Al Qur’an pun menye-butkan istilah dan penamaan yang berbeda seperti Fitnah, Musibah, Bala’, dsb, namun manusia masih saja tidak mampu memanfaatkan hikmah berpikir untuk mngingat dalam perjalanan hidupnya bahwa :

• Kalau jasmani makan, rohani juga makan yaitu dengan pengetahuan.
• Kalau jasmani berpakaian, rohani mesti berpakaian yang kita sebut dengan budi.
• Kalau jasmani berlatih, rohani juga dilatih yaitu dengan kesusahan.
• Kalau jasmani dibersihkan, rohani juga dibersihkan dengan kesucian bathin.
• Kalu jasmani diobati, rohani juga harus diobati.

Oleh karena dengan itu hikmah berpikir, menuntun manusia untuk memahami ajaran islam tidak mau tumbuh di atas jiwa yang dibungkus oleh kemusyrikan dan kebendaan.

HARI, adalah bagai sepatu yang harus dipakai untuk berjalan. Kita akan berpikir pula bahwa hari yang terpanjangpun akan berakhir. Oleh kareena itu bayangkan pula hari-hari tanpa tujuan akan berakhir dengan kehampaan, sedang kehampaan akan berakhir dengan kehancuran.
Jadi dengan pikiran tersebut diatas untuk menuntun perjalanan hidup dengan memahami hari-hari yang akan kita lalui dalam hidup ini. Oleh karena itu Allah menciptakan manusia melalui beberapa fase kehidupan kedalam hari-hari yang dilalui yaitu

• Alam Roh, alam sebelum jazad manusia diciptakan.
• Alam Rahim, alam kandungan ibu tempat menyempurnakan jazad manusia dan penentuan kadar nasibnya di dunia yaitu hidupnya, rezekinya, kapan dan di mana ia meninggal dunia
• Alam dunia, alam tempat ujian bagi manusia, siapakah di-antara mereka yang paling baik amalnya.
• Alam kubur, alam tempat menyimpan amal manusia. Di alam ini Allah menyediakan dua keadaan yakni nikmat atau azab kunur.
• Alam akhirat (alam tempat pembalasan amal-amal manusia) Di alam ini Allah menentukankeputusan dua tempat untuk manusia, apakah ia akan menghuni surga atau menghuni neraka.

Hari-hari yang dilalui manusia di dunia merupakan usaha manusia menempuh ujian dalam perjalanan hidupnya untuk meningkatkan amal dan iman.

Untuk mengingat hari yang kita maksudkan itu, kita dapat me-mahaminya dalam Al Qur’an pada Surat No.3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17 dengan ayat-ayat yang tercantum dalamnya, sebagai contoh dibawah ini diungkapkan :

QS. 3 : 9 “”Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

QS. 3 : 25 “Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya. Dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan).

QS. 4 : 38 “Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.

QS. 5 : 3 “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dengan kemampuan manusia untuk berpikir diharapkan manusia menyadari arti hidup baginya dalam menatap dalam perjalan an hidup pada hari-hari yang dilalui dengan mengingat seperti hal-hal dibawah ini :

• Hari anak dan harta tak berguna.
• Hari hisab / perhitungan
• Hari kemenganan
• Hari akhirat
• Hari kiamat
• Yang percaya pada kiamat akan mendapat pahala
• Dan seterusnya.

Jadi dengan bepikir, manusia dapat menghayti arti hidup yang hari-hari dilaluinya, oleh karena itu brusahalah selekas-lekasnya berbuat yang baik sehingga lebih baik berbuat demikian hari ini daripada hari esok hari. Sebab hidup adalah pendek sedangkan waktu berlari kencang.

Dengan mengungkap makna huruf dalam kata AMANAH sebagai unsur A dalam kata “OT(A)K mengandung makna dari untaian huruf menjadi kata bermakna bahwa AMANAH adalah(A)MAL dalam menjalankan perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya dengan percaya dan menyerahkan diri dalam amalan lahir dan amalan batin kedalam usaha menumbuh kembangkan (M)ARTABAT menjadi kepribadian individu yang memiliki(A)KHLAK untuk menuntun (N)ASIB agar menjahui (A)ZAB yang diturunkan Allah SWT bagi manusia yang tidak percaya akan (H)ARI Akhirat dalam menuju perjalanan abadi.

Dengan memahmi makna amanah dari unsur huruf menjadi kata bermakna, mampukah kita secara berkelanjutan untuk mening-katkan kesadran dari tingkat yang paling rendah yang disebut indrawi ke tingkat kedua yang disebut berpikir logis ke tingkat ketiga yang disebut berpikir rohaniah ke tingkat yang paling tinggi disebut berpikir tauhid. Itu berarti secara bertahap kita berusaha untuk mengenal tentang diri kita. Oleh karena itu, makin lama saya hidup makin terasa indah hidup ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jadi ingatlah selalu dalam bersikap dan berperilaku untuk selalu menyiapkan diri menuju ke perjalanan abadi karena itu janganlah kamu menyesali hidup ini tapi pandanglah hidup itu adalah lautan pengorbanan untuk mencapai sesuatu yang luhur yang tak terbatas. Dengan begitu kita menyadari sepenuhnya arti penderitaan hidup yang mengajarkan kepa-da manusia menghargai kebaikan dan keindahan hidup.

5. Makna Kerja Dalam Otak

Salah satu pemenuhan kebutuhan hidup ini adalah kerja selain daripada itu manusia harus berpikir dan belajar, oleh karena itu apapun usaha manusia sangat tergantung kepada pandangannya terhadap mengapa Tuhan menciptakannya sebagai mahkluk yang paling mulia di muka bumi ini.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, kita merenung untuk meng-hayati makna KERJA dalam unsur kata OTA(K) itu dalam mencari jawaban arti keberadaan hidupnya dari unsur huruf dalam kata “KERJA” menjadi kata yang bermakna yaitu :

K menjadi KEBAJIKAN ; E menjadi ENERGI
R menjadi RASIONAL ; J menjadi JANJI ; A menjadi ADIL

Kerja adalah suatu usaha yang terkait pada kegiatan dalam kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang menjadi masalah apa kgiatan itu sejalan dengan perintah Allah SWT, disinilah letak kemampuan manusia untuk berpikir apa ia harus melakukan yang sejalan dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianutnya.

Jadi untuk mendalami makna kerja yang sejalan dengan keyakinan dan kepercayaannya itu sebagai manusia muslim, maka ia menjawab bahwa islam yang dipahami Rasulullah, sahabat dan para tabi’in adalah islamnya jiwa secara utuh kepada Allah.

Dengan pemikiran itu, marilah kita merenung unsur huruf da- lam kata KERJA menjadi kata bermakna dengan menyadari sepenuhnya bahwa eksentensi manusia seutuhnya dituntut untuk menyerahkan diri kepada Allah, dengan pikirran itu simaklah uraian berikut dibawah ini :

KEBAJIKAN, adalah kebaikan atau dapat juga kita katakan dengan segala perbuatan yang baik, jadi dalam suatu situasi memperlihatkan semakin tinggi penghargaan orang kepada harta benda, semakin dalam pulalah turunnya penghargaan pada orang yang terkait dengan kebaikan.

Coba kita renungkan ungkapan dari Al Hadisth, riwayat At Tabrani yang mengungkapkan bahwa “Ada empat macam yang bilamana seseorang mempunyai keempat-empatnya, seolah-olah dia mempunyai seluruh kebajikan dunia dan akherat: lidah yang selalu memberi ingat, hati yang selalu berterima kasih, tubuh yang selalu tabah atas setiap datang benncana, isteri yang tak pernah menghianati suaminya.”

Sejalan dengan ungkapan diatas, marilah kita merenung apa-apa yang diungkapkan dalam Al Qur’an tentang kebajikan dalam surat dan ayat : QS. 2 :215, 224, 269, 286 ; 3 : 115, 134 ; 4 : 40, 53, 125, 127, 144 ; 5 : 2, 48, 85, 93 ; 6 : 17, 154, 156 ; 10 : 11 ; 11 : 31 ; 16 : 76, 90, 128 ; 17 : 11 ; 21 : 73 ; 22 : 11, 17

Sebagai contoh diungkapkan pada : QS. 2 : 200 “Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”

QS. 3 : 115 “Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menerima pahala) nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.”

QS. 4 : 40 “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”

Jadi bila kita renungkan makna kebajikan yang diajarkan oleh Allah SWT seperti yang termuat dalam surat dan ayat diatas untuk mengingatkan kita dalam bersikap dan berperilaku, oleh karena itu kita harus selalu meyakini bahwa :

• Allah mengetahui kebajikan yang dikerjakan manusia.
• Balasan Allah terhadap orang yang berbuat kebajikan.

Dengan pemahaman itu melaksanakan kebajikan menjadi suatu kebiasaan dalam perjalanan hidup ini, sehingga ia dapat tum-buh dan berkembang dalam pikiran karena kesenangan hati dan ketenteraman jiwa lebih berharga dari kesenangan pangkat dan kekayaan.

Sejalan dengan pikiran tersebut, simaklah ungkapan dibawah ini sebagai daya dorong dalam menuntun kemampuan melihat kedepan, apa yang terpikirkan dalam bersikap dan berperilaku “Carilah kebaikan diantara kaum melarat ummatku, hiduplah ditengah-tengahnya. Kamu tidak akan memperoleh kebajikan dalam lingkungan orang yang berhati bengis. Laknat Allah turun atasnya, hai Ali ! Tuhan menciptakan kebajikan dan menciptakan pemangku-nya lalu menamakan dalam hati mereka kerinduan kepada kebajikan dan keinginan buat mengerjakan-nya dan menumpahkan minatnya seluruhnya untuk itu, seperti air tumpah kepada bumi yang tandus, maka tercipta kehidupan disitu serta kehidupan penghuninya. Pemangku kebajikan di dunia ini itulah juga pemangku keebajikan diakherat. (Al Hadisth, riwayat Ali bin Abi Thalib)

ENERGI, adalah daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Daya (kekuatan) harus dibangun atas dasar kebiasan yang produktif yang ditopang oleh kekuasaan disatu sisi dan disisi lain oleh kebenaran.

Kata Kekuasaan yang kita maksudkan disini, kita merujuk apa yang tertera dalam Al Qur’an seperti yang disebutkan pada surat dan ayat dalam S.Q. 2 : 251, 258 ; 4 : 153 ; 12 : 101 ; 18 : 84 ; 20 : 23, 54 ; 21 : 32 ; 22 :56 ; 23 : 50, 88 ; 25 : 2 ; 26 : 8, 44, 103, 121, 139, 190 ; 27 : 86 ; 28 : 35 ; 29 : 44 ; 67 : 16, 17 ; 69 : 2 ; 72 : 11 ; 74 : 14 ; 43 : 59 ; 45 : 16.

Sebagai contoh kita ungkapkan QS. 2 : 251 “Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.”

QS. 4 : 153 “Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata”. Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma`afkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.”

Dengan mengungkapkan dua surat tersebut diatas, mengingatkan kepada kita bahwa kekuasaan haruslah sejalan dengan perintah, sehingga harus dapat meyakini dan menghayati yang terkait dengan kekuasaan mengenai :

• Kekuasaan Allah adalah mutlak
• Kekuasaan Allah dan kesempurnaan ilmunya
• Kekuasaan Allah meliputi alam semesta.
• Dan seterusnya.

Kata Kebenaran terdapat pada surat dan ayat dalam QS. 4 : 83, 105, 135, 170, 174 ; 5 : 8, 48, 119 ; 6 : 25, 104, 115 ; 7 : 43, 53, 168, 174, 180 ; 8 : 5, 6 ; 9 : 48, 76 ; 10 : 32, 35, 36, 76, 94, 108 ; 11 : 20, 5, 64, 120 ; 12 : 35, 51 ; 15 : 64, 85 ; 17 : 41, 105.

Sebagai contoh QS. 4 : 83 “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).”

QS. 5 : 8 “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dari kedua contoh surat yang kita ungkapkan diatas, apapun yang kita lakukan bertolak dari pikiran-pikiran dalam mewujudkan dayaguna dan hasilguna sehingga disitulah terletak akhir usaha mencari kebenaran. Oleh karena itu untuk membangkitkan daya ingat bahwa dunia adalah tempat usaha menyempurnakan iman, ujian amal manusia.

Sejalan dengan pikiran tersebut, maka dalam pikiran kita akan selalu digerakkan oleh adanya keyakinan atas

• Akibat yang menolak kbenaran
• Bukti kebenaran Allah yang mengharuskan kita menyukurinya.
• Bukti kekuasaan dan kebenaran Allah
• Larangan mentaati orang yang mendustakan kebenaran.
• Kebenaran selalu mengalahkan kebathilan.
• Dan seterusnya.

Untuk mewujud energi yang berdayaguna dan berhasilguna yang sejalan dengan kekuasaan dan kebenaran yang telah kita utarakan diatas harus dibangun menjadi satu kebiasaan yang produktif artinya harus dibina dalam usaha untuk menuntun sikap dan berperilaku kedalam kemampuan untuk menggerakkan berpikir dengan memanfaatkan pengetahuan, keterampilan dan keinginan menjadi usaha untuk menuntun kehidupan.

Jadi energi harus didorong pemanfaatannya untuk mencapai tujuan hidup ialah kebahagian dan ini tidak dapat dicapai kare-na keinginan dengan niat memburu kesenangan, tetapi adanya di dalam suatu kehidupan yang sederhana dan sewajarnya, sedapat mungkin bebas dari segala alat benda kediniaan.
RASIONAL, adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis yang sejalan dengan akal yang bermanfaat. Jadi berpikir logis adalah proses nalar, menyusun ketahuan-ketahuan yang ada menuju kepada suatu kesimpulan yang memiliki kebenaran.

Kata berpikir terdapat pada QS. 3 : 65 ; 13 :4 dan pikiran yang terdapat pada QS. 6 : 46 ; 11 :63, 88 ; 12 :35 ; 17 :51 ; 68 : 28.

Sebagai contoh kita ungkapkan apa yang termuat pada surat :
QS. 3 : 65 “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? “

QS. 13 : 4 “Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.”

QS. 6 : 46 “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).”

QS. 11 : 63 “Shaleh berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.”

Menyimak dari surat dan ayat yang diungkapkan diatas, untuk memahami arti berpikir bahwa dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan berpikir manussia juga tidak boleh puas dengan satu pemikiran karena adakalanya apa yang terpikirkan itu hanyalah sebuah bayangan atau sebuah fatamorgana belaka.
Itulah satu kenyataan yang kita hadapi saat ini khususnya Bangsa Indonesia dimana semakin bertambah terhadap orang-orang islam dapat berkurang bila kita sendiri menutup pintu rahmat dan menggunakan segala cara yang menyebabkan kemurkaan Allah SWT.
Manusia yang tidak mempergunakan alat pikiran berupa kesa-daran, kecerdasan dan akalnya untuk memikirkan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan tuhan sehingga hatinya beku, matanya buta dan telinganya tuli, maka semua perbuatannya dikendalikan hawa nafsu kedalam tingkat kesadaran inderawi, maka pembalasan datang kepadanya bisa dalam bentuk peringatan , musibah dan azab yang menimpa manusia dalam kehidupan akibat perbuatannya.
Kehidupan masa kini, manusia terjebak dalam kemampuan berpikir ketidaktahuan orang-orang yang ragu terhadap sebab penciptaan dan maknanya, dimana mereka tidak mampu me-nangkap arti menuju perjalanan abadi dalam kehidupannya.

Oleh karena itu manusia masa kini, dengan kesempitan ilmu mereka menuju kekufuran serta dengan kelemahan nalar mere-ka keluar menuju pendustaan dan kedurhakaan.

JANJI, adalah perkataan yang diucapkan untuk menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat seperti hendak memberi, menolong dsb.

Untuk mendalaminya makna kata janji ini banyak diungkapkan dalam Al Qur’an seperti yang tercantum pada QS. 2 : 40, 63, 83, 84, 93, 177 ; 3 : 9, 76, 77, 80, 81, 112, 152, 187, 194 ; 4 : 21, 90, 92, 95, 120, 122, 154 ; 5 : 9, 13 ; 6 : 34, 52 ; 7 : 102, 137, 142, 150 ; 8 : 56 ; : 4, 12, 112, 114 ; 10 : 4, 55, 64 ; dan seterusnya.

Sebagai contoh diungkapkan pada QS. 2 : 40 “Hai Bani Israil, ingatlah akan ni`mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).”

QS. 3 : 9 “”Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.”



Dengan mngungkapkan surat dan ayat diatas, maka kata janji haruslah mengingatkan kita dalam bersikap dan berperilaku artinya sekali kita mengucapkan apa yang dinamakan janji, tidak bisa dibayar dengan apapun kecuali melaksanakan janji itu. Jadi dengan lebih sering kita menghayati makna janji seperti yang termuat dalam Al Qur’an akan memberikan daya dorong dalam kebiasaan untuk memenuhi janji untuk setiap janji yang kita ucapkan bukan hanya sekedar bayangan yang tidak pasti.

Begitu banyak dalam surat dan ayat pada Al Qur’an untuk me-ngingatkan kepada kita agar kita dapat membentuk kepribadian sebagai manusia yang utuh dalam kehidupan dengan mengingat ingat hal seperti yang kami ungkapkan dibawah ini :

• Janji Allah dalah benar pada QS. 35 : 5
• Janji Allah kepada orang mukmin pada QS. 67 : 12
• Janji Allah pasti terjadi pada QS. 77 : 7
• Janji Allah untuk orang bertaqwa pada QS. 3 : 15, 16, 17
• Dan seterusnya.

Jadi dengan jalan pikiran yang kita utarakan diatas akan selalu terbina dalam kemampuan berpikir yang dapat menggambar dengan janji adalah sebagai ukuran sampai dimana keluhuran budi seseorang sehingga dalam pikirannya terbina kesetiaan pada janji yang diucapkannya. Dalam situasi dimana kita membuat kesalahan, maka dengan sendirinya terdapat dorongan dalam pikiran untuk tidak malu untuk mengakuinya dan ia melangkah untuk memper-baikinya.

ADIL, adalah berpihak yang benar, berpegang pada kebenaran atau dalam bersikap dan berperilaku menun-jukkan kepribadian yang tidak berat sebelah atau tidak memihak.

Untuk menggugah apa yang kita katakan adil, maka renungkanlah apa yang tertuang dalam Al Qur’an mengenai kata adi se-perti yang termuat dalam surat pada QS. 3 : 8 ; 4 :3, 58, 105, 127, 129, 135 ; 5 : 8, 42, 95, 106 ; 6 : 157 ; 7 : 89 ; 10 : 4, 54 ; 11 : 85 ; 16 : 90 ; 20 : 112 ; 21 : 112 ; 33 : 5 ; 38 : 22, 26 ; 3 9 : 69, 75 ; 40 : 78 ; 42 : 15, 17 ; 45 : 9 ; 60 : 8 ; 65 : 2.

Sebagai contoh kita ungkapkan dari surat dan ayat diatas :
QS. 3 : 8 “(Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”

QS. 4 : 3 “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

QS. 5 : 8 “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dengan menghayati makna yang tercantum dalam Al Qur’an seperti yang kita ungkapkan diatas, memberi daya dorong kita dalam bersikap dan perilaku, maka setiap kita melangkah dalam kemampuan kita berpikir menumbuhkan benih-benih untuk menghayatinya menjadi keyakinan dalam kehiddupan bahwa orang tak mungkin adil tanpa perikemanusiaan.

Oleh karena itu, keruntuhan umat islam saat ini, apapun yang diperlihatkan oleh pemimpin kita tidaklah memberikan ketela-danan dalam kehidupan ummat, apapun usaha untuk memperbaikinya menemukan jalan buntu bahkan penyakit bertambah, peringatan, musibah dan azab timbul dan silih berganti, tapi manusia sebagai pemimpin ummat tidak menghayati belajar 1350 tahun yang lalu , ketika di dunia ini terjadi kekafiran, kegelapan dan kebodohan (kejahilan), maka dari balik pegunungan Makkah terpancarlah cahaya hidayah menembus ke arah timur, barat, utara dan selatan. Seluruh penjuru dunia mendapat cahaya hidayah tersebut. Hanya dalam waktu singkat yaitu selama 23 tahun, Nabi Muhammad Saw.dapat membawa manusia kepada kemajuan

Inilah kehidupan manusia di dunia, diciptakan sebagai mahkluk yang paling mulia dimata Allah Swt, tapi sebaliknya manusia tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai khalifah-Nya. Sedangkan manusia tahu bahwa Tuhan itu adil dalam segala jalannya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatannya. Jadi ingatlah selalu bahwa Allah Swt itu hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Dengan mengungkap makna huruf dalam kata KERJA sebagai unsur K dalam kata “OTA(K) mengandung makna dari untaian huruf menjadi kata bermakna bahwa KERJA adalah (K)EBAJIKAN yang harus kulakukan dalam perjalanan hidup ini sebagai baktiku dalam menjalankan perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya dengan percaya dan menyerahkan diri dalam amalan lahir dan amalan batin dengan memanfaatkan (E)NERGI dengan berpikir (R)A-SIONAL kedalam usaha menumbuh kembangkan menjadi kesadaran dalam berpikir agamis menuju tauhid untuk memenuhi (J)ANJI sebagai manusia yang menyiapkan untuk menuju perjalanan abadi agar dalam bersikap dan berperilaku memiliki kepribadian individu yang selalu (A)DIL menjalankan amanah sebagai khalifah yang dutugaskan untuk meneruskan jejak dan langkah nabai Muhammad Saw.

Bila sejenak kita merenungkan unsur huruf menjadi kata ber-makna dalam kata KERJA yang kita kemukakan diatas, dapatkah ia menuntun dalam bersikap dan berperliku. Bahkan banyak orang telah mengetahui dan tidak jarang pula selalu mengungkapkan isi Al Qur’an dan Sunnah sebagai pegangannya tapi mengapa orang sebagai pemimpin ummat di negeri ini tidak mampu melakukan perubahan ke-pribadian yang berakhlak dan bermartabat yang sangat dicintai dan dikasihi oleh Allah Swt, karena itu ketidktahuan orang-orang yang ragu terhadap sebab penciptaan daan maknanya.

Jadi pergunakanlah ilmu dan belajarlah dari pengalamanmu itu untuk merubah kemampuan berpikirmu dengan meme-lihara jasmani dan rohani hendaklah seimbang, jngn berat sbelah bahkan lebihkan kepentingan jiwa. Karena keadaan jiwa itulah terjadi orang bertinggi brendah. Jiwa itulah yang dapat mengangkat ketingkat yang lebih tinggi. Kepada jiwa itu Tuhan memberikan kekuasaan yang dapat menguasai bumi dan alam sekelilingnya.

6. Mengamalkan Makna Otak

Bumi Indonesia diciptakan oleh Allah Swt, penuh dengan ke-kayaan alam yang melimpah ruah untuk kehidupan ummatnya, tetapi mengapa keruntuhan ummat islam yang terbesar ada disini tapi ummatnya saling mengejar kekuasaan untuk kepentingan individu dan kelompoknya, tahukah anda begitu banyak pemimpin ini mengaku sebagai muslim, tapi jiwanya penuh dengan topeng kepalsuan karena mereka meangaggungkan kesadaran inderawi, kiblat kepada paham materialisme, kiblat kepada manusia sehingga ulamapun tidak berani mengkritik akhlak dan martabat mereka, bisa-bisa berbalik ia dituduh mencemar nama baik mereka. Begitu lantangnya orang menentang bahwa berbuat kebaikan dalam membuat aturan yang terkait dengan perbuatan zinah dsb dituduh bertentantangan dengan UU RI yang lebih tinggi atau melanggar hak azasi manusia Jadi tidak heran kita bahwa perbuatan KKN adalah budaya baginya.

Yang menjadi pertanyaan kita pada saat ini mampukah kita memperbaiki keadan ini, atau pemimpin ummat kita saat ini termasuk Ghuru’r seperti yang tercantum dalam Al Qur’an :

QS. 31 : 33 “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.”

QS. 57 : 14 “Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mu’min) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.”

Kedua surat dan ayat tersebut menunjukkan kepada kita yaitu Apa yang terjadi saat ini itulah yang diperlihatkan pemimpin ummat kita saat ini adalah termasuk apa yang yang disebut Qhur’ur atau kebodohan artinya manusia memiliki OTAK tapi tidak mempu memaksimumkannya untuk kepetingan Ummat.

Lihatlah dalam kehidupan ini begitu banyak manusia di peringatkan oleh Allah SWT bagi pemimpin tentang keluarganya yang dipermalukan tentang akhlak dan martabatnya, begitu juga muzibah yang diturunkannya seperti kemiskinan, kelaparan, KKN, penyakit dan akhirnya diturunkannya azab berupa letusan gunung api, tsunami, banjir dan tanah longsor, angin kencang dan badai dsb.

Jadi manusia yang diciptakan oleh Allah Swt tidak mampu mengenal tentang dirinya, walaupun ia mahkluk yang paling mulia tapi ia tidak mampu mempergunakan buah pikiran dalam jiwanya karena ia tidak mampu memerangi bujukan setan sehingga buah pikirannya mengatakan bahwa dunia yang bersifat tunai sementara akhirat adalah sesuatu yang bersifat ditangguhkan, begitulah model pemimpin ummat kita berpikir. Mengapa, tidak lain karena ia tidak mampu membuka mata hati yang sejalan dengan pengakuannya sebagai muslim, bujukan setan menuntun nyamenjadi orang-orang yang ragu terhadap sebab penciptaan dan maknanya.

Mereka tidak mampu mengaktualisasikan kedalam kehidupan atas makna “OTAK” ciptaan Tuhan, sehingga tidak heran ketidakmampunnya untuk memerangi bujukan setan karena sifat keragu-raguan yang mendorong setan menguasai jiwanya hingga mata hatinya tertutup tidak mampu mengendalikan diri dari tipuan setan dalam kehidupannya sehingga menimbulkan dampak cara dalam berbikir memandang hal-hal yang berkaitan dengan marah, dengki, kenyang, tergesa-gesa, rakus, bakil, mengejek dan berdebat.

Untuk menghilangkan keragu-raguan itu cobalah kita merenung untuk berpikir, bekerja dan belajar untuk mengatasi Ghur’ur dalam arti kebodohn dalam menuju perjalanan hidup abadi dengan memanfaat makna “OTAK” tentang :

• Permulan penciptaan langit, bumi dan malaikat.
• Sifat-sifat Allah
• Malaikat maut
• Bagaimana melihat Allah
• Keagungan Allah Swt dan keindahan ciptaannya
• Orang yang mengharapkan Allah tapi tak beramal untuknya
• Dan seterusnya.

Dengan mengungkapkan hal-hal yang perlu kita pahami diatas diharapkan dapat menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan untuk mengaku beriman dan muslim dalam bersikap dan berprilaku dengan tingkat kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan inteletual yang diridhoi oleh Allah Swt.

Jadi membangun kebiaasaan yang produktif dalam berpikir, maka perlu menuntun sikap dan perilaku yang sejalan dengan keyakinan dan keprcayaan, itu berarti merupakan laangkah awal untuk mengenal tentang diri kita sendiri, dalam usaha untuk mengenal kebesaran Allah Swt.

Ungkapan dibawah ini dapat menggugah jiwa kita seperti :

“Orang takwa senantiasa mendapat pimpinan dari Tuhan dalam penghidupan dan perjuangannya di jamin oleh Tuhan akan memperoleh kemenangan. Tinggalkanlah semua yang haram anda akan jadi manusia yang paling utama dalam beribadat pa-da Allah Swt.”

“Orang bertakwa tidak pernah merasa resah atau kebingungan dalam hidupnya karena selalu mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah Swt serta tidak pernah merasa susah karena kekurangan harta benda sebab ia merasa cukup atas segala apa yang telah dilimpahkan Allah kepadanya.

BAB. III
MENGELOLA PEMBERDAYAAN OTAK

1. Mendalami Pengertian

1.1. Otak

Otak adalah benda putih yang lunak, terdapat di dalam rongga tengkorak yang menjadi pusat saraf, yang memiliki 10 sampai 15 triliun sel saraf dan masing-masing sel saraf itu mempunyai ribuan sambungan. Oleh karena itu otak anda berfungsi seperti super komputer.
Berdasarkan penelitian ahli otak bahwa rata-rata orang menggunakan otaknya kurang dari satu persen, sehingga otak merupakan perangkat keras yang memiliki potensi yang sangat besar yang belum dimanfaatkan oleh manusia. Jadi otak merupakan organ satu-satunya di tubuh kita yang terus berkembang asalkan terus dipakai.
Sejalan dengan hal diatas, maka gariskan visi hidup anda untuk memanfaatkan otak untuk berpikir, bekerja dan belajar sampai akhir hayat, disinilah letak arti penting manajemen pemberdayaan otak untuk kita pahami karena ia merupakan fungsi menyerap, menyimpan dan mengeluarkan informasi.
Jadi otak dapat kita ibaratkan sebagai tongkat, makanya bagaimana kita menggali potensi yang begitu besar yang belum tersentuh secara benar. Untuk memproduktifkan otak sebaiknya kita harus dapat memahami struktur otak.
Struktur otak terbagi dalam dua bagian yaitu pertama disebut dengan otak atas dan kedua disebut dengan otak bawah. Otak atas disebut juga sebagai otak “intelektual” yang terbagi kedalam otak kiri dan otak kanan.
Otak atas adalah hal-hal yang terkait dengan kegiatan intelektual, artinya ia memberikan peran secara sadar terhadap fungsi seluruh tubuh, sehingga ia tidak memiliki peran terhadap kegiatan anda yang tidak disadari.
Fungsi otak atas bagian kiri adalah yang berperan untuk mengendalikan tubuh bagian kanan dengan fungsi menangani angka, logika, analisis, sains, matematika dan hal lain yang terkait dengan pemikiran rasional. Sedangkan otak atas bagian kanan adalah yang berperan mengendalikan tubuh bagian kiri dengan fungsi gambar, ritme, warna, seni, imajinasi, kreativitas, sehingga ia tidak terlalu terikat kepada parameter ilimiah dan matematis.

Yang perlu disadari oleh anda dalam memanfaatkan otak menjadi produktif terhadap otak atas (kiri dan kanan) bahwa masing-masing otak harus dapat memberikan rangsangan satu sama lain, jangan sampai terjadi salah satu tidak berperan sebagaimana layaknya.
Otak bawah adalah otak bawah sadar artinya ia berpusat di hati, oleh karena itu, ia berperan untuk mengendalikan semua fungsi tubuh yang tidak disadari dan otomatis, sehingga otak bawah akan bekerja secara terpisah dengan otak atas. Jadi hati akan berperan untuk menghayati dalam mengendalikan emosi, sikap dan insting seseorang.

1.2. Memori

Telah kita kemukakan diatas bahwa otak memiliki kemampuan untuk menyerap, menyimpan dan mengeluarkan informasi, oleh karena itu kiranya anda akan menyadari betapa pentingnya untuk mengembangkan memori yang lebih baik. Jadi pengertian dan pemahaman hal tersebut memberikan daya dorong untuk memperbaiki daya ingatan kita, sebagai proses mental yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan dan pemunculan kembali informasi yang pernah diterima.
Bertolak dari otak menjadi semakin efisien jika lebih banyak digunakan baik otak atas maupun otak bawah secara bersamaan, maka pengetahuan akan bertambah bila kita belajar merangsang sel-sel otak untuk saling berhubungan sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu kita perlu memantapkan pengalaman belajar dengan metode belajar input/output secara terus menerus untuk menghindari seseorang menjadi pikun.
Jadi disinilah letak arti kita memahami fungsi memori yang terdiri atas kumpulan informasi didalam otak, dengan pemahaman itu kiranya memberikan daya dorong untuk kita mengembangkan memori yang lebih baik, sehingga kemampuan mengingat kembali tentang fakta, nama, tempat dan kejadian berarti mengaktifkan daya ingat yang tajam.
Sejalan dengan hal-hal diatas maka Memori terdiri atas kumpulan informasi didalam otak serta memiliki kemampuan untuk menyaring semua fakta yang tersimpan dalam otak dan dapat muncul dengan fakta tertentu pada saat diperlukan.
Jadi bila anda tidak dapat mengingat sesuatu, itu tidak berarti fakta atau informasi belum tersimpan di dalam otak, melainkan bermakna bahwa hubungan sel otak yang mengatur sepotong informasi tidak disimpan dengan cara yang mudah untuk memenuhi proses mengingat dengan cepat. Oleh karena itu kunci untuk meningkatkan memori erat hubungannya dengan kemampuan mengaktifkan daya ingat dengan memanfatkan peran panca indera. Jadi memori dapat diperbaiki bila anda dapat menyadari untuk menerapkan situasi yang berdaya ingat tinggi dalam strategi belajar terus menerus sampai akhir anda dipanggil oleh Sang Pencipta.

1.3. Naluri

Setiap manusia pasti memiliki naluri. Naluri artinya fitrah dan oleh karena itu naluri adalah sesuatu yang tidak dipelajari dan sifatnya wajar yang dibawa manusia sejak lahir yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu tindakan tertentu.

Sifat dorongan itu, manusia bertindak dengan nalurinya pada dasarnya untuk kebaikan dan ada pula dasar untuk kejahatan, sehingga manusia diberi ikhtiar untuk berusaha dalam pelbagai bentuk pendekatan untuk memberikan bimbingan terhadap potensi kebaikan dan memberikan arah pada potensi kejahatan ke jalan yang baik.

Seperti kita maklumi bahwa dalam Islam faktor baik dan buruk merupakan sunnatullah keberadaannya, sebab tidak sempurnalah Kekuasaan Allah itu jika hanya mampu mengadakan yang baik-baik saja, sedangkan yang buruk tidak. Sejalan dengan itu maka naluri yang ada pada manusia merupakan anugerah tuhan untuk dipakai secara bijaksana, karena dalam kehidupan manusia akan dihadapkan pada pelbagai kebutuhan baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.

Dengan demikian sebagai individu, maka berkat dorongan naluri berupa hawa nafsu, kebutuhannya akan dapat terjaga dan terpelihara. Sebaliknya sebagai anggota masyarakat, ia dapat menyesuaikan diri sebab ada naluri seperti keinginan berkumpul, menyelamatkan diri, minta tolong dan sebagainya.

Dengan mengutarakan hal diatas bahwa pada setiap manusia terdapat naluri dari pembawaan lahirnya, maka seberapa jauh seseorang dapat mengendalikan naluri yang ada dalam jiwanya akan sangat ditentukan oleh tingkat kedewasaan seseorang dalam berpikir.

1.4. Emosi

Secara “fisiologis” emosi merupakan suatu proses jasmani yang berkaitan dengan perubahan yang tajam dalam meluapnya perasaan seseorang.
Perubahan-perubahan ini terlihat dengan jelas dalam perubahan denyut jantung, ritme pernafasan, banyaknya keringat dsb. Secara psikologis, emosi dialami sebagai reaksi yang sangat menyenangkan atau reaksi yang paling tidak menyenangkan, yang kita gambarkan dengan kata-kata seperti gembira atau marah.
Atau dengan kata lain secara singkat bahwa EMOSI didefinisikan sebagai menerapkan “gerakan” baik secara metafora maupun harfiah untuk mengeluarkan perasaan. Jadi emosi merupakan daya dorong pikiran orang berpikir untuk mengetahui masa lalu, masa kini dan masa depan, oleh karena itu lahirlah penelitian-penelitian seperti:

EQ MAP, yang oleh penulisnya Robert K.Cooper dan Ayman Sawaf telah merumuskan Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan dan Organisasi mengemukakan bahwa Kecerdasan Emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi.
Selanjutnya mereka merumuskan sebuah Model Empat Baru Penjuru yang akan memindahkan kecerdasan emosional dari dunia analisis psikologis dan teori-teori filosofis ke dalam dunia yang nyata dan praktis.
Batu penjuru pertama disebut dengan KESADARAN EMOSI yang bertujuan membangun tempat kedudukan bagi kepiawaian dan rasa percaya diri pribadi melalui kejujuran, emosi, energi emosi, umpan balik emosi, intuisi, rasa tanggung jawab dan koneksi.
Batu penjuru kedua disebut KEBUGARAN EMOSI bertujuan mempertegas kesejatian sifat dapat dipercaya, dan keuletan anda, memperluas lingkaran kepercayaan anda dan kemampuan anda untuk mendengarkan, mengelola konflik, dan mengatasi kekecewaan dengan cara paling konstruktif.
Batu penjuru ketiga disebut KEDALAM EMOSI, anda akan mengeksplorasi cara-cara menyelaraskan hidup dan kerja anda dengan potensi serta bakat unik anda dan mendukungnya dengan ketulusan, kesetiaan pada janji dan rasa tanggung jawab, yang pada gilirannya memperbesar pengaruh anda tanpa mengobral kewenangan.
Batu penjuru keempat disebut ALKIMIA EMOSI, tempat anda memperdalam naluri dan kemampuan kreatif untuk mengalir bersama masalah-masalah dan tekanan-tekanan dan bersaing demi masa depan dengan membangun keterampilan untuk lebih peka akan adanya kemungkinan-kemungkinan solusi yang masih tersembunyi dan peluang yang masih terbuka.
Dengan memahami seperangkat pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan pengalaman tentang emosi yang diperoleh dari hasil penelitian yang pada saat ini terus dikembangkan oleh para peneliti dan kita dapat memanfaatkannya.
Jadi memberikan ruang gerak untuk belajar dalam usaha untuk meningkatkan kapasitas penalaran kita dan sekaligus memanfaatkan dengan lebih baik emosi kita, kebijakan intuisi kita dan kekuatan yang ada dalam menggali potensi otak yang ada diri kita dalam komunikasi.

1.5. Berpikir

Berpikir adalah aktualisasi otak sebagai sumber penggerak yang tidak terbatas dengan menggambarkan dan membayangkan sesuatu dalam pikiran. Setiap hari dalam kehidupan anda akan berpikir, sudah tentu bila anda menghadapi suatu masalah, maka anda akan berpikir dalam kategori yang bersungguh-sungguh berarti menjalankan pikiran, memperkembangkan alat berpikir agar mampu menghadapi persolan dan memecahkannya.
Manusia dalam kehidupan kesehariannya tidak pernah melepaskan diri dari berpikir dan karenanya, kita harus memahami alat berpikir yang kita sebut dengan KESADARAN, KECERDASAN DAN AKAL. Ketiga alat berpikir itu bergerak sesuai dengan dorongan dari berpikir untuk mengetahui dari sesuatu yang tidak ketahui menjadi suatu kebenaran.
Untuk dapat menggerakkan kemampuan berpikir dengan memanfaatkan otak atas sebagai alat pikir dan otak bawah sebagai alat menghayati, maka berpikir disini terwujud dari proses mental yang sadar.
Oleh karena itu diperlukan pula pemahamam tahapan berpikir, yang menurut J.Kafie mengungkapkan lima tahapan, yaitu:
(1) BERPIKIR BIASA yaitu bergaul dengan pengalaman-pengalaman inderawiah untuk membentuk ketahuan-ketahuan kita.
(2) BERPIKIR LOGIS yaitu suatu teknik penalaran untuk dapat menarik kesimpulan yang korek (sah).
(3) BERPIKIR ILMIAH yaitu berpikir secara sistematis, metodis, dan objektif, dalam rangka mencapai kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
(4) BERPIKIR FILSAFAT yaitu berpikir dialektis yang terarah untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki, integral dan universal.
(5) BERPIKIR THEOLOGIS yaitu corak berpikir Qur’ani yang bertujuan untuk mencapai suatu keyakinan bahwa Allah SWT adalah wujud Al Haq.
Macam berpikir tersebut memberikan arti kita dalam bersikap dan berperilaku untuk mengaktualisasikan berpikir dengan ketiga unsur jiwa itu (KESADARAN, KECERSAN, DAN AKAL) bertindak dengan serentak saling mengisi dan saling membantu.

Jadi dengan memahami tahapan berpikir tersebut serta dapat menangkap makna dibalik ungkapan pesan-pesan diatas, maka kita dapat memahami untuk mengaktualisasikan sebagai awal kita berpikir dengan menggerakkan KESADARAN artinya dengan kesadaran kita dapat berorientasi meninjau serta merasakan diri sendiri serta menangkap situasi diluar diri kita.
Dengan kesadaran itu kita dapat meletakkan perhatian pada barang sesuatu sehingga dapat memusatkan kesadaran pada apa-apa itu dan menyadarkannya. Jadi kesadaran yang dipusatkan dapat mempertajam panca indera kita ke satu arah pusat perhatian, yang kita sebut dengan fokus. Kesadaran akan berpusat di otak atas sebelah kanan.
Kesadaran tidak berarti apa-apa dalam berpikir, bila tidak dibantu oleh KECERDASAN karena kesadaran menyadarkan tentang apa-apa, namun kecerdasan melaporkan kepada kita keadaan perkara dan hubungan-hubungannya. Jadi melalui kecerdasan kita dapat menangkap fakta dan informasi untuk mengingatkan masalah kita hadapi atau dengan kata lain seberapa besar resiko yang dihadapinya, tapi laporan itu akan menjadi penting bila kita dapat mencari jawaban untuk menghindarkan atau menumpasnya. Kecerdasan akan berpusat di otak atas sebelah kiri.
Kecerdasan menjadi bermakna, bila AKAL menunjukkan untuk mencari jalan untuk memenuhi maksud dan tujuan kita. Dengan akal, akan mempersoalkan dimana letaknya bahaya, apakah macam bahaya yang akan dihadapi, apakah akan segera datang atau berlangsungnya tetap sebagai bahaya, bagaimana ia dapat dihindarinya. Kemudian menunjukkan cara-cara penyelesaiannya, disitulah letak pekerjaan akal.
Tidak heran pula muncul dalam kita berpikir untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan tertentu, sehingga lahir ungkapan seperti apakah barang sesuatu masuk diakal atau tidak.
Dengan demikian akal adalah potensi rohaniah yang memiliki pelbagai kesanggupan seperti kemampuan berpikir, menyadari, menghayati, mengerti dan memahami, sehingga kegiatan akal itu berpusat atau bersumber dari kesanggupan jiwa yang disebut dengan intelengensi. Akal berpusat di otak bawah sadar yang disebut hati.
Walaupun kita menyadari bahwa akal, kadang kala diartikan hati jasmani, roh penggerak badan jasmani, nafsu syahwat dan ilmu dan arti mengenal segala sesuatu. Jadi apabila Al-qur’an dan hadits menyebutkan “hati” maka yang dimaksud ialah benda halus lagi indah yang terdapat dalam diri manusia yang mengenal hakikat segala sesuatu.
Jadi dengan ketiga jiwa tersebut kita tidak dapat menyebutkan yang satu dengan meninggalkan dua yang lainnya, sehingga setiap kita mengaktualisasikan jiwa tersebut dalam berpikir, ia akan bertindak dengan serentak, saling mengisi dan membantu.
Agar anda menggunakan otak anda dan daya kekuatan yang tersembunyi di dalamnya, berusaha untuk mengembangkan dan meluaskan pikiran anda. Gunakanlah kesemua itu untuk berpikir secara dinamis dan maju. Untuk berpikir secara luas, maka kita menyadari betapa pentingnya kita mengembangkan daya ingatan dalam kerangka kita berpikir dengan menghayati situasi dibawah ini:

(1) Senantiasa menyadari bahwa otak tidak mengenal pembatasan dalam penggunaannya;

(2) Rentangkanlah pemikiran anda dengan mencakup pemikiran orang lain;

(3) Kembangkanlah kecakapan anda bagi suatu pengawasan mental;

(4) Berikanlah tugas yang terus-menerus kepada komputer pikiran bawah sadar anda dan mempercayai jawaban yang diberikannya;

(5) Kembangkanlah kemampuan anda untuk mengingat dan mengembalikan ingatan akan hal-hal yang sudah terjadi.

1.6. Sikap, Perilaku, Kepribadian

SIKAP dapat dikatakan merupakan prediposisi stabil untuk bertindak secara positif atau negatif terhadap kategori atau objek tertentu. Misalkan Abdul mempunyai sikap yang negatif terhadap tokoh penguasa.
Sebagai karyawan, ia mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa para atasannya bersifat diktator. Jadi kita dapat mengatakan bahwa sikap sebagai fokus mental anda dalam memandang dunia luar dimana anda dapat merasa optimistik dan atau merasa pesimistik.
Dalam bahasa sederhana sikap adalah cara anda melihat sesuatu secara mental (kesiapan berpikir dan memahmi menurut pola berpikir tertentu) atau dengan kata lain sikap adalah cara anda mengkomunikasikan suasana hati anda kepada orang lain.
Dengan demikian anda dapat memfokuskan atau mengarahkan pikiran anda dalam suatu situasi sebagai peluang ataupun sebagai hambatan seperti halnya hari yang mendung dapat terasa indah, dapat pula terasa buruk, oleh karena itu andalah yang dapat menentukan suatu persepsi sebagai suatu proses memandang atau menafsirkan lingkungan anda.
Singkatnya sederhana sekali bahwa anda akan memotret kehidupan yang ingin anda potret, sehingga bila anda menekankan hal yang positif dan mengabaikan yang negatif adalah seperti menggunakan kaca pembesar artinya disatu sisi bila anda membayangkan anda menggunakan lensa binokuler, maka akan bermakna sisi pembesarnya untuk memandang hal-hal yang postif dan baliklah bilamana anda menjumpai unsur-unsur negatif untuk membuatnya kelihatan lebih kecil.
Sejalan dengan uraian diatas, kita tidak dapat melepaskan pemahaman tentang terbentuknya sikap itu sendiri karena dari situlah kita dapat memahami struktur sikap beserta komponen-komponennya yaitu komponen kognitif berupa apa yang dipercayai oleh subjek pemilik sikap, komponen afektif merupakan komponen perasaan yang menyangkut aspek emosional dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh subjek.
Kesimpulan kita bahwa SIKAP anda adalah suatu isyarat yang anda pancarkan kepada orang lain, yang berarti juga cara anda melihat sesuatu secara mental dari dalam, dengan demikian memusatkan perhatian pada faktor-faktor positif dari lingkungan, maka akan mudah untuk tetap bersikap positif. Sebaliknya bilamana ada goncangan pada diri anda akan berdampak sikap anda menjadi negatif, dalam situasi demikian tantangannya adalah penyesuaian sikap untuk mengembalikan kepada yang positif.
PERILAKU adalah segala tindakan yang dilakukan oleh suatu organisme, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati (seperti pikiran dan perasaan), dengan kata lain perilaku adalag “gaya”.
Jadi setiap manusia akan mengaktualisasikan diri kedalam tiga gaya perilaku yang disebut dengan asertif, nonasertif dan agresif.

Jadi ada kemampuan untuk mempengaruhi, mendengarkan Perilaku ASERTIF bersifat aktif, langsung dan dan bernegosiasi sehingga orang lain bersedia untuk be-kerjasama dengan secara suka rela.

Perilaku NONASERTIF bersifat pasif dan tidak langsung. Merupakan kebalikan dari asertif karena ia membiarkan keinginan, kebutuhan dan hak orang lain menjadi lebih penting dari milik kita, ini berarti menciptakan situasi ”menang-kalah”.

Perilaku AGRESIF bersifat lebih komplek karena dapat aktif atau pasif, jujur atau tidak jujur, langsung atau tidak langsung, tetapi pada dasarnya mengkomunikasikan suatu kesan superioritas dan tidak adanya respek, jadi kita menempatkan keinginan, kebutuhan dan hak kita diatas orang lain.

Dengan memahami ketiga gaya tersebut, kita dapat secara bertahap melakukan perubahan gaya, walaupun kita semua menggunakan tiga gaya perilaku tersebut, yang menjadi masalah bagaimana kita dapat menuju yang asertif secara konsisten dengan melepaskan diri dari situasi dan faktor pribadi, dengan cara memahami filosofi asertif itu sendiri seperti dibawah ini :
(1) Saya memahami bahwa orang akan berubah hanya bila mereka memilih untuk berubah;
(2) Saya menyadari bahwa setiap pilihan asertif menghalangi gaya yang lain dan meyakini keberhasilan itu ada;
(3) Saya meyakini aktualisasi sikap saya dari bereaksi atas sikap orang lain;
(4) Saya menyadari bahwa sikap orang lain berbeda dengan sikap saya, tetapi orang lain tetap baik adanya;
(5) Saya menerima tanggung jawab karena kesadaran, kecerdasan dan akal sendiri bukan dari orang lain.

KEPRIBADIAN, adalah suatu pengertian yang dimaksudkan disini yang menyangkut suatu kesan menyeluruh tentang diri seseorang, yang dilihat orang lain. Kesan itu merupakan bauran yang unik dari ciri-ciri fisik dan mental yang ada dalam diri seseorang.

Kesan yang ditarik oleh orang lain menjadi positif tentang kepribadian orang, bila yang bersangkutan menunjukkan semua kemampuan, perbuatan, dan kebiasaan seseorang baik jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial dapat dijadikan panutan bagi orang lain, kecuali keadaan penampilan yang sebaliknya.
Kepribadian yang sehat akan sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk terus meningkatkan kedewasaannya dalam mengaktualisasikan sikap dan perilaku yang dapat diterima oleh orang lain dilihat dari sisi rohaniah, sosial, emosional dan intelektual yang bersumber dari kepercayaan diri karena kemampuan untuk menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan.

1.7. Pemberdayaan Otak Dan Kreativitas

Siapakah yang dapat merobah nasib dan menentukan nasib dirimu kalau bukan dirimu sendiri dan siapakah yang bertanggung jawab atas kesengsaraan dan kemuliaan dirimu kalau bukan dari usahamu dan perjuangan jerih payah sendiri? Oleh karena itu sesuai dengan fitrahmu yang sejalan dengan pribahasa yang mengatakan “Tambang emas pada diri anda adalah pikiran anda. Anda dapat menggali sepuas anda inginkan“.
Pada bagian terdahulu telah diungkap secara sepintas tentang otak, memori, emosi, berpikir, sikap, perilaku dan kepribadian, maka bila anda dapat menghayati makna yang tersembunyi itu berarti anda mempunyai kemampuan untuk menggali tambang emas pada diri anda. Masalahnya bagaimana anda dapat menggunakan kepala anda untuk menuju kepada perspektif dalam hidup, bekerja dan belajar sepanjang hayat. Untuk itu semuanya diperlukan seperangkat pengetahuan yang kita sebut dengan manajemen pemberdayaan otak.
Manajemen pemberdayaan otak adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengawasi pemanfaatan otak dalam mencapai tujuan pemberdayaan otak diri menjadi kreatif.
Kreatifitas adalah sumber dari kemampuan untuk menggerakkan imajinasi sebagai kekuatan murni dari pikiran manusia. Betapa pentingnya imajinasi itu, seperti yang diungkapkan oleh Albert Einstein, “Imajinasi lebih penting daripada ilmu pengetahuan”; Shakespeare “Imajinasi menjadikan manusia sebagai suri tauladan bagi makluk lainnya”.
Mengaktualisasikan alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal, tidak lain dari kemampuan anda untuk mengimplementasikan manajemen pemberdayaan otak agar tumbuh dan berkembang berpikir kreatif. Satu kenyataan yang kita hadapi dalam kehidupan ini bahwa kita diajarkan tentang apa yang harus dipikirkan dan bagaimana cara berpikir terhadap fungsi (1) mengamati dan memperhatikan; (2) mengingat kembali; (3) menganalisa dan mempertimbangkan, tetapi kita lupa untuk menggali tambang emas yang ada, apa yang kita sebut pikiran dengan fungsi yang (4) berupa kemampuan untuk menggerakkan ide-ide baru, meramalkan dan memvisualisasikan yang belum ada.
Dengan memahami manajemen pemberdayaan otak sebagai suatu konsepsi bahwa disatu sisi kita dapat menggali tambang emas pada diri kita melalui otak atas dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan yang berarti kita berpikir secara metodis artinya berpikir yang disadari dalam fungsi (1), (2), (3) diatas, disisi lain kita juga dapat menggunakan otak dibawah sadar yang berpusat di hati, dimana hasil kerja hati dengan penghayatan yang kita sebut dengan intuisi yang memenuhi fungsi ke (4). Fungsi keempat yang kita sebut diatas, itulah yang membuka jalan pikiran dengan berpikir intuitif untuk mewujudkan kreatifitas.
Banyak yang berpendapat bahwa untuk mengaktualisasikan berpikir intuitif, terdapat kesalahan dalam berpikir tentang wujudnya kepribadian yang kreatif, kesan itu ditimbulkan karena pandangan yang keliru mengenai:

(1) Manusia kreatif adalah manusia yang mendapat fitrah, pikiran ini ditimbulkan salah menafsirkan soal bakat yang ada pada seseorang;
(2) Manusia kreatif disebut juga para ahli yang melekat pada dirinya karena hanya ia yang memiliki kemampuan untuk memecahkan semua kehidupan ini.
(3) Manusia kreatif dibayangkan cenderung menjadi manusia yang memiliki gangguan emosional karena selalu ingin menunjukkan kemampuan yang non-rasional.
(4) Manusia kreatif dibayangkan untuk selalu berpikir kearah hal-hal yang sama sekali baru dalam pengamatannya.
(5) Manusia kreatif disebut juga sebagai orang yang suka berhayal sehingga dipandang tidak praktis dan berdampak beban biaya yang harus ditanggung.

Dengan pandangan yang keliru itu, kiranya perlu diluruskan agar benih kreatifitas yang ada pada pikiran anda perlu digali sepuas hati anda, maka disitu terletak keyakinan pada diri anda bahwa potensi yang ada dalam diri anda, hanya dapat tergerak bila anda menyadari betapa pentingnya untuk memproses pemberdayaan otak dalam mewujudkan kreatifitas untuk tumbuh dan dikembangkan sepanjang masa.

2. Perencanaan Pemberdayaan Otak

2.1. Perencanaan Strategik

Sebelum anda melangkah untuk melaksanaan pemberdayaan otak, maka diperlukan suatu kepercayaan diri bahwa potensi otak anda belum dimanfaatkan sebagai mana mestinya dalam usaha-usaha meraih peluang-peluang masa depan, oleh karena itu diperlukan keputusan strategik sebagai perencanaan jangka panjang untuk menerobos otak dibawah sadar dengan mengintergrasikan otak atas sebelah kiri dan kanan.

Perubahan tentang diri anda, akan sangat tergantung keyakinan anda untuk berubah. Sejalan dengan itu bahwa untuk menggerakan imajinasi yang ada dalam diri dalam usaha anda untuk menggali tambang emas dalam diri anda adalah pikiran, juga ditentukan pula suatu komitmen pada diri anda untuk mempergunakan alat pikiran (kesadaran, kecerdasan dan akal) menuju kepada perubahan-perubahan yang positip yang anda inginkan dalam perspektif dalam hidup, bekerja dan belajar.

Langkah awal untuk menggerakkan anda berpikir dalam memperdayakan otak, diperlukan suatu rencana yang dapat menuntun anda yang sejalan dengan umur anda, yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu yang menyebutkan umur ini menjadi lima masa, dalam posisi itulah anda berusaha untuk apa anda hidup didunia ini, keputusan ini kita sebut perencanaan strategik.

Keputusan-keputusan yang kita ambil itu kita tuangkan kedalam apa yang kita sebut dengan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM dalam hidup anda sebagai tuntunan untuk anda melakukan perubahan-perubahan secara terus menerus sampai anda menemukan tentang diri anda, maka disitu pula anda mengenal keberadaan TUHAN.

Bagaimana anda merumuskan VISI HIDUP ANDA, visi menggambarkan perjalanan hidup anda sebagai anda memiliki cita-cita akan menjadi apa. Memang tidak gambang untuk merumuskan visi tersebut tanpa dapat menghayati tentang kepribadian anda, oleh karena itu menyelami untuk ingin tahu diperlukan suatu analisis. Daur hidup manusia dapat diibaratkan dengan daur hidup organisasi, sejalan dengan itu dalam hal inipun dapat kita pergunakan sebagai tahap awal dengan mempergunakan analisis SWOT yang merupakan singkatan dari lingkungan internal STENGHTS dan WEAKNESSES serta lingkungan eksternal OPPORTUNITIES dan TREATS. Bertitik tolak dari analisis tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran misalkan posisi dari masa muda memasuki masa dewasa pada umur 35 tahun s/d 50 tahun, bagaimana posisi letak kepribadian saat ini dan bagaimana kita mengembangkan ke masa depan.

V I S I

Untuk dapat menuntun perubahan-perubahan yang diinginkan, diperlukan langkah awal untuk merumuskan VISI hidup sebagai suatu pernyataan artikulasi dari CITRA, NILAI, ARAH DAN TUJUAN yang menggambarkan perjalanan mental dari yang diketahui ke yang tidak diketahui dalam rangka mewujudkan masa depan dari imajinasi atas fakta, harapan, impian, tantangan dan kesempatan.

Oleh karena itu visi hidup anda dimasa depan akan sangat ditentukan wajah visi anda dalam sikap yang positip dalam mengkomunikasikan suasana hati kepada orang lain Wujud visi dalam sikap digambarkan seperti dibawah ini:

CITRA dalam sikap menunjukkan VISI anda dalam mengkomunikasikan suasana hati yang dapat diterima oleh semua pihak atas gambaran peran yang diaktualisasikan dalam bentuk pengasih, penyayang, pelindung, pengampun, penyantun, pemurah, pendengar, pemberi, pengendali, kejujuran, rasa cinta, bersukur, sabar, silaturahmi dan memahami aturan main.

NILAI dalam sikap menunjukkan visi anda dalam mengaktualisasikan berpikir untuk mewujudkan citra yang berada dalam diri anda yang ditunjukkan dalam bentuk keteladanan, kebenaran, kepekaan, gaya hidup, pemberi manfaat, pemberi petunjuk.

ARAH dalam sikap menunjukkan visi anda dalam mengaktualisasikan untuk bertindak dalam mewujudkan citra, nilai sebagai tuntunanan untuk membangkitkan kesadaran dalam bentuk merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi.

TUJUAN dalam sikap mewujudkan visi anda dalam mengaktualisasikan dalam usaha melakukan perubahan sikap dan perilaku berpikir secara metodis artinya terjadi keseimbangan antara otak alat pikir dan hati alat menghayati yang didukung dengan alat kesadaran, kecerdasan dan akal sehingga terwujud imajinasi dalam menumbuhkan kreativitas berpikir dan bertindak.

M I S I :

Bertolak dari rumusan visi, maka langkah kedua menyiapkan sarana sebagai alat untuk mengadakan perjalanan, yang kita sebut dengan suatu pernyataan MISI yang menggambarkan bagaimana kita seharusnya melakukan perubahan kepribadian dimasa depan.

Perubahan harus dilakukan dari proses kita belajar secara terus menerus agar kita dapat menemukan tentang diri kita, oleh karena itu disatu sisi kita merumuskan visi yang mengambarkan perjalannan dan disisi lain kita merumuskan suatu pernyataan yang kita sebutkan MISI sebagai perwujudan dari visi.

Sejalan dengan yang kita utarakan diatas, maka sarana yang kita perlukan adalah MISI hidup sebagai suatu pernyataan artikulasi dari RASIONAL, EMOSIONAL, NALURI dan INDERA yang menggambarkan sarana yang kita perlukan dalam melakukan perjalan yang hendak kita tuju dalam bentuk perilaku asertif yang berujud kepribadian yang memiliki harga diri, kreativitas, tanggung jawab, kebijaksanaan, tujuan, komunikasi, keyakinan, adaptasi, kebulatan tekat (komitmen) dan penghayatan.

RASIONAL dalam perilaku menunjukkan misi anda dalam mewujudkan suatu kepribadian secara utuh, apa yang anda inginkan baik material maupun non-material dapat diawasi dan dikendalikan oleh batin rasional.

EMOSIONAL dalam perilaku menunjukkan misi anda dalam mewujudkan suatu kepribadian secara utuh untuk menerapkan secara effektif kemampuan merasakan dan memahami sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi, menjadi menarik bagi emosi anda.

NALURI dalam perilaku menunjukkan misi anda dalam mewujudkan suatu kepribadian yang utuh untuk berbuat atau bereaksi yang sangat majemuk dan tidak disadari akan tetapi dapat diterima oleh naluri anda.

INDERA FISIK dalam perilaku menunjukkan misi anda dalam mewujudkan suatu kepribadian yang utuh untuk menggapai kemasyhuran atau kesuksesan dengan mengikutsertakan bantuan indera fisik yang sangat penting berupa alat pengliahatan dan alat pendengaran tapi tidak berarti alat-alat lainnya tidak berperan.

TUJUAN

Dibayangkan seandainya masa muda dari 15 tahun sampai dengan 30 tahun, ia berusaha memelihara masa muda agar tidak terjerumus dalam kemurkaan ALLAH SWT, serta siksaanNya yang pedih, membawanya mencapai keridhaan Allah SWT dan memperoleh pahalanya yang besar, maka memasuki masa dewasa dari umur 30 tahun sampai dengan 50 tahun, anda memerlukan suatu perencanaan yang akan merumuskan tujuan-tujuan yang anda inginkan dari penjabaran MISI HIDUP seperi yang telah kita ilustrasikan diatas, maka anda diharapkan perolehan karunia hikmah dan kebijaksanaan dengan kemurahan Allah SWT. Sehingga kelihatannya pada sifat lebih cenderung untuk mengerjakan berbagai ketaatan, menunjukkan hatinya kepada Allah SWT dan selalu bertobat kepadanya.

Ini tentunya bila ia mendapat taufiq dan inayah dari Allah SWT, seperti dalam firmannya: “Dan setelah menjadi dewasa dan cukup umurnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu pengetahuan. Demikianlah kami memberi balasan bagi orang-orang yang suka melakukan kebajikannya “ (Q.S.28:14) dan firmannya pula: “… sehingga apabila dia telah dewasa dan mencapai umur empatpuluh tahun, berkatalah ia: “ Ya Tuhanku, tunjukilah aku jalan untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada kedua ibu-bapakku, dan doronglah aku untuk berbuat amal saleh yang Engkau ridhai ….” (Q.S46:15)

Dengan memperhatikan uraian yang kita kemukakan diatas, dapat ditarik satu kesimpulan, mengapa merumuskan tujuan secara kualitatif begitu penting bagi anda karena:
(1) Dengan merumuskan tujuan sebagai pemenuhan kebutuhan dasar, ia dapat memenuhi fungsi kesehatan dan keselamatan;
(2) Dapat menuntun kegiatan kearah waktu, usaha dan gagasan-gagasan;
(3) Dapat memberikan daya dorong kedalam diri sebagai dasar perkembangan dan harga diri berarti membentuk percaya diri sebagai summber sukses dan kemandirian;
(4) Dapat memberikan daya dorong untuk mengatakan, selalu ada sesuatu yang dapat anda lakukan, sehingga ia merasa bebas dan membuat kehidupan menarik dan menggembirakan;
(5) Dapat menuntun untuk secara terus menerus mengembangkan sikap positip dengan perilaku asertif.

Bertolak dari arti penting kita merumuskan TUJUAN yang dijabarkan dari MISI, maka sebagai dasar untuk menuntun langkah perumusan, beberapa hal-hal dibawah ini perlu mendapatkan perhatian :

(1) Seandainya anda menginginkan adanya pembaharuan, maka anda harus memiliki kepercayaan diri bahwa tujuan-tujuan yang dirumuskan itu milik anda;
(2) Susunlah tujuan yang menggerakkan anda menjadi suatu tantangan, tidak mudah tapi anda berkeyakinan untuk mengejarnya;
(3) Rumusan tujuan sebaiknya bersifat fokus dan jelas apa yang anda inginkan dan sejauh mungkin segala sesuatu akhirnya dapat diukur;
(4) Rumusan tujuan yang hendak dicapai haruslah memberikan ruang gerak yang harmonis sehingga antara tujuan-tujuan yang hendak dicapai tidak saling bertentangan;
(5) Rumusan tujuan yang hendak dicapai haruslah memberikan fleksibilitas dalam rangka perbaikan dan perubahan bila dipandang perlu sesuai dengan target-target waktu dalam pencapaiannya.

Dengan memperhatikan kerangka berpikir diatas, maka rumusan TUJUAN DARI PENJABARAN MISI DALAM MASA PEMUDA ANDA MEMASUKI DEWASA, dapat kita ilustrasi seperti dibawah ini :

1) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi
dan pengetahuan dalam usaha anda untuk bereaksi dari sentuhan anda
yang penuh pengetahuan;
2) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dan perubahan dalam usaha anda secara terus menerus komit untuk melaksanakannya;
3) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha anda untuk membangun rasa tanggung jawab;
4) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha anda untuk membangun integritas sebagai landasan dasar yang mutlak;
5) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha menggali tambang emas yang ada pada diri adalah dalam bentuk nilai-nilai inti yang berpotensi besar;
6) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha menumbuhkembangkan wawasan kedalam realita khayalan;
7) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha membentuk sikap positip dan perilaku asertif sebagai predeksi yang dapat terwujud dari keinginan anda;
8) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha mengendalikan nafsu agar tindakan sejalan dengan tujuan;
9) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha memanfaatkan kekuasaan agar tindakan sejalan dengan semua kepentingan;
10) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha mewujudkan keuletan sebagai tonggak keberhasilan;
11) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha mewujudkan cinta dalam kehidupan sebagai anugerah yang tidak terbayangkan;
12) Membangun Kepribadian yang utuh menjadi kepemimpinan pribadi dalam usaha mewujudkan keteladanan sebagai keunggulan.

SASARAN

Sasaran dijabarkan berdasarkan rencana kualitatif tujuan-tujuan yang ingin dicapai seperti yang kita gambarkan diatas. Selanjutnya setiap tujuan tersebut dijabarkan sebagai suatu rencana yang menggambarkan secara kuantitatif untuk jangka waktu setiap lima tahun sekali, bila dipandang perlu diadakan perubahan sesuai dengan kemampuan untuk mewujudkan kepribadian yang utuh, yang terus menerus harus digali sepanjang hayat.

Sebagai ilustrasi, anda menjabarkan SASARAN No.1 secara kuantitatif seperti:
(1) Selama lima tahun dan secara berkelanjutan untuk mendalami penguasaan bahasa arab, inggeris;
(2) Dalam satu tahun meningkatkan keterampilan pemanfaatan komputer;
(3) Dalam satu tahun memiliki kemampuan dua kali khatam membaca kitab suci;
(4) Dsb.

STRATEGI

Untuk merealisasikan pencapaian sasaran yang telah digariskan sesuai dengan masa hidup yang anda jalani, maka strategi yang dapat ditempuh untuk kita dapat melaksanakan perubahan tentang diri sebagai mana yang kita harapkan adalah:

(1) Anda harus meyakini bahwa perubahan hanya dapat dilakukan sepanjang anda memiliki niat untuk berubah, untuk itu perlu komitmen diri anda sendiri;
(2) Secara terus menerus memaksimumkan alat berpikir dalam bentuk kesadaran, kecerdasan dan akal dalam memperdayakan otak;
(3) Melaksanakan syariat lahir (syariat) dan syariat batin (hakikat) tanpa terpisah-pisah sehingga amalan lahir dan batin wajib dilaksanakan serentak dalam satu masa di semua waktu dan keadaan.

KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM

Bertolak dari strategi yang kita kemukakan diatas untuk memberikan pedoman kepada anda bahwa pencapaian visi, misi tujuan dan sasaran dengan memberikan arah dan keterkaitan dalam pemberdayaan otak, maka diperlukan penjabarannya kedalam seperangkat kebijaksanaan dalam bentuk pengaturan dan petunjuk dari mana rencana kegiatan kedalam program untuk diformulasikan.

Sebagai ilustrasi kita menjabarkan strategi pertama “anda harus meyakini bahwa perubahan hanya dapat dilakukan sepanjang anda memiliki niat untuk berubah, untuk itu perlu komitmen diri anda sendiri“. Untuk mencapai sasaran NO.1, yang telah digariskan, maka strategi diatas digariskan, apakah akan belajar sendiri, belajar mengikuti kursus, belajar dengan privat dsb. Selanjutnya disusunlah program yang mengaitkan serangkaian tindakan yang berisikan sumber daya yang diperlukan.

PELAKSANAAN

Membangun dan memelihara suatu kepribadian yang utuh berarti adanya suatu kepercayaan diri sebagai sumber sukses dan kemandirian melalui peningkatan kedewasaan rohaniah, sosial, emosial dan intelektual.

Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka sukses dan kemandirian tidak mungkin kita raih, bila kita tak berkeinginan untuk mendorong kemajuan berpikir. Tak satupun ummat didunia tidak meyakininya bahwa kemajuan suatu ummat akan terletak pada cara berpikirnya.
Oleh karena itu hasil pemikiran dan ilmu pengetahuan sangat menentukan kemajuan ummat dalam bidang agama dan bidang dunia adalah manusia harus menggali tambang emas yang ada pada dirinya yaitu pikiran untuk kehidupan baik di dunia kini maupu di akhirat nanti.

Betapa sempurnanya ajaran Islam mengajarkan agar setiap orang mau memikirkan berbagai kejadian langit dan mengamati alam semesta, menghayati dan mentafakkuri setiap persoalan dan peristiwa yang terdapat dalam alam semesta ini, supaya meyakini terhadap kebesaran, kekuasaan dan kesempurnaan Allah swt, yang menjadikan dan mengatur semuanya, sehingga makin sadarlah akan segala kelemahan dirinya masing-masing dihadapan Allah SWT.

Akhirnya, marilah kita mengingat kata-kata mutiara yang diucapkan Muhammad S.A.W berupa “Bekerjalah bagi kehidupanmu, seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kepada Tuhanmu seakan-akan kamu akan mati besok”, oleh karena itu berdayakanlah otak untuk berpikir, bekerja dan belajar dengan suatu rencana sebelum bertindak.

3. Mengorganisir Pemberdayaan Otak

3.1. Makna Mengorganisir

Mengorganisir dalam pemberdayaan otak dimaksudkan seberapa jauh seseorang setelah mampu merumuskan perencanaan agar memiliki kemampuan untuk menata berpikir agar memori, naluri dan emosi terorganisir sedemikian rupa untuk mewujudkan sikap positip dan perilaku asertif menjadi produktif dalam merealisir seluruh rencana yang telah digariskan.

Sumber daya yang tersembunyi dalam memori, naluri dan emosi dapat digali sepuas hati anda akan sangat tergantung kepada kemampuan anda dalam berpikir agar sumber daya yang digali itu menjadi bermanfaat, dan oleh karena itu dalam anda menggunakan alat berpikir dalam bentuk kesadaran, kecerdasan dan akal tidak dapat diaktualisasikan berdiri sendiri-sendiri, melainkan bersamaan dan saling mengisi.

Agar anda dapat mengorganisir secara baik dan sistimatik terhadap memori, naluri dan emosi secara berkesinambungan, maka manusia tidak dapat melepaskan diri dari empat sifat yaitu:
(1) sifat yang menyelamatkan,
(2) sifat yang merusakkan,
(3) sifat kepatuhan,
(4) sifat nafsu kemaksiatan.

Dengan mempertajam pemahaman keempat sifat tersebut, maka anda akan dapat memperdayakan sumber daya memori, naluri dan emosi ke arah yang terorganisir secara produktif sehingga secara langsung anda dapat menyadari untuk mengoreksi semua tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Berpikir disatu sisi memanfaatkan memori untuk mengumpulkan dan mempergunakan informasi dan disisi lain bagaimana kita dapat mengendalikan naluri sehingga dapat membentuk suatu kecerdasan emosional yang dapat menuntun perubahan sikap dan perilaku, maka dalam kerangka mengkoordinir sumber daya yang ada dalam otak tidak berarti kita tidak memanfaatkan mata, telinga, lisan/lidah, perut, kemaluan, tangan dan kaki, kesemuanya menjadi satu kesatuan tetapi masing-masing sumber daya tersebut tetap memiliki fungsinya sendiri-sendiri, disitulah letak hikmah manusia selalu berpikir sepanjang masa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam dirinya melalui suatu proses untuk mengkoordinirnya supaya tidak saling bertabrakan dalam kepentingan fungsinya masing-masing. Itulah arti makna mengkoordinir dalam pemberdayaan otak secara produktif dimana sel-sel otak manusia mempunyai kemampuan yang tidak terbatas.

3.2. Mengkordinir Pemberdayaan Memori

Setiap pemecahan ada didalam persoalan. Semua jawaban ada didalam pertanyaan. Jadi jika lahir persoalan yang abnormal dari yang normal menunjukkan persoalan itu rumit dan serba komplek adanya, maka disitulah kita kita serahkan pemecahannya kepada otak dibawah sadar.

Sejalan dengan itu mengembangkan memori yang lebih baik berarti mengingat kembali tentang fakta, nama, tempat dan peristiwa akan sangat ditentukan oleh kemampuan berpikir, sedangkan tujuan berpikir adalah untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi sebaik mungkin, oleh karena manusia adalah makluk kebiasaan, sedangkan kebiasaan merupakan fungsi dibawah sadar,
maka kebiasaan berpikir yang tradisional mengajarkan cara kerja pikiran berlandaskan pola-pola konsep yang tetap sehingga kita selalu kurang dapat memanfaatkan informasi yang tersedia dengan sebaik mungkin kecuali kita memiliki kemampuan untuk menciptakan pola-pola baru.

Jadi pemberdayaan memori, kita tidak dapat berpegang kepada kebiasaan buruk dalam arti kita terlalu terikat dengan satu pola berpikir tradisional yang biasa juga disebut dengan berpikir vertikal, oleh karena itu kita perlu juga mengembangkan pola berpikir lateral.

Edward Debono mengungkapkan berpikir lateral itu, ia mengemukakan bahwa kebutuhan akan berpikir lateral timbul dari keterbatasan perilaku pikiran sebagai sistem ingatan pemaksimum diri, dimana berpikir vertikal berkaitan dengan pembuktian atau pengembangan pola-pola konsep. Berpikir lateral berkaitan dengan penyusunan ulang pola-pola seperti itu (wawasan) dan menimbulkan pola-pola yang baru (kreativitas). Selanjutnya ia mengungkapkan perbedaan pola berpikir tersebut seperti dibawah ini :

Berpikir Vertikal : Berpikir Lateral :
• Bersifat selektif • Generatif
• Berpikir analitis • Provokatif
• Berurutan negatif menutup jalan tertentu • Dapat membuat lompatan
• Orang harus benar pada setiap langkah • Orang tidak harus demikian
• Orang menggunakan bentuk negatif • Tidak ada bentuk
• Orang berkonsentrasi dan mengesampingkan apa yang tidak relevan • Orang menyambut baik terobosan yang kebetulan
• Kategori, klasifikasi dan label bersifat tetap • Ketiganya tidak tetap
• Mengikuti jalan yang mungkin • Menjajaki yang tidak mungkin
• Merupakan proses yang terbatas • Proses yang serba mungkin.
Pengungkapkan jalan pikiran yang dikemukakan oleh Edward Debono, memberikan daya dorong untuk kita membangun bayangan mental dan mengarah kepada perhatian terpusat dalam rangka menghapus kebiasaan berpikir yang terikat, sehingga kita mencoba membangun pola berpikir bebas tetapi terikat artinya kedua pola berpikir tersebut diaktualisasikan saling mengisi, tidak berdiri sendiri.

Bertolak dari pemikiran diatas, sebenarnya tidak ada yang disebut dengan kelelahan mental, oleh karena itu kekuatan otak tidak mengenal batas akhir, yang menjadi masalah kita adalah bagaimana kemampuan berpikir kita dalam mengkoordinir pemberdayaan memori?

Kita mengagumi bahwa INGATAN merupakan pusat penerimaan yang laur biasa, dengan penggunaan yang terus menerus dan suplai zat asam, glukosa dan zat-zat makanan lain yang diangkut oleh daerah yang mengalir ke otak, ingatan manusia sanggup terus menerus menyimpan dan menimbun informasi dan data yang tak tak terbilang jumlahnya.

Jadi dengan kemampuan untuk melatih terus menerus ingatan memberikan ruang gerak yang luas untuk berpikir secara terbuka dan luas. Para ahli fisiologi syaraf berkata bahwa ingatan manusia sedikitnya mampu menampung 15 triliun informasi, tapi sebaliknya tak ada seorangpun yang tahu secara tepat, bagaimana ingatan itu disimpan, dan karenanya dari hasil penelitian mengatakan bahwa rata-rata manusia hanya mengunakan 10% potensi otak selama hidup mereka.

Oleh karena itu mengkoordinir berpikir vertikal dan berpikir lateral memberikan daya dorong untuk kita menggali tambang emas yang ada pada diri kita, maka menggunakan otak dan daya kekuatan yang tersembunyi didalamnya untuk berpikir luas dan terbuka, ada para ahli psikiater memberikan jawabannya seperti:
(1) Anda harus menyadari bahwa otak tidak mengenal pembatasan dalam penggunaannya, hanya persoalan adakah keinginan untuk menggalinya dan kita tahu tidak akan otak kehabisan energinya;
(2) Rentangkan pemikiran anda dengan pendapat, gagasan dan pemikiran orang lain yang berharga dan bermutu, dengan cara itu anda pemikiran anda akan terbuka;
(3) Kembangkan pengawasan pikiran anda agar dapat digunakan secara produktif seperti mendisiplinkan aktivitas otak anda, belajar memusatkan perhatian secara penuh, mengembangkan daya ingatan;
(4) Berikan terus menerus latihan otak dibawah sadar, dengan demikian anda dapat memiliki penguasaan keadaan jiwa untuk menuntun pikiran sadar yang kerap kali dapat melupakan sesuatu peristiwa karena alam bawah sadar anda adalah suatu wadah penerimaan informasi, korelasi antara informasi yang diterima dan penafsiran yang diberikan;
(5) Kembangkanlah kemampuan anda untuk mengingat dan mengembalikan ingatan akan hal-hal yang sudah terjadi, oleh karena itu anda harus melatih daya ingatan secara terus menerus, ibarat otot yang harus terus dilatih agar menjadi kuat dan berfungsi baik.

Dari uraian diatas, maka mengkoordinir pemberdayaan memori merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam usaha bagaimana anda menggunakan otak secara produktif tergantung dari pengertian anda dan cara penggunaannya, sehingga sel-sel otak anda dapat dimanfaatkan berpikir vertikal dan lateral dalam mewujudkan rencana pemberdayaan otak.

3.3. Mengkoordinir Pemberdayaan Naluri

Naluri merupakan sumber daya yang maha dahsyat yang terembunyi didalam otak di bawah sadar, ia merupakan anugrah Tuhan untuk dipakai secara bijaksana karena ia dapat berbentuk reaksi tindakan ke arah kebaikan dan keburukan. Jadi dalam usaha kita memperdayakan naluri dimaksudkan seberapa jauh kita memiliki kemampuan mengkoordinir dengan unsur otak yang lain agar menjadi produktif bagi dirinya maupun orang lain, disitulah letak keajaiban fitrah manusia.

Bentuk-bentuk keajaiban itu dapat berupa ingin tahu, ingin berkuasa, ingin memiliki, ingin meruntuh dan membangun, ingin berkumpul, ingin mempertahankan diri, ingin membunuh, ingin makan dan sebagainya, kesemuanya merupakan reaksi dalam tindakan yang mungkin disadari dan atau tidak disadari adanya.

Memperdayakan keajaiban dibawah sadar adalah harta yang ada dalam diri anda, galilah sepuas hati karena bukti telah menunjukkan kepada anda bahwa keberhasilan orang-orang besar di sepanjang jaman menunjukkan kemampuan mereka dalam berpikir dengan memanfaatkan naluri sebagai kunci keberhasilan.

Semua persoalan normal dan abnormal ada jawaban dibawah sadar, bila anda membangkitkan kekuatan bawah sadar berarti ia mampu menjadi pembangun tubuh dan menyembuhkannya, karenanya buatlah diri anda kedalam tidur setiap malam dengan gagasan kesehatan yang sempurna dan kekuatan bawah sadar sebagai pelayan yang setia akan mentaati keinginan anda.

Kita meyakini bahwa isi pikiran adalah sebab dan setiap kondisi adalah akibat, maka kalau anda ingin menghasilkan karya dan kerja yang lebih baik, camkanlah gagasan itu kedalam bawah sadar, maka ia akan merespon yang sesuai dengan keinginan anda. Jangan sekali-kali terbetik dalam pikiran anda dalam menghadapi masalah dengan cepat anda mengatakan tidak mampu memecahkannya. Ia akan menjawab sama dengan keinginan anda, oleh karena itu ibarat seorang nakhoda, ia harus memberikan perintah yang tepat. Perintah yang tepat ini adalah pikiran dan bayangan yang harus disampaikan kepada bawah sadar yang selanjutnya mengendalikan semua pengalaman anda.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bawa hukum kehidupan adalah hukum keyakinan, berarti keyakinan adalah pikiran yang ada didalam otak sehingga yakinlah kekuatan dibawah sadar untuk menyembuhkan, memberi inspirasi, memperkuat dan membawa keberhasilan anda bila anda meyakini merubah cara berpikir adalah merubah nasib yang anda inginkan.

Akhirnya kita sampai pada satu pikiran mengkoordinir pemberdayaan naluri berarti kita meyakini bahwa baik atau buruk kehidupan ini sangat ditentukan oleh lahir dan batin yang saling mengisi dalam berpikir, untuk itu kita harus mampu memanfaatkan naluri sebagai sumber daya penggerak jiwa dalam kehidupan didunia dan di akhirat.

Dengan keyakinan itu pulalah kita harus mengendalikan naluri. Bila kita ingin mengendalikannya, maka timbul pertanyaan kepada diri kita, faktor-faktor apa yang sangat mempengaruhi kekuatan dari naluri itu. Jawabannya terdapat dari dalam diri dan dari luar diri sendiri.

Dari dalam diri adalah alat berpikir utama yang kita sebut dengan Kesadaran, Kecerdasan dan Akal. Ketika alat itu kita sebut unsur jiwa utama yang sangat dominan mempengaruhi pemberdayaan otak. Disamping itu kita juga mengenal kecakapan lainnya yang juga membantu kita berpikir yang kita sebut dengan Ingatan, Imajinasi, Cetusan dengan tiba-tiba, Firasat.

Sedangkan dari luar diri adalah Kontrol Sosial, Pendidikan dan Latihan, Hukum Formal dan Informal. Kedua unsur tersebut merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dalam usaha pengendalian naluri.

3.4. Mengkoordinir Pemberdayaan Emosi

Anda dapat membayangkan bila satu saat seseorang menjadi pemimpin dan kemudian tanpa anda diajak bicara lantas anda diberhentikan dari jabatan semula serta tidak jelas status berikutnya, maka apa yang terjadi adalah gejolak emosi yang timbul pada diri anda sebagai satu keadaan yang teransang dari organisme karena perubahan-perubahan yang tidak disadari hingga memperlihatkan perubahan perilaku anda.

Jadi yang menjadi pertanyaan kita adalah faktor-faktor apa saja yang mendorong emosional (berkaitan dengan ekspresi emosi) seseorang itu lahir yang berdampak perubahan perilaku. Jawabannya adalah kecerdasan emosional. Cobalah anda renungkan pendapat Robert K. Cooper Ph.D dan Ayman Sawaf dengan Difinisi yang dikemukakan olehnya sbb. KECERDASAN EMOSIOANAL adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi.

Selanjutnya bila kita mendalami apa yang diuraikannya dalam “EMPAT BATU PENJURU KECERDASAN EMOSIONAL” (KESADARAN, KEBUGARAN, KEDALAM, ALKIMIA) yang telah kita utarakan pada bagian terdahulu, maka kesemua unsur tersebut dapat kita katakan sebagai faktor-faktor yang mempengarui tingkat kedewasaan emosional seseorang. Bila seseorang dapat meningkatkan kedewasaan emosional tersebut, maka emosional akan menjadi salah satu kekuatan penggerah dari kreativitas, kolaborasi, inisiatif, dan tranformasi disatu sisi dan disisi lain dapat berfungsi untuk menyelaraskan keseimbangan dalam tindakan dalam sikap dan perilaku.

Untuk memperdayakan sumber daya emosi yang ada pada diri kita sebagai salah satu faktor (kesadaran, kebugaran, kedalaman, alkimia) pendorong, maka kemampuan mengkoordinir keempat faktor yang saling mempengaruhi dalam meningkatkan kecerdesan emosional akan ditentukan oleh kemampuan berpikir.

Kita telah membicarakan metode berpikir (biasa, logis, ilmiah, fisafat dan theologis) disuatu sisi dan disisi lain mengenai pola pikir (vertikal dan lateral), dalam hal ini yang sangat dominan adalah berpikir theologis, tapi tidak berarti kita mengabaikan metoda dan pola pikir yang lain.

Dalam berpikir theologis, kita dihadapkan pada kenyataan disekitar kita dan yang ada pada diri kita dalam usaha mencari kepastian, disitulah letak kehidupan dalam mencari kebenaran. Kebenaran akan timbul bila kita mengenal tentang diri kita dan sekaligus kita dapat memiliki keyakinan tentang keberadaan Tuhan. Oleh karena itu memanfaatkan alat berpikir kesadaran, kecerdasan dan akal tidak dapat diaktualisasikan secara terpisah, melainkan secara bersamaan dan saling mengisi satu sama lainnya. Hanya dengan cara itulah kita dapat mengusahakan mengkoordinasikan faktor yang mempengaruhi emosional dalam pemberdayaan emosi secara produktif.

3.5. Pelaksanaan

Keberhasilan anda untuk merealisir seluruh perencanaan strategik yang telah ditetapkan, maka langkah kedua adalah mengorganisir seluruh sumber daya yang ada dalam diri anda secara produktif. Penulis berkesimpulan sumber daya yang terkandung dalam memori, naluri dan emosi adalah menjadi penggerak kita berpikir, oleh karena itu maka melaksanakan pemberdayaan otak (atas dan bawah) perlu diasah terus menerus.

Sejalan dengan pikiran diatas hanya dapat kita lakukan, bila kita meyadari sepenuhnya bahwa potensi otak kita baru dimanfaatkan sebesar 10% saja, banyak peluang untuk kita menggalinya sepuas hati kita, maka disitulah letak keyakinan kita untuk meletakkan landasan percaya diri sebagai sumber sukses dan kemandirian dalam membentuk perubahan sikap dan perilaku pada tingkat kedewasaan yang memiliki makna dalam hidup ini.

Jadi faktor keyakinan menjadi pendobrak untuk anda memulai, karena disitulah letak keimanan anda terhadap kemampuan anda untuk mempergunakan alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal dalam usaha anda untuk melaksanakan koordinasi terhadap sumber daya yang potensial belum dimanfaatkan secara produktif.

4. Menggerakkan Pemberdayaan Otak

4.1. Makna Menggerakkan

Suatu pemikiran dapat digerakkan oleh adanya perencanaan, selanjutnya kita memahami bagaimana menkoordinasikan pemanfaatan sumber daya otak yang baru dimanfaatkan menurut para ahli baru sebesar 1% dari potensi yang tersedia, oleh karena itu makna menggerakkan sebagai suatu usaha dituntun oleh perencanaan yang ada dan dengan kemampuan mengkoordinir maka berpikir dapat diarah disatu sisi untuk diterima oleh naluri dan disisi lain dapat menarik emosi anda untuk mengangkat memori anda dengan mengikut sertakan indera fisik anda.

Pada bagian terdahulu telah digariskan strategi untuk menggerakkan pemberdayaan otak untuk merealisir sasaran yang ditetapkan serta pelaksanaan program dengan seperangkat kebijaksanaan yang ditetapkan, kesemuanya itu merupakan sesuatu yang abstrak, oleh karena itu makna mengerakkan dalam pemberdayaan otak menjadi konkrit bila aktualisasi pemikiran dapat membayangkan atau menggambarkan sesuatu dalam pikiran.

Keberhasilan anda mewujudkan sesuatu gagasan melalui proses membayangkan sangat tergantung kepada kedalaman pemikiran anda, tambah luas anda berpikir akan memberikan ruang gerak dalam pemberdayaan otak, maka langkah-langkah menggerakkan dalam pemberdayaan otak adalah:

Pertama, anda harus berusaha membangkitkan kekuatan bawah sadar (otak dibawah sadar) dalam rangka menggambarkan ketetapan hati, konsentrasi dan kesabaran.

Kedua, Bertolak dari langkah pertama, maka anda harus mengambil keputusan artinya ia merupakan faktor penentu dalam proses tindakan berpikir selanjutnya. Keputusan apapun yang diambil harus diputuskan sebelum melangkah lebih lanjut. Jadi dengan keputusan, anda memiliki kejernihan pikiran untuk bertindak.

Ketiga, sekali keputusan diambil, anda harus menunjukkan sikap, jangan menoleh kebelakang, hanya dada satu jalan yaitu lurus ke muka, maka disitulah letak keyakinan dalam arti keimanan anda.

4.2. Menggerakkan Pemberdayaan Perubahan Diri

Pembaharuan untuk melakukan perubahan dalam berpikir tidak dapat dilakukan untuk suatu saat melainkan harus dilakukan secara terus menerus dalam usaha memupuk keyakinan diri. Dengan kepercayaan diri sebagai sumber sukses dan kemandirian terlihat dari perubahan sikap dan perilaku anda dalam menghadapi setiap persoalan yang mampu anda pecahkan Jadi perubahan diri hanya dapat digerakkan, bila anda meyakini hal-hal seperti yang anda yakini dalam bentuk:
(1) Anda memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat anda selesaikan atas kemampuan sendiri bukan oleh orang lain, maka disitulah letak daya dorong dalam diri anda seperti anda membuat sesuatu gagasan untuk berusaha, hanya menjadi terwujud bila anda menyadari sumber daya yang ada dalam pikiran anda;
(2) Sekali anda memiliki keyakinan berpikir untuk bertindak, maka disitu pula terletak keyakinan anda dalam melaksanakan perubahan secara berkesinambungan dan konsisten, jangan anda mundur selangkahpun bila terjadi hambatan dalam melaksanakannya;
(3) Keyakinan akan menjadi penompang kemampuan pribadi, maka disitu pulalah banyak tantangan anda akan dihadapi sebagai suatu cobaan dalam anda menghadapi setiap kendala, mampukah anda memecahkannya;
(4) Keyakinan akan kemampuan pribadi tidak boleh menjadi penghalang untuk setiap bantuan dari orang lain, karena disitu pulalah sikap positip dan perilaku assertif anda dalam memandang orang lain.

Jadi dengan keempat karekteristik tersebut anda akan dituntun untuk terus menerus memperhatikan perubahan anda dalam bersikap dan berperilaku.

Bertolak dari apa yang kita utarakan diatas bahwa memupuk kemampuan pribadi dengan satu keyakinan atas percaya diri, itu tidak berarti kita menutup gejala-gejala ddalam kehidupan ini dalam usaha kita mengadakan perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan sikap dan perilaku itu sendiri seperti gejala-gejala dibawah ini dianggap menghambat perubahan :

(1) Mengharapkan hasil pekerjaan orang lain, dimana diri sendiri tidak mampu mengerjakannya;
(2) Membuat kesimpulan yang salah dengan menilai orang lain secara sepintas tanpa mendalami persoalannya;
(3) Terlalu kita mempercayai yang kita lihat dan kita dengar;
(4) Tidak memiliki kemampuan menilai orang lain itu lemah;
(5) Membuat patokan kesenangan diri sendiri dengan orang lain menerimanya;
(6) Menjadi kebiasan untuk menunda pekerjaan walaupun diperlukan;
(7) Tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar;
(8) Dan sebagainya.

Dengan memberikan contoh gejala-gejala yang kita utarakan diatas, anda dapat meyakini bahwa sesuatu dapat kita perbaiki bila kita menghendaki dengan satu pemikiran bahwa perubahan itu perlu kita lakukan, tanpa anda menggerakakan atau membangkitan kekuatan-kekuatan dibawah sadar anda tidak akan keluar dari keinginan untuk berubah, cobalah anda renungkan dan selanjutnya anda membuat semacam prosedur untuk anda melakukan interfensi terhadap gejala tersebut agar ia tidak tumbuh dan berkembang untuk menghambat pikiran anda untuk berubah.

4.3. Menggerakkan Pembrdayaan Kedewasaan Emosi

Menggerakkan emosi yang paling penting bagaimana manusia bertahan hidup, karena untuk dapat bertahan hidup anda akan dihadapkan kepada adanya aksi dan reaksi yang terkait dengan motivasi dan emosi. Hal tersebut menunjukkan akan kesadaran diri sendiri dan keinginan dan seberapa jauh anda dapat mengatasi lingkungan sekitarnya.

Cara satu-satunya dalam usaha untuk menghindari kesalahan dalam soal pengaturan emosi ini adalah dengan menaklukkan daerah ketegangan tubuh anda, maka anda menemukan kemampuan kepercayaan diri emosional.

Jadi menggerakkan pemberdayaan kedewasaan emosi, dimaksudkan agar anda memiliki kemampuan untuk seberapa jauh dapat mengendalikan emosi dan sekaligus akan menunjukkan keyakinan diri anda dalam menguasai diri.

Sehubungan dengan hal-hal yang kita utarakan diatas, maka keberhasilan seseorang dalam menguasai diri, pada dasarnya akan terlihat gejala-gejala seperti dibawah ini :

(1) Anda meyakini diri emosional sepanjang anda dapat mengidentifikasi gejala perasaan yang ditimbulkan karena konflik emosi yang tak dapat dikendalikan, sehingga mengarah hilangnya kepercayaan diri;

(2) Keyakinan diri toggak dari kemampuan menguasai perasaan. Perasaan yang dapat menghambat harus diungkapkan dalam sikap melalui proses mengkomunikasikan suasana hati kepada siapapun. Dengan cara itu memberikan ruang gerak tidak adanya konflik emosional;

(3) Keyakinan terhadap sikap anda yang positif dan perilaku yang asertif berarti anda meyakini bahwa anda dapat diterima ditengah-tengah orang lain sebagai suatu tanda keyakinan anda dalam menguasai kedewasaan emosi;

(4) Hanya secara terus menerus, seseorang dapat meyakini perubahan pada dirinya, bila ia meyakini perubahan dari gerakan-gerakan emosional dapat dikendalikan secara utuh;

(5) Bila anda meyakini setiap perubahan berarti anda maju selangkah dalam arti bahwa perubahan itu dapat membawa lingkungan yang menyenangkan bagi semua fihak.

Bilamana anda dapat menangkap dan mendalami gejala-gejala diatas serta merasakan tingkat kedewasaan emosional, katakanlah rendah itu berarti anda harus meyakini bahwa segala sesuatu dapat anda tingkatkan kepercayaan diri emosional anda agar motivasi dan perasaan dapat digerakkan sesuai dengan kemampuan anda berpikir dalam wawasan yang lebih luas, maka disitulah letak keinginan, ingin tahu apa penyebabnya.

Cobalah anda renungkan, apakah faktor yang dibawah ini menjadi penyebabnya :
(1) Anda menempatkan perasaan dibawah tingkat kemampuan anda sehingga bisa saja terjadi ketidakyakinan anda bahwa segala sesuatu dalam berpikir anda selalu membuat anda penuh dengan kebingungan yang berarti anda sulit membangkitkan kekuatan dibawah sadar (otak bawah sadar);

(2) Anda memiliki kepribadian yang suka menyendiri, kurang mau bergaul sama orang lain, sehingga anda kurang memanfaatkan berpikir secara luas hingga menutup kemungkinan anda mengungkapkan gagasan baru;

(3) Anda tidak memiliki keyakinan emosional, sehingga dalam berperilaku anda tidak menunjukkan perilaku asertif melainkan nonasertif, selalu memanfaatkan orang lain untuk menunjukkan keberadaan anda;

(4) Anda tidak memiliki keyakinan emosional, sehingga dalam berperilaku dalam hal tertentu bersifat agresif, ini menunjukkan anda memaksakan keinginan sendiri sehingga perilaku anda digiring ke arah subyektif dan tidak memiliki kemampuan berpikir secara postif;

(5) Anda selalu menempatkan perasaan yang tertutup bagi orang lain sehingga anda selalu memiliki wajah yang menurut anda orang lain tidak perlu mengetahuinya, akibatnya anda susah menghadapi perubahan.

Apa yang dapat anda lakukan untuk menggerakkan pemberdayaan emosi, bila anda meyakini benar bahwa gejala-gejala itu dimiliki oleh anda dan anda merasa perlu untuk mengadakan pembaharuan dalam perubahan kepribadian yang utuh, tidak ada jalan lain kecuali anda meyakini untuk:
(1) belajar secara terus menerus untuk mengenali perasaan anda, alat yang mungkin dapat dipergunakan cobalah mempergunakan EQ MAP.
(2) belajar berani mengungkapkan perasaan anda kepada orang lain, sehingga anda mendapatkan umpan balik dan seterusnya anda dapat merubah cara anda perpikir.
(3) mencoba mengembangkan sikap anda dalam arti secara terbuka anda mengkomunikasikan suasana hati secara terbuka kepada orang lain sehingga anda dapat menangkap perubahan sikap orang lain untuk dipahami.

Dari apa yang telah kita kemukakan diatas, maka anda harus meyakini bahwa keyakinan diri emosional akan banyak memainkan peranan dalam perubahan sikap dan perilaku untuk mendukung keberadaan anda dan oleh karena itu kemampuan menggerakkan akal yang berada di otak bawah sadar mendorong anda berpikir ke arah kesempurnaan menemukan tentang diri.

3.4. Menggerakkan Pemberdayaan Keyakinan Diri

Membentuk keyakinan diri akan sangat terkait dengan cara anda berpikir untuk melaksanakan keseimbangan lahir dan batin, maka disitu terletak anda memiliki suatu kepercayaan terhadap Tuhan, Sang Pencipta, dengan demikian anda meyakini adanya kebenaran hakiki bahwa Tuhan akan selalu berada dimana-mana.

Keyakinan diri anda akan teruji sepanjang anda berpikir untuk memerangi bujukan setan, disinilah letak kesulitan orang berpikir dalam mendalami suara hati yang paling sulit untuk diketahui keberadaannya, timbul/tenggelam, datang/pergi, tidak ada yang mengetahuinya, oleh karena itu menggerakkan pemberdayaan keyakinan diri menjadi suatu fenomena yang paling sulit akan anda hadapi, hanyalah dengan kepercayaan anda dapat menemukannya.

Mengembangkan keyakinan diri sebagai suatu pendorong berarti anda berpikir untuk menggerakkan keinginantahuan apa yang ada dibalik suara hati, maka akan timbul yang disebut dengan keimanan.

Bila anda mempergunakan alat berpikir yang kita sebut AKAL yang letaknya diotak bawah sadar, maka anda berpikir dalam kerangka untuk menemukan keimanan yang bersumber dari akal dan itu berarti anda harus memiliki pengetahuan tantang segala hal yang terkait dengan iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab, Rasul, Hari Akhir, Takdir. Tetapi sebaliknya bila anda berpikir dalam kerangka untuk menemukan keimanan yang bersumber emosional (keimanan emosional) berarti anda mempergunakan alat pikir yang disebut dengan KESADARAN yang letaknya diotak atas sebelah kanan dalam usaha anda untuk memerangi perkara-perkara yang dapat menghancurkan anda hingga terlepas dari bujukan setan.

Jadi kemampuan anda untuk menggerakkan pikiran dalam menumbuhkan keyakinan diri seutuhnya akan terkait dengan kemampuan anda meningkatkan kepercayaan diri berdasarkan keimanan yang bersumber dari akal dan kesadaran yang berjalan seiring dan saling mengisi.

Ibarat “Segala Penjuru” Ada teman Abdul bertanya, Coba pikir mengapa orang-orang tak henti-hentinya pergi ke segala penjuru dunia begitu fajar tiba? Tapi coba bayangkan, kata Abdul, jika semua orang pergi hanya ke satu jurusan. Tidakkah bumi ini akan berat sebelah dan terpental? Begitulah ungkapan pikiran kita dalam mencari makna kebenaran.

3.5. Pelaksanaan

Menggerakkan pemberdayaan otak untuk mewujudkan perubahan dalam bersikap dan perilaku, emosi dan keyakinan diri hanya dapat diwujudkan bila anda menyadari sepenuhnya bahwa perubahan itu diperlukan. Untuk dapat menemukan kelemahan tentang diri, salah satu cara apa yang disebutkan dengan EQ MAP.

Tetapi yang paling penting adalah dalam kehidupan anda ditengah sosial, anda dapat merasakan pikiran-pikiran yang timbul tentang diri anda. Sikap dan perilaku orang lain memandang anda bila anda sedikit saja memperhatikan reaksi yang ditimbulkan dari komunikasi anda akan dirasaka sesuatu yang perlu anda bangkitkan dalam berpikir, maka anda melihat gejala-gejala yang dapat menimbulkan konflik pribadi.

Konflik pribadi hanya dapat diatasi sepanjang anda menyadari sepenuhnya ingin berubah dalam suasana dapat diterima oleh lingkungan dan oleh karena itu perlu diasah secara teratur kehidupan anda untuk melaksanakan perubahan yang diinginkan.

Perubahan akan terlaksana bila anda mau berpikir ke arah perubahan itu sendiri. Menggerakkan pikiran-pikiran yang dapat mempengaruhi dalam berpikir, bila pikiran lahir dan batin dapat diaktualisasikan dengan prinsip saling mengisi dan tidak berdiri sendiri.
5. Kontrol Pemberdayaan Otak

5.1. Makna Kontrol

Apa yang direncanakan, diorganisir, digerakkan, maka akhirnya kita sampai pada langkah akhir dalam pemberdayaan otak yang kita sebut dengan kontrol daya pikir. Kontrol dalam usaha meningkatkan pemberdayaan memori, naluri, dan emosi anda tidak lain dalam rangka untuk meningkatkan sikap positip dan perilaku asertif dalam masa umur anda.

Kita menyadari sepenuhnya dalam perjalanan hidup anda tidak akan terlepas dengan gejala atau situasi yang penuh dengan masalah normal dan atau abnormal yang perlu dipecahkan dalam pikiran anda, bila tidak konflik, kejengkelan, kekecewaan dan keraguan sangat memudahkan bujukan setan yang dapat mempengaruhi perkara-perkara yang dapat menghancurkan anda dan orang lain.

Didalam situasi seperti itu, bila anda menghadapinya, maka anda akan merasakan apa yang disebut dengan gelombang alfa (alfha wave) Pada posisi alfha (tahap pemikiran santai), maka belahan otak sebelah kanan berdasarkan KESADARAN yang digerakkan berfungsi lebih stabil KARENA INSTUISI daripada belahan otak sebelah kiri berdasarkan KECERDASAN KARENA BERPIKIR LOGIS.

Belahan otak sebelah kiri memiliki proses logis, deduktif dan intlektual. Yang lebih parah lagi banyak orang tidak menyadari bahwa kita juga memiliki otak bawah sadar berdasarkan AKAL yang sangat menentukan dalam proses kita mengambil keputusan dalam kita berpikir. Disinilah letak makna kontrol daya pikir akan berfungsi.

Cobalah renungkan kiasan berpikir “JAGALAH PINTU BAIK-BAIK” Suatu hari, ketika Abdul masih muda, ibunya hendak pergi. Tak lupa sebelum pergi memberi pesan. Abdul, selama kau tinggal sendiri di rumah, jagalah pintu baik-baik. Jangan sampai ada orang masuk. Apalagi sekarang ini banyak sekali pencuri. Abdul duduk dekat pintu. Sejam kemudian pamannya datang. Katanya kepada Abdul. “Di mana ibumu?”, “Pergi”, jawab Abdul. “Petang nanti kami sekeluarga akan mengunjungi ibumu. Tolong sampaikan, jangan sampai ia tidak ada di rumah Nanti”. Pamannya kemudian pergi. Abdul mulai berpikir, Ibuku bilang, jaga pintu rumah baik-baik. Paman berkata, tolong temui ibumu segera dan katakan aku akan datang sekeluarga. Lama ia berpikir. Akhirnya diambillah keputusan: Ia bongkar pintu rumah, lalu ia pikul kembali berjalan menemui ibunya.

Apa yang dapat kita tarik dari kiasan berpikir diatas, disinilah letak kelemahan pendidikan kita pula, anda merasakan seperti saya tidak pernah mendapat pelajaran tentang berpikir, betapa pentingnya pula makna kontrol daya pikir sebagai bagian dari pemberdayaan otak yang sangat memainkan peran penting untuk kehidupan anda.

5.2. Kontrol Pemberdayaan Daya Ingat

Salah satu fungsi yang sangat menonjol untuk meningkatkan kemampuan berpikir adalah memanfaatkan memori anda dalam pemberdayaan daya ingat karena ia memainkan peranan dalam usaha kita melakukan pembaharuan dalam perubahan bersikap dan berperilaku yang harus dikontrol melalui proses gerakan dari aktualisasi kesadaran, kecerdasan dan akal.

Mempertajam secara terus menerus daya ingat, anda akan mengetahui dibalik keingintahuan anda tentang kemampuan anda memanfaatkan berpikir untuk apa. Bila anda menyadarinya, itu berarti anda ingin terlepas dari ketidakpastian situasi atau gejala yang dapat mempengaruhi daya ingat anda untuk selalu berpikir dalam kerangka ingin memperbaiki keberadaan anda yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan anda.

Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka kontrol dalam pemberdayaan daya ingat merupakan fungsi dalam anda menanggapi kebijakan, strategi terhadap program-program yang digariskan untuk melaksanakan sasaran-sasaran yang anda tetapkan sendiri untuk mengetahui, apakah perlu penyesuaian atau dihilangkan atau ditingkatkan dalam cara anda berpikir untuk memecahkan suatu masalah atau merealisasikan apa rencana yang telah anda pikirkan sendiri untuk kepentingan perubahan diri anda atau orang lain yang mempunyai kepentingan dengan anda.

Daya ingat merupakan salah satu pilar untuk membentengi diri dari bujukan setan, bilamana kontrol pemberdayaan daya ingat tidak berjalan seperti apa yang diharapkan dalam pikiran anda, itu berarti pikiran anda tidak berubah walaupun sudah diingatkan oleh pikiran anda sendiri, apa arti itu semua dalam pikiran anda? Jawabnya adalah sederhana karena alat berpikir dalam otak tidak berperan seiring dan sejalan satu sama lainnya. Mengapa? Tidak lain karena menggerakkan akal yang berada dibawah sadar tidak mampu mengkoordinir otak kiri (kecerdasan) dan otak kanan (kesadaran) dalam proses mengambil keputusan karena tidak didukung oleh kemampuan daya ingat yang kuat sehingga tidak mampu mengangkat memorinya, dalam mencari jawaban kebenaran hakiki.

Dengan demikian, daya ingat haruslah pula diasah sepanjang hidup, agar aktualisasi anda berpikir dalam keterkaitan mengontrol pemberdayaan daya ingat, maka siraman jiwa keagamaanpun mutlak diperlukan dalam usaha memanfaatkan alat berpikir menuju suatu arah mencari kebenaran hakiki, karena kita menyadari bahwa Allah SWT berada dimana-mana, tanpa dapat menghayati kepentingan jiwa keagamaan dalam hidup, juga tidak berarti untuk mengembangkan daya ingat dalam wawasan berpikir dinamis.

5.3. Kontrol Pemberdayaan Masa Depan

Anda akan dihadapkan kepada suatu situasi atau gejala bahwa kontrol dalam pemberdayaan masa depan akan menyangkut perubahan berpikir secara menyeluruh artinya anda tidak lagi berpikir dalam rangka reaktip terhadap semua persoalan yang terjadi, melainkan proaktip dalam menanggapi apa yang bakal terjadi dimasa depan.

Metoda berpikir (biasa, logis, ilmiah, filsafat, theologis) dan prosedur berpikir (konvensional, lateral) akan mempengaruhi anda untuk memotivasi terhadap emosi anda dalam melakukan perubahan dalam berpikir. Pikiran anda untuk berubah dalam usaha menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah mmerlukan waktu dalam melaksanakan perubahan dalam berpikir. Jadi disini kita dihadapkan kepada kendala waktu untuk berubah dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Yang menjadi masalah sebenarnya bukan soal waktu melainkan kecepatan pikiran anda, adakah keinginan untuk berubah? Bila motivasi mendorong emosi yang dapat membuka pikiran anda bahwa keinginan berubah, maka apapun keputusan yang diambil, masalah waktu tidak menentukan melainkan kebulatan tekad anda untuk berubah secepatnya. Dengan demikian, maka pikiran yang timbul dari suatu suasana hati yang dapat diterima emosi anda adalah bagaimana kontrol dalam pemberdayaan masa depan akan sejalan dengan pikiran anda.

Hasil buah pikiran anda setelah memanfaatkan alat berpikir yang disebut kesadaran, kecerdasan dan akal telah mendukung pikiran anda, maka kontrol dilakukan secara tahap demi tahap untuk setiap aktivitas yang sudah direncanakan, diorganisir, digerakkan untuk mewujudkan perubahan dalam berpikir sehingga setiap tahap dari hasil kontrol bila dipandang perlu disana sini mungkin saja diadakan penyesuaian bila diperlukan.

Keberhasilan anda dalam melakukan perubahan dalam berpikir akan terletak seberapa jauh kemampuan anda untuk menggali tambang emas yang ada pada diri anda yaitu pikiran. Para ahli mengatakan orang baru memanfaatkan otak satu persen dari potensi yang ada. Yang menjadi masalah adalah keberanian anda untuk mengangkat pikiran yang terpendam didalam lubuk hati anda dan biasanya kebanyakan orang tidak berani berbuat untuk menggali pikiran itu dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh akal, jadi ada gejala pada orang sebelum berbuat sudah menyerah terlebih dahulu.

Mereka tidak mau belajar dari pengalaman dan kenyataan orang-orang yang sukses pada dasarnya dimulai dengan percaya diri, yang diikuti oleh keyakinan untuk melakukan sesuatu dengan menggerakkan pikiran-pikiran yang terpendam, yang pada dasarnya bermula keingintahuan dan berlanjut dari diskusi batin untuk mengangkat apa yang disebut dengan tanggung jawab pribadi yang terkait dengan kepentingan masyarakat disatu sisi dan disisi lain adalah mengangkat kreativitas berpikir, yang merupakan kunci anda untuk menjadi sukses dalam melaksanakan perubahan dalam berpikir.

5.4. Kontrol Pemberdayaan Tanggung Jawab
Sosial Dan Kreativitas

Dengan memperhatikan uraian pada bagian terdahulu, maka keberhasilan anda akan terletak pada kemampuan anda untuk menggerakkan pikiran yang terkait dengan perasaan tanggung jawab pribadi kedalam tanggung jawab sosial, sehingga ia memberikan dorongan sebagai motivasi penggerak utama agar anda dapat berbuat sesuatu baik memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan orang lain, hanya saja persoalan masa depan akan tergantung kemampuan anda mengidentifikasi peluang yang diharapkan.

Oleh karena itu, pemberdayaan tanggung jawab sosial hanya dapat tumbuh dan berkembang dalam pikiran anda, akan ditentukan oleh tingkat kedewasaan KESADARAN dalam jiwa anda. Kesadaran sebagai alat berpikir harus bisa menggerakkan perasaan dan motivasi diri anda untuk memanfaatkan sumber daya otak yang memiliki potensi yang tersembunyi dalam bentuk kebesaran jiwa yang hanya diketahui oleh anda sendiri melalui suatu proses yang digerakkan oleh panggilan tanggung jawab sosial anda.

Sekali anda membuat keputusan-keputusan strategik dalam visi hidup anda, seharusnya pikiran abstrak tersebut harus dapat diaktualisasikan oleh anda, maka seperti kita katakan tanamkan keyakinan diri anda agar pikiran imajinasi anda kedalam ketetapan hati, konsentrasi dan kesabaran untuk menggerakkan suara hati didalam lubuk hati menjadi terbuka untuk dipikirkan.

Dengan demikian, maka peran kontrol daya ingat memainkan peran aktif untuk selalu mengingatkan kesadaran dalam jiwa anda untuk memberdayakan kesadaran akan tanggung jawab sosial itu menjadi suatu kenyataan bukan lagi suatu bayangan hitam yang ada di lubuk hati anda.

Mutiara kalbu itu menjadi bersinar manakala disiram oleh percaya diri anda sebagai sumber sukses dan kemandiran dalam anda berpikir. Jadi pikiran anda adalah kunci untuk membukanya, disitu pulalah letak kebesaran jiwa anda untuk berusaha mewujudkan menjadi satu kenyataan bahwa hidup ini harus didorong secara terus menerus dalam berpikir karena pikiran itulah yang mengingatkan kesadaran anda untuk berbuat atau bertindak.

Tanggung jawab sosial telah mengangkat kesadaran anda dan pikiran anda telah termotivasi untuk mewujudkan dalam tindakan berpikir nyata, maka disitulah anda akan memanfaatkan pikiran imajinasi anda kedalam bentuk berpikir lateral, tapi itu tidak berarti anda berhenti dalam berpikir vertikal. Kebesaran-kebesaran jiwa hanya akan terungkap dari tambang emas yang ada pada diri anda yaitu pikiran. Pikiran itu yang kita sebut KREATIVITAS sebagai penggugah yang ada didalam otak atas sebelah kanan.

Kontrol daya ingat akan mendorong keberhasilan anda dalam menggerakkan daya kreativitas itu, oleh karena itu prosedur berpikir harus dimanfaatkan dalam pikiran anda untuk maju dalam usaha meraih peluang dimasa depan, jangan anda diamkan pikiran itu. Tanpa keinginan untuk maju, pikiran anda akan selalu dikungkungi oleh perasaan yang akan memadamkan pikiran anda karena terjerat atau ditakuti oleh bayang-bayang ketidakmampuan anda untuk menggerakkan pikiran, jadi bangkitkan prosedur berpikir lateral.

Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, maka ia mengingatkan dalam masa umur seseorang untuk berbuat baik untuk didunia dan diakhirat dan kesemuanya tergantung pada diri anda sendiri. Kunci keberasilan anda membangun kepribadian yang utuh, juga tergantung pada diri anda pula.

Oleh karena itu siramlah jiwa anda kedalam jiwa keagamaan dalam pikiran anda untuk mewujudkan butir-butir kebesaran jiwa seperti tangggung jawab sosial, keyakinan, tekad berbuat sesuatu, percaya diri, berkeinginan untuk berubah dan seterusnya.

5.5. Pelaksanaan

Sukses anda dalam berpikir untuk mengembangkan kontrol dalam pemberdayaan otak sebagai langkah akhir dari keterampilan manajemen pemberdayaan otak, tidak lain dalam usaha anda untuk melakukan perubahan diri secara berencana.

Pikiran itu timbul, sudah tentu terkait dengan kebutuhan anda untuk ingin berubah sejalan dengan perubahan lingkungan anda, tapi bagaimanapun dibalik itu sudah merupakan kebutuhan anda dimana dalam masa tua anda ingin tetap dapat memanfaatkan otak secara terus menerus sebagai langkah untuk tidak menjadi pikun kecuali alasan-alasan medis.

Sejalan dengan yang kita utarakan diatas, maka kontrol dalam pemberdayaan otak perlu anda tingkatkan dalam berpikir, tanpa aktivitas itu sangat sulitlah anda akan keluar dari kebuntuan berpikir.

Bila kebuntuan berpikir itu datang pada diri anda, maka anda dengan cepat melangkah untuk bertindak dengan menyatakan pada diri anda bahwa hanya sampai disinilah kemampuan saya berpikir, itu artinya apa bagi anda, tidak lain anda telah dihinggapi suatu penyakit “kalah sebelum berperang” sebagai akibat anda tidak mampu membendung bujukan setan dalam diri anda sendiri yang mempengaruhi pikiran anda.

Jauhkanlah pikiran “kalah sebelum berperang” dari potensi otak anda, bangkitlah anda dengan kontrol dalam pemberdayaan daya ingat, masa depan, tanggung jawab sosial dan kriativitas untuk menimbulkan perasaan dan motivasi dalam pikiran anda. Jadi bila pikiran anda digerakkan dan kontrol dapat melakukannya, maka sukses ada ditangan anda sendiri.

Jadi sukses anda untuk melaksanakan kontrol dalam pemberdayaan daya ingat dalam usaha untuk mewujudkan kenyataan masa depan akan sangat dimotivasi oleh tanggung jawab sosial dan kreativitas anda.
BAB. IV TUMBUHKAN KEDEWASAAN PERAN PENGUASA
1. Pentingnya Mendewasakan Peran Penguasa

Setiap pemain peran dalam struktur formal seperti peran legislatif, yudikatif dan eksekutif serta pengusaha milik negara atau swasta begitu pentingnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sadarkah anda bahwa kuasa Allah Swt. dan kalamnya sangat luhur yang telah memberikan nikmat-nikmatnya dan menanamnkan bibit iman kedalam dadamu yang jernih. Iman itu disimpan dan dititipkan kedalam hati sanubari padamu, kemudian Dia mngokohkan posisimu dengan mendidik bibit iman itu. Dia juga memerintahkanmu untuk menyirami iman dengan air ketataan samapai iman itu menjadi pohon yang akarnya menancap di dasar bumi yang terdalam dan canang-cabangnya menjulang menembu langit yang tinggi.

Dalam kehidupan berbangsa dan negara Indonesia dimana pemain peran jiwanya banyak dengan topeng kepalsuan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sikap dan perilakunya menimbulkan kemiskinan bagi manusia lainnya, itulah kenyataan di Indonesia.

Oleh karena itu, dituntut bagi mereka untuk mendewasakan pikirannya, cobalah renungkan apa yang terungkap dalam QS. 14 : 24” Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit”

Dengan begitu kita dapat membayangkan bahwa akar pohon itu tidak dikokohkan dengan iman dan cabang-cabangnya tidak sempurna, maka dikhawatirkan pohon itu roboh ditimpa hembusan angin maut yaitu angin topan, lalu angin itu mencabut pohon iman ketika sedang menghadapi ajal. Akibatnya hidup dalam keadaan tidak beriman dan kita berlindung pada Allah dan ia menemui Tuhannya dengan tidak baik.

Sejalan dengan pikiran diatas, renungkan sisa umur hidup anda untuk mendewasakan apa-apa yang dapat anda perbuat untuk mendewasakan jiwa anda pada tingkat kesadaran inederawi yang paling rendah di mata Tuhan, sehingga anda memahami makna hidup di dunia ini.

Jadi ingatlah dalam kekuatan kebiasaan pikiran anda bahwa sesungguhnya pohon ini memiliki sepluh akar dan sepuluh cabang. Akarnya adalah keyakinan dengan hati dan cabangnya adalah perbuatan dengan anggota tubuh.

Dengan demikian mendewasakan tingkat kesadaran dalam memainkan peran haruslah ditopang oleh 10 Akar yang mencakup :
1) Kaidah iktikad (pangkal iman) artinya ketahui ssungguhnya engkau adalah makhluk dan kamu memiliki Tuhan yang Maha Pencipta. Dia yang menciptakan alam semesta dan seluruh isinya;

2) Penyucian sang maha pecipta artinya ketehuilah bahwa Allah Dzat Maha Pencipta, yang penyebutanNya Luhur, tidak memiliki bentuk juga tidak paduan ;

3) Maha kuasa artinya sesungguhnya Allah Swt. Menguasai segala sesuatu. KekuasaanNya dalam kesempurnaan yang tiada batas ;

4) Maha mengetahui artinya Dia Maha Mengetahui segala yang diketahui, IlmuNya meliputi segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun di ketinggian hingga batas bentang Tsurayya (bintang yang paling tinggi) ;

5) Maha mendengar ; 6) Maha melihat artinya sebagaimana adanya yang mengetahui segala yang diketahui, Dia sesungguhnya Maha mendengar setiap yang di dengar, melihat setiap yang dilihat. Dia endengar dan melihat dengan pandangan dan penglihatan yang Esa ;

7) Tentang kalam artinya Urusan Allah atas segala makhlk, bersifat menyeluruh dan berlaku dengan wajib. UrusanNya meliputi janji dan ancaman. Dia adalah Maha Benar dan urusanNya adalah KalamNya. Sebagaimana Dia disifati Dzat Yang Maha Alim, Maha Berkehendak,, Maha Kuasa, Maha Mendengar dan Maha Melihat, maka Dia adalah Dzat yang berbicara ;

8) Perbuatan-perbuatan Allah artinya seluruh apa yang ada di alam adalah makhluk Allah Swt. BersamaNya tidak ada sekut dan tidak ada pencipta. Hanya Dia satu-satuNya Dzat yang Maha Pencipta ;

9) Ingat akhirat artinya Allah Swt, menciptakan alam terdiri dua jenis yaitu jasad dan ruh. Jasa dijadikan sebagai tempat semayam ruh agar ruh dijadkan bekal perjalanan menuju akhirat dai alam ini. ;

10) Ingat Rasulullah artinay Ketika Allah menentukan ketentuan ini, menjadikan perbuatan, keadaan, upaya dan perilakunya, yang sebagian menjadi sebab kbahagiannya dan sebahagian lagi menjadi sebab kesengsaraannya, sementara manusia tidak kuasa mengetahui semua itu dari dirinya sendiri, maka Allah Swt. Denga keutamaan, rahmat dan anugerahNya menciptakan para malaikat. Para Malaikat ini diutus kepada orang-orang tertentu yang telah dipastikan kebahagiannya sejaka zama azali. Mereka ini adalah para Nabi. Mereka diutus kepada umat manusia untuk menjelaskan jalan kebahagian dan kesengsaraan, agar manusia terhadap Allah tidak memiliki celah untuk membantah, kemudian nabi kita Muhammad saw diutus sebagai Nabi pamungkas.

Ketahuilah pemain peran penguasa, bahwa ma’rifat dan keyakinan dalam hati manusia merupakan pangkal atau akar iman. Ketaatan dan keadilan yang diperagakan tujuh anggota tubuh manusia adalah cabang-cabang iman. Apabila salah sau cabang pohon iman layu, maka ini menunjkkan lemahnya akar pohon. Akar pohon yang lemah tidak mungkin berdiri kokoh jika menghadapi maut Sedangkan perbuatan badan merupakan tanda-tanda keimanan hati.

Amal perbuatan yang merupakan cabang iman adalah menghindari dari perkara-perkara haram dan menjalankan kewajiban-kewajiban yang terkait 1) hubungan manusia dan Allah ; 2) hubungan antar sesama makhluk. Jadi kedua amalan batin dan lahir tersebut harus terus menerus didewasakan sepanjang usaha-usaha menuju perjalanan hidup abadi.

Gerakkan kekuatan kebiasaan berpikir untuk menyiram kesepuluh akar pohon tersebut dengan kekuatan iman yang harus ditegakkan agar cabang pohon iman dapat tumbuh sejalan dengan tuntutanan yang diajarkan.

2. Menjadikan Jati Diri Sejalan Kebiasaan Keadilan

Untuk meningkatkan kedewasaan berpikir dalam usaha menjadikan jati diri yang sejalan dengan kebiasaan keadilan, maka renungkanlah sepuluh dasar keadilan yang harus tertanam dalam jiwa agar mampu memberikan sinar hati yang bersih yaitu :

1) Mengethui ukuran-ukuran luasnya wilayah (teritorial) dan bahayanya. Wilayah adalah nikmat Allah. Barangsiapa menegakkan Kali wilayah, ia akan memperoleh kebahagian yang tiada batas dan tidak ada kebahagian sesudahnya. Barangsiap mengurangi pemenuhan haknya, ia akan mendapatkan kesengsaraan yang tidak ada kesengsaraan sesudahnya kecuali kufur kepada Allah.

2) Anda hendaknya rindu memandang para Ulama sepanjang masa dan senang mendengarkan nasihat mereka. Disamping anda hendaknya menghindari Ulama Su’ (jelek dan jahat) yang rakus pada dunia.

3) Seyogyanya anda tidak puas hanya dengan mengangkat tanganmu atau menghindarinya dari penganiayaan. Akan tetapi didiklah, teman-teman, dan para pekerja serta pembantmu. Janganlah kamu rela dengan perbuatan aniaya mereka. Sesungguhnya anda akan diminta tanggung jawab tentang perbuatan aniaya mereka sebagaimana anda juga ditanyai penganiayaan atas dirimu sendiri.

4) Seorang penguasa pada umumnya sombong. Bermula dari kesombongan, maka sifat pemarah gampang muncul. Kemarahan adalah hantu akal, juga menjadi musuh dan penyakitnya.

5) Dalam setiap realitas an tantangan yang sampai kepadamu, ada satu persoalan yang hendaknya anda sadari bahwa anda adalah satu diantara sejumlah rakyat. Sedangkan penguasa ada dipihak selainmu. Stiap apa yang anda tidak senang menimpa dirimu, anda juga harus tidak senang bila hal itu mengenai salah seorang dari kaum muslim. Apabila sesuau yang tidak anda senangi menimpa dirimu menyenangkanmu jika menimpa mereka (kaum muslmin) maka anda adalah orang-orang yang khianat terhadap rakyatmu dan menipu penduduk yang tinggal di wilayahmu.

6) Hendaknya anda (penguasa) tidak merendahkan orang-orang butuh ( berhajat) yang menunggu dan berdiri di depan pintumu. Jauhilah bahaya ini. Tidaklah membahayakanjanganlah kamu menyibukkan diri dengan menghabiskan waktu untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah. Sesungguhnya memenuhi hajat kaum muslimin lebih utama daripada ibadah-ibadah sunnah.

7) Janganlah membiasakan dirimu sibuk dengan syahwat, seperti memakai pakaian yang megah-megah dan makan makanan yang lezat-lezat. Anda seharusnya membiasakan puas dalam segala hal, karena tidak ada keadilan tanpa qana’ah (puas).

8) Anda juga memungkinkan melakukan berbagai pekerjaan hendaknya anda kerjakan dengan halus dan lembut. Janganlah anda melakukannya dengan kasar dan bengis.

9) Hendaknya bekerja keras sampai rakyatmu senang anda menjalankan pemerintahan dengan menetapi syari’ah. Seharusnya penguasa tidak tergoda oleh siapa saja yang datang kepadamu dan memuji-mujimu, hendaknya ia juga tidak tidak yakin bahwa rakyat sama dengannya dan mereka diduga senang dengannya.

10) Janganlah penguasa mencari ridha manusia dengan menentang syara’, sesungguhnya orang yang murka sebab menentang syara’, murkanya tidaklah membahayakan.

3. Menjadikan Pikiran Dalam Ketataan Dan Berpikir Positif

Sejalan dengan pemahaman anda tentang pangkal pohon iman dan cabang-cabangnya sebagai pondasi untuk melaksanakan kebiasaan kedilan, maka disitu ada dua sumber mata air yang diketahui bahwa dari dua sumber inilah pohon keimanan memperoleh air.

Mata air pertama, apa yang kita sebut “Mengenal dunia” :
Ketahuilah wahai penguasa dunia, bahwa dunia adalah rumah kediaman dan bukan tempat abadi. Sedangkan manusia adalah musafir. Tempat pertama yang disinggahi adalah perut ibunya dan tempat terakhirnya adalah liang kubur.

Mata air kedua, apa yang disebut “Mengetahui nafas yang akhir” :
Ketahuilah wahai penguasa, sesungguhnya Bani Adam ada dua kelompok, Pertama kelompok yang memandang realitas kondisi dunia dan mereka berangan-angan memiliki umur yang panjang dan kelompok kedua adalah orang-orang berakal yang menjadikan nafsu akhir pusat perhatian agar mereka bisa melihat tempat akhir apa yang menjadi tempat kembali mereka dan bagaimana mereka bisa keluar dari dunia dan berpisah dengannya, sementara iman mereka masih selamat. Disamping itu, mereka juga ingin mengetahui sesuatu apa yang menyertai mereka dalam kubur mereka dan hal apa ang ditinggalkan untuk musuh-musuh mereka lalu bencana dan hukuman menimpa mereka.

Dengan mengungkapkan kedua pemikiran diatas diharapkan setiap manusia haruslah menyadari apa arti keberadaannya di muka bumi, oleh karena itu bangkitkan daya kemauan yang kuat untuk mewujudkan sebagai penguasa untuk menjadikan pikiran dalam ketaatan dan berpikir positif.

4. Keadilan Mewujukan Politik Dalam Perjalanan Hidup

Menjelang Pemilu 2014, kita akan dihadapkan gelombang perubahan yang komplek dan cepat yang terkait dengan „Dinamika Sosial Politik Lokal“. Disatu sisi kita dihadapkan pada „dinamika perubahan“ artinyan bila kita tidak dapat menangkap perubahan itu berarti kita akan kehilangan peluang untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam NKRI, jangan sampai kita kehilangan napas karena bila kita salah melangkah dalam dahur hidup kematian demokrasi. Pada sisi lain kita dihadapkan pada situasi „dinamika sosial“ dan „dinamika politik“ yang menggambarkan gerak masyarakat yang menimbulkan perubahan secara berkelanjutan dalam tata kehidupan lokal dari masyarakat yang bersangkutan.

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka dituntut dalam era reformasi ini, untuk membangun jiwa tanpa topeng kepalsuan agar kekuatan pikiran dapat menuntun perubahan sikap dan perilaku secara radikal sehingga dapat meretas jalan menjadi diri sendiri, dalam dinamika sosial politik lokal.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, marilah kita menyatukan pikiran yang terkait dengan „Dinamika Sosial Politik Lokal“ dalam peran kita sebagai masyarakat untuk menyatukan dinamika pembagunan gerak yang penuh gairah dan penuh semangat dalam melaksanakan Pemilu 2014 sebagai warga masyarakat yang bertanggung jawab.

Oleh karena itu, untuk menyatukan pikiran dalam bersikap dan berperilaku, maka untuk memahami makna dari „Dinamika Sosial Politik Lokal“ diperlukan satu pendekatan yang kita sebut dengan pemahaman dari sudut huruf menjadi kata bermakna sebagai suatu pendekatan pengetahuan bukan ilmu agar kita tidak terjebak oleh pandangan ilmu dari dunia barat.

Jadi pendekatan ini bersandarkan pada pengetahuan dari keterampilan yang dipetik dari pengalaman yang dapat menjadi daya dorong kedalam dinamika kelompok sebagai sekelompok orang dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan pola pikir dalam dinamika sosial politik lokal.

Dengan pemahaman pendekatan yang diuraikan dibawah ini, diharapkan kita memiliki suatu persepsi dalam pola pikir yang sama untuk ikut serta dalam tuntutan perubahan yang sejalan dengan gerak „dinamika sosial politik lokal, sebagai suatu pembelajaran untuk mewujudkan peran penguasa yang mampu menjalankan keadilan.

5. Pemahaman Politik Bagi Peran Penguasa

Untuk membangun kepribadian manusia yang bertanggung jawab atas “kebebasan berkehendak dalam dinamika sosial politik nasional“ diperlukan perubahan pola pikir secara radikal artinya orang yang mampu menemukan tentang dirinya, maka ia akan selalu bertindak yang sejalan dengan apa yang diperlukan oleh tuntutan perubahan dalam melaksanakan demokrasi yang bertolak dari kerjasama dalam membuat impian menjadi suatu kenyataan.

Apa yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana dalam masa orde reformasi, pemimpin hanya memikirkan bagaimana merebut kekuasaan dengan begitu banyaknya lahir partai-partai baru, tapi terbayangkah olehnya mengenai pemberdayaan dinamika sosial politik nasional, yang menuntut perubahan pola pikir, dimana gerakan kelompok haruslah dapat memberikan motivasi baru kedalam apa yang disebut „demokrasi politik“ berlandaskan pola pikir yang radikal dalam menata hidup dengan kebebasan berpolitik.

Oleh karena itu untuk melaksanakan pemberdayaan dalam „Dinamika Sosial Politik Nasional“, maka diperlukan wawasan dalam pemahaman yang lebih mendalam. Sejalan dengan pemikiran tersebut dibawah ini akan diuraikan makna huruf dalam kata DINAMIKA, SOSIAL. POLITIK, sebagai suatu pendekatan. Dalam merumuskan makna huruf menjadi suatu kata yang bermakna kedalam untaian kalimat sebagai berikut :

Kata „DINAMIKA“ bila diuraikan dari huruf menjadi kata bermakna sbb.:

D menjadi (D)inamis ; I menjadi (I)nspirasi ; N menjadi (N)asional ;
A menjadi (A)ntusias ; M menjadi (M)anusia : I menjadi (I)katan ;
K menjadi (K)elompok ; A menjadi (A)turan

Untuk melaksanakan pemberdayaan DINAMIKA sebagai suatu konsep dalam melaksanakan perubahan, maka haruslah dipahami sebagai berikut :

DINAMIKA adalah (D)inamis dalam semangat dan tenaga dalam usaha menumbuh kembangkan (I)nspirasi yang bertolak dari kekuatan berpikir intuitif dalam mewujudkan kepentingan (N)asional untuk mendorong apa yang disebut dengan (A)ntusias dalam sikap dan perilaku (M)anusia kedalam (I)katan komunitas (K)elompok berdasarkan (A)turan yang disepakati bersama.

Kata „SOSIAL“ bila diuraikan dari huruf menjadi kata bermakna sbb.:

S menjadi (S)ekelompok ; O menjadi (O)rang ; S menjadi (S)emangat ;
I menjadi (I)ntensitas ; A menjadi (A)komodasi ; L menjadi (L)ingkungan

Untuk melaksanakan pemberdayaan SOSIAL sebagai suatu konsep dalam melaksanakan perubahan, maka haruslah dipahami sbb. :

SOSIAL adalah komunitas yang menggambarkan (S)ekelompok dimana didalamnya (O)rang-orang yang memiliki (S)emangat dengan (I)ntensitas yang mampu membangun (A)komodasi sebagai proses penyesuaian sosial (L)ingkungan.

Kata “POLITIK bila diuraikan dari huruf menjadi kata bermakna sbb.:

P menjadi (P)embela ; O menjadi (O)rang ; L menjadi (L)indungan ;
I menjadi (I)ngkar ; T menjadi (T)anggung jawab;
I menjadi (I)ngat ; K menjadi (K)arunia

Untuk melaksanakan pemberdayaan SOSIAL sebagai suatu konsep dalam melaksanakan perubahan, maka haruslah dipahami sbb. :
POLITIK adalah suatu konsepsi yang menggambarkan peran politikus sebagai (P)embela kepentingan (O)rang untuk memberikan (L)indungan yang sejalan dengan tugas dan tanggung jawab agar tidak (I)ngkar dalam ucapan dan perbuatan sebagai (T)anggung jawab moral agar (I)ngat atas suatu (K)arunia yang diamanahkan sebagai seorang politikus.

Jadi dengan pemahaman makna kata menjadi untaian kalimat diatas dapat mendorong kedalam apa dan bagaimana proses berpikir itu terbangun menjadi wujud dalam kesamaan persepsi memandang yang kita maksudkan “Dinamika Sosial Politik Nasional” sebagai alat perjuangan untuk menyatukan kepentingan manusia bukan tujuan merebut kekuasaan

Dengan kesamaan persepsi diatas, kita harapkan terbentuk suatu pola pikir yang terpola agar kita secara bersama-sama mampu mengidentifikasi gelombang situasi dalam dinamika sosial politik nasional untuk merumuskan secara jelas masalah-masalah persfektif, posisi dan kinerja yang menjadi tantangan kita bersama bagaimana kita saling bersinergi untuk memberikan peran pemberdayaan dalam dinamika sosial politik nasional.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka pendekatan yang kami ungkapkan diatas diharapkan dapat memberikan daya dorong dalam perubahan pola pikir yang sangat kita butuhkan bersama, menjadi satu kekuatan pikiran untuk menumbuh kembangkan kekuatan sikap dalam kerjasama membuat impian menjadi kenyataan, bila kita memiliki persepsi yang sama dalam semua impian untuk berani berubah sesuai dengan tuntutan perubahan.

6. Pemahaman Dinamika Sosial Politik Nasional

Bertitik tolak dari pemahaman kata DINAMIKA, SOSIAL, POLITIK diatas, maka kita dapat merumuskan pemahaman kita secara yang lebih berwawasan melihat setiap peristiwa yang terkait dengan pemikiran dalam persfektif (jangka panjang), posisi (jangka menengah) dan kinerja (jangka pendek) dalam mengamati masalah-masalah yang timbul dalam “Dinamika Sosial Politik Nasional.

Oleh karena itu, yang kita maksudkan DINAMIKA SOSIAL POLITIK Nasonal adalah wujud perubahan yang diinginkan dalam suatu tantanan DINAMIKA sebagai kekuatan yang dimiliki oleh sekelompok SOSIAL dengan penuh gairah dan penuh semangat dalam pola pikir yang terus ada untuk memanfaatkan kekuatan POLITIK menjadi alat untuk dapat menyatukan sikap dan perilaku yang menimbulkan perubahan dalam kelompok masyarakat Nasional.

Jadi dengan pemahaman makna kata menjadi untaian kalimat diatas dapat mendorong kedalam apa dan bagaimana proses berpikir itu terbangun menjadi wujud dalam kesamaan persepsi memandang yang kita maksudkan “Dinamika Sosial Politik Nasional” sebagai alat perjuangan untuk menyatukan kepentingan manusia bukan tujuan merebut kekuasaan

Dengan kesamaan persepsi diatas, kita harapkan terbentuk suatu pola pikir yang terpola agar kita secara bersama-sama mampu mengidentifikasi gelombang situasi dalam dinamika sosial politik lokal untuk merumuskan secara jelas masalah-masalah persfektif, posisi dan kinerja yang menjadi tantangan kita bersama bagaimana kita saling bersinergi untuk memberikan peran pemberdayaan dalam dinamika sosial politik nasional.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka pendekatan yang kami ungkapkan diatas diharapkan dapat memberikan daya dorong dalam perubahan pola pikir yang sangat kita butuhkan bersama, menjadi satu kekuatan pikiran untuk menumbuh kembangkan kekuatan sikap dalam kerjasama membuat impian menjadi kenyataan, bila kita memiliki persepsi yang sama dalam semua impian untuk berani berubah sesuai dengan tuntutan perubahan.

7. Pembelajaran Demokrasi Dalam Peran Penguasa

Sejak kita memasuki dalam era reformasi sampai kini baik oleh Pemerintah maupun Partai tidak ada usaha-usaha secara jelas untuk memberikan arah pembelajaran tentang demokrasi.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini, kami mencoba untuk memberikan satu pemikiran mengenai konsep pembelajaran demokrasi sebagai pilar penting dalam dinamika sosial politik lokal dilihat dari sisi persfektif sebagai suatu pemikiran yang kami ketengahkan disini bahwa mungkin kita tidak dapat mengubah situasi lokal dan nasional yang kita lihat di sekeliling anda, tetapi kita dapat mengubah cara kita memandang wajah Indonesia didalam diri kita.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa apa yang sedang bergolak dalam pikiran para pemimpin partai saat ini dalam proses untuk memberikan apa yang disebut pembelajaran demokrasi, dimana kami tidak terbayangkan sampai di mana anda hari ini dan akan sampai ke mana anda besok akan ditentukan oleh pikiran anda.

Tapi sebaliknya kami disini mencoba menyampaikan suatu konsep yang selama ini telah menjadi perenungan kami dan dilaksanakan dalam wujud nyata dalam kehidupan sehari-hari bagi warga

Seperti halnya untuk melaksanakan pemberdayaan Demokrasi bila kita uraikan dari unsur kata yang bermakna sbb.

Kata D menjadi (D)ewasa ; Kata E menjadi (E)mosional ;
Kata M menjadi (M)emahami ; Kata O menjadi (O)rang ;
Kata K menjadi (K)erjasama ; Kata R menjadi (R)asional ;
Kata A menjadi (A)kal ; Kata S menjadi (S)sistem ;
Kata I menjadi (I)ntergritas

Makna kata tersebut mendorong kekuatan berpikir anda untuk mendalami demokrasi dalam pemahaman huruf menjadi untaian kalimat yang bermakna sebagai berikut :

(D)ewasa dalam Demokrasi adalah pengaruh kekuatan jiwa dalam proses berpikir yang tidak ditentukan oleh umur manusia tapi lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan dari manusia itu sendiri. Jadi muda dan atau tua dalam bersikap dan berperilaku sangat dipengaruhi oleh kedewaasan berpikir yang bersangkutan sehingga terlihat dari ucapannya dengan perbuatan. Dengan demikian Dewasa dalam berpikir juga ditentukan oleh peran lingkungan anda berada tapi tergatung pula prinsip hidup yang anda jalankan. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual.

(E)mosional dalam Demokrasi adalah pengaruh kekuatan jiwa dalam proses mengendalikan emosi yang mempengaruhi sikap dan perilaku sangat tergatung kepada kemampuan mereka dalam meningkatkan arti kecerdasan emosional pada potensi manusia sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku. Oleh karena itu, betapa pentingnya meningkatkan apa yang disebut dengan “kecerdasan emosional” agar memberikan daya dorong yang kuat dalam meletakkan kekuatan pondasi dalam :

Pertama, apa yang disebut “kesadaran emosi” dalam membangkitkan hal-hal yang berkaitan dengan kejujuran, energi, intuisi dan umpan balik.

Kedua, apa yang disebut “kebugaran emosi” dalam membangkitkan hal-hal yang berkaitan dengan penampilan autentik, radius kepercayaan, ketidakpuasan konstruktif, ketanguhan dan pembaharuan.

Ketiga apa yang disebut “kedalaman emosi” dalam membangkitkan hal-hal yang berkaitan dengan potensi unik dan pangglan hidup, komitmen tanggng jawab dan kesadran, integritas terapan, pengaruh tanpa otoritas.

Keempat apa yang disebut dengan “alkimia emosi” dalam membangkitkan hal-hal yang berkaitan dengan aliran intuitif, alih waktu reflektif penginderaan peluang, menciptakan masa depan.

(M)emahami dalam Demokrasi adalah pengaruh kekuatan jiwa dalam proses kemampuan peran anda dalam mempengaruhi orang lain dalam bersikap dan berperilaku. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kemampuan berpikir dalam memahami kepentingan untuk mendalami setiap setuasi yang berubah dan mampu mengidentifikasinya kedalam rumusan masalah.

(O)rang dalam Demokrasi adalah manusia yang secara terus menerus berkemauan untuk memahami arti keberadaannya dalam suatu komunitas dalam memahami siapa, darimana dan kemana. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemahaman yang mendalam mengenai makna manusia itu sendiri.

(K)erjasama dalam Demokrasi adalah pangkal usaha bersama untuk membangkitkan impian menjadi suatu kenyataan, tanpa itu tidak akan tumbuh kemajuan dalam membangun kebiasaan dalam bersikap dan berperilaku. Oleh kerena itu dituntut secara terus menerus untuk terus berusaha mengembangkan bagaimana caranya agar dapat diwujudkan kerjasama yang lebih baik.

(R)asional dalam Demokrasi adalah dorongan dari pengalaman yang dapat mengungkapkan kebutuhan yang didasarkan pada pikiran yang logis yang ditunjukkan hasil analisis yang seksama dan cermat dari pikiran yang sehat, tertib, dan teratur. Oleh karena itu, maka diperlukan peningkatan secara teratur pemikiran yang bersifat rasional dalam menanggapi sauatu situasi.

(A)kal dalam Demokrasi adalah pengaruh kekuatan jiwa dalam memanfaatkan alat pikiran untuk menggerakkan proses dalam membuat keputusan, bagaimana seharusnya dijalankan dengan proses kesadaran dan kecerdasan secara terintergrasi kedala proses berpikir.

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan yang terus menerus untuk memanfaatkan kekuatan alat pikir dari kesadran, kecerdasan dan akal dalam proses berpikir.

(S)istem dalam Demokrasi adalah pedalaman suatu paham yang menjurus kepada penataan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara seharusnya kekuatan pikiran yang diaktualisasikan atas dasar sistem yang memiliki unsur sebagai sub-sistem yang saling keterkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu totalitas. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha yang dapat mendorong secara terus menerus untuk memanfaatkan suatu pola pandang ke dalam suatu sistem.

(I)ntergritas dalam Demokrasi adalah membangun kebersamaan dalam sikap dan perilaku kedalam komitmen yang datang dari diri sendiri bukan sesuatu yang dipaksakan menjadi kebiasaan dalam membentuk keutuhan, keterpaduan dan kebulatan. Oleh karena itu, peningkatan integritas individu menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam memahami akna nilai dalam bersikap dan berperilaku.

Dengan bertitik tolak dari pemahaman kata tersebut dalam demokrasi, maka dapat kita rumuskan pemahaman yang mendalam mengenai wawasan kita, apa yang kita maksudkan ber-DEMOKRASI dalam suatu pola pikir yang dapat menuntun kita ke arah tindakan yang positip.

Jadi yang kita maksudkan DEMOKRASI disini adalah suatu konsep yang dapat memberikan daya dorong untuk berpikir lebih (D)ewasa dalam setiap situasi dengen menggerakkan kecerdasan (E)mosional dalam berpikir agar secara sadar dapat dengan cepat (M)emahami makna dalam kebebasan berkehendak bagi setiap (O)rang yang berada dalam suatu komunitas agar ada kesiapan melaksanakan (K)erjasama dalam wujud yang lebih baik secara (R)asional dalam suatu proses keputusan melalui (A)kal dengan suatu pendekatan berpikir kedalam (S)istem dalam rangka mewjudkan (I)ntegritas sebagai nilai yang dapat dipahami bersama.

Dengan melaksanakan pemberdayaan DEMOKRASI sebagai suatu model untuk melakukan perubahan sikap dan perilaku diperlukan suatu pemikiran untuk mengembangkan pembelajaran demokrasi dalam „Dinamika sosial politik lokal“ diperlukan seperangkat pengetahuan dari pengalaman sebagai keterampilan untuk memberikan arah perubahan yang sejalan dengan pendekatan yang telah kita rumuskan pada bagian terdahulu.

Oleh karena itu, maka diperlukan wawasan demokrasi dengan arah persfektif yang jelas sebagai pedoman dalam pembelajaran agar wujud pelaksanaan demokrasi yang sejalan dengan usaha-usaha menemukan jati diri manusia Indonesia seutuhnya agar kita terlepas dari doktrin liberalisasi, dengan harapan dari perubahan pola pikir tersebut diatas dapat menuntun perubahan sikap dan perilaku kedalam pola pikir baru secara radikal. .

Dengan membangun kebersamaan dalam melaksanakan pemberdayaan demokrasi diperlukan suatu pendekatan sistem yang mengungkapkan kebutuhan dari sisi prosesnya, tapi tidak berarti kita keluar dari sisi kontennya, sehingga dalam mensiati jiwa manusia sebagai sistem, maka bagaimana kita mampu untuk mengintergrasikan manusia kedalam sub-sistem yang ada dan memiliki sifat ketergantungannya yang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan pemikiran jiwa subjektif dan jiwa objektif, itulah pentingnya melihat dari proses.

Untuk memberikan daya dorong kedalam pola pikir yang radikal dalam kebersamaan untuk membahas manusia dalam sub-sistem maka diperlukan usaha-usaha kerjasama yang lebih terfokuskan untuk melaksanakan pemberdayaan demokrasi secara konseptual dalam lingkungan „Dinamika Sosial Politik Lokal.

Hal ini hanya dapat kita capai bila program-program untuk melaksanakan pemikiran diatas, bila terdapat kebersamaan persepsi dalam memandang „Demokrasi“ dengan arah perfektif yang jelas dan dapat diterima, sehingga semua pihak akan dapat memberikan konstrubusinya bagi semua pihak yang ingin mewujudkan era reformasi menjadi impian yang dapat mengubah pola pikir menjadi satu kenyataan.

8. Kedewasaan Akhlak Dalam Pembelajaran
Politik dan Kekuasaan Kepemimpinan Penguasa

Bertitik tolak dari pemahaman kata DINAMIKA, SOSIAL, POLITIK diatas, maka kita dapat merumuskan pemahaman kita secara yang lebih berwawasan melihat setiap peristiwa yang terkait dengan pemikiran dalam persfektif (jangka panjang), posisi (jangka menengah) dan kinerja (jangka pendek) dalam mengamati masalah-masalah yang timbul dalam “Dinamika Sosial Politik Nasional.

Oleh karena itu, yang kita maksudkan DINAMIKA SOSIAL POLITIK Nasonal adalah wujud perubahan yang diinginkan dalam suatu tantanan DINAMIKA sebagai kekuatan yang dimiliki oleh sekelompok SOSIAL dengan penuh gairah dan penuh semangat dalam pola pikir yang terus ada untuk memanfaatkan kekuatan POLITIK menjadi alat untuk dapat menyatukan sikap dan perilaku yang menimbulkan perubahan dalam kelompok masyarakat Nasional.

Jadi dengan pemahaman makna kata menjadi untaian kalimat diatas dapat mendorong kedalam apa dan bagaimana proses berpikir itu terbangun menjadi wujud dalam kesamaan persepsi memandang yang kita maksudkan “Dinamika Sosial Politik Nasional” sebagai alat perjuangan untuk menyatukan kepentingan manusia bukan tujuan merebut kekuasaan

Dengan kesamaan persepsi diatas, kita harapkan terbentuk suatu pola pikir yang terpola agar kita secara bersama-sama mampu mengidentifikasi gelombang situasi dalam dinamika sosial politik lokal untuk merumuskan secara jelas masalah-masalah persfektif, posisi dan kinerja yang menjadi tantangan kita bersama bagaimana kita saling bersinergi untuk memberikan peran pemberdayaan dalam dinamika sosial politik nasional.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka pendekatan yang kami ungkapkan diatas diharapkan dapat memberikan daya dorong dalam perubahan pola pikir yang sangat kita butuhkan bersama, menjadi satu kekuatan pikiran untuk menumbuh kembangkan kekuatan sikap dalam kerjasama membuat impian menjadi kenyataan, bila kita memiliki persepsi yang sama dalam semua impian untuk berani berubah sesuai dengan tuntutan perubahan.

Dengan demikian yang menyangkut pembelajaran politik dan kekuasaan dalam „dinamika sosial politik nasional“. menjadi issu sehingga perlu kita angkat karena dalam era reformasi telah tumbuh partai yang begitu banyak, dimana demokrasi telah disalah gunakan kedalam demokrasi politik.

Keadaan tersebut telah menyebabkan manusia yang memilki peran hanya sekedar untuk mengejar kepentingan individu dan kelompok, yang terpikirkan hanya memikirkan kepentingan pribadi untuk merebut jabatan Presiden dan wakil presiden sebagai politikus, tapi tidak pernah membayangkan dengan kekuatan pikirannya untuk memerangi dan atau melepaskan diri dari pola pikir kapitalisme.

Mampukah kita menarik dari kesusahan mendapatkan pengalaman, dari kesalahan mendapatkan kesempurnaan dari kekhilafan dapat berbuah kesadaran. Hal ini diharapkan memperkuat daya kemauan, apabila semuanya ini dilakukan dengan segala keinsyafan, maka rasa tanggung jawab akan tertanam didalam dadanya sebagai seorang politikus.

Pengalaman telah menunjukkan bahwa dalam masa era reformasi tidak ada perubahan yang terjadi untuk meletakkan landasan yang kuat untuk membangun demokrasi politik seperti apa yang diharapkan. Bahkan konflik terus berkembang sebagai suatu situasi yang diciptakan untuk mempertahankan status quo disatu sisi dan disisi lain KKN terus berkembang ke seluruh pelosok kehidupan berbangsa dan bernegara setelah otonomi daerah dijalankan.

Pasca pemilu 2004, dikatakan proses demokratisasi berjalan pada jalur dan arah yang benar kedalam transformasi kehidupan sosial politik. Inilah satu kesalahan besar yang ditunjukkan dalam kebebasan berkehendak yang tidak bertanggung jawab, yang berdampak masyarakat dan Negara makin menuju daur hidup kematian demokrasi dengan tingkat kemiskinan yang terus menerus bertambah.

Bagaimana bila sebuah kesempatan datang untuk melaksanakan perubahan setelah pasca pemilu 2009 muncul ditangan orang yang berperan tidak memiliki kompetensi yang sejalan dengan tuntutan dari perubahan abad ini dalam menuju masyarakat pengetahuan sedangkan tantangan begitu besar bagi bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 ini.

Itulah suatu bukti dari pengalaman yang mengajarkan kepada kita masa lampau bahwa demokrasi politik dijadikan tujuan hanya untuk merebut kekuasaan demi kepentingan individu dan kelompok, sehingga tidak ada usaha konstribusi dalam usaha melaksanakan pemberdayaan demokrasi politik sebagai alat untuk menyatukan kebersamaan dan keseimbangan kepentingan.

Dengan situasi tersebut diatas, marilah kita bersama-sama untuk memberikan konstribusi pemikiran agar perubahan dalam pola pikir secara radikal dapat dilaksanakan sebagai suatu kebutuhan yang mendesak bila kita ingin membangun kerjasama membuat impian menjadi satu kenyataan melalui pelaksanaan demokrasi politik kedalam satu sistem yang mendorong manusia kedalam sub-sistem sesuai dengan kebutuhan dalam pembangunan yang terintergrasi dan konsisten menjalankan konsep dari paham pandangan yang disetujui bersama.

Sejalan dengan pemikiran yang kita ungkapkan diatas, mendorong kita secara bersama-sama dalam dinamika sosial politik lokal untuk dapat memberikan konstribusi pembelajaran politik dan kekuasaan dalam usaha untuk mempengaruhi pola pikir yang dapat mendorong ke arah prubahan yang lebih baik.

Kita sadari bahwa Politik adalah seperangkat ilmu pengetahuan mengenai ketatanegaraan seperti sistem pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan. Oleh karena itu setiap politikus adalah ahli politik dan ahli kenegaraan sehingga ia harus mampu menunjukkan keteladanannya dalam cara bertindak. Gambaran inilah yang kita perlukan dalam dinamika sosial politik lokal yang perlu kita sebar luaskan menjadi suatu wawasan demokrasi politik yang bertanggung ke masa depan.

Dalam praktek politik tidak dapat dipisahkan dengan kekuasaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam memecahkan semua persoalan, tapi pengalaman juga menunjukkan bahwa menjadi politikus lebih menekankan untuk kepentingan kelompok dan individu, dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut maka tumbuh dan berkembang kebiasaan menjadi manusia yang kiblat kepada manusia bukan kepada prestasi yang dikehendaki oleh Allah Swt. Sejalan dengan itu banyak politikus lupa sebagai manusia, siapa, darimana dan kemana. Itulah satu kenyataan yang kita hadapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan politikus yang bertanggung jawab ke masa depan.

Sebagai konsep pemkiran yang akan kami ketengahkan dibawah ini, bertitik tolak dari rumusan yang telah kita utarakan pada bagian terdahulu bahwa „POLITIK adalah suatu konsepsi yang menggambarkan peran politikus sebagai (P)embela kepentingan (O)rang untuk memberikan (L)indungan yang sejalan dengan tugas dan tanggung jawab agar tidak (I)ngkar dalam ucapan dan perbuatan sebagai (T)anggung jawab moral agar (I)ngat atas suatu (K)arunia yang diamanahkan sebagai seorang politikus“.

Dengan wawasan dari rumusan tersebut diatas, maka dapat kita uraikan lebih lanjut kedalam suatu pemikiran untuk memperdalam wawasan tersebut sebagai berikut :

(P)embela dalam politik adalah peran politikus untuk memperjuangkan keharusan adil dan tidak memihak dalam menetapkan hukum yang harus dijalankan. Jadi harus mampu untuk mengambil keseimbangan dalam kepentingan.

(O)rang dalam politik adalah manusia yang secara ikhlas melakukan aktivitas politik bukan sekedar bayangan mimpi yang tidak jelas.

(L)indungan dalam politik adalah tugas dan tanggung jawab yang harus diberikan kepada siapa saja yang membutuhkannya.

(I)ngkar dalam politik adalah ucapan dan perbuatan tidak sejalan dalam bersikap dan berperilaku.

(T)anggung jawab dalam politik adalah ucapan dan perbuatan sejalan dengan tanggung jawab yang dibebankan dan oleh karena itu melaksanakan kekuasaan dengan bijaksana.

(I)ngat dalam politik adalah suatu peringatan kepada kematian untuk memberikan daya dorong untuk memperbaiki sikap dan perilaku dan cinta pada orang miskin.

(K)arunia dalam politik adalah apapun yang terjadi sebagai seorang politikus menyadari sepenuhnya makna manusia sebagai siapa, darimana dan kemana untuk meletakkan kekuatan karunia dalam prjalanan hidup.

Dengan pemahaman unsur kata politik menjadi untaian kalimat yang bermakna diatas diharapkan menjadi daya dorong kedalam apa dan bagaimana proses berpikir itu terbangun agar wujud pemberdayaan politik menjadi suatu kenyataan sebagai alat penyatu kepentingan ummat manusia bukan tujuan merebut kekuasaan belaka.

Dalam praktek politik tidak dapat dipisahkan dengan kekuasaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam memecahkan semua persoalan, tapi pengalaman juga mnunjukkan bahwa menjadi politikus lebih menekankan untuk kepentingan kelompok dan individu, dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut maka tumbuh dan berkembang kebiasaan menjadi manusia yang kiblat kepada manusia demi kekuasaan.

Kekuasaan dalam berpolitik merupakan satu kesatuan yang akan terkait dalam tanggung jawab, wewenang, standar yang terbaik, pelatihan dan pengembangan, pengetahuan dan informasi, umpan balik, pengakuan, kepercayaan, kegagalan, harapan.

Hal-hal yang disebutkan diatas merupakan prinsip-prinsip dasar yang harus menjadikan kekuatan pikiran dalam bersikap dan berperilaku. Untuk mendorong prinsip-prinsip tersebut dijalankan sesuai dengan arah persfektif, maka diperlukan suatu pendekatan melalui pemahaman unsur huruf dalam kata kekuasaan itu sendiri.

Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan untuk membangun jiwa tanpa topeng kepalsuan dengan meretas jalan melalui pemahaman atas unsur kata dalam „kekuasaan“ itu sendiri sebagai berikut :
K menjadi (K)elola dalam Kekuasaan ;
E menjadi (E)kspert dalam Kekuasaan
K menjadi (K)olaborasi dalam Kekuasaan ;
U menjadi (U)mat dalam Kekuasaan
A menjadi (A)manah dalam Kekuasaan
S menjadi (S)ombong dalam Kekuasaan
A menjadi (A)ngkuh dalam Kekuasaan
A menjadi (A)zab dalam Kekuasaan
N menjadi (N)iat dalam Kekuasaan

Bila diuraikan lebih lanjut makna kata tersebut kedalam untaian kalimat yang bermakna sebagai model untuk mningkatkan wawasan berpikir seperti dibawah ini :

(K)elola dalam Kekuasaan adalah pemain peran harus mampu mengelola kekuasaan yang terkait tanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dibuatnya.

(E)kpert dalam Kekuasaan adalah pemain peran dengan keahlian untuk menjalankan kekuasaan melalui pelimpahan wewenang yang sejalan dalam struktur.

(K)olaborasi dalam Kekuasaan adalah pemain peran melaksanakan kerja sama yang sejalan dengan standar yang terbaik

(U)mat dalam Kekuasaan adalah pemain peran mendorong setiap orang untuk menikuti pelatihan dan pengembangan.

(A)manah dalam Kekuasaan adalah pemain peran disatu sisi mampu memanfaatkan pengetahuan dan informasi dan disisi lain memilki kemampuan untuk memberikan umpan balik dari pelaksanaan keputusan.

(S)ombong dalam Kekuasaan adalah pemain peran dalam bersikap dan berperilaku sejalan dengan pengakuan dirinya.

(A)ngkuh dalam Kekuasaan adalah pemain peran dalam bersikap dan berperilaku sejalan dengan keercayaan yang diberikan.

(A)zab dalam Kekuasaan adalah pemain peran dalam bersikap dan berperilaku akan selalu menerima kegagalan sebagai sesuatu pelajaran.

(N)iat dalam Kekuasaan adalah pemain peran dalam bersikap dan berperilaku haruslah sejalan dengan kebiasaan yang dilandasai oleh niat yang benar.

Dengan pemahaman unsur kata kekuasaan menjadi untaian kalimat yang bermakna diatas diharapkan menjadi daya dorong kedalam apa dan bagaimana proses berpikir itu terbangun agar wujud pemberdayaan keuasaan menjadi suatu kenyataan sebagai alat penyatu kepentingan ummat manusia bukan tujuan menjalankan kekuasaan yang tidak sejalan dengan arah yang ditetapkan.

Oleh karena itu, pemimpin masa depan haruslah mampu menjalankan kekuasaan secara bijaksana yang akan terkait dalam tanggung jawab, wewenang, standar yang terbaik, pelatihan dan pengembangan, pengetahuan dan informasi, umpan balik, pengakuan, kepercayaan, kegagalan, harapan sebagai suatu ukuran keberhasilan.

BAB. V KRETERIA DALAM PEMILIHAN PENGUASA
1. Dasar Pemikiran

Dapatkah anda membayangkan 34 partai peserta pemilu 2009 dan betapa besar dana yang harus dikeluarkan dalam rangka pesta demokrasi serta mungkinkah gulput akan meningkat serta berdampak ketidak puasan jiwa. Kenyataan inilah yang kita hadapi dalam reformasi kehidupan berbangsa dan bernegara dimana daur hidup Negara makin terpuruk.

Why ? tidak lain karena pemimpin partai belum siap menerima demokrasi sebagai alat melaksanakan reformasi perubahan pola pikir yang radikal kedalam sikap dan perilaku yang mementingkan kepentingan individu dan kelompok bukan bangsa / Negara.

When ? tidak lain karena pola pikir pemimpin dan pengikutnya sebelum dan sesudah merdeka dalam orde lama, orde baru, orde reformasi telah menjadi budaya sikap dan perilaku yang kiblat kepada manusia / atasan-nya, sulit untuk berubah.

What ? tidak lain karena tidak satupun partai memberikan pembelajaran demokrasi, sehingga demokrasi hanya suatu retorika belaka, ditambah lagi ketidak jelasan peran pendidikan formal dan non-formal yang ada.

How ? tidak lain karena pemimpin masa lalu tidak memiliki kemampuan mengidentifikasi situasi dan merumuskan masalah mana yang kritis, pokok dan insidentil, sehingga setiap pemecahan masalah menimbulkan masalah baru.

Who ? tidak lain karena pemimpin eksekutif, legislatif dan yudikatif dan pelaku ekonomi tidak memiliki kepekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, mampukah dari 34 partai dalam usaha untuk menyadarkan kepada para anggotanya mengikuti pemilihan umum 2009 baik memilih anggota legislatif maupun pemimpin nasional, hanya saja yang menjadi masalah besarkah partisipasi masyarakat dalam peran mengikuti pesta demokrasi 2009 dalam rangka melihat masa depan yang penuh ketidakpastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menjelang pesta demokrasi atas pelaksanaan PEMILU 2009, kita dihadapkan dengan isu politik yang banyak dibicarakan oleh orang yang resah dengan peran kepemimpinan nasional masa depan yang sangat menentukan arti kebangkitan Indonesia baru, Isu yang berkembang membicarakan tentang Politikus Busuk. Dua kata tersebut, memang tidak sedap kedengarannya dan hanya mengarah kepada satu peran artinya politikus mengandung arti ahli politik, ahli kenegaraan atau orang yang berkecimpung di bidang politik, sedang busuk artinya berbau tidak sedap, jahat, buruk. Selain dari itu timbul pula isu yang berkaitan pemimpin nasional sudah waktunya ditangan kaum muda.

2. Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Indoneia Baru

Kita menyadari sepenuhnya, kekuatan ekonomi mungkin bersumber dari AS dan dalam banyak hal menuju ke Eropah dan Pasifik, disinilah letak peluang yang harus kita rebut dalam kurun waktu 10 tahun untuk kita bangkit dalam menemukan Kepribadian Bangsa Indonesia sebagai Negara yang ikut menentukan kebangkitan Ummat Islam di dunia.

Oleh karena itu untuk dapat meraih peluang-peluang di kawasan Asia – Pasifik, yang kita bangun dalam tatanan baru dalam kekuasaan yang bersifat kologial berdasarkan synergy individu menjadi inovasi kekuasaan negara, karena itu kita bayangkan mundur 20 tahun kebelakang karena kita dihadapkan mencari Kepemimpinan pada semua tingkat yang dapat mendukung secara utuh langkah reformasi yang ingin kita perjuangkan dalam menata Bangsa Indonesia itu. Mengapa hal ini kita ungkapkan sebagai sentral permasalahan yang bersifat strategis karena tidak mudah merubah sikap dan perilaku dari keperibadian yang kiblat kepada manusia menuju kepada kiblat kepada prestasi yang di ridhoi oleh Maha Kuasa.

Sejalan dengan pemikiran diatas, bila kita ingin meletakkan landasan yang kuat setelah Pemilu 2009, maka kita membutuhkan Kepemimpinan nasional bukan sekedar merebut kekuasaan demi kepentingan individu dan kelompok melainkan yang mampu meletakkan landasan kolaborasi untuk kepentingan bangsa dan negara dalam membangun Indonesia baru dengan kekuatan pikiran sbb. :

1. Merebut peluang untuk kemenangan kelompok reformis agar mampu meletakkan landasan sikap dan perilaku yang berkesinambungan untuk kebangkitan ummat beragama dan bangsa Indonesia, bila kesempatan berlalu maka kita tidak dapat merebut dari kelompok status quo, ini berarti kita akan mundur lagi dalam 10 tahun.

2. Kita syukuri rahmat Tuhan yang memberikan langkah awal untuk menyatukan perubahan sikap dan perilaku untuk mewujudkan demokrasi sebagai strategi perjuangan, bila kita menghilangkan peran kepemimpinan yang tidak bermoral.

3. Kita syukuri rahmat Tuhan yang memberikan langkah kedua sebelum PEMILU dengan kesepakatan untuk menggalang kekuatan untuk menahan lajunya keinginan yang mempertahankan status quo oleh kepemimpinan tidak bermoral.

4. Perlu menyiapkan strategi untuk memenangkan dalam PEMILU dalam membentuk opini bahwa kemajuan masa depan sangat tergantung keinginan bersama mewujudkan demokrasi sebagai alat perjuangan oleh peran kepemimpinan yang bermoral.

5. Meningkatkan acara dialog yang produktif untuk menyepakati prinsip-prinsip untuk berkolaborasi demi kebangkitan demokrasi, yang sejalan dengan tuntutan perubahan yaitu prinsip-prinsip proses perubahan, prinsip-prinsip mentransformasi perubahan, dan prinsip-prinsip perbaikan yang berkelanjutan. Selanjutnya dapat ditindak lanjuti untuk forum diskusi untuk melahirkan rumusan-rumusan ksepakatan.

Kita sadari bahwa reformasi kehidupan bernegara telah bergulir, sejak tumbangnya rezim orde baru, dengan penuh harapan akan ada perubahan secara radikal dalam berpikir, tapi kenyataan yang kita hadapi sampai saat ini bahkan dalam menuju Pemilu 2014, banyak pemimpin yang mengaku beragama Islam sendiri memperlihatkan gaya yang saling salah menyalahkan satu sama lain dan tidak jarang menyerang tentang peribadi seseorang.

Dengan memperhatikan hal-hal yang kita utarakan diatas, agar kita mampu membangun Indonesia Baru, sangatlah ditentukan oleh keberhasilan ummat menentukan pilihan peran Kepemimpinan yang bermoral. Begitu resahnya orang-orang yang peduli akan reformasi, maka lahirlah isu-isu yang sedang dikumandangkan apa yang disebut dengan POLITIKUS BUSUK. Sejalan dengan pemikiran itu apa yang dapat kita lakukan pada saat sekarang ini dan harapan apa yang dapat kita bayangkan ditengah kemelut pelaksanaan reformasi kehidupan bernegara yang sedang kacau balau ini.

Oleh karena itu marilah kita mendukung pemikiran dalam mensosialisasikan isu politikus busuk menjadi mencari KEPEMIMPINAN YANG BERMORAL, agar perubahan yang kita harapkan bukanlah sekedar perubahan hanya membuat kebijakan-kebijakan yang hanya kepentingan sesaat, melainkan perubahan-perubahan untuk kepentingan jangka panjang yang harus ditopang dengan komitmen bersama dan juga tidak mempertentangkan keharusan sudah waktunya kaum muda yang tampil 2014.

Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan untuk mempertemukan kesenjangan dalam pola pikir yang sejalan dengan tuntutan perubahan sikap dan perilaku dalam menatap masa depan yang kita dihadapkan disatu sisi memilih anggota legislatif secara tidak langsung disisi lain pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung yang menekankan dari partai.

3. Pendekatan Dalam Memecahkan Kesenjangan Berpikir

Pola pikir yang tumbuh dan berkembang dalam masa orde baru dan masa reformasi dalam mentalitas bangsa Indonesia, pada dasarnya dapat kita kelompokkan menjadi : Pertama, pola pikir yang berlandaskan kiblat kepada manusia dalam hubungan antara atasan dengan bawahan atau pengikut ; Kedua, pola pikir yang berlandaskan kiblat kepada karya yang diridhoi oleh Allah Swt.

Pengalaman telah menunjukkan kehancuran yang kita alami sampai saat ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena mereka tidak dapat melepaskan diri dalam pola pikir untuk bersikap dan berperilaku yang berlandaskan kiblat kepada manusia, walaupun katanya kita telah memasuki alam demokrasi. Setiap peran yang dimainkan oleh mereka dalam kedudukan baik di pemerintahan maupun swasta sangat mengagungkan benda dan kekuasaan dalam kehidupan demi untuk memperlihatkan status sosial yang bertentangan ajaran agama yang dipeluknya.

Sejalan dengan pemikiran yang telah kita ungkapkan diatas, maka salah satu pendekatan yang dapat kita pergunakan adalah menyamakan persepsi berpikir kedalam kesepakatan untuk merumuskan kereteria apa yang dapat dipergunakan untuk menilai kepemimpinan seseorang dalam menatap masa depan sbb. :
1. Kedewasaan rohaniah, dengan bobot : 20
1.1. Kejujuran dengan nilai (4)
1.2. Rasa cinta (4)
1.3. Bersyukur (4)
1.4. Sabar (4
1.5. Silahturami (2)
1.6. Memahami aturan main (2)

2. Kedewasaan sosial, dengan bobot : 20
2.1. Keteladanan dengan nilai (4)
2.2. Kebenaran (4)
2.3. Kepekaan (4)
2.4. Gaya hidup (4)
2.5. Berkarya untuk ummat (4)

3. Kedewasaan emosianal dengan bobot : 20
3.1. Kesadaran emosi dengan nilai : (5)
3.2. Kebugaran emosi (5)
3.3. Kedalam emosi (5)
3.4. Alkimia emosi (5)

4. Kedewaan intelektual dengan bobot : 10.
4.1. Ilmu dengan nilai : (2)
4.2. Pengetahuan (2)
4.3. Penguasaan informasi (2)
4.4. Penguasaan bahasa (2)
4.5. Penguasaan kumputer (2)

5. Kedewasaan dalam KKN dengan bobot 10:
5.1. Korupsi dengan nilai : (4)
5.2. Kolusi (3)
5.3. Nopotisme (3)

6. Kedewaan dalam hukum dengan bobot : 10
6.1. Pemahaman tentang hukum dengan nilai : (4)
6.2. Pemahaman perlakuan hukum (3)
6.3. Menjalani hukuman (3)

7. Kedewasaan dalam melaksanakan prinsip2 kepemimpinan : 10
7.1. Kolaborasi dengan nilai : (1)
7.2. Komitmen (2)
7.3. Komunikasi (1)
7.4. Kreatifitas individu (1)
7.5. Kreatifitas kelompok (1)
7.6. Inovasi organisasi (1)
7.7. Analisis masa depan (1)
7.8. Merespon dalam antisipatif (1)
7.9. Proses pengambilan keputusan (1)

Untuk menerapkannya, maka setiap unsur yang disebutkan diatas dijabarkan lebih lanjut, misalkan menjabarkan kedewasaan rohaniah.
Kreteria ini merupakan tonggak utama yang memberikn sinar kejiwaan seseorang, apakah ia mampu mengenal tentang dirinya, sebagai awal untuk apa ia hidupini dan bagaimana ia harus menjalankan dalam kehidupan sesuai dengan ajaran agama yang dipahaminya.

1.1. Kejujuran dengan nilai 4 :
Kejujuran merupakan sumber membentuk individu yang memiliki intergritas dan komitmen dalam berkarya sesuai dengan niatnya dalam bertindak :
• Berperilaku amar ma’ruf dan nahi munkar (4)
• Berperilaku amar ma’ruf tanpa melaksanakan nahi munkar (2)
• Berperilaku tanpa berprinsip hidup (0)
Dan seterusnya. Selanjutnya dibuat daftar perhitungan skor yang menunjukkan jumlah nilai.

4. Kesiapan Dalam Pelaksanaan

Gagasan ini dilontarkan untuk menghindari silang pendapat yang terkait dengan isu-isu yang telah dikemukakan diatas, maka dalam usaha mencari solusi keresahan terhadap ketidak puasan yang ada dipelopak mata ini terhadap orang-orang yang sedang merebut peran dan kekuasaan yang sudah tidak dapat dipercaya lagi, maka sangat sulit untuk menyadarkan bagi orang-orang untuk belajar mengenal tentang dirinya, sebaiknya kita tidak usah membuat isu-isu yang dapat mendorong orang menjadi golput dan penuh kebingungan yang akan menimbulkan masalah baru dalam kita ingin memenagkan pelaksanaan PEMILU 2014.

Oleh karena itu, marilah kita merumuskan kesatuan visi dalam sikap dan misi dalam perilaku melalui proses perumusan Kreteria Kepemimpinan Bermoral, setelah itu kita aplikasikan dalam kehidupan untuk mendidik pemilih setelah daftar nama calon diumumkan untuk dibentuk satu komite menilainya sesuai dengan kreteria yang ditetapkan secara kuantitatip untuk disebar luas kepada masyarakat tentang informasi yang dapat dipergunakan oleh pemilih mengambil keputusan.

Dorongahlah ummat sebagai pemilih yang sadar dalam menentukan pilihan sang penguasa karena kedudukan manusia dalam abad 21 ini lebih serasi dan lebih kokoh daripada kedudukannya dalam abad sebelumnya karena masa lalu tidak mendorong manusia untuk membahas kedudukannya di tengah alam wujud, di tengah semua makhluk yang hidup di muka bumi, di tengah makhluk sejenisnya dan masyarakat tempat ia hidup. Begitulah arti pemain peran penguasa yang akan kita pilih memainkan peran yang begitu penting dalam menemukan jati dirinya sendiri sejalan dengan kemampuannya mengangkat derajat orang lain.

Jadi keberhasilan pemilu 2014, akan ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang mampu mendorong organisasi pelaksana pemilu dibangun kedalam sistem yang transparan, pemimpin penguasa juga transparan dan pengikut pemilu termasuk pemilih juga transparan.

MANAJEMEN PERBERDAAN MASUK D E S A PINTU GERBANG MENGUBAH NASIB

DAFTAR ISI
PENGANTAR …………………….. 3-5
1. PENDAHULUAN ……………….. 6-9
2. MANAJAMEN PEMBERDAYAAN …. 10-15
3. MEMAHAMI DESA ……………. 16-19
4. MEMEHAMI PINTU GERBANG BAHAGIA -26
5. MENCERDASKAN PERCAYA DIRI MEMASUKI DESA DENGAN KEBIASAAN TERPOLA 27-29
6. MEMAHAMI PENTINGNA PENINGKATAN
KETERAMPILAN MENJADI …..30-38
WIRASWASTA
7. LANGKAH MENEMUKAN BAKAT TERSEMBUNYI MENJADI WIRASWASTA
SEBAGAI PRIORITAS HIDUP 39-90
8. MEMBANGUN JASMANI DAN ROHANI YANG -134
SEHAT SEBAGAI ENTREPRENEUR YANG BERBEDA
9. MEMBANGUN LEMBAGA PEMBERDAYAAN ..135
10. MEMBANGUN KEKUATAN KERJA SAMA
11. PENUTUP
PENGANTAR

Manajemen Pemberdayaan menacari jalan keluar melalui satu kekuatan penggerak OTAK kedalam JIWA dan HATI sehingga mampu menjadi kebiasaan untuk berbuat baik dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan yang dapat memberi manfaat bagi orang lain.

Bertolak dari pemikiran diatas, maka merebut peluang yang terbuka di DESA dimana kita berada, oleh karena itu agar kita memiliki kesamaan pandangan mengenai DESA diperlukan penguraian yang kita maksudkan dalam tulisan dari unsur kata DESA yang terdiri dari (D)aerah ; (E)konomi ; (S)asaran ; (A)nak bangsa.

Dengan demikian agar kita memiliki kesamaan dalam berpikir, maka yang kita maksudkan DESA dengan merumuskan dari unsur kata yang bermakna menjadi DESA adalah suatu aria dimana (D)aerah) yang memiliki potensi (E)konomi menjadi satu lokasi yang dapat memberikan peluang menjadi (S)asaran baik secara kualitatip maupun kuantitatip yang hendak dicapai oleh (A)nak bangsa.

Oleh karena itu, peluang yang besar yang ada di DESA, bergantung kepada Niat kita seberapa jauh kita bisa memanfaatnya secara maksimal.
Galilah bakat yang tersembunyi dalam diri anda dengan kekuatan pikiran yang telah membentuk kepribadian diri maka disitu terletak keberhasilan kita bila kita mampu menggalinya.

Begitu besar anagerah Allah Swt yang diberikanNYA kepada manusia berupa kemampuan untuk berpikir, hanya saja manusia kadang kala tidak mampu mengungkitnya menjadi satu kekuatan kedalam kebiasaan yang bersikap dan berperilaku yang terpola.

Sejalan dengan pokok pikiran yang diungkapkan diatas, maka tuntunlah prioritas hidup anda yang bertolak dari kekuatan KEPERCAYAAN (Agama) dan KEYAKINAN (Iman), maka disitu terbuka kekuatan JIWA dan HATI sebagai penggerak KEBIASAAN BERPIKIR kita.

Kekuatan Kebiasaan Berpikir tersebut menjadi bermakna bila anda mampu mengungkit kekuatan KREATIVITAS dan WAWASAN dalam OTAK anda. Aplikasinya sejalan dengan kemampuan anda menggerakkan KEBIASAAN yang menjadi pusat titik temu dari KEINGINAN (Niat), PENGETAHUAN (Keterampilan dari pengalaman), ILMU (Sumber Informasi).

Tulisan ini menjadi bermakna dengan sumbangan pikiran dari teman sejawat yenga memiliki pengelaman mereka yang beragam sehingga menjadi mendorong penulis menuangkan kedalam stau tulisan ini.
Kebiasaan inilah yang dituangkan dalam memanfaatkan makna DESA dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain sehingga perjuangkan manajemen perberdayaan dalam usaha-usaha menggali pola pikir yang sejalan dengan tuntutan perubahan.

Bandung, Februari 2015.

Drs. Abdul Talib Rachman AK (D-271), MBA
1. PENDAHULUAN

Berpegang kepada tuntunan hidup dengan KEPERCAYAAN dan KEYAKINAN, maka renungkan makna yang terungkap dalam Surat dan Ayat yang disebutkan dibawah ini :

QS. 87 : 14” Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), ; 15” dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. ; 16” Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.-17” Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

QS. 91 : 9” sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

QS. 23 : 1” sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, ; 2” (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya,; 3” dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, 4” dan orang-orang yang menunaikan zakat, 5” dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, 6” kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. 7” kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
8” Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, 9” dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.

10” Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, – 11” (ya`ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

Dengan mendalami apa-apa yang tertuang dalam surat dan ayat diatas, maka diharapkan membuka jalan pikiran kita untuk mengisi apa yang diajarkan diatas untuk mewujudkan perjalanan hidup penuh arti, maka ungkitkan kemampuan anda melihat masa depan dengan berbuat sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang yang banyak.

Jadi bagaimana arti kehadiran kita di suatu tempat sangat bergantung apa yang kita pikirkan, oleh karena itu yang diungkapkan disini adalah mampukah peran Kepemimpinan dalam suatu organisasi mendorong warganya menjadi kekuatan dalam mewujudkan kebiasaan dalam bekerjasama yang terkait dengan usaha-usaha pemberdayaan dengan berpegang ketentuan yang terdapat dalam UNDANG-UNDANG DESA ( UU RI NO.6 TAHUN 2014)

Membangun kebiasaan menjalankan “Perjalanan hidup penuh arti” berarti kita ingin berusaha secara berencana mengadakan perubahan dalam hidup dengan menatap masa depan menjadi lebih baik.
Pikirkan bahwa kepahitan adalah langkah pertama dalam jalan menuju kemajuan, oleh karena itu wujudkan kebiasaan menjadi satu kekuatan dalam bersikap dan berperilaku yang terpola, dengan demikian kita memanfaatkan otak dan hati baik berpikir yang disadari maupun yang tidak disadari.

Dengan membangun kebiasaan itu mendorong daya kemauan, maka ingatlah bahwa janganlah engkau berteman dengan lima orang :
1) Pendusta, maka tidaklah engkau berada dalam selain dalam penipuannya, dia adalah seumpama fatamorgana, dekat kepadamu yang jauh dan jauh kepadamu yang dekat
2) Dungu, maka tidaklah engkau memperoleh daripadana sesuatu. Ia mau mendatangkan manfaat kepadamu, lalu ia melaratkan akan kamu ;
3) Kikir, maka ia putuskan kamu dari sesuatu yang kamu amat memerlukannya ;
4) Pengecut, maka ia akan menyerahkan kamu dan akan lari ketika kamu menghadapi kesulitan ;
5) Fasiq, maka ia akan menjual kamu dengan sesuap makanan atau kurang dari itu.
Dengan mendalami apa yang kita ungkapkan diatas, untuk berhati-hati dalam bergaul, oleh karena itu renungkan baik-baik apa yang terpikir dalam hal tidak orang mudah tergelincir jika ia menganggap jalannya tanpa bahaya.
Membangun kebiasaan yang dapat memberikan manfaat yang besar dalam menjalani hidup penuh arti berarti dengan kebiasaan manusia menjadi orang yang meraih puncak itu berpikir lain dibandingkan yang lain artinya tidak ada yang lebih membatasi prestasi ketimbang berpikir kecil, tidak ada yang lebih mengembangkan kemungkinan ketimbang berpikir secara tidak dikekang.
Dengan demikian jalanilah hidup penuh arti sehingga akan selalu menggerakkan kekuatan pikir dengan memanfaakan otak dan hati sehingga anda dapat menangkap makna bahwa hidup itu bagaikan roda berputar, tidak selamanya engkau di bawah. Ada saatnya engkau berada di atas dan ada saatnya engkau berlebaran.
Jadi tingkatkan kemampuan kompetensimu sepanjang perjalanan hidup ini, dengan begitu kamu akan mampu menjalankan setiap peran dalam suatu organisasi yang dibebankan dalam menjalankan pendayagunakan peran.

2. MANAJEMEN PEMBERDAYAAN
Untuk mendalami apa yang kita maksudkan dengan Manajemen Pengetahuan, maka dibawah ini dirumuskan berdasarkan pendekatan yang kita sebut menguraikan unsur huruf dari kata menjadi kalimat yang bermakna.
Kata MANAJEMEN terdiri dari unsur kata :
M menjadi kata MENGELOLA
A menjadi kata AKTIVA
N menjadi kata NILAI TAMBAH
A menjadi kata AKSEPTASI
J menjadi kata JAMINAN
E menjadi kata EKUITAS
M menjadi kata MASA DEPAN
E menjadi kata EMISI
N menjadi kata NAIK
Dengan menguraikan huruf menjadi kata bermakna diatas, maka kita dapat pla merumuskan manajemen adalah

MANAJEMEN adalah Kemampuan dalam MENGELOLA penggunaan sumber daya yang tercantum sebagai AKTIVA untuk mewjud NILAI TAMBAH ekonomis menjadi AKSEPTASI untuk memberikan JAMINAN atas EKUITAS yang ditanam sebagai EMISI akan NAIK sejalan dengan pertumbuhan usaha.
Sebaliknya PEMBERDAYAAN dapat kita uraikan dari unsur kata menjadi untaian kalimat yang bermakna yaitu :
P menjadi kata PENGARUH
E menjadi kata EMPATI
M menjadi kata MENDORONG
B menjadi kata BERPIKIR
E menjadi kata EMOSIONAL
R menjadi kata RASIONAL
D menjadi kata DHARMABAKTI
A menjadi kata ASUH
Y menjadi kata YAKIN
A menjadi kata AMANAH
A menjadi kata ALHAMDULLILAH
N menjadi kata NASIB
Bila unsur kata tersebut kita rumuskan menjadi untaian kalimat yang bermakna maka PEMBERDAYAAN adalah satu kebiasaan memberi PENGARUH untuk mewujudkan EMPATI dalam usaha untuk MENDORONG terus BERPIKIR agar dapat menuntun kekuatan EMOSIONAL kedalam RASIONAL memberikan suatu DHARMABAKTI agar segala kerja ASUH menjadi YAKIN dalam menjalankan AMANAH, maka dengan ALHAMDULLILAH menjadi perubahan NASIB
Dengan menggambungkan dua kekuatan pikiran diatas kedalam MANAJEMEN PEMBERDAYAAN diatas, maka sikap dan perilaku yang terpola menjadi satu kekuatan kebiasaan yang produktif artinya disatu sisi pemimpin sebagai pengontrol dan karyawan sebagai yang dikontrol maka perubahan menuju filosofi pemberdayaan menuntut adanya perubahan dalam banyak aspek di organisasi.
Baik pimpinan maupun karyawan, pertama-tama harus belajar menghindari tindakan-tindakan birokratis, dan kedua, mereka harus belajar untuk menjadi manusia yang berdaya.
Bertolak dari pemahaman atas kata Manajemen dan Pemberdayaan diatas, mengingat kita adanya ungkapan seperti “Pemikiran yang pernah membawa keberhasilan di masa lalu tidak akan membawa keberhasilan di masa datang”

Oleh karena itu, seberapa jauh CEO memikirkan usaha-usaha yang terkait dengan “Membangun hubungan jangka panjang” dalam memasuki dunia tanpa yang ditandai pula perubahan masyarakat informasi menjadi masyarakat pengetahuan sehingga betapa penting kita memahami pengetahuan yang terkait dengan “Competitive intelegence”.
Dengan memahami pikiran diatas, telah menunjukkan informasi kepada kita sebagai peringatan bahwa ebagai akibat dari persaingan yang kian ketat, perusahaan akan hancur seandainya semua pemikiran struktur, proses, dan tindakan tidak sesuai dengan hal-hal yang terkait apa yang disebut dengan :
1) Orientasi pada pelanggan dan kualitas ;
2) Efektifitas pendapatan dan biaya
3) Kecepatan dan fleksibilitas dalam merespon perubahan pasar ;
4) Inovasi secara berkelanjutan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka diperlukan secara formal menunjuk kepemimpinan yang memainkan peran dalam “Pemberdayaan”
Dengan membangun “Pemberdayaan” maka setiap orang perlu dibangun tingkah laku terpola dengan berpegang pada pemberdayaan agar setiap orang merasa tetap diberdayakan sesuai dengan peran yang ditetapkan.

Jadi harus dipahami benar pelakanaan pemberdayaan merupakan persoalan dari atas ke bawah yang harus didukung dengan budaya perusahaan yang diformalkan sehingga setiap pemain peran sebagai karyawan dan pimpinan merasa terikat didalam organisasi bukan sesuatu yang dipaksakan karena kejelasan hal-hal yang terkait dengan NILAI, NORMA, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB, PENGHARGAAN. Yang dituang dalam budaya perusahaan yang diformalkan.
Dengan mengungkapkan pemikiran diatas maka Pemimpin Pemberdayaan harus mampu mengelola sikap dan perilaku yang terpola sehingga mereka selalu siap menghadapi perubahan yang sejalan dengan tuntutan pelanggan.
Oleh karena itu segala usaha meletakkan landasan yang kuat di “Tanah Pemberdayaan” dengan mewujudkan apa yang disebut dengan :
1) Berbagi informasi yang akurat dengan setiap orang ;
2) Menciptakan otonomi melalui batas wewenang kerja
3) Mengganti pola pikir hirarkis dengan tim mandiri.
BERBAGI INFORMASI AKURAT DENGAN SETIAP ORANG :
1) Berbagi informasi mengenai kinerja perusahaan, memabntu orang memahami bsnis ;
2) Membangun kepercayaan melalui sharing ;
3) Menetapkan kemungkinan2 untuk pengawasan diri sendiri ;
4) Memandang kealahan sebagai kesempatan untuk belajar ;
5) Menghilangkan pemikiran hirarkis, mendorong orang untuk bersikap memiliki.
KEMUDIAN, MENCIPTAKAN OTONOMI MELALUI BATAS-BATAS WEWENANG :
1) Memperjelas gambar besar dan gambar kecil
2) Memperjelas tujuan dan peran ;
3) Mendifinisikan nilai2 dan aturan yang melandasi tindakan ;
4) Menciptakan aturan dan prosedur yang mendukung pemberdayaan ;
5) Memberikan pelatihan yang diperlukan
6) Meminta orang agar bertanggung jawab terhadap hasil tindakan .
DAN MENGGANTI PEMIKIRAN HIRARKIS DG. TIM MANDIRI
1) Memberikan pengarahan dan pelatihan keterampilan bagi tim-tim yanga akan diberdayakan ;
2) Memberikan dorongan dan semangat untuk berubah
3) Memanfaatkan diveritas sebagai suatu asset tim
4) Secara bertahap menyerahkan pengawasan kepada tim ;
5) Menyadari bahwa akan muncul masa2 yang sulit.
Renungkan dan ungkit daya ingat bahwa pemberdayaan bukan sesuatu yang ajaib. Pemberdayaan merupakan langkah2 sederhana dan membutuhkan banyak ketekunan
3. MEMAHAMI DESA

Bertitik tolak dari pemahaman DESA yang telah kita uraikan berdasarkan unsur kata menjadi kata yang bermakna sebagai suatu pendekatan, maka dalam pertumbuhannya kita memahami dalam kelompok yang disebut dengan :

Pertama, Apa yang disebut dengan DESA SWADAYA yang bercirikan:
1) Sifat tradisional ;
2) Ekonomi yang digerakkan sekedar untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat pokok ;
3) Tingkat kemampuan berproduki masih rendah ;
4) Penyebaran pendidikan masih rendah sekali ;
5) Kemampuan mengelola desa masih terbatas ;
6) Infrastruktur yang tersedia sangat terbatas ;
7) Sumber daya manusia dalam menggerak Desa terbatas .

Kedua, apa yang disebut dengan DESA DALAM TRANSISI yang bercirikan:
1) Lebih maju selangkah dibandingkan dengan Desa Swadaya ;
2) Dampak dunia luar mulai masuk mempengaruhi pola pikir ;

3) Kemampuan berproduksi meningkat ;
4) Penyebaran pendidikan mulai meningkat dan dirasakan 5) Kemampuan mengelola Desa mulai bertambah ;
6) Infrastuktur terasa dibangun sesuai dengan kebutuhan secara bertahap ;
7) Sumber daya manusia dalam penggerak pembangunan Desa menjadi pusat perhatian.

Ketiga, apa yang disebut dengan DESA SWASEMBADA Sw / BERKEMBANG yang bercirikan :
1) Dampak peran pemimpin yang melaksanakan perubahan yang berencana ;
2) Bahasa dan budaya tidak mempengaruhi dan mengikat ; 3) Dalam pertanian meningkat sejalan dengan pengaruh dari pelaksanaan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan 4) Penyebaran pendidikan lebih meluas dan merata ;
5) Pengelolaan pemrintahan Desa sempurna dengan memanfaatkan teknologi informasi ;
6) Infrastruktur dibangun sesuai dengan kebutuhan yang memperlancar hubungan komunikasi desa ke Kebupaten / Kota ke provinsi ;
7) Sumber daya manusia tersedia sesuai dengan kebutuhan.

Keempat, apa yang disebut dengan DDESA YANG BERGERAK MAJU sesuai dengan tuntutan dalam sistem pemerintahan yang mampu menjalankan sesuai dengan ketentuan dalam UUD 1945.
Dengan mendalami kelompok Desa yang disebutkan diatas, maka menjadi landasan untuk membuat evaluasi dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi sebagai usaha-usaha menjadikan DESA memasuki pintu gerbang dalam mewujudkan kebahagia.

Selain dari pandangan tersebut, pelajari pula apa-apa yang terungkap dalam Bab II Kedudukan dan jenis desa ; Bab III Penataan desa seperti yang termuat dalam Undang-undang Desa (UU RI No. 6 tahun 2014)

Yang menjadi masalah kemajuan satu tingkat desa sangat ditentukan oleh peran Kepemimpinan Desa artinya seberapa jauh pemimpin mampu mendorong perubahan dalam lingkaran yang jauh lebih besar.

Oleh karena itu, seimbangkan peran kepemimpinan dalam mewujudkan kepentingan individu, kelompok dan umum menjadi satu kekuatan dalam kebersamaan bersikap dan berperilaku, dengan demikian perubahan yang diinginkan adalah memiliki perubahan budaya.

Sejalan dengan pemikiran diatas, maka betapa pentingnya bahwa keberhasilan sangat ditentukan peran kepemimpinan untuk mengkomunikasikan suara hatinya dengan kemampuan mengelola perubahan berbasiskan budaya yang dapat diterima semua pihak.

Berpegang kepada daya kemauan yang kuat untuk menuangkan gagasan sebagai impian kedalam kenyataan, kita harus percaya diri atas kebesaran Allah Swt yang akan membuka pintu rezki bila manusia berkemampuan memanfaatkan OTAK (orang-tawakal-amanah-kerja) menjadi unsur kekuatan menggerakkan pikiran jiwa dan hati dalam bersikap dan berperilaku.

Sejalan dengan hal2 terkait dengan pemikiran tentang memanfaatkan “Manajemen Pemberdayaan” memasuki DESA, maka seluruh pemikiran dengan memperhatikan hal-hal yang tertuang dalam :

• UU RI no.6 2014 mengenai Desa beserta seluruh aturan yang ditetapkan oleh Pemendagri
• Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dan Pemerintahan Desa
• Ekonomi Pertanian Indonesia
• UU RI No 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian
• Mengembangkan Hubungan Kerja sama.
• Buku2 yang berkaitan dengan membangun diri Wiraswasta.
• Buku2 yang berkaitan dengan Budaya Perusahaan
• Buku2 yang berkaitan Kepemimpinan.
• Buku manajmen pemberdayaan otak.
4. MEMEHAMI PINTU GERBANG BAHAGIA
Ingatlah bahwa begitu banyak manusia dengan begitu banyak jalan pikiran dan setiap orang memiliki jalannya sendiri-sendiri oleh karena itu tidak ada jalan buntu untuk orang ulet yang tahu apa yang ia inginkan dan di mana ia menyangka akan menemukannya.
Bertolak dari pikiran diatas, maka kita adalah makhluk pilihan dan kita memiliki kemampuan untuk memilih bagaimana kita akan bereaksi terhadai suatu keadaan, sehingga setiap orang segalanya dimulai dengan sebuah pemikiran. Jadi kehidupan ini terdiri dari apa yang dipikirkan seseorang sepanjang harinya.
Dengan demikian sejenak bila kita pikirkan bahwa “Perjalanan Hidup Penuh Arti” akan menjadi satu kekuatan memulai hidup baru artinya apa yang kita pikirkan menentukan siapa kita. Siapa kita menentukan apa yang kita perbuat.
Jadi perbuatan-perbuatan manusia adalah penjabar terbaik bahwadari pikiran mereka, sehingga orang yang kemampuannya biasa saja tetapi tekun , lebih dihormati dan lebih berharga daripada orang cakap tetapi rapuh kemampuannya.
Dengan demikian ungkitlah daya ingat bahwa dengan mengetahui kekurangan diri adalah tangga buat mencapai cita-cita . Berusaha terus untuk mengisi kekurangan adalah keberanian luar biasa.
Jadi ingatlah bahwa banyak manusia yang diperdayakan oleh cahaya samar karena dia dalam gelap, perasaannya didahulukannya daripada pertimbangannya. Dia datang kepada cahaya yang baru itu, sampai di sana yang dicarinya tak ada sama sekali. Akan kembali ulang ke tempat asal, jalan lebih gelap dari dahulu, lantaran ia tak sabar menunggu cahaya yang sejati. Memang sebab-sebab buat mencapai bahagia amat banyak, tetapi kita manusia mencari juga yang lain.Dia ada dalam tangan kita, tetapi kita manusia mencari juga yang lain. Dia ada dalam tangan kita tetapi kita cari yanmg ada di tangan orang lain.
Sejalan dengan pokok pikiran diatas, maka kebiasaan dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia, menjadi satu kekuatan penggerak jiwa dan hati. Pikiran kita menentukan takdir kita. Takdir kita menentukan warisan kita artinya hari ini anda berada ke mana pikiran anda telah membawa anda. Jadi ingatlah bahwa kebiasaan dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu, kebiasaan kedalam kekuatan berpikir ketaatan dalam hubungan dengan Allah Swt dan berpikir positip dalam hubungan dengan manusia, maka disitu terbentang cahaya yang menggerakkan kemampuan dalam penguasaan ILMU sebagai informasi, PENGETAHUAN sebagai pengalaman dan KEINGINAN sebagai niat menjadi satu wujud untuk membangun kebiasaan dalam usaha-usaha yang dapat bermanfaat dan menghindari kebiasaan yang tidak ada bermanfaat.
Bertolak dari pikiran diatas, akan mengingat kepada kita bahwa kehidupan manusia bukanlah suatu jalan yang datar dan licin melalui dengan senang dan damai, tetapi kehidupan manusia penuh dengan onak duri, suka duka dan perjuangan belaka.
Oleh karena itu, ingatlah pesan Nabi “ Barangsiapa menghendaki (kebahagian) dunia maka hendaklah dengan ilmu, barang siapa menghendaki (kebahagian) akhirat hendaklah dengan ilmu dan barang siapa menghendaki (kebahagian) dunia dan akhirat hendaklah dengan ilmu” (HR.Bukhari-Muslim).
Dengan demikian pergunakan kekuatan pikiran dalam memahami apa yang disebut bahwa kehidupan manusia adalah sebagai jalannya matahari :
1) Terbit matahari sama dengan bayi lahir minta asuhan ;
2) Matahari naik sama dengan zaman anak-anak penting pendidikan ;
3) Tengah hari sama dengan dengan zaman pemuda, hendaklah kuat belajar ;
4) Matahari telah mulai turun sama dengan zaman dewasa, sehatkan ekonomi ;
5) Hampir terbenam matahari sama dengan zaman tua, menunggu maut.

Jadi ingatlah selalu bahwa “perjalanan hidup penuh arti” mengandung makna bahwa pada akhirnya keberhasilan bukanlah apa yang anda miliki, bukan apa yang anda kerjakan, keberhasilan adalah siapa diri anda, yaitu anak-anak Allah yang hidup.
Sejalan dengan pikiran diatas, maka belajarlah secara terus menerus tanpa putus sebelum ajal menjemputmu, dengan demikian tumbuhkan satu kebiasaan untuk menjadikan diri kekasih Ilahi, maka disitu terbentang kekuatan jiwa dan hati pada setiap orang menghadapi kekecewaan pada suatu saat, tetapi pemenangnya adalah orang yang tidak mau membiarkan kekecewaan menjadi penghalang dalam perjalanan hidup.
Oleh karena itu, tumbuhkan kebiasaan cara berpikir yang lain artinya seberapa jauh anda sudah seumur hidup belajar berpikir baik, jadi anda tahu betapa pentingnya hal tersebut untuk meraih kemajuan. Ingatlah bahwa kehidupan anda hari ini adalah hasil dari cara berpikir anda kemarin. Kehidupan anda besok akan ditentukan oleh apa yang anda pikirkan hari ini yang akan menentukan jalan hidup anda penuh arti.
Renungkan apa yang diungkapkan oleh orang bijak bahwa hidup bagaikan roda berputar, kadang dibawah kadang diatas. Jadi perjalanan hidup akan kita tempuh secara dinamis artinya kesiapan kita harus mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan itu sendiri.
Jadi tak seorangpun menjamin bahwa dunia adalah permanen, semua mengalami perubahan sekecil apapun tetap saja mengalami gelombang. Perubahan abad 20 ke abad 21, betapa komplek perubahan itu. Bayangkan dari masyarakat informasi menjadi masyarakat pengetahuan.
Saat ini kita memasuki dunia tanpa batas, gelombang hidup akan kita lalui, oleh karena itu dibutuhkan kemampuan yang kuat untuk menyesuaikan dari gelombang perubahan itu.
Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka betapa pentingnya kita mendalami hal-hal yang terkait dengan makna, peran dan fungsi OTAK manusia. Apa yang disebut otak atas yang terdiri otak kiri dan otak kanan serta otak bawah sadar.
Untuk itu silahkan untuk membaca buku yang ditulis Daniel H. Pink dalam bukunya “Misteri Otak Kanan Manusia” ; “Kekuatan Otak Dalam Aktivitas Sehari-hari” oleh DR.Fritz Sumanteri Sr,,Sps. ; “Piece of Mind” oleh Sandy MacGreor ; “Gunakan Kepala Anda” oleh Tony Buzan ; “Berpikir Lateral Edward De Bono” ; “Metoda Kontrol Daya Pikir” oleh Jose Silva ; “Quantum Leap Thinking” oleh James J.Mapes ; “Mind Power” oleh Bertrand Russell, et al.
Banyak buku-buku yang mengungkapkan pikiran tersebut dapat kita pelajari dari beragam penulis dan satu buku yang kami tulis sendiri dengan judul “Manajemen Pemberdayaan Otak” oleh Abdul Talib Rachman & M. Almawerdi Rachman.

Buku yang kami tulis itu dapat dipergunakan sebagai landasan menggerakkan kekuatan berpikir. Dengan meningkatkan kemampuan berpikir dengan memanfaatkan “OTAK dan HATI” dan sekali gus untuk mempelajari buku Agus Mustofa serial Diskusi Tasawwuf Modern dengan judul “Menyelam Ke Samudera Jiwa & Ruh” sampai saat ini sudah sebanyak 42 serial yang ditulis beliau sebagai Ahli Tasawwuf.
Dengan mendalami buku-buku yang kami sebutkan diatas diharapkan kita mampu memanfaatkan Otak dan Hati dalam proses kebiasaan berpikir yang kita sebut dengan berpikir yang disadari di satu sisi dan berpikir yang tidak disadari disisi lain karena kita dapat menggerakkan intuisi dari pengamatan berpikir dengan menghayati.
Jadi dengan memiliki kemampuan yang didukung oleh kekuatan yang tidak terbatas berarti pula memberikan daya dorong yang kuat dalam mengikuti roda kehidupan, maka disitu terbentang beragam tantangan hidup yang akan kita hadapi, itu berarti pula seberapa jauh kita mampu mengungkit daya ingat untuk terus berpikir, bekerja dan belajar dalam mengikuti roda kehidupan.
Jadi tumbuh kembangkan secara berkelanjutan untuk usaha-usaha meningkatkan daya kemauan yang kuat agar kita mampu mengikuti roda kehidupan sehingga tumbuhkan berpikir lain dari yang biasanya, maka disitu terbuka keinginan tahuan dalam berpikir mencari kebenaran.
Usaha-usaha berpikir dimaksudkan untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui, dimana sesuatu yang belum diketahui adalah kebenaran. Jadi untuk mencapai kebenaran inilah manusia berpikir, kemudian timbul masalah, kebenaran apa yang ingin di capai manusia dengan berpikir itu. Karena ingin tahu, akan tetapi tidak asal tahu, ia ingin tahu yang benar.
Dengan kekuatan berpikir, maka renungkan bahwa memulai hidup baru, memerlukan kebiasaan bahwa maa yang anda miliki adalah hari ini dan oleh karena itu sadarilah baik-baik bahwa hidup anda dibentuk ole pkiran anda sendiri.
Jadi tidak ada gunanya menangisi yang telah berlalu, doronglah daya ingat anda untuk berpikir kedalam satu kekuatan apa yang disebut dengan jadilah diri sendiri. Untuk itu semua renungkan bahwa banyak orang idak berhasil dalam hidup ini, bukan disebabkan karena mereka kurang tenaga, akan tetapi kurangnya DAYA KEMAUAN karena mereka tidak pernah memperkuat daya kemauan.

5. MENCERDASKAN PERCAYA DIRI MEMASUKI DESA DENGAN KEBIASAAN TERPOLA
Segala usaha yang berkaitan dengan kebiasaan untuk mampu “Mewujudkan Kebiasaan Yang Terpola” ditentukan oleh pemahaman kita dalam Pembentuk Paradigma Berpikir yang kita sebut dengan :
1) Orang Tua
2) Saudara dekat
3) Lingkungan sosial
4) Sekolah
5) Media informasi
6) Teman
7) Diri sendiri.
Dengan mendalami paradigma tersebut diatas akan dapat membentuk proses kita berpikir. Yang perlu kita ingat bahwa Kebiasaan Yang Efektif hanya dapat diwujudkan bila kita memiliki kemampuan yang kuat untuk melaksanakan Prinsip dan Pola Perilaku yang Dihayati artinya disinilah letak pintu masuk yang kita sebut dengan “KEBIASAAN YANG EFEKTIF”
KEBIASAAN menjadi Pola Hidup kita sebagai kekuatan dalam tiga titik temu dalam kemampuan kita menjalankan apa yang disebut dengan :

Pertama, kita harus mampu merumuskan secara jelas apa yang merupakan KEINGINAN artinya mau melakukan disini dituntut apa yang disebut dengan Kekuatan NIAT yang digerakkan kekuatan dari pikiran.
Kedua, mewujudkan keinginan saja tanpa di topang oleh kekuatan apa yang disebut KETERAMPILAN artinya bagaimana melakukan, disini dituntut apa yang disebut dengan kemampuan kita yang digerakkan oleh pengalaman diri kita dan atau pengalaman orang lain yang baik.
Ketiga, kekuatan keinginan dan keterampilan akan menjadi jelas bila ditopang penguasaan PENGETAHUAN artinya apa yang harus dilakukan dan mengapa.
Ketiga kekuatan tersebut menjadi titik temu dalam usaha-usaha kita membentuk kebiasaan yang efektif, yang kita sebut PRINSIP DAN POLA SIKAP DAN PERILAKU YANG TERPOLA.
Sejalan dengan pemahaman pemikiran diatas diperlukan daya kemauan yang kuat untuk menumbuh kembangkan secara bekelanjutan sepanjang perjalanan hidup kita, dengan demikian menggerakkan kkuatan berpikir memberi daya dorong kedalam apa yang disebut :
1) Pikiran menjadi sebab terjadinya hal sejenis pada saatnya dan akan terus menyebar ;

2) Orang akan selalu menyesal atau menerima realitas dirinya saat itu ;
3) Akal selalu menemukan alasan untuk membentuk realitas diri ;
4) Persepsi dibangun berdasarkan realitas paling actual ;
5) Kita akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Untuk menumbuh kembangkan kebiasan yang efektif diperlukan pula daya kemauan yang kuat yang didorong oleh kekuatan berpikir dalam KETAATAN dalam hubungan dengan Allah Swt. dan kekuatan berpikir POSITIP dalam hubungan dengan manusia.
Dengan dua kekuatan berpikir tersebut kita akan mampu membendung kebiasaan dalam berpikir MAKSIAT dan berpikir NEGATIF.
Bertolak dari dasar pikiran diatas akan menjadi penopang kedalam apa yang disebut SIFAT PENUH KEKUATAN yang terdiri dari kekuatan KETEGUHAN, TANGGUNG JAWAB, IKHTIAR yang akan memberikan penompang kedalam apa yang disebut dengan:
1) Ketepatan pikiran ;
2) Ketepatan konsentrasi ;
3) Ketepan perasaan ;
4) Ketepatan tindakan ;
5) Ketepan perkiraan hasil (ouput dari kebiasaan berpikir).

6. MEMAHAMI PENTINGNA PENINGKATAN
KETERAMPILAN MENJADI KEWIRASWATAAN
Dengan mendalami kebiasaan yang efektif sebagai titik temu dari tiga kekuatan apa yang disebut dengan ILMU, PENGETAHUAN dan KEINGINAN. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk menumbuh kembangkan PENGETAHUAN sebagai KETERAMPILAN hidup yang sangat dibutuhkan.
1) Keterampilan yang dikaitkan dengan KEMENANGAN PRIBADI yang mencakup menumbuh kembangkan pikiran kedalam apa yang disebut dengan :
Pertama : Mampu menjalankan kebiasaan berpikir dalam usaha-usaha memanfaatkan analisis strategis yang berbentuk pikiran dari yang bersifat REAKTIF menjadi PROAKTIF artinya akan memberi tekanan dari memecahkan masalah menjadi satu situasi untuk menghindari masalah. Keterampilan pertama inilah yang disebut kemampuan mengembangkan “Prinsip Visi Pribadi
2) Mampu menjalankan kebiasaan berpikir dengan apa yang diebut “Mulai Dengan Akhir Dalam Pikiran” artinya dengan mengembangkan pernyataan MISI PRIBADI dimaksudkan untuk memfokuskan kepada

pikiran yang terkait dalam apakah yang anda ingin lakukan (konstribusi dan pencapaian serta pada nilai atau prinsip yang menjadi dasar untuk menjadi dan melakukan. Keterampilan kedua ini apa yang disebut dengan PRINSIP KEPEMIMPINAN PRIBADI.
Dengan keterampilan ini berarti memiliki kemampuan untuk mewujudkan pusat kehidupan yang akan mencakup apa yang disebut :

1) Rasa aman yang menggambarkan perasaan diri berguna, identitas anda, jangkar emotional anda, harga diri anda, kekuatan atau kelemahan pribadi ;
2) Pedoman berarti sumber arah di dalam hidup anda ;
3) Kebijaksanaan adalah persfektif hidup anda ;
4) Daya adalah kemampuan atau kapasitas untuk bertindak, potensi mencapai sesuatu.

3) Mampu menjalankan kebiasaan berpikir dengan apa yang disebut DAHULUKAN YANG HARUS DIDAHULUKAN inilah yang disebut menjalankan KETERAMPILAN PRINSIP MANAJEMEN PRIBADI artinya merupakan hasil pribadi sebagai pemunuhan praktis yang diperlukan dari kemampuan keterampilan pertama dan keterampilan kedua.
Dalam keterampilan disini kita banyak berhadapan dengan sejumlah pertanyaan yang terkait dengan bidang kehidupan dan manajemen waktu.
Kedua, Keterampilan yang dikaitkan dengan segala usaha untuk mewujudkan apa yang disebut dengan usaha KEMENANGAN PUBLIK artinya disinilah kebiasaan dalam tindakan untuk menciptakan keseimbangan kepentingan peribadi disatu sisi dan disisi lain kepentingan umum.
Dengan menyadari hidup kita yang mewujudkan kemandirian berarti pula dapat menyadarkan sifat saling ketergantungan sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sebagai paradigm.
Oleh karena itu, kemampuan menyadari hal tersebut harus mampu untuk menuntun hal-hal yang terkait dengan pemahaman atas ;
1) Mengerti si individu ;
2) Mengurus hal-hal kecil ;
3) Memenuhi komtmen ;
4) Menjelaskan harapan ;
5) Memperlihatkan intergritas pribadi ;
6) Meminta maaf dengan tulus ketika anda membuat penarikan.
Dengan memahami apa yang kita ungkapkan diatas, maka melalui keterampilan ini, melahirkan kekuatan berpikir menjadi kebiasaan yang kita sebut :

4) Keterampilan dalam menjalankan PRINSIP KEPEMIMPINAN ANTARAPRIBADI berarti kita dapat memahami makna pada kedalam paradigma yang disebut dengan 1) Menang/ menang ; 2) Menang / kalah ; 3) Kalah / menang ; 4) Kalah/kalah ; 5) Menang ; 6) Menang / menang atau tidak ada transaksi.

Belajar dengan kebiasaan berpikir pola ini mendorong pikiran anda kedalam apa yang disebut dengan
1) Pikirkan tentang interaksi mendatang dimana anda berusaha mencapai kesepakatan ;
2) Buatlah daftar penghalang yang menghambat anda menerapkan paradigm Menang / Menang ;
3) Seleksilah hubungan tertentu dimana anda mengembangkan kesepakatan ;
4) Kenali tiga hubungan pokok di dalam hidup anda ;
5) Pikirkanlah masak2 penulisan naskah hidup anda sendiri 6) Belajarlah dari pengalaman orang yang tetap menerapkan paradigma pertama dalam situasi sulit.

5)Keterampilan dalam menjalankan apa yang disebut dengan Berusaha Mengerti Lebih Dahulu , Baru Dimengerti merupakan kunci untuk komunikasi antarpribadi yang efektif.

Oleh karena itu, pahamilah hal-hal yang terkait dengan Karakter dan Komunikasi sehingga akan mampu menuntun anda kedalam kemampuan untuk Mendengarkan sehingga menerapkan apa yang disebut dengan PRINSIP KOMUNIKASI EMPATIK.

Dengan demkian pelaksanaannya yang harus diprhatikan hal-hal yang terkait dengan :
1) Pilihlah sebuah hubungan yang di dalamnya anda merasakan gerakan emosinya, sehingga interaksi anda dengarkan untuk dapat mengerti ;
2) Sampaikan konsep empati dengan seseorang yang dekat dengan anda ;
3) Berkesempatan untuk menyaksikan orang yang sedang beromunikasi, perhatikan emosi apa yang timbul ;
4) Dari hasil menyelidik, mengevaluasi, menasehati atau menafsirkan mendapatkan penempatan pikiran yang salah oleh karena robahlah situasinya ;
5) Dasarkan presentasi anda berikutnya atas empati sehingga dapat dimengerti dari kerangka acuan mereka 6) Keterampilan dalam usaha Mewujudkan Sinergi dengan menjalankan apa yang disebut dengan PRINSIP KERJA SAMA KREATIF.
Dengan memahami makna SINERGI disini adalah keseluruhannya lebih besar dari pada jumlah bagian-bagiannya artinya bahwa hubungan satu sama lain diantara bagian bagian merupakan bagian di dalam dan dari hubungan itu sendiri.

Sinergi bukan hanya merupakan bagian, melainkan bagian yang paling bersifat katalisator.

Bertolak dari pemahaman diatas, maka pelaksanaannya dengan memperhatikan hal-hal yang kita ungkapkan apa yang disebut dengan :
1) Berpikir yang berbeda dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk solusi alternatip ;
2) Buatlah daftar terhadap orang2 yang berbeda pandangan dengan anda yang dapat membuat menjadi suatu sinergi ;
3) Kenalilah satu situasi dimana menginginkan kerja sama tim dan sinergi yang lebih bear ;
4) Bila terjadi ketidak kesepahaman dengan seseorang dan uahakan untuk mengerti atas kekekhawatiran yang mendasari posisi orang itu. Bicarakan dengan yang bersangkutan dengan cara yang kreatif dan saling menguntungkan.

5) Keterampilan dalam usaha menumbuh kembangkan apa yang disebut dengan KEBIASAAN MENINGKATKAN DAYA PIKIRAN dengan MENJALANKAN PRINSIP PEMBAHARUAN DIRI YANG SEIMBANG artinya ada daya
kemauan untuk meluangkan waktu untuk mengasah daya ingat kedalam apa yang kita sebut memelihara dan meningkatkan asset terbesar yang anda miliki kedalam apa yang kita sebut dengan memperbaharui keempat sifat anda
1) Fisik ;
2) Spritual ;
3) Mental ;
4) Sosial / emosional.
Ungkitlah daya ingat anda dalam kebiasaan berpikir agar anda mampu mengekspresikan keempat motvasi diatas kedalam kemampuan DALAM FISIK berarti olahraga, Nutrisi, Manajemen stress ; DALAM MENTAL berarti membaca, visualisasi, perencanaan , menulis ; DALAM SPRITUAL penjelasan nilai dan komitmen, studi dan meditasi ; DALAM SOSIAL / EMOIONAL pelayanan, empati, sinergi, rasa aman intrinsik.
Mewujudkan Kesimbangan Dalam Pembaharuan diatas, maka pelaksanaannya perhatikan hal-hal disebut :
1) Buatlah suatu daftar aktivitas yang akan membantu anda tetap dalam kondisi fisik yang baik, yang akan pas dengan gaya hidup anda dan yang dapat anda nikmati sepanjang waktu ;
2) Pilihlah salah satu aktivitas tersebut dan dafatkan aktivitas tersebut tujuan di dalam daerah pribadi anda sesuai dengan jadwal waktu yang anda tetapkan ;
Buatlah daftar serupa yang terkait dengan spiritual dan mental anda di dalam daerah sosial-emosional anda, Membangun kebiasaan menjalankan “Perjalanan hidup penuh arti” berarti kita ingin berusaha secara berencana mengadakan perubahan dalam hidup dengan menatap masa depan menjadi lebih baik.
Pikirkan bahwa kepahitan adalah langkah pertama dalam jalan menuju kemajuan, oleh karena itu wujudkan kebiasaan menjadi satu kekuatan dalam bersikap dan berperilaku yang terpola, dengan demikian kita memanfaatkan otak dan hati baik berpikir yang disadari maupun yang tidak disadari.
Dengan membangun kebiasaan itu mendorong daya kemauan, maka ingatlah bahwa janganlah engkau berteman dengan lima orang :
1) Pendusta, maka tidaklah engkau berada dalam selain dalam penipuannya, dia adalah seumpama fatamorgana, dekat kepadamu yang jauh dan jauh kepadamu yang dekat
2) Dungu, maka tidaklah engkau memperoleh daripadana sesuatu. Ia mau mendatangkan manfaat kepadamu, lalu ia melaratkan akan kamu ;
3) Kikir, maka ia putuskan kamu dari sesuatu yang kamu amat memerlukannya ;
4) Pengecut, maka ia akan menyerahkan kamu dan akan lari ketika kamu menghadapi kesulitan ;
5) Fasiq, maka ia akan menjual kamu dengan sesuap makanan atau kurang dari itu.
Dengan mendalami apa yang kita ungkapkan diatas, untuk berhati-hati dalam bergaul, oleh karena itu renungkan baik-baik apa yang terpikir dalam hal tidak orang mudah tergelincir jika ia menganggap jalannya tanpa bahaya.
Membangun kebiasaan yang dapat memberikan manfaat yang besar dalam menjalani hidup penuh arti berarti dengan kebiasaan manusia menjadi orang yang meraih puncak itu berpikir lain dibandingkan yang lain artinya tidak ada yang lebih membatasi prestasi ketimbang berpikir kecil, tidak ada yang lebih mengembangkan kemungkinan ketimbang berpikir secara tidak dikekang.
Dengan demikian jalanilah hidup penuh arti sehingga akan selalu menggerakkan kekuatan pikir dengan memanfaakan otak dan hati sehingga anda dapat menangkap makna bahwa hidup itu bagaikan roda berputar, tidak selamanya engkau di bawah. Ada saatnya engkau brada di atas dan ada saatnya engkau berlebaran.
1) Daftarlah hubungan yang anda ingin perbaiki.
2)Tuliskan aktivitas yang kita sebut “Mengasah gergaji” (mengungkit daya ingat) yang spesifik kedalam keempat demensi setiap minggu, kerjakan aktivitas tersebut dan evaluasilah kinerja dan hasil anda.

7. LANGKAH MENEMUKAN BAKAT TERSEMBUNYI
MENJADI KEWIRASWASTAAN SEBAGAI PRIORITAS HIDUP
Renungkan menjadi seorang KEWIRAUSAHAAN memotivasi perubahan berpikir yang tidak pernah diungkap dalam system pendidikan seperti yang penulis bayangkan karena sampai saat ini tidak menunjukkan adanya usaha-usaha untuk melakukan perubahan yang mendasar terhadap sikap dan perilaku anak didik, untuk menjadi kader-kader dalam kewirausahaan, mereka hanya diarahkan kepada satu kenyataan untuk menjadi pencari lapangan kerja bukan orang yang pemikir untuk menciptakan lapangan kerja.
Adalah logis kita mempertanyakan, mengapa keadaan itu menjadi terbentuk sejak kita merdeka sampai saat ini ? Tulisan ini tidaklah dimaksudkan untuk mencari jawaban secara menyeluruh, melainkan sekedar untuk menggugah bagi setiap orang yang mampu untuk menggerakan kemampuan berpikir dengan memanfaatkan kesadaran, kecerdasan dan akal dalam proses akhir bagi yang bersangkutan untuk mengambil keputusan, apakah saya memiliki kesempatan untuk menjadi pelaku dalam wirausaha.
Pertama, marilah kita menyamakan satu pemahaman mengenai yang dimaksud dengan kewirausahaan atau enterpreneur itu sendiri.
“Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya”.
Dalam Ensiklodedia Manajemen oleh Prof. Komaruddin, Entrepreneur, pengusaha, usahawan, wirausaha adalah “ Di dalam bahasa Inggeris perkataan Enterpreneur di samping enterpriser. Pada mulanya berarti seorang manejer-pemilik, seringkali pendiri suatu perusahaan, seseorang yang mengkombinasikan faktor produksi tanah, tenaga kerja dan modal untuk penggunaan produktif.
Sekarang kadang-kadang digunakan (misalnya oleh ahli ilmu ekonomi Joseph Alois Schumpeter) untuk menejer yang inovatif yaitu menejer yang menggunakan inovasi baru dalam bidang teknologi yang mungkin pemilik atau bukan pemilik, atau untuk menejer yang membuat keputusan penting atau keputusan kritis di dalam suatu perusahaan (misalnya oleh John Maynard Keynes)
Dalam Enziklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan, dihimpun oleh A. Abdurachman, Entrepreneur (Pengusaha) “ Dari bahasa Perancis ialah seseorang yang mengambil bagian dalam, atau yang mengusahakan sesuatu. Dalam teori ilmu ekonomi, ialah seseorang yang berusaha, mengambil initiatif atau memulai dengan, dan mengusahakan suatu perusahaan.
Menurut kebiasaan, istilah ini berarti seseorang yang mengusahakan suatu perusahaan dagang berukuran kecil, seperti seorang petani atau pedagang eceran; seorang pemilik perusahaan. Orang-orang yang bertangung jawab karena mengambil initiatif untuk memperkembangkan atau menjalankan dan mengendalikan suatu organisasi perdagangan. Mereka itu menanggung resiko dan ketidak ketentuan. Jika berhasil mereka mendapatkan keuntungan ; jika tidak berhasil mereka memikul kerugian. Mereka mengkombinasikan faktor-faktor produksi dan menjual produk-produk yang mereka hasilkan itu kepada para konsumen; mereka bertindak sebagai orang-orang perantara antara pasar-pasar faktor dan pasar-pasar komoditi. Seorang entrepreneur biasanya telah menanam modalnya dalam usaha yang ia pimpin , akan tetapi biasanya bekerja untuk sebagian besar dengan modal pinjaman”.
KRETERIA DALAM MERUMUSKAN PEMAHAMAN
Bertitik tolak dari pemahaman yang diungkapkan diatas, maka siapa yang disebut sebagai KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEUR) itu ? Jawabnya dapat kita rumuskan kedalam kreteria sebagai berikut :
1. Memiliki visi memaksimumkan peluang-peluang masa depan.
2. Memiliki komitmen, kolaborasi dan komunikasi.
3. Memiliki kesiapan menghadapi tantangan dan resiko yang dihadapi.
4. Memiliki kemampuan menuangkan kedalam rencana jangka pendek, menengah dan panjang.
5. Memiliki keinginan untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan.
6. Memiliki keinginan untuk mengembangkan para kader bukan pekerja semata.
7. Memiliki kemampuan kreativitas individu dan kelompok.
8. Memiliki kemampuan kreatip menjadi inovatif.
9. Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi.
10. Memiliki kemampuan berpikir antisipatif.

Berdasarkan kreteria tersebut diatas, maka yang dimaksudkan dengan Kewirausahaan adalah seseorang yang mampu mengaktualisasikan visi merebut peluang masa depan secara profesional (kolaborasi, komitmen, komunikasi) berdasarkan kreatif menjadi inovatif organisasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan berpikir antisipatif.
Pemahaman keunggulan menjadi daya dorong sebagai entrepreneur yang sukses bertitik tolak dari keinginan untuk berpikir dari unsur kata dalam “KEWIRAUSAHAAN “ menjadi kata yang bermakna sebagai berikut :

K menjadi (K)epemimpinan
E menjadi (E)ntrepreneur
W menjadi (W)adah
(I)ntergrasi
(R)encana
(A)ksi
(U)saha
(S)uara
(A)kses
(H)ati
(A)kal
(A)nugerah
(N)irmala

Bila kata tersebut disusun kedalam satu untaian kalimat yang bermakna maka kata KEWIRAUSAHAAN dapat dirumuskan menjadi suatu alat berpikir adalah kemampuan berpikir (K)epemimpinan (E)ntrepreneur dalam (W)adah organisasi wirausaha sebagai alat ( I)ntergrasi dari suatu (R)encana kedalam (A)ksi menjadi tindakan (U)saha yang menimbulkan (S)uara untuk menggerakkan (A)kses kedalam (H)ati dan (A)kal sebagai (A)nugerah menjadi (N)irmala.
Berdasarkan pemahaman diatas, diharapkan menjadi suatu kekuatan pikir untuk menumbuh kembangkan kemampuan entrepreneur menunjukkan jalan menuju keberhasilan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka cobalah anda renungkan dan pikirkan menjadi seorang yang berperan sebagai Entrepreneur, Jawablah !

APAKAH ANDA SEORANG ENTREPRENEUR
Langkah pertama seandainya anda memiliki kekuatan otak yang belum terungkap untuk memaksimumkan kekuatan berpikir dalam usaha merubah kehidupan anda dimasa depan, maka renungkan sejumlah pertanyaan dibawah ini untuk menggali pikiran anda, apakah anda termasuk memiliki keinginan untuk menjadi entrepreneur (kewirausahaan). Beri tanda pada kolom ya atau tidak :
P E R T A N Y A A N YA TIDAK
1. Apakah dalam pikiran anda telah memilikikepuasan dari apa yang anda lakukan dalam pekerjaan saat ini.
2. Apakah anda dalam melaksanakan pekerjaan saat ini
mendapatkan kesulitan bila melebihi kekuasaan dan
wewenang yang anda miliki.
3. Apakah anda merasakan dalam pikiran untuk merubah
apa yang dikerjakan menjadi lebih sempurna sebagai
keinginan yang lebih besar dari pada mempertahankan
tugas apa adanya saat ini.
4. Apakah anda memiliki kemampuan berpikir untuk
menimbulkan ide baru setiap saat anda melangkah
dalam hidup ini.
5. Apakah anda memiliki kemampuan untuk merumuskan
kedalam perencanaan dan aplikasi dari ide baru anda.
6. Apakah anda dapat meredam dan merahasiakan ide anda dari orang lain, sebelum anda siap melaksanakannya.
7. Apakah anda memiliki jaringan atau memperluasnya
ke jaringan baru atas kemampuan anda atau teman
sejawat.
8. Apakah anda merasakan mendapat dukungan atas ide
anda dari lingkungan internal dan eksternal atau bagian
besar menentangnya.
9. Apakah anda merasakan memiliki kemampuan untuk
melewati rintangan yang maha sulit yang mungkin dalam pikiran anda mungkin gagal dari pengalamannya.
10. Apakah anda merasakan ketidak puasan bila ada orang
kepercayaan anda tidak mampu melaksanakan dari
bagian ide anda.
11. Apakah anda mampu mengubah kecenderungan bahwakepuasan didapat bila sesuatu dikerjakan sendiri dan berusaha membagi tugas dan tanggung jawab dalam kerja tim.
12. Apakah anda memiliki keinginan untuk memisahkan sebagian pendapatan dalam usaha anda untuk merubah
nasib dengan menangkap peluang masa depan.

J u m l a h ………………………………………………….

Dari pernyataan anda melalui suatu proses berpikir dengan memanfaatkan kesadaran, kecerdasan dan akal, anda sampai pada satu kesimpulan untuk melangkah membuat perubahan keperibadian yang berkelanjutan.
Bila jawaban anda menunjukkan bilangan ya dan atau tidak, apakah anda sudah siap untuk membuat langkah-langkah yang harus dihadapi kedepan, sekiranya kita mengkelompokkan anda masuk dalam posisi yang kita sebut dengan
1) bekerja sebagai pegawai yang terikat, 2) bekerja sebagai pegawai yang tidak terikat, 3) bekerja sebagai pengusaha, 4) bekerja sebagai penanam modal.
Bila jawaban anda dari 12 pertanyaan, menjawab 12 kali tidak berarti anda adalah bekerja semata-mata hanya ingin jadi pegawai yang terikat ; menjawab 8 kali ya dan 4 tidak berarti anda adalah bekerja sebagai pegwai yang tidak terikat ; menjawab 12 kali ya berarti anda adalah seorang yang berkeinginan untuk bekerja sebagai pengusaha ; menjawab 10 kali ya dan 2 tidak berarti anda adalah seorang bekerja sebagai penanam modal.

Perubahan perjalanan hidup anda, ditentukan oleh oleh pikiran anda sendiri, banyak diantara kita diperdayakan oleh cahaya samar karena dia dalam gelap, perasaannya didahulukannya daripada pertimbangannya. Keinginan dari tidak tahu menjadi tahu tidak mampu ia gerakkan untuk berpikir karena ia tidak mau merubah cara ia meningkatkan penghasilan.
Seandainya anda mau merubah cara mendapatkan penghasilan, itu berarti anda mulai ingin mengetahui kekurangan diri anda sebagai tangga buat mencapai perjalan hidup baru. Jadi anda menyadari sepenuhnya bahwa mencari bahagia bukanlah dari luar diri tetapi dari dalam.
Pusatkan perhatian anda untuk berpikir ke masa depan bukan sebagai pencari kerja melainkan sebagai seseorang yang mampu menciptakan lapangan kerja, walaupun setiap orang akan merasakan dari pengalaman hidup menempuh kempat cara sebagai peran anda dalam kehidupan.
Yang perlu diingat bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan, diberi ilmu sedikit oleh karena itu belajarlah sepanjang hidup anda dalam usaha anda untuk membangkitkan kebiasaan yang efektif dalam menemukan diri anda sendiri dalam merubah cara dalam memperoleh pendapatan di masa depan.

VISI HIDUP MENJADI ENTREPRENEUR
Mewujudkan suatu impian menjadi kewiraswastaan kedalam satu kenyataan, dimulai dengan pemahman kita mengenai suatu pendekatan proses dalam pikiran yaitu mengintegrasikan satu gagasan yang menjadi keinginan anda dengan tujuan dalam kegiatan berwiraswasta.
Sejalan dengan pikiran tersebut, maka kita memahami benar makna menjadi seorang berwiraswasta, artinya untuk menjadi seorang yang disebut dengan “ Entrepreneurs” adalah seseorang yang mampu mengaktualisasikan visi merebut peluang masa depan secara profesional (kolaborasi, komitmen, komunikasi) berdasarkan kreatif menjadi inovatif organisasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan berpikir antisipatif.
Dengan menggerakkan kekuatan pikiran, maka proses pengintegrasian antara keinginan dalam niat untuk menjadi seorang entrepreneurs yang sukses diperlukan penguasaan pengetahuan dan keterampilan berwiraswasta kedalam bisnis dan pasar yang dinginkan.
Bertitik tolak dari pemahaman atas pendekatan yang kita sebut dengan proses intergrasi antara impian dan tindakan hidup yang akan ditempuh mendorong seseorang membangun kebiasaan yang produktif.
Kebiasaan yang produktif hanya dapat tumbuh dan berkembang, bila anda secara terus menerus menyadari untuk mengenal diri anda sendiri, maka disitu terletak

keinginan anda untuk terus memanfaatkan kekuatan pikiran anda, dalam rangka meningkatan kesadaran, kecerdasan dan akal dalam mewujudkan impian anda.
Jadi seandainya anda membuat keputusan dalam perjalanan hidup bahwa mimpi untuk mewujudkan menjadi kewiraswastaan berarti anda siap menjadi entrepreneurs sejati untuk mengelola bisnis mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia yang asalnya dari internal dan atau eksternal.
LANGKAH DALAM PROSES INTERGRASI
Pertama, yang perlu anda kembangkan adalah untuk memahami diri anda sebagai bagian dari proses integrasi yang kita maksudkan artinya anda memulai menggerakkan kekuatan pikiran anda untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman anda mengenai peran dalam posisi anda saat ini, melalui kemampuan menggerakakan KESADARAN sebagai alat pikir untuk melihat situasi diri anda sendiri.
Sejalan dengan pikiran tersebut diatas, cobalah anda renungkan dan pikirkan situasi yang anda hadapi saat ini dengan mengidentifikasikannya melalui kekuatan pikiran kesadaran anda dalam membuat pernyataan mengenai apa yang terpikirkan atas :
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pemikiran anda yang terbaik sehingga menghasilkan sesuatu yang telah dikerjakan dapat memberikan manfaat.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pemikiran anda yang kurang memuaskan sehingga berdampak kurang memberikan manfaat atasnya.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang dapat menunjukkan sesuatu gambaran dari karekterisktik kesombongan diri anda.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang dapat menunjukkan sesuatu gambaran dari karekteristik kurang kesombongan diri anda.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang menunjukkan untuk menghentikan apa yang hendak anda hentikan.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang terkait dengan kehidupan diri anda yang tidak menyenangkan dan ada keinginan untuk merubahnya.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang terkait dengan melakukan sesuatu pekerjaan demi untuk kehidupan walaupun anda tidak menginginkannya.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang terkait dengan hobi anda, yang mana paling menyenangkan dan dalam organisasi mana anda bergabung serta mengapa anda memilihnya.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang terkait dengan sumber utama dari pendapatan saat ini dan adakah keinginan untuk mengubahnya.
• Buatlah pernyataan dari hasil buah pikiran anda yang terkait dengan tempat tinggal anda saat ini dan adakah keinginan untuk merubahnya.
Kedua, setelah anda membuat gambaran yang disebutkan diatas dari hasil identifikasi diri anda sendiri melalui proses alat pikiran dengan KESADARAN untuk memperoleh gambaran situasi dalam lingkungan sendiri, dan menghubungkannya dengan lingkungan luar yang mempengaruhinya dalam usaha mencari jawaban atas “what to do”
Bertitik tolak dari gambaran situasi tersebut, dapatkah anda membayangkan dari apa-apa yang sedang berjalan untuk melihat ke masa depan anda. Kekuatan pikiran dari kesadaran anda itu cobalah dorong dari seluruh aspek kehidupan, untuk memanfaatkan alat pikiran KECERDASAN untuk melihat gambaran dari sisi sebab akibat bagaimana bayangan visi hidup kedepan. Sejalan dengan pikiran tersebut cobalah anda renungkan menjadi seorang entrepreneur artinya anda membayangan kegiatan bisnis apa menjadi fokus anda dalam usaha mencari jawaban atas “why to do it”
Ketiga, sejalan dengan proses berpikir dengan memanfaatkan kecerdasan tersebut, maka anda akan dihadapkan untuk membangun keyakinan atas pilihan-pilihan yang memiliki tanggung jawab dan resiko yang dihadapi.
Oleh karena itu, dalam proses mengambil keputusan, maka dalam menggerakkan pikiran melalui AKAL untuk mencari jawaban atas “how to do it” yang sejalan dengan usaha-usaha untuk mencapai visi dalam perjalanan hidup anda.

Jadi dengan akal memberikan keyakinan diri, maka akan mendukung proses keputusan yang produktif atas keputusan pilihan yang diambil menjadi tanggung jawab dalam peran anda di masa depan, sehingga keyakinan diri anda tidak akan terpengaruh dari godaan naluri yang didorong oleh emosi yang ngatip.
Keempat, selanjutnya sampailah kepada satu pikiran untuk menjawab atas “when to do it” dari proses intergrasi antara pemahaman yang mendalam atas identifikasi diri anda saat ini dan keinginan apa di masa depan yang hendak dicapai.
Dari proses berpikir melalui kesadaran, kecerdasan dan akal yang memberikan gambaran abstrak dan apabila anda ingin apa yang dipikirkan untuk dilaksanakan, maka berarti akan menjawab atas “when to do it” yang sejalan dengan kemampuan berpikir yang disadari berartti maka secara jelas mencetuskan keinginan yang dilandasi dengan niat dan hasrat untuk melaksanakan dalam usaha mewujudkan impian masa depan.

VISI HIDUP ANDA
Bertitik tolak dari keputusan identifikasi diri anda berdasarkan proses integrasi dengan mengungkit kekuatan pikiran anda, maka dengan keputusan yang diambil bahwa anda berharap untuk melakukan perubahan apa yang
telah lakukan saat ini dan anda ingin mewujudkan impian yang anda cita-cita untuk merubah hidup untuk masa depan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu petan perjalanan anda dimasa depan utnutk menentukan arah sebagai suatu pernyataan yang kita sebut dengan VISI anda.
Untuk merumuskan visi tersebut haruslah terumuskan dari kejelasan mengenai : 1) Konsep yang terfokuskan ; 2) Pekerjaan yang bermanfaat berdasarkan keinginan dan niat ; 3) Peluang yang secara realistik dapat dicapai. Ketiga unsur diatas merupakan landasan berpikir dalam merumuskan visi sebagai sarana untuk menuntun dalam bersikap.
Sejalan dengan pikiran diatas, maka pernyataan visi anda secara singkat dapat menjadi daya dorong untuk menggerakkan kekuatan pikiran anda, oleh karena itu sebagai ukuran visi anda mengandung unsur yang jelas mengenai “citra, budaya, arah dan tujuan” .
Visi tersebut lebih lanjut dijabarkan kedalam pernyataan yang kita sebut dengan MISI, TUJUAN, BUDAYA, STRATEGI.
Bertitik tolak dari kemampuan untuk berpikir yang disadari dengan memanfaatkan otak dan hati dalam proses berpikir dari yang tidak tahu menjadi tahu, mendorong anda untuk menggerakkan kesadaran, kecerdasan dan akal sebagai alat pikiran untuk melaksanakan proses integrasi sebagai pndekatan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka dalam proses integrasi tersebut, dimaksudkan untuk mencari jawaban atas “what todo ; why to do it ; how to do it ; when to do it “ dalam rangka menemukan tentang diri sendiri yang terkait dengan peran anda saat ini dan mimpi peran anda masa depan dalam rangka mewujudkan niat dan hasrat anda untuk menjadi seorang “entrepreneur” yang sukses
Oleh karena itu, yang penting dalam proses integrasi sebagai suatu pendekatan bahwa dalam melaksanakan identifikasi diri anda dan adanya keinginan keluar dari peran yang di jalankan saat ini, ditentukan oleh kesiapan yang datang dari dalam diri anda untuk secara jelas mengungkapkan “komitmen” diri anda.
Dengan demikian pernyataan komitmen tersebut haruslah dirumuskan secara jelas, sebagai suatu kekuatan untuk menggerakkan pikiran-pikiran atas apa-apa yang telah dipikirankan secara disadari disatu sisi dan disisi lain dan disisi lain adanya kreativiatas dari hasil pemikiran intuitip anda.
Dengan komitmen yang jelas dan anda meyakini untuk melangkah dalam proses integrasi dalam menggerakkan kekuatan pikiran anda dan berusaha dalam visi hidup untuk mewujudkan sesuatu kegiatan yang akan selalu akan anda ingat sepanjang hidup anda dan bayangkan pula apa-apa dalam lima atau tiga tahun kedepan seandainya anda hidup untuk memberikan konsentrasi pikiran dan fokus terhadap kegiatan anda. Selanjutnya bayangkan pula
apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak boleh anda lakukan dalam perjalanan hidup anda.

KEBERANIAN MENGAMBIL KEPUTUSAN MENJADI
KEWIRAUSAHAAN
Pada bagian pertama telah kita utarakan mengenai pemahaman pola pikir dalam menentukan pilihan cara mendapatkan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan perjalanan hidup ini. Apapun pilihannya sudah merupakan keputusan anda untuk dijalankan.
Setiap orang dapat pula menginginkan perubahan dalam perjalanan hidup mereka, yang memutuskan untuk berubah, sudah tentu menghadapi resiko dan tantangan. Untuk orang yang ingin berubah, ia meyakini dalam berpikir untuk tidak terlalu cemas menghadapi masa depan. Keberanian mengambil keputusan menjadi wirausaha, sudah tentu berdasarkan pertimbangan yang mendalam dari satu keinginan untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Merebut kesempatan yang ada disekeliling kita, kita meyakini pula memiliki kemampuan memanfaatkan otak untuk pandai melihat, mengenalinya serta mengikuti perkembangannya.

Jadi memaksimumkan peluang masa datang pada orang sebanding dengan kecakapan, kemauan bertindak, kemauan memandang jauh, pengalaman dan pengetahuan mereka tentang dunia usaha.
Kemampuan untuk merealisasikan keputusan atas kesempatan datang sekali dan tidak jarang pula banyak orang mengatakan kurang kesempatan baginya, atau dengan kata lain ia membela diri bahwa dirinya tidak pernah mendapat kesempatan.
Oleh karena itu sekali keputusan yang diambil menjadi wirausaha, maka saat ini dan seterusnya tidak pernah akan ada kesempatan untuk memaksimumkan peluang-peluang yang ada, kecuali anda meyakini benar bahwa jangan cemas menghadapi masa depan dengan kemauan yang keras untuk mewujudkannya melalui satu proses membangun kebiasaan yang efektif.

MEMPERSIAPKAN KESEMPATAN
Masih banyak orang beranggapan bahwa kesempatan itu umumnya adalah persoalan nasib. Disinilah letak persoalan yang dihadapi oleh setiap orang yaitu perubahan cara kita berpikir bahwa bila kita meyakini dimana manusia diciptakan oleh Allah
SWT sebagai makhluk yang berbeda dengan yang lainnya dan diberikan – NYA dengan ilmu yang sedikit, itu satu tanda kita harus belajar secara berkelanjutan.
Dengan pikiran itu, manfaatkanlah otak untuk merebut kesempatan, walaupun kita menyadari bahwa nasib kalau memang ada memegang peran yang kecil dalam membentang kesempatan oleh karena itu renungkan kembali bahwa bagian dari nasib adalah keuntungan-keuntungan, sehingga anugerah keuntungan tidak memandang kepada siapapun adanya.
Jadi ingatlah selalu bahwa kesempatan adalah sesuatu yang memungkinkan seseorang untuk meletakkan sebelah kakinya di sebelah dalam dari pintu sukses, tapi bukan berarti telah memecahkan pintu. Jadi salah satu yang paling sulit terlambatnya memperoleh rencana di samping kesibukan mengejar kesempatan karena ia tidak mampu memanfaatkan otak untuk berpikir dengan alat pikir yang telah tersedia, yang disebut dengan kesadaran, kecerdasan dan akal.
Dengan alat pikir itulah seseorang mempersiapkan kesempatan, apa saja yang harus dilakukan orang, tidak lain ia harus bekerja, belajar, membaca, berpikir, melakukan pengamatan, sehingga ia mampu bersikap dan berperi-laku untuk waspada mengamati kesempatan, bijaksana dan berani mempertimbangkan kesempatan, kuat dan ulet memanfaatkan kesempatan agar berhasil sebaik-baiknya, namun akhirnya ia berserah diri kepada sang pencipta adanya, Dialah menentukan segala-galanya.

Jadi dengan otak manusia pula, ia harus mampu menemukan tentang dirinya agar secara jujur terungkap dalam pikirannya bahwa dalam mempersiapkan kesempatan, maka ia harus berani mengungkapkan kekurangan-kekurangan pribadi agar secara sistimatis langkah pertama menuju perbaikan diri sendiri harus dilakukannya, dengan harapan agar seseorang dapat memastikan diri dalam usaha untuk memusatkan pikiran tugasnya, jika perlu membangun kembali kepribadiannya.
Kepribadian yang dibentuk dan dikembangkan disini haruslah dipandang sebagai salah satu tonggak yang menentukan dalam keberhasilan mewujud-kan impian visinya, oleh karena itu ia harus dipandang sebagai satu pola menyeluruh kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intlektual dalam bersikap dan berperilaku sebagai mana dikehendakinya.

MEMBANGUN KESAN KEPEMIMPINAN
Membangun kepribadian seperti yang kita utarakan diatas, merupakan esensi sebagai kepemimpinan yang mampu membangun kesan sebagai suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama.
Membangun kesan kepemimpinan haruslah dipandang sebagai strategi dalam mengemban tanggung jawab,
sehingga menjadi kewiraswastaan atau pengusaha haruslah tumbuh dan berkembang dalam satu kesan secara perlahan-lahan, langkah inilah yang akan menuntun sikap dan perilaku dari aktualisasi kepribadian yang ditunjukkan bahwa tak ada orang yang membuat reputasi baik sedemikian cepat.
Perlu kita sadari pula bahwa kepemimpinan efektif, juga dibentuk oleh pendapat-pendapat berkembang secara lambat dan sekali terbentuk, mereka mengeras ibarat beton.
Oleh sebab itu tidaklah pernah terlalu dini bagai seorang pengusaha yang sangat berambisi untuk melangkah kedalam sikap dan perilaku eksekutif teladan, tapi sebaliknya mungkin akan terlambat baginya jika ia terus mengikuti kebiasaannya tidak pada jalan-jalan yang benar dan terarah.
Oleh karena itu, haruslah dibayangkan kedalam kemampuan berpikir bahwa reputasi seseorang ditentukan oleh kepribadiannya, untuk mengingatkan kita bahwa karena tak ada jalan lain untuk menerangkan mengapa begitu banyak orang terus membuat kesalahan-kesalahan yang sama hari demi hari, menghapuskan segala kemungkinan mereka mencapai suatu tingkat keberhasilan. Oleh karena itu, setiap keberhasil juga memperlihatkan kepada kita bahwa suatu gambaran yang benar memerlukan pengorbanan.
Jadi disatu sisi reputasi menambah keberhasilan, disisi lain merupakan gambaran yang benar memerlukan pengorbanan, sehingga mungkin pengorbanan terbesar yang dibutuhkan seorang sangat berambisi berkisar disekitar disiplin diri. Ia harus belajar mengendalikan diri. Ia harus belajar mengendalikan diri. Ia harus menahan keinginannya, menaikan batas emosinya dan umumnya melatih kemajuan zaman dari perubahan masyakat informasi ke arah masyarakat pengetahuan.
Pilihan menjadi pengusaha berarti membangun dan mengembangkan satu kepribadian sesuai dengan tuntutan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang kedalam kepemimpinan efektif yang sejalan dengan usaha-usaha mengembangkan kebiasaan yang efektif.
Mempersiapkan kesempatan merupakan awal perubahan sikap dan perilaku dalam usaha mengembangkan kebiasaan yang efektif yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intlektual.
Dengan membangun kebiasaan yang efektif secara bertahap, maka akan melahirkan satu kesan kepemimpinan yang memiliki reputasi yang mengingatkan setiap orang dalam ia bersikap dan berperilaku dalam mencapai keberhasilan.
Setiap keberhasilan memerlukan satu pengorbanan yang sebenarnya dalam mewujudkan kepemimpinan yang dipandang sebagai strategi dalam mengemban tanggung jawab sesuai dengan tuntutan perubahan.
KEYAKINAN DIRI DALAM KEBERHASILAN
MENJADI PENGUSAHA
Keputusan anda menjadi pengusaha berarti anda dalam keyakinan akan mampu memasuki gelombang lingkungan ketidak pastian yang komplek sehingga memberikan motivasi diri anda dalam satu usaha yang harus ditumbuhkan secara berkelanjutan.
Sikap dan perilaku anda akan sejalan dengan pikiran yang akan menuntun kepada keyakinan karena ia berpikir yang disadari. Kesadaran bukan diotak tetapi berpusat di hati. Hati adalah alat untuk menghayati. Hasil kerja hati dengan penghayatan itu disebut intuisi.
Jadi berpikir yang disadari (berpikir secara metodis) merupakan kerja dari dua unsur organ di dalam diri kita, yaitu unsur otak dan unsur hati. Otak alat pikir dan hati alat menghayati. Jadi berpikir diartikan sebagai “seluruh kisaran proses mental yang sadar”
Dengan keyakinan-keyakinannya karena ia secara tidak sadar akan bertindak segalanya menurut kemampuannya untuk menyesuaiankan keyakinan-keyakinannya sehingga ia menjadi daya dorong untuk memberikan arahan terhadap kesan diri anda menuju keberhasilan.
Uraian diatas untuk mengingatkan kembali arti dari keyakinan diri itu sendiri sehingga memberikan gambaran kepada anda tentang kesan diri anda sebagai akibat dari kesadaran atau pikiran bijaksana dalam pekerjaan.
Jadi keyakinan diri mendorong seseorang untuk memahami secara mendalam atas situasi yang dapat menerangkan tentang mengapa seseorang ada yang mengalami kegagalan dan atau yang berhasil. Dari pengalaman itu, ia akan mampu untuk mengungkapkan keyakinan diri, walaupun kita sadari sedikit orang yang menyadari keyakinan diri.

BAGAIMANA ANDA MENYINGKAP KEYAKINAN DIRI
Seseorang yang memiliki keyakinan diri berarti ia mampu menggerakan orang lain yang dapat menimbulkan tentang kesan dirinya. Jadi untuk mengetahui bagaimana sebaiknya ia menyingkap keyakinan diri itu, sudah tentu dapat kita melihatnya dari sudat pandang yang beragam.
Pertama, anda dapat mengungkapkan dari sudut tujuan hidup yang telah digariskan, dari situ anda dapat mengamati seberapa jauh tujuan dan sasaran dapat dicapai. Dari sudut pandang ini anda dituntut untuk memahami keputusan-keputusan yang diambil.
Kedua, anda dapat mengungkapkan dari sudut beragam kegiatan-kegiatan yang sangat anda gemari untuk melakukannya. Dari sudut pandang ini, anda dituntut untuk mensiasati kebiasan-kebiasan yang terbentuk dari kegemaran apa yang anda lakukan.

Ketiga, anda dapat mengungkapkan dari sudut reaksi-reaksi anda terhadap kerja sejawat (bawahan dan atau atasan), faktor eksternal dan atau internal, pekerjaan yang dihadapi.
Menyingkap keyakinan diri, pendekatan pertama :
Ada saja orang berbeda pandangan dalam mengungkapkan keyakinan dirinya, walaupun bagi yang bersangkutan tidak jarang sebenarnya memiliki pendidikan dan pengalaman tapi tidak berkeinginan untuk berhasil dalam dunia usaha. Oleh karena itu suatu keputusan, bagaimanapun harus diambil walaupun ia menyadari banyak orang lain tidak setuju dengan keputusannya.
Dengan keyakinan pula, ia tidak peduli dengan orang cerdik pandai dalam mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan selain dari dirinya sendiri. Apapun hasilnya yang ia kerjakan, seandainya satu saat menunjukkan ia akan menghadapi kegagalan, itu tidak berarti untuk menyurutkan niatnya, walaupun ia harus memikirkan dari mana pemasukannya diperoleh. Jadi dengan keyakinan diri pula, anda harus merasa senang dan bukan takut di mana anda dan ke mana anda akan pergi.
Gambaran diatas, haruslah memotivasi anda untuk membuat satu analisa atas keputusan anda, apakah kesan diri anda bersifat membangun atau bersifat menghancurkan bagi anda.

Menyingkap keyakinan diri, pendekatan kedua :
Seandainya anda senang melakukan sesuatu pekerjaan, kemudian anda dapat memahami apa yang terjadi dari tindakan anda, apakah akan membawa kesenangan atau sebaliknya, maka buah pikiran anda akan tertuju kepada kesan diri yang menggambarkan apakah segala sesuatu anda bekerja sesuai dengan keyakinan diri anda atau sebaliknya berlawanan dengan anda.
Bila anda berada disatu lingkungan hubungan dengan atasan dan atau bawahan dimana mereka berhasil, sedangkan anda sebaliknya maka sudah tentu perasaan anda dihinggapi satu perasaan apakah ada hubungannya dengan pendidikan dan pengalaman. Jadi kalau kesan diri anda terarah keberhasilan walaupun kurang pendidikan dan pengalaman anda merasakan sama dengan mereka yang berhasil.
Kesan diri anda akan senang berada dilingkungan orang-orang yang memiliki inisiatif dan berambisi dan oleh karena itu anda akan selalu mempertanyakan kembali keyakinan anda dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dapat ditanyakan kedalam pikiran anda seperti apakah anda lebih senang kerja yang berkaitan dengan kreatif atau rutin ? ; apakah anda lebih senang mengundang tamu di restoran atau dirumah anda ? ; apakah senang untuk memikirkan tentang pengembangan karir anda di masa depan ?
Jadi membuat pertanyaan itu memotivasi untuk mengembangkan dari kemampuan memanfaatan otak, agar mendorong untuk berpikir ke arah yang positif.
Menyingkap keyakinan diri, pendekatan ketiga :
Apa reaksi anda, terhadap lingkungan anda yang memberikan kesan diri anda yang bisa saja menggambarkan dalam dua keadaan yaitu gambaran yang bersifat positip dan atau negatip.
Apapun jawabannya, akan tergantung dari proses anda berpikir dalam mengambil keputusan, apakah anda merasakan kecemasan menghadapi masa depan, itupun tergantung kepada keyakinan diri anda.
Jadi bila anda merasakan keyakinan anda tidak tergoyahkan, maka kesan diri anda adalah kebahagian yang dihadapan anda, itu berarti kesan diri anda menggambarkan sikap dan perilaku anda dalam beraktualisasi mengarah kepada pemikiran yang positip berarti pula anda menuju ke arah kemajuan seperti yang anda harapkan.

MENGEMBANGKAN KESAN DIRI
Mungkinkah kita mampu merubah kesan diri dari negatip menjadi positip dimata orang-orang yang berada di luar diri kita,
kalau tidak apakah itu satu gambaran nasib anda tidak bisa berubah, tidak ada satupun dari kita tidak ingin berubah, oleh karena itu kehidupan kita diakibatkan akumulasi dari keyakinan diri anda sendiri, sehingga anda akan berpikir kearah menjauhkan faktor-faktor yang mendorong dalam alam pikiran anda yang tidak diingini.
Sejalan dengan ungkapan pikiran diatas, maka anda harus mampu memanfaatkan otak dalam proses keputusan dalam memilah mana yang dapat merusak dan mana yang mendorong keyakinan diri anda sebagai tonggak yang bersifat membangun, maka alat pikir anda berupa kesadaran, kecerdasan dan akal harus dapat dijalankan sesuai dengan proses kita berpikir dimana antara yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap orang akan bertanggung jawab atas tindakannya, yang mungkin saja dapat bersifat baik dan atau buruk, sehingga setiap gagasan yang diaktualisasikan yang terbayangkan adalah untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, sehingga apapun hasilnya janganlah menyalahkan orang lain bila kita mendapat kekecewaan, kesemuanya pulangkan kedalam alam pikiran kita sendiri sebagai pengalaman yang kita hadapi.
Oleh karena itu sikap dan perilaku kita yang menciptakan pelbagai situasi dan kita menyerahkan dalam pikiran yang positip maka akan lahir pula kedamaian,

keharmonisan dan keseimbangan dalam pikiran kita, itulah satu keyakinan anda untuk menuntun kearah kesan diri anda. Dengan pola pikir itu anda dapat memutuskan dua hal yang bertolak belakang atas :
“Orang-orang berusaha menguasaiku” atau “Setiap orang selalu mau membantuku”. Tergantung pikiran anda yang mana masing-masing keyakinan itu menciptakan pengalaman yang sangat berbeda, sehingga apa yang kita percaya mengenai diri kita sendiri dan mengenai hidup ini menjadi nyata bagi kita.
Dengan keyakinan pula, kita memaklumi bahwa alam semesta sepenuhnya mendukung kita dalam setiap gagasan yang kita pilih untuk kita pikirkan dan yakini. Ini berarti kita mempunyai pilihan tak terbatas mengenai apa yang dapat kita pikirkan, oleh karena itu yang harus dilakukan adalah mendorong pikiran-pikiran memasuki ke daerah alam sadar dengan membangkitan ingatan-ingatan positip, sehingga kita mampu meyakini untuk memilih “Setiap orang selalu mau membantuku”
Dari ungkapan kita diatas, maka kita menyadari bahwa kesan diri seseorang yang bertentangan dengan dirinya, ia tidak dapat lolos dengan cara bagaimanapun ia berusaha, sebaliknya kalau kesan dirinya secara otomatis membawanya menuju sukses, ia tidak akan mengeluarkan usaha-usaha yang perlu untuk sukses.

Oleh karena itu orang-orang ambisius harus menjadikannya suatu kebiasaan tiap hari untuk memperkuat kesan diri yang positif yang dapat bekerja bagi mereka.
Jadi dari pengalamanlah yang mengajarkan seseorang membangun jiwa tanpa topeng kepalsuan dalam usahanya untuk meretas jalan menemukan tentang dirinya sendiri
Sikap dan perilaku merupakan cermin dari keyakinan diri yang telah di aktualisasikan kedalam kegiatan atau perbuatan. Pikiran yang mendorong untuk membentuk keyakinan diri sebagai jumlah dari keyakinan-keyakinan baik secara sadar maupun tidak sadar itu membentuk kesan diri.
Keyakinan diri dapat tumbuh dan berkembang apabila kita secara terus menerus memanfaatkan otak dengan mempergunakan alat pikir untuk di gerakkan yang kita sebut dengan kesadaran, kecerdasan dan akal. Dengan alat pikir itulah kita dapat membuat keputusan atas pilihan-pilihan dalam tindakan yang selalu mengarahkan keinginan masa depan yang sukses.
Keyakinan diri timbul pada saat kita mencoba untuk memikirkan perubahan untuk melihat kedepan yang lebih baik dan menghilangkan rasa cemas menghadapi masa depan dengan pendekatan pandanglah kehidupan, kesenagan yang dilakukan dan reaksi-reaksi yang timbul.

Bila kita lakukan secara berkesinambungan dengan membangun kebiasaan yang efektif dalam proses berpikir, maka jumlah ingatan-ingatan yang terbentuk yang bersifat positif akan memberi daya dorong, bagaimana kesan diri dapat dikembangkan.kearah pencapaian keyakinan diri.
Atau kata lain dapat pula kita katakan bahwa kesan diri dapat kita lakukan perubahan bila bertentangan dari apa yang diharapkan dalam mewujudkan keberhasilan.

KEWIRAUSAHAAN MEREBUT PELUANG BISNIS
Sejalan dengan pikiran yang terkait dengan proses integrasi, maka dalam mewujudkan komitmen anda atas idenfikasi dari hasil pemikiran visi hidup anda masa depan untuk menyatukan pikiran anda dengan identifikasi peluang bisnis.
Pemahaman anda mengenai bisnis dari pengalaman saat ini apakah sebagai pemilik atau sebagai orang yang berperan mengembang binis milik orang lain, maka atas pengalaman itu anda melihat adanya peluang-peluang yang dapat diraih yang sejalan dengan keputusan dalam komitmen anda.
Untuk melaksanakan komitmen anda dalam proses integrasi, anda harus mampu mengembangkan kekuatan pikiran dalam kreativitas sebagai pemicu dalam merebut peluang bisnis.
Secara umum pemahaman anda mengenai pengertian BISNIS adalah segala sesuatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan atau diinginkan oleh orang.
Untuk mendorong kreativitas anda, maka BISNIS dalam pikiran anda haruslah dipahami dari sudut unsur huruf dalam kata bisnis menjadi kata yang bermakna yaitu :
B menjadi kata BERUSAHA
I menjadi kata INTEGRASI
S menjadi kata SUMBER DAYA
N menjadi kata NISBAH
I menjadi kata INDIVIDU
S menjadi kata SOSIAL
Berdasarkan pemahaman unsur kata, maka difinisi bisnis dalam untaian kata yang bermakna menjadi sebagai berikut :
BISNIS adalah seluruh kegiatan dalam (B)erusaha yang terkait dengan proses (I)ntegrasi dalam pemanfaatan (S)umber-daya yang tersedia untuk mengubah menjadi (N)isbah (perbandingan antara aspek-aspek kegiatan yang dapat dinyatakan dengan angka misal perbandingan antara laba dan pnjualan) untuk kepentingan kedalam (I)ndividu dan (S)osial.
Sejenak bila anda renungkan pemahaman diatas, maka kreativitas dalam binis terpikir bukan hanya perubahan demi perubahan itu sendiri, melainkan merupakan suatu cara untuk memberikan perbedaan atas bisnis yang terfokuskan agar mampu bersaing, alat untuk mencari solusi terhadap masalah yang tidak mudah begitu saja dipecahkan.
Jadi kreativitas dalam bisnis bukanlah sesuatu yang sulit, janganlah anda terpengaruh dengan anggapan bahwa anda sendiri merasa tidak mampu menghasilkan pemikiran baru dan orisinil.
Setiap orang memiliki potensi, oleh karena itu galilah kekuatan pikiran anda dengan membangun kebikiasaan yang produktif untuk meningkatkan wawasan dan gagasan maka distulah terletak potensi anda kedalam kreativitas.

IDENTIFIKASI BISNIS
Sejalan dengan pemahaman makna bisnis yang kita rumuskan diatas, maka kekuatan pikiran terus menjadi daya dorong untuk menggerakkan kreativitas bisnis untuk memahami proses integrasi kedalam usaha merespon identifikasi bisnis yang menjadi komitmen anda, oleh karena itu, diperlukan kemampuan anda untuk mengungkap hal-hal yang kita utarakan dibawah ini :

Pertama, melihat dari situasi menjadi masalah itu secara jelas dan hubungannya yang menunjukkan gambaran sesuatu yang mungkin salah.
Kedua, menafsirkan hubungan tersebut secara efektif dan berusaha memikirkan penilaian secara realistik dalam kaitan berpikir proses integrasi.
Ketiga, menggerakkan perhatian dan energi dalam melibatkan orang-orang yang diajak untuk bekerjasama.
Keempat, membuat keputusan dari hasil identifikasi bisnis atas peluang-peluang yang akan diraih secara lebih terfokuskan.
Jawaban untuk mengungkapkan hal-hal yang dikemukakan diatas akan menyangkut kedalam dua hal yang kita sebut dengan :
• Kegiatan bisnis apa yang anda masuki saat ini ?
• Apa gambaran bisnis anda pada masa yang akan datang ?
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka jawaban atas hal-hal yang dikemukakan diatas akan bergantung pada langkah awal anda dalam usaha baru apa yang akan diputuskan sebelum sesuatu melaksanakan pekerjaan dengan memulai jawaban atas pertanyaan :
• Seberapa banyak dana yang anda meliki sebagai modal dasar Apakah anda memiliki kemampuan untuk menarik investor ;
• Apakah ada kejelasan visi, misi, tujuan yang dapat anda realisasi sejalan dengan keinginan dan kemampuan anda ;
• Apakah anda akan bekerja keras untuk mencapai hasil yang anda inginkan ;
• Adakah kejelasan bisnis yang akan dimasuki ;

Dari beberapa pertanyaan tersebut, coba anda renungkan kembali dampak pekerjaan awal yang harus dipertimbangkan mengenai :
• Adakah anda mendapat tekanan dari keluarga dengan keputusan Anda itu ;
• Apa anda sadarkan mengorbankan uang sendiri atau dengan
meminjam uang dengan pihak ketiga ;
• Adakah terjadi perubahan sikap dan perilaku anda terhadap keluarga, teman sejawat dsb. ;
• Adakah anda merasakan bila tidak bekerja seperti yang anda harapkan merasakan bersalah ;
• Coba anda renungkan mungkinkah terjadi bahwa dalam hidup hanya bekerja saja agar tercapai tujuan yang ditetapkan.
IDENTIFIKASI PASAR
Bertitik dari pemikiran diatas maka sejalan dengan jawaban dalam usaha untuk berpikir kedalam proses intergrasi yang terkait dengan pemikiran atas identifikasi pasar untuk mengetahui segmen pasar yang mana akan diladeni.
Jadi anda ingin mengetahui hal-hal yang terkait dengan :
• Seperti apa pasar saat ini ini ;
• Seperti apa kedudukan usaha ini pada masa depan ;
• Sekarang adakah anda mengetahui, kemana anda akan pergi.
Langkah untuk meaksanakan identifikasi pasar tersebut, maka anda perlu merenung “ kenyataan saat ini “ dengan sekelompok pertanyaan dibawah yang dapat menggerakkan kekuatan pikiran anda dalam melaksanakan proses integrasi kedalam identifikasi pasar sebagai berikut
• Cobalah anda buat kedalam satu daftar beberapa aspek yang dapat mempengaruhi pencapai maksud bisnis anda.
• Bagaimana hal tersebut adalah sama
• Bagaimana hal tersebut adalah berbeda
• Nyatakan secara khusus untuk tiap pernyataan diatas, mencakup yaitu 1) apa yang menentukan nilai tambah yang utama kepada pelanggan ; 2) produk atau jasa apa yang dihasilkan atau didistribusikan ; 3) bagaimana hal tersebut didistribusikan ;
4) bagaimana melaksanakan pasar mereka ; 5) bagaimana anda memproduksinya ; 6) apa yang membuat cukup untuk memproduksi, pasar atau distribusi.
• Adakah bisnis ini memuaskan memasuki pasar, mengapa dan bila tidak.
• Adakah yang mengatakan kepada anda, mana yang boleh dan tidak dibutuhkan.
• Lingkup pasar yang mana yang konsisten dengan maksud bisnis anda masuki.

Sejalan dengan sekelompok pertanyaan tersebut diatas yang mampu menggerakkan kekuatan berpikir untuk menjawabnya, maka dalam proses intergrasi untuk menentukan pernyataan arah posisi pasar anda, sangat ditentukan kemampuan anda mengungkapkan visi anda dalam menentukan posisi kedudukan pasar melali jawaban atas sekelompok pertanyaan dibawah ini :
• Sebutkan prioritas lima area dalam kedudukan pasar yang tidak memuaskan pada saat ini.
• Mengapa tidak.
• Mana lingkup area lainnya dari pasar yang konsisten dengan maksud tujuan anda yang memerlukan perhatian.
• Sebutkan yang mana yang mendekati lingkup area dalam kedudukan pasar.
• Sebutkan yang mana lingkup area dari kedudukan pasar yang paling sesuai dengan penugasan yang sejalan dengan bakat dan keterampilan anda.
• Sebutkan lingkup area yang mudah mengidentifikan dan mencapai target. x)
• Sebutkan lingkup area yang paling efesien. xx)
• Lingkup yang mana yang konsisten menunjukkan dalam jawaban tanda x) melalui xx).

Adakah anda memiliki gambaran yang khusus untuk menunjukkan area yang baik atau yang buruk, bila begitu yang mana dan mengapa.
• Apa yang terlihat oleh anda bahwa fungsi area yang kritis.

Bertitik tolak dari hasil pemikiran yang diutarakan diatas, maka anda harus mampu untuk merumuskan secara jelas difinisi, menyatakan dan mengakui yang dapat dipertanggung jawabkan hal yang berkaitan dengan “pernyataan posisi pasar anda adalah…. “ dari hasil proses integrasi kedalam identifikasi pasar.
RENCANA BISNIS
Langkah akhir dalam proses intergrasi adalah merumuskan kembali komitmen anda menjadi interpreneur kedalam rencana bisnis dengan mengintrgrasi dari hasil pemikiran identifikasi bisnis dan identtifikasi pasar.
Dengan kekuatan pikiran tersebut anda harus memiliki kemampuan untuk menuangkan kedalam rencana bisni.
Merumuskan rencana bisnis disusun dalam suatu kerangka sebagai berikut :

Pertama, mengumpulkan seluruh informasi kedalam satu berkas yang disusun secara sistimatis yang berisikan hal-hal sbb.
• Deskrispsi bisnis yang menjelaskan mengenai difinisi bisnis (bisnis yang sesungguhnya, produk, maksud tujuan bisnis) ; difinisi produk (jenis produk atau jasa yang disiapkan, deskripsi mengenai produk) ; hubungan2 industri.
• Straegi2 pemasaran yang menjelaskan mengenai difinisi pasar ; posisi pasar ; harga ; distribusi ; potnsi penjualan.
• Analisis persaingan yang menjelaskan mengenai persaingan ; keterampilan dan faktor kunci keberhasilan ; manfaat perbedaan persaingan ; strategi persaingan ; rintangan untuk masuk ; analisis nilai tambah.
• Rencana2 perancangan dan pengembangan.
• Rencana2 operasi dan manajemen.
• Rincian komponen keuangan.

Kedua, dengan memperhatikan dukumen yang tersusun diatas, maka langkah selanjutnya membangun kepercayaan untuk menarik peminat dalam menanamkan modal untuk pendirian bisnis yang direncanakan dengan mengungkapkan hal-hal sbb.:

• Kelompok manajemen professional kedalam satu tim, yang menyangkut kompetensi dalam perencanaan, keterampilan mengorganisasikan, kontrol, kepemimpinan ;
• Posisi keuangan saat ini dan proyeksinya yang dapat dilihat dari laporan rugi / laba, neraca, arus kas, investasi ;
• Produk dan jasa yang ditawarkan harus jelas memberikan gambaran karekteristiknya, cara kerja produk, bagaimana jasa dimanfaatkan, bagaimana faktor waktu mempengaruhi dalam menghasilkan uang dan daur ekonomi ( fase introduksi ; fase pendewasaan ; fase mendatar ) ;
• Rencana pemasaran anda mencakup hal-hal yang berkaitan dengan analisa pemasaran (harus menggambarkan menurut sifat produk dan jasa ; menurut gaya hidup pelanggan ; menurut lokasi geografi ; menurut jangka waktu ; buat daftar keunggulan meliputi kinerja sebenarnya, mutu dan keandalan, efesiensi produksi, distribusi, penetapan harga, citra public / reputasi, hubungan bisnis / refrensi) dan strategi pemasaran ( strategi yang konsisten, pasar sempit atau pasar yang luas, berdasarkan fakta atau asumsi, persaingan terbuka atau jujur, pengembalian investasi, strategi pesaing, dan legal) serta petunjuk pemasaran yang penting.
Ketiga, menjabarkan keunggulan penjualan yang unik sebagai pedoman dalam pelaksanaannya sehingga menunjukkan keunggulan ,daya tarik dan inti penugasan sebagai tulang punggung dari apa yang disebut dengan seluruh konsep anda yang terkait dengan kontek bisnis (kejelasan dan uraian mengenai pertumbuhan potensial, produk dan perkembangan baru, kecenderungan ekonomi, proyeksi dan kecenderungan industri) dan profil bisnis anda masuki (kejelasan yang tepat, sejarah singkat bisnis tersebut, dampak dari kecenderungan ekonomi, struktur organisasi sebagai alat, faktor-faktor apa yang mempengaruhinya termasuk uraian yang diluar jangkauan, bagaimana pola penelitian dan pengembangan, jelaskan yang terkait dengan hubungan-hubungan bisnis, bagaimana sistem, methoda dan prosedur dalam operasional.
Keempat, menjabarkan profil pasar yang bersifat spesifik dan uraian yang terkait dengan usaha-usaha mengantisipasi perubahan dan kesiapan menghadapi tantangan yang mungkin timbul.
Untuk mewujudkan mimpi menjadi entrepreneur dalam merebut peluang bisnis diperlukan keyakinan dan kebulatan tekad yang bertitik tolak dari komitmen diri anda.
Jadi secara sadar anda harus membangun komitmen karena komitmen membutuhkan keberanian dan mengandung resiko, komitmen tidak bisa lahir dari paksaan, komitmen mengandung usaha orang untuk mengembangkan inisiatip dan bersedia memberikan pertanggungan jawaban, komitmen mengandung adanya kemauan pengorbanan Pribadi, komitmen mengandung pemusatan dalam melaksanakan pekerjaan, komitmen menginginkan iklim yang luwes tapi mudah mengontrol dalam memberikan saling hormat dan menghormati, komitmen lebih menekankan bukti tindakan bukan kata-kata.
Oleh karena itu, pemahaman anda melalui identifikasi personal untuk menjawab siapa anda sebenarnya haruslah dirumuskan secara jelas didifinisikan komitmen, dan dipertanggung jawabkan.
Dengan kekuatan komitmen personal anda, mendorong kekuatan pikiran anda untuk mengintergrasikan kedalam proses identifikasi bisnis menjadi pernyataan visi dan misi bisnis haruslah pula jelas didifinisikan, dikomunikasikan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sejalan dengan pemikiran tersebut diatas, maka proses integrasi selanjutnya adalah menyatukan pemikiran tersebut kedalam usaha identifikasi pasar untuk merumuskan pernyataan posisi pasar anda sebagai langkah untuk menentukan produk dan jasa yang secara jelas ditawarkan kepada pelanggan.
Jadi dengan memperhatikan proses intergrasi identifikasi personal, identifikasi bisnis dan identifikasi pasar, maka untuk melangkah mewujudkan mimpi anda menjadi entrepreneur dalam usaha-usaha merebut peluang bisnis akan ditentukan kesiapan penguasaan anda dalam perencanaan, keterampilan mengorganisasikan, kontrol (pengawasan dan pengendalian) dan kepemimpinan.
Seluruh pemikiran yang kita utarakan diatas, akhirnya dituangkan kedalam “rencana bisnis “ yang terdiri dari pemikiran intuitif untuk merumuskan arah persfektif yang hendak dicapai, pemikiran jangka panjang yang memberikan arah jangka panjang gambaran posisi usaha masa depan, dan pemikiran jangka pendek yang memberikan arah kinerja tahunan sejalan dengan anggaran belanja perusahaan.

MENGAPA ENTREPRENEUR ANDA BERBEDA
Membangun kebiasaan yang produktif mendorong anda untuk berusaha secara terus menerus meningkatkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keinginan yang berlandaskan akhlak dalam kesiapan untuk menjadi entrepreneur yang berbeda dengan yang lain artinya anda memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang lain karena kemampuan anda mampu mengaktualisasikan paradigma baru.

Dengan kebiasaan yang produktif yang terus menerus dibangun oleh anda, telah dapat memberikan daya dorong pada diri anda untuk memiliki kepribadian yang berbeda dengan orang lain artinya anda memiliki efektivitas pribadi yang positip yang mana orang lain belum tentu memilikinya.
Jadi anda dengan kemampuan menggerakkan kekuatan pikiran yang anda sadari berarti anda membangun konsep diri yang memiliki keunggulan melalui suatu proses pemberdayaan pribadi dalam usaha untk menempatkan pada posisi daur hidup yang prima. Hal tersebut ditopang oleh pemahaman anda yang secara terus menerus meningkatkan “kredibilitas, kebiasaan dan proaktivitas”.
Oleh karena itu, mengapa entrepreneur anda berbeda karena anda memiliki “efektivitas pribadi positip” artinya anda memiliki kemampuan untuk dalam usaha mengaktualisasikan Pribadi sebagai corak hidup ideal yang mampu menjalankan hal-hal yang berkaita dengan apa yang disebut dengan :
“mengamati realitas secara efisien ; penerimaan atas diri sendiri, orang lain dan kodrat ; spontan, sederhana dan wajar ; terpusat pada masalah ; pemisahan diri dan kebutuhan privasi ; kesegaran dan apresiasi ; pengalaman puncak ; minat sosial ; hubungan antar Pribadi ; berkarekter demokratis ; perbedaan antara cara dan tujuan ; rasa humor yang filosofis ; kreativitas ; penolakan enkulturasi.”

Sejalan dengan hal-hal yang diutarakan diatas, maka efektifitas Pribadi positip merupakan suatu tantangan yang harus dapat diwujukan mengenai professional, keseimbangan dan pengembangan yang berkelanjutan sehingga anda mampu menggerakkan kekuatan pikiran anda menjadi entrepreneur yang berbeda dengan yang lain karena kredibilitas, kebiasaan dan proaktivitas.
BAGAIMANA MEMBUAT ANDA BERBEDA
SEBAGAI ENTREPRENEUR
Seperti yang kita bayangkan diatas memberikan gambaran karekteristik individu sebagai entrepreneur diatas dapat memberikan dayang dorong anda menjadi sukses dalam menjalankan peran, walaupun kita telah mengetahui perubahan yang harus kita bangun atas sikap dan perilaku anda yang berdampak mempengaruhi orang lain, secara sadar hal tersebut dapat kita pelajari, namun ada faktor-faktor yang harus diperhatikan agar menjadi daya dorong agar perubahan itu menjadi efektif.
PERTAMA, jasmani dan rohani yang sehat :
Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi pengembangan tingkat kedewasaan seseorang dimana kekuatan proses berpikir akan ditempa dengan kondisi dimana rohani yang sehat sangat

berperan menentukan anda yang selalu siap menyesuaikan diri yang sejalan dengan tuntutan perubahan sikap dan perilaku yang didorong oleh jasmani yang sehat pula.
KEDUA, percaya diri :
Percaya diri adalah kekuatan pikiran anda untuk menyalurkan sesuatu yang anda ketahui dan dapat dkerjakan. Dengan demikian anda harus dapat menjawab mengenai apa yang membuat anda percaya diri ; anda menyadari sepenuhnya apa yang dapat merusak dan apa yang membantu percaya diri ; apa yang menjadi kunci dalam mengembangkan percaya diri.
KETIGA, berpikirlah secara realistik :
Memanfaatkan kemampuan mengintergrasikan otak atas dan bawah sadar akan memberikan keyakinan dalam bersikap dan berperilaku yang dapat memberikan daya dorong dalam pola berpikir yang disadari berarti bahwa keputusan yang diambil semuanya berdasarkan data dan fakta, sehingga perlu memahami sesuatu dalam pandangan yang realistik
KEEMPAT, kebijaksanaan yang komperehensip :
Dengan membangun kebiasaan yang produktif mendorong anda memanfaatkan pengetahuan, keterampilan dan keinginan kedalam suatu pelaksanaan kebijaksanaan yang mengintergrasikan antara kejujuran dan ilmu pengetahuan
yang diterapkan berdasarkan keterampilan dari pengalaman sehingga dapat menerapkan kebijaksaaan secara seutuhnya artinya tonggak keberhasilan ditentukan oleh niat dengan kejujuran.
KELIMA, keunggulan kapabilitas konseptual :
Dengan kebiasaan yang produktif memberikan dampak penguasaan kemampuan untuk terus meningkatkan kedewasaan intelektual, emosial, sosial dan rohaniah sehingga mampu memanfaatkan dalam kapabilitas konseptual untuk dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan fungsional antara situasi yang serba komplek dan tidak menentu dengan kecepatan memanfaatkan kekuatan pikiran. Kekuatan berpikir tersebut anda mampu menunjukkan merumuskan situasi menjadi masalah serta dapat mengungkapkan cara penyelesaian, mana masalah kritis, pokok dan insidentil secara konseptual.
KEENAM, kebutuhan dasar terhadap pengawasan dan pengendalian :
Sejalan dengan rasa tanggung jawab dan pertanggungan, maka dengan kekuatan pikiran anda bahwa walaupun anda dalam struktur formal tidak berarti anda memberikan kepentingan untuk mempergunakan kekuasaan karena anda memiliki keyakinan dimana segala sesuatu dapat anda kerjakan dengan lebih baik karena anda sangat menekankan kepada proses dalam suatu sistem yang terpadu sehingga mereka diberikan suatu kebebasan dalam berpikir dan bertindak dalam mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan.

KETUJUH, status bukan merupakan kebutuhan :
Keberhasilan anda bukan ditentukan oleh status melainkan perbuatan anda dalam bersikap dan berperilaku, dimana dengan tingkat kekuatan pikiraan anda yang secara terus menerus mendorong kemampuan anda untuk memanfaatkan alat pikiran berupa kesadaran, kecerdasan dan akal dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan. Jadi status bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan melainkan hanya sebagai daya dorong bukan tujuan.
KEDELAPAN, mampu membangun keseimbangan dalam emosional :
Keberhasilan anda juga ditentukan oleh seberapa jauh anda mampu membangun tingkat kedewasaan anda dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual. Dengan tingkat kedewasaan tersebut berarti dalam kehidupan anda akan mampu mengendalikan emosional sehingga selalu siap menghadapi siap menghadapi tantangan yang tidak sejalan dengan jiwa anda, itu berarti anda mampu membuka mata hati anda dalam usaha menyeimbangkan emosional anda yang bergolak dalam usaha anda menjadi orang yang bijak dalam bertindak.
KESEMBILAN, kesiapan menghadapi tantangan masa depan :
Dengan memiliki kemampuan berpikir secara lateral dan vertical berarti anda mampu mengembangkan arah persfektif dan posisi saat ini menjadi daya dorong membangun kinerja diri dan pengikut anda untuk merebut peluang masa depan dan meminimumkan resiko yang dihadapi saat ini.
KESEPULUH, pendekatan strategik menuju hubungan interpersonal :
Peran kepemimpinan sebagai entrepreneur yang berhasil dan berbeda dengan yang lain karena kemampuan anda dalam mengaktualisasikan fungsi kepemimpinan anda dalam mempengaruhi orang lain untuk menggerakkan pencapaian keputusan strategik (visi, misi, tujuan, sasaran, budaya, strategi) sebagai suatu pendekatan, maka disinilah letak sikap anda untuk memperlihatkan bagaimana anda mengkomunikasikan suara hati anda kepada orang lain sehingga anda mampu berperilku yang positip dalam setiap tindakan.
KESEBELAS, berkemampuan mengelola perubahan :
Menjadi seorang untreprneur dengan kepemimpinan masa depan sangat ditentukan pula dengan penguasaan kemampuan mengelola perubahan karena anda menyadari sepenuhnya makna “tidak ada yang permanen kecuali perubahan itu sendiri” sehingga ia harus mampu menghadapi tantangan yang disebut “orang takut akan perubahan, karena hal itu mengurangi rasa aman mereka”.

Jadi dengan kepemimpinan anda mampu menggerakkan apa yang disebut dengan “proses merancang perubahan ; proses transformasi ; proses peningkatan berkelanjutan”
KEDUABELAS, memerangi kesadaran indrawi :
Tidak pernah merasa puas sebelum suatu usaha yang dianggap sangat penting untuk melaksanakan perubahan sikap dan perilaku dalam kesadaran dalam arti “memahami dan merasakan suatu interaksi” untuk merubah kesadaran indrawi sebagai kualitas jiwa yang terendah.
Menjadi entrepreneur yang memiliki kepemimpinan abad baru maka anda harus memiliki keunggulan yang dapat menjadi daya dorong untuk bersikap dan berperilaku dalam hidup anda yang berbeda dengan orang lain.
Untuk mewujudkan itu, diperlukan usaha-usaha untuk membangun diri secara terus menerus untuk menjadi efektifitas Pribadi positif dalam menumbuhkan butir-butir kebesaran jiwa yang mampu memotivasi menjadi professional, keseimbangan dan pengembangan kedalam kredibilitas, kebiasaan dan proaktivitas .
Seperti yang telah kita ungkapkan diatas terdapat duabelas butir benih-benih kebesaran jiwa yang harus ditumbuhkan kembangkan untuk menjadi seorang entrepreneur yang memiliki derajat keunggulan.
Pengungkapan butir-butir tersebut berdasarkan pendekatan tiga dimensi artinya setiap memberikan pusat perhatian akan dapat tiga faktor yaitu butir pertama (sehat jasmani dan rohaniah) akan mendorong butir 2,3,4 ;butir kelima (keunggulan kapabilitas konseptual) akan mndorong butir 6,7,8 ; butir kesembilan (kesiapan menghadapi tantangan masa depan) akan mendorong butir 10,11,12.
Mungkin banyak orang berpendapat bahwa menjadi entrepreneur adalah pembawahaan sebagai bakat, itulah satu kesalahan berpikir sedangkan pengalaman menunjukkan kepada kita seperti yang dapat kita baca pngalaman Jan Carlzon dalam buku “Moments of truth” seorang Presiden Scandinavian Airlines, yang mampu mengubah kebangkrutan SAS menjadi sukses dalam perusahaan penerbangan, Scandinavian Airlines flight to Copenhangen, sedangkan Jan sendiri sebelumnya tidak mengenal bisnis penerbangan.
Begitulah suatu kenyataan bahwa bila ada keinginan berlandaskan niat setiap saat dapat mengungkit kekuatan berpikir untuk melakukan sesuatu untuk membangun kebiasaan menjadi kenyataan dalam hidup anda.